• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUJIAN UNTUK Hidup yang Terancam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUJIAN UNTUK Hidup yang Terancam"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PUJ I AN UNTUK

Hidup yang Terancam

Ini bukan waktunya bagi orang-orang Kristen untuk sekadar duduk dan meremas-remas tangan mereka. Orang-orang Kristen, yang hidup sesuai dengan standar tertinggi dari iman mereka, selalu membela yang lemah dan tak berdaya, dan bekerja dengan antusias untuk memperkuat institusi-institusi penting dari masyarakat umum. Joni Eareckson Tada dan rekan-rekan sekerjanya bekerja tak kenal lelah untuk memberikan perlindungan yang merata pada setiap orang yang tidak bersalah pada setiap tahap per-kembangan dan dalam setiap kondisi. Dalam Hidup yang Terancam, mereka memperlengkapi Gereja untuk berpikir secara alkitabiah mengenai isu-isu ini. Di sinilah titik gesek perbantahan. Di sinilah terletak medan perang yang sebenarnya.

Chuck Colson

Pendiri Prison Fellowship dan The Chuck Colson Center for Christian Worldview Dalam Hidup yang Terancam, Joni and Friends menyajikan pandangan yang jujur akan isu-isu kultural dan global yang rumit sekitar kesakralan hidup dan bagaimana kita sebagai umat Allah bisa berpikir mengenai topik yang panas ini. Kisah-kisah tentang penindasan, penganiayaan, depresi, peng-abaian dan cacat, memperlihatkan bagaimana Allah memakai jam-jam yang paling gelap sekalipun untuk mendidik, mengubah dan membuat kita ber-tumbuh apabila kita tunduk pada perspektif kekal-Nya. Saya menyaksikan sendiri bagaimana tema buku ini telah diterapkan dalam kepemimpinan Joni yang berani melalui Joni and Friends, di Biola University, dan di seluruh dunia.

Barry Corey

Rektor dari Biola University, La Mirada, CA Apabila Joni berbicara, saya mendengarkan. Apa yang ditulis Joni, saya baca. Apabila dia memuji wawasan dari teman-teman yang sehati sepikir, saya memperhatikan. Sebaiknya Anda juga melakukan hal itu. Joni, yang tidak dapat berlari ke sana kemari dengan anggota-anggota tubuh yang sempurna, telah menghabiskan tak terhitung banyaknya waktu untuk merenungkan Hidup yang Terancam. Sementara hidupnya menjadi semakin kaya dan semakin dalam, ia mendapat peluang untuk memberkati banyak orang dari limpahan suatu kehidupan yang dijalani di hadirat sang Guru.

Hank Hanegraaff

Pimpinan Christian Research Institute Pembawa acara siaran Bible Answer Man

Hidup yang Terancam mengajukan pertanyaan yang penting: Apa yang

(2)

kehidupan – isu-isu sosial yang rumit dan panas di masa kini? Bagaimana Anda berespons ketika pertanyaan-pertanyaan sulit tersebut muncul dalam kehidupan Anda sendiri? Aborsi, autisme, perdebatan sel induk … isu-isu ini dan banyak isu lainnya diteropong melalui lensa Kitab Suci, penerapan praktis, dan informasi ilmiah yang sehat. Dan siapa yang lebih cocok untuk memimpin diskusi ini daripada sahabat baik saya Joni Eareckson Tada? Puluhan tahun duduk di kursi roda telah memberi dia hikmat, pengetahuan, pengertian dan belas kasihan untuk saat-saat seperti ini. Joni dan rekan-rekannya memberikan pelayanan yang sangat bermanfaat bagi komunitas Kristen dengan menyusun buku yang menggugah hati dan jiwa kita ini.

Max Lucado

Pendeta dan Penulis Buku Laris Outlive Your Life Jika Anda seperti saya – dan dalam hal ini saya rasa demikian halnya – kegiatan membaca sebuah buku yang membahas secara panjang lebar mengenai bioetika tidak tercantum dalam daftar dari hal-hal yang perlu Anda lakukan dalam hidup ini. Kebanyakan dari kita bahkan belum mampu menangkap isu-isu pribadi yang berkaitan dengan etika kelahiran, kehidup-an, dan kematikehidup-an, secara alkitabiah, filosofis, moral, ilmiah dan emosional. Namun umat manusia tidak boleh sekadar duduk menonton sementara perkembangan-perkembangan ilmiah dan nilai-nilai “yang terkuatlah yang bertahan hidup” terus berpacu!

Sebagai seorang pendeta, saya selalu bergumul dengan pemikiran dan pertimbangan saya sendiri mengenai isu-isu sensitif ini – apalagi harus menolong orang-orang lain untuk menggumulkannya. Hidup yang

Teran-cam mengakhiri pergumulan saya itu! Buku yang menawan ini mengkaji

isu-isu yang paling sulit terkait bioetika dan kecacatan. Joni dan rekan-rekannya membangkitkan kepercayaan kita dalam berbagai bidang yang dibahas setiap orang dari mereka. Mereka bukan sekadar teoris-teoris melainkan juga individu-individu yang pernah menghadapi isu-isu ini secara pribadi. Mereka dengan lembut menenunkan kisah-kisah pribadi yang mengharu-kan, informasi ilmiah, kebenaran-kebenaran alkitabiah dan penerapan-penerapan praktis ke dalam bacaan yang mudah dipahami oleh semua orang. Pada akhirnya, setiap pembaca akan ditantang untuk menghargai semua nyawa manusia, mulai dari pembuahan hingga kematian, sebagai hasta karya Allah sendiri yang diciptakan secara ajaib dan dahsyat!

Shawn Thornton

Pendeta Senior, Calvary Community Church, Westlake Village, CA www.calvarycc.org

(3)

HIDUP YANG

TERANCAM

Jawaban Alkitabiah bagi Isu-Isu Masa Kini

Joni Eareckson Tada

& Rekan

Penerbit Momentum 2013

(4)

Hidup yang Terancam

Jawaban Alkitabiah bagi Isu-Isu Masa Kini

Oleh: Joni Eareckson Tada dan Rekan Penerjemah: Lana Asali Sidharta Editor: Jessy Siswanto

Tata Letak: Patrick Serudjo dan Djeffry Desain Sampul: Patrick Serudjo Editor Umum: Solomon Yo

Originally published in English under the title,

Life in the Balance: Biblical Answers for the Issues of Our Day

© 2010 by Joni Eareckson Tada, Chapters 1, 2, 4, 5, 7, and 10 © 2010 by Joni and Friends, Chapters 3, 6, 8, and 9

Originally published in the U.S.A. by

Regal Books, a Division of Gospel Light Publications, Inc. 1957 Eastman Avenue,

Ventura, California 93003, U.S.A. All rights reserved.

Hak cipta terbitan bahasa Indonesia © 2010 pada

Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature)

Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275

e-mail: momentum-cl@indo.net.id website: www.momentum.or.id

Perpustakaan: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Tada, Joni Eareckson

Hidup yang terancam: jawaban alkitabiah bagi isu-isu masa kini / Joni Eareckson Tada dan rekan; penerjemah, Lana Asali Sidharta; editor, Jessy Siswanto – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2013.

xiii + 233 hlm.; 21 cm. ISBN 978-602-8165-48-8

Judul Asli: Life in the Balance: Biblical Answers for the Issues of Our Day 1. Kehidupan Kristen 2. Etika Kristen 3. Kekristenan dan Budaya I. Judul II. Lana Asali Sidharta III. Jessy Siswanto

2013 261.8

Cetakan pertama: Januari 2013

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali atau memper-banyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.

(5)

Daftar Isi

Ucapan Terima Kasih ix

Kata Pengantar oleh Chuck Colson xi

1. Dilema Sulit dalam Kehidupan

Oleh Joni Eareckson Tada 1

2. Ketika Kehidupan Tidak Adil: Kekerasan di Jalan

Oleh Joni Eareckson Tada 25

3. Memahami Autisme

Oleh Pat Verbal 45

4. Citra Diri dalam Kebudayaan yang Berubah-ubah

Oleh Joni Eareckson Tada 65

5. Mencari Kebaikan yang Lebih Besar: Perdebatan Sel Induk

Oleh Joni Eareckson Tada 85

6. Kebenaran di balik Kepiluan Aborsi

Oleh Sheila Harper 103

7. Hati Nurani yang Menebal: Eugenika dan Genosida

Oleh Joni Eareckson Tada 123

8. Dari Obskuritas ke Selebritas melalui Jalan Tragedi: Isu-isu Akhir Hayat

Oleh Kathy McReynolds 145

9. Saya Punya Banyak Pertanyaan tentang Impian Amerika

Oleh Steve Bundy 165

10. Bagaimana Sekarang?

Oleh Joni Eareckson Tada 187

Apendiks A: Deklarasi Manhattan 207

Apendiks B: Glosarium Istilah-istilah Teknis 213

Apendiks C: Sumber-sumber yang Dianjurkan 221

Apendiks D: Joni and Friends International Disability Center 223

Catatan Akhir 225

(6)

1

Dilema Sulit dalam Kehidupan

Joni Eareckson Tada

elum pernah dalam sejarah umat manusia, kita dihujani dengan begitu banyak berita mengenai orang-orang yang mengalami berbagai krisis jasmani dan emosional yang berakibat pada penderi-taan seumur hidup. Banyak dari persoalan-persoalan ini diperumit oleh konflik-konflik etika, teknologi medis, dan ketidakadilan sosial. Berita-berita itu membanjiri kita sehingga kita menjadi kebal terha-dapnya – sampai ini terjadi pada diri kita. Lalu kita menjerit menun-tut jawaban, tetapi kita tidak akan menemukannya dalam tayangan di televisi. Hanya Firman Allah yang menawarkan solusi pada perta-nyaan-pertanyaan yang paling mendesak di dunia ini. Firman Allah adalah sumber kebenaran! Saya telah menulis banyak buku dan saya bersyukur pada Allah untuk pelayanan yang telah dikerjakan setiap buku dalam kehidupan dari beribu-ribu pembaca. Namun buku ini mungkin akan menjadi salah satu dari buku-buku terpenting yang pernah saya kerjakan. Akan saya jelaskan pada Anda mengapa demi-kian.

Beberapa waktu berselang, ketika saya sedang minum kopi ber-sama sahabat saya Shirley, percakapan kami beralih pada topik yang jarang dibahas, yaitu mengenai orang-orang dalam keadaan koma.

B

(7)

HIDUP YANG TERANCAM

2

Enam bulan sebelumnya, seorang saudara sepupunya mengalami stroke yang berat dan sejak itu tidak memberikan respons. Shirley menjelaskan bahwa harapan untuk pemulihan sepenuhnya semakin pudar, dan jaminan asuransi kesehatan sudah menipis, sehingga sepupunya dipindahkan lagi ke sebuah panti perawatan lain. Panti ini lebih mirip tempat penampungan yang tidak memberikan perawatan yang memadai, disubsidi oleh pemerintah daerah, untuk menampung “kasus-kasus yang tidak ada harapan.” Teman saya menatap saya dengan pandangan yang sayu. “Apa yang akan kau katakan kepada keluarga ini, Joni?”

Ini semakin sering diperhadapkan pada saya daripada dahulu … pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Dan bukan sekadar mengenai implikasi akhir kehidupan dari seseorang yang sedang koma. Hari ini, banyak pertanyaan mengenai penelitian sel induk dan aborsi. Per-tanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan anak laki-laki yang menderita autisme yang selalu mengganggu Sekolah Minggu, atau pernikahan yang sedang mengalami keretakan karena harus merawat seorang ayah atau ibu yang menderita Alzeimer selama 24 jam setiap hari. Tentang kekerasan yang meluap keluar dari rumah-rumah kita ke jalan, dan tentang berusaha hidup sebagai seorang Kristen yang baik dalam suatu masyarakat yang sibuk dengan diri-nya sendiri dan yang memuja kekayaan dan kecantikan. Dan yang terpenting, tentang gereja yang merasa tak berdaya untuk melaku-kan apa pun atau kurang memahami persoalannya untuk dapat ber-bicara.

Anda pasti pernah mengalaminya juga …

 Anda sedang berada di salon penata rambut dan wanita yang duduk di samping Anda mengutarakan pendapatnya dengan nyaring sehingga dapat didengar semua orang da-lam jarak 5 meter sekelilingnya bahwa dia “merasa muak ter-hadap semua kalangan radikal konservatif yang selalu me-langgar privasi orang-orang dengan omong kosong mereka tentang pro-kehidupan.”

(8)

Dilema Sulit dalam Kehidupan

3

 Anda sedang duduk di kafetaria di rumah sakit mendiskusi-kan kemungkinan-kemungkinan perawatan untuk orangtua Anda yang lanjut usia dan menderita penyakit Parkinson, dan perbincangan beralih kepada penelitian sel induk.  Dosen Anda di perguruan tinggi meminta Anda memberikan

pendapat secara tertulis dan lisan mengenai eugenika dan rekayasa sosial.

 Anda melihat keponakan Anda yang menderita cerebral palsy mencapai masa remaja kemudian mengalami depresi karena dia menyadari bahwa mungkin dia tidak akan pernah mengemudikan kendaraan atau berkencan.

 Sebuah keluarga di komunitas Anda hendak menghentikan perawatan penunjang kehidupan pada putri mereka yang cacat yang sudah selama 10 tahun tidak bergerak atau ber-bicara atau makan sendiri.

 Anda berusaha mengajar Sekolah Minggu tetapi nyaris putus asa karena si Bobby kecil yang menderita autisme selalu menjerit-jerit membuat anak-anak lain ketakutan.  Paman Anda menderita kanker stadium akhir dan ingin

pin-dah ke negara bagian yang melegalkan bunuh diri dengan pertolongan dokter.

 Pasangan suami istri di gereja Anda mendapat tawaran dari sebuah klinik in-vitro [bayi tabung – pen.] yang dapat meno-long mereka memilih jenis kelamin anak mereka yang beri-kutnya.

Apabila Anda diminta memberikan pendapat, apa yang akan Anda katakan? Bagaimana respons Anda terhadap rekan-rekan se-kerja, teman-teman sekelas, kaum kerabat, atau teman-teman seko-munitas seperti Shirley? Entah mereka orang-orang yang skeptis, sinis, ataupun sesama orang Kristen yang mencari sedikit pertolong-an, Alkitab senantiasa menasihati kita supaya siap sedia memberikan pandangan yang alkitabiah kepada orang-orang yang meminta (lihat Ams. 31:9; 1Ptr. 3:15).

Belum pernah kita begitu banyak dihujani dilema etika yang se-rumit ini. Persoalan-persoalan moral ini tidak didiskusikan dalam

(9)

HIDUP YANG TERANCAM

4

teori abstrak yang membosankan; melainkan sering kali diperdebat-kan dalam sesi-sesi konseling yang emosional atau pertukaran pen-dapat di lapangan parkir seusai kebaktian gereja. Hal ini muncul ke-tika seorang remaja mengalami kecelakaan yang mengubah hidup-nya dan memutuskan untuk menulis sebuah catatan yang mehidup-nyata- menyata-kan ia bunuh diri. Atau ketika seorang pendeta dan orangtua dari seorang penyandang cacat berunding mengenai caranya melibat-kan – sungguh-sungguh melibatmelibat-kan – seluruh keluarga. Masalah-masalah kehidupan yang berat sering kali dihadapkan pada kita pada saat kita tidak siap untuk itu – misalnya ketika kita sedang minum kopi dengan seorang teman. Dan kita membutuhkan per-tolongan. Kita membutuhkan hikmat dan bimbingan.

Perjalanan Hidup Pribadi Saya

Sebagai akibat dari kecelakaan menyelam pada tahun 1967 yang membuat saya lumpuh dari leher ke bawah, saya terdesak pada se-buah dinding penuh pertanyaan, beberapa di antaranya mirip dengan pertanyaan yang diajukan Shirley. Setelah saya dipindahkan ke bagian geriatri dari sebuah panti perawatan pemerintah selama hampir dua tahun (karena para dokter tidak tahu apa yang harus dilakukan pada orang-orang muda dengan cedera saraf tulang bela-kang seperti saya), saya tenggelam dalam depresi. Ketika saya diberi tahu bahwa saya tidak akan bisa berjalan lagi atau menggunakan tangan saya, depresi itu berubah menjadi keputusasaan. Saya tidak mau hidup di kursi roda, lumpuh sepanjang sisa hidup saya; saya ingin mati! Saya memohon teman-teman sekolah saya untuk bantu saya mengakhiri hidup saya: “Mengapa kamu tidak mau mem-bawakan pisau cukur ayahmu atau obat tidur ibumu? Tidakkah kamu lihat betapa menderitanya saya?”

Syukurlah, Allah menempatkan orang-orang di sekeliling saya yang tidak takut pada pertanyaan-pertanyaan saya; mereka meno-long saya untuk mencari cara mengatasi keputusasaan saya. Saya ingat pernah bertanya kepada seorang teman Kristen bernama

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang pertanian, sehingga penelitian ini dapat menjadi sumber

Subject to statutory exception and to the provisions of relevant collective licensing agreement, no reproduction of any part may take place without the

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan penting dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Signifikansi pengaruh cash ratio, debt equity

Matthews (1997 : 220- 221, 337) mendefinisikan arti sebagai hubungan antara bentuk bahasa dengan sesuatu diluar bahasa, sedangkan makna didefinisikan sebagai hubungan di antara

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diajukan dalam penilitian ini adalah (1) apakah pembelajaran matematika yang

UML adalah se uah ahasa ya g telah e jadi sta dar dala i dustri u tuk visualisasi era a g dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.. Sistem

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pengolahan limbah cair kelapa sawit menggunakan membran berbasis kitosan, PVA dan silika dapat disimpulkan bahwa