BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, banyaknya kuliner makanan yang berkembang di Indonesia. Perpaduan antara kuliner Indonesia dan asing juga mulai bermunculan. Oleh sebab itu banyaknya wirausaha yang membuka usahanya sendiri, Tidak hanya wirausaha besar, tetapi wirausaha yang kecil kecilan juga ada.
Dari sekian banyak kuliner yang bertebaran di Indonesia, akan tetapi para wirausaha kecil tidak menjual semua kuliner yang ada, akan tetapi beberapa kuliner yang tidak asing bagi mereka untuk diperjual beikan. Seperti nasi goreng, martabak, nasi pecel, roti bakar, dll. Dari sekian banyak kuliner tersebut, setiap penjual meletakan bahan masakannya pasti berbeda, walaupun mereka menjual masakan yang sama.
Seperti pedagang nasi goreng yang penulis temui. Pedagang tersebut meletakan bahan bahan masakan yang tidak kompleks. Dikarenakan jarak yang berjauhan dan tidak rapihnya penempatan bahan bahan untuk memasak. Hal tersebut dapat menyebabkan lamanya memasak dan membuat pelanggan menunggu lebih lama.
1.2. Indentifikasi Masalah
a. Peletakan bahan memasak yang berjauhan.
b. Tidak rapihnya penempatan bahan bahan untuk memasak. c. Menjadikan waktu memasak yang lama.
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimana cara membuat desain tempat bahan memasak yang mudah untuk dijangkau?
1.4. Maksud dan Tujuan
Tujuan : Untuk mengetahui apakah desain tempat bahan memasak akan mempengaruhi user pada hasil yang dikerjakan.
1.5. Urgensi / Keutamaan Penelitian
Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam sebuah pekerjaan, termasuk dalam sebuah pekerjaan sebagai penjual nasi goreng. Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia yang bagus dalam hal kualitas dan produktivitas, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah pekerjaan.
Bahkan, akibat penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan sebuah kerugian yang besar pada proyek pekerjaan. Penelelitian ini penting dan harus segera dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia / pekerja.
1.6. Metode Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Micromotion Studi
Denah pergerakan saaat berkerja yaitu meliputi:
1. Meminyaki Wajan
2. Menaruh telur diwajan (gambar 1.1) 3. Memotong Kol (gambar 1.2)
4. Memotong Bakso
5. Memasukannya ke dalam wajan (gambar 1.3)
6. Mengambil sawi dan memasukannya (gambar 1.4 dan gambar 1.5) 7. Memasukan Garam ke wajan (gambar 1.6)
8. Memasukan ayam (gambar 1.7) 9. Memberi Bumbu (gambar 1.8) 10.Memasak (gambar 1.9)
11.Memasukan Kwetiaw (gambar 1.10) 12.Memberi Kecap (gambar 1.11) 13.Memasak (gambar 1.12)
14.Mengambil kertas minyak (gambar 1.13)
15.Menaruh Kwetiaw dikertas minyak (gambar 1.14) 16.Memberi Acar
Sehingga jika dijelaskan secara rinci menggunakan tabel Job Design adalah sebagai berikut:
Waktu (Detik) Jarak (cm) Simbol Aktivitas
5 Meminyaki wajan
2.2 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tukang nasi goreng tentang efisiensi kerja.
1. Kapan nasi goreng ini berporasional?
Sekitar jam 18.30 malam sampai jam 02.00 pagi
2. Berapa rata rata harga satu bungkus nasi goreng dan menu yang lainnya ?
Kisaran Rp. 12.000 sampai Rp. 18.000
3. Mengapa anda memilih pekerjaan menjual nasi goreng?
Sekarang itu suasah untuk mendapatkan pekerjaan oleh karna itu saya membuka usah sendiri dan lagi enak kita sebagai pemiliknya.
4. Selama berjualan nasi goreng ada kah pelanggan yang tidak puas dengan pelayanan?
selama ini sih selagi saya masih menjual nasi goreng ini tidak ada pelanggan yang merasa tidak puas ke saya.
5. Bagaimana proses pembuatan nasi goreng?
Nasi, Potongan Daging Ayam, Daun Bawang, Kecap, Telur, Saos Tomat, Penyedap Rasa.
6. Berapa lama pembuatan 1 porsi nasi goreng dan menu yang lainnya?
Kalau kayak nasi goreng, kwetiau, mie rebus itu tidak terlalu lama kisaran 3 menitan. Tetapi kalau nasi goreng mawut itu lebih lama dikarenakan harus masak mienya terlebih dahulu, kira kira sekitaran 5-7 menitan.
7. Bagaimana cara mengatasi pesanan yang pedas dan tidak pedas dan digoreng secara bersamaan?
Kalau itu memberi sambalnya di akhir, setelah nasi goreng yg tidak pedas jadi baru dikasih sambal yang ingin pedasnya.
8. Apa saja alat yang digunakan?
9. Siapa saja yang membeli nasi goreng?
Rata rata yang membeli nasi goreng di saya penduduk prumahan GBA 1 dan pengendara yang lewat dikarenakan saya juga berjualan dipinggir jalan raya dan pintu masuk perumahan.
10.Berapa banyak porsi yang habis dalam sehari?
Dalam sehari bisa menghabiskan 30 – 50 porsi dalam sehari.
11.Kapan anda mempersiapkan bahan untuk berjualan?
Saya mempersiapkannya dari rumah dari jam 12.00 siang.
12.Adakah masalah saat membuat nasi goreng dan menu yang lainnya?
Terkadang suka lupa tempat letak suatu benda.
2.3 5W + 1H
Dari data wawancara diatas dapat disimpulkan dalam 5W+1H
1. What
IKM ini sudah berdiri sejak lama. Bisnis berjualan nasi goreng ini membutuhkan kekuatan fisik pekerja secara maksimal karena harus memasak dan memotong bahan baku untuk membuat 1 porsi nasi goreng dan menu lainnya. Dalam berkerja harus dengan kehati-hatian atau kewaspadaan untuk menghindari dari berbagai macam resiko yang mungkin akan terjadi.
2. Who
Penjual nasi goreng
3. When
Tempat nasi goreng ini buka setiap hari dari pukul 18:30 WIB sampai 02:00 WIB.
4. Where
Tempat nasi goreng ini terletak di jalan terusan Bojongsoang depan perumahan Griya Bandung Asri 1.
5. Why
6. How
Untuk membuat 1 porsi kwetiau goreng hal yang di lakukan adalah: pertama meminyaki wajan dan memasukan telur. Kedua memasukan kol, bakso, dan sawi kedalam wajan. Ketiga masukan ayam, garam, dan bumbu lainnya kedalam wajan. Keempat masak sebentar hingga matang. Kelima masukan kwetiaw dan kecap. Keenam aduk sampai rata dan matang. Ketujuh siapkan kertas minya dan tuangkan kwetiaw ke kertas minyak. Kedelapan beri acar dan bungkus kwetiaw goreng tersebut. Kesembilang berikan kepada pelanggan.
2.4 Permasalahan
Penulis menyimpulkan dan mengamati permasalahan yang dapat diselesaikan dengan produk yaitu:
2.5 Solusi
1. Work Design
2.6 Simulasi Process chart & Flow chart
Waktu (Detik) Jarak (cm) Simbol Aktivitas
5 0 Meminyaki wajan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari penelitian ini adalah, ternyata bisnis Nasi Goreng belum mampu melakukan efisiensi secara sepenuhnya, baik dari penempatan, maupun waktu, oleh karena itu penulis berharap bisa membantu efisiensi bisnis Nasi Goreng dengan menciptakan produk yang berguna dan mampu mempermudah pekerjaannya.
Lampiran:
Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4
Gambar 1.5 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Gambar 1.8