Lampiran 2. Gambar tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium
Lampiran 4. Gambar serbuk simplisia buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 5. Gambar mikroskopik serbuk simplisia buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Keterangan: 1. Kelenjar minyak
2. Sel Rambut (rambut penutup)
3. Rambut biasa (rambut penutup)
4. Epidermis
5. Sel Batu
Lampiran 6. Bagan pembuatan serbuk simplisia dan skrining fitokimia, karakterisasi simplisia buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
-Pemeriksaan mikroskopik (Simplisia) -Pemeriksaan makroskopik
-Penetapan kadar air
-Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol -Penetapan kadar sari yang larut dalam air -Penetapan kadar abu total
-Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
Lampiran 7. Bagan pembuatan ekstrak serbuk simplisia buah andaliman secara maserasi bertahap
Dimaserasi dengan n-heksan Diuji aktivitas antikanker
Lampiran 8. Perhitungan kadar air serbuk simplisia buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 9. Perhitungan kadar sari larut air simplisia buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar sari larut dalam air = x100%
% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
Lampiran 10 . Perhitungan kadar sari larut etanol simplisia buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar sari larut dalam etanol = x100%
3. Kadar sari larut dalam etanol = x 100% 18,46% 20
% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
19,46% 3
8,88% 9,46%
Lampiran 11. Perhitungan kadar abu total simplisia buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 12. Perhitungan kadar abu tidak larut asam simplisia buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 13. Perhitungan kadar air ekstrak n-heksana buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 14. Perhitungan kadar sari larut air ekstrak n-heksana buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar sari larut dalam air = x100%
% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
Lampiran 15. Perhitungan kadar sari larut etanol ekstrak n-heksana buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar sari larut dalam etanol = x100%
3. Kadar sari larut dalam etanol = x 100% 3,96% 20
% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
Lampiran 16. Perhitungan kadar abu total ekstrak n-heksana buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 17. Perhitungan kadar abu tidak larut asam ekstrak n-heksana buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 18. Perhitungan kadar air ekstrak etilasetat buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 19. Perhitungan kadar sari larut air ekstrak etilasetat buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar sari larut dalam air = x100%
% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
Lampiran 20. Perhitungan kadar sari larut etanol ekstrak etilasetat buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar sari larut dalam etanol = x100%
2. Kadar sari larut dalam etanol = x 100% 79,64% 20
3. Kadar sari larut dalam etanol = x 100% 75,44% 20
% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
Lampiran 21. Perhitungan kadar abu total ekstrak etilasetat buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 22. Perhitungan kadar abu tidak larut asam ekstrak etilasetat buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar abu tidak larut dalam asam = x100% (g)
sampel berat
(g) abu berat
o.
Berat sampel (g)
Berat abu (g)
.
1,098 0,0009
.
1,068 0,0007
.
1,075 0,0008
1. Kadar abu tidak larut dalam asam = x 100% 0,082% 1,098
0,0009
=
2. Kadar abu tidak larut dalam asam = x 100% 0,065% 1,068
0,0007
=
3. Kadar abu tidak larut dalam asam = x 100% 0,074% 1,075
0,0008
=
Lampiran 23. Perhitungan kadar air ekstrak etanol buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar air = x100%
% Rata-rata kadar air = 7,4%
3
7,43% 7,46%
Lampiran 24. Perhitungan kadar sari larut air ekstrak etanol buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 25. Perhitungan kadar sari larut etanol ekstrak etanol buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
% Kadar sari larut dalam etanol = x100%
1. Kadar sari larut dalam etanol = x 100% 86,13% 20
Lampiran 26. Perhitungan kadar abu total ekstrak etanol buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 27. Perhitungan kadar abu tidak larut asam ekstrak etanol buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Lampiran 28. Perhitungan persen sel Hidup pada sel MCF-7
Persentase sel hidup =
(Absorbansiperlakuan−Absorbansikontrolmedia)
(Absorbansikontrolsel−Absorbansikontrolmedia) x 100%
a. Kontrol sel dan kontrol media
Absorbansi
c. Fraksi Etilasetat buah andaliman
31,25 1.069 0,953 1,013 100,22 88,09 94,71 94,34
d. Ekstrak etanol buah andaliman
Lampiran 29. Hasil penentuan IC50 sel MCF-7 dengan analisa probit SPSS 17
a. Ekstrak n-heksan buah andaliman pada sel MCF-7
Confidence Limits
Probability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
95% Confidence Limits for log(konsentrasi ekstrak)b
Estimate Lower Bound Upper
Bound Estimate Lower Bound Upper Bound
.400 126.736 93.9 18
1 66.139
2.10 3
1.9 73
2.220
.450 142.419 107.370 188.606 2.154 2.031 2.276
.500 159.747 121.739 214.999 2.203 2.085 2.332
.550 179.183 137.214 246.543 2.253 2.137 2.392
.600 201.356 154.096 284.919 2.304 2.188 2.455
.650 227.161 172.844 332.567 2.356 2.238 2.522
.700 257.943 194.170 393.257 2.412 2.288 2.595
.750 295.857 219.205 473.254 2.471 2.341 2.675
.800 344.670 249.893 583.968 2.537 2.398 2.766
.850 411.821 289.971 749.084 2.615 2.462 2.875
.900 515.200 348.148 1029.130 2.712 2.542 3.012
.910 543.837 363.670 1111.793 2.735 2.561 3.046
.920 576.754 381.242 1209.375 2.761 2.581 3.083
.930 615.253 401.458 1326.872 2.789 2.604 3.123
.940 661.295 425.205 1471.994 2.820 2.629 3.168
.950 718.027 453.883 1657.433 2.856 2.657 3.219
.960 790.928 489.894 1905.988 2.898 2.690 3.280
.970 890.771 537.878 2264.159 2.950 2.731 3.355
.980 1043.273 608.650 2848.296 3.018 2.784 3.455
.990 1338.352 738.749 094.237 3.127 2.868 3.612
b. Ekstrak etilasetat pada sel MCF-7
Confidence Limits
Probability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
95% Confidence Limits for log (konsentrasi ekstrak)a
Estimate Lower Bound Upper Bound Estimate Lower Bound Upper Bound
.990 885.305 684.987 1235.364 2.947 2.836 3.092 a. Logarithm base = 10.
c.
d. Ekstrak etanol buah andaliman pada sel MCF-7
Confidence Limits
Pr obability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
.970 20.191 7.731 34.893 1.305 .888 1.543
980 14.159 4.704 26.336 1.151 .672 1.421
990 8.093 2.142 16.960 .908 .331 1.229 a. Logarithm base = 10.
e. Doxorubicin pada sel MCF-7
Confidence Limits
Probability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
95% Confidence Limits for log(konsentrasi ekstrak)b
Estimate Lower Bound Upper Bound Estimate Lower Bound Upper Bound
.960 34.187 .004 83.276 1.534 -2.403 1.921
.970 28.767 .001 74.356 1.459 -2.914 1.871
980 22.870 .000 64.312 1.359 -3.597 1.808
990 15.930 .000 51.604 1.202 -4.676 1.713 a. Logarithm base = 10.
Lampiran 30. Perhitungan persen sel Hidup pada sel T47D
Persentase sel hidup = (Absorbansiperlakuan−Absorbansikontrolmedia)
(Absorbansikontrolsel−Absorbansikontrolmedia) x 100%
a. Kontrol sel dan kontrol media
Absorbansi
b. Ekstrak n-heksan buah andaliman
Kadar
c. Ekstrak etilasetat buah andaliman
62,5 0,625 0,586 0,638 48,787 45,149 50,00 47,97
f. Ekstrak etanol buah andaliman
kadar
(µg/ml) Absorbansi %sel hidup
% sel hidup rata-rata
500 0,628 0,794 0,512 49,062 64,55 38,24 50,62
250 1,028 0,694 0,512 86,38 55,22 324 59,95
125 0,924 0,851 1,848 76,67 69,86 72,04 72,04
Lampiran 31. Hasil penentuan IC50 sel T47D dengan analisa probit SPSS 17
a. Ekstrak n-heksan buah andaliman pada sel T47D
Confidence Limits
Pr obability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
.950 348.278 . . 2.542 . .
b. Ekstrak Etilasetat buah andaliman pada sel T47D
Confidence Limits
Pr obability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
.950 886.150 426.776 9252.010 2.948 2.630 3.966
c. Ekstrak Etanol buah andaliman pada sel T47D
Confidence Limits
Pr obability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
95% Confidence Limits for log(konsentrasi ekstrak)a Bound stimate
.950 46495.317 11243.767 858116.353 4.667 4.051 5.934
.960 62545.495 14029.227 1352333.604 4.796 4.147 6.131
.970 90058.156 18412.047 2366097.294 4.955 4.265 6.374
.980 146214.769 26418.626 4978904.481 5.165 4.422 6.697
.990 313844.962 46644.447 1.609E7 5.497 4.669 7.207 a. Logarithm base = 10.
Lampiran 32. Bagan pembuatan media DMEM
Dimasukkan kedalam erlenmeyer
Ditambahkan 800 ml aquabidest steril
Dihomogenkan dengan menggunakan stirer magnet
Diatur pH 7,2 – 7,4 (HCl 1N atau NaOH 1N)
Ditambahkan aquabidest steril samapai 1 l
Dilakukan sterilisasi dengan penyaringan
Ditampung dalam botol steril
Diberi identitas pada botol media
Disimpan pada suhu 2 – 80 C
DMEM 1 2 g 2 g
Lampiran 33. Bagan pembuatan media kultur lengkap (MK-DMEM)
Dicampur
Diberi identitas pada botol MK-DMEM
Disimpan pada suhu 2 – 80C
Fetal Bovine Serum (FBS) (10%)
Penisili n- Streptomisin
(2%)
Fungizon e (amphotericin
B) (0,5%)
RPM I ad 100%
Lampiran 34. Bagan pembuatan media MI99
Dimasukkan kedalam erlenmeyer
Ditambahkan 800 ml aquabidest steril
Dihomogenkan dengan menggunakan stirer magnet
Diatur pH 7,2 – 7,4 (HCl 1N atau NaOH 1N)
Ditambahkan aquabidest steril samapai 1 l
Dilakukan sterilisasi dengan penyaringan
Ditampung dalam botol steril
Diberi identitas pada botol media
Disimpan pada suhu 2 – 80 C
M199 1 2 g 2,2 g
Lampiran 35. Bagan pembuatan media kultur lengkap (MK-M199)
Dicampur
Diberi identitas pada botol MK-M199
Disimpan pada suhu 2 – 80C
Fungizone (amphotericin B)
(1 %)
M19 9 ad 100
%
Media Kultur Lengkap (MK – Fetal
Bovine Serum (FBS)
Lampiran 36. Bagan penumbuhan sel MCF-7
Diambil dari freezer
Diambil beberapa tetes
Dimasukkan kedalam konikel yg berisi DMEM
Disentrifuge 600 rpm selama 5 menit
Dibuang supernatan
Ditambahkan 4 ml MK-DMEM
Di resuspensi hingga homogen
Dimasukkan ke dalam flask
Ditambahkan 5 ml MK kedalam setiap flask
Dihomogenkan
Diamati kondisi sel dengan mikroskop inverted
Diberi identitas pada flask
Disimpan dalam inkubator CO2
Sel MCF-7 dalam
Sel
Konikel
Lampiran 37. Bagan panen sel MCF-7
Dipersiapkan dan dikondisikan
Diamati apakah sel telah konfluen 80%
Dibuang MK dari flask dengan mikropipet
Dicuci sel 2x dengan PBS
Ditambahkan 400 µl trypsine-EDTA 0,25%
Diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 5 menit
Ditambahkan 4 ml MK
Di resuspensi dengan mikropipet
Diamati sel dibawah mikroskop inverted
Di resuspensi kembali jika masih ada sel yang menggerombol
Ditransfer sel kedalam tabung konikel Sel MCF-7, alat dan
Panen Sel MCF-7
Lampiran 38. Bagan penumbuhan sel Vero
Diambil dari freezer
Diambil beberapa tetes
Dimasukkan kedalam konikel yg berisi M199
Disentrifuge 1200 rpm selama 5 menit
Dibuang supernatan
Ditambahkan 4 ml M199
Di resuspensi hingga homogen
Dimasukkan ke dalam flask
Ditambahkan 5 ml MK-M199 kedalam setiap flask
Dihomogenkan
Diamati kondisi sel dengan mikroskop inverted
Diberi identitas pada flask
Disimpan dalam inkubator CO2
Sel Vero dalam
Sel
Konikel
Lampiran 39. Bagan panen sel Vero
Dipersiapkan dan dikondisikan
Diamati apakah sel telah konfluen 80%
Dibuang MK-199 dari flask dengan mikropipet
Dicuci sel 2x dengan PBS
Ditambahkan 400 µl trypsine-EDTA 0,25%
Diinkubasi dalam inkubator CO2 selama 5 menit
Ditambahkan 4 ml MK-M199
Di resuspensi dengan mikropipet
Diamati sel dibawah mikroskop inverted
Di resuspensi kembali jika masih ada sel yang menggerombol
Ditransfer sel kedalam tabung konikel Sel Vero, alat, dan
Lampiran 40. Bagan penghitungan sel
Diambil 10µl panenan sel
Dipipetkan kedalam hemositometer
Dihitung jumlah sel dibawah mikroskop Kultur
Jumlah Sel
Kultur
Lampiran 41. Bagan pembuatan larutan uji
Ditimbang sebanyak 50 mg
Dimasukkan kedalam polytube
Dilarutkan dalam 1000 µl DMSO
Di vortex
Dibuat pengenceran sampai diperoleh konsentrasi 500 µg/ml, 250 µg/ml, 125 µg/ml, 62,5 µg/ml, dan 31,25 µg/ml
(pengenceran dengan media MK) Ekstrak n
-hexan
Larutan Uji
Ekstrak etanol Ekstrak
Lampiran 42. Bagan Pengujian Sitotoksik
Ditanam pada microplate 96 sumuran dengan kepadatan 1 x 104
Diinkubasi selama 24 jam (CO2 5%, 37oC)
Dibuang medium
Ditambahkan medium DMEM baru
Ditambahkan larutan uji
Diinkubasi selama 24 jam (CO2 5%, 37oC)
Dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam
Dicuci dengan PBS
Ditambahkan 100 µl DMEM dan 10 µl MTT (5mg/ml)
Diinkubasi selama 4-6 jam
Ditambahkan SDS (sebagai stopper)
Dibungkus dengan aluminium foil
Dibiarkan selama 1 malam
Sel di shaker selama 10 menit
Dibaca serapan dengan ELISA reader pada λ 595 nm
Dihitung % sel hidup
Dihitung IC50 dengan analisa probit menggunakan
SPSS 17
Lampiran 43. Sel MCF-7 dan sel T47D di bawah mikroskop
Sel
Abs
Keterangan: a. Sel MCF-7 sebelum diberi larutan uji (perbesaran 10 x 10) b. Sel MCF-7 setelah diberi larutan uji (sel mengalami
perubahan bentuk morfologi) (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: a. Sel T47D sebelum diberi larutan uji (perbesaran 10 x 10) b. Sel T47D setelah diberi larutan uji (sel mengalami perubahan bentuk morfologi) (perbesaran 10 x 10)
Lampiran 44. Microplate -96 sumuran dan kristal formazan
Keterangan: microplate-96 sumuran yang berisi sel dan larutan uji
Keterangan: a. Kristal Formazan (perbesaran 10 x 10) ek
strak
K ontrol
K ontrol 500
250
12
62,5
ek strak
ek strak
Lampiran 45. Bagan Pengujian Combinasi Index
Ditanam pada microplate 96 sumuran dengan kepadatan 1 x 104
Diinkubasi selama 24 jam (CO2 5%, 37oC)
Dibuang media dan ganti medium baru
Ditambahkan larutan uji
Diinkubasi selama 24 jam (CO2 5%, 37oC)
Dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam
Dicuci dengan PBS
Ditambahkan 100 µl DMEM dan 10 µl MTT
Diinkubasi selama 4-6 jam
Ditambahkan SDS (sebagai stopper)
Dibungkus dengan aluminium foil
Dibiarkan selama 1 malam
Sel di shaker selama 10 menit
Dibaca serapan dengan ELISA reader pada λ 595 nm
Dihitung % sel hidup
Dihitung CI dengan analisa probit menggunakan SPSS 17
Kombinasi index
Sel
Abs
EABA y = -0.355x + 105.8 Doxorubicin y = -0.199x + 126.2
r=0.998 r=0.979
IC 50 = 157.18 ug/ml IC50 = 382.9 um Doxorubicin
E
EABA 0 25 50 100 200
0 100 98.54 89.96 78.64 69.17 17 77.75 71.00 73.64 83.26 84.25 34 60.91 63.98 65.11 69.40 71.19 51 47.34 61.29 40.92 52.33 48.51 68 32.63 50.73 31.12 34.51 33.95
perhitungan pada aplikasi tunggal
doxorubicin tunggal y = -0.149x + 100.1 25 50 100 200 17 195.274 177.554 113.003 106.358 34 242.421 234.827 206.032 194.008 51 260.457 397.154 320.578 346.209 68 331.337 462.970 440.188 443.985
y = -0.355x + 105.8 EEADA tunggal 25 50 100 200
17 98.016 90.579 63.486 60.697 34 117.805 114.617 102.532 97.485 51 125.375 182.749 150.609 161.367 68 155.125 210.374 200.811 202.405
COMBINASI INDEX
Doxo
Etil asetat 25 50 100 200
Lampiran 47. Bagan Pengujian Apoptosis
Ditanam pada microplate 6 sumuran dengan kepadatan 5 x 105
Diinkubasi selama 24 jam
Dibuang medium
Ditambahkan medium baru
Ditambahkan larutan uji
Diinkubasi selama 24 jam
Dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam
Cuci dengan PBS sekali.
Tambahkan tripsin 250 µl per well, diinkubasikan selama 3 menit (sampai semua sel terlepas)
Ditambahkan 1ml MK, bilas dengan PBS, sentrifugasi 600 rpm selama 5 menit.
Supernatan dibuang, tambahkan 1 ml PBS sentrifugasi pada 2000 rpm selama 3 menit, buang supernatan.
Tambahkananeksin, masukkan ke alat flowcytometri. Sel
Lampiran 48. Bagan Pengujian Sel Vero
Ditanam pada microplate 96 sumuran dengan kepadatan 1 x 104
Diinkubasi selama 24 jam (CO2 5%, 37oC)
Dibuang medium
Ditambahkan medium M199 baru
Ditambahkan larutan uji
Diinkubasi selama 24 jam (CO2 5%, 37oC)
Dibuang media dan larutan uji setelah 24 jam
Dicuci dengan PBS
Ditambahkan 100 µl M199 dan 10 µl MTT (5mg/ml)
Diinkubasi selama 4-6 jam
Ditambahkan SDS (sebagai stopper)
Dibungkus dengan aluminium foil
Dibiarkan selama 1 malam
Sel di shaker selama 10 menit
Dibaca serapan dengan ELISA reader pada λ 595 nm
Dihitung % sel hidup
Dihitung IC50 dengan analisa probit menggunakan
SPSS 17 Sel
Abs
Lampiran 49. Sel Vero di bawah mikroskop
Keterangan: a. Sel Vero sebelum diberi larutan uji (perbesaran 10 x 10)
Lampiran 50. Perhitungan persen sel hidup sel Vero
Persentase sel hidup = (Absorbansiperlakuan−Absorbansikontrolmedia)
(Absorbansikontrolsel−Absorbansikontrolmedia) x 100%
a. Kontrol sel dan kontrol media
Absorbansi kontrol sel
Rata-rata absorbansi kontrol sel
Absorbansi kontrol media
Rata-rata absorbansi kontrol media
Absorbansi kontrol sel dikurangi kontrol media
0.479
0.502
0.071
0.065 0.437
0.498 0.063
0.528 0.06
b. Ekstrak etilasetat buah andaliman
Kadar
(µg/ml) Absorbansi Absorbansi rata-rata
% sel hidup rata-rata
31.25 0.474 0.475 0.476 0,475 94
62.5 0.424 0.420 0.421 0.421 82
125.0 0.193 0.184 0.181 0.187 28
250.0 0.093 0.095 0.091 0.094 6
Lampiran 51. Hasil penentuan IC50 EEABA terhadap sel Vero dengan analisa probit SPSS 17
Confidence Limits
Probability
95% Confidence Limits for konsentrasi ekstrak
95% Confidence Limits for log (konsentrasi ekstrak)b
Estimate Lower Bound Upper Bound
Lampiran 52. Mikroskop inverted, elisa reader dan inkubator CO2
Keterangan : Elisa reader
Keterangan : Mikroskop inverted
Keterangan: Flowcytometri