• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KONSEP HADIST TENTANG HARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KONSEP HADIST TENTANG HARTA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KONSEP HADIST TENTANG HARTA

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah: Tafsir Ayat dan Hadist

Dosen pengampu: Dede Rodin M.Ag

Disusun oleh:

1.

Nida Indika Deswara (1605036001)

2.

Willa Fatika Sari

(1605036003)

3.

Cindy Ega Pratiwi

(1605036004)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Harta sangat esensial bagi kehidupan manusia, karena kita tidak dapat hidup

tanpa harta. Untuk menjalani hidup, manusia harus memiliki harta yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Oleh sebab itu, salah satu naluri atau

kecenderungan manusia yang paling menonjol adalah naluri untuk mencari dan

memiliki harta. Naluri ini bersifat wajar, alami, dan manusiawi. Islam sebagai agama

yang berorientasi kepada perwujudan kemaslahatan manusia dan menginginkan

mereka hidup berbahagia di dunia dan di akhirat, sudah tentu tidak mencela dan

membenci harta. Sebaliknya islam menyeru umat manusia agar giat berusaha dan

bekerja dalam rangka mencari harta.

Bersamaan dengan dorongan agar manusia giat bekerja dan berusaha mencari

harta, Islam membawa norma dan aturan-aturan sebagai petunjuk arahan tentang

bagaimana berperilaku dalam berhadapan dengan persoalan harta.

B. RUMUSAN MASALAH

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Harta menurut pandangan Islam

1. Pengertian harta

Harta berasal dari bahasa Arab disebut al mal, yang berasal dari kata yang berarti condong, cenderung, dan miring. Sedangkan menurut Imam Hanafiah ialah:

“Sesuatu yang digandrungi tabiat manusia dan memungkinkan untuk disimpan hingga dibutuhkan”

Jadi dalam hal ini umalak Hanafiah memberikan pengertian yang berbeda mengenai harta, harta hanya berbatas pada materi yang hanya dapat disimpan, sementara aspek “manfaat” tidak dapat dikategorikan sebagai harta, karena tidak dapat disimpan, dalam hal ini aspek “manfaat” masuk dalam kategori milkiyyah. Ulama Hanafiyah memberikan pengertian yang berbeda anatara milik dan harta. Harta adalah segala sesuatu yang dapat diimpan dan digunakan sampai batas waktu yang dibutuhkan, serta penggunaannya dapat dicampuri oleh orang lain.

Adapun pengertian harta menurut kalangan fuqaha Malkiyyah, Syafiiyyah, dan Hanabilah adalah:

“Sesuatu yang dicenderungi oleh naluri manusia dan memungkinkan harta itu untuk diserahterimakan atau dilarang penggunaannya”

Maksud dari pengertian diatas adalah pengertian harta tidak terbatas pada aspek materi saja namun juga masuk dalam aspek manfaat. Dalam hal ini apabila seseorang hanya mengambil manfaat dari suatu benda, maka pemilik benda tersebut berhak meminta ganti rugi. Karena manfaat benda tersebut merupakan unsur terpenting di dalamnya.1

2. Cara memperoleh harta

Dalam Al-Quran menyatakan larangan bagi manusia mencari harta dengan cara yang bathil menganjurkan agar mengkonsumsi makanan yang halal dan yang baik, berusaha dengan cara jual beli bukan riba, dan masih banyak lagi. Harta juga harus diperoleh dengan cara jual beli yang jujur, bukannya dengan cara mengeksploitasi, penimbunan, riba, spekulasi, membebani kesulitan kepada orang lain dengan tidak menjungjung nilai – nilai keadilan, dan lain-lain ( dilarang dalam Al-Quran dan Hadis). Harta yang kita peroleh juga harus yang baik bukan yang haram, artinya manusia bukan saja dilarang

(4)

untuk mengkonsumsi makanan yang tidak baik, tetapi juga dilarang untuk mentransaksikan barang-barang yang tidak baik. Karena semua itu bukan saja membahayakan diri tetapi juga menghancurkan manusia secara keseluruhan .

ِحِلاّصلا ِلُجّرلِل ٌحِلاّصلا ُلاَمْلا َمْعِن “Sebaik-baik harta yang baik adalah yang dimiliki orang yang shalih.” (HR. Ahmad didalam Al-Musnad IV/202, no. 17835 dengan sanad yang hasan).

Harta yang baik lagi halal yang ada di tangan orang muslim yang sholih memiliki banyak manfaat dan keistimewaan bagi dirinya, keluarganya maupun orang lain, baik itu menyangkut urusan dunia maupun agama. Tentu saja orang yang pintar mengelolanya adalah hamba Allah yang sholih yang mengerti kedua maslahat ini. Maksudnya adalah sebaik-baiknya harta adalah harta yang dikelola orang yang sholih. Dengan demikian tidak ada lagi alasan bagi seorang muslim yang ingin menggapai kebahagian hidup didunia dan di akhirat untuk bermalas-malasan dan berpangku tangan serta menjadi beban bagi orang lain.

Adapun hadist seperti ini juga dibawakan oleh Imam Al Bukhari dalam Adabul Mufrod pada bab “sebaik-baiknya harta adalah ditangan orang yang sholih”.

- ِ اا ُلوُس َر اىَلِإ َثَعَب ُلوُقَي ِصاَعْلا َنْب وَرْمَع ُُتْعِمَس َلاَق ِهيِبَأ ْنَع ّىِلَع ُنْب ىَسوُم اَنَثادَح ِنَم ْحارلا ُدْبَع اَنَثادَح ىِبَأ ىِنَثادَح ِ اا ُدْبَع اَنَثادَح

(5)

B. Cara pembelanjaan harta

Tentang pembelanjaan harta, Al-Quran menyatakan bahwa harta yang disedekahkan adalah untuk membersihkan harta dan mensucikan hati mereka, harta dapat digunakan untuk kehidupan akhirat, selain itu harta juga digunakan untuk jalan kebaikan, diberikan kepada orang lain dijalan Allah, didalam harta itu terdapat bagiannya orang yang tidak mampu, harta harus diputar, tidak hanya ditangan orang-orang kaya, Allah akan mengganti atas harta yang kamu sedekahkan, dan balasan itu dilipat gandakan menjadi 700 kali.

Dalam banyak hadis diungkapkan sedekah itu tidak akan mengurangi harta, setiap pagi ada dua malaikat yang berdoa untuk pemilik harta, yang satu memohon Tuhan agar menggantikannya, yang lainnya memohon agar menahan rezekinya, sedekah dapat menjauhkan dari api neraka.

“Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan.”HR. Muslim no.1054”

Berdasarkan hadist di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Al qur’an telah dengan jelas memberikan gambaran dalam menggunakan atau membelanjakan harta kekayaan, yaitu sebagai berikut :

a. Menekankan diwajibkannya berinfaq

b. Melarang sikap boros terhadap harta dan menggunakannya dalam hal-hal yang dilarang oleh syariah

c. Melarang semua bentuk kejahatan termasuk riba dan aktifitas yang tidak adil d. Memanfaatkannya sesuai dengan ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah

Dalam menggunakan hartanya, seorang muslim juga dianjurkan untuk menyimpan atau menginvestasikan hartanya sesuai dengan petunjuk yang telah digariskan oleh Al qur’an dan hadist. Jika ia menyimpan hartanya, hendaklah ia mengeluarkan zakat dan kewajiban lain yang berhubungan dengan itu dan jika ia menginvestasikan hartanya, maka ia harus memilih bisnis halal dan menjauhi bisnis yang diharamkan serta menghindari transaksi bisnis yang mengandung riba.

(6)

Ketika pembelanjaan harta itu diarahkan kepada sektor yang benar dan sesuai dengan etika agama (Al-Quran dan Hadis), dapat diklasifikasikan kedalam 4 fungsi dari pembelanjaan harta , yaitu:

1. fungsi material.

Fungsi pembelanjaanharta yang bersifat material adalah fungsi yang dikembalikan kepada harta itu sendiri. Dalam proses pencarian harta bias jadi terdapat hal-hal yang secara tidak sengaja manusia melakukan sesuatu yang melanggar etika agama sehingga harta itu menjadi “kotor” secara hakikat. Harta tersebut dapat dibersihkan jika saja pemiliknya mentasharrufkannya ke jalanyang benar. Sebagaimana diungkapkan dalam ayat dengan sedekah harta ini dapat menjadi bersih. Sehingga ketika pemilik memanfaatkannya, harta itu tidak membersihkan dosa kepada pemilik harta tersebut.

Secara terminologis,menurut ulama Hanfiyah harta ialah :

هب عفتنيو هزارهاو هتزايح نكميام ناكوا .ةجحلا تقو ىلا هرخدا نكميو ناسننا عبط هيلا ليميام

ﻩدﺎﻋ

“Sesuatu yang di gandrungi tabi’at manusia dan memungkinkan untuk disimpan hingga di butuhkan, atau segala sesuatu yang dapat dimiliki,disimpan,dan dapat di manfa’atkan .“ [3]

2. fungsi individual

harta yang dibelanjakan ke jalan yang benar dapat memberikan nilai poitif bagi pemiliknya. Dosa-dosa yang telah dilakukan manusia dapat dihilangkandengan cara mensedekahkan harta. Dengan mensedekahkan harta tersebut manusia akan disucikan hatinnya. Ini bearti ia akan dihilangkan dosa-dosanya.

3. Fungsi ritual

Fungsi ritual bearti sedekah harta itu tidak saja meningkatkan nilai ritual bagi pelakunya dengan memberikan banyak pahala, membekali investasi untuk kehidupan akhirat dan memberikan jaminan terhindar dari api neraka, tetapi juga memenuhi kewajiban tuhan yang ditaklifkan kepada orang-orang yang mampu.

4. Fungsi social

(7)

antara orang kaya dan miskin, agar kesejahtraan tercipta secara mera. Banyak cara agar harta itu tidak dimiliki oleh satu orang atausikap sikaya dalam membantu secara social dengan hartanya, yaitu sedekah, zakat, infaq, hibah, waqaf, ataupun memberikan subsidi-subsidi pada mereka yang membutuhkan secara social ekonomi.

Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya, dari mana diperolehnya dan kemana dibelanjakannya serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”.

http://tafsyr.blogspot.co.id/2015/02/konsep-harta-dalam-al-quran.html?m=1 , diakses pada 10 September 2017

BAB III PENUTUP

(8)

Harta berasal dari bahasa Arab disebut al mal, yang berasal dari kata yang berarti condong, cenderung, dan miring. Unsur harta, yaitu:

 Bersifat materi (‘aniyah) atau mempunyai wujud nyata.

 Dapat disimpan untuk dimiliki.

 Dapat dimanfaatkan.

 Kebiasaan masyarakat memandangnya sebagai harta.

Dan di dalam harta juga memiliki fungsi, yaitu: harta disebut mal, harta disebut sesuatu yang baik, harta memiliki sesuatu kelebihan, harta sebagai pokok kehidupan manusia, harta sebagai perhiasan dunia, dan harta juga bisa sebagai ujian kehidupan untuk manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Qomarul, Fiqih Muamalah, Yogyakarta: Teras, 2011

(9)

Rizal, “Eksistensi Harta dalam Islam: Suatu kajian analisis teoritis”, Jurnal Penelitian, Volume 9, No. 1. Kudus: 2015

Chaundhry, Muhammad Sharif, Sistem Ekonomi Islam: Prinsip Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group,2014

http://tafsyr.blogspot.co.id/2015/02/konsep-harta-dalam-al-quran.html?m=1, diakses pada 10 September 2017

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini berisikan tentang perangkat ajar interaktif tentang hukum tajwid untuk pembacaan al-quran, bertujuan untuk membantu proses pembelajaran dalam pembacaan al- quran yang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.. Pandangan masyarakat tentang Penjualan harta waris sebelum dibagi di kelurahan Tunjungsekar kecamatan Lowokwaru kota Malang. Jurusan Al-Ahwal

1) Hak milik adalah sesuatu yang dapat digunakan secara khusus dan tidak dicampuri penggunaannya oleh orang lain.. 2) Harta adalah segala sesuatu yang dapat disimpan untuk

Ar- Raghib al- Ashfahani, Ahli Kamus Al- Qur’an mengatakan bahwa kata iman didalam al- Qur’an terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas di bibir saja

Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara pengelompokan dan klasifikasi ayat-ayat Al-Quran dan hadits dalam konteks agama

Atas segala rahmat- Nya , kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan baik dan tepat waktu dengan judul Makalah “ Konsep Tentang Al-quran , As-sunnah , dan Ijtihad dalam Membangun

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.03/2008 tentang Penyusutan atas Pengeluaran untuk Memperoleh Harta Berwujud yang Dimiliki dan Digunakan dalam Bidang Usaha Tertentu sebagaimana

iii PEMIKIRAN ABU UBAYD TENTANG HARTA PUBLIK TESIS Diajukan pada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri IAIN Ponorogo untuk Memenuhi Tugas Akhir dalam Menyelesaikan