• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Kawasan

Kawah Putih adalah sebuah kaldea yang berasal dari Gunung Patuha. Kawah tersebut terbentuk akibat letusan pada abad ke X dan XII. Nama Patuha sendiri berasal dari kata “PATUA”. Oleh sebab itu, masyarakat setempat sering kali menyebutnya dengan nama “SEPUH” (sepuh artinya tua). Lebih dari seabad yang lalu, puncak Gunung Patuha oleh masyarakat setempat dianggap angker sehingga tak seorang pun berani menginjaknya. Keberadaan dan keindahannya pada saat itu tidak diketahui oleh orang. Atas dasar beberapa keterangan, Gunung Patuha pernah meletus pada abad X sehingga menyebabkan adanya kawah (crater) yang mengering di sebelah puncak bagian barat kemudian pada abad XII kawah di sebelah kirinya meletus pula, yang kemudian membentuk danau yang indah.

Misteri Kawah Putih dengan segala keindahannya baru terungkap pada tahun 1837 oleh orang Belanda keturunan Jerman yang bernama Dr. Franz Wilhemn Junghuhn (1809-1864). Ketika sampai di kawasan tersebut, Junghuhn merasakan suasana yang sangat sunyi dan sepi, tidak ada seekor binatang pun yang melintasi daerah itu. Ia kemudian menanyakan masalah ini kepada masyarakat setempat, dan menurut masyarakat kawasan Gunung Patuha sangat angker karena merupakan tempat bersemayamnya arwah para leluhur serta merupakan pusat kerajaan bangsa jin. Bila ada burung yang lancang berani terbang di atas kawasan tersebut, akan jatuh dan mati. Meskipun demikian, orang Belanda yang satu ini tidak bergitu percaya akan ucapan masyarakat. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya menembus hutan belantara di gunung itu untuk membuktikan kejadian apa yang sebenarnya terjadi di kawasan tersebut. Namun sebelum sampai di puncak gunung, Junghuhn tertegun menyaksikan pesona alam yang begitu indah di hadapannya, dimana terhampar sebuah danau yang cukup luas dengan air berwarna putih kehijauan. Dari dalam danau itu keluar semburan lava serta bau belerang yang menusuk hidung sehingga terjawab mengapa burung-burung tidak mau terbang melintasi kawasan tersebut. Kemudian berdirilah pabrik belerang Kawah Putih dengan sebutan di jaman Belanda Zwavel Ontgining

(2)

Kawah Putih. Di jaman Jepang, usaha pabrik ini dilanjutkan dengan menggunakan sebutan Kawah Putih Kenzanka Yokoya Ciwidey dan langsung berada di bawah pengawasan militer.

Cerita dan misteri tentang Kawah Putih terus berkembang dari satu generasi masyarakat ke generasi masyarakat berikutnya. Hingga kini mereka masih percaya bahwa Kawah Putih merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur. Bahkan menurut Kuncen Abah Karna yang bertempat tinggal di Kampung Pasir Hoe, Desa Sugih Mukti ; di Kawah Putih terdapt makam para leluhur, di antaranya : Eyang Jaga Satru, eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak Gunung Patuha, Puncak Kapuk, dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Di tempat tersebut, masyarakat sesekali melihat (secara gaib) sekumpulan domba berbulu putih (Domba Lukutan) yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur.

Pada tahun 1992 Wana Wisata Kawah Putih ini diresmikan oleh Kepala KPH Bandung Selatan. Keberadaan Kawah Putih sejak diresmikan hingga sekarang tetap bertahan karena keunikan dan pemandangan alamnya yang begitu indah.

Gambar 2 Pemandangan alam di WWKP Ciwidey.

4.2 Letak dan Luas

Wana Wisata Kawah Putih terletak di wilayah administratif Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan merupakan kawasan wisata Bandung Selatan. Secara geografis terletak padaa 107º 24’ 48” BT - 107º 26’ 24” BT dan 07º 07’ 12” LS - 07º 10’ 48” LS. Sedangkan secara administrasi pengelolaan kawasan tersebut berada dalam wilayah pengelolaan Kesatuan Bisnis

(3)

Mandiri Agroforestry, Ekowisata dan Jasa Lingkungan (KBM AEJ) Perum Perhutani Unit III Jawa Barat.

Kawasan Wana Wisata Kawah Putih secara keseluruhan memiliki luas wilayah sebesar 1.087 Ha dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan Desa Lebakmuncang dan G. Tikukur

 Sebelah barat berbatasan dengan Desa Patenggang

 Sebelah timur berbatasan dengan Desa Alam Endah

 Sebelah selatan berbatasan dengan Pasir Batulawang dan Kecamatan Pasir Jambu.

sumber: http://members.tripod.com/~wie_2/peta-kab-bdg.htm

Gambar 3 Peta lokasi WWKP Ciwidey.

4.3 Topografi dan Iklim

Wana Wisata Kawah Putih merupakan tempat wisata dengan udara yang sejuk dan memiliki tekanan udara rendah, kelembaban 90%, suhu udara berkisar antara 8-18 oC dengan curah hujan tahunan mencapai 253 mm/tahun. Pada umumnya kondisi topografi kawasan Wana Wisata Kawah Putih adalah kombinasi daratan lantai berbukit dan curam dengan ketinggian 1500-2380 mdpl.

(4)

4.4 Flora dan Fauna

Wana Wisata Kawah Putih memiliki dua tipe vegetasi, yaitu vegetasi hutan alam dan hutan tanaman. Hutan alam didominasi oleh jenis-jenis pohon seperti pasang (Quersus sundaica), puspa (Schima walichii), dan Ki hujan (Engelhardia

spicata), sedangkan tumbuhan bawah yang terdapat di tipe vegetasi ini antara lain

edelweis, lemoko, kantong semar (Nephentes sp), Kirinyuh (Eupatorium

palescens), seseureuhan (Piper aduncum), kulum (Swietenia ovate), harendong

(Melastomum sp), takokak (Solanum torvum), cangkuang (Pandanus sp) dan tanaman cantigi (Vaccinium varingifolium). Hutan tanaman pada umumnya ditanami dengan jenis pinus (Pinus merkusii) dan kayu putih (Eucalyptus sp). Keadaan flora yang berada di kawasan Wana Wisata Kawah Putih semakin memperindah pemandangan alam WWKP.

Jenis-jenis satwa yang dilindungi undang-undang yang hidup di hutan wisata kawah putih di antaranya adalah surili (Presbytis comata), macan tutul (Phantera pardus) dan jelarang (Ratufa bicolor) sedangkan jenis primata dan mamalia lainnya adalah lutung (Presbytis cristata), babi hutan (Sus vitatus), kijang (Muntiacus muntjak) dan ajag (Cuon javanica). Berbagai jenis burung yang terdapat di kawasan ini antara lain ayam hutan (Gallus gallus), sepah gunung (Pericrocotus miniatus) dan puyuh gonggong (Arborophila javanica). Selain itu terdapat juga jenis burung yang dilindungi, di antaranya elang hitam (Ictinaetus

malayensis), elang ruyuk (Spilornis cheela), cerecet (Psaltria exilis), alap-alap

(Falco pregenus), kipasan merah (Rhipidura phoenicurai), burung madu gunung (Aethopyga mystacalis), burung madu kuning (Nectarina jugularis), puyuh gonggong (Arborophila javanica), burung kuda (Garullax rufifrons) dan opior-opior (Lophozosterops javanicus).

4.5 Fasilitas dan Potensi

Wana Wisata Kawah Putih (WWKP) terletak di Desa Alam Endah, Kecamtan Pasir Jambu, Kabupaten bandung. Pada depan lokasi Wana wisata ini terdapat plang lokasi yang besar. WWKP beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00

(5)

sampai pukul 18.00 WIB. Hari yang biasanya ramai pengunjung di WWKP ini adalah hari Sabtu dan Minggu.

Adapun fasilitas yang terdapat di sekitar gerbang utama WWKP antara lain sirkulasi kendaraan internal, sirkulasi pejalan kaki, tracking hutan alam, lahan parkir, Galery Sundanese Cafe, kios warung area parkir bawah, bangunan loket angkutan, mushola, area plaza, shelter ontang-anting, kendaraan ontang-anting,

souvenir shop, tempat samapah, loket masuk kawasan, toilet, shelter pengunjung

area plaza, gerbang masuk, dan jalur alternatif antri masuk motor. Sedangkan fasilitas di sekitar lokasi kawah antara lain lahan parkir, mushola, tempat sampah, toilet, shelter pengunjung, tugu sejarah Kawah Putih/landmark, shelter ontang-anting, pusat informasi dan sirkulasi pejalan kaki menuju kawah.

Perjalanan dari gerbang utama pengunjung sudah dapat menikmati pemandangan hutan alam yang asri dan sejuk. Di sepanjang jalan terdapat pula shelter-shelter tempat istirahat bagi pengunjung. Setelah menempuh perjalanan selama 5,5 km, pengunjung dapat memarkirkan kendaraan di lapangan parkir yang telah disediakan. Pengunjung harus berjalan kaki sejauh ± 150 meter untuk mencapai lokasi kawah dengan kondisi jalan menanjak dan menurun melalui jalan berupa tangga. Jalan tangga atau trap yang menghubungkan lapangan parkir menuju lokasi danau selebar dua meter telah dibangun dengan tembok dan dipagari sehingga pengunjung dapat berjalan santai dengan leluasa.

Wana Wisata Kawah Putih mempunyai obyek wisata utama berupa kawah yang di tengahnya terdapat danau berwarna putih kehijau-hijauan. Pemandangan alam di sekitar kawah yang cukup indah dengan air danau berwarna putih kehijauan dan batu kapur putih yang mengitari danau tersebut. Di sebelah utara danau berdiri tegak tebing batu kapur berwarna kelabu yang ditumbuhi lumut dan berbagai tumbuhan lainnya. Pengunjung WWKP dapat menyentuh air danau karena air tersebut tidak panas dan berbau belerang. Bahkan masyarakat lokal sekitar wana wisata terkadang mengambil ampas dari air danau karena dipercaya dapat mengobati penyakit kulit. Di tengah danau air belerang mengeluarkan gas seperti air mendidih dan keadaan ini sangat berbahaya bagi pengunjung. Karena belum ada penelitian pengukuran kedalaman danau ini maka kedalamannya hingga saat ini belum dapat diketahui.

(6)

Kegiatan rekreasi dan wisata yang dapat dilakukan di WWKP di antaranya memotret atau membuat film, berjalan di sekitar danau atau duduk menikmati keindahan alam dengan lingkungan yang masih alami, jungle tracking, bermain motor All Terrain Vehicle (ATV). WWKP menerapkan aturan bagi pengunjung, aturan tersebut antara lain :

1. Pengunjung diwajibkan membeli tiket masuk 2. Tidak merusak fasilitas yang ada

3. Tidak merusak tanaman yang ada

4. Tidak membuat perapian di jalan, lapangan parkir, paping blok, dan shelter

5. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum

6. Tidak melakukan corat-coret (vandalisme) pada fasilitas yang ada 7. Tidak membuang sampah sembarangan

8. Menjaga hubungan harmonis dengan petugas dan sesama pengunjung.

4.6 Aksesibilitas

Kawasan WWKP ini terletak sekitar 47 km di selatan Bandung. Dari Bandung, jalur yang bisa ditempuh yaitu melalui Buah Batu kemudian ke Banjaran lalu menuju Soreang dan Ciwidey. Dari Bandung dapat juga melalui Kopo menuju Soreang kemudian ke Ciwidey. Dari Ciwidey terdapat angkutan umum berwarna kuning yang langsung menuju WWKP. Jalanan dari Ciwidey menuju WWKP cukup berat karena terus menanjak dan berkelok-kelok. Kecelakaan dapat terjadi apabila pengemudi tidak berhati-hati. Bus dapat langsung mencapai lokasi wana wisata. Kendaraan umum seperti bus dan mini bus cukup banyak yang melintas karena jalan raya tersebut menghubungkan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur.

Gambar

Gambar 3  Peta lokasi WWKP Ciwidey.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan batasan tersebut maka yang dimaksud dengan sifat atau kepribadian dosen adalah ciri-ciri psikofisik atau jasmani dan rohani yang kompleks dari individu

Ketidaksanggupan keluarga untuk memilih tindakan yang tepat dalam pengeturan diet bagi klien hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara

Dalam usaha peningkatan efisiensi produksi pada perusahaan ini adalah dengan melakukan pengukuran efektifitas casting machine no.2 dengan menggunakan metode Overall

yang harus disampaikan atau semakin sulitnya penjelasan materi yang disampaikan guru dapat dimengerti oleh siswa. Pada praktik di lapangan, peneliti menemukan seorang

(2) Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyelenggara KUPVA Bukan Bank dapat pula melakukan kegiatan usaha lain yang memiliki keterkaitan dengan

Sasaran pembaca yang berusia relatif muda dengan rentang usia 11-19 tahun, serta fenomena pemberitaan yang disesuaikan dengan selera pasar anak muda, dan bahkan melibatkan

pergeseran nilai-nilai sakralitas pada perayaan Maras Taun di Desa Limbongan. dan Desa Jangkar Asam Kecamatan Gantung Belitung

Laporan Skripsi dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan dan Pendistribusian Barang Rumah Tangga Pada UD.Mulyo Agung Berbasis Web ” telah