• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Jenis Graf Dan Graf Bipartisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jenis Jenis Graf Dan Graf Bipartisi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jenis

Jenis

 – 

 – 

 Jenis Graf dan Graf Bipartisi

 Jenis Graf dan Graf Bipartisi

Edi Sutomo Edi Sutomo

email :

email : edisutomo1985@gmail.comedisutomo1985@gmail.com twitter

twitter : : @ed_1st@ed_1st

Abstrak

Abstrak mekalah ini membahas tentang pengklasifikasian grafmekalah ini membahas tentang pengklasifikasian graf serta termasuk mengupas tentang Graf Bipartisi. secara umum graf serta termasuk mengupas tentang Graf Bipartisi. secara umum graf dapat dikelompokan berdasar ada tidaknya

dapat dikelompokan berdasar ada tidaknya edgeedge yang paralel atau yang paralel atau loop, jumlah titiknya, ada atau tidaknya arah pada sisinya, ada atau loop, jumlah titiknya, ada atau tidaknya arah pada sisinya, ada atau tidak bobot pada sisinya, serta ada atau tidaknya korelasi dengan tidak bobot pada sisinya, serta ada atau tidaknya korelasi dengan graf yan

graf yang lain. g lain. Selain beSelain berdasarkan ada rdasarkan ada atau tidaknya atau tidaknya sisi yangsisi yang  paralel

 paralel atauatau loop,loop,  graf dapat pula di-kelompokan berdasarkan  graf dapat pula di-kelompokan berdasarkan  berdasarkan

 berdasarkan arah arah sisinya sisinya dan dan bisa bisa juga juga ditinjau ditinjau dari dari jumlah jumlah titiktitik ((vertexvertex) yang menyusun suatu graf. Terdapat beberapa poin dari) yang menyusun suatu graf. Terdapat beberapa poin dari  pembahasan

 pembahasan graf graf bipartisi bipartisi suatu suatu grafgraf

yaituyaitu himpunan titiknyahimpunan titiknya dapat dikelompokkan menjadi dua himpunan dan setiap pasang dapat dikelompokkan menjadi dua himpunan dan setiap pasang titik di

titik di

 

 

 (demikian pula dengan titik (demikian pula dengan titik  –  –  titik di titik di



) tidak bertetangga.) tidak bertetangga. Kata Kunci:

Kata Kunci:Jenis Graf, Graf BipartisiJenis Graf, Graf Bipartisi

1.

1. PendahuluanPendahuluan

Teori graf sebagai sub cabang dari matematika diskrit dengan objek kajian Teori graf sebagai sub cabang dari matematika diskrit dengan objek kajian segala sesuatu

segala sesuatu yang yang berbeda dberbeda dan an saling saling terpisah (lawan terpisah (lawan dari dari kontinu)kontinu) dipergunakan

dipergunakan untuk untuk menampilkan menampilkan obyek-obyobyek-obyek ek diskrit ddiskrit dan han hubungannya.ubungannya. Representasi visual

Representasi visual dari gdari graf adalah raf adalah dengan dengan menyatakan menyatakan obyek obyek sebagaisebagai noktah,

noktah, bulatan atau bulatan atau titik, sedangtitik, sedangkan hkan hubungan ubungan antara obyek antara obyek dinyatakandinyatakan dengan garis (Munir, 2003).

dengan garis (Munir, 2003).

Secara kontekstual graf digunakan untuk menggambarkan berbagai Secara kontekstual graf digunakan untuk menggambarkan berbagai macam struktur yang ada sebagai visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah macam struktur yang ada sebagai visualisasi obyek-obyek agar lebih mudah dimengerti. Tiap-tiap diagram memuat sekumpulan obyek (kotak, titik, dan dimengerti. Tiap-tiap diagram memuat sekumpulan obyek (kotak, titik, dan lain-lain) beserta garis

lain-lain) beserta garis-garis yang menghubung-garis yang menghubungkan obyek-obyek tersebut. Gariskan obyek-obyek tersebut. Garis  bisa

 bisa berarah berarah ataupun ataupun tidak tidak berarah. berarah. Garis Garis yang yang berarah berarah biasanya biasanya digunakandigunakan untuk menyatakan hubungan yang mementingkan urutan antar objek-objek. untuk menyatakan hubungan yang mementingkan urutan antar objek-objek. Urut-urutan objek akan mempunyai arti yang lain jika arah garis diubah. Urut-urutan objek akan mempunyai arti yang lain jika arah garis diubah. Sebagai contoh adalah garis komando yang menghubungkan titik-titik struktur Sebagai contoh adalah garis komando yang menghubungkan titik-titik struktur sebuah organisasi. Sebaliknya, garis yang tidak berarah digunakan untuk sebuah organisasi. Sebaliknya, garis yang tidak berarah digunakan untuk menyatakan hubungan antar objek-objek yang tidak mementingkan urutan. menyatakan hubungan antar objek-objek yang tidak mementingkan urutan.

(2)

2. Dasar

 – 

 dasar Graf

Telah diketahui bersama, secara umum terdapat 3 (tiga) komponen graf, yaitu; (1) titik (vertices) atau noktah yang merepresentasikan objek pada suatu graf, (2) sisi (edge) yaitu garis yang menunjukan menunjukan keterhubungan antar titik titik tersebut, dan (3) loop  atau sebuah sisi yang menghubungkan titik pada dirinya sendiri.

Gambar 1. Graf yang memuat loop Definisi 1

Suatu graf G terdiri dari 2 himpunan yang berhingga, yaitu himpunan titik-titik tidak kosong



 dan himpunan garis-garis



 yang dipasangkan degan aturan tertentu dan dinotasikan dengan

   

Contoh 1:

Diberikan

   

 dengan

  

 

 

 

 dan

 



 

 

 

 

 

 

 



 maka penggambaran graf yang dimaksud adalah

Gambar 2. Graf

.

Dua titik dikatakan berhubungan (adjacent ) jika ada garis yang menghubungkan keduanya. Titik yang tidak mempunyai garis yang  berhubungan dengannya disebut Titik Terasing ( Isolating Point ) Graf yang

(3)

Jika semua garisnya berarah maka graf-nya disebut Graf Berarah ( Directed Graph, atau sering disingkat digraph). Jika semua garisnya tidak berarah, maka graf-nya disebut Graf Tak Berarah (undirected graph). Dalam kajian ini, jika hanya disebutkan graf saja, maka yang dimaksud adalah graf tak berarah.

Definisi 2

Sisi

   

  dikatakan menghubungkan titik

  dan

. Jika

   

adalah sisi pada graf

 , maka u dan v disebut terhubung langsung (adjacent),

 dan

 serta

 dan

 disebut terkait langsung (incident). Untuk selanjutnya,  sisi

   

 ditulis dengan

   

.

Definisi 2 dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. Sisi e = (u, v).

Karena

   

  sisi di

, maka

dan

  disebut terhubung langsung (adjacent ), sedangkan

 dan

 serta

dan

 disebut terkait langsung (incident ). Definisi 3

 Banyaknya unsur di

 disebut “order ” dari

 dan dilambangkan dengan



 , dan banyaknya unsur di

  disebut “ size”  dari

  dan dilambangkan dengan



.

Definisi 3 bisa digambarkan melalui salah satu graf berikut,

Gambar 4. Graf

 dengan order 4 dan size 4.

Gambar 4 menunjukan bahwa graf

  tersebut diperoleh dari

 



 

 

 

 dan

  

 

 

 

. 

(4)

Definisi 4

Graf

 disebut subgraf dari graf

 jika himpunan titik di

 adalah subset dari himpunan titik di

 dan himpunan sisi di

 adalah subset dari himpunan sisi di

 , atau ditulis dengan

  

dan

  

.  Jika

  adalah  subgraf

 , maka dapat ditulis

  

.

Deskripsi dari definisi 4 bisa dilihat pada gambar berikur,

Gambar 5.

 subgraf

. Definisi 5

 Misal

  adalah graf dengan

  

  dan

  

 , maka

  

merupakan subgraf dari

  dengan himpunan titik

 

  dan sisinya adalah semua sisi di

 yang tidak terkait langsung dengan

Penggambaran dari definisi 5 adalah,

  

 

 

 







Gambar 6. Penghapusan vertex pada graf

.

Melalui gambar

 bagian

  

 jumlah vertex maupun edge nya makin lama makin berkurang jumlahnya.

Definisi 6

 Jika terdapat graf

  dan

  

 ,maka

  

  adalah subgraf

  yang himpunan titiknya adalah



 dan himpunan sisinya adalah

 

. Definisi 6 digambarkan melalui contoh berikut,

(5)





Gambar 7. Penghapusan sisi dari Graf

Gambar 7



 merupakan penurunan dari gambar



 dengan menghilang sisi

  dan gambar



  merupakan penurunan dari gambar



  dengan menghilangkan sisi

.

3. Beberapa Jenis Graf

Secara umum graf dapat dikelompokan berdasar ada tidaknya edge yang paralel atau loop, jumlah titiknya, ada atau tidaknya arah pada sisinya, ada atau tidak bobot pada sisinya, serta ada atau tidaknya korelasi dengan graf yang lain.

Berikut ini adalah jenis graf berdasarkan ada tidaknya sisi yang paralel atau loop.

i. Graf Sederhana ( simple graph) , g raf ini merupakan graf tak berarah yang tidak mengandung sisi ganda ataupun loop. Contoh gambar graf sederhana adalah,

Gambar 8. contoh graf sederhana.

ii. Graf tak sederhana (unsimple graph)¸graf tak sederhana merupakan

inverse dari graf sederhana, sehingga setiap graf yang memiliki sisi ganda dan atau loop masuk dalam kategori graf tak sederhana. Secara umum, graf tak sederhana dibagi dalam dua kategori, yaitu:

5

(6)

a. graf ganda (multigraph), yaitu graf yang mengandung lebih dari satu sisi untuk dua titik yang sama. Salah satu representasi graf ganda ditunjukan oleh gambar 9 dibawah ini,

gambar 9. graf ganda

 b. graf semu ( pseudograph), graf ini merupakan graf yang memiliki loop,  termasuk juga graf yang memiliki loop dan sisi ganda. Salah satu representasi dari graf semu ditunjukan oleh gambar 10 dibawah ini,

Gambar 10. Graf semu

Selain berdasarkan ada atau tidaknya sisi yang paralel atau loop,  graf dapat  pula di-kelompokan berdasarkan berdasarkan arah sisinya. Graf ini

dikelompokan dalam dua kategori, yaitu:

a. graf berarah (directed graph atau digraph) yaitu graf yang setiap sisinya memiliki arah, pada graf berarah kondisi



 

   

 

,  b. graf tak berarah (undirected graph) merupakan graf yang setiap sisinya

tak memiliki arah.

Bila ditinjau dari jumlah titik (vertex) yang menyusun suatu graf, secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

567567

(7)

a. graf berhingga (limited graph), yaitu graf yang jumlah titiknya

 berhingga. Gambar 1 sampai gambar 10 diatas merupakan representasi dari graf berhingga.

 b. graf tak berhingga (unlimited graph), merupakan graf yang jumlah titiknya

  tak berhingga. Gambar dibawah ini merepresentasikan graf tak  berhingga,

Gambar 11. Graf tak berhingga.

4. Beberapa Graf Sederhana yang Khusus

Selain pengelompokan graf seperti diatas, terdapat juga graf sederhana yang khusus. Beberapa graph sederhana khusus yang sering dijumpai dan  banyak didiskusikan adalah,

a. Graf Lengkap (Complete Graph)

Graph lengkap merupakan graph sederhana yang setiap titiknya terhubung ke setiap titik yang lain. Graph lengkap dengan

 buah titik dinotasikan dengan

. Setiap titik

  berderajat

  

. Jumlah sisi  pada graf lengkap yang terdiri dari

 buah titik adalah 

 . Contoh graf lengkap direpresentasikan oleh gambar berikut,







Gambar 11. Graf Lengkap.

 b. Graf Kosong

Graf kosong pada

 titik yang dinotasikan dengan

 merupakan graf yang himpunan sisi – sisinya merupakan himpunan kosong. Dengan

(8)

kata lain graf yang tidak memiliki sisi sehingga setiap titik tidak saling terhubung. Contoh graf kosong direpresentasikan oleh gambar berikut;

Gambar 12. Graf Kosong c. Graf Komplemen

Apabila terdapat graf

, maka komplemen dari

  yang dinotasikan oleh

  ̅

 merupakan graf yang titiknya adalah titik dari graf

, namun sisinya bukanlah sisi dari graf

 atau ditulis dengan

  ̅

komplemen



. Perhatikan gambar dibawah ini,



  ̅

Gambar 13. Graf

 dan komplemennya d. Graf Lingkaran (cycles)

Graph lingakaran merupakan graf sederhana yang setiap titiknya  berderajat dua. Graph lingkaran dengan

 buah titik dilambangkan dengan

. Jika titik  – titik pada

  adalah

 

 

   

 maka sisi-sisinya adalah



 

 

 

 

 





 

 dan



 

Gambar 14. Graf lingkaran

7. e. Graf Teratur ( Reguler Graph)

Syarat dari graf teratur adalah setiap titiknya memiliki derajat yang sama. Apabila derajat setiap titik adalah

maka dikatakan sebagai graf teratur berderajat

  

. Jumlah sisi pada graph teratur

(9)

 berderajat

dengan

 buah titik adalah 

. Graf kosong merupakan graf reguler dengan

  

. Gambar berikut merupakan contoh dari graf teratur,

Gambar 15. Graf teratur.

5. Graf Bipartisi(

Bipartisie Graph

)

Suatu graf

yang himpunan titiknya dapat dikelompokkan menjadi dua himpunan bagian misal

 

  dan

  sedemikian sehingga setiap sisi di dalam

menghubungkan sebuah titik di

 

 ke sebuah titik di

 merupakan graf Bipartisi dan dinotasikan dengan



. Dengan kata lain, setiap pasang titik di

 

(demikian pula dengan titik  –   titik di

) tidak bertetangga. Gambar 16 merupakan contoh graf Bipartisi,





Gambar 16. Graf Bipartisi.

Apabila setiap titik di

 

  terkoneksi dengan semua simpul di

, maka

         

  disebut sebagai graph Bipartisi lengkap (complete Bipartisie graph), dinotasikan dengan

. Jumlah sisi pada graf Bipartisi lengkap adalah

   

.

(10)

Teorema 1

Graf

 jika dan hanya jika tidak terdapat sikel ganjil (odd cycles) Bukti

Harus ditunjukan bahwa terdapat sikel ganjil bukanlah graf bipartit. Misalkan











  merupakan titik dari sikel ganjil  pada

. Jika

  merupakan graf bipartisi, maka

  akan menjadi bagian dari

 

  atau

 

, maka

 

 karena merupakan tetangga dari

 dan

 

  karena merupakan tetangga dari

  dan seterusnya hingga diperoleh



 

. Akan tetapi apabia

 dan

 saling bertetangga hal ini menimbulkan kontradiksi dan merupakan dirinya sendiri, sehingga  partisi yang dilakukan tidak valid untuk graf

.

Selanjutnya, kita tetapkan sebuah partisi dari dari

 dengan aturan : 1.

       

  

2.

      

  

Selanjutnya perlu ditunjukan bahwa



  memang partisi dari

. Andaikan

 dan

 adalah dua titik di

 

, sehingga

  

. Misalkan

menjadi lintasan terpendek



,

 menjadi lintasan terpendek



 dan

  menjadi titik temu pertama dari

  dan

. Jelas bahwa sejak

  dan

adalah lintasan –  lintasan terpendek, maka bagian



 

 juga merupakan lintasan terpendek



 

. Faktanya mereka memiliki panjang yang sama. Andaikan

  dan

  berturut  –   turut adalah bagian



  dan



dari

 dan

. Karena

 dan

 memiliki panjang yang sama menyebabkan

 dan

 juga memiliki kesamaan yang sama. maka tidak ada dua titik di

 

 yang bertetangga. Begitu juga di

, tidak terdapat dua titik yang saling  bertetangga. Maka



  memang sebuah partisi di

. Gambar dibawah

(11)

Gambar 17. Graf yang bisa dipartisi.

Graf

  diatas tidak memiliki cycle ganjil sehingga bisa dibipartisi menjadi graf bipartisi tanpa menghilangkan satupun titik ataupun sisi yang dimilikinya sebelum dibipartisi. Sebuah graf terhubung memiliki bipartisi yang unik. Berikut adalah gambar graf bipartisi dari graf

 pada gambar 17 diatas.

Gambar 18. Gambar bipartisi graf

 dari (bentuk lain dari gambar 17). Terlihat bahwa graf tersebut bukanlah graf bipartisi komplit sehingga graf tersebut tidak dapat dijadikan biclique subgraf dari graf itu sendiri. Jika suatu graf tidak dapat dibipartisi dengan tetap mempertahankan semua titik dan sisinya maka graf tersebut bukanlah graf bipartisi tapi hanya akan memiliki subgraf bipartisi saja.

(12)

Graf G pada gambar 19 memiliki cycle dengan panjang ganjil maka graf tersebut tidak dapat dipartisi tanpa menghilangkan satupun titik ataupun sisi didalamnya. Dengan kata lain graf tersebut bukanlah graf bipartisi. Untuk graf yang ada disampingnya tersebut merupakan sebuah subgraf bipartisi komplit (biclique) dengan

   

  dan

  

 

 

 

. Sebuah subgraf biclique  dapat disebut subgraf biclique  maksimal jika kita tidak mungkin menambahkan sisi lagi ke himpunan sisi

〈    〉

, yang berarti subgraf tersebut mengandung tepat semua sisi yang berawal di

 

 dan berakhir di

.

Definisi 7

Sebuah bipartisi

     

disebut biclique jika untuk setiap

  

 dan

  

  terdapat sebuah sisi antara

  dan

, yaitu

  {       

}

.

5.1 Subgraf Bipartisi

Sebuah graf

   

 terdiri dari himpunan titik

 

 dan himpunan sisi

  dengan

    

  . Diasumsikan

  merupakan sebuah graf tak  berarah dan tanpa lup, yaitu tidak terdapat

   

 dan setiap

      

 adalah  pasangan sisi tak berurut. Sebuah graf

  〈 

 〉

  yang dilambangkan dengan kurung siku adalah sebuah subgraf dari graf

  jika dan hanya jika

   

  dan

   

.

Himpunan sisi

 dari biclique

     

 dapat ditentukan dengan dua himpunan titik

 

  dan

, maka kita dapat mengabaikan himpunan sisi dan menunjukkan sebuah biclique

 sebagai

    

. Diberikan

   

 

 adalah sebuah graf tak berarah,

 

 dan

adalah dua subset dari

 . Jika

  

 dan semua sisi-sisi antara

 

  dan

  membentuk sebuah biclique subgraf dari

, maka

 

  dan

dikatakan membentuk sebuah biclique subgraf dari

.

Berdasarkan definisi tersebut, untuk setiap subset

 

 dari

,

 

 dan

  

membentuk sebuah biclique subgraf dari

.

Definisi 8

Sebuah graf

  〈    〉

 adalah maksimal biclique subgraf jika

 adalah  biclique subgraf dari

sedemikian sehingga

   

 dan

  

 adalah

(13)

 〈    〉

 dari

 dengan

   

 dan



 sedemikian sehingga

  



 dan

  

6. Penutup

Secara umum graf dapat dikelompokan berdasar ada tidaknya edge  yang  paralel atau loop, jumlah titiknya, ada atau tidaknya arah pada sisinya, ada ata u tidak bobot pada sisinya, serta ada atau tidaknya korelasi dengan graf yang lain. Selain berdasarkan ada atau tidaknya sisi yang paralel atau loop,  graf dapat pula di-kelompokan berdasarkan berdasarkan arah sisinya dan bisa juga ditinjau dari jumlah titik (vertex) yang menyusun suatu graf.

Terdapat beberapa titik tekan dari graf bipartisi suatu graf

yaitu himpunan titiknya dapat dikelompokkan menjadi dua himpunan dan setiap  pasang titik di

 

 (demikian pula dengan titik –  titik di

) tidak bertetangga.

7. Referensi

Harris, John M, Hirst, Jeffry L, Mossinghoff, Michael J. 2008. Combinatorics and Gra[h Theory (Second Edition). Springer Science+Business Media, LLC

Godsil C and Gordon Royle. 2000. Algebraic Graph Theory. Graduate Texts in  Mathematics 207. Springer.

Asratian A. S, Tristan M. J. Denley and Roland Haggkvist. 1998. “Bipartite Graphs and Their Application”, Cambridge Tracts inMathematics 131.

Gambar

Gambar 3. Sisi e = (u, v).
Gambar 5.   subgraf  .
Gambar 7. Penghapusan sisi dari Graf 
Gambar 12. Graf Kosong c. Graf Komplemen
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode ini dipilih untuk mencapai tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan analisis penguasaan konsep dan miskonsepsi mahasiswa

Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ayah dengan tingkat kecerdasan, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan tingkat

pengembangan, pengaturan dan pengelolaan lahan makam yang memadai. Saat ini di Kota Semarang telah terdapat 516 tempat pemakaman, dimana 15 diantaranya merupakan

Manakala bagi menentukan metode dakyah yang digunakan oleh Beighton, hasil daripada analisis ini menunjukkan terdapat tiga metode utama dakyah yang kerap digunakan

Morfologi Danau Batur yang menurut Hehanussa & Haryani (2009) merupakan tipe danau tertutup (enclosed lake) dengan karakteristik tidak ada outlet dengan

(3) Penyampaian persyaratan dokumen Kartu Izin Menetap Sementara (KIMS) dan izin bekerja dari instansi berwenang sebagaimana diatur dalam Persyaratan Dokumen

pengukutr dalam pemantapan EQ seseorang individu, contohnya elemen pengurusan kendiri yang lebih kepada penelitian tentahg bagaimana manusia sedar dengan perasaan dan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin yaitu berbentuk spiral