LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM F
FARMAKOTERAPI II
ARMAKOTERAPI II
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)
OLEH OLEH KELOMPOK 1 KELOMPOK 1 A1-D A1-D Prana
Prana Dika Dika Ardiyanto Ardiyanto (161200092)(161200092) P
Puuttrri i DDaalleem m NNuunniinng g SSttiitti i ((116611220000009933)) P
Puuttu u AAgguus s AAnnddi i DDhhaarrmma a ((116611220000009944)) P
Puuttu u tta a !!uulliiaanna a ""ii##aayyaanntti i ((1166112200000099$$)) Putu
Putu %yan %yan &ahardika &ahardika (161200096)(161200096) Sang
Sang AAyu yu Nyoman Nyoman ""ahyu ahyu Astika Astika De'i De'i (16120009)(16120009)
JURUSAN S1 FARMASI
JURUSAN S1 FARMASI
PROGRAM STUDI S1
PROGRAM STUDI S1 F
FARMASI KLINIS
ARMASI KLINIS
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
2017
2017
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)
II.. TTUUJJUUAAN N PPRRAAKKTTIIKKUUMM a
a &e&engngetetahahu de*u de*ininisisi PPi PP+, +, -
- &engetahui .atogenes&engetahui .atogenesis dan .atologi PP+, is dan .atologi PP+, /
/ &e&engengetahtahui kui klaslasi*i*ikaikasi Psi PP+P+, , d
d &engetah&engetahui taui tatalaksana talaksana .enyakit .enyakit PP+, PP+, (*armako(*armakologi dalogi dan non n non *armakol*armakologi)ogi) e
e DaDa.at .at memenyenyelelesaisaikan kan kaskasus us teterkarkait it PPPP+, +, se/se/ara ara mamandindiri ri dedengangan n memenggnggunaunakankan metode S+AP
metode S+AP
II
II.. DADASSAR AR TETEOORIRI 2.
2.11 DeDeff!!" " PPPPOK OK
Penyakit .aru o-strukti* kronik (PP+,) adalah .enyakit kronis yang umum .ada Penyakit .aru o-strukti* kronik (PP+,) adalah .enyakit kronis yang umum .ada saluran udara yang ditandai dengan hilangnya *ungsi .aru
saluran udara yang ditandai dengan hilangnya *ungsi .aru se/ara -ertaha. dan .rogresi*se/ara -ertaha. dan .rogresi* PP+, meru.akan .enyakit yang ditandai dengan .em-atasan aliran udara yang tidak PP+, meru.akan .enyakit yang ditandai dengan .em-atasan aliran udara yang tidak da.a
da.at t di-adi-alik lik se.ese.enuhnnuhnya ya ,et,eter-aer-atasatasan n aliraliran an udarudara a -ias-iasanya anya -ers-ersi*at i*at .rog.rogresiresi* * dandan dik
dikaitaitkakan n dendengan gan reres.os.on n inin*la*lamamasi si a-na-normormal al .ar.aru.u.aru aru teterharhada. da. .a.artirtikekel l ataatau u gasgas -er-ahaya
-er-ahaya ,ondisi ,ondisi yang yang .aling .aling umum umum terdiri terdiri dari dari PP+, PP+, adalah adalah -ronkitis -ronkitis kronis kronis dandan em*isema ("illiam D& dan
em*isema ("illiam D& dan ourder S dalam Di.iro 5 etourder S dalam Di.iro 5 et al al 200) 200)
Penyakit Paru +-strukti* ,ronis (PP+,) se-agai .enyakit res.irasi kronis yang Penyakit Paru +-strukti* ,ronis (PP+,) se-agai .enyakit res.irasi kronis yang da.at di/egah dan dio-ati ditandai dengan ham-atan aliran udara yang .ersisten dan da.at di/egah dan dio-ati ditandai dengan ham-atan aliran udara yang .ersisten dan -iasanya
-iasanya -ersi*at -ersi*at .rogresi* .rogresi* serta serta -erhu-ungan -erhu-ungan dengan dengan .eningkatan .eningkatan res.ons res.ons in*lamasiin*lamasi kronis saluran na.as yang dise-a-kan oleh gas atau .artikel iritan tertentu 7ksaser-asi kronis saluran na.as yang dise-a-kan oleh gas atau .artikel iritan tertentu 7ksaser-asi dan
dan komkomor-or-id id -er-er.er.eran an .ad.ada a keskeseleluruuruhan han -e-eratratnya nya .e.enyanyakikit t .ad.ada a seseoraorang ng .as.asieienn 8am-atan aliran na.as kronik .ada PP+, meru.akan ga-ungan dari .enyakit saluran 8am-atan aliran na.as kronik .ada PP+, meru.akan ga-ungan dari .enyakit saluran na.as ke/il dan destruksi .arenkim dengan kontri-usi yang -er-eda antar .asien ke na.as ke/il dan destruksi .arenkim dengan kontri-usi yang -er-eda antar .asien ke .asien
.asien PP+, PP+, meru.akan meru.akan se-uah se-uah kelom.ok kelom.ok .enyakit.enyakit dengan ge#ala klinis yang ham.ir dengan ge#ala klinis yang ham.ir ser
seru.u.a a dedengangan n -ro-ronkinkititis s krkronionis s emem*is*isemema a asasmama -ro-ronkinkiektektasiasiss dan dan -ron-ronkiolkiolitiitiss 8am-ata
8am-atan #alan n #alan na.as yang ter#adi .ada na.as yang ter#adi .ada .enderit.enderita PP+, dise-a-kan oleh .enyakit .adaa PP+, dise-a-kan oleh .enyakit .ada saluran na.as dan rusaknya .arenkim .aru (Soeroto A! dan Suryadinata 8 2014) saluran na.as dan rusaknya .arenkim .aru (Soeroto A! dan Suryadinata 8 2014)
2.2
2.2 P#$%P#$%&e!e&e!e"" "" '#! '#! P#$%P#$%%& %& PPOK PPOK Peru-aha
Peru-ahan .atologis .ada n .atologis .ada .enyakit .aru o-strukti* kronik (PP+,) ter#adi di .enyakit .aru o-strukti* kronik (PP+,) ter#adi di saluransaluran udara -esar (tengah) -ronkiolus (.eri*er) ke/il dan .arenkim .aru (&oseni*ar 201) udara -esar (tengah) -ronkiolus (.eri*er) ke/il dan .arenkim .aru (&oseni*ar 201)
Penyakit .aru o-strukti* kronik (PP+,) ditandai dengan o-struksi aliran udara yang Penyakit .aru o-strukti* kronik (PP+,) ditandai dengan o-struksi aliran udara yang tida
tidak k da.ada.at t -er--er-alik alik kem-kem-ali ali dan dan res.res.ons ons in*lin*lamaamasi si a-noa-normarmal l di di .aru.aru.ar.aru u SemSemuaua .erokok
.erokok memiliki memiliki -e-era.a -e-era.a .em-engkakan .em-engkakan di di .aru.aru .aru.aru teta.i teta.i .engem-angan .engem-angan PP+, PP+, memiliki res.ons yang meningkat atau tidak normal terhada. .enghiru.an :at -era/un memiliki res.ons yang meningkat atau tidak normal terhada. .enghiru.an :at -era/un %es.ons yang di.erkuat ini da.at menye-a-kan hi.ersekresi mukosa (-ronkitis kronis) %es.ons yang di.erkuat ini da.at menye-a-kan hi.ersekresi mukosa (-ronkitis kronis) ke
kerurusasakakan n #a#ariringngan an (e(em*m*isisemema)a) dadan n gagangngguguan an .a.ada da memekakaninismsme e .e.er-r-aiaikakan n dadann .ertahanan
.ertahanan normal normal yang yang menye-a-kan menye-a-kan radang radang saluran saluran na.as na.as ringan ringan dan dan *i-rosis*i-rosis (-ronkiolitis) Peru-ahan .atologis ini mengaki-atkan .eningkatan ketahanan terhada. (-ronkiolitis) Peru-ahan .atologis ini mengaki-atkan .eningkatan ketahanan terhada. aliran udara di
aliran udara di saluran na.as ke/il .eningkatan .emenuhan .aru.aru .erangka. udarasaluran na.as ke/il .eningkatan .emenuhan .aru.aru .erangka. udara dan .enyum-atan aliran udara .rogresi* semua ini /iri khas PP+, (&a/Nee " 2006) dan .enyum-atan aliran udara .rogresi* semua ini /iri khas PP+, (&a/Nee " 2006) Pada -ronkitis kronik terda.at .em-esaran kelen#ar mukosa -ronkus meta.lasia sel Pada -ronkitis kronik terda.at .em-esaran kelen#ar mukosa -ronkus meta.lasia sel go-let in*lamasi hi.ertro*i otot .olos .erna.asan serta distorsi aki-at *i-rosis 7m*isema go-let in*lamasi hi.ertro*i otot .olos .erna.asan serta distorsi aki-at *i-rosis 7m*isema dita
ditandai ndai oleoleh h .ele.ele-ara-aran n rongrongga ga udarudara a distdistal al -ron-ronkiolkiolus us terterminminal al disedisertartai i kerukerusakasakann dinding al;eoli (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003) 7m*isema di-agi men#adi dinding al;eoli (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003) 7m*isema di-agi men#adi tiga se-agai -erikut <
tiga se-agai -erikut < a
a 7m*7m*isemisema a sentsentriasriasinarinar dimdimulaulai i dari -ronkidari -ronkioluolus s resres.ira.iratori dan tori dan melmeluas uas ke ke .eri.eri*er*er te
terurutatama ma memengngenenai ai -a-agigian an atatas as .a.aru ru seseriring ng akaki-i-at at keke-i-iasasaaaan n memerorokokok k lalamama (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)
(Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003) -
- 7m*isema 7m*isema .anasinar .anasinar (.anlo-uler) (.anlo-uler) meli-atkan meli-atkan seluruh seluruh al;eoli al;eoli se/ara se/ara merata merata dandan ter-anyak .ada .aru -agian -a'ah dan umumnya -erkem-ang .ada .asien dengan ter-anyak .ada .aru -agian -a'ah dan umumnya -erkem-ang .ada .asien dengan de*isiensi homo:igot al.ha1antitry.sin (AA5) (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia de*isiensi homo:igot al.ha1antitry.sin (AA5) (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003= &oseni*ar 201)
2003= &oseni*ar 201) /
/ 7m*7m*isemisema a asinasinar ar distdistal al (.ar(.arase.ase.tal)tal) le-ile-ih h -any-anyak ak menmengenagenai i salusaluran na.as distalran na.as distal duktus dan sakus al;eoler Proses terlokalisir di se.ta atau dekat .leura 7m*isema duktus dan sakus al;eoler Proses terlokalisir di se.ta atau dekat .leura 7m*isema .arase.tal
.arase.tal tidak tidak terkait terkait dengan dengan o-struksi o-struksi aliran aliran udara udara (Perhim.unan (Perhim.unan Dokter Dokter ParuParu ndonesia 2003= &oseni*ar 201)
ndonesia 2003= &oseni*ar 201)
Peradangan ada di .aru.aru terutama saluran udara ke/il dari semua orang yang Peradangan ada di .aru.aru terutama saluran udara ke/il dari semua orang yang merokok %es.on .rotekti* normal terhada. ra/un yang dihiru. di.erkuat .ada PP+, merokok %es.on .rotekti* normal terhada. ra/un yang dihiru. di.erkuat .ada PP+, yan
yang g memenyenye-a-a-ka-kan n kerkerusausakakan n #ar#ariningangan kerkerusausakan kan memekakanisnisme me .e.ertartahahanan nan yanyangg mem
mem-ata-atasi si .eng.enghan/han/uran uran tersterse-ute-ut dan dan tertergangganggunygunya a mekmekanisanisme me .er-.er-aikaikan an Se/Se/araara umum .eru-ahan in*lamasi dan struktural di saluran udara meningkat dengan tingkat umum .eru-ahan in*lamasi dan struktural di saluran udara meningkat dengan tingkat ke.
ke.ararahaahan n .e.enyanyakit kit dan dan -e-erlarlan#n#ut ut -ah-ahkan kan seseteltelah ah .en.engheghentntiaian n memerorokokkok SeSelalainin .eradangan
.eradangan dua dua .roses .roses lain lain terli-at terli-at dalam dalam .atogenesis .atogenesis PP+, PP+, yaitu yaitu ketidakseim-anganketidakseim-angan anta
antioksidan (stres oksidati*) di .aru.aru PP+, ditandai oleh .eningkatan #umlah neutro*il makro*ag dan lim*osit 5 (>D) di .aru.aru Se/ara umum tingkat .eradangan -erhu-ungan dengan tingkat o-struksi aliran udara Selsel in*lamasi ini mele.askan -er-agai sitokin dan mediator (?eu/otriene 4 /hemoattra/tant neutro*il dan sel 5 yang di.roduksi oleh makro*ag neutro*il dan sel e.itel= @aktor kemotaktik= 5N@ ?1B ?6) yang -er.artisi.asi dalam .roses .enyakit Pola in*lamasi ini sangat -er-eda dengan yang terlihat .ada .enderita asma (&a/Nee " 2006)
e-an oksidati* meningkat .ada PP+, Sum-er oksidan termasuk asa. rokok dan oksigen reakti* dan s.esies nitrogen yang dile.askan dari sel in*lamasi 8al ini men/i.takan ketidakseim-angan oksidan dan antioksidan dari stres oksidati* anyak .enanda stres oksidati* meningkat .ada PP+, yang sta-il dan selan#utnya meningkat
dalam eksaser-asi Stres oksidati* da.at menye-a-kan inakti;asi anti.rotease atau stimulasi .roduksi mukosa 8al ini #uga da.at mem.erkuat .eradangan dengan meningkatkan akti;asi *aktor transkri.si (se.erti *aktor nuklir C) dan karenanya eks.resi gen mediator .roin*lamasi (&a/Nee " 2006)
am-ar 2 &ekanisme n*lamasi .ada PP+, (&a/Nee " 2006)
2. F#*$%+ Re"*% PPOK
Penyakit .aru o-strukti* kronik ter#adi le-ih dominan dise-a-kan oleh asa. rokok @aktor resiko yang -er.engaruh dalam .enyakit .aru o-strukti* kronik (selain .erokok) meli.uti (rashier dan ,odgule % 2012) <
a enetik
@aktor risiko genetik yang diteta.kan untuk >+PD adalah gen S7%PNA1 yang mengkodekan serine .rotease inhi-itor al*a1 antitry.sin (AA5) Pertur-asi .ada gen S7%PNA1 menye-a-kan de*isiensi AA51 yang menye-a-kan akti;itas .rotease yang tidak terham-at dan -er.un/ak .ada .erkem-angan em*isema Alel & dikaitkan dengan AA5 normal sedangkan alel meru.akan de*isiensi AA5 Namun hanya 12E .o.ulasi yang menun#ukkan anomali di Ser.ina1 menun#ukkan -ah'a -anyak ;ariasi genetik lainnya akan -ertanggung #a'a- untuk .engem-angan PP+, Pemahaman saat ini adalah -ah'a >+PD adalah .enyakit .oligenik yang meli-atkan interaksi kom.leks antara -er-agai .olimor*isme gen anyak gen telah dikaitkan dengan >+PD se.erti S7%PN7 2 5N@ heme oFygenase1 lutathione Strans*erase P1 5rans*orming gro'th *a/tor 1 ni/otini/ a/etyl/holine re/e.tor
- Pa.aran .artikel
2 Polusi udara dalam ruangan dari .emanasan dan memasak dengan -ahan -akar iomassa di rumah dengan ;entilasi -uruk
3 De-u ker#a organik dan anorganik < a) Pengemudi mo-il mekanik kendaraan manu*aktur .u.uk senya'a kimia senya'a /hlorinated -ahan .eledak .roduk karet etsa logam .lastik .a.aran amonia .ada .endinginan dan .enyulingan minyak -umi de-u -i#i-i#ian dan #amur di .etani .a-rik .a-rik
tekstil manu*aktur kulit manu*aktur .roduk makanan dan .en#ualan .etugas .era'atan ke/antikan dan tukang las di industri otomoti*= -) 7ks.osur untuk
silika kristal< industri semen manu*aktur -atu -ata tem-ikar dan .eker#aan keramik .asir silika granit dan industri tanah diatom .ertam-angan emas dan .endirian -esi dan -a#a
4 Pen/emaran udara di tem.at ter-uka
i &engurangi ;olume .aru.aru< .ertum-uhan dan .erkem-angan .aru= tu-erkulosis se-elumnya (26E kasus 5 .as/a.era'atan= 2966 li.atan meningkatkan risiko)= in*eksi saluran .erna.asan -erulang -erulang (risiko 23 kali li.at)= dan nutrisi -uruk
ii Gsia tua atau lan#ut usia (o-struksi *isiologis) iiiStatus Sosioekonomi rendah (&ulti kom.onen)
%isiko .engem-angan PP+, terkait dengan *aktor*aktor -erikut (lo-al ntiai;e 201)<
a Asa. tem-akau < termasuk rokok /erutu dan #enis tem-akau tem-akau lainnya serta asa. tem-akau lingkungan
- Pen/emaran udara dalam ruangan < dari -ahan -akar -iomassa yang digunakan untuk memasak dan memanaskan di tem.at tinggal yang kurang -er;entilasi meru.akan *aktor risiko yang sangat mem.engaruhi 'anita di negara -erkem-ang
/ Pa.aran ker#a < termasuk de-u organik anorganik :at kimia dan asa.
d Polusi udara di luar ruangan < -erkontri-usi terhada. total .artikel inhalasi .aru.aru meski.un tam.aknya memiliki e*ek yang relati* ke/il dalam
menye-a-kan PP+,
e @aktor genetik < de*isiensi herediter yang .arah dari al.ha1 antitry.sin (AA5D)
* Gsia dan #enis kelamin dan #enis kelamin .erem.uan meningkatkan risiko PP+,
g Pertum-uhan dan .erkem-angan .aru < setia. *aktor yang mem.engaruhi .ertum-uhan .aru selama masa gestasi dan masa kanakkanak (-erat lahir
rendah in*eksi saluran .erna.asan dan lainnya) -er.otensi meningkatkan risiko terkena PP+,
h Status sosial ekonomi < ada -ukti kuat -ah'a risiko .engem-angan PP+, -er-anding ter-alik dengan status sosial ekonomi
i Asma dan hi.erakti*itas saluran na.as < asma mungkin meru.akan *aktor risiko untuk .engem-angan .em-atasan aliran udara dan PP+,
# ronkitis kronis < da.at meningkatkan *rekuensi eksaser-asi total dan .arah k n*eksi < ri'ayat in*eksi .erna*asan anak yang .arah telah dikaitkan dengan
-erkurangnya *ungsi .aru.aru dan meningkatnya ge#ala .erna*asan di masa de'asa
2., K#"f*#" PPOK
,etidaksesuaian antara nilai @71 dan ge#ala .enderita oleh se-a- itu .erlu
di.erhatikan kondisi lain e#ala sesak na.as mungkin tidak -isa di.rediksi dengan @71 Pada ta-el di -a'ah ini ter/antum klasi*ikasi PP+, ringan sedang dan -erat
-erdasarkan ge#ala dan .engukuran S.irometri Pengukuran s.irometri harus memenuhi ka.asitas udara yang dikeluarkan se/ara .aksa dari titik ins.irasi maksimal ( Forced Vital Capacity (@>)) ka.asitas udara yang dikeluarkan .ada detik .ertama ( Forced Expiratory Volume in one second (@71)) dan rasio kedua .engukuran terse-ut
(@71H@>) (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003= Soeroto A! dan Suryadinata
2. T#$##*"#!# PPOK
Pasien dengan diagnosis PP+, .ada .enatalaksanaannya memiliki tu#uan utamanya yaitu men/egah atau meminimalkan .erkem-angan 5u#uan s.esi*ik tata laksana PP+, yaitu (Di.iro 5 et al 200) <
a &en/egah .erkem-angan .enyakit - &eringankan ge#ala
/ Per-aiki toleransi latihan
d Per-aiki status kesehatan se/ara keseluruhan e &en/egah dan mengo-ati eksaser-asi
* &en/egah dan mengo-ati kom.likasi g ,urangi mor-iditas dan mortalitas
5u#uan .enatalaksanaan menurut Perhim.unan Dokter Paru ndonesia (2003) se-agai -erikut<
a &engurangi ge#ala
- &en/egah eksaser-asi -erulang
/ &em.er-aiki dan men/egah .enurunan *aal .aru d &eningkatkan kualiti hidu. .enderita
Penatalaksanaan se/ara umum PP+, meli.uti < 1. E'*#"
5u#uan edukasi .ada .asien PP+, yaitu mengenal .er#alanan .enyakit dan .engo-atan= melaksanakan .engo-atan yang maksimal= men/a.ai akti;iti o.timal dan meningkatkan kualiti hidu. 7dukasi PP+, di-erikan se#ak ditentukan diagnosis dan -erlan#ut se/ara -erulang .ada setia. kun#ungan -aik -agi .enderita sendiri mau.un -agi keluarganya Se/ara umum -ahan edukasi yang harus di-erikan adalah<
a Pengetahuan dasar tentang PP+,
- +-at o-atan man*aat dan e*ek sam.ingnya / >ara .en/egahan .er-urukan .enyakit
d &enghindari .en/etus (-erhenti merokok) e Penyesuaian akti;iti
am-ar 3 Pem-erian edukasi -erdasar dera#at .enyakit (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)
2. O/#$-%/#$#! ($e+# f#+#*%%&) B+%!*%'#$%+
,elas -ronkodilator yang tersedia untuk .engo-atan PP+, meli.uti B2agonis
antikolinergik dan methylFanthines ronkodilator umumnya -eker#a dengan /ara mengurangi tekanan otot .olos #alan na*as (relaksasi) sehingga meminimalkan keter-atasan aliran udara (Di.iro 5 et al 200)
a S%+$-A3$!& B+%!3%'#$%+" 5era.i a'al untuk .asien >+PD yang mengalami ge#ala yang intermiten adalah -ronkodilator shorta/ting
- S%+$-A3$!& S4#$%e$3" (B2-A&%!"$") Pada .engelolaan PP+, agen sim.atomimetik dengan B2selekti*itas atau B2agonis harus digunakan se-agai
-ronkodilator B2Agonis menye-a-kan -ronkodilatasi dengan merangsang en:im
adenil siklase untuk meningkatkan .em-entukan adenosin mono*os*at siklik Siklik adenosin mono*os*at -ertanggung #a'a- untuk mem-atasi relaksasi otot .olos -ronkus yang menye-a-kan -ronkodilatasi Selain itu -isa mem.er-aiki .em-ersihan mukosiliar Agonis shorta/ting selekti* B2agonis se.erti al-uterol
le;al-uterol dan .ir-uterol le-ih sering digunakan untuk tera.i Agonis inhalasi shorta/ting inhalasi hanya sedikit meningkatkan @71 se/ara akut namun da.at mem.er-aiki ge#ala .erna*asan dan toleransi latihan meski.un ada .eningkatan ke/il dalam .engukuran s.irometrik Pasien dengan PP+, da.at menggunakan B2
ter#ad'al untuk men/egah atau mengurangi ge#ala Durasi aksi B2agonis short
a/ting adalah 4 sam.ai 6 #am
/ S%+$-A3$!& A!$3%!e+&3" Antikolinergik se.erti i.ratro.ium atau atro.in menghasilkan -ronkodilatasi dengan rese.tor kolinergik yang resisten terhada. otot .olos -ronkus Akti;itas ini mengham-at asetilkolin dengan e*ek -ersih men#adi .engurangan guanosin mono*os*at siklik yang -iasanya -er*ungsi untuk
menyem.itkan otot .olos -ronkial %ese.tor muskarinik .ada otot .olos saluran na*as termasuk su-ti.e &1 &2 dan &3 Akti;asi rese.tor &1 dan &3 oleh asetilkolin menghasilkan -ronkokonstriksi= Namun akti;asi rese.tor &2 mengham-at .ele.asan asetilkolin le-ih lan#ut
d L%!&-A3$!& B+%!3%'#$%+" 5era.i -ronkodilator inhalasi #angka .an#ang da.at di-erikan se-agai B2agonis atau antikolinergik ronkodilator ker#a lama
mem-erikan man*aat yang seru.a .ada agen shorta/ting Selain itu mereka mengurangi *rekuensi eksaser-asi dan meningkatkan kualitas hidu.
e L%!&-A3$!&5 I!#e' B2-A&%!"$" ?onga/ting inhalasi B2agonists mem-erikan kenyamanan dan man*aat durasi ker#a yang lama untuk .asien dengan ge#ala .ersisten aik salmeterol dan *ormoterol di-eri dosis setia. 12 #am dan menyediakan -ronkodilatasi yang -erkelan#utan untuk menghilangkan ge#ala akut ?onga/ting B2agonists #uga -erguna untuk mengurangi ge#ala nokturnal dan meningkatkan kualitas hidu. ila di-andingkan dengan -ronkodilator shorta/ting atau teo*ilin -aik salmeterol dan *ormoterol mem.er-aiki *ungsi .aru.aru ge#ala *rekuensi eksaser-asi dan kualitas hidu.
* L%!&-A3$!& A!$3%!e+&3" 5iotro.ium -romida agen antikolinergik yang mengham-at e*ek asetilkolin dengan mengikat rese.tor muskarinik .ada otot .olos saluran na*as dan kelen#ar lendir yang mengham-at e*ek kolinergik dari -ronkokonstriksi dan sekresi lendir 5iotro.ium le-ih selekti* dari.ada i.ratro.ium dalam mengham-at rese.tor muskarinik yang .enting 5iotro.ium terdisosiasi .erlahan dari rese.tor &1 dan &3 memungkinkan -ronkodilatasi -erke.an#angan
Disosiasi dari rese.tor &2 #auh le-ih /e.at memungkinkan .engham-atan .ele.asan asetilkolin Studi mengikat tiotro.ium di .aru.aru manusia menun#ukkan -ah'a kirakira 10 kali li.at le-ih kuat dari.ada i.ratro.ium dan melindungi terhada. -ronkokonstriksi kolinergik le-ih dari 24 #am
g 6%/!#$%! A!$3%!e+&3" #!' B2-A&%!"$" %egimen kom-inasi -ronkodilator sering digunakan dalam .engo-atan PP+, terutama karena
.enyakit ini -erkem-ang dan ge#ala mem-uruk seiring -er#alannya 'aktu &engga-ungkan -ronkodilator dengan mekanisme tindakan yang -er-eda memungkinkan dosis e*ekti* serendah mungkin untuk digunakan dan mengurangi e*ek sam.ing yang .otensial dari agen indi;idual1 ,om-inasi dari agonis agonis .endek dan .an#ang dengan i.ratro.ium telah ditun#ukkan untuk mem-erikan
kelegaan ge#ala tam-ahan dan .er-aikan *ungsi .aru
h Me$4#!$!e" 5eo*ilin dan amino*ilin telah tersedia untuk .engo-atan >+PD setidaknya selama lima dekade dan .ada satu 'aktu diangga. se-agai tera.i lini .ertama Namun dengan tersedianya agonis B2agonis inhalasi lama dan antikolinergik inhalasi .eran tera.i methylFanthine se/ara signi*ikan ter-atas &etilFantin da.at menghasilkan -ronkodilasi melalui -er-agai mekanisme termasuk (a) .engham-atan *osodiesterase sehingga meningkatkan kadar adenosin mono*os*at siklik (-) .engham-atan masuknya ion kalsium ke otot .olos (/) antagonisme .rostaglandin (d) stimulasi katekolamin endogen (e) antagonisme rese.tor adenosin dan (*) .engham-atan .ele.asan mediator dari sel mast dan leukosit
i K%"$*%"$e+%' digunakan -ila ter#adi eksaser-asi akut dalam -entuk oral atau in#eksi intra;ena -er*ungsi menekan in*lamasi yang ter#adi di.ilih golongan metil.rednisolon atau .rednison entuk inhalasi se-agai tera.i #angka .an#ang di-erikan -ila ter-ukti u#i kortikosteroid .ositi* yaitu terda.at .er-aikan 7P1 .as/a-ronkodilator meningkat I 20E dan minimal 2$0 mg (Perhim.unan Dokter
Paru ndonesia 2003)
# A!$/%$* hanya di-erikan -ila terda.at in*eksi Anti-iotik yang digunakan (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)<
?ini < Amoksisilin &akrolid
?ini < Amoksisilin dan Asam ,la;ulanat Se*alos.orin
,uinolon &akrolid -aru
Pera'atan di %umah Sakit da.at di.ilih Amoksilin dan kla;ulanat= Se*alos.orin generasi J in#eksi= ,uinolon .er oral atau da.at ditam-ah dengan yang anti .seudomonas= Aminoglikose .er in#eksi= ,uinolon .er in#eksi= atau Se*alos.orin
k A!$%*"'#! Da.at mengurangi eksaser-asi dan mem.er-aiki kualiti hidu. digunakan N asetilsistein Da.at di-erikan .ada PP+, dengan eksaser-asi yang sering tidak dian#urkan se-agai .em-erian yang rutin (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003) Dua o-at antioksidan yang .aling -anyak di.ela#ari untuk PP+, adalah Na/etyl/ysteine dan /ar-o/ysteine NA/etyl/ysteine adalah .rekursor ? sistein dan glutathione yang -erkurang yang mengurangi tingkat stres oksidati* sel dan .roduksi s.esies oksigen reakti* NA/etyl/ysteine #uga mengurangi ikatan disul*ida dan ikatan sul*hidril yang menghu-ungkan -ersama .olimer mu/in sehingga mengurangi ;iskositas s.utum (,im dan >riner 2013)
l M*%$* '#! A!$$"f 8anya di-erikan terutama .ada eksaser-asi akut karena akan mem.er/e.at .er-aikan eksaser-asi terutama .ada -ronkitis kronik dengan s.utum yang ;is/ous Pem-erian antitusi* harus dilakukan dengan hatihati (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)
. Te+# %*"&e!
Pem-erian tera.i oksigen meru.akan hal yang sangat .enting untuk mem.ertahankan oksigenasi seluler dan men/egah kerusakan sel -aik di otot mau.un organorgan lainnya &an*aat oksigen yaitu untuk mengurangi sesak mem.er-aiki akti;iti mengurangi hi.ertensi .ulmonal mengurangi ;asokonstriksi mengurangi hematokrit mem.er-aiki *ungsi neuro.sikiatri dan meningkatkan kualiti hidu. 5era.i oksigen diindikasikan untuk Pao2 K 60mm8g atau Sat +2 K 90E dan Pao2 diantara $$
$9 mm8g atau Sat +2 I 9E disertai ,or Pulmonal .eru-ahan P.ullmonal 8t
I$$E dan tandatanda gagal #antung kanan sleep apnea .enyakit .aru lain (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)
,. 8e!$#" e*#!*
entilasi mekanik .ada PP+, digunakan .ada eksaser-asi dengan gagal na.as akut gagal na.as akut .ada gagal na.as kronik atau .ada .asien PP+, dera#at -erat dengan na.as kronik (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)
. N$+"
&alnutrisi sering ter#adi .ada PP+, kemungkinan karena -ertam-ahnya ke-utuhan energi aki-at ker#a muskulus res.irasi yang meningkat karena hi.oksemia kronik dan hi.erka.ni menye-a-kan ter#adi hi.ermeta-olisme ,ondisi malnutrisi
akan menam-ah mortaliti PP+, karena -erkolerasi dengan dera#at .enurunan *ungsi .aru dan .eru-ahan analisis gas darah (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)
9. Re#/$#"
5u#uan .rogram reha-ilitasi untuk meningkatkan toleransi latihan dan mem.er-aiki kualiti hidu. .enderita PP+, Penderita yang dimasukkan ke dalam .rogram reha-ilitasi adalah mereka yang telah menda.atkan .engo-atan o.timal yang
disertai sim.tom .erna.asan -erat= -e-era.a kali masuk ruang ga'at darurat dan kualiti hidu. yang menurun (Perhim.unan Dokter Paru ndonesia 2003)
am-ar 4 5aha.an 5era.i >+PD (Alldredge , dkk 2013)
Te+# N%! F#+#*%%& 1. Be+e!$ Me+%*%*
,om.onen utama .engelolaan PP+, adalah .enghindaran atau .engurangan risiko terhada. *aktor risiko Pa.aran asa. tem-akau lingkungan meru.akan *aktor risiko utama dan .enghentian merokok adalah strategi yang .aling e*ekti* untuk mengurangi risiko .engem-angan PP+, dan mem.erlam-at atau menghentikan .erkem-angan .enyakit 7*ekti;itas -iaya inter;ensi merokok le-ih -aik di-andingkan inter;ensi yang di-uat untuk .enyakit kronis utama lainnya Penghentian merokok menye-a-kan
.enurunan simtomatologi dan mem.erlam-at la#u .enurunan *ungsi .aru -ahkan setelah kelainan signi*ikan .ada tes *ungsi .aru telah terdeteksi (@71<@> K60E) Penghentian merokok adalah satusatunya inter;ensi ter-ukti mem.engaruhi .enurunan #angka .an#ang dalam @71 dan mem.erlam-at .erkem-angan PP+, Perokok yang
men#alani inter;ensi merokok memiliki le-ih sedikit ge#ala .erna*asan dan .enurunan @71 tahunan yang le-ih ke/il di-andingkan dengan .erokok yang tidak memiliki inter;ensi Pasien inter;ensi memiliki tingkat kematian yang le-ih rendah se-agai konsekuensi .enyakit arteri koroner (.enye-a- utama kematian) .enyakit kardio;askular dan kanker .aru.aru (Di.iro 5 200)
am-ar $ 5aha. Program erhenti &erokok
2. I!"#"
aksin da.at diangga. se-agai agen *armakologis= Namun .eran mereka di#elaskan di sini untuk mengurangi *aktor risiko eksaser-asi PP+, n*luen:a adalah kom.likasi umum .ada PP+, yang da.at menye-a-kan eksaser-asi dan gagal na.as &enurut .edoman +?D dan #ika tidak ada kontraindikasi .asien dengan PP+, -erisiko mengalami mor-iditas dan mortalitas yang meningkat #ika mereka mengalami salah satu dari kom.likasi in*eksi ndi;idu dengan risiko ter-esar untuk mor-iditas dan mortalitas signi*ikan dari .neumonia in*luen:a adalah mereka yang menderita .enyakit kronis termasuk .enyakit .aru.aru Se/ara o.timal ;aksin in*luen:a harus di-erikan antara -ulan +kto-er dan anuari 8al ini memungkinkan res.on anti-odi yang memadai se-elum musim in*luen:a .un/ak yang -iasanya ter#adi .ada kuartal .ertama tahun ini munisasi tahunan di.erlukan untuk memastikan .erlindungan anti-odi yang memadai terhada. ;irus in*luen:a dan e*ekti* dalam mengurangi mor-iditas dan mortalitas dari in*luen:a (Di.iro 5 et al 200= Alldredge , dkk 2013)
III. ALAT DAN BAHAN A#$<
1 @orm S+AP
2 @orm &edi/ation %e/ord 3 >atatan &inum +-at 4 ,alkulator S/ienti*i/
$ ?a.to. dan koneksi internet B##! :
1 5eFt ook
2 Data nilai normal la-oraturium
3 7;iden/e terkait (ournal Systemati/ %e;ie' &eta Analysis)
I8. KASUS
Pasien N&A &%S 30 anuari 201 didiagnosa PP+, dengan ri'ayat .enyakit -ronkitis Pasien mengeluh sesak na.as 3 hari yang lalu nyeri dada () mual () muntah () demam () -atuk (L) 5D 136H9$ suhu 360> 8% 113 FHminute %%< 26 FHminute
saturasi +2 6E .emeriksaan thoraF< kardiomegali ringan -ronkitis dengan in*eksi
sekunder aorta aterosklerosis 8asil .emeriksaan hematologi adalah se-agai -erikut 7ritrosit< 44= 8-< 139= 8ematro/it< 42E= "-/ < 220= Segmented neutro.il< 4$= ?ym.o/yte< 10E= lood ureum< 2$60= lood /reatinine< 033= Sodium< 142= Potassium< 4= >hloride< 102
5era.i yang di-erikan adalah se-agai -erikut 1 n*us %? $00 mlH24 #am
2 Dri. amino.hylline 1$1 mgH#am
3 ðyl.red in# 2 F 12$ mg (sto. 30H1H1) M 2 F 62$ (31H1H1) 4 ðy.red ta- (2 F 16 mg)
$ >om-i;ent res. (setia. 4 #am 1 res.) sto. 1H2H1 M (setia. 6 #am 1 res.) 6 isol;on (setia. 4 #am 20 tetes ) sto. 1H2H1
>e*triaFone in# 2 F 1 gram (ketika di GD) >ur/uma ta- 3 F 1
9 Para/etamol in# 3 F 1 gram (.rn) 10 @luimu/il 600 mg ta- 2 F 1
11 +me.ra:ole in# 1 F 40 mg
12 @liFotide res. (setia. 4 #am 1 res.) sto. 1H2H1 M (setia. 6 #am 1 res.) 13 7u.hilin mite ta- (2 F 12$mg)
14 n.e.sa syr (3 F 1$ ml)
8. HASIL PRAKTIKUM 1 @+%& S+AP
PHARMACEUTICAL CARE
PATIENT PROFILE
5n H Ny N&A
enis ,elamin < Perem.uan 5gl &%S < 30 anuari 201 Gsia < 60 tahun 5gl ,%S <
5inggi -adan < 1$$ /m erat -adan < 6$ kg
Presenting Complaint
Sesak na.as 3 hari lalu dan -atuk
D#&!%"# *e+;# :
D#&!%"# /#!'!& : PP+, >ardiomegali ringan ron/hitis dengan in*eksi sekunder aorta atheros/lerosis
Relevant Past Medical History: %i'ayat Penyakit< ron/hitis
r!g Allergies: Tanda"tanda #ital 0 J#!#+ 2017 5ekanan darah 136H9$ mm8g Nadi 113 F Hmenit Suhu 36o> %% 26 FHmenit
LABORATORY TEST Test (normal range) 0 J#!#+ 2017 ?eukosit (400010000Hmm3) 220 8- (?< 131 gHd?) 139 7ritrosit (4$ M $$ (F1012H?)) 44 8/t(?<40$4E) 42E GN(1024 mgHd?) 2$6 ,reatinin (0$1$ mgHdl) 033 Natrium (13$1$ m7H?) 142 ,alium (3$$0 m7H?) 4 Segmen neutro*il 4$ ?im*osit 10E ,lorida 102
N% F+$e+ I!f%+#$%! Re<+e' A#"#! J#=#/#!
1
era.a usia .asien #enis kelamin tinggi -adan -erat -adan .asien O
&elengka.i data .asien dan mengetahui *aktor resiko .ada .asien
6$ tahun 1$$/m 6$ kg Perem.uan
2
A.akah .asien memiliki ri'ayat keluarga yang mengalami PP+, O
&engetahui hu-ungan genetik dalam .enentuan resiko
5idak ada
3 A.akah .eker#aan .asien O &engetahui etiologi dan *a/tor resiko
eker#a di se-uah ar diruang ter-uka dekat
.antai 4
A.akah .asien merokok atau -erada dilingkungan dengan asa.
rokok O
&engetahui etiologi *aktor resiko dan .enentuan tera.i non *armakologi
5idak
$
A.akah ri'ayat .enyakit -ronkitis .asien sudah tertangani O ika sudah a.akah .asien ada mengkonsumsi o-at utk -ronkitisO +-at a.a sa#a yang dikonsumsi serta dosis yang digunakan O
&engetahui ri'ayat .engo-atan dan .enetuan .enatalaksaan tera.i .asien
elum .ernah dio-ati
6 era.a nilai 7P .asienO &engetahui klasi*ikasi PP+, 6$E A.akah ada ri'ayat .enyakit lain
selain -ron/hitis O &enentukan kete.atan tera.i 5idak ada
P+%/e L"$
(A/tual Pro-lem)
Me'3# P#+#3e$3#
Me'3#$%!
N%. N## O/#$ I!'*#" D%"" 4#!& '&!#*#!
D%"" Te+# ($e+#$+) 1 n*us %? >airan elektrolit $00 mlH24 #am 2 Dri.
Amino.hyline +-at sesak 1$1 mgH#am 6 mgHkg 3 ðyl
.rednisoln in# Antiin*lamasi 2 F 12$ mg
30mg tia. 12 #am selama $ hari 4 ðyl
.rednisolon ta- Antiin*lamasi 2 F 16 mg
mg P+ A> 4mg P>
$ >om-i;ent res. +-at sesak 1 res. F 4 #am 3 ml tia. 6 #am 6 isol;on +-at sesak dan
mukolitik 20 tetes F 4 #am mg 2 F sehari >e*triaFone in# Anti-iotik 2 F 1 gram 12 gramHhari >ur/uma ta- Su.lemen
makanan 3 F 1 ta- $00 mg
9 Para/etamol in# Anti.iretik 3 F 1 gram 12$ mgHkg setia. 4 F sehari 10 @luimu/il ta- &ukolitik 2 F 600 mg
11 +me.ra:ole in# Asam lam-ung 1 F 40 mg 2040 mgHhari 12 @liFotide res. +-at sesak 1 res. F 4 #am $002000 m/g2F
sehari 13 7u.hiline mite
ta- +-at sesak 2 F 12$ mg
4 2 mgHkg P+ setia. 12 #am 14 n.e.sa siru. +-at lam-ung 3 F 1$ ml
1$ A:ithromi/in
1 PP+, 1 >1 Pemilihan o-at
>1$ Du.likasi dari kelom.ok
tera.etik atau -ahan akti* yang tidak sesuai
2 Saturasi +ksigen 2 P1 e*ekti;itas tera.i
P13 ge#ala atau indikasi yang tidak dio-ati
3 >ardiomegali %ingan 3 4 ron/hitis dengan in*eksi sekunder 4
$ Aorta atherosklerosis $ P1 e*ekti;itas tera.i
P13 ge#ala atau indikasi yang tidak dio-ati
6 NyeriGlu 8ati 6
8i.ertensi P1 e*ekti;itas tera.i
P13 ge#ala atau indikasi yang tidak dio-ati
PHARMA6EUTI6AL PROBLEM $!%&ective ( symptom)
Sesak na.as 3 hari lalu -atuk (3 -ulan terakhir -erdahak) nyeri () mual () teta.i akan mual #ika mengalami stress muntah ()
O%&ective ( signs) Tanda"tanda #ital 0 J#!#+ 2017 5ekanan darah 136H9$ mm8g Nadi 113 F Hmenit Suhu 36o> %% 26 FHmenit LABORATORY TEST Test (normal range) 0 J#!#+ 2017 ?eukosit (400010000Hmm3) 220 8- (?< 131 gHd?) 139 7ritrosit (4$ M $$ (F1012H?)) 44 8/t (?<40$4E) 42E GN (1024 mgHd?) 2$6 ,reatinin (0$1$ mgHdl) 033 Natrium (13$1$ m7H?) 142 ,alium (3$$0 m7H?) 4 Segmen neutro*il 4$ ?im*osit 10E ,lorida 102
Assesment (with evidence)
P+%/e Me'* T+e#$e!$ DRP
Saturasi +ksigen elum di-erikan 5reatment P13 ge#ala atau indikasi yang tidak dio-ati
PP+,
ðyl.red in# 2 F 12$ mg (sto. 30H1H1) M 2 F 62$ (31H1H1) ðy.red ta- (2 F 16 mg)
P1$ Du.likasi dari kelom.ok tera.etik atau -ahan akti* yang tidak sesuai
7u.hilin mite ta- (2 F 12$mg) dan Dri. amino.hylline 1$1 mgH#am
P1$ Du.likasi dari kelom.ok tera.etik atau -ahan akti* yang tidak sesuai
>om-i;ent res. (setia. 4 #am 1 res.) sto. 1H2H1 M (setia. 6 #am 1 res.)
5idak ada D%P isol;on (setia. 4 #am 20 tetes )
sto. 1H2H1 5idak ada D%P @luimu/il 600 mg ta- 2 F 1 5idak ada D%P @liFotide res. (setia. 4 #am 1
res.) sto. 1H2H1 M (setia. 6 #am 1 res.)
5idak ada D%P
Aorta atherosklerosis 5idak di-erikan 5reatment
P1 e*ekti;itas tera.i
P13 ge#ala atau indikasi yang tidak dio-ati
8i.ertensi elum Di-erikan 5reatment
P1 e*ekti;itas tera.i
P13 ge#ala atau indikasi yang tidak dio-ati
-ronkitis dengan in*eksi sekunder
>e*triaFone in# 2 F 1 gram (ketika di GD)
A:ithromy/in ta- 1 F $00 mg (di ruang ra'at start 31 anurari
201
5idak ada D%P
Nyeri ulu hati
+me.ra:ole in# 1 F 40 mg
n.e.sa syr (3 F 1$ ml) 5idak ada D%P Para/etamol in# 3 F 1 gram (.rn)
>ur/uma ta- 3 F 1 Plan (including primary care implications)
P+%/e Me'* P#!!!& T+e#$e!$ Saturasi +ksigen 5era.i oksigen
PP+,
>om-i;ent res. (setia. 4 #am 1 res.) sto. 1H2H1 M (setia. 6 #am 1 res.)
ðy.red ta- (2 F 16 mg)
/e*triaFone in#eksi 2 F 1 gram ketika di GD *luimu/il dengan dosis maksimal 600 mgH hari
di-erikan 23 kali sehati setia. #am
Na/etyl/ysteine dengan dosis 600 mgHhari di-erikan 23 kali setia. #am
Aorta atheros/lerosis anti.latelet (/lo.idogrel 1 F $ mg) dan sim;astatin (1F20 mg)
8i.ertensi Amlodi.in $ mg 1 F sehari -ronkitis dengan in*eksi
sekunder
>e*triaFone in# 2 F 1 gram (ketika di GD)
A:ithromy/in ta- 1 F $00 mg (di ruang ra'at start 31 anurari 201
Nyeri ulu hati
+me.ra:ole in# 1 F 40 mg n.e.sa syr (3 F 1$ ml)
Para/etamol in# 3 F 1 gram (.rn) Te+# N%! F#+#*%%&
munisasi in*luen:a setia. setahun sekali
M%!$%+!&
7*ekti;itas
7*ekti*itas o-at da.at dilihat dari keadaan .asien antara lain< 7P dan saturasi oksigen meningkat
Nyeri ulu hati mem-aik 5ekanan darah terkontrol
Aorta aetrosklerosis tertangani (?D? 8D? dan 5) atuk dan sesak -erkurang
7*ek Sam.ing +-at
Amino.iline < diare mual dan muntah
>om-i;ent res.< sakit ke.ala diare mual rhinitis @luimu/il ta-< -ronkokontriksi -ronkos.asm mual >e*triaFone in#< diare dan rash
A:ithromy/in< diare dan mual Amlodi.in < sakit ke.ala Sim;astatin< konsti.asi
8I. PEMBAHASAN
Pada .raktikum kali ini dilakukan .enyelesaian kasus terkait .enyakit Paru +-struksi ,ronis (PP+,) Pada kasus ini dilakukan .enyelesaian menggunakan metode S+AP Ada.un .asien dari kasus ini adalah Ny N&A masuk rumah sakit .ada tanggal 30 #anuari 201 dan didiagnosa PP+, dengan ri'ayat .enyakit -ron/hitis Pasien mengeluh sesak na*as 3 hari yang lalu nyeri dada() mual () muntah () demam () -atuk (L) 5anda o-#ekti* yang ditun#ukkan se.erti tekanan darah 136H9$ suhu tu-uh 36> 8% 113FHminute %% 26FHminute saturasi +2 6E .emeriksaan thoraF < /ardiomegaly ringan -ron/hitis dengan in*eksi sekunder aorta atheros/lerosis 8asil .emeriksaan hematologi se-agai -erikut< 7ritrosit 44= 8- 139= 8ematro/it 42E= "-/ 220= segmented neutro.il 4$= ?ym.o/yte 10 E= lood ureum 2$60= lood /reatinine 033= sodium 142= .otassium 4= >hloride 102 erdasarkan masalah kesehatan yang dialami Ny N&A dilakukan assesment sehingga da.at diketahui -ah'a terkait tera.i .engo-atan yang kemudian disesuaikan dengan .enyakit yang dialami .asien terda.at -e-era.a masalah se-agai -erikut
Pasien mengalami 8i.ertensi Stage ditun#ukkan dengan tekanan darah Ny N&A adalah 136H9$ mm8g &enurut N> .asien dengan SP (1401$9) dan (DP 90 99) termasuk ke dalam hi.ertensi stage
Pada hasil .emeriksaan *oto thoraF masien mengalami /ardiomegaly ringan -ron/hitis dengan in*eksi sekunder aorta artheros/lerosis
Pasien mengalami PP+, stage ringan yang ditun#ukkan dengan nilai 7P 6$E Pasien memerlukan tera.i oksigen karena saturasi oksigen se-esar 6E
erdasarkan assesement yang dilakukan maka tera.i .engo-atan yang da.at disusun dalam Planning 5hera.y Ny N&A adalah se-agai -erikut
1 5era.i +ksigen
Pada PP+, ter#adi hi.oksemia .rogresi* dan -erke.an#angan yang menye-a-kan kerusakan sel dan #aringan Pem-erian tera.i oksigen meru.akan hal yang sangat .enting untuk mem.ertahankan oksigenasi seluler dan men/egah kerusakan sel -aik di otot mau.un organorgan lainnya 5era.i oksigen da.at dilaksanakan di rumah mau.un di rumah sakit 5era.i oksigen di rumah di-erikan ke.ada .enderita PP+, sta-il dera#at -erat dengan gagal na.as kronik Sedangkan di rumah sakit oksigen di-erikan .ada PP+, eksaser-asi akut di unit ga'at daruraat ruang ra'at atau.un >G
Pem-erian oksigen #angka .an#ang (I 1$ #am .erhari) .ada .asien dengan gagal na*as kronik menun#ukkan .eningkatan kelangasungan hidu. (7;iden/e ) 5era.i oksigen #angka .an#ang diindikasikan untuk .asien <
Pa+2 Q 3 kPa ($$ mm8g) atau Sa+2 Q E dengan atau tan.a hi.erka.nia yang
dikon*imasi 2 kali dalam .eriode 3 minggu (7;iden/e )
Pa+2 diantara 3 kPa ($$ mm8g) dan 0 kPa (60 mm8g) atau Sa+2 E disertai
dengan hi.ertensi .ulmonal edema .eri*er yang menun#ukkan gagal #antung atau .olisitemia (8ematokrit I $$ E) (7;iden/e D)
,e.utusan dalam .em-erian tera.i oksigen #angka .an#ang harus -erdasarkan .ada Pa+2 atau saturasi .ada saat istirahat le-ih kurang 2 kali selama .eriode 3 minggu .ada .asien yang sta-il
2 Pem-erian Antihi.ertensi
Peningkatan tekanan darah systole mau.un diastole merangsang .eningkatan resiko artheros/lerosis resiko ini meningkat se#alan dengan dera#at ke.arahan h.ertensi Aterosklerosis adalah suatu .eru-ahan yang ter#adi .ada dinding arteri yang ditandai dengan akumulasi li.id ekstra sel rekrutmen dan akumulasi leukosit .em-entukan sel -usa migrasi dan .roli*erasi miosit de.osit matrik ekstra sel (misalnya< kolagen kalsium) yang diaki-atkan oleh multi*aktor -er-agai .atogenesis yang -ersi*at kronik .rogresi* *okal atau di*us serta memiliki mani*estasi akut atau.un kronik yang menim-ulkan .ene-alan dan kekakuan .ada .em-uluh arteri Pene-alan .ada dinding arteri inilah yang da.at menye-a-kan ter#adinya hi.ertensi
Diketahui .asien memiliki tekanan darah 136H9$ mm8g menun#ukkan -ah'a tekanan darah .asien -erada diatas normal yakni 120H0 mm8g ("8+ 2011) Pada .ilihan tera.i
yang dian#urkan untyk menangani tekanan darah .asien dian#urkan Amlodi.in $ mg 1 F sehari
3 Pengo-atan PP+, a ronkodilator
,om-inasi antikolinergik dan agonis -eta 2
,om-inasi kedua golongan o-at ini akan mem.erkuat e*ek -ronkodilatasi karena keduanya mem.unyai tem.at ker#a yang -er-eda Disam.ing itu .enggunaan o-at
kom-inasi le-ih sederhana dan mem.ermudah .enderita Pada kasus ini .asien di-erikan /om-i;ent res. (setia. 4 #am 100200 m/g) atau maksimum .enggunaa setia. 6 #am untuk 1 res. untuk men/a.ai e*ek yang le-ih /e.at
Antiin*lamasi
Digunakan -ila ter#adi eksaser-asi akut dalam -entuk oral atau in#eksi intra;ena .em-erian antiin*lamasi -er*ungsi menekan in*lamasi yang ter#adi di.ilih golongan metil.rednisolon atau .rednison entuk inhalasi se-agai tera.i #angka .an#ang di-erikan -ila ter-ukti u#i kortikosteroid .ositi* yaitu terda.at .er-aikan 7P1 .as/a-ronkodilator meningkat I 20E dan minimal 2$0 mg Saat .asien -erada di GD di-erikan methyl.rednisolon in#eksi 2 F 12$ mg sedangkan untuk .engo-atan di rumah .asien di-erikan methyl.rednisolon ta-let dengan dosis ta- 2 F 16 mg
Anti-iotika
Anti-iotik harus di-erikan .ada .asien eksaser-asi dengan tiga ge#ala /ardinal yaitu meningkatnya rasa sesak na*as ;olume dahak dan .eru-ahan dahak men#adi .urulen= memiliki 2 tanda /ardinal #ika .eningkatan .urulensi s.utum meru.akan salah satunya= atau memerlukan ;entilasi mekanis (in;asi;e atau nonin;asi;e) Pem-erian anti-iotik di-erikan selama $10 hari Pilihan #enis anti-ioti/ tergantung dari .ola resistensi -akteri setem.at 5era.i anti-ioti/ em.iris -iasa menggunakan amino.enisilin dengan atau tan.a asam kla;ulanat golongan makrolida atau tetrasiklin ,ultur dahak di.erlukan .ada .asien yang sering mengalami eksaser-asi dan .engo-atan tidak -erhasil dengan anti-ioti/ em.iris Pada kasus ini .ilihan tera.i anti-ioti/ yang digunakan adalah golongan se*alos.orin yaitu /e*triaFone in#eksi 2 F 1 gram ketika di GD
Antioksidan
Da.at mengurangi eksaser-asi dan mem.er-aiki kualitas hidu. digunakan N asetilsistein Da.at di-erikan .ada PP+, dengan eksaser-asi yang sering tidak dian#urkan
se-agai .em-erian yang rutin untuk tera.i .asien di-erikan *luimu/il dengan dosis maksimal 600 mgH hari di-erikan 23 kali sehati setia. #am
&ukolitik
Penggunaan mukolitik .ada .asien >+PD menun#ukkan hasil yang -er;ariasi "alau.un -e-era.a .asien dengan s.utum yang kental menun#ukkan e*ek yang menguntungkan dengan mukoliti namun se/ara keseluruhan keuntungannya hanya sedikit sehingga .enggunaannya se/ara luas tidak da.at direkomendasikan (7;iden/e D) +-ato-at se.erti Na/etylsistein dan /ar-o/ystein menun#ukkan .eran dalam .engo-atan >+PD eksaser-asi dan da.at mengurangi eksaser-asi .ada .asien >+PD yang tidak menda.at kortikosteroid inhalasi (7;iden/e ) Gntuk menangani -ron/hitis yang dialami oleh .asien di-erikan Na/etyl/ysteine dengan dosis 600 mgHhari di-erikan 23 kali setia. #am
Gntuk .en/egahan .em-erikan ;aksinasi untuk in*luen:a dan .neumo/o//us setia. tahun .erlu dilakukan karena da.at mengurangi eksaer-asi dan meningkatkan kualiti hidu.aksinasi in*luen:a da.at menurunkan in*eksi yang -erat se.erti in*eksi saluran na*as -agian -a'ah dan kematian .ada .asien >+PD (7;iden/e A) +lD aksin Pneumokokus
direkomendasikan .ada .asien yang -erumur diatas 6$ tahun atau di-a'ah 6$ tahun dengan 7P1 K 40 E atau dengan .enyakit komor-id se.erti .enyakit #antung
Selain tatalaksana *armakologi dengan o-ato-atan .erlu adanya tatalaksana non *armakologi untuk mendukung ke-erhasilan tera.i .ada .asien PP+, se.erti
a 7dukasi untuk .asien
7dukasi meru.akan hal .enting dalam .engelolaan #angka .an#ang .ada PP+, sta-il 7dukasi .ada PP+, -er-eda dengan edukasi .ada asma ,arena PP+, adalah .enyakit kronik yang ire;ersi-el dan .rogresi* inti dari edukasi adalah menyesuaikan keter-atasan akti;iti dan men/egah ke/e.atan .er-urukan *ungsi .aru er-eda dengan asma yang masih -ersi*at re;ersi-el menghindari .en/etus dan mem.er-aiki dera#at adalah inti dari edukasi
atau tu#uan .engo-atan dari asma
7dukasi PP+, di-erikan se#ak ditentukan diagnosis dan -erlan#ut se/ara -erulang .ada setia. kun#ungan -aik -agi .enderita mau.un -agi keluarganya 7dukasi da.at di-erikan di .oliklinik ruang ra'at -ahkan di unit ga'at darurat atau.un di >G dan di rumah Se/ara intensi* edukasi di-erikan di klinik reha-ilitasi atau klinik konseling karena memerlukan 'aktu yang khusus dan memerlukan alat .eraga 7dukasi yang te.at dihara.kan da.at mengurangi ke/emasan .asien PP+, mem-erikan semangat hidu. 'alau.un dengan
keter-atasan akti;iti Penyesuaian akti;iti dan .ola hidu. meru.akan salah satu /ara untuk meningkatkan kualiti hidu. .asien PP+,
- Nutrisi
&alnutrisi sering ter#adi .ada PP+, kemungkinan karena -ertam-ahnya ke-utuhan energi aki-at ker#a muskulus res.irasi yang meningkat karena hi.oksemia kronik dan hi.erka.ni menye-a-kan ter#adi hi.ermeta-olisme ,ondisi malnutrisi akan menam-ah mortaliti PP+, karena -erkolerasi dengan dera#at .enurunan *ungsi .aru dan .eru-ahan analisis gas darah &engatasi malnutrisi dengan .em-erian makanan yang agresis tidak akan mengatasi masalah karena gangguan ;entilasi .ada PP+, tidak da.at mengeluarkan >+2 yang ter#adi aki-at meta-olisme kar-ohidrat Di.erlukan keseim-angan antara kalori yang masuk dengan kalori yang di-utuhkan -ila .erlu nutrisi da.at di-erikan se/ara terus menerus (no/turnal *eedings) dengan .i.a nasogaster
/ %eha-ilitasi PP+,
5u#uan .rogram reha-ilitasi untuk meningkatkan toleransi latihan dan mem.er-aiki kualiti hidu. .enderita PP+, Penderita yang dimasukkan ke dalam .rogram reha-ilitasi adalah mereka yang telah menda.atkan .engo-atan o.timal yang disertai <
Sim.tom .erna.asan -erat
e-era.a kali masuk ruang ga'at darurat ,ualiti hidu. yang menurun
8II. KESIMPULAN
Ny N&A usia 6$ tahun dengan -erat -adan 6$ kg tinggi -adan 1$$ /m masuk rumah sakit .ada tanggal 30 #anuari 201 dan didiagnosa PP+, dengan ri'ayat .enyakit -ron/hitis Pasien mengeluh sesak na*as 3 hari yang lalu yang disertai -atuk Pada .emeriksaan +-#ekti* tekanan darah 136H9$ suhu tu-uh 36> 8% 113FHminute %% 26FHminute saturasi +2 6E .emeriksaan thoraF < /ardiomegaly ringan -ron/hitis dengan in*eksi sekunder aorta
atheros/lerosis 8asil .emeriksaan hematologi se-agai -erikut< 7ritrosit 44= 8- 139= 8ematro/it 42E= "-/ 220= segmented neutro.il 4$= ?ym.o/yte 10 E= lood ureum 2$60= lood /reatinine 033= sodium 142= .otassium 4= >hloride 102
Dari hasil .emeriksaan .asien menderita -e-era.a .enyakit < 1 8i.ertensi < 5D < 136H9$ mm8g
2 Pada hasil .emeriksaan *oto thoraF .asien mengalami /ardiomegaly ringan -ron/hitis dengan in*eksi sekunder aorta artheros/lerosis
3 PP+, stage ringan yang ditun#ukkan dengan nilai 7P 6$E serta saturasi oksigen se-esar 6E
Dari data diatas tera.i *armakologi yang di-erikan se-agai -erikut <
1 8i.ertensi stage 1 Ny N&A di an#urkan untuk mengkonsumsi amlodi.ine $ mg 1F1 2 >ardiomegaly ringan -ron/hitis dengan in*eksi sekunder aorta artheros/lerosis
Pem-erian Anti-iotik di-erikan /e*triaFone in#eksi 2 F 1 gram dan A.a-ila ketika .asien sudah keluar dari rumah sakit masih ter#adinya in*eksi maka di-erikan
anti-iotik golongan .eni/illin yaitu amoFi/illin 3F1 selama $ hari 3 PP+, stage ringan
Ny N&A di-erikan < 1 5era.i +ksigen 2 ronkodilator
,om-inasi antikolinergik dan agonis -eta M 2 yaitu .em-erian /om-i;ent res. (setia. 4 #am 100200 m/g) atau maksimum .enggunaa setia. 6 #am untuk 1 res. untuk men/a.ai e*ek yang le-ih /e.at
3 Antiin*lamasi
Pada saat di GD .asien di-erikan methyl.rednisolon in#eksi 2 F 12$ mg dan #ika masih ada in*lamasi .asien teta. di-erikan methyl.rednisolone 4 mg 3F1 saat .asien di rumah
4 Antioksidan
Pasien di-erikan *luimu/il dengan dosis maksimal 600 mgH hari di-erikan 23 kali sehati setia. #am untuk tera.i mukolitik .ada .asien
Ada.un tera.i non *armakologi yaitu < 1 7dukasi
&em-erikan in*ormasi ke.ada .asien untuk mengurangi akti*itas yang -erat serta mem-erikan semganat hidu. agar kualitas hidu. .asien ter#amin dengan -aik 2 Nutrisi
Pem-erian nutrisi yang /uku. dengn gi:i seim-ang 3 %eha-ilitasi
reha-ilitasi di-erikan dengan tu#uan untuk meningkatkan toleransi latihan dan mem.er-aiki kualitas hidu. .asien
DAFTAR PUSTAKA
rashier dan ,odgule % 2012 Risk Factors and Pathophysiology of Chronic Obstructive Pulmonary isease !COP" Su..lement 5o a.i @e-ruary 2012 olume
60 A;aia-le at<
htt.<HH'''#a.iorgH*e-ruaryR2012Rs.e/ialRissueR/o.dH04RriskR*a/torsRand.d* diakses 1 No;em-er 201T
Di.iro 5 et al 200 Pharmacotheraphy # $ Pathophysiologic $pproach Se;enth 7dition 5he &/ra'8ill >om.anies n/
lo-al ntiai;e 201 %lobal &nitiative For Chronic Obstructive 'ung isease # Pocket %uide (o Copd iagnosis) *anagement) $nd Prevention lo-al nitiati;e *or >hroni/ +-stru/ti;e ?ung Disease n/
,im dan >riner 2013 Chronic +ronchitis and Chronic Obstructive Pulmonary isease Am %es.ir >rit >are &ed ol 1 ss 3 .. 22M23 @e- 1 2013 Ameri/an
5hora/i/ So/iety A;aia-le at < htt.<HH'''ats#ournalsorgHdoiH.d*H101164Hr//m201210 143> diakses 2$ No;em-er 201T
&a/Nee " 2006 $+C of chronic obstructive pulmonary disease Pathology) pathogenesis) and pathophysiology & olume 332 20 &ay 2006 A;aia-le at < htt.s<HH'''n/-inlmnihgo;H.m/Harti/lesHP&>146396H diakses $ No;em-er 201> &oseni*ar 201 Chronic Obstructive Pulmonary isease !COP" ?os Angeles<
Gni;ersity >ali*ornia A;aia-le at < $$":??ee'3!e.e'"3#e.3%?#+$3e?2@799,-%e+e=#diakses $ No;em-er 201T