• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU PECAHANTERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS V DI SDN NO. 145/1 TEBING TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU PECAHANTERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS V DI SDN NO. 145/1 TEBING TINGGI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU

PECAHANTERHADAP MOTIVASI BELAJAR

SISWA PADA MATERI PECAHAN

KELAS V DI SDN NO. 145/1

TEBING TINGGI

SKRIPSI

KARLINA.S A1D109231

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI MEI, 2014

(2)

ABSTRAK

Karlina. S. 2014. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Pecahan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi. Pembimbing I. Dr. Yantoro, M.Pd; Pembimbing II. Drs. Marjohan, S.Pd; Kata Kunci: alat peraga, kartu pecahan, motivasi belajar

Proses belajar mengajar di SD N 45/1 tebing tinggi menggunakan metode ceramah. Metode ceramah adalah metode yang paling sederhana dengan menyampaikan pengajaran secara lisan oleh guru kepada siswa. Metode ceramah ini menggunakan satu arah saja, yaitu dari guru ke siswa tidak ada umpan balik disaat proses belajar pengajar didalam kelas, peserta didk tidak aktif, monoton, peserta didik menjadi objek didik, membosankan, dan tidak melekat diingatan peserta didik.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh penggunaan alat eraga kartu pecahan terhadap motivasi belajar siswa pada materi pecahan kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi.

Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu data yang berhubungan dengan angka-angka yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik. data yang diperoleh melalui angket.

Hasil penelitian ini mengahasilkan perhitungan korelasi product moment

menghasilkan diperoleh 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟𝑥𝑦 = 0,550. sedangkan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = pada N = 15 dan 𝛼 = 0,05 dari tabel kritis product moment, 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,514 sehingga 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,550 >

0,514). Dengan demikian terdapat korelasi yang signifikan antara signifikan antara variabel X terhadap variabel Y. Selain itu koefisien korelasi terletak intervasl 0,400 – 0,599 yang berarti korelasi antara nilai x dan y cukup tinggi. diperkuat dengan

persamaan regresi sederhana yang mengahasilkan Y = 3,95 + 1,01X. dan diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,375 dengan 𝛼 = 0,05 dan dk = n – 2 = 15 – 2 = 13 maka 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,771.

Sehingga dapat disimpulkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,375 > 1,771) maka Ho ditolak dan Ha diterima hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belahar siswa pada materi pecahan di kelas V SDN 145/1 Tebing Tinggi. sedangkan KP = 𝑟2 x 100% = 0,3025 x 100% = 30,25%. Hal ini

berarti penggunaan alat peraga kartu pecahan memberikan pengaruh sebesar 30,25% terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan 69,75%, dipengaruhi oleh sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Adanya pengaruh alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belajar siswa pada matrei pecahan kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi. sarannya diharapkan dalam proses belajar belajar mengajar didalam kelas sebaiknya menggunakan alat peraga.

dikarenakan alat peraga mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar mengajar dan memberikan dampak positif bagi siswa.

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Materi seharusnya dikemas secara apik sehingga proses belajar mengajar tidak membosankan ataupun menakutkan bagi peserta didik. Tetapi peneliti menemukan dalam proses belajar mengajar di SD N 45/1 tebing tinggi menggunakan metode ceramah.

Alat peraga merupakan “media yang memiliki ciri dan/atau bentuk dari konsep sebuah materi pembelajaran yang dipergunakan untuk memperagakan materi pembelajaran tersebut sehingga materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh Peserta didik” (Asyhar, 2011:12).

Alat peraga yang digunakan pada penelitian ini adalah kartu pecahan yang di kreasikan sebegitu rupa di SD N 145/1 Tebing Tinggi kelas V diharapkan membuat peserta didik lebih menarik dalam proses belajar mengajar. Dengan kartu pecahan ini dapat membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif. Kartu pecahan ini juga berfungsi untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan-permasalah yang ada di materi pecahan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Alat Peraga

Alat peraga merupakan “media yang memiliki ciri atau bentuk dari konsep sebuah materi pembelajaran yang dipergunakan untuk memperagakan materi pembelajaran tersebut sehingga materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa” (Asyhar, 2011:12).

Menurut Etiningsih (dalam Asyhar, 2011:12) bahwa alat peraga adalah “media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang

(4)

dipelajari”.

Sifat – Sifat Alat Peraga

Alat peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu. Menurut Ruseffendi menyatakan bahwa alat peraga yang di gunakan harus memiliki sifat sebagai berikut:

“(a)tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat ), (b) bentuk dan warnanya menarik, (c) sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit), (d) ukurannya sesuai (seimbang )dengan ukuran fisik anak, (e) dapat mengajikan konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman), (f) sesuai dengan konsep pembelajaran, (g) dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman), (h) peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi siswa, (i) bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau berkelompok) alat peraga itu supaya dapat di manipulasikan , yaitu: dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot, (diambil dari susunannya) dan lain-lain, (j) bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak)” (http:// bagawanabiyaga. wordpress.com/2013/06/alatperaga/).

Pengertian Motivasi Belajar

Kata motivasi berasal dari kata “motif” yang pada hakekatnya merupakan “terminologi umum yang memberikan makna daya dorong, keinginan, kebutuhan dan kemauan”. Motif yang telah aktif disebut “motivasi” (warna, 2011:52).

Motif/motivasi secara umum juga dapat diartikan sebagai “daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu” (Sardiman, 2011;73). Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi untuk mencapai tujuan.

Hipotesis

Terdapat Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Pecahan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Kelas V Di SDN No. 145/1 Tebing Tinggi.

(5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berhubungan dengan angka-angka yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik.

Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menggambarkan tentang “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Kartu Pecahan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Kelas V Di SDN No. 145/1 Tebing Tinggi”.

Subjek Penelitian

Subjek penlitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Subjek penelitian ini adalah kelas V di SD N 145/1 Tebing Tinggi sebagai berikut:

Pengumpulan Data Angket (Questionnaire)

.Angket adalah “pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan sesuai dengan permintaan penggunaan”. Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup (angket berstruktur). tujuan diberinya angket keada peserta didik untuk mencari informasi/ data yang lengkap berbentuk pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respoden untuk dijawab (Riduwan, 2011:71).

Dokumentasi

Dokumentasi adalah “ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. dokumnetasi ini digunakan

(6)

untuk memperkuat data yang ada” (Riduwan, 2011:77).

Instrumen Penelitian

Pada penelitian kuantitatif menggunakan instrument (alat ukur) untuk menggumpulkan data yang relevan dari nilai variable yang akan diteliti. tujuan instrument ini agar menghasilkan data kuantitatif yang tepat dan akurat.

Analisis Data

Uji korelasi dapat menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

rhitung = n(∑ XY) − (∑ X) . (∑ Y)

√{n . ∑ X2− (∑ X)2} . {n. ∑ Y2− (∑ Y)2}

Diketahui:

rhitung = Koefisien korelasi ∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus : diketahui :

t = Nilai

r = Koefisian korelasi hasil n = Jumlah responden

thitung = r√n − 2

(7)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan

Pada SDN 145/1 Tebing Tinggi di kelas V objek penelitian sebanyak 15 siswa dilakukan tatap muka 3 x pertemuan dan menyebarkan angket dapat diperoleh hasil uji korelasi. Dari hasil perhitungan pada lampiran 16 diperoleh 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟𝑥𝑦 = 0,550. Sedangkan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = pada N = 15 dan 𝛼 = 0,05 dari tabel kritis product moment, 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,514 sehingga 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,550 > 0,514). Dengan demikian terdapat korelasi yang signifikan antara signifikan antara variabel X terhadap variabel Y. Selain itu koefisien korelasi terletak intervasl 0,400 – 0,599 yang berarti korelasi antara nilai x dan y cukup tinggi. persamaan regresi liniernya dari diperoleh a = 3,95 dan b = 1,01. Selanjutnya nilai a dan b dituliskan kepersamaan regresi liner Y = a + bX, sehingga persamaan regresinya Y = 3,95 + 1,01X. Hasil tersebut memberikan arti bahwa adanya hubungan fungsional yang positif antara penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari koefisien arah regresi yaitu sebanyak 1,01.

Setiap ada pengaruh penggunaan alat peraga kartu pecahan maka akan meningkatkan motivasi belajar siswa sebesar 1,01. Hasil uji signifikansinya diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5,65 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = {(0,95)(1, 13)} (dk pembilang = 1 dan dk = penyebut = 13 serta 𝛼 = 0,05) maka dapar disimpulkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(5,65 > 4,67), maka tolak Ho artinya signifikan dan terima Ha. Dengan demikian terdapat pengaruh signifikan antara penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belajar siswa pada materi pecahan kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi.

(8)

Hasil uji linieritas dapat dilihat pada lampiran 19 diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,167. Dengan taraf signifikan (𝛼) = 0,05, dk pembilang = k – 2 = 8 – 2 = 6, sedangkan dk penyebut = n – k = 15 – 8 = 7. Jadi, ternyata 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,167 < 3,87), maka tolak ho data berpola linier. Dapat disimpulkan bahwa variabel X yaitu penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap variabel Y yaitu motivasi belajar siswa berpola linier. Pada perhitungan di lampiran 16 diperoleh nilai koefisiensi korelasi atau r sebesar 0,550 yang artinya bahwa hubungan antara penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belajar siswa adalah cukup kuat selanjutnya diuji t pada lampiran 20 dan diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,375 dengan 𝛼 = 0,05 dan dk = n – 2 = 15 – 2 = 13 maka 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,771. Sehingga dapat disimpulkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,375 > 1,771) maka

Ho ditolak dan Ha diterima hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belahar siswa pada materi pecahan kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi. Selanjutnya diperoleh juga koefisien determinan bisa dilihat pada lampiran 21 KP = 𝑟2 x 100% = 0,3025 x 100% = 30,25%.

Hal ini berarti penggunaan alat peraga kartu pecahan memberikan pengaruh sebesar 30,25% terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan 69,75%, dipengaruhi oleh sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan penggunaan alat peraga kartu pecahan variabel bebas X terhadap motivasi belajar siswa belajar siswa variabel terikat Y pada materi pecahan kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi.

(9)

BAB V PENUTUP Kesimpulan

Penulis telah menyampaikan pendapat-pendapat yang telah diperkuat berdasarkan teori-teori yang telah dikemukkan, disertai hasil pengumpulan data. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa ada pengaruh penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belajar siswa pada materi pecahan kelas V di SDN 145/ Tebing Tinggi.

2. Hipotesis penggunaan alat peraga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa pada materi pecahan kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi. pengaruhnya disini siswa dapat termotivasi dalam belajar, yang biasanya materi pecahan kurang mengerti materi pecahan ini membuat tidak termotivasi. Dengan penggunaan alat peraga kartu pecahan siswa lebih termotivasi dikarenakan materi pecahan tersebut menjadi konkret.

3.

Analisis data menggunakan regresi sederhana menghasilkan persamaan regresi: Y=3,95+1,01X

.

4.

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5,65 dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = {(0,95)(1, 13)} (dk pembilang = 1 dan dk = penyebut =

13 serta 𝛼 = 0,05) maka dapar disimpulkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(5,65 > 4,67), maka tolak Ho artinya signifikan dan terima Ha. Dengan demikian terdapat pengaruh signifikan antara penggunaan alat peraga kartu pecahan terhadap motivasi belajar siswa pada materi pecahan kelas V di SDN 145/1 Tebing Tinggi.

5. KP = 𝑟2 x 100% = 0,3025 x 100% = 30,25%. Hal ini berarti penggunaan alat peraga

kartu pecahan memberikan pengaruh sebesar 30,25% terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan 69,75%, dipengaruhi oleh sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Asyhar,Rayandra.2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP Pres.

Bagawanabiyaga. 2013. http:// bagawanabiyaga. wordpress. com/2013/06/28/alatperaga/. diakses tanggal 26 November 2013.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, oemar. 2003. Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksana. Iskandar, 2009. Psikologis Pendidikan. Jakarta: GP Pres.

Malikha. 2013. http://malikha92.wordpress.com/. diakses tanggal 9 November 2013.

Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sujitmiko, Ponco. 2005. Matematika Kreatif (Konsep dan Terapannya). Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sumandi, Suryabrata. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Usman, Asnawir & M. Basyirum. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pres. Warna, Eka. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Paham bagaimana mengambil nilai dari..

Bab I Pasal 1, 2, dan 3 tentang kedudukan, tugas dan fungsi Disminpersau; dimana pasal 1 berbunyi: Dinas Administrasi personel TNI AU, disingkat Disminpersau adalah badan

Fungsi afektif keluarga remaja merokok di Desa Waluyorejo Kecamatan Puring kabupaten Kebumen persentase terbesar adalah kriteria cukup baik, fungsi sosial keluarga

No Nama Depan Nama Belakang Nama perguruan Tinggi L/P Ukuran Baju (S/M/L) (Instruktur/ Peserta) Keterangan.. 1 Fauzyah

Padahal kita harus mencintai Firman Tuhan karena itulah dokumen tertulis yang adalah firman Allah yang menjadi sumber kehidupan kita, di mana penilaian kita atas hidup sangat

Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 19 Agustus 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumut arahnya menuju Utara sampai ke Selat Malaka,

Tetapi saya percaya dan yakin bahawa tuan-tuan dan puan-puan mampu untuk melaksanakan tugasan dan amanah yang diberikan cuma kita perlu berikan pemantauan berterusan