• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, tanggal 12 Januari 2006. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tugas pokok dan fungsi UPT Pangkalan PSDKP Jakarta, berikut ini disajikan bagan/struktur organisasi UPT Pangkalan PSDKP Jakarta.

Gambar 3. Bagan/Struktur organisasi Pangkalan PSDKP Jakarta

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pangkalan PSDKP Jakarta didukung oleh 34 orang tenaga kerja, terdiri dari 20 orang Pegawai Negeri Sipil, 4

KEPALA PANGKALAN SUBBAG TATA USAHA SATUAN KERJA PSDKP (21) POS PSDKP (39)

SEKSI SARANA DAN PRASARANA SEKSI PENGAWASAN

DAN PENANGANAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

(2)

orang calon pegawai negeri sipil, dan 9 orang tenaga harian lepas dengan susunan sebagai berikut :

1) Pejabat Eselon III : 1 orang

2) Pejabat Eselon IV : 3 orang

3) Pejabat Fungsional : 14 orang

4) Staf/ Pelaksana : 16 orang

Selanjutnya dalam pelaksanaan tugas pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, Pangkalan PSDKP Jakarta membawahi 21 Satker PSDKP yang meliputi 39 Pos PSDKP sebagai lini terdepan melaksanakan tugas pengawasan perikanan. Sesuai dengan struktur organisasi yang disajikan, maka tugas pokok dan fungsi dari unit kerja yang langsung melaksanakan tugas pengawasan adalah sebagai berikut :

1) Subbagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta pengelolaan urusan administrasi keuangan, barang kekayaan milik negara, kepegawaian, dan jabatan fungsional, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga;

2) Seksi Pengawasan dan penanganan Pelanggaran, mempunyai tugas

melakukan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, pembinaan

kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS), serta evaluasi,

dokumentasi, informasi, dan pelaporan di bidang pengawasan dan penanganan pelanggaran sumberdaya kelautan dan perikanan;

3) Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas melakukan pelaksanaan

operasional dan penyiapan logistik kegiatan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, pemeliharaan sarana dan prasarana pengawasan, dan perencanaan dan pengembangan pengawakan kapal pengawas;

4) Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan serta kegiatan lain, misalnya melakukan pembinaan terhadap kelompok masyarakat pengawas.

5) Satuan Kerja PSDKP/Pos PSDKP, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan yaitu melaksanakan tertib pelaksanaan aturan perundangan dibidang perikanan di masyarakat.

(3)

kegiatan usaha perikanan dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan rangkaian usaha perikanan telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk di dalamnya kegiatan pemantauan, pemeriksaan, bimbingan teknis, sosialisasi, inspeksi, penilikan, analisis, dan evaluasi.

Pengawas perikanan bidang penangkapan ikan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan penangkapan ikan meliputi dokumen perizinan, operasi kapal perikanan, alat penangkapan dan alat bantu penangkapan, hasil tangkapan, anak buah kapal, daerah penangkapan, pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungan.

Agar pelaksanaan pengawasan terhadap kapal perikanan dapat mencapai tujuan, maka kegiatan tersebut harus didukung oleh kelengkapan sarana prasarana pengawasan dan sumber daya manusia yang terampil serta memiliki integritas yang tinggi. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas perikanan yang berada di pangkalan PSDKP Jakarta senantiasa melaporkan hasil kegiatannya kepada atasan dan apabila ditemukan adanya dugaan tindak pidana perikanan maka hasil pemeriksaan dilanjutkan dengan proses penyidikan. Hal tersebut dapat dilihat dalam bagan alur tugas pengawas perikanan dibawah ini.

(4)

Gambar 4. Bagan alur tugas pengawas perikanan

4.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengawasan Perikanan 4.3.1 Analisis Kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan dapat diketahui pihak yang akan menjadi pengguna sistem beserta kebutuhannya. Berdasarkan hal tersebut, maka jenis informasi yang akan disajikan dari sistem informasi manajemen pengawasan perikanan dapat diidentifikasi dan dirancang. Adapun komponen pengguna yang

terlibat dalam sistem informasi manajemen pengawasan perikanan

(SIMWASKAN) adalah sebagai berikut:

1) Pangkalan PSDKP Jakarta memerlukan data pengawasan perikanan terutama

data ketaatan kapal berpangkalan di pelabuhan perikanan Nizam Zachman Jakarta.

2) Pengawas Perikanan memerlukan informasi tentang perijinan kapal

penangkap ikan yaitu: SIUP (surat izin usaha perikanan), SIPI (surat izin penangkapan ikan), SIKPI (surat izin kapal pengangkut ikan).

3) Pemilik kapal memerlukan informasi tentang status perijinan kapal untuk pelaksanaan usaha penangkapan ikan.

4) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

memerlukan laporan hasil pelaksanaan pengawasan kapal perikanan oleh pengawas perikanan.

(5)

Pelaku Sistem Kebutuhan Pelaku Sistem Pangkalan Pengawasan Sumber

Daya Kelautan dan Perikanan Jakarta

• Data ketaatan kapal berpangkalan di

pelabuhan perikanan Nizam Zachman Jakarta

Pengawas Perikanan • Data Perijinan Kapal Perikanan, SIUP,

SIPI dan SIKPI Direktorat Jenderal Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

• Data laporan hasil pengawasan kapal

perikanan

Pemilik Kapal • Data status kapal perikanan untuk

melakukan kegiatan penangkapan ikan

Stakeholder lainnya • Kemudahan untuk memperoleh data

pengawasan kapal perikanan

• Pengambilan keputusan

4.3.2 Formulasi Masalah

Permasalahan yang ada dalam perancangan sistem informasi manajemen pengawasan perikanan di Pangkalan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan Jakarta adalah sebagai berikut :

1) Pengawas perikanan kesulitan memperoleh data perijinan kapal yang terbaru

(up to date);

2) Belum adanya suatu media penyimpanan data pengawasan perikanan berbasis

(6)

3) Penyajian informasi pengawasan perikanan secara lengkap belum terlayani secara cepat dan akurat sehingga stakeholder kesulitan untuk operasional di lapangan;

4) Sistem informasi manajemen pengawasan perikanan belum ada.

4.3.3 Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Perikanan Perancangan sistem informasi merupakan tahapan untuk menghasilkan sistem informasi yang tepat dan dapat digunakan bagi yang membutuhkan sistem informasi tersebut. Desain Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Perikanan dimulai dengan menyusun masukan (input) data, yaitu data Perusahaan Perikanan, data kapal perikanan, data kapal pengawas, data alat tangkap, data pelabuhan, data pelabuhan pangkalan, daerah penangkapan, wilayah penangkapan, data Propinsi, data Negara, data petugas pengawas, data UPT, data daftar hasil tangkapan dan data daftar satuan. Semua data input tersebut kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang akan dibuat menjadi entitas yang saling berhubungan.

Setelah diperoleh entitas data yang dibutuhkan maka tahap selanjutnya adalah proses yaitu dengan pemrograman menggunakan perangkat lunak yaitu : microsoft acces, visual basic.net dan microsoft.net framework. Setelah tahapan proses dilakukan maka akan terbentuk suatu rancangan sistem informasi manajemen pengawasan perikanan.

Desain sistem yang dirancang utamanya untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawas perikanan, sehingga desain untuk pemeriksaan usaha budidaya ikan dan unit pengolahan ikan juga dibuat dalam rancangan ini. Berikut adalah gambaran pengelompokkan data yang dilakukan.

Entitas Pelabuhan memiliki relasi one to many terhadap entitas Pelabuhan Muatan, Pelabuhan Tujuan dan Pelabuhan Pangkalan dan mempunyai relasi many

to one entitas Propinsi dan entitas Kapal Pengawas. Entitas kapal mempunyai

relasi many to many terhadap entitas Bahan Kapal dan entitas Fishing Gear. Entitas Fishing Gear mempunyai relasi many to one terhadap entitas Jenis Kapal. Entitas kapal mempunyai relasi one to many terhadap entitas SPI dan mempunyai relasi many to one terhadap entitas Perusahaan dan entitas Asal Kapal. Entitas perusahaan miliki relasi many to one terhadap entitas negara.

(7)

Entitas Master IUP mempunyai relasi many to one terhadap entitas Pemohon dan entitas Agen, dan one to one terhadap entitas Jenis Perijinan.

Entitas Daerah Tangkap mempunyai relasi many to one terhadap entitas Wilayah Penangkapan. Sedangkan entitas Wilayah Penangkapan mempunyai relasi many to one terhadap entitas Wilayah Pengelolaan. Entitas Negara memiliki relasi one to many terhadap entitas Perusahaan. Sementara itu, entitas Negara mempunyai relasi one to many terhadap entitas Pelabuhan Tujuan. Entitas User atau Pengguna di pangkalan digunakan untuk mencatat pengguna sistem informasi manajemen pengawasan perikanan dan menentukan hak aksesnya.

Semua hubungan antara entitas tersebut dapat dilihat pada Diagram Relasi Entitas Database SIMWASKAN pada Gambar 4a dan untuk perancangan sistem informasi manajemen pengawasan perikanan dapat dilihat pada gambar 4b.

(8)
(9)

Gambar 6. Desain Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Perikanan.

4.3.4 Perancangan Diagram Alur Data (Data Flow Diagram)

Perancangan diagram alur data (DFD/DAD) sistem informasi manajemen pengawasan perikanan berawal dari hasil identifikasi secara rinci kebutuhan informasi yang ingin diperoleh (output), kemudian menetapkan data input dan proses yang dilakukan untuk menghasilkan output yang diinginkan. Perancangan DFD diawali dengan Diagram konteks yang merupakan pola penggambaran aliran proses, yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi dengan

(10)

lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Pada tahapan penggambaran diagram konteks dikenal sebagai tahap DFD level 0 (Oetomo, 2004).

Gambar 7. Diagram konteks DFD level 0 SIMWASKAN

Tahapan DFD level 0 di atas menggambarkan sistem secara global, walaupun sudah cukup menggambarkan sistem database yang akan menampung aliran data namun pada tahap ini semua proses hanya digambarkan sebagai sebuah proses sistem informasi secara umum dan tidak rinci. Pada tesis ini hanya akan dilakukan analisis dan perancangan DFD sampai level 1 untuk menggambarkan lebih rinci tentang cakupan aliran data atau informasi dan prosesnya yang ada di dalam rancangan sistem informasi manajemen pengawasan perikanan. DFD level 1 digambarkan sebagai berikut di bawah:

(11)

Gambar 8. DFD Level 1 SIMWASKAN

4.4 Perancangan tampilan antar muka (user interface)

Tahapan ini adalah untuk mendesain tampilan antar muka dari sistem informasi manajemen pengawasan perikanan. Desain yang dimaksud meliputi perancangan menu tampilan data transaksi (input), proses, dan tampilan keluaran (output). Pada tampilan antar muka dari sistem informasi manajemen pengawasan perikanan, tampilan input diubah menjadi menu file, kedatangan, keberangkatan, di laut, budidaya, pengolahan, dan menu help. Semua menu tersebut berisikan

database dari sistem informasi manajemen pengawasan perikanan yang

dirancang. Tahapan proses database menjadi informasi yang dibutuhkan pada rancangan tampilan antar muka terdapat dalam menu utility sedangkan output (keluaran) dari sistem informasi manajemen pengawasan perikanan terdapat pada menu report.

4.5 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Perikanan SIMWASKAN

Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Perikanan adalah sistem informasi yang dirancang agar pengawas perikanan dapat memperoleh data perijinan kapal perikanan terbaru, data perekaman kegiatan pengawasan perikanan dan laporan hasil pengawasan oleh pengawas perikanan terhadap kegiatan penangkapan ikan, usaha budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Desain rancangan ini juga memuat pelaksanaan pengawasan kapal perikanan di laut oleh pengawas perikanan. Agar sistem informasi manajemen pengawasan perikanan

(12)

yang dibangun dapat lebih sempurna lagi tentunya sistem yang dirancang harus dapat diaplikasikan sehingga dapat dilakukan pengembangan terhadap sistem ini.

4.5.1 Login ke sistem

Cara memulai Sistem Aplikasi Pengawasan Perikanan dengan mengklik tampilan SIMWASKAN yang selanjutnya pada layar monitor akan tampil jendela pengisian identitas pengguna seperti gambar berikut ini :

Gambar 9. Menu awal Aplikasi

Pada jendela ini dapat terlihat nama lokasi pangkalan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Jakarta. Tata cara pengisian identitas pengguna ini adalah sebagai berikut :

1) Ketiklah user name anda

2) Ketiklah password anda

3) Tekan tombol ok

Jika nama user dan password yang dimasukkan terdaftar pada aplikasi ini, maka selanjutnya akan tampil menu utama.

4.5.2 Menu Utama

Gambar 10. Menu awal aplikasi SIMWASKAN

Pada menu awal aplikasi sistem informasi manajemen pengawasan perikanan terdapat 9 pilihan sub menu yaitu : file, kedatangan, keberangkatan, di laut, budidaya, pengolahan, report, utility dan help. Menu file adalah untuk

(13)

pengiriman data dan download master data serta pengaturan pengguna aplikasi. Pilihan menu help adalah untuk menampilkan petunjuk penggunaan sistem aplikasi yang dibangun.

Bentuk-bentuk menu pada sistem informasi manajemen pengawasan perikanan adalah sebagai berikut:

1) Menu file berisikan tiga kelompok besar menu dimana pada kelompok menu

yang pertama adalah data yang dibutuhkan oleh pengawas perikanan dalam melaksanakan tugas pengawasan perikanan berupa data perizinan kapal, perusahaan pengolahan, budidaya, kelompok menu kedua adalah data pelaksana kegiatan pengawasan yaitu unit pelaksana teknis, pelabuhan, wilayah tangkap, propinsi dan domisili hukum. Pada kelompok menu ketiga adalah data jenis usaha pengolahan, data komoditas budidaya dan satuan kemudian menu keluar dari aplikasi simwaskan.

(14)

Gambar 11. Menu Pilihan File

2) Menu kedatangan berisikan proses perekaman data pengawasan kedatangan kapal perikanan di pelabuhan, terdapat tiga menu dalam menu kedatangan ini yaitu, penerimaan, pemeriksaan dan penyidikan.

Gambar 12. Menu Pilihan Kedatangan

3) Menu Keberangkatan berisikan proses perekaman data pengawasan

keberangkatan kapal perikanan dari pelabuhan, terdapat empat menu yaitu : penerimaan, pemeriksaan, penerbitan SLO dan penyidikan.

(15)

Gambar 13. Menu Pilihan Keberangkatan

4) Dengan menekan pilihan di Laut maka akan tampil menu sebagai berikut ini:

Gambar 14. Menu Pilihan Di Laut

5) Dengan menekan pilihan budidaya maka akan tampil menu seperti berikut ini :

(16)

6) Dengan menekan pilihan Pengolahan maka akan tampil menu seperti berikut ini:

Gambar 16. Menu Pilihan Pengolahan

7) Dengan menekan pilihan report maka akan tampil menu seperti berikut ini :

Gambar 17. Menu Pilihan Report

8) Dengan menekan pilihan Utility maka akan tampil menu seperti berikut ini :

Gambar 18. Menu Pilihan Utility

9) Dengan menekan pilihan help maka akan tampil menu seperti berikut ini :

(17)

Untuk pengamanan sistem, pengguna system informasi manajemen pengawasan perikanan dapat merubah username dan password-nya sendiri sesuai dengan keinginannya. Cara merubah password ini adalah sebagai berikut :

1) Pilihlah Ganti Password pada menu Utility seperti tampilan berikut ini :

Gambar 20. Menu Pilihan Ganti Password

2) Kemudian akan muncul jendela Ganti Password seperti berikut ini :

Gambar 21. Menu Ganti Password

3) Isilah Password lama dan Password baru yang anda sukai

4) Isilah Ulangi Password baru untuk memastikan kebenaran password yang telah diisi

5) Tekan tombol Save untuk menyimpan perubahan password dan kembali

(18)

4.6 Data Master

Pada proses perekaman data pengawasan perikanan yang dilakukan oleh pengawas perikanan dilapangan diperlukan data master untuk memudahkan pelaksanaan tugas pengawasan dilapangan. Data master yang diperlukan antara lain terdiri dari data perusahaan perikanan, data kapal penangkapan/ pengangkutan, data kapal pengawas, data jabatan awak kapal, daftar jenis alat tangkap, data pelabuhan, data pelabuhan pangkalan, data daerah penangkapan, data wilayah penangkapan, data propinsi, data negara, data petugas pengawas, data unit pelaksana teknis, data hasil tangkapan, data satuan, data ikan hias, data ikan konsumsi, dan data wilayah pengumpulan.

Pada saat perekaman dilakukan, data master yang ada pada sistem aplikasi informasi manajemen pengawasan perikanan harus benar. Oleh sebab itu, secara berkala pemutakhiran data selalu dilakukan kemudian mengirimkan data master kepada Pangkalan PSDKP Jakarta.

4.6.1 Upload Data Master

Pada sistem informasi ini penulis menambahkan modul Upload untuk memudahkan meng-update database sehingga data yang diterima oleh pengawas perikanan adalah data yang terbaru.

Data master yang digunakan dalam sistem informasi manajemen pengawasan perikanan diperoleh dari Direktorat pelayanan usaha penangkapan dan Direktorat pengawasan sumber daya perikanan berupa file data dengan nama file SIMPASXX-XXXXXX.bpr. Untuk memasukkan data master ini dapat dilakukan melalui upload data dari file tersebut. Cara upload data referensi ini adalah sebagai berikut :

1) Pilihlah Upload Master pada menu Utility seperti tampilan berikut ini :

(19)

Gambar 23. Menu Tabel Upload

3) File data yang menjadi sumber pada proses upload data master ini dapat ditempatkan pada suatu folder di komputer yang berada dalam satu local

area network. Agar sistem dapat mengetahui nama file dan folder dari

file data tersebut, maka isilah kolom file transfer yang berada pada sisi atas jendela Upload Data Master. Gunakan tombol Browse untuk membantu pencarian file data tersebut.

4) Tekan tombol Proses untuk memulai proses upload data master atau tombol Close untuk kembali ke Menu Utama.

4.6.2 Aplikasi Menu Kedatangan dan Keberangkatan

Pada tampilan menu kedatangan dan keberangkatan yang berisi perekaman data pemeriksaan kedatangan kapal perikanan dan keberangkatan kapal perikanan meninggalkan pelabuhan, pada dasarnya berisikan menu yang sama. Yang membedakan kedua menu tersebut adalah adanya fasilitas menu penerbitan SLO pada menu keberangkatan yang berisi informasi penerapan surat laik operasional kepada kapal perikanan untuk periode tertentu.

4.6.2.1Perekaman data kapal perikanan

Proses perekaman data pengawasan terhadap kapal perikanan dilakukan dengan cara yang sama baik pada kedatangan, keberangkatan atau dilaut, yaitu terdiri dari penerimaan dan pemeriksaan. Sedangkan proses perekaman

(20)

data pengawasan terhadap usaha budidaya dan pengolahan dilakukan langsung pada hasil pemeriksaan.

Perekaman data penerimaan dokumen pada pengawasan kapal saat datang di pelabuhan, berangkat dari pelabuhan dan dilaut dengan kapal patroli melalui Sistem Aplikasi Pengawasan Perikanan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pilihlah penerimaan pada menu Kedatangan seperti tampilan berikut ini :

Gambar 24. Menu Kedatangan – penerimaan

2) Kemudian pada layar monitor akan tampil jendela daftar penerimaan dokumen pada kedatangan kapal seperti tampilan berikut ini :

Gambar 25. Daftar penerimaan dokumen saat kedatangan

3) Tombol- tombol yang terletak pada bagian bawah tampilan jendela Daftar Kedatangan Kapal terdiri dari :

a. Tombol Input berfungsi untuk menambah data Kedatangan Kapal baru

b. Tombol Edit berfungsi untuk merubah data Kedatangan Kapal yang sudah ada.

(21)

Gambar 26. Menu rekaman data kedatangan kapal

(1) Pilihlah Nama Kapal yang sesuai (2) Isilah data SLO

(3) Isilah data SIB

(4) Berilah tanda check pada jenis dokumen yang diterima

Khusus untuk pilihan SIPI/SIKPI tanda check akan terisi secara otomatis, apabila dokumen SIPI/SIKPI direkam kedalam database dengan cara sebagai berikut : Pilih SIPI/SIKPI pada menu Kedatangan seperti tampilan dibawah ini :

Gambar 27. Menu pilih SIPI/SIKPI

Kemudian di layar akan menampilkan daftar SIPI/SIKPI yang sudah terekam dalam database seperti berikut ini :

(22)

Gambar 28. Daftar database SIPI/SIKPI

Sedangkan, jika menekan tombol pada dokumen SIPI/SIKPI, maka akan tampil jendela perekaman data seperti berikut ini :

Gambar 29. Menu rekaman data SIPI/SIKPI

4.6.2.2 Perekaman Data Pemeriksaan Kapal

Perekaman data pemeriksaan pada pengawasan kapal saat datang di pelabuhan, berangkat dari pelabuhan dan dilaut dengan kapal patrol melalui sistem informasi manajemen pengawasan perikanan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pilihlah Pemeriksaan pada menu Kedatangan seperti tampilan berikut ini :

(23)

Gambar 31. Daftar Pemeriksaan Kedatangan Kapal

3) Tombol-tombol yang terletak pada bagian bawah tampilan jendela Daftar Pemeriksaan Kedatangan Kapal terdiri dari :

(1) Tombol Fisik Kapal berfungsi untuk mengisi data hasil pemeriksaan fisik kapal.

(2) Tombol Hasil Tangkapan berfungsi untuk mengisi hasil pemeriksaan hasil tangkapan.

4) Untuk perekaman data hasil pemeriksaan fisik, gunakan tampilan jendela Hasil Pemeriksaan Kapal.

5) Untuk perekaman data hasil pemeriksaan hasil tangkapan, gunakan tampilan jendela Pemeriksaan hasil tangkapan seperti berikut ini :

(24)

Gambar 32. Menu Perekaman data pemeriksaan hasil tangkapan

4.6.2.3 Analisis Hasil Pemeriksaan

Pada Sistem informasi manajemen pengawasan Perikanan ini dilengkapi dengan fasilitas analisis pemeriksaan kapal, yaitu membandingkan data hasil pemeriksaan kapal yang sudah direkam ke dalam database dengan data ijin kapal perikanan yang berasal dari sistem aplikasi perijinan. Untuk analisa pemeriksaan kapal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pilih Pemeriksaan pada Menu Kedatangan sepert berikut ini :

Gambar 33. Menu pilih Kedatangan-pemeriksaan

(25)

Gambar 34. Daftar hasil pemeriksaan kapal

3) Tombol-tombol yang terletak pada bagian bawah tampilan jendela Daftar Analisa Pemeriksaan Kedatangan Kapal terdiri dari :

a) Tombol Analisa Izin berfungsi untuk menampilkan perbandingan data dokumen kapal dengan data perizinan.

b) Tombol Analisa Pemeriksaan berfungsi untuk menampilkan perbandingan

data dokumen kapal, data perizinan dan data hasil pemeriksaan lapangan. c) Tombol Hasil Analisa berfungsi untuk mengisi data hasil pemeriksaan

terhadap kapal yang diperiksa.

4) Perbandingan data yang ditampilkan pada Analisa Izin seperti terlihat dibawah ini :

(26)

Gambar 35. Menu rekaman data hasil pemeriksaan - analisa izin

5) Perbandingan data yang ditampilkan pada Analisa Pemeriksaan terlihat seperti dibawah ini :

Gambar 36. Menu rekaman data hasil pemeriksaan - analisa pemeriksaan

Stasiun Jakarta Jakarta

(27)

Gambar 37. Menu Rekaman Data Hasil Pemeriksaan – Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen

4.6.2.4 Penerbitan SLO

Menu pilihan Keberangkatan mencakup Penerimaan dokumen, Pemeriksaan dan analisa pemeriksaan proses dan tampilan form hampir serupa, yang membedakan adalah pilihan penerbitan SLO, yang disajikan pada proses di bawah ini. Penerbitan SLO ini melalui sistem informasi manajemen pengawasan perikanan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pilihlah Penerbitan SLO pada menu Keberangkatan seperti tampilan berikut ini :

(28)

2) Kemudian layar monitor akan menampilkan daftar data keberangkatan kapal yang telah direkam kedalam database, seperti terlihat dibawah ini :

Gambar 39. Daftar Penerbitan SLO Keberangkatan Kapal

3) Tekan tombol Enter to SLO pada bagian bawah dan di layar akan terlihat seperti dibawah ini :

Gambar 40. Menu Perekaman Data SLO Kapal Perikanan

Tekan tombol Save sebagai konfirmasi bahwa SLO sudah siap untuk dicetak.

4. Kemudian pada daftar keberangkatan kapal seperti terlihat diatas, tekan tombol Cetak SLO dan di layar akan terlihat seperti dibawah ini :

Gambar 41. Menu isian untuk cetak SLO

isi nomor SLO yang akan dicetak kemudian tekan tombol Save dan SLO akan tercetak dengan nomor dan tanggal seperti yang telah ditentukan pada form diatas.

(29)

Gambar 42. Menu Transaksi Penugasan di laut

2) Kemudian isi data penugasan untuk direkam kedalam database melalui form

seperti terlihat dibawah ini :

Gambar 43. Menu Perekaman Data Surat Penugasan

3) Untuk merekam hasil pemeriksaan kapal tanpa pelanggaran seperti terlihat dibawah ini :

(30)

4.7 Pelaporan

Laporan menjadi salah satu modul penting dalam sistem informasi ini. Modul ini diharapkan dapat memfasilitasi pengambilan keputusan di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk mengakses modul Laporan ini beberapa langkah perlu dilakukan yaitu:

1) Pilihlah Kedatangan kapal pada menu laporan seperti tampilan berikut ini :

Gambar 45. Menu Laporan pendataan Kedatangan kapal perikanan

2) Kemudian pilih kapal perikanan, kedatangan kapal dan pendataan

kedatangan untuk melihat laporannya, namun sebelumnya ketik parameter waktu atau periode seperti terlihat dibawah ini :

Gambar 46. Menu isian periode waktu

3) Setelah memasukan tanggal periode yang diinginkan, kemudian klik Proses.

Gambar 47. Laporan Pemeriksaan Kedatangan Kapal

Selain laporan kedatangan kapal, disediakan juga laporan keberangkatan kapal dengan tampilan menu sebagai berikut di bawah:

(31)

Gambar 48. Menu Laporan - keberangkatan kapal perikanan

2) Kemudian pilih kapal perikanan, keberangkatan kapal dan pendataan keberangkatan untuk melihat laporannya, namun sebelumnya ketik parameter waktu atau periode seperti terlihat dibawah ini :

Gambar 49. Menu isian periode waktu

3) Setelah memasukan tanggal periode yang diinginkan, kemudian klik Proses.

Gambar 50. Laporan Pemeriksaan Keberangkatan Kapal

Laporan fisik kapal perlu dilakukan terutama saat kapal akan berangkat. Hal ini penting karena kondisi kapal akan menjadi pertimbangan diterbitannya Surat Laik Operasional apal perikanan. Adapun pilihan menu adalah sebagai berikut:

(32)

1) Pilihlah pemeriksaan fisik kapal sebelum keberangkatan kapal seperti tampilan berikut ini :

Gambar 51. Menu Pemeriksaan Fisik Kapal

2) Kemudian pilih pemeriksaan kapal berangkat, namun sebelumnya ketik parameter waktu atau periode seperti terlihat dibawah ini :

Gambar 52. Menu isian periode waktu

3) Setelah memasukan tanggal periode yang diinginkan, kemudian klik Proses.

Gambar 53. Laporan Pemeriksaan Fisik Kapal saat keberangkatan kapal

4.7.1 Pengiriman Data dan User

Data Pengawasan yang telah direkam untuk periode tertentu dapat segera dikirim kepada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan berupa file data Microsoft Access. Untuk membentuk data pengawasan

(33)

Gambar 54. Menu Pilihan Utility – Kirim Data

2) Kemudian pada layar monitor akan tampil jendela Pengiriman Data

Pengawasan seperti tampilan berikut ini :

Gambar 55. Menu Isian untuk Kirim Data/Tabel

3) Fasilitas pengiriman data ini akan membentuk file data yang siap dikirim dengan cara sebagai berikut :

(1) Isilah periode waktu dari laporan yang akan dikirim

(2) Isilah nama folder tempat file data disimpan, gunakan tombol browse untuk menentukan folder

(3) Tekan tombol Proses untuk memproses pembentukan file data

(34)

4) Selanjutnya, segera file data tersebut dikirim melalui email, atau dapat juga dimasukkan dalam cd/disket yang dikirim melalui pos ke pusat manajemen data di Ditjen PSDKP.

Pengguna sistem informasi manajemen pengawasan perikanan harus terlebih dahulu didaftarkan pada sistem aplikasi ini. Cara mendaftarkan pengguna tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pilihlah Profil User pada menu Utility seperti tampilan berikut ini :

Gambar 56. Menu Pilih Utility – Profil User

2) Kemudian pada layar monitor akan tampil jendela Profil User seperti berikut ini :

Gambar 57. Menu isian User

2) Tekan tombol Input/Edit untuk menambah atau merubah data pengguna yang

selanjutnya akan tampil jendela sebagai berikut :

(35)

Gambar 59. Menu Pilihan Hak User

2) Kemudian pada layar monitor akan tampil daftar pengguna seperti berikut ini :

Gambar 60. Daftar Hak User

3) Pilih pengguna yang akan diberikan haknya dengan cara menekan ganda (double click) disebelah nama pengguna yang dimaksud, dan pada layar monitor akan tampil form hak user seperti Gambar 57. Untuk memberi hak akses pengguna terhadap program-program yang ada pada sistem aplikasi dilakukan dengan cara memindahkan nama program pada kolom program yang ada disebelah kiri kedalam kolom privilege yang ada disebelah kanan.

(36)

Gambar 61. Menu Perekaman Data Hak User

4.7.2 Petunjuk Penggunaan Sistem Aplikasi

Sistem informasi manajemen pengawasan perikanan ini telah dilengkapi dengan dokumen petunjuk penggunaan sistem yang dapat dibaca setiap saat. Untuk membuka petunjuk penggunaan system, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pilihlah User Manual pada menu Help seperti tampilan berikut ini :

Gambar 62. Menu Pilihan User Manual

4.7.3 Instalasi Sistem Informasi

Sistem Aplikasi Pengawasan Perikanan harus di-install ke dalam suatu komputer dengan menggunakan compact disk (CD) Installer yang telah

(37)

sistem aplikasi melalui menu Help.

Seluruh file installer Sistem informasi manajemen pengawasan perikanan, sistem aplikasi lainnya dan komponen pendukung telah disediakan dalam CD installer pada folder seperti tampilan berikut ini :

Gambar 63. Menu Pilih Direktori Program Install

Dengan menggunakan CD Installer ini, maka cara menginstalasi Sistem Aplikasi Pengawasan Perikanan sebagai berikut :

1) Langkah pertama yang harus diinstall pada komputer adalah

DoTNeTFramework dengan cara masuk ke dalam folder

DOTNETFRAMEWORK dan jalankan aplikasi DOTNETFX hingga muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 64. Menu Pilih Yes or No untuk Instalasi Program

(38)

Gambar 65. Menu Pilih Instalasi Program

Pilih I agree, kemudian tekan tombol Install untuk menjalankan proses install yang akan berakhir dengan ditandai munculnya tampilan berikut ini :

Gambar 66. Menu Proses Instalasi Selesai

2) Langkah kedua adalah memeriksa kesesuaian konfigurasi sistem dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Regional setting yang digunakan adalah Indonesia format tanggal

berbentuk dd/mm/yyyy dengan resolusi layar monitor adalah 1024 x 768 pixels

2) Decimal Symbol diisi/dipilih tanda. (titik)

3) Digit grouping symbol diisi atau dipilih tanda, (koma)

4.8 Kelebihan dan Kekurangan Simwaskan

Sistem informasi manajemen pengawasan perikanan yang dibangun pada dasarnya sudah memiliki tampilan menu yang berisikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem, mulai dari data perijinan kapal, data perekaman kedatangan kapal, analisis data perekaman kedatangan kapal, data perekaman keberangkatan kapal dan penerapan SLO hingga pelaporan kegiatan pengawas perikanan. Kekurangan dari sistem informasi manajemen pengawasan perikanan adalah ketergantungan sistem terhadap update data di Pusat manajemen data

(39)

internet sehingga untuk daerah yang akses internetnya sangat terbatas tentunya mengalami kesulitan untuk mengirim maupun memperoleh data SIMWASKAN.

Gambar

Gambar 4. Bagan alur tugas pengawas perikanan
Gambar 6. Desain Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Perikanan.
Gambar 7.  Diagram konteks DFD level 0 SIMWASKAN
Gambar 11. Menu Pilihan File
+7

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan sima’ (mendengarkan) qari’ kesayangan lalu kemudian dibacakan secara ber- ulang-ulang, juga bisa dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. “Apalagi

Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel, pada suatu derajat yang memerlukan

Pada umur 3 minggu setelah sub kultur, penambahan beberapa macam Auksin dan sitokinin ke dalam media MS sangat berpengaruh pada jumlah tunas yang terbentuk tetapi tidak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan majas dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono dan pembelajarannya di

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang puskesmas, puskesmasadalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

Getaran tanah merupakan efek dari gelombang yang dihasilkan oleh kejadian gempabumi atau sumber lain, yang kemudian menjalar keseluruh bagian bumi dan

Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term), harga batubara mengacu pada rata-rata 3 (tiga) Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan

Belum mampu mengidentifikasi karakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai serta sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan tepat.. Peyajian informasi tentang