• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PENELITIAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II METODE PENELITIAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian

korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara

variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel-variabel

yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

di Jalan H.Arief Lubis No.1 Medan.

2.3Populasi dan Sampel

2.3.1 Populasi

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan populasi

yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.27 Kemudian populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang akan

diteliti.28

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini sebanyak 50 orang yaitu pegawai yang diberi kuesioner di Kantor

Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan bagian pelayanan pengurusan Surat Izin

Mengemudi (SIM) yang berjumlah 40 orang dan masyarakat yang diwawancara

27

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 96.

28

(2)

yang telah menerima pelayanan pengurusan SIM di Kantor Satuan Lalu Lintas

Polres Kota Medan dalam sebanyak 10 orang.

2.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber daya

yang sebenarnya dalam suatu penelitian.29 Kemudian pengertian sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga

karakteristik populasi juga oleh sampel.30

Penentuan jumlah sampel untuk pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas

Polres Kota Medan diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling,

untuk pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan, dimana cara

pengambilan sampel bukan berdasarkan atas strata, pedoman atau wilayah, tetapi

berdasarkan atas adanya tujuan tertentu.31 Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang,

maka sampel diambil sebesar 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.32 Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan prosedur pengambilan

sampel dari jumlah populasi 40 orang, maka yang menjadi sampel Kantor Satuan

Lalu Lintas Polres Kota Medan yaitu seluruh pegawai yang diberi kuesioner

khusus pada bagian pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi yang berjumlah

40 orang.

Sedangkan untuk masyarakat yang mengurus pelayanan SIM di Kantor

Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan dengan menggunakan Sampling

Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja

29

Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey (Jakarta: LP3ES, 1989), hal. 155.

30

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 91.

31

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), hal. 96.

32

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi

(3)

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang ditemui cocok sebagai sumber data. Dengan demikian

yang menjadi sampel Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yaitu

masyarakat yang diwawancara yang mengurus Surat Izin Mengemudi yang

berjumlah 10 orang.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut

klarifikasinya jenis dan sumbernya, yaitu:

1. Teknik pengumpulan data primer

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian

untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang

diteliti. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1) Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan sebuah percakapan

antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti

kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab.

2) Kuesioner (angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti, yang

bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi yang

dibutuhkan secara serentak.33 Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban.

3) Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat

gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data

yang diperlukan sebagai acuan yang terkaitan dengan permasalahan

penelitian.

33

(4)

2. Teknik pengumpulan data sekunder

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dan

dokumen/arsip yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

yang terdiri dari:

1) Penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui

buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek

penelitian.

2) Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui

pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.5Teknik Pengukuran Skor

Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan

yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap

pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk

menilai jawaban responden.

Di dalam skala ordinal ada lima alternatif jawaban dimana tiap-tiap

alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut:

a. Untuk alternatif jawaban “A” sangat setuju dan sangat berpengalaman diberi

skor 5;

b. Untuk alternatif jawaban “B” setuju dan berpengalaman diberi skor 4;

c. Untuk alternatif jawaban “C” ragu-ragu diberi skor 3;

d. Untuk alternatif jawaban “D” tidak setuju dan tidak berpengalaman diberi

skor 2; dan

e. Untuk alternatif jawaban “E” sangat tidak setuju dan sangat tidak

(5)

Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah

tergolong tinggi, sedang dan rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala

interval dengan cara sebagai berikut:

Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk

masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,24 - 5,00

Skor untuk kategori tinggi = 3,43 - 4,23

Skor untuk kategori sedang = 2,62 - 3,42

Skor untuk kategori rendah = 1,81 - 2,61

Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 - 1,80

2.6Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisa data kuantitatif, yaitu menguji pengaruh antara variabel Profesionalisme

Kerja Pegawai (X) dengan variabel Pelayanan Publik (Y). Adapun metode

statistik yang digunakan adalah:

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik analisis

statistik yang mempunyai kegunaan untuk menganalisis data penelitian yang

mempunyai karakteristik di antaranya:

1) Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif

2) Datanya berskala minimal interval

(6)

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi

rendahnya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).34 Adapun rumus koefisien korelasi product moment adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r

xy = angka indeks korelasi r product moment

N = sampel

= jumlah skor x

= jumlah skor y

Xy = jumlah hasil kali antara x dan y

r = pearson r corelation coeffisien

n = jumlah sample

Nilai ‘r’ terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah –1.

r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1

menunjukkan hubungan negatif sempurna.

r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,

maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai

hubungan antara kedua variabel yaitu:

1. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana

kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain.

2. Nilai rxy negative artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana

kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain.

3. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan

dimana variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain berubah.

34

(7)

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua

variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau

interpretasi angka,35 yaitu:

Tabel 1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,39 Rendah

Antara 0,40 – 0,59 Sedang

Antara 0,60 – 0,79 Tinggi

Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel

korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah

bila r dihitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel) maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Sebaliknya, apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel)

maka Ha diterima.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam

hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa

kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.

2. Koefisien Determinasi

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya

pengaruh variable bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan

dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (rxy) dikalikan

dengan 100%. Adapun rumus koefisien determinasi “D”36 yaitu: D = (rxy)2 x 100%

Keterangan:

D = Koefisien Determinasi

rxy = Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y

35

Referensi

Dokumen terkait

Ahli materi memberikan penilaian dengan presentase yang diperoleh dari masing-masing aspek yang terdiri dari 2 aspek yaitu, aspek tampilan yang memperoleh nilai

Berdasarkan hasil wawancara pada studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti Tanggal 3 Januari 2015 pada wanita usia subur 20- 45 tahun di dusun Gumuk Ringinharjo Bantul

Koreksi geometrik atau rektifikasi merupakan tahapan agar data citra dapat diproyeksikan sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan... Beberapa kasus

maka kita perlu mengetahui apakah peraturan itu sesuai dengan ketentuan yang terdapat di. dalam KUHD

euu vkSj fpUru djus okys bl vk;r ds vFkZ okdiVqrk] xgjkbZ] O;kidrk lkFkZdrk ij fopkj vkSj bl fdrkc dks ek= fo'okl dh n`f&#34;V ls ugha ckSf)d :i ls Hkh vYykg ikd dk okd~ eku

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui kedudukan bersatu majelis bagi ijab kabul dalam akad nikah melalui telepon, 2) Mengetahui hukum akad nikah melalui telepon

Kolom atau baris pada lembar tembusan tertentu yang tidak dikehenddaki berisi informasi tertentu yang tercantum dalam lembar formulir asli dihitamkan (blackout),

[r]