• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP KREATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP KREATIF"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

KONSEP KREATIF

4.1 Landasan Teori

Berikut beberapa teori pendukung projek ini : 4.1.1 Teori Illustrasi

Wojirsch berpendapat, ilustrasi merupakan gambaran pesan yang tak terbaca yang dapat menguraikan cerita, berupa gambar dan tulisan, yaitu bentuk grafis informasi yang memikat. Sehingga dapat menjelaskan makna yang terkandung didalam pesan tersembunyi. (Wojirsch, 1995:35).

Illustrasi visual atau yang lebih dikenal dengan kata lain ilustrasi yaitu gambar yang dapat berupa foto, ilustrasi atau lukisan untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dan sebagainya; dapat juga bermakna gambar, desain,

diagram untuk penghias halaman sampul. Illustrasi memiliki peranan penting dalam membaut sebuah buku karena, ilustrasi menggambarkan sebagian dari isi buku yang akan dibaca, sehingga memandu pembaca untuk membayangkan isi buku tersebut. Illustrasi yang baik dibuat dengan menggunakan konsep yang matang.

Teknik illustrasi dikelompokkan menjadi beberapa bagian yakni: a. Freehand / mengambar manual

Pembuatan ilustrasi yang menggunakan keahlian tangan orang dalam mengekspresikan gambar.

b. Digital Imaging

digital imaging adalah pengenalan tentang bagaimana mengkreasikan gambar melalui proses digital dan cara menggunakan gambar dengan format digital.

c. Fotografi

Tekhnik mengilustrasikan suatu produk dalam iklan di media cetak. Foto adalah salah satu teknik ilustrasi yang sering digunakan untuk memberi gambaran objek secara nyata. karena itu teknik ilustrasi foto biasanya digunakan untuk membuat ilustrasi buku tentang biografi seseorang, keadaan alam, dokumenter, dan buku-buku sejarah.

Dalam buku ini, ilustrasi yang digunakan berupa free hand atau menggambar manual mulai dari sketsa hingga komputerisasi. Fungsi ilustrasi pada buku ini adalah sebagai item dekoratif dan penjelas mengenai keunikan tanaman obat yang kemudian dikembangkan dan dibuat sedemikian rupa hingga menarik namun tidak keluar atau melenceng dari pembahasan yang sedang dibahas.

4.1.2 Teori Komunikasi Visual Dalam Pembelajaran

Komunikasi visual sudah seharusnya dilakukan mengingat pesan belajar menyangkut hal-hal yang kongkrit terjadi atau ada dalam kehidupan.

Keterlibatan secara aktif dalam menangkap pesan visual merupakan aktivitas mengamati dan bukan sekedar melihat. Hal ini ditegaskan oleh Lowry (1967)

(2)

bahwa: ”Looking and seeing are as different as babbling and speaking. To look means that our eyes operate only to the extent that they keep us from being hit by a car, ...Seeing is an act that occurs only with effort.” Demikian halnya dengan pendapat Soelarko (1980): “Melihat sesuatu belum tentu menimbulkan pengertian. Penglihatan itu tidak disusul dengan pengertian akan artinya benda- benda serta pandangan yang berada di mukanya.” Seperti halnya Lowry, ia juga membedakan aktivitas melihat dengan mengamati. Pembelajaran visual menyuguhkan pesan belajar dalam bentuk materi belajar yang bersifat ikonik.

Lebih lanjut Tversky yang dikutip oleh Dwyer (1978) mengungkapkan bahwa informasi (pesan) verbal dan visual dipahami secara berbeda tergantung atas penggunaan informasi yang diperoleh peserta belajar. Menurutnya, informasi visual akan diubah untuk disimpan dalam bentuk verbal simbolik. Namun ketika informasi ini akan diungkapkan kembali, maka terlebih dulu diubah dari bentuk verbal simbolik menjadi bentuk visual. Bahasa lisan dan tulisan menurut Astini Su’udi (1990) merupakan simbol komunikasi verbal. Buku ini merupakan buku ilustrasi yang kegunaannya untuk mengedukasi serta memperkenalkan tanaman obat dan khasiatnya, sehingga dibutuhkan visual yang sesuai untuk dapat ditangkap pesannya oleh target pembaca. 4.1.3 Teori Layout

Perinsip layout beserta teori sangatlah beragam, namun pada dasarnya layout adalah sebuah peletakan unsur-unsur sesuai dengan hierarki desain yang berguna demi mendapatkan efek yang paling dramatis dalam menyampaikan sebuah pesan. Yang sesuai dengan prinsip desain menurut American Institute of Graphic Design yaitu:

1. Keseimbangan: keseimbangan membantu menentukan ukuran dan peraturan setiap bagian dalam sebuah layout, layout yang tidak seimbang akan membuat pembacakesulitan dalam membaca apa yang dibacanya.

2. Ritme : Irama merupakan bentuk yang dihasilkan dengan

mengulang elemen secara bervariasi. Pengulangan secara konsisten dan bervariasi adalah kata kunci utamanya, keduanya saling

melengkapi karena tanpa adanya varisasi, pengulangan akan tampak sangat membosankan.

3. Penitik berat: Dalam upaya menarik perhatian pembaca, setiap pesan pada layout harus memiliki daya tarik yang tinggi. Jika tidak, pembaca akan cepat berpaling.

4. Kesatuan : Keseluruhan elemen pada sebuah layout harus saling memiliki satu dengan yang lainnya. Hal ini membantu menentukan banyaknya elemen yang akan digunakan atau bagaimana

penggunaaannya dan hal ini akan membantu terciptanya keselarasan pada sebuah layout.

Sebuah layout yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu:

1. Works (berfungsi), artinya dapat menyampaikan pesan secara cepat dengan cara yang tepat.

2. Organizes (teratur), artinya tata letaknya harus teratur sehingga tingkat kepentingan pesan dapat diikuti dengan jelas.

(3)

perhatian.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan layout yang baik adalah elemen-elemen desain yang terdiri dari:

• Line(garis) • Shape (bentuk) Texture (Tekstur) Space (Ruang) Size (Ukuran)

Value (Nilai gelap-terang) Color (Warna)

Untuk menggabungkan elemen-elemen desain menjadi sebuah layout yang baik, dibutuhkan pemahaman mengenai prinsip-prinsip desain, yaitu:

Balance (keseimbangan) Rhythm (irama)

Emphasis (Penekanan) Unity (kesatuan)

Buku ini menggunakan susunan halaman spread, dari halaman satu ke halaman berikutnya sehingga layout yang digunakan lebih banyak ruang untuk diisi dengan ilustrasi / gambar. Sedangkan layout keterangan informasi pada sisi lainnya hanya ¼ dari halaman, hal ini dikarenakan buku ini tidak ingin dibuat dengan terlalu banyak tulisan yang terlalu berat, agar tidak memberikan kesan membosankan. Kemudian pada buku ini menggunakan banyak permainan pada elemen desain dan menerapkan beberapa prinsip desain terutama banyak kepada rhythm dan emphasis.

4.1.4 Teori Grid

Menurut Josef Müller-Brockmann, dalam buku Grid System, menuliskan bahwa penggunaan grid dalam sebuah sistem yang tertata rapih adalah

ekspresi dari kepribadian seorang desainer yang menunjukkan bahwa desainer tersebut membuat karyanya konstruktif dan berorientasi kepada masa depan. Grid pada buku ini menggunakan 3 kolom pada halaman keterangan informasi dan 1 kolom full pada halaman bagian ilustrasi, grid yang digunakan sangat sederhana.

4.1.5 Teori Tipografi

Menurut Alan Pipes dalam Back Production For graphic Designers 21nd Edition, Tipografi adalah seni dan teknik dalam mengatur huruf, desain huruf dan pemodifikasian sebuah tulisan. Dalam modifikasi tulisan, digunakan tipe, ukuran, lebar paragraph agar mempunyai keseimbangan harmonis antara jarak huruf dan paragraph. Terdapat beberapa prinsip tipografi yang diutarakan oleh David E.Carter pada buku How to Improve Your Corporate Identity, tahun 1995, yaitu :

1. Legibility, kualitas dari huruf sehingga huruf tersebut terbaca. Misalnya bentuk huruf yang terlalu abstrak bisa membuat huruf tersebut tidak dikenali atau tidak terbaca. Readibility, kualitas pada teks yang membuat teks tersebut mudah dibaca, menarik, dan tidak melelahkan mata. Teks dapat legible tetapi tidak readable. Hal ini berhubungan pula dengan jarak antar huruf dan jarak antar baris.

(4)

2. Visibility, kemampuan huruf dan teks untuk terbaca. Misalnya ukuran huruf pada poster yang ada di pinggir jalan harus cukup besar. 3. Clarity, kualitas pada teks dan huruf untuk dapat dimengerti dengan

jelas. Misalnya slogan berbahasa inggris pada billnoard di pinggir jalan harus bisa dimengerti atau dipahami.

Tipografi yang digunakan pada buku ini mengambil font dekoratif sanserif dengan tipe seperti sketsa (Pointy) untuk judul karena terkesan klasik dan alami ; huruf sanserif yang terkesan friendly (Whipsmart) pada body teks. Karena buku ini lebih diperuntukkan kepada generasi muda yang terkesan lebih suka bacaan yang simpel maka dipilih-lah jenis font-font tersebut 4.1.6 Teori Warna

Dalam situs The Design Encyclopedia, teori warna merupakan visual yang dihasilkan dari refleksi cahaya yang masuk dan dibaca oleh manusia. Warna juga dapat menciptakan suasana hati dan mempengaruhi pemikiran kita melalui emosi yang disampaikan oleh warna yang dilihat. Faktor sosiologis, historis, politis, geografis, psikologis, dan budaya juga mempunyai peranan penting dalam pemilihan warna. Teori Brewster mengenai warna pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

Warna yang digunakan pada buku ini, menggunakan warna pokok dari tanaman yang dibahas, kemudian dalam pewarnaan elemen grafisnya mengambil turunan dari warna pokok tanaman yang dibahas, berupa warna-warna pada color wheel mulai dari complementary, analogous,

monochromatic, tints hingga pentagram. Warna-warna yang akan digunakan dalam satu halaman pembahasan menciptakan mood tersendiri sesuai dengan pembahasan tanamannya.

4.1.7 Teori Publikasi

Publikasi menurut Lakshmi Baskaran dalam bukunya yang berjudul “What Is Publication Design?” mengemukakan bahwa publikasi adalah cara untuk mengkomunikasikan suatu informasi ke khalayak luas melalui media cetak. Seperti Koran, majalah, katalog, annual reports, dan buku. Ada enam nsur yang berpengaruh dalam mendesain layout sebuah publikasi, yaiutu format, grid, tipografi, warna, sampul buku, dan imajinasi. Dalam mendesain suatu publikasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

Format : Sistem rancangan untuk setiap edisi menentukan penampilan buku, meliputi logo, rancangan cover, ukuran buku, kop perusahaan dan jenis kertas yang digunakan.

Formula : Pendekatan buku pada kandungan editorialnya, meliputi huruf, penyajian artikel, gaya fotografi, dan seluruh ilustrasi.

Frame : Standar halaman seperti margin, gutter (margin) untuk sisi yang akan dijilid). Penetapan standar margin akan menciptakan konsistensi bentuk buku dari edisi pertama hingga edisi berikutnya.

(5)

Fungsi : Apa yang ingin dicapai sebuah buku dan apa pesan yang ingin disampaikan buku tersebut.

Pembuatan buku ini diharapkan dapat mempublikasikan pesan dan tujuan kepada pembaca dengan tepat.

4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi

a. Fakta Kunci

Seiring perkembangan jaman, obat tradisional tenggelam karena munculnya obat kimia / generik yang efeknya cenderung cepat dalam menyembuhkan sakit dibandingkan dengan obat tradisional, dan banyaknya bermunculan obat-obatan tradisional tionghoa di Indonesia membuat pamor tanaman obat alami Indonesia menurun. Perlunya media komunikasi visual berupa buku yang bersifat edukasi yang dapat mengajak masyarakat untuk lebih mengenal obat tradisional dan tertarik untuk menggunakannya dalam kehidupan-sehari-hari hingga terus membudidayakan tanaman obat tersebut .

b. Pesan yang dikomunikasikan

Mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih mengenal obat tradisional dan tertarik untuk menggunakannya dalam kehidupan-sehari-hari hingga terus membudidayakan tanaman obat tersebut.

c. Tujuan Desain

Memberikan informasi mengenai beberapa macam dan jenis tanaman obat yang perlu diketahui, keunikannya, juga khasiat dan cara pengolahannya secara alami, sehingga dapat terus dibudidayakan dan menjadi panduan kesehatan sehari-hari.

d. Profil Pembaca Target pembaca primer:

Yang menjadi taget pembaca dari perancangan desain buku ini adalah: Demografi

Gender : pria, wanita Usia : 16 – 21 th

Strata Sosial : menengah keatas (B-A) Status Sosial : Pelajar - mahasiswa Geografi

Wilayah : perkotaan Iklim : tropis Psikologi

Personality : Seorang pelajar, orang yang aktif, rajin, suka bereksplorasi, berjiwa nasionalisme, senang bersosialisasi, senang membaca, mengutamakan kesehatan, senang dengan alam, higienis dan berbudaya.

Life Style : Seorang yang hobi menanam tanaman, berkumpul bersama teman dan hobi jalan-jalan.

(6)

Target pembaca sekunder:

Masyarakat yang gemar mengoleksi buku kesehatan dan obat. e. Big Idea

“Solusi kesehatan dari alam untuk kita”

f. Positioning

Sebagai buku ilustrasi pertama yang dibuat dengan perencanaan komunikasi visual yang matang. dengan tanaman obat sebagai pembahasan

g. Pendekatan Rasional / Emosional

Pendekatan media publikasi ini lebih kepada pendekatan secara rasional untuk meningkatkan rasa kepedulian dan keingintahuan mengenai macam Tanaman Obat tradisional Indonesia. Hal ini karena berkurangnya pengguna tanaman obat di Indonesia sebagai alternatif kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. 4.2.2 Strategi Desain

Konsep visual yang ditampilkan dalam buku “Health Starts Here | Buku khasiat tanaman obat indonesia” yaitu memberikan kesan alami.

a. Tone and Manner

Suasana yang akan ditampilkan dalam perancangan visual adalah alami, menyehatkan, dan menyenangkan. Dapat dilihat dari warna yang digunakan yang cenderung natural pada cover dengan tekstur kayu-kayuan, tone warna pada isi dan penggunaan grafis yang floral & dinamis.

b. Strategi Verbal

Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah informal dan bersifat informatif. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. c. Strategi Visual

Sesuai dengan karakteristik target komunikasi dan metode pendekatan, maka unsur- unsur desain yang dipilih adalah :

1. Ilustrasi dengan nuansa alami (back to nature), karena sesuai dengan target pembaca yaitu pelajar / generasi muda dan tema pembahasan yang berupa buku tanaman obat sekitar kita

2. Karena target yang diambil remaja yang biasanya lebih simpel, modern dan fun life style-nya maka diperlukan font yang sesuai mengarah ke sana yaitu berjenis, sanserif dan dekoratif

3. Warna yang digunakan adalah warna-warna natural sesuai dengan warna tanaman obat yang dibahas

4. Layout , menggunakan tekstur dan elemen grafis sebagai pendukung, untuk menciptakan kesan dinamis, klasik dan alami secara bersamaan. 5. Pengelompokan ilustrasi berdasarkan ciri visual berupa

(7)

4.2.3 Pemilihan Item

Berikut ini adalah beberapa item pendukung buku: - Buku - Poster - Pembatas buku - Post cards - Brosur - Pin - Stiker - Notes - Packaging buku

Referensi

Dokumen terkait

Satwa dan tumbuhan yang terdapat di Gunung Cibodas memiliki nilai potensial lebih tinggi dari nilai batu gamping.. 5.2.4 Nilai potensial

Tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT Panca Lestari Primamulya adalah menentukan rute kendaraan dalam mendistribusikan produk Mayora berdasarkan nilai jarak terpendek

dan lama waktu penyimpanan 9 minggu. harzianum pengendalian tersebut adalah dengan dengan bahan pembawa berupa beras menggunakan jamur antagonis. oxysporum pada antagonis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor hasil belajar matematika siswa di kelas VIII.5 berada pada kategori tinggi dengan mean 80,15 dan deviasi standar 9,79,

Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran kewirausahaan dengan pendekatan bioentrepreneurship kemudian menerapkan perangkat yang telah dikembangkan pada proses

The construc- tion details, material components and structural design guides for the lateral loads are provided.. Composite insulated sandwich panels are formed of

Dalam rangka peremajaan bangunan gedung maka dalam tugas akhir ini akan dilakukan modifikasi dimensi tiang bor kondisi eksisting bangunan Hotel City Malang tetapi daya dukung

Namun, bila UNTR tidak bertahan diatas Support 26.100, akan melanjutkan pelemahan dengan menguji Support 25.875 dan 25.675.. LSIP dilihat dari Indikator MACD dan Stoc