• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

36 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 7) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud melihat akibat dari suatu perlakuan.

Dalam penelitian ini ada perlakuan/treatment yaitu dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray (TSTS) pada pembelajaran IPA yang diterapkan dalam kelas eksperimen dan model konvensional pada kelas kontrol dalam pembelajaran IPA. Kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai karakteristik yang sama, bedanya pada kelas eksperimen diberi perlakuan khusus dengan pembelajaran menggunakan metode TSTS, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan khusus hanya menggunakan kegiatan pembelajaran yang biasa diberikan guru kepada siswa. Langkah akhir dalam penelitian yang menggunakan penelitian eksperimen ini adalah membandingkan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional dengan metode ceramah.

3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013- selesai yang dilaksanakan di SDN Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

(2)

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono juga merumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2011: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini dilambangkan dengan huruf X yaitu model Cooperative Learning tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Metode TSTS adalah metode pembelajaran yang beranggotakan empat siswa yang menekankan kerjasama dalam kelompok maupun antar kelompok dengan cara dua tinggal di kelompok sebagai penerima tamu dan dua berkunjung ke kelompok lain sebagai tamu. Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode TSTS adalah guru melakukan persiapan dan pendahuluan, presentasi dan pengarahan, pembagian kelompok, kegiatan kelompok atau pembagian tugas, formalisasi, pemberian evaluasi dan penghargaan. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:40). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y yaitu hasil belajar. Hasil belajar merupakan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Ukuran hasil belajar dapat diperoleh dari aktivitas pengukuran dalam bentuk angka. Untuk menetapkan angka dalam pengukuran, perlu sebuah alat ukur yang disebut dengan instrumen.

(3)

3.3 Unit Penelitian

Unit penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Tabel 3.1

Jumlah Siswa Kelas 5 SDN Kesongo 01 Tuntang

Kelas Jumlah Siswa Total Keterangan

Laki-Laki Perempuan

5A 14 10 24 Kelas Eksperimen

5B 9 10 19 Kelas Kontrol

Sebelum diadakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat homogenitas ke dua kelompok yang akan diteliti. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yang dijadikan penelitian merupakan kelompok kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian kedua kelompok ini harus seimbang (homogen).

3.4 Desain Penelitian

Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. O1 O3 X O2 O4 Sugiyono (2010: 116) Keterangan:

O1 & O3 = kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(4)

X = Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.

O2 = hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray (posttest).

O4 = hasil belajar dari tes kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah (posttest).

Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi-Experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2010:114).

Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan Cooperative Learning metode TSTS dengan kelas kontrol yang tanpa menggunakan Cooperative Learning metode TSTS. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat perlakuan metode TSTS dengan yang belum mendapat perlakuan.

Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan.

2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek yang diteliti yaitu berupa penggunaan model Cooperative Learning tipe TSTS pada mata pelajaran IPA kelas 5A SDN Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah mendapat perlakuan.

(5)

3.5 Prosedur Penelitian a. Membuat kisi-kisi tes

b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi

c. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda

d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal

e. Memberi perlakuan pada kelas 5A SDN Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen

f. Memberi tes kepada kelompok eksperimen yaitu kelas 5A SDN Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

g. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar h. Menyusun laporan hasil penelitian

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan yaitu observasi dan tes.

a. Observasi

Lembar observasi digunakan pada saat peneliti melakukan pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe TSTS di kelas eksperimen. Lembar observasi diberikan kepada pengamat yaitu guru atau teman sejawat untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model Cooperative Learning tipe TSTS proses pembelajarannya benar-benar telah terlaksana dengan baik.

Berikut ini disajikan kisi-kisi pengamatan penerapan pembelajaran menggunakan metode Two Stay Two Stray berupa lembar observasi.

(6)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Penerapan Pembelajaran Metode TSTS

No. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan/Indikator No. Item 1. Pendahuluan dan persiapan Mengucapkan salam 1, 2, 3, 4, 5 Mengkondisikan suasana kelas

Memberikan apersepsi

Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan fasilitas atau alat pembelajaran

2. Presentasi dan pengarahan

Menjelaskan aturan diskusi metode Two Stay Two Stray (TSTS)

6, 7

Memberi pengarahan kepada kelompok 3. Pembagian

kelompok

Membagi kelompok secara heterogen 8

4. Kegiatan kelompok Membagi materi dan lembar kerja 9, 10 Memberi waktu siswa untuk bekerja

sama dengan kelompok awal dan kemudian bertamu ke kelompok lain

5. Formalisasi Presentasi tiap kelompok 11, 12 Memberi penjelasan dan mengarahkan

siswa ke bentuk formal 6. Evaluasi dan

penghargaan

Memberikan umpan balik 13,14, 15, 16 Merangkum materi yang sudah dipelajari

Memberi kuis secara lisan atau tertulis Memberikan penghargaan

b. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Metode yang digunakan adalah metode achievement test atau tes hasil belajar. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa soal pilihan ganda yang yang diberikan di akhir pembelajaran. Berikut ini adalah tabel yang berisi kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar:

(7)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest IPA kelas 5 Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Nomor Item

Soal 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya 5.1.Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) · Menjelaskan pengertian gaya magnet 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 · Menjelaskan pengertian gaya gravitasi 10, 11, 12, 13, 14 · Menjelaskan pengertian gaya gesek 15, 16, 17, 18, 19, 20 Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Soal Posttest IPA kelas 5 Standar

Kompetensi (SK)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Nomor Item

Soal 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model 6.1.Mendeskripsi kan sifat-sifat cahaya · Menjelaskan pengertian cahaya 1, 2, 3 · Menjelaskan sifat-sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna dan gelap)

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11

· Menjelaskan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung (cekung dan cembung) 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 · Menyebutkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan

27, 28, 29, 30

Referensi

Dokumen terkait

 Antara yang berikut, berikut, manakah manakah bukan bukan  bahan   bahan tambah dalam detergen. tambah

Penempatan ini menjadi penting karena proses dalam reaktor kiln berlangsung secara kontinyu serta berlangsung pada suhu yang tinggi sehingga diharapkan refraktori yang

Meski di tingkat provinsi capaian tersebut tidak dapat memenuhi target renstra, namun terdapat 9 dari 16 (56,25) Kabupaten/Kota di provinsi tersebut yang dapat

Eksperimen yang dilakukan adalah pengukuran laju infiltrasi secara langsung di lapangan dan uji sifat fisis tanah berupa tekstur, kerapatan, dan kadar air tanah..

Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau varietas Walet, Kenari, dan Bhakti dari Balai Besar Biogen Bogor yang ditanam selama 30 hari perlakuan,

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2017 sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan

Angelina Sondakh Bantah Tudingan Nazaruddin Soal Dana Kemenpora Rp 8 M Jakarta - Angelina Sondakh menampik tudingan Nazaruddin terkait dana Rp 8 miliar yang mengalir dalam

Berdasarkan tabel di atas t hitung diperoleh hasil -0,970, dengan nilai signifikansi sebesar 0,335 yang lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima yang artinya bahwa