Jurnal Kesehatan Qamarul Huda ,Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 Halaman 12
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT
Dengan Status Imunisasi Bayi Dalam Program Imunisasi DPT Di
Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah
Tahun 2018
Hayatin Najah1), H. Menap1), Nining Fatria Ningsih1)*, Muhammad Amrullah1) Email: [email protected]
1Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu ABSTRAK
Imunisasi DPT adalah salah satu vaksinasi yang wajib diberikan kepada balita. Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Diantara angka tersebut, Indonesia menempati urutan ke 2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah tahun 2018. Penelitian ini menggunakan Observasi Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 49 orang dan sampel menggunakan seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square dan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 ( < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018. Supaya melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status imunisasi dalam program imunisasi DPT secara kompleks dan menyeluruh.
Kata kunci: Pengetahuan, Status Imunisasi, Imunisasi DPT. ABSTRACT
DPT immunization is one of the vaccinations that must be given to toddlers. According to the World Health Organization (WHO), there were 7,097 cases of diphtheria reported worldwide in 2016. Among these numbers, Indonesia ranked second after India with the highest number of diphtheria cases. To determine the relationship between the level of mother’s knowledge about DPT immunization with status immunization baby’s in the DPT immunization program in Labulia Village, Jonggat District, Central Lombok Regency in 2018. This study uses Analytical Observation using Cross Sectional approach. The population in this study were 49 people and sample uses all populations. This study uses Chi Square statistical test obtained a significance value of 0,000 (< 0,05) which mean that H0 is rejected and H1 is accepted. There is a significant relationship between the level of mother’s knowledge about DPT immunization and status immunization baby’s in the DPT immunization program. This means that the better the mother's knowledge about DPT immunization program in Labulia Village, Jonggat District, Central Lombok Regency in 2018. in order to conduct further research by considering other factors that can affect status immunization in the DPT immunization program in a comprehensive and comprehensive manner.
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda ,Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 Halaman 13 A. LATAR BELAKANG
Difteri merupakan penyakit pengancam jiwa. Tingkat kematian paling tinggi akibat penyakit ini adalah pada bayi dan anak-anak. Kematian biasanya terjadi pada tiga sampai empat hari pertama timbulnya penyakit. Tahun 2000, di seluruh dunia di laporkan terdapat 30.000 kasus dan 3.000 orang diantaranya meninggal akibat penyakit ini [1]. Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Diantara angka tersebut, Indonesia turut menyumbang 342 kasus. Sejak tahun 2011, kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus difteri menjadi masalah di Indonesia. Tercatat 3.353 kasus difteri dilaporkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dan angka ini menempatkan Indonesia menjadi urutan ke 2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Dari 3.353 orang yang menderita difteri, dan 110 diantaranya meninggal dunia. Hampir 90 % dari orang yang terinfeksi, tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang lengkap [2].
Salah satu tujuan program imunisasi DPT adalah tercapainya cakupan seluas dan sebanyak mungkin. Kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi DPT harus tetap terjaga, sebab bila tidak dapat mengakibatkan turunnya angka cakupan imunisasi. Perlu ditekankan bahwa pemberian imunisasi pada bayi dan anak balita tidak hanya memberikan pencegahan terhadap anak tersebut tetapi akan memberikan dampak yang jauh lebih luas karena akan mencegah terjadinya penularan yang luas dengan adanya peningkatan tingkat imunitas secara umum di masyarakat. Oleh karena itu pandangan serta sikap setiap dokter atau orang tua sangat penting untuk memahami tentang arti imunisasi [3].
Berdasarkan data kunjungan atau partisipasi ibu bayi di Posyandu dalam program imunisasi
DPT di wilayah kerja Puskesmas Ubung Kabupaten Lombok Tengah terutama di Desa Labulia tiga tahun terakhir, tercatat pada tahun 2015 terdapat jumlah sasaran bayi sejumlah 253 dengan persentase bayi yang di imunisasi DPT-1 sebesar 246 (97,2%) , DPT-2 sebesar 243 (96,0%) dan DPT-3 sebesar 250 (98,1%). Pada tahun 2016 didapatkan sasaran bayi sejumlah 246 dengan persentase bayi yang di imunisasi DPT-1 sebesar 234 (95,1%), DPT-2 sebesar 240 (97,6%) dan DPT-3 sebesar 242 (98,4%). Sedangkan pada tahun 2017 sasaran bayi sejumlah 250 dengan persentase bayi yang datang ke Posyandu untuk diberikan imunisasi DPT-1 sebesar 206 (82,4%), DPT-2 sebesar 212 (84,8%), dan DPT-3 sebesar 241 (96,4%) (Laporan Imunisasi Puskemas Ubung, 2018). Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa dari tiga tahun terakhir terjadi penurunan yang cukup besar pada tahun 2017.
Sedangkan data kunjungan atau partisipasi ibu bayi di Posyandu dalam program imunisasi DPT di wilayah kerja Puskesmas Ubung Kabupaten Lombok Tengah terutama di Desa Labulia tiga bulan terakhir dari bulan Januari sampe bulan Maret, tercatat jumlah sasaran bayi pada bulan Januari sejumlah 76 bayi dan yang hadir sebanyak 55 (72,4%) bayi dengan persentase DPT-1 sebesar 15 (19,7%), DPT-2 sebesar 20 (26,3%) dan DPT sebesar 20 (26,3%). Sedangkan pada bulan Februari terdapat sejumlah 71 sasaran dan yang hadir sebanyak 54 (76,1%) bayi dengan persentase DPT-1 sebesar 13 (18,3%), DPT -2 sebesar 23 (32,4 %), DPT-3 sebesar 18 (25,4%). Sedanngkan sasaran pada bulan Maret sejumlah 78 bayi dan yang hadir sebanyak 69 (88,5%) bayi dengan persentase DPT-1 20 (25,6%), DPT-2 sebesar 31 (39,7%) dan DPT-3 sebesar 18 (23,1%) (Laporan Imunisasi Desa Labulia, 2018). Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa masih ada beberapa ibu bayi yang tidak datang membawa anaknya ke Posyandu terutama dalam program imunisasi
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda ,Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 Halaman 14 DPT karena disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya yaitu faktor pengetahuan, pendidikan, umur dan pekerjaan.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan desain penelitian Observasi Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berumur 6 bulan yang bertempat tinggal di wilayah Desa Labulia yang berjumlah 49 orang.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan semua populasi atau total populasi menjadi sampel dari seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 6 bulan di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah yang berjumlah 49 orang.
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner dan check list.
Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh 15 pertanyaan valid . Uji validitas instrument data menggunakan person product moment dengan r hitung > 0,4438 dan 1 pertanyaan yang tidak valid dengan r hitung < 0,4438. Pertanyaan yang tidak valid akan dikeluarkan atau tidak digunakan, sehingga instrument pen elitian yang digunakan sebanyak 15 pertanyaan. Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan uji crombach alpha. Dinyatakan reliabel bila nilai crombach alpha > r kriteria 0,6. Sedangkan hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai alpha sebesar 0,959 dengan demikian kuesioner dapat dikatakan reliable.
C. HASIL PENELITIAN
1. Distribusi Responden berdasarkan Umur Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur. No Umur Responden Frekuensi Persentase
1 2 3 19-25 tahun 26-35 tahhun 36-45 tahun 19 21 9 38,8% 42,9% 18,4% Total 49
Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa dari 49 ibu yang paling banyak ibu berumur 26-35 tahun sebanyak 21 ibu (42,9%), umur 15-25 sebanyak 19 ibu (38,8%) dan paling rendah pada umur 36 -45 tahun sebanyak 9 ibu (18,4%). 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 Tidak Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi 1 11 12 20 5 2,0% 22,4% 24,5% 40,8% 10,2% Total 49 100%
Pada tabel 2 dijelaskan bahwa dari 49 ibu paling banyak mempunyai pendidikan SMA yaitu sebanyak 20 ibu (40,8%), SMP 12 ibu (24,5%), SD 11 ibu (22,4%), perguruan tinggi 5 ibu (10,2%) dan paling sedikit yang tidak sekolah sebanyak 1 ibu (2,0%).
3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Respponden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 2 3 IRT Wiraswasta PNS 37 7 5 75,5% 14,3% 10,2% Total 49 100%
Dari tabel 3 dijelaskan bahwa dari 49 ibu yang paling tinggi memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu 37 ibu (75,5%), bekerja sebagai wiraswasta 7 ibu (14,3%) dan yang paling sedikit sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 5 ibu (10,2%).
4. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 49 responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang cukup yaitu sebesar 23
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda ,Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 Halaman 15
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Imunsasi DPT. No Pengetahuan Responden Frekuensi Persentase 1 Baik 22 44,9% 2 Cukup 23 46,9% 3 Kurang 4 8,2% Total 49 100%
responden (46,9%), di susul dengan pengetahuan baik sebanyak 22 responden (44,9%), dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (8,2%).
5. Gambaran Responden Berdasarkan Status Imunisasi Bayi
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Imunisasi Bayi
No Status Imunisasi Frekuensi Persentase
1 Lengkap 42 85,7%
2 Tidak Lengkap 7 14,3%
Total 49 100%
Pada tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dari 49 responden yang memiliki status imunisasi lengkap sebanyak 42 responden (85,7%), dan yang tidal lengkap sebanyak 7 responden (14,3%).
6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT Dengan Status Imunisasi Bayi Dalam Program Imunisasi DPT Di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah tahun 2018. Dari tabulasi silang Tabel 6 dapat dilihat bahwa dari 49 reponden terdapat pada pengetahuan baik dengan status imunisasi bayi yang lengkap sebanyak 22 orang (44,9%) dan yang tidak lengkap sebanyak 0 (0%) , kemudian yang berpengetahuan cukup dengan status imunisasi yang lengkap sebanyak 19 orang (38,8%) dan yang tidak lengkap sebanyak 4 orang (8,2%), sedangkan yang berpengetahuan kurang dengan status imunisasi yang lengkap sebanyak 1
orang (2,0%) dan yang tidak lengkap sebanyak 3 orang (6,1%).
Tabel 6
Tabulasi silang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan Status Imunisasi Bayi
dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun
2018. N o Pengetah uan Status Imunisasi Total -valu e Tidak Lengkap Lengkap 1 Baik 0 (0.0%) 22 (44.9%) 22 (44.9%) 0.00 0 2 Cukup 4 (8.2%) 19 (38.8%) 23 (46.9%) 3 Kurang 3 (6.1%) 1 (2.0%) 4 (6.2%) Total 7 (14.3%) 42 (85.7%) 49 (100%) Dengan hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 ( < 0,05) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menyatakan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018. Hubungan ini merupakan hubungan yang positif yang menunjukkan bahwa jika tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT semakin baik maka status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT semakin lengkap.
D. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu berada pada kategori baik sebanyak 22 orang dengan tingkat persentase 44,9%, kemudian pada kategori cukup sebanyak 23 orang atau 46,9% dan sisanya yang berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang atau 8,2%.
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda ,Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 Halaman 16 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, tingkat pendidikan responden sangat mempengaruhi proses pengetahuan dan penerimaan informasi. Selain itu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan penerimaan informasi adalah usia, semakin dewasa responden semakin bijak dalam menerima informasi.
Pengetahuan ibu di Posyandu Labulia dapat dipengaruhi oleh pendidikan karena mayoritas ibu mempunyai tingkat pendidikan sampai SMA. Begitu juga pengalaman, dapat dilihat dari usia ibu sebagian besar berusia antara 26-35 tahun, karena usia ini adalah usia yang telah dewasa untuk menyadari akan resiko suatu tindakan. 2. Status Imunisasi Bayi dalam program
imunisasi DPT di Desa Labaulia Kecamatan Jonggat Kabupaaten Lombok Tengah Tahun 2018
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peran ibu memiliki status imunisasi bayi yang lengkap sebanyak 42 orang atau 85,7% sedangkan yang tidak lengkap sebanyak 7 orang atau 14,3%.
Status kelengkapan imunisasi pada anak sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan dan diperlukan adanya dukungan sosial yang bisa didapat dari kader, petugas kesehatan terutama keluarga..
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT Dengan Status Imunisasi Bayi Dalam Program Imunisasi Di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018
Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten lombok Tengah tahun 2018 dengan nilai 0,000 (< 0,05) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya menyatakan ada hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018.
Hal yang signifikan tersebut juga bisa dilihat dari fakta dilapangan yang dapat d ilihat dari hasil data yang diperoleh menggunakan kuesioner dan check list pada saat penelitian dan telah diolah dengan menggunakan bantuan komputer. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu balita sangat mempengaruhi status imunisasi bayi dalam kegiatan Posyandu, dimana ibu bayi yang memiliki pengetahuan baik dengan status imunisasi bayi yang lengkap sebanyak 22 orang atau 44,9% , kemudian yang berpengetahuan cukup dengan status imunisasi yang lengkap sebanyak 19 orang (38,8%) dan yang tidak lengkap sebanyak 4 orang (8,2%), sedangkan yang berpengetahuan kurang dengan status imunisasi yang lengkap sebanyak 1 orang (2,0%) dan yang tidak lengkap sebanyak 3 orang (6,1%) dari responden yang secara keseluruhan berjumlah 49 orang.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mempunyai pengetahuan cukup status imunisasi anaknya lengkap, serta ibu dengan tingkat pengetahuan kurang ada sebagian kecil yang status imunisasi anaknya lengkap. Hal ini disebabkan karena perilaku seseorang bukan hanya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan tetapi juga oleh faktor yang lain.
Status kelengkapan imunisasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pengetahuan tetapi juga oleh banyak faktor seperti pengalaman, dukungan keluarga, dukungan kader, status ekonomi dan sosial.
E. KESIMPULAN
Karakteristik responden berdasarkan tingkat umur paling banyak adalah umur 26-35 tahun sebanyak 21 ibu (42,9%), tingkat pendidikan terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 20 ibu
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda ,Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 Halaman 17 (40,8%) , sedangkan pekerjaan ibu yang paling
banyak adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu 37 ibu (75,5%). Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang imunisasi DPT sebanyak 23 ibu (46,9%) di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Sebagian besar responden memiliki status imunisasi lengkap dalam program imunisasi DPT sebanyak 42 ibu (85,7%) di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018. Dengan hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 ( < 0,05) yang berarti Ho ditolak.
F. SARAN
Khususnya ibu, diharapkan mampu mempertahankan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan imunisasi sebagai sarana pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pihak Puskesmas perlu melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan/pelatihan kepada para kader Posyandu agar dapat membantu petugas kesehatan dalam meningkatkan pegetahuan masyarakat tentang imunisasi DPT dengan melakukan penyuluhan. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan bacaan dan acuan belajar tentang pentingnya imunisasi DPT.
Peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT secara kompleks dan menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, (2009). Imunisasi Pada Anak I. Www.Menthorhealthcare.Com.
[2] Asdhany, C. &Kartini, A. (2012).Hubungan TingkatPartisipasiIbuDalamKegiatanPosyan duDengan Status GiziAnakBalita (Studi Di KelurahanCangkiranKecamatanMijen Kota Semarang. Journal Of Nutrition College . [Serial OnLline] Http://Ejournal-S1. Undip.Ac.Id/Index.Php/Jnc/Article/View/424 /424 [DiaksesTanggal 18 Februari 2013]. [3] Fitriyani, A.D. (2013). Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Imunsasi DPT di Posyandu Desa Pereng, MojogedangKaranganyar. Fakultas D3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada .Karya Tulis Ilmiah
[4] Hazirah, dkk. (2016). Partisipasi Ibu Mengikuti Program Imunisasi Balita Pada Posyandu Dwi Karya Di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten
Kampar. https
://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/ view/10950. [diperoleh padatanggal 16 april].
[5] Kemenkes RI. (2011). Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[6] Notoatmodjo, S. (2010).Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi .Jakarta: Rineka Cipta. [7] Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.
[8] Puskesmas Ubung, 2015-2017. Laporan Tahunan Puskesmas Ubung 2018.
[9] Praktiknya, Ahmad W., (2011). Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 1, Rajawali Pers, Jakarta.
[10] Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV Alfabet.