• Tidak ada hasil yang ditemukan

hematologi leukosit (sel darah putih)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "hematologi leukosit (sel darah putih)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

1.Puspha Dyah F. (A102.09.039)

2.Retri Retnaningtyas (A102.09.045)

3.Shindhu Anggraini (A102.09.052)

4.Tiska Ageng P. (A102.09.058)

5.Ulfi Binartawati (A102.09.060)

6.Zerlinda Anita S. (A102.09.070

)

10/9/15 1

(2)

LEUKOSIT

Lekosit bagian dari darah termasuk

dalam korpuskuli darah selain

eritrosit dan trombosit.

Normal didapati 4000-10000

sel/mm3.

Lekositosis → jumlah sel leukosit

>12000 sel/mmᶟ

Leukopeni → jumlah sel leukosit <

4000 sel/mmᶟ

Lekosit bagian dari darah termasuk

dalam korpuskuli darah selain

eritrosit dan trombosit.

Normal didapati 4000-10000

sel/mm3.

Lekositosis → jumlah sel leukosit

>12000 sel/mmᶟ

Leukopeni → jumlah sel leukosit <

4000 sel/mmᶟ

(3)

MEMBRAN SEL

MEMBRAN SEL

terdiri dari : saluran membran, protein perekat,

reseptor untuk berbagai ligan, ionic pump, dan

ektoenzim.

MATRIKS SITOSKELETAL

MATRIKS SITOSKELETAL

berperan penting dalam kemotaksis, fagositosis,

dan eksositosis.

PROTEIN LEUKOSIT

PROTEIN LEUKOSIT

phospholipid, kolesterol dan trigliserid  penting

sebagai prekursor untuk produksi leukotrien,

prostaglandin, tromboksan, dan lipoxin.

10/9/15 3

(4)

SITOPLASMA

SITOPLASMA

Pada pewarnaan wright-giemza

sitoplasma sel imatur terwarnai biru

(basophilic) krn tingginya kandungan

RNA, sel dewasa warna biru

memudar krn RNA pada sitoplasma

hilang secara bertahap.

Sitoplasma dalam beberapa sel

muncul granula (granulosit) dan

jumlah sitoplasma meningkat seiring

dg pematangan sel.

10/9/15 4

(5)

INTI

INTI

Pada proses pematangan

Inti sel pd sel imatur bulat oval dan besar

menjadi mengecil dan bentuknya

berubah tergantung jenis sel.

kromatin inti mula-mula halus menjadi

lebih kasar dgn pewarnaan dari ungu

kemerahan menjadi ungu kebiruan.

(wright-giemza)

Nukleolus hadir pada sel tahap awal

dan menghilang secara bertahap.

10/9/15 5

(6)

10/9/15 6

(7)
(8)

Kemotaksis

Kemotaksis

Proses bergeraknya sel sebagai respon rangsangan spesifik Proses bergeraknya sel sebagai respon rangsangan spesifik Memakan benda asing dengan menjulurkan sitoplasma dan mengelilingi benda asing Memakan benda asing dengan menjulurkan sitoplasma dan mengelilingi benda asing

Fagositosis

Fagositosis

Amuboid

motion

Amuboid

motion

Bergerak seperti amoeba Bergerak seperti amoeba

Diapedesis

Diapedesis

Kemampuan sel untuk menembus atau keluar dari pembuluh darah melewati celah dua endotel dengan pseudopodi. Kemampuan sel untuk menembus atau keluar dari pembuluh darah melewati celah dua endotel dengan pseudopodi.

Sifat Leukosit

Sifat Leukosit

(9)

GRANULOSI

T

(10)

Fungsi

10/9/15 10

Memberikan respon imun

nonspesifik dengan melakukan fagositosis yang membunuh mikroorganisme yang masuk. • Memberikan respon imun

nonspesifik dengan melakukan fagositosis yang membunuh mikroorganisme yang masuk.

neutro

fil

neutro

fil

Respon thd infeksi parasit, modulasi proses inflamasi,

inaktivasi leukotrien & histamin • Respon thd infeksi parasit,

modulasi proses inflamasi,

inaktivasi leukotrien & histamin

eosino

fil

eosino

fil

Bertanggung jawab untuk

memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan

mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan. • Bertanggung jawab untuk

memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan

mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.

basofil

(11)

STEMSEL→MYEL

OID

NEUTROFIL BASOFIL EOSINOFIL 10/9/15 11

(12)

SIZE: 15-30 µm SHAPE: Bulat

STAINING: Sitoplasma biru muda

Nukleoli lebih terang daripada kromatin

SIZE: 15-25 µm SHAPE: inti oval

STAINING : sitoplasma biru, tidak ada Nukleoli lebih

terang daripada kromatin

(13)

SIZE: 15-25 µm SHAPE: Bulat

STAINING: sitoplasma biru muda

Granula tebal dan banyak-Bentuk nukleus ginjal

Kromatin terkondensasi Nukleoli tidak terlihat

SIZE: 10-18 µm SHAPE : oval

Kromatin memadat,

STAINNING : biru keunguan Sitoplasma warna

tergantung jenis diferensiasi sel

(14)

EOSINOFIL

SIZE : 13-17 µm SHAPE : bulat

STAINNING : granula sitoplasma merah orange

Inti satu lobus

SIZE : 12-15 µm SHAPE : bulat

STAINNING : granula kasar besar warna orange

kemerahan

nukleus dua lobus

(15)

BASOFIL

SIZE : 12-18 µm SHAPE : bulat / oval

STAINNING : Granula berwarna biru tua atau gelap

(16)

SEL

MAST

SIZE : 20-30 μm

SHAPE : bulat keovalan

STAINING : inti nya berwarna biru dan sering tertutup

granula sitoplasma.

Pada pewarnaan anilin basa (biru metilen / Azure A) sel mast terpulas metakromasia dimana warna biru berubah menjadi ungu.

(17)

Netrofil

SIZE: 9-12 µm SHAPE :

STANNING : granula kecil merah muda nukleusnya 3-5 lobus terhubungkan benang kromatin tipis SIZE: 9-12 µm SHAPE :

STANNING : granula kecil merah muda

nukleusnya 3-5 lobus terhubungkan benang kromatin tipis

(18)

Karakteristik

• Ukuran sel paling besar

Inti bulat dan besar, terdapat nukleus

• Pada pewarnaan spesifik, granula azurophilik berwarna ungu

Promyelosit

• Ukuran sel dari myelosit awal besar seperti promyelosit, sedangkan bentuk akhir seperti metamyelosit

Akan tampak warna keunguan pada granula dengan pewarnaan azurophilic dan lilac, pewarnaan linear, granula spesifik akan mengalami peningkatan dan sedangkan granula azurophilic akan mengalami penurunan jumlah pada tiap sel.

myelosit

Ketika inti menjadi diratakan dan

selanjutnya kromatin akan memadat

metamyelo

sit

Ketika bentuk inti menjadi batang (tapal kuda)Bentuknya juga dapat digambarkan seperti

huruf C dan S

Band sel

(19)

MONOSIT

(20)

Monosit

(21)

10/9/15 21

Fungsi

Fungsi

Sebagai sel

fagosit

mononuklear

dalam

jaringan

Sebagai sel

fagosit

mononuklear

dalam

jaringan

Memfagosit

dan mencerna

protozoa dan

virus dan sel

yang sudah

tua

Memfagosit

dan mencerna

protozoa dan

virus dan sel

yang sudah

tua

(22)

SIZE : 12-20 um

SHAPE : Bulat atau Oval

STAINING : sitoplasma biru kelabu,

SIZE : 12-20 um

SHAPE : Bulat atau Oval

STAINING : sitoplasma biru kelabu,

(23)

SIZE:12-18  µm, SHAPE : bulat

STAINNING : sitoplasma biru keabuan pucat kromatin agak longgar biru keunguan

(24)

Makrofag

10/9/15 24

Makrofag berasal dari sel-sel

pada sumsum tulang belakang

dari Promonosit yang kemudian

membelah menjadi monosit

dan beredar dalam darah.

Makrofag adalah sel besar

(25)

10/9/15 25

(26)

LIMFOSIT

(27)

LIMFOSIT

(28)

Fungsi

Fungsi

Sel T

pembunuh

mencari sel

tubuh yang

terinfeksi

oleh antigen

Sel T

pembunuh

mencari sel

tubuh yang

terinfeksi

oleh antigen

Sel T helper

melepaskan

bahan kimia,

yang disebut

sitokin ,

ketika

diaktifkan

oleh antigen

Sel T helper

melepaskan

bahan kimia,

yang disebut

sitokin ,

ketika

diaktifkan

oleh antigen

Sel B yang

diaktifkan,

menghasilkan

protein yang

melawan

antigen, yang

disebut

antibodi 

Sel B yang

diaktifkan,

menghasilkan

protein yang

melawan

antigen, yang

disebut

antibodi 

10/9/15 28

(29)

Sel Limfosit T

(30)

Sel limfosit B

(31)

SIZE : limfosit besar ( 12-16 µm ) limfosit kecil (9-12 µm)

SHAPE : bulat

STAINNING : semakin besar sitoplasma semakin pucat kromatin kurang padat SIZE : limfosit besar ( 12-16 µm )

limfosit kecil (9-12 µm) SHAPE : bulat

STAINNING : semakin besar sitoplasma semakin pucat kromatin kurang padat

Sel plasma SIZE : 14-18 µm

SHAPE : oval

STAINNING : sitoplasma biru, inti pucat infeksi bakteri atau virus , alergi ,

imunisasi , dan LE .

(32)

PRODUK LEUKOSIT

• E. lisosom,

• metabolit aktif O2,

• prostalglandin dan

• lekotrin.

(33)

Daftar Pustaka

Baratawidjaja , KG & Rengganis , I 2010, Imunologi Dasar, 9th ed, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Car, Jacqueline h., Bernadete, F. Rodak. (2009) Clinical Hematology Atlas Third Edition. China : Saunder Elsevier

Effendi, Zukesti (2003) Peranan Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik Dalam Tubuh. Universitas Sumatera Utara.

Freund, Med Mathias (2012) Heckner Atlas Hematologi Praktikum Hematologi dengan Mikroskop Edisi 11. Jakarta:EGC

Gandosoebrata,R (2010) Penuntun Laboratorium Klinik. 16th ed. Jakarta: Dian Rakyat.

Guyton, A.C. & Hall, J.E (2011) Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia, PA,USA: Elsevier Saunders.

Hoffbrand,A.V (2012) Kapita Selekta Hematologi.4th ed. Jakarta: EGC.

Merijanti, Lie T. (1999) Peran Sel Mast dalam Reaksi Hipersensitivitas Type I. J Kedokter Trisakti, Vol. 18, No. 3 September – Desember. Tersedia dalam :

http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Vol.18_no.3_5.pdf [Diakses 27 Maret 2015].

Rahsidi, H.H., J.C Nguyen. (2012) Hematology Outlines An Online Textbook & Atlas of Hematology. California : University of California, Tersedia dalam

http://hematologyoutlines.com/atlas.html [Diakses 26 Maret 2015]

(34)

10/9/15 34

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Kenalpasti muka surat atau tajuk bahan yang dirujuk Menilai kesahihan data Kaitkan dengan pengalaman peribadi atau latar belakang pengetahuan Kenal pasti siapa yang memberi

Lebih lanjut, Kitab Ihya’ Ulumuddin disusun ketika umat Islam teledor terhadap ilmu-ilmu Islam, yaitu setelah al-Ghazali kembali dari rasa keragu- raguan dengan tujuan utama

Sasanti J, SpKJ (K) Biologi Anak BIMBINGAN DIVISI DIVISI : Neurologi TANGGAL NAMA PPDS/ NAMA STAF KETERANGAN.. Christie Indira

Respon masyarakat.. Hasil pengamatan yaitu 1) keadaan kandang lembab dan becek, 2) kondisi ayam banyak ayam yang sudah selayaknya diafkir (tua) dan ayam yang masih dara yang masih

Mula bukane anane Tradhisi Sinongkelan diwiwiti warga nandur tanem tuwuh ora panen ana priyagung saka Mojopahit namur kawula sesinglon jenenge Kanjeng

Dengan menggunakan metode Weighted Product, diharapkan dapat dikembangkan software sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh suatu instansi, karena

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, Karunia dan hidayah-Nya serta kemudahan jalan yang diberikan kepada pe nulis dalam

Penelitian hukum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk perlindungan HAM bagi pekerja disabilitas yang dilakukan pada PT Pertamina Refinery Unit V Balikpapan dan apa saja