• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA TAHUN ANGGARAN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA TAHUN ANGGARAN 2021"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1 RESOR KOTA BOGOR KOTA

RENCANA KERJA

KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA

TAHUN ANGGARAN 2021

I. Latar Belakang

1. Kondisi Umum

Recana Kerja Polresta Bogor Kota tahun 2021 merupakan tahun kelima (terakhir) pada pelaksanaan Renstra Polri tahap III Strive For Excellent, yang juga bagian integrasi yang tidak terpisahkan dari Renstra Polri dan penjabaran dari Renstra Polresta Bogor Kota tahun 2020-2024, dengan agenda Strive For Excellent (berusaha/berjuang yang terbaik/ prima/unggul), sebagai kelanjutan tahap sebelumnya dari Grand Strategy Polri tahun 2005-2025

Logical framework background study Rencana Pemerintah Jangka Menengah Tahun 2020- 2024 adalah sebagai berikut;

a. Grand Strategi Polri 2005-2025, hasil evaluasi Grand Strategi Polri 2005-2025, serta rancangan RPJMN merupakan payung besar perencanaan Polri 2020-2024, hal tersebut menjadian panduan oleh Polresta Bogor Kota untuk menyusun rancanga rencana kerja di tahun 2021;

b. Renstra Polri 2020-2024 disusun dengan cara di align dan di casecade. Alignment dengan Grand Strategi Polri , casecading dengan rancangan RPJMN 2020-2024, oleh karena itu akan mengalir dari tingkat atas yaitu memiliki Grand Strategi yang secara global menjadi panduan untuk membuat Rencana Strategi yang ada di wilayah hukum Polresta Bogor Kota;

c. Seluruh jajaran Polri juga harus memiliki roh yang sama. Sehingga mereka harus mendukung perencanaan yang dicasecading dari

(2)

perencanaan Polri 2020-2024, sebagai panduan untuk membuat Rancangan Rencana Kerja setiap tahunnya;

d. Masing-masing satker Polri harus melakukan alignment antar satker agar terukur kinerja masing-masing satker akan berjalan dengan kinerja yang dapat terukur, akuntabilitas, dan berkualitas;

e. Strategi dalam Renstra Polri dan Satker Polri disusun menggunakan Balanced Scorecard (BSC), perbandingan nilai yang diukur setiap tahunya sehingga dapat dilihat peningkatan kinerja yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Para Kabag, Kasat, Kasi dan Kapolsek Jajaran Polresta Bogor Kota agar benar benar memberikan masukan yang aplikatif dan bermanfaat untuk perencanaan dan kebutuhan anggaran fungsinya sehingga kinerja dengan anggaran benar-benar selaras. Pedomani ketentuan tentang anggaran berbasis kinerja, sehingga setiap rupiah dari anggaran dapat diwujudkan output dan outcame berupa kinerja yang dirasakan masyarakat. Pilar keamanan dalam negeri yang akan dicapai dalam RPJM tahun 2020-2024. Pengimplementasian rencana strategis periode berjalan berupa pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, pelayanan polri yang prima, dan juga penegakkan hukum didukung dengan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), yang selaras dengan tujuan Polri sebagai berikut:

a. Menjamin Terpeliharanya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Seluruh Wilayah NKRI, terutama di wilayah hukum Polresta Bogor Kota, rintangan atau gangguan kelancaran terhadap rangkaian perjalanan Presiden dari dan ke Istana Bogor serta berbagai kegiatan kenegaraan ataupun intern Presiden RI di istana Bogor. Sabotase yang akan dilakukan kelompok-kelompok tertentu untuk mengambil keuntungan tertentu terhadap fasilitas umum dan instalasi vital pemerintah seperti Stasiun Kereta Api, PLN, PGN, Telkom dan PDAM. Teror bom yang akan ditujukan kepada pejabat pemerintah, kantor/fasilitas kepolisian, pusat- pusat keramaian dan tempat peribadatan baik dengan tujuan kepuasan perorangan maupun kepentingan kelompok tertentu;

(3)

b. Menegakkan hukum secara berkeadilan dengan cara melakukan satu proses penyelidikan dan penyidikan disemua kasus yang ditangani di Polresta Bogor Kota dilakukan secara professional, modern, dan terpercaya sehingga tidak ada diskriminasi terhadap semua korban yang melaporkan perkaranya di Polresta Bogor kota;

c. Modernisasi Pelayanan Polri yang dilakukan di Polresta Bogor Kota cukup memberikan suatu hal yang positif yaitu pada tahun 2019 mengikuti zona integritas yang dilakukan oleh Menpan RB, selanjutnya d. Mewujudkan Polri yang Profesional yaitu dengan personel yang ada

mampu memberikan perlindungan terhadap masyarakat dalam melakukan perkerjaan sehar-hari, melayani masyarakat yang tidak diskriminasi serta sebagai pengayom bagi masyarakat agar masyarakat mampu menjadi polisi bagi dirinya sendiri dan personel yang melakukan penegakkan hukum yang terukur dan akuntabel.

e. Menerapkan Manajemen Polri yang Terintegrasi dan Terpercaya yaitu dengan memiliki inovasi yang baru dilaksanakan oleh Polresta Bogor Kota itu pelayanan pembuatan SIM Online, laka lantas online serta kemacetan yang on line, dengan aplikasi tersebut dapat memberikan satu pelayanan Polri yang memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat Kota Bogor.

Anggka pelanggaran Lalu lintas diperkirakan masih akan meningkat pada tahun 2020 dibandingkan dengan pelanggaran pada tahun 2019, namun dengan adanya covid 19 anggota tidak banyak melakukan tindakan penilangan, karena hal yang sama yaitu perkembangan jalan tidak dapat mengimbangi pertambahan kendaraan, kedisiplinan pengendara maupun akselerasi kendaraan yang terus meningkat. Hal tersebut diperburuk pula oleh Pedagang Kaki lima, penyeberang jalan dan pejalan kaki yang ada di jalan-jalan raya seperti di Jalan Merdeka, Jalan MA Salmun, Jalan Dewi Sartika, Jalan Nyi Raja Permas, Jalan Baru Kemang Warung Jambu, Jalan Kapten Muslihat, Jalan Surya Kencana, Jalan Lawang Seketeng dan Jalan Padjajaran.

Kecelakaan Lalu lintas masih akan tetap banyak terjadi ditempat-tempat rawan kecelakaan lalu lintas seperti di Jalan Raya Tajur, Jalan Raya Pajajaran, Jalan Baru Kemang, Jalan Baru Pemda dan tempat –

(4)

tempat rawan kecelakaan di Pertigaan, Perempatan serta tanjakan dan turunan lainnya, dengan jumlah kejadian yang tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya,kemungkinan meningkat, karena volume kendaraan semakin bertambah banyak sedangkan fasilitas jalan belum banyak pengembangan disamping pengemudi yang tidak disiplin untuk mematuhi peraturan lalu lintas.

Daerah Lawang saketeng Pasar Bogor dan jalan Pedati Jembatan Merah. Ditempat-tempat tersebut banyak kendaraan angkutan umum yang berhenti untuk mencari penumpang ataupun kendaraan box yang menurunkan / menaikan barang dari atau kepasar.

Daerah-daerah rawan kemacetan lalulintas di Kota Bogor antara lain : Pasar Bogor, Jembatan Merah, Terminal Baranangsiang, Giant Pajajaran, Simpang Bubulak, Bogor Indah Plaza, Simpang Pomad,Simpang Tol BORR, Simpang Talang, Warung Jambu, Simpang Ekalokasari, Jl. Raya Tajur, Air Mancur, Jalan KH. Soleh Iskandar, Pertigaan mawar, dan Pertigaan Gunungbatu.

Daerah-daerah rawan kecelakaan dan pelanggaran lalulintas di Kota Bogor antara lain : Sepanjang jalan raya Tajur, Sepanjang jalan raya Pajajaran, Jalan raya Pemda, Jalan KH. Soleh Iskandar, Jalan Raya Kedung Halang, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Jenderal A. Yani, Jalan Ir. H. Djuanda dan Jalan Siliwangi.

Daerah –daerah rawan balapan liar / ngetrek antara lain : Jalan Siliwangi Bogor Selatan, Sekitar jembatan Kp. Sawah / Ceger Bogor Utara, Jl. Ir. H. Juanda Bogor Tengah, Jalan Pajajaran Bale Binarum Bogor Timur, Jalan Pajajaran Depan kantor Esia Bogor Tengah, Jl. Abdullah Bin Nuh Bogor Barat, Jl. KH. Soleh Iskandar sekitar Perumahan Taman Sari Persada Bogor.

Kebijakan prioritas nasional pemerintah Tahun 2021 di bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukam) khusunya pada pembangunan pada stabilitas keamanan dan ketertiban pada bidang Polri . Hal ini menjadi prioritas nasional di bidang penengakkan hukum yaitu satreskrim dan satnarkoba, yang menyikapi unsur penyidikan bidang korupsi dan penyidikan serta penyelidikan kasus narkoba yang ada di jajaran Polresta Bogor Kota;

(5)

Polresta Bogor Kota siap menjaga Kamtibmas guna Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial, hal ini didukung dengan program menuju Polri yang semakin professional, modern dan terpercaya (Promoter), guna mendukung terciptnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan yang berkepribadian berdasarkan gotong rotong. Hal ini dilakukan dengan memperbanyak personel yang sekolah untuk menambah kemampuan ataupun beralih golongan, sehingga apa yang dilakukan menjadikan satu peningkatan profesionalisme anggota yang ada.

Perkiraan Intelejen Keamanan Polri Tahun 2021 prediksi ancaman yang diperkirakan menjadi potensi gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat pada tahun 2021. Kegiatan perkiraan intelejen berbeda dengan tahun sebelumnya dan di tahun 2021, harus memberikan keamanan lebih baik lagi serta memberikan nuansa lebih kongrit dalam mengatur pengamanan dan ketertiban. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Polri dalam melaksanakan tugas pengamanan, yang dapat dianalisa dari beberapa faktor, baik dari sisi eksternal ataupun internal dengan melalui analisa SWOT, sebagai berikut :

a. Kekuatan (Strengths)

1) Personil Polresta Bogor Kota sebanyak 1.215 orang terdiri dari Pangkat Pamen 20 orang, Pama 102 orang, dan Bintara 982 orang, PNS 74 orang. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk diwilayah hukum Polresta Bogor Kota sebanyak 1.156.330 orang, dengan perbandingan 1 : 859 orang, dengan jumlah polisi yang telah mengikuti Dikbagspes sebanyak 368 orang, kekuatan ini selanjutnya dibangun dengan mengadakan pelatihan oleh Bagsumda, setiap sebulan sekali mengadakan latihan fungsi dengan tujuan meningkatkan profesionalisme, di masing-masing fungsi secara bertahap dan berkala.

2) PNS Polresta Bogor Kota sebanyak 74 orang banyak membantu tugas dibidang Staf dan Administrasi dan yang telah dikjur sebanyak 15 orang, dan ini sebagai kekuatan yang harus dipertahankan untuk bekerja secara profesional.

3) Untuk tahun anggaran berjalan, jumlah kekuatan personil Polsek jajaran Polresta Bogor Kota, perlu ditingkatkan untuk menenuhi

(6)

Polsek yang kuat, seiring dengan makin banyaknya tambahan personil, baik droping dari pusat maupun mutasi dan pindahan dari kesatuan lain yang masuk ke Polresta Bogor Kota.

4) Banyaknya Dikjur fungsi tekhnis Kepolisian dan pelatihan-pelatihan fungsi seperti Reskrim, Intelkam, Lantas, Administrasi, Polmas / Babinkamtibmas, serta Ham akan menambahkan pembenahan manajemen sumber daya manusia, dengan berorientasi pada strategi peningkatan kemampuan untuk mewujudkan Polisi yang berwibawa dan dicintai oleh masyarakat. 5) Legitimasi Polri keberadaanya telah tercantum dalam UUD 1945

(perubahan) pasal 30 ayat (4) dan memiliki undang-undang yang mengatur kewenangan dan tugas pokok dalam fungsi yaitu Undang-undang Nomor. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

6) Dukungan anggaran telah dialokasikan dari Polres sampai dengan tingkat Polsek, dan sarana prasarana sebagai pendukung kinerja telah tergelar sampai dengan Polsek.

7) Tunjangan kinerja yang diberikan kepada anggota Polri dan PNS merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan kinerja dan mendorong/memotivasi anggota Polri dan PNS untuk bekerja lebih baik lagi;

8) Kebijakan dan strategi Polmas dalam penyelenggaraan tugas Kepolisian yang diemban oleh Bhabinkamtibmas sudah tergelar di tingkat kelurahan se Kota Bogor;

9) Berjalanya Program quick wins sebagai program pengungkit dan merupakan program prioritas Polri di Polresta Bogor Kota, diharapkan dapat membantu masyarakat dan menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum Polresta Bogor Kota.

10) Dibentuknya ton dalmas, raimas Polresta Bogor Kota, untuk mempersiapkan pengamanan presiden dan rombongan VVIP di tahun 2019 , serta dapat mengantisifasi satu gerakan yang bergejolak di kewilayahan Kota Bogor .

11) Dibentuknya program lanjutan Reformasi Birokrasi Polri Polresta Bogor Kota berupa : Penertiban dan penegakan hukum bagi

(7)

organisasi radikal dan anti Pancasila. Perburuan dan penangkapan gembong terorisme dan jejaring terorisme dalam bentuk Operasi imbangan. Aksi Nasional pembersihan preman dan premanisme. Pembentukan dan pengefektifan Satgas Ops Polri Kontra Radikal dan Deradikalisasi (Khusus ISIS). Pemberlakuan rekruitmen terbuka untuk jabatan di lingkungan Polresta Bogor Kota. Polisi sebagai penggerak revolusi Mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik. Pembentukan TIM internal anti korupsi (melibatkan unsur publik dan KPK). Crash program pelayanan masyarakat : pelayanan bersih dari percaloan.

b. Kelemahan (weaknesses)

1) Perbandingan antara Polri dengan Masyarakat idealnya adalah 1: 500 orang, dilihat dari jumlah penduduk Kota Bogor sebesar 1.156.330 orang, dengan jumlah anggota Polresta Bogor Kota 1.217 orang, saat ini perbandingannya adalah 1 : 859 maka untuk idealnya Polresta Bogor Kota masih kekurangan personel sebanyak 414 orang untuk melakukan tugas pokok berupa perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat Bogor Kota. Personel yang ada masih banyak yang belum mengikuti pelatihan peningkatan fungsi, outcomenya memberikan pelayanan prima yang lebih baik.

2) Banyaknya personil Bintara yang menduduki jabatan Perwira (inspektur) sehingga kurang pas dalam jabatan tersebut, serta perwira yang menduduki jabatan belum sepenuhnya mengikuti pelatihan peningkatan fungsi sesuai bidangnya.

3) Adanya anggota Polresta Bogor Kota yang melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik profesi, sehingga untuk membangun masyarakat percaya kepada Polri belum optimal, pada Tahun 2019 masih ada 16 anggota yang melanggar disiplin.

4) Terbatasnya sarana dan prasarana Polresta Bogor Kota, sehingga dapat menghambat pelaksanaan tugas, sehingga menjadi kendala dilapangan dalam pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi. 5) Rendahnya kemampuan fungsi SDM Polri yang profesional

(8)

pelatihan fungsi, yang dilakukan oleh Polda Jabar, sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat, dapat sesuai dengan capaian atau dengan pelaksanaan kegiatan anggota dilapangan, sehingga complain yang ada lebih sedikit.

6) Kurang profesionalnya anggota atau personil yang berada di Polres dan Polsek Kota jajaran yang mengakibatkan banyaknya masalah kejahatan kriminalitas yang terjadi di wilayah hukum Polresta Bogor Kota, seperti curas, curat, penganiayaan, tawuran yang sering terjadi di beberapa tempat di wilayah Kota Bogor yang belum dapat terungkap.

c. Peluang (Opportunities)

1) Meningkatkan control sosial secara eksternal dari BPK, Komnas Ham, KPK, LSM dan elemen-elemen / unsur-unsur masyarakat lainnya, secara langsung merupakan kepedulian masyarakat, untuk memotivasi dan mendorong kinerja untuk lebih profesional dapat bergeser dari paradigma lama membangun kemitraan (partnership building).

2) Mengoptimalkan pelatihan-pelatihan HAM dan Polmas atau pelatihan lain dalam peningkatan kemampuan, yang di ikuti oleh anggota Polresta Bogor Kota, dapat menjadikan Polisi yang dicintai oleh masyarakat diwilayah Polresta Bogor Kota.

3) Meningkatkan perpolisian Masyarakat diwilayah Polresta Bogor Kota, dalam memelihara situasi Kamtibmas sejauh ini cukup baik, dan ini dimanfaatkan oleh Polresta Bogor Kota, untuk membangun kemitraan yang semakin kuat disamping terobosan yang dibuat oleh KaPolresta Bogor Kota, dalam meningkatan pelayanan di semua fungsi kegiatan dengan program unggulan yang telah dicanangkan berupa Program Android Polresta Bogor Kota yang berbentuk dalam situs, web Polresta Bogor Kota, sehingga masyarakat dapat mengakses/ mendapatkan informasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh Polresta Bogor Kota.

4) Mengoptimalkan kinerja Polresta Bogor Kota yang relative cukup baik dalam pengamanan VVIP, penanganan demonstrasi, atau

(9)

unras buruh dan mahasiswa, pengamanan kegiatan keramaian atau giat masyarakat.

5) Adanya wacana pemekaran wilayah hukum Polsek Sukaraja, Polsek Kemang, Polsek Ranca Bungur, Polsek Ciomas, Polsek Dramaga, Polsek Tamansari dan Polsek Ciawi. Pemekaran tersebut timbul karena wilayah hukum Polresta Bogor Kota sudah tidak dapat menambah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, dikarenakan adanya peningkatan tipologi.

d. Ancaman (threats)

1) Bidang Ideologi:

- adanya ancaman yang berpotensi dalam kegiatan kelompok radikal untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain;

- munculnya penyebaran paham ISIS yang ingin mengembangkan kekhalifahan Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

2) Bidang Politik :

- Multi partai yaitu banyaknya partai Politik menunjukan antusias masyarakat dalam kehidupan demokrasi, namun di satu sisi menimbulkan kerawanan karena semakin tingginya rivalitas/persaingan antar/intern partai politik dapat menjadi sumber konflik;

- Konflik internal Parpol yaitu dengan banyaknya kepentingan dan ambisi dari para pengurus Parpol untuk duduk di kursi kepeminpinan dapat mengakibatkan terjadinya persaingan, sehingga timbul konflik di dalam tubuh partai itu sendiri, yang dapat mengganggu stabilitas kamtibmas

3) Bidang Ekonomi:

- MEA 2025 merupakan kelanjutan dari MEA 2015, dan bertujuan untuk membuat ekonomi ASEAN semakin terintegrasi dan kohesif; berdaya saing dan dinamis; peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; tangguh, inklusif, berorientasi serta berpusat pada masyarakat; serta ASEAN yang global. Cakupan kerja sama ekonomi ASEAN : Kerja sama ekonomi ASEAN mencakup bidang perindustrian, perdagangan, investasi, jasa

(10)

dan transportasi, telekomunikasi, pariwisata, serta keuangan. Selain itu, kerja sama ini mencakup bidang pertanian dan kehutanan, energi dan mineral, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dapat kita lihat profil perekonomian ASEAN - adanya persaingan berbagai permasalahan dan kebijakan ekonomi pemerintah selama tahun 2020 dan Tahun 2021 yang dianggap tidak prorakyat akan memunculkan kasus-kasus konflik dan timbulnya aksi solidaritas di masyarakat.

4) Bidang Sosial Budaya:

- adanya konflik horizontal dan vertikal yang dilatarbelakangi masalah SARA, masih akan mewarnai situasi keamanan di Kota Bogor;

- adanya perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dari ramah tamah menjadi arogansi, karena tidak puasnya dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.

5) Bidang Keamanan:

- ancaman potensi penyebaran paham terorisme dan radikalisme melalui propaganda ISIS yang berdampak timbulnya budaya aksi kekerasan dan teror di masyarakat;

- meningkatnya kejahatan konvensional, kejahatan antarnegara (Transnasional), maupun kejahatan konflik sosial yang berimplikasi kontijensi;

- trend Gukamtibmas diperkirakan akan meningkat, sejalan dengan tidak seimbangnya dunia perekonomian Indonesia, seperti curat, curas, curanmor, penipuan, penggelapan dan penganiayaan; - meningkatnya Gukamtibmas yang banyak dipengaruhi, oleh tidak

stabilnya kehidupan ekonomi di masyarakat, sehingga melakukan tindak pidana seperti pencurian, pemerasan, perampokan dan penipuan;

- masih didapati adanya gesekan kepentingan oknum TNI dan Polri di wilayah hukum Polresta Bogor Kota yang dapat menimbulkan kerawanan kamtibmas;

- adanya kasus pembobolan ATM dan penipuan sms melalui ATM yang marak terjadi di seluruh wilayah dan daerah, menjadi salah

(11)

satu perhatian yang serius bagi Polresta Bogor Kota, hal ini tentunya perlu diantisipasi agar kasus kriminalitas tersebut dapat di cegah dan diberantas, agar para nasabah bank tidak mengalami kerugian yang besar;

- terjadinya dampak kegiatan 1 mei yang disebut dengan Hari Buruh Internasional, atau yang lebih disebut dengan May Day, Hari Buruh Internasional sering dibarengi dengan aksi unjuk rasa, dari para buruh yang akan terjadi diseluruh wilayah dan daerah di Indonesia, khususnya wilayah Bogor Kota perlu mendapat perhatian serius dan pengamanan ekstra keras, untuk menjaga agar tidak terjadi tindakan anarkis di lapangan, oleh karena itu diperlukanya kerjasama antara seluruh instansi mulai dari Polri , TNI dan Pemda untuk mengantisipasi May Day;

- adanya rencana revitalisasi terminal bus baranangsiang, selama pembangunan bus akan dialihkan sementara ke terminal bubulak dan terminal tajur. Namun revitalisasi masih belum terlaksana, karena masih adanya penolakan dari kelompok-kelompok tertentu, hal ini akan menimbulkan ancaman bila sosialisasi tidak secara terus menerus sehingga semua kelompok bisa menerima;

- adanya pembangunan jalur tol yang melewati jalan Soleh Iskandardinata dihawatirkan adanya ketidakpuasan dari warga atas pembangunan dan penggantian lahan;

- selesainya kontrak TPS Galuga antara Pemerintahan Kota Bogor dengan Pemerintahan Kabupaten Bogor, serta keinginan-keinginan masyarakat setempat sebagai kontribusi, hal tersebut dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

2. Identifikasi Masalah

Pelaksanaan tugas Polri seiring dengan perkembangan lingkungan strategi nasional yang lebih khusus Polresta Bogor Kota akan semakin berat dan kompleks. Tuntutan dan harapan masyarakat terhadap profesionalisme kinerja Polri dan pelayanan di bidang kepolisian oleh Polri semakin tinggi mengharuskan Polri menyusun berbagai upaya dan aksi konkrit yang efektif dalam mewujudkan Keamanan di wilayah hukum

(12)

Polresta Bogor Kota. Secara umum permasalahan di bidang keamanan yang akan dihadapi Polri pada Tahun 2021 sebagai berikut:

a. penyebaran paham radikalisme dan intoleransi yang semakin menganggu stabilitas dan keamanan nasional;

b. hegemoni demokrasi telah menimbulkan potensi konflik pada masyarakat;

c. proses globalisasi dan kemajuan Iptek juga menghadirkan berbagai ancaman dari segi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya yang perlu diantisipasi;

d. peredaran Narkoba, kejahatan korupsi dan terorisme semakin marak dan telah pada taraf yang meresahkan masyarakat;

e. masih tingginya konflik sosial, aksi sweeping, premanisme dan tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat;

f. percepatan teknologi digital yang sangat cepat menuntut Polri untuk mampu menjaga keamanan dari sisi siber;

g. semakin bertambah kejahatan berdimensi baru yang membutuhkan pengetahuan dan penanganan yang berbeda;

h. masih tingginya kemacetan, pelanggaran dan angka kecelakaan lalu lintas;

i. banyak kejahatan yang terjadi pada perempuan dan anak yang belum tertangani dan perlu penanganan khusus.

j. Akan dilaksanakan pembangunan rusus cibalagung dan renovasi Polsek Bogor Barat serta rumdinya.

II. TUJUAN DAN SASARAN.

1. Visi dan Misi Polda Jabar

a. Visi Polda Jabar

“Terwujudnya Jawa Barat yang aman dan tertib”

b. Misi Polda Jabar

1) Melindungi yaitu dalam hal melindungi, banyak hal yang yang memerlukan perlindungan. Polda Jawa Barat bertugas melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan

(13)

menjunjung tinggi hak asasi manusia di Daerah Hukum Polda Jawa Barat;

2) Mengayomi yaitu Polda Jawa Barat selalu berusaha untuk memberikan contoh yang terbaik pada masyarakat, agar masyarakat bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

3) Melayani yaitu elayani kepentingan masyarakat khususnya di Daerah Hukum Polda Jawa Barat, memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat sesuai kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian

2. Visi dan Misi Polresta Bogor Kota

a. Visi Polresta Bogor Kota

“Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban di Seluruh Daerah Hukum Polres Kota Bogor Kota”

b. Misi Polresta Bogor Kota ”Melindungi, Mengayomi dan Melayani Masyarakat di lingkungan Polres Kota Bogor Kota” dengan penjelasan

1) Melindungi yaitu Polres Kota Bogor Kota bertugas melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia di Daerah Hukum Polres Kota Bogor Kota;

2) Melayani yaitu Melayani kepentingan masyarakat khususnya di Daerah Hukum Polres Kota Bogor Kota, memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat sesuai kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian;

3) Mengayomi yaitu Polresta Bogor Kota selalu berusaha untuk menjadikan masyarakat sadar akan tata tertib atau norma hukum atau aturan yang mengikat serta Polri memberikan suri tauladan yang terbaik pada masyarakat, agar masyarakat bisa menjadi pribadi yang luhur, beretika dan bermartabat.

3. Tujuan Jangka Menengah

(14)

1) Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Hukum Polda Jawa Barat;

2) Menegakkan hukum secara berkeadilan; 3) Modernisasi Pelayanan Polda;

4) Mewujudkan Polda yang Profesional;

5) Menerapkan Manajemen Polda yang terintegrasi dan terpercaya terwujudnya pelayanan prima kepolisian yang didukung tik; b. Tujuan Polresta Bogor Kota

1) Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah hukum Polres Kota Bogor Kota;

2) Menetapkan regulasi dalam penegakan hukum secara berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Polres Kota Bogor Kota;

3) Mewujudkan SDM Polres yang profesional. 4) Modernisasi pelayanan Polres Kota Bogor Kota.

5) Menerapkan manajemen Polres Kota Bogor Kota yang terintegrasi dan terpercaya.

4. Sasaran Prioritas

a. Sasaran prioritas Polri tahun 2021

Berdasarkan tahapan capaian Renstra Polri Tahun 2020-2024, maka pada Tahun 2021 ditetapkan tema capaian: “Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri berbasis teknologi kepolisian, sumber daya manusia berkualitas, dan kecukupan kesejahteraan personel Polri guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan nasional”. Selanjutnya ditetapkan Sasaran Prioritas Polri tahun 2021, yaitu:

1) Pertama “pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat yang humanis dan bermartabat”;

2) Kedua “pelayanan publik Polri yang prima berbasis TIK”; 3) Ketiga “penegakan hukum secara berkeadilan dan terpercaya”;

4) Keempat “profesionalisme dan kesejahteraan sdm Polri yang sesuai standar”;

(15)

5) Kelima “modernisasi teknologi alpalkam dan almatsus Polri secara bertahap dari tingkat mabes Polri sampai dengan polsek”;

6) Keenam “regulasi dan sistem pengawasan yang efektif dan terpercaya

b. Sasaran Prioritas Polda Jabar Tahun 2021

Sasaran prioritas yang hendak dicapai Polda Jabar, sesuai dengan tahapan Pencapaian Rancangan Rencana Strategis Polda Jabar tahun 2021, dengan capaian disesuaikan pada Indikator Kinerja Kegiatan dan Target yang hendak dicapai sebagaimana yang termuat dalam Rencana Kerja Tahunan Polda Jabar dan jajaran pada periode tahun 2021, yaitu :

1) Pertama “pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat yang humanis dan bermartabat”;

2) Kedua “pelayanan publik Polri yang prima berbasis TIK”; 3) Ketiga “penegakan hukum secara berkeadilan dan terpercaya”;

4) Keempat “profesionalisme dan kesejahteraan sdm Polri yang sesuai standar”;

5) Kelima “modernisasi teknologi alpalkam dan almatsus Polri secara bertahap dari tingkat mabes Polri sampai dengan polsek”;

6) Keenam “regulasi dan sistem pengawasan yang efektif dan terpercaya”;

c. Sasaran Prioritas Polresta Bogor Kota

Sasaran prioritas yang hendak dicapai Polresta Bogor Kota, sesuai dengan tahapan Pencapaian Rancangan Rencana Strategis Tahun 2021, dengan capaian disesuaikan pada Indikator Kinerja Kegiatan dan Target yang hendak dicapai yang termuat dalam Rancangan Rencana Kerja Tahunan Polresta Bogor Kota dan jajaran pada periode tahun 2021, yaitu:

1) Pertama “pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat yang humanis dan bermartabat”;

(16)

3) Ketiga “penegakan hukum secara berkeadilan dan terpercaya”;

4) Keempat “profesionalisme dan kesejahteraan Sumber Daya Manusia Polri yang sesuai standar”;

5) Kelima “modernisasi teknologi alpalkam dan almatsus Polri secara bertahap dari tingkat mabes Polri sampai dengan polsek”;

6) Keenam “regulasi dan sistem pengawasan yang efektif dan terpercaya”;

d. Sasaran Strategi Polresta Bogor Kota

Sasaran Strategis Polres Kota Bogor Kota tahun perencanaan 2021 yaitu:

SS1: Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. SS2: Penegakkan Hukum Secara Berkeadilan.

SS3: Profesionalisme SDM Polres Kota Bogor Kota. SS4: Modernisasi teknologi Polres Kota Bogor Kota.

SS5: Sistem pengawasan Polres Kota Bogor Kota yang akuntabel guna mendukung tata Kelola pemerintah yang bersih dan melayani.

III. ARAH KEBIJAKAN

1. Arah kebijakan dan strategi Polda Jabar

Untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polri dan sasaran prioritas Polda Jabar Tahun 2021, maka ditetapkan arah kebijakan dan strategi Polda Jabar sebagai berikut :

a. pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat;

1) Pencegahan yang proaktif terhadap potensi kejahatan dan gangguan kamtibmas serta terorisme;

a) Menguatkan program polmas dengan penggelaran satu bhabinkamtibmas satu kelurahan;

b) Meningkatkan keampuan pencegahan separatisme, radikalisme dan intoleransi melalui kegiatan preemtif dan preventif;

c) Meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi binmas;

(17)

d) Pemanfaatan mantan-mantan teroris yang sudah pancasilais untuk membantu menyadarkan masy yang berpaham radikalis; e) Penggalangan terhadap individu, kelompok maupun medsos

serta kerjasama dengan instansi terkait;

f) Identifikasi terhadap individu/kelompok dan sosialisasi terhadap mantan narapidana dengan keluarganya.

2) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

a) Membangun dan memberdayakan pam swakarsa; b) Meningkatkan kemampuan bhabinkamtibmas dalam

mendampingi mantan pecandu narkoba yang telah direhabilitasi dengan menggunakan progran dana Kelurahan.

3) Mewujudkan Kamseltibcarlantas.

a) Melaksanakan sosialisasi budaya tertib lalu lintas. b) Melaksanakan pembangunan ISDC.

c) Melaksanakan pembangunan RTMC

4) Penggelaran operasional dan back up kewilayahan personel Polri dalam rangka pam unras, konflik sosial dan menjalin sinergitas polisonal.

a) Menyiapkan pers Polri untuk mampu digerakkan secara cepat dalam rangka pam unras, konflik sosial dan lawan insurjensi. b) Membentuk sistem rayonisasi dalam rangka penanganan

tahapan /penanggulangan gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat yang berkadar dan berintensitas tinggi.

c) Membangun sinergitas dengan satwil dan para pemangku kepentingan (stake holder) yang produktif guna mewujudkan situasi keamanan dalam negeri yang kondusif

5) Peningkatan kerjasana dalam / luar negeri

a) Inventarisasi Mou Polri dengan K/L, Pemdadan stake holder lainnya dalam rangka memperbaharui kerjasama yang habis masa berlakunya.

b) Peningkatan kerjasama dengan kementerian/lembaga guna mendukung kerjasama kepolisian internasional.

(18)

c) Peningkatan kerjasama dengan organisasi internasional guna mewujudkan keamanan dan ketertiban internasional.

d) Meningkatkan kerjasama Polri dalam kerangka kerjasama bilateral maupun multilateral dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban dunia.

e) Meningkatkan diplomasi kepolisian dalam forum internasional guna mendukung perwujudan kamtibmas di dalam negeri.

b. Pelayanan publik Polri yang prima berbasis TIK.

1) Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan publik yang berbasis TIK

a) Pembangunan dan pengembangan system risk manajemen Polri b) Pembangunan dan pengembangan command center dan mobile

command centre Polri .

c) Melakukan inventarisasi kondisi riil sarana prasarana atas pelayanan publik yang berbasis TIK.

d) Melakukan evaluasi atas sarana prasarana pelayanan publik yang berbasis TIK.

e) Pemenuhan almatsus modern berbasis TIK guna mendukung gelar ops korp brimob Polri dalam rangka pengamanan unras, konflik sosial dan lawan insurjensi

2) Peningkatan kualitas pelayanan dan sikap petugas serta meniadakan pungutan liar pada pelayanan public.

a) Peningkatan pelayanan surat ijin operasional BUJP melalui pelayanan satu pintu di BKPM;

b) Menyusun standar operasional prosedur untuk pelayanan PNBP fungsi binmas;

c) Melaksanakan pelatihan revolusi mental; d) Melaksanakan pembangunan satpas prototipe;

e) Melaksanakan pembangunan BPKB dan STNK online.

3) Pengelolaan tata ruang SPKT dan RPK yang humanis serta berbasis TIK

a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sebagai awak SPKT, Unit pelayanan perempuan dan anak (UPPA)

(19)

b) Mengintegrasikan sarana komunikasi dan pendataan secara online dengan mitra penyedia layanan rujukan dalam rangka penanganan perempuan dan anak (PA) baik sebagai korban maupun pelaku tindak pidana

c) Mengintegrasikan sarana komunikasi dan pendataan dengan UPPA pada Bareskrim Polri , jajaran polda, polres dan polsek sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam rangka penanganan dan pelindungan terhadap perempuan dan anak. d) Membuat media edukasi/ sosialisasi secara interaktif mengenai

pelayanan perempuan dan anak dengan pelibatan ahli konsultan

e) Melakukan inventarisasi dan evaluasi kondisi tata ruang SPKT dan RPK

f) Pengembangan SPKT berbasis TIK dengan menggunakan sistem EMP

4) Pengelolaan quick response kepolisian dengan menggunakan standar yang kredibel dan akuntabel

a) Meningkatkan jumlah pelayanan prima dalam pencegahan tindak kejahatan

c. Penegakkan hukum secara berkeadilan dan terpercaya

1) Peningkatan profesionalisme dalam penanganan dan penyelesaian tindak pidana.

a) Peningkatan koordinasi antar penyidik di wilayah perairan Indonesia

b) Melakukan penyelidikan yang berhubungan dengan hakikat ancaman tindak pidana terorisme penindakan serta penyidikan tindak pidana terorisme sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

c) Mengintensifkan pemberantasan jenis kejahatan dengan prioritas tindak korupsi, narkoba, terorisme dan siber termasuk kejahatan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kelompok marginal.

d) Peningkatan kemampuan pemeriksa forensik( labfor dan inafis) dalam pengolahan TKP (crime scene investigation)

(20)

e) Melanjutkan proses penguatan kelembagaan direktorat tipidkor bareskrim Polri utk dibahas di tingkat kementerian.

f) Pemantauan pemetaan dan penangkapan gembong teroris di seluruh Indonesia

g) Peningkatan pengungkapan terhadap jaringan peredaran gelap narkoba skala interrnasional, regional dan internasional

2) Peningkatan kompetensi penyidik melalui sertifikasi a) Melaksanakan sertifikasi bagi penyidik Polri ;

b) Peningkatan sertifikasi jumlah penyidik polair korp polairud baharkam Polri .

3) Peningkatan proses penyidikan yang efektif guna menuai transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum yang bebas dari pungutan liar rekayasa perkara yang berbelit-belit pemerasan dan makelar kasus.

a) Melakuan revisi perkap tentang manajemen penyidikan;

b) Mambangun sistem pengawasan penyidik secara elektronik (E-penyidikan).

4) Peningkatan penyelenggaraan pusat data dan informasi kriminal nasional

a) Mengintegrasikan pelayanan dan penyajian data informasi kriminal antar satker internal Polri

b) Mengintegrasikan sistem data informasi kriminal antar penegak hukum

c) Memperkuat pusat informasi kriminal nasional yang terintegrasi d) Mempermudah akses informasi terhadap SP2HP

d. Profesionalisme dan kesejahteraan SDM Polri yang sesuai strandar. 1) Penyusunan analisa beban kerja, sk3 dan pengembangan struktur

organisasi

a) Melaksanakan sosialisasi dan bintek ABK dan HTCK pada satfung mabes Polri dan polda;

b) Melaksanakan pengkajian klasifikasi kesatuan kewilayahan berdasarkan beban kerja dan kinerja.

2) Pelaksanaan rekruitmen, seleksi dikbangum dan pembinaan karier sesuai kompentensi dan kebutuhan

(21)

a) Menyelengagarakan rekruitman dan seleksi dikbang pegawai negeri pada Polri secara proaktif, besrih, transparan, akuntabel dan humanis (betah) serta clear and clean dengan menggunakan aplikasi secara online;

b) Menyelengarakan seleksi jabatan terbuka (open bidding) dalam pembinaan karier personel secara merrty system;

c) Melaksanakan uji kompetensi melalui kegiatan assesment center dalam seleksi dikbangum dan pembinaan karir personel;

d) Menyusun bijak diklat aparatur sesuia dinamika pelaksanaan tugas untuk menciptakan SDN Polri yang promoter;

e) Melaksanakan pemenuhan hak-hak personel secara layak dan pelatihan kewirausahaan menjelang purna tugas;

f) Menyelenggarakan klasifikasi dan mapping psikologi sebagai dasar spesialisasi dan kesejahteraan personel;

4) Penyusunan rumpun jabatan fungsional dan sertifikasi profesi

a) Sertifikasi terhadap personel Polri sesuai dengan fungsi kepolisian;

b) Menyusun regulasi rumpun jabatan fungsional;

c) Melaksanakan mapping jabatan fungsional dari tingkat mabes sampai dengan satker kewilayahan;

d) Menyelenggarakan seleksi jabatan fungsional secara terbuka. 5) Peningkatan pelaksanaan Government melalui Planning,

E-Budgeting dan E- Procuremen a) Pengembangan aplikasi SMAP;

b) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui E-Procuremen c) Penyusunan blueprint teknologi informasi (assesment

inventarisasi dan standarisasi).

2. Arah kebijakan dan strategi Polresta Bogor Kota

Untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polda Jabar dan sasaran prioritas Polresta Bogor Kota Tahun 2021, maka ditetapkan arah kebijakan dan strategi Polresta Bogor Kota sebagai berikut :

(22)

1) Pencegahan yang proaktif terhadap potensi kejahatan dan gangguan kamtibmas serta terorisme;

a) Menguatkan program polmas dengan penggelaran satu bhabinkamtibmas satu kelurahan;

b) Meningkatkan keampuan pencegahan separatisme, radikalisme dan intoleransi melalui kegiatan preemtif dan preventif;

c) Meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi binmas;

d) Pemanfaatan mantan-mantan teroris yang sudah pancasilais untuk membantu menyadarkan masy yang berpaham radikalis; e) Penggalangan terhadap individu, kelompok maupun medsos

serta kerjasama dengan instansi terkait;

f) Identifikasi terhadap individu/kelompok dan sosialisasi terhadap mantan narapidana dengan keluarganya.

2) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

a) Membangun dan memberdayakan pam swakarsa;

b) Meningkatkan kemampuan bhabinkamtibmas dalam mendampingi mantan pecandu narkoba yang telah direhabilitasi dengan menggunakan progran dana Kelurahan.

3) Mewujudkan Kamseltibcarlantas.

a) Melaksanakan sosialisasi budaya tertib lalu lintas; b) Melaksanakan pembangunan RTMC;

4) Penggelaran operasional dan back up kewilayahan personel Polri dalam rangka pam unras, konflik sosial dan menjalin sinergitas polisonal.

a) Menyiapkan pers Polri untuk mampu digerakkan secara cepat dalam rangka pam unras, konflik sosial dan lawan insurjensi; b) Membentuk sistem rayonisasi dalam rangka penanganan

tahapan /penanggulangan gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat yang berkadar dan berintensitas tinggi;

c) Membangun sinergitas dengan satwil dan para pemangku kepentingan (stake holder) yang produktif guna mewujudkan situasi keamanan dalam negeri yang kondusif.

(23)

5) Peningkatan kerjasana dalam negeri

a) Inventarisasi Mou Polri dengan K/L, Pemda dan stake holder lainnya dalam rangka memperbaharui kerjasama yang habis masa berlakunya;

b) Peningkatan kerjasama dengan kementerian/lembaga guna mendukung kerjasama Kepolisian Resor Kota Bogor;

c) Peningkatan kerjasama dengan organisasi yang ada di Kota Bogor guna mewujudkan keamanan dan ketertiban di Kota Bogor;

d) Meningkatkan kerjasama Polri dalam kerangka kerjasama lembaga maupun organisasi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban di Kota Bogor;

e. Pelayanan publik Polresta Bogor Kota yang prima berbasis TIK.

1) Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan publik yang berbasis TIK

a) Pembangunan dan pengembangan system risk manajemen Polri b) Pembangunan dan pengembangan command center dan mobile

command centre Polresta Bogor Kota;

c) Melakukan inventarisasi kondisi riil sarana prasarana atas pelayanan publik yang berbasis TIK;

d) Melakukan evaluasi atas sarana prasarana pelayanan publik yang berbasis TIK.

2) Peningkatan kualitas pelayanan dan sikap petugas serta meniadakan pungutan liar pada pelayanan public.

a) Peningkatan pelayanan surat ijin operasional BUJP melalui pelayanan satu pintu di BKPM;

b) Menyusun standar operasional prosedur untuk pelayanan PNBP fungsi binmas;

c) Melaksanakan pelatihan revolusi mental; d) Melaksanakan pembangunan satpas prototipe;

e) Melaksanakan pembangunan BPKB dan STNK online.

3) Pengelolaan tata ruang SPKT dan RPK yang humanis serta berbasis TIK

(24)

a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sebagai awak SPKT, Unit pelayanan perempuan dan anak (UPPA);

b) Mengintegrasikan sarana komunikasi dan pendataan secara online dengan mitra penyedia layanan rujukan dalam rangka penanganan perempuan dan anak (PA) baik sebagai korban maupun pelaku tindak pidana;

c) Mengintegrasikan sarana komunikasi dan pendataan dengan UPPA pada reskrim Polres sebagai sarana informasi dan komunikasi dalam rangka penanganan dan pelindungan terhadap perempuan dan anak;

d) Membuat media edukasi/ sosialisasi secara interaktif mengenai pelayanan perempuan dan anak dengan pelibatan ahli konsultan;

e) Melakukan inventarisasi dan evaluasi kondisi tata ruang SPKT dan RPK;

f) Pengembangan SPKT berbasis TIK dengan menggunakan sistem EMP.

4) Pengelolaan quick response kepolisian dengan menggunakan standar yang kredibel dan akuntabel.

a) Meningkatkan jumlah pelayanan prima dalam pencegahan tindak kejahatan

f. Penegakkan hukum secara berkeadilan dan terpercaya

1) Peningkatan profesionalisme dalam penanganan dan penyelesaian tindak pidana.

a) Melakukan penyelidikan yang berhubungan dengan hakikat ancaman tindak pidana terorisme penindakan serta penyidikan tindak pidana terorisme sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) Mengintensifkan pemberantasan jenis kejahatan dengan prioritas tindak korupsi, narkoba, terorisme dan siber termasuk kejahatan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kelompok marginal.

c) Peningkatan kemampuan pemeriksa forensik(inafis) dalam pengolahan TKP (crime scene investigation)

(25)

d) Pemantauan pemetaan dan penangkapan gembong teroris di seluruh Indonesia

e) Peningkatan pengungkapan terhadap jaringan peredaran gelap narkoba skala nasional, regional dan lokal.

2) Peningkatan kompetensi penyidik melalui sertifikasi a) Melaksanakan sertifikasi bagi penyidik Polri;

b) Peningkatan sertifikasi jumlah penyidik Polresta Bogor Kota. 3) Peningkatan proses penyidikan yang efektif guna menuai

transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum yang bebas dari pungutan liar rekayasa perkara yang berbelit-belit pemerasan dan makelar kasus.

a) Melakuan revisi SOP tentang manajemen penyidikan;

b) Mambangun sistem pengawasan penyidik secara elektronik (E-penyidikan).

4) Peningkatan penyelenggaraan pusat data dan informasi criminal. a) Mengintegrasikan pelayanan dan penyajian data informasi

kriminal di Satker Polresta Bogor kota;

b) Mengintegrasikan sistem data informasi kriminal antar penegak hukum;

c) Memperkuat pusat informasi kriminal di Polresta Bogor Kota yang terintegrasi;

d) Mempermudah akses informasi terhadap SP2HP.

g. Profesionalisme dan kesejahteraan SDM Polri yang sesuai strandar. 1) Penyusunan analisa beban kerja, SIK3 dan pengembangan struktur

organisasi

a) Melaksanakan sosialisasi dan bintek ABK dan HTCK pada Satker Polresta Bogor Kota;

b) Melaksanakan pengkajian klasifikasi kesatuan kewilayahan berdasarkan beban kerja dan kinerja.

2) Pelaksanaan rekruitmen, seleksi dikbangum dan pembinaan karier sesuai kompentensi dan kebutuhan

a) Menyelengagarakan rekruitman dan seleksi dikbang pegawai negeri pada Polri secara proaktif, bersih, transparan, akuntabel

(26)

dan humanis (betah) serta clear and clean dengan menggunakan aplikasi secara online;

b) Menyelengarakan seleksi jabatan terbuka (open bidding) dalam pembinaan karier personel secara merrty system;

c) Melaksanakan pemenuhan hak-hak personel secara layak dan pelatihan kewirausahaan menjelang purna tugas;

3) Penyusunan rumpun jabatan fungsional dan sertifikasi profesi

a) Sertifikasi terhadap personel Polri sesuai dengan fungsi kepolisian;

b) Menyusun regulasi rumpun jabatan fungsional;

c) Melaksanakan mapping jabatan fungsional dari tingkat Polresta Bogor Kota;

4) Peningkatan pelaksanaan Government melalui Planning, E-Budgeting dan E- Procuremen

a) Pengembangan aplikasi SMAP;

b) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui E-Procuremen c) Penyusunan blueprint teknologi informasi (assesment

inventarisasi dan standarisasi).

IV. PROGRAM, KEGIATAN DAN USULAN PAGU INDIKATIF TAHUN 2021

1. Program dan Kegiatan Tahun 2021

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Polri .

1) Sasaran program

a) Menyelenggarakan Fungsi Manajemen Kinerja Polri secara optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan pembayaran gaji yang dilaksanakan secara tepat waktu, akuntabel dan terintegrasi;

b) Mewujudkan aparat Polri yang profesional, Proporsional dan akuntabel dalam rangka good governant sebagai implementasi reformasi Polri;

c) Menyelenggarakan pengkajian, penelitian pengembangan yang berhubungan dengan teknologi kepolisian untuk

(27)

mendukung tugas kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan peralatan teknis Polri yang terjangkau oleh produksi dalam negeri.

d) Menyelenggarakan Pembinaan dan advokasi hukum serta membangun landasan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Polri selaku pelindung, pengayoman dan pelayanan

2) Kegiatan

a) Penerangan masyarakat 1) Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya penerangan masyarakat melalui menyelenggarakan Humas.

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah layanan penerangan dan informasi kepada masyarakat Humas sebanyak 12 layanan.

b) Dukungan Pelayanan Internal Perkantoran Polri 1) Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya dukungan pelayanan internal perkantoran Polri melalui Penyusunan RKA-KL dan DIPA, Penyusunan Evaluasi LKIP, Jasa pos/ giro/ sertifikat, pembinaan administrasi pengelolaan kepegawaian dan kegiatan pembinaan, dan penyusunan Perjanjian Kinerja

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah layanan perkantoran sebanyak 12 layanan. c) Dukungan pelayanan internal perkantoran Polri

1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya dukungan pelayanan internal perkantoran Polri melalui pembayaran gaji dan tunjangan, Biaya Telpon, Pengadaan peralatan/perlengkapan kantor Polres dan Pengadaan peralatan/perlengkapan kantor Polsek 2) Indikator kinerja dan target

(28)

Jumlah layanan internal perkantoran Polri sebanyak 12 layanan.

d) Pertanggungjawaban Profesi 1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya penegakkan kode etik profesi melalui Penegakkan hukum anggota/ PNS Polri (Sidang Disiplin/ Kode Etik), pengawasan dan Pembinaan.

2) Indikator kinerja dan target

Terlaksananya penegakkan kode etik profesi Polri melalui Persentase penurunan pelanggaran kode etik profesi Polri, Prosentase peningkatan penyelesaian kode etik profesi Polri, sebanyak 5 laporan.

e) Penyelenggaraan Pengamanan Internal Polri 1) Sasaran kegiatan

Terlaksananya penyelenggaraan pengamanan internal Polri melalui menyelenggarakan pengamanan Kepolisian, Pengawasan dan pembinaan.

2) Indikator kinerja dan target

Jumlah pelaksanaan penyelidikan pelanggaran pegawai pada Polrisebanyak 21 laporan

f) Penegakkan tata tertib dan disiplin Polri 1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya penegakkan tata tertib dan disiplin polri melalui Penegakkan hukum anggota atau PNS Polri (sidang disiplin/ kode etik)

2) Indikator kinerja dan target

Terlaksananya penegakkan disiplin dan ketertiban melalui penegakkan hukum anggota atau PNS Polri (sidang disiplin kode etik) sebanyak 20 laporan. g) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan

(29)

Terselenggaranya penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan melalui pengawasan dan pembinaan, Kegaiatan VI Program Quick Wins 2) Indikator kinerja dan target

Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan LHP yang menjadi Objek Wasrik sebanyak 32 laporan

h) Pemberian bantuan hukum dan nasehat hukum 1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya pemberian bantuan hukum dan nasehat hukum terkait tugas Polsek dan fungsi Polri. 2) Indikator kinerja dan target

Bantuan hukum/ saksi/ penterjeman/ biaya pengacara/ penyelesaian perkara hukum sebanyak 10 perkara.

i) Penyusunan dan penyuluhan hukum 1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya peraturan perundang-undangan dan ketertiban masyarakat

2) Indikator kinerja dan target

Penyuluhan hukum sebanyak 6 dokumen j) Reformasi Birokrasi Polri

1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya Reformasi Birokrasi Polri 2) Indikator kinerja dan target

Terlaksananya Reformasi Birokrasi Polri sebanyak 2 naskah.

k) Manajemen Anggaran 1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya manajemen anggaran melalui penyusunan program, anggaran dan rencana kerja. 2) Indikator kinerja dan target

Jumlah Dokumen Manajemen Anggaran sebanyak 2 naskah.

(30)

b. Program Modernisasi Almatsus dan Sarana Prasarana Polri

1) Sasaran program

Mendukung tugas pembinaan dan operasinal Polri melalui ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun kuantitas.

2) Kegiatan

a) Pengembangan Peralatan Polri (1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya dukungan manajemen dan teknik Sarpras melalui Pemeliharaan gedung kantor satpas lantas, Pemeliharaan kendaraan bermotor Roda 4/6/10 Lantas Polres, Pemeliharaan kendaraan bermotor Roda 2 Lantas Polres, Pemeliharaan peralatan fungsional Intelkam Polres, Pemeliharaan peralatan fungsional Intelkam Polsek, Pengadaan BMP dan Pengadaan BMP Fungsi Lantas Polres (2) Indikator sasaran dan target

Jumlah layanan perkantoran sarpras sebanyak 12 layanan.

b) Dukungan Manajemen dan Teknis Sarpras (1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya dukungan manajemen dan teknik Sarpras melalui Pemeliharaan gedung kantor Polres; Pemeliharaan gedung kantor Polsek; Pemeliharaan Kendaraan Khusus; Pemeliharaan kendaraan bermotor Roda 4/6/10 Polres; Pemeliharaan kendaraan bermotor Roda 4/6/10 Polsek; Pemeliharaan kendaraan bermotor Roda 2 Polres; Pemeliharaan kendaraan bermotor Roda 2 Polsek; Pemeliharaan peralatan fungsional Polres; Pemeliharaan peralatan fungsional Polsek; Biaya Listrik; Biaya air dan gas; Pengadaan BMP; Perbaikan peralatan kantor Polres; Perbaikan peralatan kantor Polsek.

(31)

(2) Indikator sasaran dan target

Jumlah layanan perkantoran sarpras sebanyak 12 layanan

c. Program Pemeliharaan Kamtibmas

1) Sasaran Program

a) Mengembangkan langkah-langkah strategi, dalam mencegah suatu potensi gangguan keamanan baik kualitas maupun kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber kejahatan ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor sosial budaya, politik, ekonomi.

b) Memperluas Kerjasama bidang keamanan, Pendidikan dan pelatihan dengan kementrian/Lembaga baik didalam maupun luar negeri.

c) Mendekatkan polisi dengan berbagai komunitas masyarakat agar terdorong bekerjasama dengan kepolisian secara proaktif dan saling mengandalkan untuk membantu tugas kepolisian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban Bersama (Community Policing)

d) Memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat Indonesia dalam beraktifitas untuk meningkatkan kulitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cidera.

e) Menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, berkadar tinggi, kerusuhan masa, kejahatan terorganisir bersenjata api dan bahan peledak.

2) Kegiatan

a) Dukungan Manajemen dan Teknis Harkamtibmas. 1) Sasaran kegiatan

Terselenggarannya dukungan manajemen dan teknis harkamtibmas melalui Honor PNBP; Penyusunan naskah buku lainnya; Rapat-rapat koordinasi/ kerja/ dinas/ pimpinan kelompok kerja/ konsultasi;

(32)

Pemeliharaan peralatan fungsional (Polres); Pemeliharaan peralatan fungsional (Polsek); Evaluasi/ laporan kegiatan; Pengadaan peralatan/ perlengkapan kantor (Polres); Pengadaan peralatan/ perlengkapan kantor (Polsek); Menyelenggarakan pengamanan kepolisian; Dukopsnal Polres; Dukopsnal Polsek; ULP Non Organik/ Jaga Fungsi Polres; ULP Non Organik/ Jaga Fungsi Polsek; Sentral Pelayanan Kepolisian; Tindak Pidana Umum Polres; Tindak Pidana Umum Polsek; Honor SAI/SAKPA/ SIMAK/ Pengelola Keuangan; Deteksi/ Deteksi Aksi (Polsek); Lidik Taktis Intel (Polres) dan Lidik Taktis Intel (Polsek).

2) Indikator sasaran dan target

Layanan dukungan manajemen Harkamtibmas sebanyak 12 layanan.

b) Layanan Perkantoran 1) Sasaran Kegiatan

Terselenggarannya layanan perkantoran melalui dukungan opsnal Polsek.

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah layanan perkantoran sebanyak 1 layanan c) Analisis Keamanan

1) Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya analisis keamanan melalui Deteksi/ Deteksi aksi Polsek; Pembinaan Intelejen Polres dan Pembinaan Intelejen Polsek

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah Dokomen dan Hasil Analisa sebanyak 475 dokumen

d) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang ekonomi

(33)

Terselenggaranya penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang ekonomi melalui Deteksi/ Deteksi aksi Polres; Pembentukan Intelejen Polres; Pengamanan Intelejen Polres; Penggalangan Intelejen Sasaran Perorangan Polres; Penggalangan Intelejen Sasaran Perorangan Khusus; dan Penggalangan Intelejen Sasaran Kelompok Khusus 2) Indikator sasaran dan target

Jumlah operasi pencegahan kejahatan berkadar tinggi bidang ekonomi sebanyak 137 laporan kegiatan.

e) Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang sosial budaya.

1) Sasaran Kegiatan

Terselenggaranganya penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang sosial budaya melalui jumlah penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang sosial budaya melalui Deteksi/ Deteksi aksi Polres, Pembentukan jaringan Intelejen Polres, Pengamanan Intelejen Polres, Penggalangan Intelejen Sasaran Perorangan Polres, Penggalangan Intelejen Sasaran Perorangan khusus; dan Penggalangan Intelejen Sasaran Kelompok

2) Indikator sasaran dan target

Informasi Dekteksi Aksi Strategi Keamanan Dan Ketertiban Bidang Sosial Budaya sebanyak 131 laporan kegiatan

f) Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara 1) Sasaran

Terselenggaranya pembinaan pelayanan fungsi Sabhara melalui menyelenggarakan pengaturan, pengawalan, dan patroli Polsek (PNBP); Menyelenggarakan pengaturan, pengawalan, dan patroli Polres (PNBP)

(34)

2) Indikator sasaran dan target

Layanan Perkantoran Harkamtibmas sebanyak 365 laporan Kegiatan

g) Penyelenggaraan Pengamanan Objek Vital. 1) Sasaran

Terselenggaranya Penyelenggarakan Pengamanan Objek Vital melalui bantuan pelayanan masyarakat. 2) Indikator sasaran dan target

Jumlah bantuan pelayanan masyarakat. sebanyak 3.703 kegiatan.

h) Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat di bidang Lantas.

1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat di bidang lantas melalui Honor PNBP, Biaya Listrik, Biaya Telpon 2) Indikator sasaran dan target

Jumlah pelayanan, pengaturan, pengawalan dan patroli dalam rangka kamseltibcarlantas sebanyak 12 layanan.

i) Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas

1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas melalui pembinaan lalu lintas, melalui pembinaan Lalu lintas

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah pelayanan, pengaturan, pengawalan, patroli dalam rangka kamseltibcarlantas sebanyak 72 kegiatan.

j) Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas.

(35)

1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas melalui menyelenggarakan pengaturan, pengawalan dan patroli lantas Polres (PNBP); dan menyelenggarakan pengaturan, pengawalan dan patroli lantas Polsek (PNBP).

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah pelayanan, pengaturan, pengawalan, patroli dalam rangka kamseltibcarlantas sebnyak 5.110 kegiatan.

k) Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas.

1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas melalui menyelenggarakan operasi kepolisian.

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah pelayanan, pengaturan, pengawalan, patroli dalam rangka kamseltibcarlantas sebanyak 3 Kegiatan.

l) Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas.

1) Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat bidang lalulintas melalui Honor PNBP.

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah pelayanan, pengaturan, pengawalan, patroli dalam rangka kamseltibcarlantas sebanyak 120 kegiatan

m) Pembinaan Potensi Keamanan. 1) Sasaran kegiatan

(36)

Terselenggaranya pembinaan potensi keamanan melalui menyelenggarakan Bimbingan, Pengayoman dan Linmas (Polres); Menyelenggarakan Bimbingan, Pengayoman dan Linmas (Polsek); Operasi Binmas dan Focus Grouf Discussion.

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah Pemberdayaan Potensi Keamanan sebanyak 618 Kegiatan.

n) Pembinaan Potensi Keamanan. 1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya pembinaan potensi keamanan melalui operasional Bhabinkamtibmas.

2) Indikator sasaran dan target

Jumlah Penguatan Peran Bhabinkamtibmas sebanyak 18.020 Kegiatan.

o) Pengendalian Operasional Kepolisian. 1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya pengendalian operasi kepolisian, melalui menyelenggarakan operasi kepolisian; Operasi terpusat lilin; Operasi terpusat ketupat. 2) Indikator sasaran dan target

Jumlah Layanan Pengendalian Operasi Kepolisian sebanyak 6 Kegiatan;

g. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana

1) Sasaran Program

Terciptanya rasa aman terhadap kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, Kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan berimplikasi Kontijensi.

2) Kegiatan

a) Penindakan Tindak Pidana Laka Lantas (1) Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya penindakan tindak pidana laka lantas melalui penyelidikan dan penyidikan laka lantas

(37)

di Polres; dan Penyelidikan dan penyidikan laka lantas di Polsek

(2) Indikator sasaran dan terget

Jumlah layanan penanganan tindak pidana laka lantas sebanyak 311 kegiatan

b) Penyelenggaraan Identifikasi Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana.

(1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya penyelenggaraan identifikasi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana melalui jumlah penyelenggaraan Identifikasi Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana.

(2) Indikator sasaran dan terget

Jumlah hasil pemeriksaan identifikasi sebanyak 2.608 jumlah hasil pemeriksaan;

c) Penindakan Tindak Pidana Umum (1) Sasaran kegiatan

Terselenggaranya penindakan tindak pidana umum melalui Pengadaan bahan makanan dan pemeliharaan tahanan Polres; Pengadaan bahan makanan dan pemeliharaan tahanan Polsek; Tindak pidana umum Polres; dan Tindak pidana umum Polsek.

(2) Indikator sasaran dan target

Prosentase penyelesaian tindak pidana umum sebanyak 138 penanganan kasus tindak pidana. c) Pemeriksaan Visum

(1) Sasaran

Penanganan tindak pidana dengan pemeriksaan visum.

(2) Indikator sasaran dan target

Penanganan tindak pidana dengan visum sebanyak 2 kasus.

(38)

(1) Sasaran

Penanganan tindak pidana umum kasus sulit. (2) Indikator sasaran dan target

Penanganan tindak pidana kasus sulit sebanyak 36 kasus.

e) Penindakan Tindak Pidana Narkoba (1) Sasaran

Penanganan tindak pidana narkoba. (2) Indikator sasaran dan target

Penanganan tindak pidana narkoba sebanyak 12 kasus.

f) Penindakan Tindak Pidana Korupsi (1) Sasaran

Penanganan tindak pidana korupsi. (2) Indikator sasaran dan target

Penanganan tindak pidana korupsi sebanyak 4 kasus.

g) Pembinaan operasional penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.

(1) Sasaran

Bantuan penanganan tindak pidana. (2) Indikator sasaran dan target

pembinaan operasional penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sebanyak 10 jumlah bantuan penanganan.

h) Koordinasi dan pengawasan PPNS (1) Sasaran

Bantuan koordinasi, pembinaan dan pengawasan PPNS.

(2) Indikator sasaran dan target

Koordinasi dan pengawasan PPNS sebanyak 4 jumlah bantuan.

(39)

3. Pagu Indikatif

Pagu Ideal Polresta Bogor Kota TA. 2021 sebesar Rp.127.015.072.000.- dengan rincian sebagai berikut :

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri dengan anggaran sebesar Rp. 91.723.782.000.-

a. Pelayanan administrsi keuangan Rp. 221.640.000. b. Penerangan Masyarakat sebesar Rp. 173.000.000.- c. Pelayanan kesehatan Polri sebesar Rp. 50.000.000.

d. Dukungan layanan internal perkantoran Polri sebesar Rp. 91.227.482.000.-

e. Reformasi Birokrasi Polri sebesar Rp. 43.300.000 f. Manajemen anggaran sebesar Rp. 7.600.000.- g. Pengelola informasi dan dokumentasi Rp. 700.000.

h. Program Pengembangan Hukum Kepolisian dengan anggaran sebesar Rp. 31.600.000.-

i. Pertanggungjawaban profesi sebesar Rp. 30.580.000.-

j. Penyelenggaraan pengamanan internal Polri sebesar Rp. 37.750.000.- k. Penegakan tata tertib dan disiplin Polri sebesar Rp.640.610.000,- l. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan Rp. 37.750.000.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri dengan anggaran sebesar Rp. 10.798.106.000.-

a. Pengembangan Peralatan Polri sebesar Rp. 40.000.000.

b. Dukungan manajemen dan teknik sarpras sebesar Rp. 10.758.106.000.-

3) Program Pemeliharaan Keamanan dan ketertiban masyarakat dengan anggaran sebesar Rp. 15.328.167.000.-

a. Dukungan manajemen dan teknis pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat Rp. 4.547.436.000.

b. Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara sebesar Rp. 1.318.940.000.- c. Penyelenggaraan Pengamanan Objek Vital sebesar Rp. 1.220.040.000.- d. Peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat di

Lantas sebesar Rp. 5.762.975.000,-

(40)

f. Dukungan manajemen dan teknis strategi keamanan dan ketertiban sebesar Rp. 123.120,000,-

g. Analisis keamanan sebesar Rp. 124.160.000.-

h. Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang politik sebesar Rp. 441.663.000,-

i. Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang ekonomi sebesar Rp. 642.504.000,-

j. Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang sosial budaya sebesar Rp. 381.212.000,-

k. Penyelenggaraan strategi keamanan dan ketertiban bidang keamanan negara sebesar Rp. 604.789.000.-

l. Pembinaan potensi keamanan sebesar Rp. 621.542.000.- m. Penguatan peran bhabinkamtibmas sebesar Rp. 1.144.980.000.

4) Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana dengan anggaran sebesar Rp. 5.178.257.000 .-

a. Penyelenggaraan identifikasi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sebesar Rp. 23.000.000.-

b. Penindakan tindak pidana umum sebesar Rp. 3.615.985.000.- c. Penindakan tindak pidana narkoba sebesar Rp. 1.194.272.000.- d. Penindakan tindak pidana korupsi sebesar Rp. 320.000.000.-

e. Pembinaan operasional penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sebesar Rp. 17.500.000,-

f. Koordinasi dan pengawasan PPNS sebesar Rp. 7.500.000,-

V. P E N U T U P

Demikian Rencana Kerja dan Anggaran Polresta Bogor Kota Tahun 2021, disusun untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan yang diprogramkan pada Tahun 2020, dengan tujuan untuk mendapatkan kesamaan persepsi dalam mencapai program Polresta Bogor Kota pada tahun yang akan datang.

Selanjutnya Kabag Ops, Kabag Ren, Kabag Sumda, Kasatfung, Kasi, Kapolsek jajaran Polresta Bogor Kota, supaya mempedomani Rencana Kerja ini kedalam rencana kegiatan yang memuat penjadwalan dan menyusun

(41)

rencana kegiatan harian, mingguan, dan bulan serta tahunan, melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab secara konsekuen dan konsisten.

Bogor, 10 Juli 2020

KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA

HENDRI FIUSER, S.I.K.,M.Hum

(42)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA BARAT

RESOR KOTA BOGOR KOTA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) POLRESTA BOGOR KOTA TA 2021

SASARAN STRATEGI Indikator Kinerja TARGET Sasaran Infac

2021 SI Keamanan dan Ketertiban Kota IKU Polres Indeks Keamanan dan Ketertiban Kota

3,2 Polres Kota Bogor

Kota SS1 Pemeliharaan

Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

IKU1 Indeks Harkamtibmas Polres Kota Bogor Kota 81,08 Satlantas, Satbinmas, Satintelkam,Satreskri m, Satnarkoba, Satsabhara, Unitpamobvit, Bagops. SS2 Penegakkan Hukum Secara Berkeadilan

IKU2 Indeks Gakkum Polres Kota Bogor Kota 87,25 Sat Reskrim, Satnarkoba, Satlantas, Sattahti. SS3 Profesionalis-me SDM Polres Kota Bogor Kota IKP1 Indeks Profesionalitas SDM Polres Kota Bogor Kota

54 Bagsumda

SS4 Modernisasi teknologi Polres Kota Bogor Kota

IKP2 Survey Kepuasan Penggunaan Alkom 55% Tipol IKP3 Persentase Pemebuhan Pembangunan Bangunan Jajaran Polres Kota Bogor Kota 51% Subbaglog IKP4 Persentase Pemenuhan 72% Subbaglog

(43)

Bogor, 10 Juli 2020

KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BOGOR KOTA

HENDRI FIUSER, S.I.K.,M.Hum KOMISARIS BESAR POLISI NRP 74060719

SASARAN STRATEGI Indikator Kinerja TARGET Sasaran Infac

2021

Ketersediaan ADK pada Almatsus Polres

IKP5 Persentase Berita Negatif yang Dianalisa 92% Subbag humas SS5 Sistem pengawasan Polres Kota Bogor Kota yang akuntabel guna mendukung tata Kelola pemerintah yang bersih dan melayani

IKP6 Nilai SAKIP 78,1 Siwas

IKP7 NILAI RBP 88 Bagren

IKP8 Indeks Kepuasan Layanan Kepolisian (IKLK)

85,50 Satlantas, Satintelkam

Urkes

IKP9 Nilai Kinerja Anggaran 92,40 Bagren IKP10 Presentase Penanganan Pengaduan Masyarakat 92,00 Siwas , Satnarkoba , Satreskrim dan Sipropam IKP11 Presentase Penyelesaian Masalah Hukum 95.30 Subbag Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, data yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 142 data yang terdiri dari

Pada tahun 2018, [1] 10 insiden keamanan informasi terbanyak meliputi jaringan trojan, percobaan hak user, percobaan dos, percobaan penyadapan informasi, percobaan

Semua klon yang diuji yaitu 12 klon hasil silangan Atlantik x transgenik Katahdin SP904 (A), 15 klon hasil silangan Atlantik x transgenik Katahdin SP951 (B), 17 klon hasil

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada ketua asrama yang memimpin Asrama Putra Kayong II bahwa pelaksanaan menerima antar mahasiswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari Seksi Penindakan dan penyidikan dalam implementasi pengawasan atas ekspor barang pada tahun 2015 Seksi Penindakan dan

Tujuan pelapisan krom pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas mutu produk yang meliputi keindahan, ketebalan dan kekerasan permukaan logam dengan cara

(2) Disbangopsau dipimpin oleh Kepala Dinas Pengembangan Operasi TNI Angkatan Udara disingkat Kadisbangopsau yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kasau, dalam

Akhirnya, menjual saham ke pasar modal ( go public) adalah strategi lain bagi partner asing yang mengingkan tetap memegang kontrol atas perusahaan. Saham-saham yang dijual di