• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYARAT AGAR SUATU GRAF DIKATAKAN BUKAN GRAF AJAIB TOTAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SYARAT AGAR SUATU GRAF DIKATAKAN BUKAN GRAF AJAIB TOTAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. No. Hal. 107 – 114 ISSN : 2303–2910

c

Jurusan Matematika FMIPA UNAND

SYARAT AGAR SUATU GRAF DIKATAKAN BUKAN

GRAF AJAIB TOTAL

MAHADMA PUTRA

Program Studi Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia,

mahadmaputra@yahoo.com

Abstrak.Suatu graf dikatakan graf ajaib total apabila terdapat pelabelan total titik-ajaib dan total sisi-titik-ajaib yang dapat dikenakan terhadap graf tersebut. Pada tulisan ini akan dikaji kembali hasil dari [1] yang memberikan beberapa syarat agar suatu graf dikatakan sebagai graf yang bukan graf ajaib total.

Kata Kunci: Pelabelan total sisi-ajaib, pelabelan total titik-ajaib

1. Pendahuluan

Suatu pelabelan dari graf G= (V, E) adalah suatu pemetaan bijektif dari V ∪E

ke himpunan bilangan asli. Apabila daerah asal dari pemetaan hanya himpunan titik, maka pelabelan disebut pelabelan titik. Apabila daerah asalnya hanya him-punan sisi, maka pelabelan disebut pelabelan sisi. Apabila daerah asal merupakan gabungan dari himpunan titik dan sisi, maka pelabelan disebut pelabelan total.

Misal terdapat G = (V, E) dengan |V| = p dan |E| = q. Notasi |V| berarti banyaknya titik padaG, sementara |E|berarti banyaknya sisi padaG. Berikut ini adalah beberapa jenis pelabelan ajaib yang dapat dikenakan pada grafG. [1]

(1) Pelabelan sisi titik-ajaib.

Pelabelan sisi titik-ajaib pada grafG= (V, E) adalah pemetaan satu-satu λ1

dariE(G) pada himpunan{1,2,· · ·, q} sedemikian sehingga untuk setiap titik

xdi Gberlaku:

X

y∈Nx

λ(xy) =h,

untuk suatu bilangan bulat positifh, dimanaNx merupakan himpunan semua

titik yang bertetangga denganx. (2) Pelabelan titik sisi-ajaib.

Pelabelan titik sisi-ajaib pada grafG= (V, E) adalah pemetaan satu-satu λ2

dariV(G) pada himpunan {1,2,· · · , p} sedemikian sehingga untuk setiap sisi

xydi Gberlaku:

λ2(x) +λ2(y) =k,

untuk suatu bilangan bulat positifk.

(2)

(4) Pelabelan total sisi-ajaib.

Suatu pelabelan total sisi-ajaib pada grafG = (V, E) adalah pemetaan satu-satuλ4dariV(G)∪E(G) pada{1,2,· · · , p+q}sedemikian hingga untuk setiap sisixydi Gberlaku:

λ4(x) +λ4(xy) +λ4(y) =k,

untuk suatu bilangan bulat positifk.

2. Graf Ajaib Total

Misal λadalah pelabelan total dari grafG. Maka bobot titikx, dinotasikan ω(x), dan bobot sisi xy, dinotasikanω(xy), untuk pelabelan totalλadalah:

ω(x) =λ(x) + X

y∈Nx λ(xy),

ω(xy) =λ(x) +λ(xy) +λ(y).

Definisi 2.1. [1]Suatu pelabelan total titik-ajaib pada grafGadalah pemetaan satu-satu µ dari V(G)∪E(G) pada {1,2,· · · , p+q} sedemikian sehingga untuk setiap titik xdi Gberlaku:

ω(x) =µ(x) + X

y∈Nx

µ(xy) =h,

untuk suatu bilangan bulat h positif. Jika terdapat pelabelan tersebut, maka G

dikatakan graf titik-ajaib. Sementarahdikatakan konstanta titik-ajaib.

Definisi 2.2. [1] Suatu pelabelan total sisi-ajaib pada graf G = (V, E) adalah pemetaan satu-satu λ dari V(G)∪E(G) pada {1,2,· · · , p+q} sedemikian hingga untuk setiap sisi xy diGberlaku:

ω(xy) =λ(x) +λ(xy) +λ(y) =k,

untuk suatu bilangan bulat positif k. Jika terdapat pelabelan tersebut, maka G

dikatakan graf sisi-ajaib. Sementara kdikatakan konstanta sisi-ajaib.

Pada Gambar 1 diberikan contoh pelabelan total titik-ajaib pada graf segitiga, dengan konstanta sisi-ajaib k = 9. Sementara pada Gambar 2 diberikan contoh pelabelan total sisi-ajaib terhadapW4, dengan konstanta titik-ajaibh= 32.

(3)

Gambar 1. Dua pelabelan titik-ajaib dariW4 denganh= 32

Gambar 2. Pelabelan sisi-ajaib, dengank= 9

nilai htidak harus sama. GrafGdikatakan tidak ajaib total apabila graf tersebut tidak memenuhi syarat sebagai graf titik-ajaib atau sisi-ajaib.

3. Syarat Agar Suatu Graf Dikatakan Sebagai Graf yang Bukan Ajaib Total

Teorema 3.1. [1] Jika suatu graf ajaib totalGmemuat dua titik yang bertetangga dengan derajat dua, maka komponen yang terkandung di dalamnya adalah sebuah siklus dengan panjang tiga.

Bukti. MisalkanGmemuat suatu pasangan titikbdancyang bertetangga, masing-masing mempunyai derajat dua, dan misalkanλadalah suatu pelabelan ajaib total dari grafGdengan bobot titikhdan bobot sisik. Asumsikan grafGmemuat sebuah lintasan a, b, c, d, dimanaadan dadalah titik yang berbeda, seperti diilustrasikan pada Gambar 3.

(4)

yang berarti bahwa

ω(ab) =ω(bc),

λ(a) +λ(ab) +λ(b) =λ(b) +λ(bc) +λ(c),

λ(a) +λ(ab) =λ(bc) +λ(c),

λ(c) =λ(a) +λ(ab)−λ(bc). (3.3)

Dengan mensubstitusikan (3.1) ke (3.3) diperoleh:

λ(a) +λ(ab)−λ(bc) =λ(ab) +λ(b)−λ(cd),

λ(a)−λ(bc) =λ(b)−λ(cd),

λ(a) =λ(b) +λ(bc)−λ(cd). (3.4)

Selanjutnya,

ω(bc) =ω(cd),

λ(b) +λ(bc) +λ(c) =λ(c) +λ(cd) +λ(d),

λ(b) +λ(bc) =λ(cd) +λ(d),

λ(d) =λ(b) +λ(bc)−λ(cd). (3.5)

Dari (3.4) dan (3.5) diperoleh bahwa λ(a) = λ(d), sehingga haruslah a = d. Ini bertentangan dengan asumsi awal bahwa titik a dan d adalah dua titik yang berbeda. Sehingga, graf Gharuslah memuat komponen berbentuk segitiga seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. Komponen grafG.

Selanjutnya misalkan b dan c mempunyai satu tetangga yang sama, notasikan

a, dan andaikanamempunyai tetangga lainnya, namakanz. Dari (3.2),

λ(ab) =k−λ(a)−λ(b),

(5)

Maka,

Akibat 3.2. [1] Apabila suatu graf ajaib total memuat komponen berupa lintasan atau cycle, maka lintasan tersebut haruslah P3, serta siklus tersebut haruslahC3.

Teorema 3.3. [1]Misalkan Gmemuat dua titik,x1 danx2, yang keduanya berte-tangga dengan y1, y2,· · ·, yd dari titik lainnya. Kedua titik x1 dan x2 tidak harus

bertetangga. Jika d >1maka Gbukan graf ajaib total.

Bukti. Misalkan λadalah suatu pelabelan total ajaib dari G dengan bobot titik dan bobot sisihdank. Tetapkanλ(x1x2) = 0 jikax1tidak bertetangga denganx2. Maka:

Gambar 5. ilustrasi grafG.

(6)

Bukti. Tulis tetangga bersama darixdanydenganz, tetangga lain darixdengan

x1, dan tetangga lain dari y dengan y1 (kemungkinanx1 =y1). Misalkanλsuatu pelabelan ajaib total dari grafGdengan bobot titik dan bobot sisihdank. Jikax

tidak bertetangga dengany diGmaka definisikanλ(xy) = 0.

Gambar 6. (a)xdanytidak bertetangga (b)xdanybertetangga.

Bobot titikxadalah

h=ω(x) =λ(x) +λ(x1x) +λ(xz) +λ(xy),

=λ(x) +k−(λ(x) +λ(x1)) +k−(λ(x) +λ(z)) +λ(xy),

= 2k−λ(x)−λ(x1)−λ(z) +λ(xy),

sedangkan bobot titik untuky adalah

h=ω(y) =λ(y) +λ(y1y) +λ(yz) +λ(xy),

=λ(y) +k−(λ(y) +λ(y1)) +k−(λ(y) +λ(z)) +λ(xy),

= 2k−λ(y)−λ(y1)−λ(z) +λ(xy).

akibatnya

2k−λ(x)−λ(x1)−λ(z) +λ(xy) = 2k−λ(y)−λ(y1)−λ(z) +λ(xy),

λ(x) +λ(x1) =λ(y) +λ(y1),

k−λ(x1x) =k−λ(y1y),

λ(x1x) =λ(y1y).

(7)

Teorema 3.6. [1]Misalkan graf ajaib totalGmemuat suatu segitiga. Maka jumlah dari label semua sisi di luar segitiga dan berkaitan dengan sebarang titik dari segitiga tersebut adalah sama, apapun titik yang dipilih.

Bukti. Namakan segitiga ini segitigaxyz. TulisX untuk jumlah label dari semua sisi yang lain darixydanxzbertetangga denganx, definisikan jugaY danZdengan cara yang sama. Pada Gambar 7 diperoleh bahwa

Gambar 7. ilustrasi grafG.

(8)

masukan dan saran sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan baik.

Daftar Pustaka

[1] Exoo, G., C.C.H. Ling., J.P. Mc Sorley., N.C.K. Philips., W.D. Wallis. 2002. Totally Magic Graphs.Discrete Mathematics.254: 103 – 113

[2] Mac Doughall, J., M. Miller., Slamin and W.D. Wallis. 2002. Vertex-magic total labelings.Utilitas Math 61: 3 – 21

[3] Baskoro, E. T., M. Miller., Slamin and W.D. Wallis. 2000. Edge-Magic Total Labelings.Austral. J. Combin.22: 177 – 190

[4] West, D.B. 2001.Introduction to Graph Theory. Prentice-Hall, United States of America.

Gambar

Gambar 1. Dua pelabelan titik-ajaib dari W4 dengan h = 32
Gambar 4. Komponen graf G.
Gambar 5. ilustrasi graf G.
Gambar 6. (a) x dan y tidak bertetangga (b) x dan y bertetangga.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pihak ketiga dalam hal ini yang berkepentingan untuk mendapatkan ganti kerugian dari perjanjian asuransi antara Penanggung dan Tertanggung, diantaranya adalah tanggung gugat

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

para orang tua. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFICUNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENI TARI PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMP N 15 BANDUNG.. Universitas

 Peraturan presiden nomor 77 tahun 2007 tentang daftar bidang usaha. yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi sekolah yang lebih maju baik dari segi akademik maupun keterampilan peserta didik untuk mencetak lulusan

Melalui representasi ini, Croteau (2000:196), berpendapat bahwa film berusaha bercerita dan memukau khalayak dengan bahasa khusus film sebagai suatu pesan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar lokomotor berjalan dan melompat menggunakan ragam alat pembelajaran pada siswa kelas IV