• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 41 Th. XIII, Minggu, 17 Oktober 2010, Hari Minggu Biasa XXVIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok. No. 41 Th. XIII, Minggu, 17 Oktober 2010, Hari Minggu Biasa XXVIX"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 41 Th. XIII, Minggu, 17 Oktober 2010, Hari Minggu Biasa XXVIX

Warta Thomas

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok

2 Renungan:

Menarik Hikmat dari Kehidupan 4 Artikel

Keuletan

5 Malam Inagurasi KEP II 6 Minggu Misi Sedunia Ke 84 6 Bersyukur atas apa yang kita miliki 8 Jadwal Petugas Liturgi

Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terha-dap lawanku.

(2)

Warta Thomas [ 2 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVIX

Warta Thomas

Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok

Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas-Komsos

Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani

Koordinator Kristiyono-08161633442

Pelaksana Tim Warta Paroki Adit - 08568409225 Angga - 081807007937 Lia - 08567148553 Silvi - 08128502221 Susan - 085781892080 Yandi - 085710482988 Yudis - 085714842860 Yudis Mahardika - 085691084027 Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka. Iklan akan dimuat

jika masih tersedia space kosong. Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi lain. Panjang tulisan

maksimal 400 kata ke email: Warta@thomas.keuskupanbogor.or.id

Warta.thomas@gmail.com Kami mohom maaf apabila tulisan tidak dapat

kami masukkan karena terbatasnnya tempat Website

thomas.keuskupanbogor.or.id Warta Versi online dapat di baca di www.thomas.keuskupanbogor.or.id/ wpthomas/category/media-cetak

Ujud Bulan Oktober

Ujud Umum : Semoga universitas - universitas Katolik semakin menjadi tempat yang memungkinkan terjadinya harmoni antara iman dan akal budi. Ujud Misi : Semoga Hari Misi Sedunia menjadi kesempatan lebih disadarinya arti penting tugas Gereja mewartakan Kristus bagi kebaikan seluruh umat manusia. Ujud Gereja Indonesia : Semoga cinta bakti kepada Bunda Maria membuat Gereja semakin tersedia dan bersedia menjadi rekan - ziarah bagi para musafir pencari Kebenaran dan Kebahagiaan sejati.

Di dalam Luk 18:1-8 disampaikan sebuah perumpamaan sebagai bahan pemikiran bagi para murid mengapa dan dalam arti apa perlu "selalu" dan "tanpa jemu-jemu"-nya berdoa. Perumpamaan ini berbicara mengenai seorang hakim yang "tak takut akan Allah dan tak menghormati siapapun" tetapi yang akhirnya bersedia memenuhi permohonan seorang janda agar perkara janda itu dibela olehnya. Hal itu dilakukannya agar tidak lagi terganggu oleh permintaan yang terus-menerus dari pihak janda tadi (ayat 1-5). Murid-murid diminta memikirkan yang dikatakan hakim yang tak adil itu (ayat 6 "Perhatikanlah...!" merujuk ke ayat 5). Kemudian ditegaskan, bila hakim seperti itu saja akhirnya mau mendengarkan permohonan yang terus-menerus disampaikan, apalagi Allah. Dia yang Mahamurah itu tentunya akan membela orang yang mendekat kepadaNya - dalam bahasa Kitab Suci, orang-orang pilihanNya. Lagipula Ia tidak akan seperti membiarkan orang-orang menunggu-nunggu, melainkan akan segera bertindak (ayat 7-8a). Jelas kiranya perumpamaan itu juga dimaksud menggambarkan kemurahan ilahi.

PERMINTAAN DALAM IMAN

Pada akhir petikan ini (ayat 8b) Yesus menambahkan, "Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, apakah ia akan mendapati iman di bumi?" Apakah maksud perkataan ini sehubungan dengan perumpamaan di atas?

Pertanyaan Yesus itu juga erat kaitannya dengan peristiwa kedatangan Kerajaan Allah yang dibicarakan dalam Luk 17:20-37 yang mendahului petikan ini. Ditandaskan di situ bahwa Kerajaan Allah datang "tanpa tanda-tanda lahiriah", maksudnya tanpa tanda-tanda yang menggetarkan. Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah manusia (Luk 17:21) dan terjadi dalam kehadiran Yesus yang membawakan warta datangnya Kerajaan Allah di tengah-tengah umat manusia. Menerima warta ini berarti percaya, mengimani bahwa Kerajaan Allah menjadi ruang hidup yang baru. Ruang hidup inilah yang membuat orang-orang yang berlindung kepada Allah boleh merasa aman. Mereka itu menjadi orang-orang pilihanNya. Allah tidak mengulur-ulur waktu bila mereka berseru minta pertolongan. Mustahil Ia mendiamkan mereka yang siang-malam berseru kepadaNya. Sikap memohon dengan tak kenal putus asa itu ditampilkan sebagai sikap yang tumbuh dalam diri orang yang beriman. Bila dipadukan dengan keinginan untuk ikut serta dalam warta dibawakan Yesus sang Anak Manusia yang diutus Allah itu, maka doa ini amat besar kekuatannya. Seperti dalam Perjanjian Lama, Allah melihat penderitaan umatNya yang berseru kepadaNya dan Ia turun untuk memimpin mereka keluar dari penderitaan mereka (bdk. Kel 3:7-10; 6:5-7).

AJARAN AGAR TETAP MEMOHON?

Mengapa Yesus menegaskan perlunya berdoa tanpa jemu-jemu? Bukankah para murid sudah tahu? Bukankah mereka juga sudah cukup yakin bahwa Allah tidak akan melalaikan orang yang berseru kepadaNya? Perumpamaan ini sebaiknya juga didalami dengan cara yang mirip dengan yang dipakai dalam memahami kata-kata Yesus dalam Luk 17:6 yang menanggapi permintaan para murid agar iman mereka ditambah. Para murid sudah tahu bahwa iman itu memiliki kekuatan, justru karena itulah mereka minta tambahan iman. Dalam ulasan mengenai petikan itu dijelaskan bahwa Yesus sebenarnya bermaksud mengajak para murid menyadari bahwa iman bukan semata-mata kekuatan batin yang menakjubkan melainkan kesediaan menjalankan kehendak Bapa dengan penuh pengabdian seperti dilakukannya sendiri. Gagasan ini jelas dari pengajaran mengenai sikap seorang hamba dalam Luk 17:7-10. Begitu pula perumpamaan dalam Luk 18:1-8 sebaiknya dilihat bukan sebagai ajaran mengenai perlunya berdoa tanpa jemu-jemunya melainkan sebagai ajakan bagi para murid agar melandaskan doa mereka pada iman yang sesungguhnya,

Renungan Menarik Hikmat dari Kehidupan

(3)

yakni kesiagaan serta pengabdian kepada kehendak Bapa.

Kisah kesembuhan sepuluh orang kusta Luk 17:11-19 juga dapat membantu. Dari sepuluh orang yang sembuh itu hanya orang Samaria sajalah yang kembali kepada Yesus sambil meluhurkan Allah. Ia mengenali Yesus yang sedang berjalan memenuhi kehendak Bapanya menjadikan Kerajaan Allah sebuah kenyataan di bumi ini. Orang Samaria tadi sebenarnya berbagi iman dengan Yesus sendiri. Baginya Anak Manusia yang disebut dalam Luk 18:8b telah datang dan mendapatinya penuh iman.

Bagaimana dengan kata-kata Yesus setelah mengajarkan doa Bapa Kami mengenai orang yang malam hari datang membangunkan sahabatnya dan tanpa malu-malu minta dipinjami tiga potong roti bagi tamunya (Luk 11:5-8, bdk. Mat 7:7-11)? Orang itu akhirnya dibukai pintu juga. Di situ diajarkan agar orang tanpa sungkan-sungkan memohon kepada Bapa yang ada di surga. Sikap demikian itu juga menjadi ungkapan iman.

MENARIK HIKMAT DARI KEHIDUPAN

Perumpamaan mengenai hakim yang tak adil ini mengingatkan pada perumpamaan mengenai bendahara yang tak jujur dalam Luk 16:1-9. Kedua tokoh itu ditampilkan sebagai orang yang wataknya tak lurus tapi dalam keadaan tertentu dapat menjalankan hal yang pada dirinya sendiri patut dipuji. Bendahara yang tak jujur itu dapat berlaku cerdik dan dengan demikian dapat menyelamatkan diri. Begitulah bendahara itu berhasil mengatasi keadaannya yang gawat. Anak-anak terang dapat belajar dari kesigapannya. Hakim yang akhirnya mau membela si janda dapat menjadi batu loncatan untuk mengerti kemurahan Allah. Demikianlah Yesus sang Guru itu berani memakai bahan dari kehidupan yang penuh liku-liku dan yang sering kelabu itu untuk menarik garis yang lurus dan terang. Tokoh-tokoh kompleks itu ada dalam kehidupan nyata. Kebijaksanaan seorang Guru seperti Yesus itu terletak dalam kemampuannya melihat sisi yang membawa orang dapat maju ke depan, bukan yang membuat orang menyerah dan putus harapan. Tersirat di dalam perumpamaan-perumpamaan itu ajakan untuk belajar menarik hikmat dari kenyataan hidup sehari-hari. Sekaligus diajarkan agar murid-murid tidak membiasakan diri berpikir dalam arah-arah yang sudah mapan belaka. Kebiasaan seperti itu sebenarnya hanya memberi rasa aman yang semu, bukan iman yang hidup.

MENUJU KE MASA DEPAN - DENGAN IMAN MAR: Iman yang diharapkan ada di muka bumi bila Anak Manusia datang (Luk 18:8b) ialah iman yang dalam cara bicara orang zaman ini proaktif sifatnya, bukan reaktif atau bahkan pasif melulu.

WID: Benar. Iman bukan semata-mata keteguhan yang muncul untuk membenarkan atau menyalahkannya keadaan?

MAR: Warta Injil dapat juga diperdengarkan bagi keadaan sekarang. Bagaimana sikap orang yang mengimani hadirnya Kerajaan Allah yang diumumkan oleh Yesus?

WID: Tentunya ia akan berusaha melihat arah-arah yang membawa ke perkembangan.

MAR: Saya rasa, ini dapat terjadi dengan secara proaktif berbuat menurut arah-arah tadi tanpa membiarkan diri dikeruhkan kecemasan atau impian ini atau itu belaka.

WID: Nah begitu kan! Usaha ini bisa membuahkan perbaikan, lagipula tak bergantung pada keadaan sesaat-sesaat. Ini namanya mengaktualkan warta Injil. MAR: Jadi apa benar bila dikatakan keberanian iman itu perlu dibarengi perhitungan.

WID: Itu justru yang mematangkan iman.

MAR: Dan nanti pihak-pihak yang tadinya tidak banyak memikirkan pun akan ikut memperhitungkan?

WID: Itu baru terjadi bila appealnya ke penalaran! MAR: ???

WID: Ingat apa yang dikatakan "dalam hati" oleh hakim tak adil tadi (Luk 18:4) - dan juga oleh bendahara yang tak jujur (Luk 16:3-4)? Bila memakai perhitungan nalar - "dalam hati" - mereka yang tidak termasuk kaum lurus itu pun dapat mengatasi keterbatasan mereka sendiri.

MAR: Kok tafsirnya sedemikian realistik.

WID: Tafsir kan tak usah mengawang-awang. Masa depan juga tidak terbangun di awang-awang sana. Perlu dititi dengan yang nyata-nyata dijalani.

Salam hangat, A. Gianto

Lanjutan Yang Muda Baca Kitab Suci Setelah berani menempatkan Allah sebagai yang utama dalam hidup, tentunya akan menghadapi ber-bagai penderitaan (duniawi), misalnya mengurangi jatah beli pulsa dan diganti dengan membeli buku-buku rohani, atau bermati raga dengan mengurangi atau berhenti merokok dan mendermakan uang yang biasa digunakan untuk membeli rokok kepada kaum miskin. Tentunya tidak mudah dalam melaksanakan hal itu, tapi itulah yang dituntut oleh Paulus kepada Timotius (2 Tim 3:10-17), agar kaum muda berpegang pada kebenaran Kitab Suci dan sebagai pengikut Kristus berani untuk melawan ajaran sesat (keduniawian/kedagingan), bahkan kalau pun harus menanggung penderitaan.

Jika kaum muda sudah menempatkan Allah sebagai yang utama dalam hidupnya, tentunya juga akan bersikap taat dan hormat pada orang tua, karena mereka adalah wakil dari kehadiran kasih Allah di dunia ini ( Ef 6:1-4). Taat kepada orang tua bermakna

(4)

Warta Thomas [ 4 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVIX

belajar “mendengarkan”. Hal itu juga berarti mau duduk bersama , mulai menyapa, mendengar keluh kesahnya dan bertanya apa harapan orang tua, dan apa yang harus dikembangkan dalam diriku ?! Den-gan demikian “mendengarkan itu jauh dari sikap cepat protes, cepat berkomentar , cepat membantah dengan argument yang lebih hebat dari pada argu-ment orang tuanya.

Dengan bersikap demikian kepada orang tua, kaum muda sebagai anak dipanggil untuk “mendengarkan” orang tua yang kadang jalan pikirannya tidak nyam-bung dengan pikiran anak muda jaman sekarang, dan belajar memaafkan orang tua yang dalam kerapu-hannya kurang menampilkan peran sebagai “wakil Allah”.

Mengakhiri pertemuan BKSN kali ini, kaum muda juga diajak untuk dapat bersikap seperti anak-anak, karena merekalah yang memiliki Kerajaan Allah ( Mrk 10:14). Anak-anak memiliki sifat yang terbuka, per-caya, jujur,taat, dan polos. Sifat-sifat itulah yang memungkinkan kita untuk memiliki relasi yang intim dengan Allah .

Tingkah laku anak yang selalu menyapa lebih dulu dengan gembira bila bertemu dengan orangtuanya, itu jugalah yang dikehendaki Yesus saat kita mau men-yapa Allah dengan sukacita, mengundang Allah untuk terlibat dalam seluruh hidupnya.

Sebagai penutup perlu juga kita merenungkan se-jenak dari sebuah tulisan berikut ini, semoga bisa menjadi pencerahan bagi kita semua.

Hidup ini singkat, hari tua cepat tiba. Segala ke-jayaan dan kekuatan dimasa muda hanya menjadi kenangan, pergi tak pernah kembali ….

Hidup bagaikan sebuah drama, yang menjadi raja bukan benar-benar raja , hanya peran diatas pang-gung belaka.

Berakhirnya drama, berakhir pula semua peran. Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun, semuanya sirna tak berbekas…

Rumah mewah bagaikan istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan dan jabatan yang luar biasa, namun …….

Ketika nafas teakhir tiba….

Sebatang jarumpun tak bis dibawa pergi, sehelai benangpun tak bisa dimiliki ….

Apalagi yang mau diperbuat ? Apalagi yang mau disombongkan ?

Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani. Jangan terlalu perhitungan , jangan mau menang sendiri, suka protes, suka sakiti sesama, apalagi ter-hadap mereka yang berjasa bagi kita.

KEULETAN

Seorang salesman yang gigih pasti pantang men-yerah dengan penolakan calon pembelinya. Ia akan datang dan datang lagi dengan segala usaha bujuk rayunya sampai akhirnya calon pembeli itu membeli. Pembeli sebelumnya menolak karena barang yang ditawarkan kurang berguna untuk saat ini. Barang itu bukan barang kebutuhan primer. Dibeli ok, tidak dibeli juga tidak masalah. Tapi karena keuletan salesman itu akhirnya calon pembeli merasa kasihan, kagum den-gan keuletan salesman itu, dan merasa kurang enak kalau selalu menolak. Pada akhirnya ia memutuskan untuk membeli supaya tidak direcoki lagi. Keuletan dapat dilambangkan sebagai tetesan air yang jatuh di atas sebuah batu. Walaupun hanya tetesan kecil, tapi kalau bertahun-tahun air itu menetes akhirnya dapat membuat lubang di batu itu. Demikian pula dengan keuletan dalam memanjatkan sebuah doa permoho-nan. Sering kali kita kurang sabar. “Saya sudah ber-doa Novena Tiga Salam Maria beberapa kali tapi kok belum dikabulkan”. “Saya sudah berdoa terus-menerus tapi belum dikabulkan juga”. Kita memang kurang ulet. Kita hanya minta-minta terus dan lebih sering kita lupa menjalankan permintaan Tuhan kepada kita, mengasihi sesama kita.

Demikian juga saya yang kurang ulet dalam menda-raskan doa permohonan. Kadang-kadang malah merasa kurang PeDe. “Apakah permohonanku ini akan dikabulkan Tuhan? Mengapa aku selalu meminta dan meminta?” Sehingga doa-doaku terasa hambar seperti formalitas belaka. Bahkan sering aku terlalu ngotot dalam meminta sampai akhirnya aku sadar, ini aku memohon atau memerintah Tuhan? Tapi ketika aku lebih mendalam dalam berdoa, kubiar-kan hatiku mendekat kepada Tuhan dan tanpa kata-kata dari mulut atau pikiranku, maka kurasakan ket-eduhan Tuhan. Kurasakan kehadirannya. Setelah itu baru aku dapat berbicara mesra dengan Tuhan tanpa

Belajarlah tiada hari tanpa KASIH Selalu berlapang dada dan mengalah.

Hidup ceria, bebas leluasa, tak ada yangtak bias diikhlaskan

Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan…… Tak ada dendam yang tak bisa dihapus……. Tak ada alasan tidak bisa ………untuk kebaikan. Tuhan memberkati

(5)

untuk meperkenalkan Yesus dan ajaraNya, agar umat percaya akan Yesus Kristus, sehingga mereka akan mendapatkan keselamatan.

Kisah Marta dan Maria menjadi hal yang menarik dikupas RD Christo melengkapi homilinya. Dari ba-caan kitab suci Lukas 10: 38 – 42, Kisah Maria dan Marta. Ketika Yesus datang mengunjungi mereka, 2 sisi pribadi berbeda mereka tunjukan dalam menerima kinjungan Yesus. Maria , duduk dekat Yesus, mendengarkan Yesus.. Pribadi yang mendengarkan, berdoa, contemplasi, Pribadi seperti ini, mereka yang mempunyai cara untuk mendekatkan Tuhan dengan keheningan dan mendekatkan hati dengan doa. Se-dangkan Marta yang tetap sibuk seakan kurang per-hatian akan kedatangan Yesus menunjukan Pribadi yang melayani. Siap melayani dalam setiap kegiatan gerejani maupun ditengah masyarakat. Alangkah baiknya jika kedua pribadi dipadukan menjadi satu pribadi yang dekat dengan Tuhan dan setia melayani Tuhan dan sesama.

Dalam pesan akhir homilinya, RD Christo mengin-gatkan bahwa peserta siap diutus dan dapat mem-bantu kegiatan di lingkungan masing-masing, apa yang telah mereka terima selama mengikuti KEP, dapat dilaksanakan di kegiatan lingkungan terutama bagaimana pewartaan dapat terus dikembangkan seperti Paulus yang gigih mewartakan Yesus Sang Juru Selamat.

Setelah menerima berkat, para peserta satu persatu menerima sertifikat dilengkapi foto bersama dan buku kenang-kenangan KEP II, yang langsung diberikan oleh RD Chisto didampingi Gregorius sebagai ketua panitia pelaksana KEP II. Dilanjutkan foto bersama.

Seluruh acara malam inagurasi diakhiri dengan acara ramah tamah diaula gereja, diahadiri pengurus dan alumni KEP Santo Thomas. Kebahagiaan tampak diwajah mereka, walau ada kesedihan karena keber-samaan yang telah terbina selama ini, mereka tidak akan sesering bertemu seperti selama ini. Wadah alumni KEP akan menfasilitasi agar suasana kesamaan dan kekeluargaan tetap terjaga dengan ber-bagai kegiatan.

Panitia untuk KEP selanjutnya dibawah kepemimpi-nan bpk Jaswadi semoga KEP selanjutnya dapat terus dilaksanakan sesuai pesan Mgr Micael Cosmas Ang-kur dalam pesanya pada saat retret perutusan di Cipayung yaitu KEP terus berkembang disetiap paroki. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksanya KEP II dengan lancar sampai malam inagurasi. Tuhan memberkati.

Astari, pengurus Alumni KEP St Thomas kata-kata yang ditata apik, tapi secara spontan saja

meluncur dari hatiku, bukan dari pikiranku. Ucapan syukur atas hidup yang diberikan-Nya, ucapan syukur atas segala pemberian-Nya, ucapan syukur atas pen-yertaan-Nya di sepanjang hidupku. Aku berserah diri ke dalam tangan-Nya, dan aku berharap selalu kepada Yesus, karena Ia tahu apa yang baik untukku.

Dalam keadaan kebutuhan khusus yang di luar kemampuanku, maka doa-doa novena yang aku pan-jatkan kepada Tuhan, melalui bunda Maria dan dalam nama Yesus yang mengasihi aku. Kapasitasku seba-gai pemohon tentu harus seratus persen berharap atas terkabulnya permohonan itu. Kapan dikabulkan-Nya, aku pasrah sambil mendengarkan tuntunan-Nya melalui bisikan di dalam hatiku. Sering kali terjadi ada jalan yang menuntunku ke arah penyelesaian ma-salah yang kuhadapi. Dan jalan ini adalah tuntunan Tuhan. Jalan ke luar ini kurasa sangat rasional, tapi tidak terpikirkan sebelumnya. Dengan tuntunan ini aku terbebas dari masalahku dan doaku dikabulkan.

- Ajehendro -

Selasa, 5 Oktober 2010 yang lalu, kebahagiaan milik peserta Kursus Evangelisasi Pribadi II Santo Thomas, karena mereka akan mendapatkan tanda keberhasilan mereka dalam mengikuti KEP. Perjalanan panjang dimulai misa pembukaan Kep pada hari selasa, tang-gal 13 April 2010, dipimpin Mgr. Michael Cosmas Angkur konselebran RD Christo Lamen Sani. Selama 4 bulan mereka bertaruh waktu, tenaga, cuaca untuk mengikuti kursus.

Dari 50 peserta yang mengawali ikut Kursus Evan-gelisasi Pribadi, karena berbagai alasan, seperti kesibukan kantor, keluarga. Pada akhirnya malam Inagurasi 38 peserta KEP II akan menerima sertifikat, tanda keberhasilan mereka telah menyelesaikan tahap dari kehadiran kursus, ujian tertulis, tugas dan retret perutusan.

Waktu menjadi begitu cepat, saat yang ditunggu peserta KEP II yaitu malam inagurasi. Misa Malam Inagurasi dipimpin oleh RD Christo Lamen Sani. Dalam beberapa pesanya lewat homili, RD Christo .Mengulas Paulus menjadi teladan pewarta yang gigih, dimulai dengan pertobatan yang total seorang Saulus yang mengejar-ngejar, membunuh pengikut Kristus, melakukan pertobatan total menjadi Paulus yang seluruh hidupnya menjalankan tugas pewasrtaan ke berbagai bangsa dengan semangat

(6)

Warta Thomas [ 6 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVIX

MINGGU MISI SE DUNIA KE 84 Tanggal 24 Oktober 2010 minggu depan, kita akan memperingati Minggu Misi se Dunia ke 84 ( Evan-gelisasi ) dengan tema “ Membangun Persekutuan Gerejani adalah Kunci Misi “ Merupakan peristiwa tahunan dan diperingati diseluruh Dunia. Seksi Kera-sulan Karya Misioner ( KKM ) Dewan Pastoral Santo Thomas. Seksi KKM yang bergerak dalam pendamp-ingan anak dan remaja dengan kegiatan rutin yang mereka lakukan yaitu pendampingan Bina Iman Anak. Sedangkan pendampingan remaja yang bekerja sama dengan kepemudaan belum optimal, karena belum terbentuk secara resmi. Kegiatan pembinaan remaja jika ada kegiatan ditingkat paroki ataupun pertisipasi undangan dari kegiatan pihak lain seperti tingkat Keuskupan dan lainya.

Seksi KKM bekerja sama dengan Seksi Kepemu-daan akan mengadakan kegiatan Minggu Misi se Dunia ke 84 :

Pada misa minggu misi jam 08.00, Liturgi akan diwar-nai semangat missioner yaitu adanya perarakan mis-sioner kecil, 5 benua dengan lambang berbagai warna melambangkan asal benua :

- Kuning : lambang benua Asia

- Merah : lambang benua Amerika

- Biru : lambang benua Australia

- Hijau : lambang benua Oceania

- Putih : lambang benua Eropa

Perarakan akan diawali dengan tarian dari para re-maja. Petugas koor gabungan dari 4 sekolah katholik yang ada di Depok, yaitu :

- SD Bunda Maria - SMP Maria - SMP Mardiyuwana - SMP Permata Bunda

Mereka yang akan bertugas adalah anak-anak kita, merekalah masa depan gereja dan semangat missioner mulai ditanamkan sejak dini sehingga pewartaan sebagai tugas anggota gereja terus dilaksanakan keseluruh dunia.

Pelatihan pendamping BIA ditingkat lingkungan, wilayah, stasi, paroki

Gereja memberi perhatian kepada mereka yang telah meluangkan waktu dan tenaga bagi pen-dampingan anak dan remaja. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 24 Okto-ber 2010. peserta akan diajak dalam misa Minggu Misi jam 08.00 di gereja dan akan menempati tempat duduk yang telah disediakan oleh panitia. Setelah misa para peserta memulai pelatihan di Aula Gereja.

Bagi para ketua wilayah dimohon mengirimkan wakil pendamping BIA atau mereka yang mem-punyai kepeduliaan dalam pendampingan anak dan remaja.

Semoga pelaksanaan kegiatan Minggu Misi se Dunia ke 84 minggu depan dapat berjalan lancar, mohon partisipasi umat. Tuhan memberkati Astari , Panitia Minggu Misi se Dunia

Seorang anak kecil duduk diantara anak tangga se-buah bangunan dengan topi di kakinya.

Dia memegang sebuah papan yang bertuliskan: “aku buta, tolong aku.”

Saat itu hanya ada beberapa coin saja di dalam topinya. Seorang pria melintas di depannya. Dia men-gambil beberapa coin dalam kantongnya & mena-ruhnya ke dalam topi.

Pria tersebut kemudian mengambil papan pada anak kecil itu, membalikkan papan itu & menulis beberapa kata, menaruhnya kembali & berjalan meninggalkan anak kecil tersebut. Segera topi itu terisi & semakin penuh. Begitu banyak orang memberikan uang kepada anak kecil yang buta itu. Pada sore harinya, pria yang mengganti tulisan di papan melintas kembali untuk melihat perubahan apa yg terjadi.

Anak kecil itu mengenali suara langkah kakinya & bertanya: “apakah kamu yang mengganti tulisan pada papanku pagi hari ini? Apa yang kamu tulis?”.Pria tersebut menjawab, “aku menulis yang sebenarnya. Aku menulis apa yang kamu tulis hanya dengan cara yang berbeda.” Aku menulis, “ hari ini adalah hari yg indah, hanya saja aku tidak bisa melihatnya.” Kedua kalimat tersebut memberi arti yg sama bahwa anak kecil tersebut tidak bisa melihat (buta). Kalimat 1 memberitahukan secara langsung bahwa anak kecil tersebut buta, sedangkan kalimat 2 memberitahukan bahwa mereka sungguh beruntung bahwa mereka tidak buta. Haruskah kita terkejut bahwa kalimat 2 begitu efektif? Moral dari cerita ini adalah: Bersyukur-lah atas apa yg kamu miliki. JadiBersyukur-lah kreatif. JadilBersyukur-lah innovative. Berpikirlah dengan cara yang berbeda & positif. Ketika hidup memberi kamu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa hidup juga memberi kamu 1000 alasan untuk tersenyum. Hadapi masa lalumu tanpa kecewa. Hadapi masa depanmu dengan percaya diri. Siapkan masa depan tanpa ketakutan. Pertahankan iman & jauhkan rasa takut. Hal yang paling indah adalah membuat orang lain tersenyum & terlebih indah lagi, bila mengetahui bahwa kamu di-balik itu semua. - Retha Wilayah 7 -

(7)

Bacaan Harian

Acara Rutin Paroki

• 18 Oktober 2010 : Pesta S. Lukas : 2Tim. 4:10-17b; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Luk. 10:1-9

• 19 Oktober 2010 : Hari Biasa : Ef. 2:12-22; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 12:35-38

• 20 Oktober 2010 : Hari Biasa : Ef. 3:2-12; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Luk. 12:39-48

• 21 Oktober 2010 : Hari Biasa : Ef. 3:14-21; Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19; Luk. 12:49-53

• 22 Oktober 2010 : Hari Biasa : Ef. 4:1-6; Mzm.24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 12:54-59

• 23 Oktober 2010 : Pw S. Yohanes dr Capestra-no : Ef. 4:7-16; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 13:1-9; atau dr RUybs

• Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama

dalam bulan.

• Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan.

• Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap

Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.

• Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30

• Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl.

20.00—22.00 WIB.

• Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB

di Gereja

• Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu

kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja

• PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB.

• Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan

Pk.09.00 pagi.

• Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah

Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.

• Latihan Koor NTT Setiap Hari Selasa dan Jumat. Anggota

Koor , dimohon Kehadirannya

• Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.

Berita Paroki

Ekaristi Harian dalam minggu ini, hari Senin s/d Jumat, Pukul. 05.30 di gereja. Hari Sabtu pagi

pukul. 06.00 di Susteran PRR. Mekarsari

● Senin, 18 Oktober : Pesta St. Lukas, Pengarang Injil.

● Jumat, 12 Oktober : Pkl 18.30 Perayaan Ekaristi Novena 3 Salam Maria, hari kedelapan. Koor dan Penyam-but Jemaat : Lingkungan Santa Maria. Dengan tema : “Pendidikan Sex dalam Keluarga” dipimpin oleh Rm. Antonius Dwi Haryanto, Pr

• Sabtu, 23 Oktober : Peringatan Wajib St. Yohanes dari Capestrano, Imam.

● Kursus Perkawinan di Paroki St. Thomas akan diselengarakan pada tanggal 23, 24, 30 dan 31 Oktober 2010.Pendaftaran dapat di Sekretariat Paroki, setiap jam kerja.

• Seminari Menengah Stella Maris – Bogor, membuka Pendaftaran Siswa Baru tahun pembelajaran

2011/2012, bagi siswa SMP dan SMA kelas 3 ataupun yang telah lulus. Syarat-syarat lengkap dapat dilihat di papan pengumuman.

• SECERCAH HARAPAN BAGI UMAT ASMAT - PAPUA anda dapat mengirimkan bantuan ke BRI Unit ASMAT-MERAUKE-4977-01-000002-53-6 Keuskupan Agats-Asmat

• Mengundang : Pendamping BIA Lingkungan, Pendamping BIA Wilayah, Pendamping BIA Stasi, Pendamping BIA Paroki

Seksi Karya Misioner bekerja sama dengan Seksi kepemudaan mengadakan kegiatan Minggu Misi se Dunia yang akan dilaksanakan pada : Hari : Minggu, Tanggal : 24 Oktober 2010, Jam : 08.00 Wib - selesai, Acara : Misa pembukaan pelatihan bersamaan Minggu Misi se Dunia ke 84, Pelatihan Pendamping BIA. Tempat : Gereja Santo Thomas, Aula Gereja Santo Thomas Seksi Karya Misioner DP Santo Thomas

(8)

Warta Thomas [ 8 ] Layout Desain by Ari Henoe (warta@santothomas.keuskupanbogor.or.id) Hari Minggu Biasa ke XXVIX

Berita Katolik dapat dilihat di : http:// www.mirifica.net/ , http://www.gerejakatolik.net/, http://www.imankatolik.or.id/

Berita Tenttang Santo Thomas dapat dilhat di : http://www.thomas.keuskupanbogor.or.id/

Perkawinan

Pengumuman Pertama

Alexius Gama Yudistira dari Lingkungan Bunda Kristus dengan Margaretha Ivana Hendrata dari Paroki St. Petrus Denpasar

Pengumuman Kedua

Bernardus Rufianus dari lingkungan Paskalis dengan Luncinar Rewysa Sihotang dari Paroki St. Clemenns Balikpapan

Yohanes Kia Patti dengan Sesilia Soni Wuun keduanya dari Stasi Bunda Maria Ratu

Pengumuman Ketiga

Taripar Simanjuntak dari Paroki St. Antonius Bidaracina dengan Aloysia Kristiningrum dari lingkungan St. Matheus

Laurence Edwin Pradjanata dari lingkungan Yohanes Pembaptis dengan Priscilla Hertika Kurniawaty dari Paroki St. Yakobus, Kelapa Gading-Jakarta.

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki.

Kolekte Minggu Lalu

Kolekte : Rp. 16.688.800 ,- Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki:

BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christo-pharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting

Petugas Liturgi

Paroki St.Thomas Stasi BMR

Sabtu, 23/10/2010

Minggu, 24/10/2010 Minggu, 24/10/2010

18.00 06.00 08.00 18.00 07.00

Koor Filipus Maria Goretti Bernadino Realino Nikolaus Bunda Kristus

Penyambut Jemaat

Bartholomeus Yulius Mudika Wilayah III Bunda Penebus Bunda Gereja

Prodiakon J Ricky Watti-mena A. Hendratmo J Setyadi Dali-martin Ign. Suharyono JBJ Soehardi A Suwartoyo P Djumarjo YB. Subarman M Soedomo E Suyanto FX. Ngadinu Y. Supardi R Sugeng Marsunu Th Soegiyanto M Kisto Mintardjo P Tony Rusly A Suharsono AY Hendro Su-gianto Henry FP. Kesek Y Menang Sembir-ing F Gito Purwanto P Musdiyono N Bambang Wid-joseno Parkir Will 7 / Wil 8 Wil 5 / Wil 6 Wil 5 / Wil 6 Wil 7 / Wil 8

Referensi

Dokumen terkait

penempatan barang tidak ada yang menggangu jalannya aktivitas atau proses kerja Masih terdapat barang-barang yang ditaruh dilorong-lorong jalan 0 Mengganggu

a. SAVE : Digunakan untuk menambahkan data calon karyawan dan menyimpan data calon karyawan. UPDATE: Digunakan untuk mengubah data calon karyawan dan menyimpan kembali data

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Festival Palang Pintu sebagai atraksi Wisata Budaya di Kawasan Kemang, dapat disimpulkan

Dampak Adopsi Teknologi Usahatani Konservasi terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani Lahan Kering Rincian jumlah dan jenis konsumsi kalori rumahtangga adopter

Penelitian pengembangan instrumen integrated assessment antara keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA berusaha memberikan kontribusi dalam bentuk

Sedangkan berdasarkan Pasal 1 angka 2 yang dimaksud dengan Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak

Mempertimbangkan meningkatnya aktivitas masyarakat, konversi lahan maka perlu dilakukan monitoring kualitas air sungai tidak hanya dengan melakukan pengukuran parameter