I K H T I S A R E K S E K U T I F
Laporan Kinerja Unit Kerja Eselon II Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional – Lembaga Administrasi Negara Tahun 2017 adalah media pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional – Lembaga Administrasi Negara untuk mendukung perwujudan tata kelola kepemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional telah menetapkan tujuan yang hendak dicapai, yakni mewujudkan kualitas sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi kepemimpinan masa depan yang berintegritas, inovatif, dan berwawasan kebangsaan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang berkualitas. Untuk itu, sasaran yang telah ditetapkan adalah terwujudnya penyelenggaran diklat kepemimpinan yang berkualitas.
Dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran tersebut, terdapat hambatan/kendala yang dihadapi, baik langsung maupun tidak langsung seperti terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM Pelaksana kegiatan, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta jumlah anggaran kegiatan yang terbatas. Semua itu cukup menghambat pelaksanaan kegiatan, khususnya untuk memenuhi harapan dari penerima layanan (peserta).
K A T A P E N G A N T A R
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Laporan Kinerja Unit Kerja Eselon II merupakan cikal bakal tersusunnya Laporan Kinerja Kementerian/Lembaga dan juga merupakan media pertanggungjawaban yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan good governance tersebut. Laporan Kinerja Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional tahun 2017 ini disusun sebagai media pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai unit kerja dalam instansi pemerintah dan ditetapkan secara berjenjang menjadi Laporan Kinerja Unit Kerja Eselon I - Deputi Bidang Diklat Aparatur yang merupakan komitmen pertanggungjawaban bagi Kedeputian Bidang Diklat Aparatur untuk tahun anggaran 2017.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja ini, diharapkan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional dapat berjalan efektif dan efisien, serta dapat menghasilkan saran tindak lanjut yang diperlukan guna perbaikan kinerja Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional di masa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam terwujudnya Laporan Kinerja ini, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, Januari 2018
Kapusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional,
D A F T A R I S I
Ringkasan Eksekutif... i
Kata Pengantar... ii
Daftar Isi... iii
Daftar Gambar... iv
Daftar Tabel... ... v
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Maksud dan Tujuan... 3
C. Kelembagaan, SDM, Ketatalaksanaan dan Anggaran... 3
D. Sistematika Penyajian... 12
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 13
A. Rencana Strategis ... 13
B. Rencana Kinerja Tahunan... 14
C. Penetapan Kinerja ... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 16
A. Pengukuran Kinerja Tahun 2017... 16
B. Evaluasi dan Analisis Kinerja... 23
C. Kinerja Lainnya... 30
D. Akuntabilitas Keuangan... 33
BAB IV PENUTUP ... 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
D A F T A R G A M B A R
Hal
Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional 4
Gambar 1.2 : Komposisi Pegawai Pusdiklat KAN Berdasarkan Gender 5
Gambar 1.3 : Pegawai Pusdiklat KAN Berdasarkan Pendidikan 6
Gambar 1.4 : Sebaran Jabatan Pegawai Pusdiklat KAN Berdasarkan Pendidikan 6
Gambar 1.5 : Pegawai Pusdiklat KAN Berdasarkan Usia 7
Gambar 1.6 : Komposisi Pagu Anggaran 2017 11
Gambar 3.1 : Trend Peningkatan Indeks Kepuasan Pelanggan 2015 – 2017 Pada Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tk. I, II, III dan IV
D A F T A R T A B E L
Hal
Tabel 1.1 : Perkiraan Jumlah Pegawai Pensiun Tahun 2018 8
Tabel 3.1 : Kegiatan Diklatpim Tk. I Tahun 2017 17
Tabel 3.2 : Kegiatan Diklatpim Tk. II Tahun 2017 18
Tabel 3.3 : Kegiatan Diklatpim Tk. III Tahun 2017 19
Tabel 3.4 : Tingkat Kepuasan Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklatpim Tk. I, II, III dan IV Tahun 2017
20
Tabel 3.5 : Tingkat Kepuasan Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat Kebahasaan Tahun 2017
21
Tabel 3.6 : Survey Kepuasan Pelanggan Tentang Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Kinerja Pasca Pelatihan Tahun 2017
23
Tabel 3.7 : Capaian Indikator Kinerja
Persentase Pelatihan Kepemimpinan Yang Terselenggara Sesuai
Standard
24
Tabel 3.8 : Capaian Indikator Kinerja -1
Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan
25
Tabel 3.9 : Capaian Indikator Kinerja -2
Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat Bahasa
26
Tabel 3.10 : Capaian Indikator Kinerja -1
Persentase Alumni Diklatpim yang Menerapkan Inovasi/Proyek Perubahan
27
Tabel 3.11 : Capaian Indikator Kinerja -2
Persentase Alumni Diklatpim yang Mengalami Peningkatan Kompetensi dan Kinerja Pasca Pelatihan
27
Tabel 3.12 : Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2017 28
Tabel 3.13 : Pagu dan Realisasi Anggaran Pusdiklat KAN dan UPT Balai Diklat Bahasa Tahun 2017
B A B I
P E N D A H U L U A N
A.
Latar Belakang
Dalam perspektif pembangunan bangsa, upaya-upaya dalam mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan demokratis pada hakikatnya merupakan suatu
keniscayaan dari implementasi nilai-nilai demokrasi dan masyarakat madani pada suatu
negara. Seperangkat nilai yang ada di tatanan masyarakat madani (civil society) tidak
hanya dikembangkan dalam masyarakat (individu, keluarga, dan komunitas), tetapi
juga harus dikembangkan pada tatanan Negara (civil state). Konsekuensi logisnya
adalah sistem kenegaraan yang dibangun akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
demokrasi dalam perwujudan masyarakat madani, termasuk sistem pemerintahan
yang demokratis dan bersih.
Pemerintahan yang bersih dapat dijelaskan sebagai suatu kondisi pemerintahan
dimana para pelaku yang terlibat di dalamnya mampu untuk menjaga diri dari
perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Untuk menegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa diperlukan berbagai kondisi dan mekanisme hubungan
yang berpotensi menopang pertumbuhan moralitas politik. Tentunya, budaya
demokrasi pun perlu dikembangkan dalam proses pemerintahan negeri ini, sehingga
terwujud pula pemerintahan yang demokratis.
Semangat reformasi dibidang politik, pemerintahan dan pembangunan serta
kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur negara dengan
tuntutan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran tugas dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan menerapkan
prinsip-prinsip good governance (LAN dan BPKP, 2000:1). Terselenggaranya good governance
merupakan prasyarat utama untuk dapat mewujudkan aspirasi masyarakat dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban tepat, jelas dan nyata sehingga
Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi
pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan
secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan kepada
kemampuan instansi tersebut dalam menyerap anggaran. Suatu instansi dikatakan
berhasil melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya apabila dapat menyerap seratus
persen anggaran pemerintah, walaupun hasil maupun dampak dari pelaksanaan
program tersebut masih jauh di bawah standar. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut tidak
semata-mata didasarkan pada input (masukan) dari program akan tetapi lebih
ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat dan dampak.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka revitalisasi manajemen pemerintahan
merupakan strategi bahkan sebagai conditio sine qua non. Diterbitkannya Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang “Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah” merupakan salah satu strategi manajemen dalam menggerakkan organisasi yang
berorientasi pada pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan kepada publik. Inpres ini
memuat tujuan dan sasaran yang jelas sehingga dalam implementasinya diharapkan
benar-benar memberi makna dan manfaat terhadap kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Melalui sistem akuntabilitas kinerja dimaksud, setiap
instansi pemerintah didorong untuk dapat menetapkan program dan/atau kegiatannya
dalam perencanaan stratejik yang memuat secara jelas tentang visi, misi, tujuan dan
sasaran serta cara-cara untuk mencapainya. Bentuk operasional dari sistem
akuntabilitas tersebut diatur dalam Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Berdasarkan latar belakang di atas, Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur
Nasional menyusun Laporan Kinerja Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional (Unit
Kerja Eselon II) Tahun Anggaran 2017 sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan
program dan kegiatan kepada masyarakat serta dalam rangka meningkatkan kinerja
B.
Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur
Nasional adalah untuk menyampaikan informasi terkait pelaksanaan kegiatan pada
tahun anggaran 2017 sebagai wujud akuntabilitas atas capaian kinerja dan pengelolaan
anggaran dalam mencapai visi dan misi organisasi.
Adapun tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur
Nasional adalah untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja organisasi dari perspektif
pencapaian sasaran dan kinerja kegiatan. Dengan informasi tentang capaian kinerja ini
diharapkan dapat memberikan arah kebijakan dan strategi yang harus ditempuh dalam
meningkatkan kinerja organisasi, dalam hal ini Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur
Nasional dan LAN secara keseluruhan.
C.
Kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM), Ketatalaksanaan dan
Anggaran
1.
Kelembagaan
Aspek kelembagaan dalam suatu organisasi merupakan unsur paling penting
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas
dan fungsinya struktur Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara dan
Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang selanjutnya dituangkan dalam Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Administrasi Negara dan Peraturan Kepala LAN Nomor 15 Tahun 2013 tentang
Gambar 1.1
2.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah pegawai pada Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional (Pusdiklat
KAN) sampai dengan bulan Desember 2017 adalah 48 orang. Pada gambar 1.2, 1.3, 1.4
dan 1.5 di bawah ini dapat tergambar distribusi pegawai pada Pusdiklat Kepemimpinan
Aparatur Nasional berdasarkan gender, latar belakang pendidikan serta usia pegawai
dimaksud.
Distribusi pegawai pada Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional
berdasarkan latar belakang gender adalah:
Pria berjumlah 29 orang
Wanita berjumlah 19 orang
Atau secara prosentase pria 60% dan wanita 40%. Adapun gambaran komposisi
dimaksud adalah sebagai berikut.
Gambar 1.2
Komposisi Pegawai Pusdiklat KAN Berdasarkan Gender
Penjelasan dari gambar komposisi pegawai berdasarkan gender di atas adalah
bahwa pegawai pria mendominasi pekerjaan pada jabatan staf fungsional umum
dibandingkan dengan wanita. Sementara itu, pada level pimpinan struktural
didominasi sedikit oleh pria dengan perbandingan 4:3 dan pada posisi jabatan
fungsional widyaiswara, pria mendominasi dengan perbandingan 14:1.
Untuk klasifikasi jenjang pendidikan pegawai Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur
Nasional terdiri dari:
S-3 : 5 orang (10.42%),
S-2 : 17 orang (35.42%),
S-1 : 18 orang (37.50%), Diploma : 4 orang (8.33%), dan
SLTA : 4 orang (8.33%).
Gambar 1.3 Pegawai Pusdiklat KAN Berdasarkan Pendidikan
Gambar 1.4
Sebaran Jabatan Pegawai Pusdiklat KAN Berdasarkan Pendidikan
Penjelasan dari gambar komposisi pegawai berdasarkan pendidikan diatas
Pusdiklat KAN, disusul dengan pendidikan pascasarjana (S-2), doktoral (S-3), diploma
(D-IV) dan SLTA ditempat kedua, ketiga dan keempat. Kemudian, pegawai dengan
pendidikan S-1 mendominasi jabatan fungsional umum (pelaksana) disusul dengan
pendidikan S-2 untuk jabatan struktural dan fungsional Widyaiswara. Data ini
menunjukkan bahwa Pusdiklat KAN memiliki potensi atau kekuatan berupa dukungan
SDM yang handal yang dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan dan tata kelola
organisasi.
Sedangkan konfigurasi SDM berdasarkan usia adalah:
a. Usia 21-30 thn, berjumlah 5 orang (8.77%), b. Usia 31-40 thn, berjumlah 7 orang (14.58%), c. Usia 41-50 thn, berjumlah 10 orang (20.83%), d. Usia 51-60 thn, berjumlah 18 orang (37.50%), e. Usia 61-65 thn, berjumlah 8 orang (16.67%)
Gambar 1.5 Pegawai Pusdiklat KAN
Berdasarkan Usia
Dari gambar tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pegawai Pusdiklat
terbesar pegawai yang berusia 51 – 60 tahun tersebut adalah pejabat fungsional Widyaiswara dan pelaksana. Namun demikian, produktivitas kinerja mereka tidak kalah
dengan pegawai yang berusia 21-50 tahun. Pada akhir tahun 2017, terdapat 5 (lima)
orang pegawai yang memasuki masa purnabakti (pensiun) yang berasal dari fungsional
umum dan fungsional Widyaiswara. Namun demikian, sampai laporan ini dibuat,
Pusdiklat KAN telah mendapatkan tambahan tenaga Widyaiswara Utama sebanyak 3
(tiga) orang sehingga total Widyaiswara Pusdiklat KAN sebanyak 16 (enam belas)
orang.
Di samping itu, perkiraan (estimasi) jumlah pegawai yang akan pensiun dari
jabatan fungsional Widyaiswara dan pejabat struktural pada tahun mendatang (2018)
adalah sebanyak 3 (orang) orang dengan komposisi sebagai berikut:
Tabel 1.1
Perkiraan Jumlah Pegawai Pensiun Tahun 2018
No. Jabatan Jumlah
1 Pejabat Struktural 1
2 Fungsional Widyaiwara 2
Pegawai yang ada di Pusdiklat KAN pada umumnya sudah mempunyai
pengalaman yang telah teruji dalam penyelenggaraan diklat. Adanya kemauan yang
tinggi untuk belajar hal-hal yang baru juga terlihat pada tingginya animo pegawai untuk
melanjutkan pendidikan formal maupun mengikuti diklat teknis atau fungsional yang
diselenggarakan di Lembaga Administrasi Negara.
3.
Ketatalaksanaan
Lembaga Administrasi Negara khususnya Kedeputian Bidang Diklat Aparatur
mempunyai mandat yang jelas dalam mendidik aparatur seluruh Indonesia. Hal ini
sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dan Peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan PNS. Untuk semakin mengokohkan mandat sebagai pembina diklat,
Kepala LAN yang mengikat secara eksternal sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
diklat aparatur, diantaranya:
(1) Keputusan Kepala LAN No. 193/X/III/6/2001 tentang Pedoman Umum Diklat Jabatan PNS;
(2) Keputusan Kepala LAN No. 542/VIII/10/6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tk.I;
(3) Keputusan Kepala LAN No. 1 Tahun 2004 tentang Pedoman Seleksi Calon Peserta Diklatpim Tk. I, II, III, dan IV;
(4) Peraturan Kepala LAN No. 6 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tk.II;
(5) Peraturan Kepala LAN No. 540/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tk.III;
(6) Peraturan Kepala LAN No. 541/XIV/10/6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tk.IV.
Sejalan dengan tuntutan perubahan lingkungan strategik organisasi
pemerintah, Lembaga Administrasi Negara telah berupaya mentransformasi diri, baik
pada dimensi substantif (struktur, tata laksana, kebijakan, kultur, dll) maupun pada
dimensi teknis-administratif yang semuanya bermuara pada peningkatan pelayanan
publik, transparansi, akuntabilitas, efektif dan efisiensi menuju tata kelola
pemerintahan yang baik. Salah satu bentuk dari upaya transformasi pada dimensi
kebijakan adalah dengan dilakukannya pembaharuan pola penyelenggaraan Diklat bagi
aparatur pemerintah baik yang belum menduduki jabatan (prajabatan) maupun yang
telah menduduki jabatan (Diklatpim).
Pembaharuan pola penyelenggaraan Diklat pada Diklat Kepemimpinan lebih
dimaksudkan untuk membentuk sosok pemimpin birokrasi yang memiliki kemampuan
yang tinggi baik dalam rangka (1) mempercepat tercapainya visi negara melalui
koordinasi, kolaborasi, dan sinergi K/L; (2) membentuk sosok pemimpin birokrasi yang
memiliki kemampuan yang tinggi dalam merumuskan dan mengimplementasikan
kebijakan strategis; (3) menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program serta
memimpin pelaksanaannya, serta (4) menyusun perencanaan kegiatan instansi dan
Adapun dasar hukum dari pembaharuan pola penyelenggaraan Diklatpim
tersebut adalah dengan diterbitkannya sejumlah Peraturan Kepala LAN sebagai
berikut:
(1) Peraturan Kepala LAN Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat I sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Kepala LAN Nomor 17 Tahun 2015.
(2) Peraturan Kepala LAN Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat II sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Kepala LAN Nomor 18 Tahun 2015.
(3) Peraturan Kepala LAN Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Kepala LAN Nomor 19 Tahun 2015.
(4) Peraturan Kepala LAN Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Kepala LAN Nomor 20 Tahun 2015.
Perubahan atuaran hukum yang begitu cepat tersebut tentu saja merupakan
hasil evaluasi yang mendalam dan untuk menyikapi perubahan lingkungan stratejik
yang cepat pula.
Pusdiklat KAN pada tahun 2017 telah berhasil menyelenggarakan Diklat
Kepemimpinan Tingkat I, II, III dan IV dengan pola baru. Semangat reformasi pola
penyelenggaraan diklatpim tercermin dalam 10 (sepuluh) kegiatan penyelenggaraan
Diklatpim tersebut.
Dari sisi eksternal, hubungan antar lembaga yang baik dan lingkup jejaring kerja
yang kuat, khususnya dengan pembina kepegawaian instansi dan lembaga diklat
instansi baik pusat maupun daerah menjadi potensi yang mendukung pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Pusdiklat KAN. Selain itu, berdasarkan hasil kajian (tracer
study) yang dilakukan oleh Pusdiklat KAN, kemanfaatan diklat bagi pelaksanaan tugas
pemerintahan dan pembangunan dinilai baik dan persepsi peserta terhadap
catatan kekurangan dalan proses penyelenggaraan Diklatpim tersebut. Ditambah lagi
dengan keberlanjutan sebagian dari implementasi inovasi/proyek perubahan alumni
Diklatpim menjadi value added bagi peningkatan kinerja penyelenggaraan Diklatpim di
Pusdiklat KAN.
4.
Anggaran
Untuk tahun 2017, Pusdiklat KAN didukung oleh anggaran yang bersumber dari
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 yaitu sebesar
Rp. 16.029.607.000,- yang terdiri dari RM sebesar Rp. 5.300.358.000,- dan PNBP sebesar
Rp. 10.729.249.000,-. Namun, adanya kebijakan efisiensi belanja pemerintah di tahun
2017 membuat sebagian besar kegiatan Diklatpim mengalami pemotongan anggaran,
membuat pagu anggaran Pusdiklat KAN mengalami perubahan dari yang telah
direncanakan menjadi sebesar Rp. 14.452.358.000,-.
Gambar 1.6
D.
Sistematika Penyajian
Dalam penyajian laporan ini, secara sistematis adalah sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan, gambaran umum organisasi serta sistematika penyajian laporan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab ini berisi tentang beberapa hal yang penting dan strategis menyangkut Perencanaan dan Perjanjian Kinerja unit kerja Pusdiklat KAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini mendeskripsikan hasil pengukuran kinerja penjelasan tentang faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi oleh Pusdiklat KAN selama kurun waktu 1 (satu) tahun
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi sebagai tindak lanjut dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Pusdiklat KAN
B A B I I
PERENCANAAN KINERJA
A.
Rencana Strategis Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional
Dalam melaksanakan program dan kegiatannya, Pusdiklat KAN mengacu pada
rencana strategis (renstra) tahun 2015 - 2019.
Visi Pusdiklat KAN dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yakni dari tahun 2015 – 2019 adalah:
”menjadi pusat unggulan dalam penyelenggaraan pengembangan kompetensi
kepemimpinan ASN”
Visi tersebut pada tataran substansi sangat sejalan dengan tugas pokok dan
fungsi yang diemban oleh Pusdiklat KAN, dengan penjabaran misi untuk mencapai visi
5 (lima) tahun mendatang adalah:
“menyelenggarakan pengembangan kompetensi kepemimpinan ASN yang profesional dan berkualitas internasional”
Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara, Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur
Nasional (Pusdiklat KAN) mempunyai tugas melaksanakan kebijakan, penyelenggaraan
Diklat Prajabatan, Kepemimpinan, pengembangan sistem informasi di bidang
tugasnya, serta evaluasi dan pemberian bantuan teknis dan administratif kepada Pusat
dan kelompok jabatan fungsional di lingkungannnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusdiklat KAN menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja program, kegiatan dan anggaran di bidang
penyelenggaraan Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan;
b. Pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Pusat;
d. Penyusunan rencana penyelenggaraan dan evaluasi pengajaran; e. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan;
f. Pengembangan bahan ajar, metodologi pembelajaran dan pembinaan alumni; g. Pelaksanaan konsultasi, advokasi dan asistensi di bidang penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dan Kepemimpinan;
h. Penyusunan dan pengembangan sistem informasi penyelenggaraan Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan;
i. Pengelolaan perpustakaan;
j. Pelaksanaan pemberina dukungan teknis dan administratif kepada Pusat dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat;
k. Pembinaan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat; dan l. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan.
Berdasarkan uraian tugas dan fungsi Pusdiklat KAN tersebut dan sejalan
dengan tujuan dan sasaran strategis LAN, maka tujuan unit kerja Pusdiklat KAN adalah
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme ASN melalui penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dan Diklat Kepemimpinan yang berstandar internasional.
Sedangkan sasaran strategis Pusdiklat KAN yang ditetapkan adalah:
1. Meningkatnya kompetensi kepemimpinan peserta Diklat Kepemimpinan dan kompetensi kebahasaan ASN;
2. Meningkatnya pemanfaatan produk pembelajaran peserta Diklat Kepemimpinan; 3. Meningkatnya tingkat kepuasan peserta Diklat Kepemimpinan.
B.
Rencana Kinerja Tahunan
Dalam melaksanakan kegiatan pada kurun waktu 2015-2019, Pusdiklat KAN
telah menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada tahun 2017. Adapun rencana
C.
Penetapan Kinerja
Penetapan Kinerja merupakan pernyataan yang berisi penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah.Pernyataan ini
dimuat dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran dokumen ini.
Penetapan kinerja tahun 2017 disusun berdasarkan pada Rencana Kerja Tahun
2017, sehingga pernyataan kontrak kinerja lebih menekankan terhadap target kinerja
B A B I I I
A K U N T A B I L I T A S K I N ER J A
A.
Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas kinerja Pusdiklat KAN, dilakukan
pengukuran kinerja dilakukan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, terutama untuk
mewujudkan pencapaian visi dan misi Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional.
Pengukuran Kinerja dilakukan terhadap kinerja kegiatan yang merupakan
tingkat pencapaian target dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan
tingkat pencapaian sasaran Pusdiklat KAN yang telah ditetapkan sebagaimana
dituangkan dalam dokumen rencana kinerja.
Secara makro untuk mengetahui kinerja kegiatan pada Pusdiklat KAN tahun
2017 dapat dilihat melalui pencapaian sasaran strategis yang secara aggregate
merupakan capaian dari output kegiatan sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
Sasaran Strategis -1: Terwujudnya Diklat Kepemimpinan dan Diklat Bahasa yang
Berkualitas
Indikator Kinerja -1: Persentase Pelatihan Kepemimpinan yang Terselenggara Sesuai
Standard
Pengukuran indikator kinerja ini dilakukan dengan cara melihat masukan (input),
proses dan keluaran (output) kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pusdiklat KAN.
Adapun input dari kegiatan Diklat Kepemimpinan adalah jumlah peserta dan anggaran,
sedangkan prosesnya terdiri dari jadwal penyelenggaraan, kurikulum, tenaga pengajar
(fasilitator dan penceramah), administrasi kepesertaan dan lain-lain yang harus sesuai
dengan aturan yang berlaku. Sementara output dari Diklat Kepemimpinan dijabarkan
(1) Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XXXV, XXXVI dan XXXVII
Diklat Kepemimpinan Tingkat I diselenggarakan dengan berpedoman pada
Peraturan Kepala LAN Nomor 17 Tahun 2015 dengan target output kegiatan ini
adalah terdidiknya alumni diklatpim tk. I sebanyak 90 orang yang terdiri dari
pejabat eselon I dan II dari instansi pusat dan daerah. Realisasi jumlah alumni
Diklatpim Tk. I Tahun 2017 adalah sebanyak 87 orang atau 98.86% jumlah peserta.
Adapun pelaksanaan kegiatan ini diuraikan sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kegiatan Diklatpim Tk. I Tahun 2017
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Target
Peserta
Diklat Kepemimpinan Tingkat II diselenggarakan sesuai dengan Peraturan Kepala
LAN Nomor 18 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tk. II.
Adapun target output Diklat Kepemimpinan Tk. II Angkatan XLIII Kelas A, C, I dan J
adalah terdidiknya alumni diklatpim sebanyak 240 orang yang terdiri dari pejabat
eselon II dan III dari instansi pusat dan daerah. Adapun output berupa jumlah
peserta dari kegiatan ini adalah sebanyak 240 orang atau 100%. Dari realisasi jumlah peserta tersebut, yang menjadi alumni Diklatpim Tk. II adalah sebanyak 238 orang
keterangan: 1 (satu) orang tidak mengikuti proses pembelajaran secara
menyeluruh dan 1 (satu) orang tidak jelas status kepegawaiannya. Adapun uraian
dari masing-masing angkatan dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Kegiatan Diklatpim Tk. II Tahun 2017
No. Kegiatan Waktu
(3) Penyelenggaraan Diklatpim Tk. III Angkatan XIV dan XV
Diklat Kepemimpinan Tingkat III diselenggarakan dengan berpedoman pada
Peraturan Kepala LAN Nomor 19 Tahun 2015 dengan target output Diklat
Kepemimpinan Tk. III Angkatan XIV dan XV adalah terdidiknya alumni diklat
sebanyak 80 orang yang terdiri dari pejabat eselon III dan IV dari instansi pusat dan
daerah. Adapun capaian output berupa jumlah alumni dari kegiatan ini adalah 79
orang atau 98.75%. Dari realisasi jumlah peserta tersebut, yang menjadi alumni
Diklatpim Tk. III adalah sebanyak 78 orang (97.50%). Sementara 1 (satu) peserta
tidak lulus dikarenakan tidak mengikuti proses pembelajaran secara menyeluruh.
Tabel 3.3
Kegiatan Diklatpim Tk. III Tahun 2017
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Target
Peserta
(4) Penyelenggaraan Diklatpim Tk. IV Angkatan IX
Untuk Diklat Kepemimpinan Tingkat IV diselenggarakan sesuai dengan Peraturan
Kepala LAN Nomor 20 Tahun 2015 dengan target output Diklat Kepemimpinan Tk.
IV Angkatan XI adalah terdidiknya alumni diklat sebanyak 40 orang yang terdiri dari
pejabat eselon IV dari instansi pusat dan daerah. Penyelenggaraan Diklatpim Tk. IV
Angkatan XI dilaksanakan pada tanggal 25 Juli s.d. 8 Desember 2017. Adapun
realisasi jumlah peserta dari kegiatan ini adalah 40 orang atau 100%. Dari realisasi jumlah peserta tersebut, yang menjadi alumni Diklatpim Tk. IV adalah sebanyak 40
orang (100%).
Sasaran Strategis -2: Meningkatnya Tingkat Reaksi Peserta atas Penyelenggaraan Diklat
Kepemimpinan dan Diklat Bahasa
Indikator dari sasaran strategis ini untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan/peserta terhadap layanan kediklatan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat
KAN dengan hasil sebagai berikut.
Indikator Kinerja -1: Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat
Kepemimpinan
Untuk mengukur Indikator Kinerja ini, Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional pada
setiap penyelenggaraan Diklatpim selalu mendistribusikan formulir evaluasi
penyelenggaraan Diklatpim kepada seluruh peserta Diklatpim (dapat dikategorikan
sebagai angket/kuesioner). Evaluasi penyelenggaraan tersebut merupakan penilaian
persiapan (pelayanan daftar ulang, acara pembukaan dan pengarahan program); tahap
pelaksanaan (tahap diagnosa kebutuhan perubahan, tahap taking ownership, tahap
merancang perubahan dan membangun tim, serta tahap evaluasi); dan tahap akhir
kegiatan (penutupan). Disamping itu, kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta
akomodasi dan konsumsi juga turut dinilai oleh peserta.
Adapun rentang nilai dan kualifikasi yang dipakai pada evaluasi penyelenggaraan
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
0 ---1---2---3---4---5---6---7---8---9---10
Dibawah ini merupakan hasil rekapitulasi evaluasi penyelenggaraan Diklatpim Tingkat I,
II, III dan IV yang dapat dijadikan acuan untuk menggambarkan tingkat kepuasan
peserta terhadap penyelenggaraan Diklatpim Tk. I, II, III dan IV.
Tabel 3.4
Tingkat Kepuasan Peserta
Terhadap Penyelenggaraan Diklatpim Tk. I, II, III dan IV Tahun 2017
No. Kegiatan Score Kualifikasi
1 Diklatpim Tk. I
a. Angkatan XXXV 8.72 Puas/Baik
b. Angkatan XXXVI 8.46 Puas/Baik
c. Angkatan XXXVII 8.89 Puas/Baik
2 Diklatpim Tk. II Angkatan XLIII
a. Kelas A 7.92 Puas/ Baik
Rata-Rata Kepuasan 8.15 Puas / Baik
Indikator Kinerja -2: Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat Bahasa
Seperti halnya indikator kinerja diatas, untuk mengukur Indikator Kinerja ini, UPT Balai Diklat Bahasa pada setiap penyelenggaraan Diklat Kebahasaan selalu mendistribusikan formulir evaluasi penyelenggaraan Diklat kepada seluruh peserta Diklat (dapat dikategorikan sebagai angket/kuesioner). Evaluasi penyelenggaraan tersebut merupakan penilaian peserta terhadap setiap tahapan dalam penyelenggaraan diklat. Adapun hasil evaluasi penyelenggaraan Diklat Kebahasaan sepanjang tahun 2017 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.5
Tingkat Kepuasan Peserta
Terhadap Penyelenggaraan Diklat Kebahasaan Tahun 2017
Sasaran Strategis -3: Meningkatnya Pemahaman atas Produk Pembelajaran dari Peserta
Diklat Kepemimpinan
Indikator Kinerja -1: Persentase Alumni Diklat Kepemimpinan Yang Menerapkan
Inovasi/Proyek Perubahan
Untuk mengukur indikator kinerja ini, Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur
Nasional pada tahun 2017 telah merencanakan untuk melakukan kegiatan “Tracer
No. Kegiatan Score Kualifikasi
1 ECSCS PREP Kelas C 8.40 Puas/Baik
2 ECSCS PREP Kelas A 8.40 Puas/Baik
3 TOEFL PREP Kelas C 8.07 Puas/Baik
4 TOEFL PREP Kelas B 8.10 Puas/ Baik
5 ECSCS PREP Kelas B 8.31 Cukup Puas/Cukup Baik
6 Diklat Bahasa Jepang 9.00 Sangat Puas/ Sangat Baik
7 Diklat Public Speaking Kelas A 9.09 Sangat Puas/Sangat Baik
8 Diklat Public Speaking Kelas B 8.51 Puas/ Baik
9 TOT Bea Cukai 8.30 Puas/Baik
10 TOEFL Kepolisian RI 8.97 Puas/Baik
11 Diklat Bahasa Korea 8.40 Puas/Baik
12 TOEFL PREP 1 9.13 Sangat Puas/Sangat Baik
Study” bagi keberlanjutan Proyek Perubahan Alumni di instansi asalnya dengan lokus
kajian berada di 5 (lima) daerah yakni PKP2A II LAN Makassar, Badan Diklat Provinsi
Jawa Barat, Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, Badan Diklat Provinsi Jawa Timur dan
Badan Diklat Provinsi Bali.
Hasil dari evaluasi kinerja tersebut menyatakan bahwa 98.21% proyek perubahan alumni Diklatpim Tk. II Tahun 2017 telah berhasil diimplementasikan di jangka pendek,
84.25% di jangka menengah, dan 72.90% di jangka panjang. Sisa lainnya menyatakan
bahwa proyek perubahan mereka sudah tidak berlanjut lagi dengan alasan: (1) adanya
mutasi jabatan dan (2) kurangnya sumber daya, salah satunya dari segi pendanaan.
Faktor terakhir inilah yang mendominasi pernyataan alumni tentang proyek
perubahannya yang sudah tidak berlanjut lagi.
Berdasarkan penetapan pimpinan, fokus dari pengukuran indikator ini adalah
keberhasilan alumni dalam menerapkan inovasi/proyek perubahannya di jangka
pendek, yakni ketika peserta Diklat Kepemimpinan berhasil mengimplementasikan
inovasi dan menyelesaikan produk pembelajarannya berupa proyek perubahan sesuai
dengan kurikulum dan tahapan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
persentase alumni yang menerapkan inovasi/proyek perubahan sebesar 98.21%.
Indikator Kinerja -2: Persentase Alumni Pelatihan Kepemimpinan yang Mengalami
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja Pasca Pelatihan
Seperti indikator sebelumnya, pengukuran indikator kinerja ini dilakukan melalui
survey di 5 (lima) daerah terpilih melalui metode penyebaran kuesioner kepada
sejumlah alumni Diklat Kepemimpinan Tk. II pada tahun 2017, dimana alumni yang
menganggap ada peningkatan kompetensi dan kualitas kinerja pasca mengikuti Diklat
Tabel 3.6
Survey Kepuasan Pelanggan
Tentang Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Kinerja Pasca Pelatihan Tahun 2017
No Lokus Persentase Alumni
1 BPSDM Prov. Jawa Tengah 97.06% 2 Badan Diklat Prov. Jawa Timur 86.67
3 BPSDM Prov. Bali 73.33
4 PKP2A LAN II Makassar 96.30
5 BPSDM Prov. Jawa Barat 86.20
Rata-Rata 87.91%
Berdasarkan tabel diatas, maka capaian dari indikator persentase alumni yang
mengalami peningkatan kompetensi dan kinerja pasca pelatihan adalah sebesar 87.91%.
B.
Evaluasi dan Analisis Kinerja
Evaluasi dan analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir
pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014
sebagaimana terlampir. Adapun penjabaran dari formulir pengukuran kinerja tersebut
adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis -1: Terwujudnya Diklat Kepemimpinan dan Diklat Bahasa yang
Berkualitas
Pencapaian sasaran strategis yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja
persentase pelatihan kepemimpinan yang terselenggara sesuai standard adalah sebagai
Tabel 3.7
Capaian Indikator Kinerja
Persentase Pelatihan Kepemimpinan Yang Terselenggara Sesuai Standard
No. Kegiatan Target Realisasi % Capaian
1 Diklatpim Tk. I 100% 100% 100%
2 Diklatpim Tk. II 100% 100% 100%
3 Diklatpim Tk. III 100% 100% 100%
4 Diklatpim Tk. IV 100% 100% 100%
% Capaian 100%
Persentase capaian atas IKU ini yang sebesar 100% merupakan penerjemahan
dari penyelenggaraan Diklatpim yang sesuai dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 17,
18, 19 dan 20 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tk. I, II, III dan
IV, mulai dari jumlah peserta, durasi pelaksanaan Diklatpim yang dituangkan dalam
jadwal pembelajaran, kurikulum, agenda dan tahapan pembelajaran, tenaga pengajar
(penceramah dan fasilitator), sarana dan prasarana kediklatan, anggaran,
penyelenggara dan pengelola diklatpim serta administrasi kediklatan lainnya.
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan yang telah sesuai standard pada tahun
2017 ini juga dibuktikan dengan telah diakuinya sistem manajemen mutu
penyelenggaraan diklatpim melalui sertifikat ISO SNI 9001:2015 yang diterima Pusdiklat
KAN pada bulan Agustus 2017.
Sasaran Strategis -2: Meningkatnya Tingkat Reaksi Peserta atas Penyelenggaraan Diklat
Kepemimpinan dan Diklat Bahasa
Pencapaian sasaran strategis yang diukur dengan menggunakan Indikator
Kinerja tingkat reaksi peserta terhadap penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan adalah
Tabel 3.8
Capaian Indikator Kinerja -1
Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan
No. Kegiatan Target Realisasi % Capaian
1 Diklatpim Tk. I Baik Baik 100%
2 Diklatpim Tk. II Baik Baik 100%
3 Diklatpim Tk. III Baik Baik 100%
4 Diklatpim Tk. IV Baik Baik 100%
Jumlah Baik Baik 100%
Capaian indikator kinerja tingkat reaksi peserta terhadapa penyelenggaraan
Diklat Kepemimpinan pada tahun 2017 adalah 100% dengan score 8.15. Score ini
mengalami kenaikan sebesar 0.61 dibandingkan dengan tahun 2016, yakni sebesar 7.54,
dan kenaikan sebesar 0.70 dibandingkan dengan score tahun 2015 sebesar 7.45. Hal ini
merupakan buah dari kerja keras dan komitmen seluruh unsur penyelenggaraan
Diklatpim untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan kepada peserta, termasuk
menghadirkan sejumlah inovasi pelayanan kediklatan seperti: SIPENDAR dan Online
Evaluation, termasuk perbaikan dalam proses dan mekanisme kerja yang berorientasi
pada customer-satisfaction driven. Adapun trend peningkatan indeks kepuasan
pelanggan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Sementara itu, pada Diklat Kebahasaan, dari 12 (dua belas) penyelenggaraan
Diklat Kebahasaan, di dapat persentase capaian untuk indikator kinerja tingkat reaksi
peserta terhadap penyelenggaraan Diklat Bahasa sebesar 100% dengan uraian sebagai
berikut.
Tabel 3.9
Capaian Indikator Kinerja -2
Tingkat Reaksi Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat Bahasa
No. Kegiatan Target Realisasi % Capaian
1 ECSCS PREP Kelas C Baik Baik 100%
2 ECSCS PREP Kelas A Baik Baik 100%
3 TOEFL PREP Kelas C Baik Baik 100%
4 TOEFL PREP Kelas B Baik Baik 100%
5 ECSCS PREP Kelas B Baik Baik 100%
6 Diklat Bahasa Jepang Baik Sangat Baik 100%
7 Diklat Public Speaking Kelas B Baik Sangat Baik 100%
8 Diklat Public Speaking Baik Baik 100%
9 TOT Bea Cukai Baik Baik 100%
10 TOEL Kepolisian RI Baik Baik 100%
11 Diklat Bahasa Korea Baik Baik 100%
12 TOEFL PREP 1 Baik Sangat Baik 100%
Jumlah Baik Baik 100%
Sasaran Strategis -3: Meningkatnya Pemahaman atas Produk Pembelajaran dari Peserta
Diklat Kepemimpinan
Tabel 3.10
Capaian Indikator Kinerja -1
Persentase Alumni Diklatpim yang Menerapkan Inovasi/Proyek Perubahan
No. Kegiatan Target Realisasi % Capaian
1 Diklatpim 90% 98.21% 109.12%
Jumlah 90% 98.21% 109.12%
Dilihat dari capaian indikator ini, maka pada tahun 2017 capaian persentase alumni Diklatpim yang menerapkan inovasi/proyek perubahan adalah sebesar 109.12%. Adapun pengukuran indikator ini didasarkan pada implementasi proyek perubahan di jangka pendek, yakni ketika peserta telah dinyatakan lulus dalam program Diklat Kepemimpinan.
Keberhasilan pencapaian IKU ini di tahun 2017 tidak terlepas dari upaya Lembaga Administrasi Negara untuk menjadikan produk pembelajaran Diklatpim ini sebagai bagian dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) alumni sehingga produk pembelajaran tersebut dapat terus digunakan untuk meningkatkan kinerja instansi dan perbaikan pelayanan publik.
Sementara, indikator kinerja persentase alumni pelatihan kepemimpinan yang
mengalami peningkatan kompetensi dan kinerja pasca pelatihan adalah sebesar 87.91%.
Indikator ini diukur dari survey kepuasan pelanggan (dalam hal ini alumni) yang dilakukan melalui kegiatan tracer study pada bulan April – Mei 2017. Sebanyak 87.91% alumni Diklat Kepemimpinan Tingkat II menyatakan bahwa kompetensi dan kualitas kinerja mereka mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan. Adapun capaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Capaian Indikator Kinerja -2
Persentase Alumni Diklatpim yang Mengalami Peningkatan Kompetensi dan Kinerja Pasca Pelatihan
No. Kegiatan Target Realisasi % Capaian
1 Diklatpim 85% 87.91% 103.42%
Dengan demikian, capaian indikator kinerja sasaran strategis oleh Pusdiklat
Kepemimpinan Aparatur Nasional pada tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2017
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Persentase Pelatihan
Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional pada tahun 2017 telah berhasil
menyelenggarakan 10 (sepuluh) penyelenggaraan Diklatpim Tk. I, II, III dan IV dengan
penjabaran masing-masing: 3 (tiga) angkatan/kelas untuk Diklatpim Tk I; 4 (empat)
kelas untuk Diklatpim Tk. II; 2 (dua) angkatan/kelas Diklatpim Tk. III; dan 1 (satu)
angkatan/kelas Diklatpim Tk. IV. Seluruh penyelenggaraan Diklatpim Tk. I, II, III dan IV
telah menerapkan pola baru sesuai dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 17, 18, 19 dan
20 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tk. I, II, III dan IV
sehingga capaian atas iKU ‘persentase pelatihan kepemimpinan yang terselenggara
sesuai standard’ adalah 100%, sesuai dengan persentase yang ditargetkan, yakni 100%.
Dari penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan tersebut, telah didapat hasil
evaluasi kegiatan yang dilakukan sepanjang program pembelajaran dengan rata-rata
score kepuasan adalah 8.15 (kategori BAIK/PUAS) sehingga capaian IKU ‘tingkat reaksi
peserta terhadap penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan’ adalah 100%, sesuai dengan
tingkat reaksi yang ditargetkan, yakni BAIK/PUAS. Begitu pula dengan capaian IKU
BAIK/PUAS dengan score kepuasan 8.43. Perbaikan dan/atau penyempurnaan secara
terus-menerus terhadap proses pembelajaran telah menghasilkan kinerja tinggi
sebagaimana capaian dari dua indikator tersebut diatas. Selain itu, keberhasilan
pencapaian indikator kinerja ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen yang
mendukung terlaksananya kegiatan penyelenggaraan Diklatpim, antara lain: tenaga
pengajar/widyaiswara, penceramah, penyelenggara, pengelola gedung, penyedia jasa,
keamanan, tenaga kesehatan (poliklinik dan instruktur senam) yang telah bersinergi
secara positif dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan Diklatpim.
Kinerja outcome, benefit dan impact dari kegiatan penyelenggaraan Diklat
Kepemimpinan yang dilakukan oleh Pusdiklat KAN terlihat pada indikator ‘persentase
alumni Diklat Kepemimpinan yang menerapkan inovasi/proyek perubahan’ dimana
capaian pada indikator ini pada tahun 2017 adalah sebesar 98.21%. Capaian ini telah
melebihi target yang ditetapkan, yakni sebesar 90% (capaian IKU: 109.12%).
Keberhasilan pencapaian indikator ini tidak terlepas dari tujuan Pusdiklat KAN dan
Lembaga Administrasi Negara untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan
profesionalisme ASN melalui penerapan inovasi pelayanan publik (proyek perubahan)
di instansi asal alumni Diklat Kepemimpinan.
Sementara itu, IKU ‘persentase alumni pelatihan kepemimpinan yang
mengalami peningkatan kompetensi dan kinerja pasca pelatihan adalah sebesar 87.91%.
Persentase ini telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 85% sehingga capaian dari
IKU ini sebesar 103.42%. Keberhasilan pencapaian indikator ini merupakan potret
keberhasilan Lembaga Administrasi Negara dalam meningkatkan profesionalisme
Aparatur Sipil Negara dan berkontribusi nyata untuk mewujudkan birokrasi
pemerintahan yang berkelas dunia (world class bureaucracy) melalui penyelenggaraan
C.
Kinerja Lainnya
(1) Penyelenggaraan Seleksi Calon Peserta Diklatpim Tk. I
Target output kegiatan ini adalah tersedia dan terjaringnya calon-calon
peserta Diklat Kepemimpinan Tk. I sebanyak 80 orang yang terdiri dari
pejabat eselon I dan II dari instansi pusat dan daerah. Adapun realisasi dari
kegiatan ini adalah 95 orang calon peserta Diklatpim Tk. I atau sebesar
118.75% dari target yang ditetapkan. Adapun pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan pada tanggal 7 s.d. 9 Maret 2017.
(2) Penyelenggaraan Seleksi Calon Peserta Diklatpim Tk. II
Target output kegiatan ini adalah tersedia dan terjaringnya calon-calon
peserta Diklat Kepemimpinan Tk. II sebanyak 300 orang yang terdiri dari
pejabat eselon II dan III dari instansi pusat dan daerah. Adapun realisasi dari
kegiatan ini adalah 283 orang calon peserta Diklatpim Tk. II atau sebesar
94.33% dari target yang ditetapkan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9
s.d 11 Oktober 2017.
(3) Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Diklat Kepemimpinan Tk. II
Target output kegiatan ini adalah terjalinnya sinergi pengembangan
kompetensi ASN di seluruh lembaga diklat pemerintah dan koordinasi yang
efektif diantara lembaga penyelenggara Diklatpim Tk. II dan terwujudnya
kesamaan persepsi tentang penyelenggaraan Diklatpim Tk. II antara
Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional dan 11 lembaga penyelenggara
Diklatpim Tk. II lainnya di Indonesia, yakni:
a. PKP2A I LAN Jatinangor, b. PKP2A II LAN Makassar, c. PKP2A III LAN Samarinda, d. PKP2A IV LAN Aceh,
e. BPSDM Kementerian Kesehatan, f. BPSDM Kementerian Hukum dan HAM,
h. BPSDM Provinsi Jawa Barat, i. BPSDM Provinsi Jawa Timur, j. BPSDM Provinsi Jawa Tengah, k. BPSDM Provinsi Bali,
l. BPSDM Provinsi Kalimantan Selatan, m. BPSDM Provinsi Sumatera Selatan, n. BPSDM Provinsi Maluku, dan
o. BPSDM Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali, yakni:
1. Rakornas Pengembangan Kompetensi ASN I dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Mei 2017 di Manado, Sulawesi Utara. Rakornas ini merupakan hasil kerjasama antara Lembaga Administrasi Negara dengan BPSDM
Provinsi Sulawesi Utara dan dihadiri oleh + 300 peserta yang berasal dari
BPSDM Provinsi Seluruh Indonesia dan Sekjen/Sesmen/Sekda
Kementerian/Lembaga/Daerah. Adapun tema rakornas ini adalah
“Bersatu Mengembangkan Kompetensi ASN Menuju Human Capital ASN
2025”. Rakornas ini menghasilkan sejumlah kesepakatan dan komitmen
bersama dalam rangka pengembangan kompetensi ASN.
2. Rakornas Pengembangan Kompetensi ASN II dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 di Lembaga Administrasi Negara dan dihadiri oleh +
225 peserta yang berasal dari BPSDM Provinsi Seluruh Indonesia dan
Sekjen/Sesmen/Sekda Kementerian/Lembaga/Daerah. Adapun tema rakornas II ini adalah “Akselerasi Pengembangan Kompetensi ASN Yang
Berdaya Saing”. Sebagaimana Rakornas I, Rakornas ini juga
menghasilkan sejumlah Pokok-Pokok Pikiran yang harus ditindaklanjuti
oleh seluruh Lembaga Diklat Pemerintah untuk mempererat sinergi
dalam pengembangan kompetensi ASN.
oleh + 60 peserta penyelenggara Diklatpim Tk. II seluruh Indonesia,
terdiri dari:
PKP2A LAN I, II, III dan IV
BPSDM Provinsi Jawa Barat
BPSDM Provinsi Jawa Tengah
Badan Diklat Provinsi Jawa Timur
BPSDM Provinsi Bali
BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan
BPSDM Provinsi Sumatera Selatan
BPSDM Kementerian Hukum dan HAM
BPPK Kementerian Kesehatan
BPSDM Kementerian PUPR
BPSDM Provinsi Maluku
Selain menetapkan berbagai keputusan dalam penyelenggaraan
Diklatpim Tk. II mendatang, juga dihasilkan sinkronisasi jadwal
penyelenggaraan Diklatpim Tk. II selama 1 (satu) tahun ke depan di
berbagai Lembaga/Badan Diklatpim diatas.
(4) Bedah Buku Substansi Kajian, Diklat dan Pengembangan Ilmu Administrasi Negara
Target output kegiatan ini adalah laporan bedah buku substansi kajian, diklat
dan pengembangan ilmu administrasi. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk menambah informasi dan wawasan pegawai LAN dalam bidang
administrasi Negara (tersosialisasikannya sumber referensi). Kegiatan ini
dilaksanakan dari bulan April s.d. Oktober 2017. Sehingga kegiatan ini telah
(5) Forum Diskusi dan Koordinasi Perpustakaan Lintas K/L
Target output kegiatan ini adalah laporan diskusi dan koordinasi
perpustakaan lintas instansi. Kegiatan ini telah terealisasi 100% secara fisik.
(6) Penjaminan Mutu Diklat Melalui Sertifikasi ISO SNI 9001:2015
Kegiatan ini merupakan agenda prioritas lembaga yang harus dicapai oleh
seluruh pusat di lingkungan Kedeputian Bidang Diklat Aparatur. Melalui
anggaran yang dikelola oleh Pusdiklat KAN, maka kegiatan penjaminan mutu
ini dilaksanakan mulai dari Januari – Agustus 2017 dengan konsultan ISO adalah PT. Bina Mutu Prima Indonesia (BMPI). Dengan disertifikasinya
pembinaan dan penyelenggaraan Diklat Aparatur, diharapkan standar,
norma, prosedur dan kriteria kerja dapat berjalan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Hal ini penting untuk dilakukan agar dapat meningkatkan
kualitas layanan kepada peserta dan stakeholders.
D.
Akuntabilitas Keuangan
Pagu awal anggaran Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional Tahun 2017
adalah sebesar Rp. 16.029.607. 000,- (enam belas milyar dua puluh sembilan juta enam
ratus tujuh ribu rupiah). Pagu anggaran tersebut berasal dari 2 (dua) sumber, yakni dari
anggaran Rupiah Murni sebesar Rp. 5.300.358.000,- dan anggaran Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 10.729.249.000,-.
Dalam pelaksanaannya, sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran negara oleh
pemerintah di tahun 2017, maka anggaran di Lembaga Administrasi Negara mengalami
pemotongan. Khusus untuk Pusdiklat KAN, anggaran terkoreksi sebesar kurang lebih
Rp. 1.577.249.000,- yang berasal dari pemotongan anggaran kegiatan Diklatpim Tk. II, II
dan IV. Dengan demikian, pagu anggaran Pusdiklat KAN setelah revisi tersebut adalah
sebesar Rp. 14.452.358.000,- yang terdiri dari anggaran RM sebesar
Rp. 5.173.981.000,- dan anggaran PNBP sebesar Rp. 9.278.377.000,-. Dapat dilihat
rincian pagu anggaran Pusdiklat KAN dan UPT. Balai Diklat Bahasa adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.13
Pagu dan Realisasi Anggaran Pusdiklat KAN dan UPT Balai Diklat Bahasa Tahun 2017
No. Anggaran Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi %
1 Pusdiklat KAN 15.262.249.000 13.774.045.000 12.370.188.406 89.81
2 Balai Diklat Bahasa
767.358.000 678.313.000 637.162.480 93.93
Total Pagu 16.029.607.000 14.452.358.000 13.007.350.886 90.00
Selanjutnya dari pagu anggaran tersebut dialokasikan untuk mendanai 34 (tiga
puluh empat) kegiatan, yang terdiri dari 16 kegiatan Pusdiklat KAN dan 12 kegiatan UPT
Balai Diklat Bahasa. Dari pagu anggaran yang tersedia, persentase penyerapan
anggaran tahun 2017 di yaitu sebesar 89.81% atau Rp. 12.370.188.406,- untuk Pusdiklat
KAN. Capaian realisasi anggaran ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2016
yang sebesar 90.52%. Penurunan capaian kinerja keuangan ini dikarenakan tidak
terpenuhinya target peserta Seleksi Diklatpim Tk. II dan terdapat sisa honorarium
mengajar Widyaiswara akibat kebijakan jam mengajar minimal Widyaiswara sebesar 32
JP per bulan di Lembaga Administrasi Negara. Sedangkan penyerapan anggaran di
B A B I V
P E N U T U P
Berdasarkan penyajian data pada bagian sebelumnya, secara essensial Pusdiklat
Kepemimpinan Aparatur Nasional telah berupaya keras dalam meningkatkan kinerja
pengelolaan kegiatan, baik dari dimensi substantif maupun dimensi administratif. Dari
dimensi substantif, sebagai unit yang mengemban tugas utama LAN yaitu
Penyelenggaraan Diklat Aparatur khususnya Diklat Kepemimpinan, Pusdiklat
Kepemimpinan Aparatur Nasional berusaha meningkatkan kinerja penyelenggaraan
diklat melalui Peningkatan kualitas penyelenggaraan kediklatan yang meliputi:
pelayanan administrasi kepesertaan melalui web site, peningkatan mutu sarana
penunjang diklat dan perbaikan sistem pelayanan kepesertaan.
Hasil pengukuran yang disajikan dalam laporan ini menunjukkan bahwa kinerja
Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional dari segi anggaran menunjukan capaian
kinerja sebesar 89.81%, namun output ataupun hasil fisiknya mencapai target yang
ditetapkan sebesar 100%. Pelaksanaan anggaran kegiatan ini diantaranya masih
dipengaruhi oleh besarnya jumlah peserta, hasil proses lelang terhadap konsumsi dan
kegiatan benchmarking serta adanya perubahan pola penyelenggaraan Diklatpim Tk. I,
II, III dan IV yang berdampak pada serapan honorarium tenaga pengajar, membuat
anggaran kegiatan menjadi kurang optimal.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan–kegiatan di Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional pada hakikatnya sangat ditentukan oleh kerjasama dan soliditas tim
secara internal terutama dalam hal keterbukaan, kejujuran dan akurasi data/informasi,
serta koordinasi yang terarah dengan pihak-pihak terkait. Namun kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan yang harus diperbaiki di masa
mendatang, oleh karena itu komitmen seluruh pimpinan Lembaga Administrasi Negara
dan staf di lingkungan Pusdiklat Kepemimpinan Aparatur Nasional menjadi sangat
diantaranya menyangkut: (a) Koordinasi dengan stakeholders diklat baik internal LAN
maupun eksternal LAN; (b) Kompetensi Widyaiswara dan staf penyelenggara yang
perlu ditingkatkan disamping kuantitas pegawai yang minim; (c) Sarana dan Prasarana
diklat yang harus dimodernisasi; dan (d) pemanfaatan teknologi informasi dalam
bussiness process Pusdiklat KAN masih kurang optimal.
Oleh karena itu secara komprehensif dan terstruktur Pusdiklat KAN harus
mampu mengelola penyelenggaraan Diklatpim dengan baik dalam rangka mengurangi
atau mengatasi beberapa kelemahan maupun kekurangan tersebut di atas baik pada
aspek perencanaan program diklatpim, pelaksanaan dan evaluasi program secara
menyeluruh agar penyelenggaraan diklat semakin berkualitas dan memenuhi target