47
BAB IV
GAMBARAN UMUM RUBRIK ‘DETEKSI’ JAWA POS
Bab ini memberikan penjelasan secara umum, termasuk diantaranya mengenai sejarah diterbitkan dan prestasi yang diraih oleh rubrik „DetEksi‟ Jawa Pos.
4.1.Gambaran Umum Rubrik ‘DetEksi’ Jawa Pos
Gambar 1.
Rubrik DetEksi Edisi Decade
Sumber: dalam Jawa Pos.DetEksi Decade (Online).
http://deteksijp.blogspot.com/2010/06/deteksi-decade.html diunduh pada 17 September 2012 pukul 19.45 WIB
„DetEksi‟ adalah salah satu rubrik anak muda dalam Jawa Pos yang diterbitkan tanggal 26 Februari 2000, dan dipimpin oleh seorang redaktur, yaitu Azrul Ananda. Awal kemunculan rubrik „DetEksi‟ bermula ketika Azrul Ananda, ingin melakukan perubahan pada surat kabar yang selama ini dianggap membosankan, karena kerap mengangkat berita mengenai politik dan kemelut,
48
menjadi koran Jawa Pos yang menurutnya lebih anak muda dengan menyisipkan suatu rubrik yang bernama „DetEksi‟ yang pertama kali diterbitkan dalam format 3 halaman1. Visi dan Misi „DetEksi‟ adalah untuk meningkatkan minat baca anak muda Surabaya serta mengkaderisasi pembaca JAWA POS lima sampai 15 tahun ke depan. 1 Agustus 2000, „DetEksi‟ menambah respondennya untuk wilayah Jakarta dengan membuka cabang „DetEksi‟ di Jakarta. Sasaran pembaca yang berusia relatif muda dengan rentang usia 11-19 tahun, serta fenomena pemberitaan yang disesuaikan dengan selera pasar anak muda, dan bahkan melibatkan kontribusi 500 hingga 1000 anak muda dalam polling yang diadakan untuk membahas tema pemberitaan setiap harinya secara netral, dapat dicermati dari maskot anjing bernama si Det yang diusung oleh rubrik „DetEksi‟.
Gambar 2.
Makna di Balik Maskot si Det
Sumber: dalam Jawa Pos.DetEksi Decade (Online).
http://deteksijp.blogspot.com/2010/06/deteksi-decade.html diunduh pada 17 September 2012 pukul 19.45 WIB
30 September 2000, menjadi awal dari kemunculan maskot si Det untuk diperkenalkan kepada pembaca. Maskot si Det yang menggunakan beragam atribut, memiliki berbagai makna, yaitu :
1 dalam Indopos. Pembaca Muda Surabaya Jadi Inspirasi (Online)
http://www.indopos.co.id/index.php/index-catatan-don-kardono/17340-pembaca-muda-surabaya-jadi-inspirasi.html diunduh pada 18 September 2012 pukul 08.34 WIB
49
1. Maskot Anjing dipilih, karena anjing identik dengan kemampuannya untuk men‟DetEksi‟.
2. Warna biru pada tubuh si Det dipilih, karena „DetEksi‟ merupakan bagian dari Jawa Pos yang identik dengan warna biru.
3. Hidung besar pada si Det melambangkan, Indera yang diandalkan anjing dalam melacak penciuman. Hidung si Det dibuat besar sebagai perlambang „DetEksi‟ yang cepat mengendus perubahan.
4. Pemakaian Lup diletakkan di topi Si Det, yang difungsikan untuk melacak, memiliki makna, „DetEksi‟ selalu maksimal memakai banyak instrumen dalam bekerja.
5. Mata si Det yang tidak terlihat, memiliki maksud bahwa halaman „DetEksi‟ Jawa Pos memiliki pandangan netral. Halaman „DetEksi‟ juga selalu berusaha menampilkan fakta apa adanya. Tidak menutup nutupi atau melebihkan fenomena yang sedang berkembang.
6. Logo E di Kaus penulisan huruf E di kaus Si Det adalah sebagai logo khas dari „DetEksi‟ sendiri. Di mana huruf E memiliki warna khusus biru.
Halaman „DetEksi‟ yang terdiri dari tiga naskah utama yaitu, yang berisi ulasan hasil poling dan pendapat responden, komentar pakar dalam “Bla Bla Bla”, tips seputar topik yang bersangkutan dengan sebutan “Tak Tik Tang”, dan boks yang berisi Share dan kolom bebas. Sedangkan untuk halaman dua dan tiga, „DetEksi‟ selalu memunculkan tema-tema yang berbeda setiap hari, yaitu:
1. Senin: Game&Anime dan Cerpen
Halaman ini membahas judul video game paling baru atau anime yang paling asyik. Kedua tema itu digabung karena dianggap saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Berdampingan dengannya adalah Cerpen. Halaman ini memuat karya tulis berupa cerpen dari para pembaca. Dan tulisan yang dimuat akan mendapat honor dari „DetEksi‟.
2. Selasa: Techno
Halaman Techno menampilkan banyak informasi mengenai teknologi terbaru, seperti misalnya handphone, komputer, hingga penemuan-penemuan yang
50
mengagumkan dari para ahli teknologi. Semuanya disajikan dalam dua halaman penuh.
3. Rabu: Otomotif
Halaman Otomotif menampilkan tulisan yang membahas secara lengkap seluk beluk mobil, motor, dan semua yang berkaitan dengan otomotif. Halaman ini juga ditampilkan dalam dua halaman.
4. Kamis: Muzik
Halaman yang membahas musik secara lengkap, mulai dari penyanyi sampai musiknya. Bahkan tidak hanya band dalam negeri saja tetapi juga luar negeri. Halaman ini juga ditawarkan dalam dua halaman.
5. Jumat: Movies dan Aidoru
Halaman ini berisi khusus tentang film. Yang utama adalah preview tentang film box office. Selain itu, ada pula review midnight yang diputar di bioskop Jakarta dan Surabaya pada akhir pekan dan juga ada DVD Choice yang „DetEksi‟ anggap menarik untuk ditonton. Di sebelahnya, terdapat rubrik Aidoru yang diambil dari kata ”idol” sesuai pengucapan orang Jepang. Sesuai dengan namanya, yang dibahas mulai dari gosip hingga profil penyanyi, bintang film, maupun selebriti Asia.
6. Sabtu: Aime dan Toys&Hobby
Aime adalah halaman yang membahas tentang dunia percintaan, sebagaimana ”Aime” yang memiliki arti cinta dalam bahasa Prancis. Di sebelahnya dimuat halaman khusus untuk penggemar mainan. Toys&Hobby menyediakan artikel tentang boneka sampai mobil-mobilan yang sedang digemari.
7. Minggu: De-Style
Pada hari ini, yang namanya penampilan dan style diperbaiki sama kru „DetEksi‟. Nggak hanya style baju yang nempel di badan. Tapi, dandanan dari muka, kulit badan, sampai ujung kaki juga dikorek. Terkadang, De-Style juga mengulas pernak-pernik atau semua yang berhubungan dengan tren anak muda.
Sebagaimana tema pemberitaan yang diangkat sangat akrab dengan anak muda, maka kru yang bekerja di rubrik „DetEksi‟ juga rata rata memiliki kisaran usia antara 19-25 tahun. Dengan jumlah lebih dari 100 anak muda Surabaya dan
51
Jakarta yang terdiri dari 1 Redaktur, 5 Koordinator, 1 Bendahara, 3 Editor, 15 Penulis, 5 Grafis, 2 Fotografer, 4 Petugas Entry Data dan 50 Surveyor.
Selama lima tahun sejak pertama kali diterbitkan, „DetEksi‟ bukan hanya menawarkan halaman –halamannya saja, tetapi „DetEksi‟ juga menawarkan tiga event setiap tahunnya, event-event tersebut antara lain:
1. ‘DetEksi’ Party (terakhir 2006)
Event ini bertujuan untuk menampung minat anak muda pada bidang Seni dan musik, dalam event ini „DetEksi‟ mengundang beberapa artis ibukota, dan juga membuat audisi untuk band dan parodi.
2. „DetEksi’ Mading Championship (Saat Ini Det-con)
Event ini diadakan dengan tujuan untuk menampung minat dan bakat anak muda khususnya di bidang jurnalistik.
3. ‘DetEksi’ Basketball League
Event ini digelar untuk menampung minat dan bakat anak muda dalam bidang Olahraga, terutama olah raga bola basket.
Terbitnya Rubrik „DetEksi‟, dipercaya membawa pengaruh positif, khususnya dalam inovasi meraih dan mengembangkan pembaca muda. Kontribusi rubrik „DetEksi‟, membuat Jawa Pos berhasil meraih penghargaan tertinggi World
Young Reader Prize 2011, dan sekaligus menyandang gelar sebagai koran dengan
pembaca muda terbaik di dunia. Penghargaan disampaikan pada hari pertama kongres tahunan ke-63 Asosiasi Surat Kabar dan Penerbitan Berita Dunia/ World
Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA), yang berlangsung
di Wina, Austria, 12-15 Oktober 2011. Selain meraih penghargaan World Young
Reader Prize 2011, di ajang tahunan yang diikuti koran dari seluruh dunia
tersebut, Jawa Pos juga meraih kemenangan pada kategori Enduring Excellence, berdasarkan komitmen dan konsistensi untuk meraih dan mempertahankan pembaca muda melalui rubrik „DetEksi‟2.
2 Dalam Jawa Pos. Jawa Pos Raih Gelar Koran Terbaik Dunia (Online)
http://www.jawapos.com/news/news_detail.php?id_cnews=45 diunduh pada 18 September 2012 pukul 08.40 WIB
52
Prestasi Jawa Pos , dalam menarik minat baca usia muda, menurut Azrul Ananda, sudah terlihat dari data Survei Nielsen dalam beberapa tahun, yang menunjukkan bahwa 51% pembaca Jawa Pos berusia lebih muda dari 30 tahun, kesuksesan ini dianggap berdampak bagi regenerasi pembaca Surabaya yang lebih unggul dibandingkan kota lain. “Dari survey sekarang terlihat jelas, pembaca muda Surabaya yang usia 15-19 tahun, ada 41,7%. Jakarta hanya 28,6%, dan Bandung 23,3%. Lalu usia 20-29 tahun, Surabaya jadi 69,9%, Jakarta 42,8%, dan Bandung 28,6%, ini berkat Jawa Pos” fakta tersebut dipercaya sebagai hasil ‟pengaderan‟ pembaca „DetEksi‟ yang dimulai sejak tahun 2000.3
3 Dalam Indopos. Pembaca Muda Surabaya Jadi Inspirasi (Online)
http://www.indopos.co.id/index.php/index-catatan-don-kardono/17340-pembaca-muda-surabaya-jadi-inspirasi.html diunduh pada 18 September 2012 pukul 08.34 WIB