PERUMUSAN MASALAH
DAN PENYEBABNYA
MASALAH
– Kesenjangan (GAP) antara kenyataan dan
yang seharusnya
– Masalah gizi: ada kesenjangan antara kondisi
gizi di masyarakat dengan standar yang
seharusnya
• Penduduk miskin, biasanya mengkonsumsi makanan yang lebih murah dengan menu yang kurang bervariasi.
• Sebaliknya pada penduduk yang berpenghasilan tinggi, umumnya mengkonsumsi makanan yang harganya lebih tinggi, akan tetapi penghasilan yang tinggi tidak menjamin tercapainya gizi yang baik.
Masalah gizi pada penduduk yang tinggal
didaerah kota akan berbeda dengan penduduk
yang tinggal di pedesaan.
MASALAH GIZI BANYAK TERJADI PADA
GOLONGAN RAWAN GIZI
• yaitu anak-anak selama masa penyapihan, ibu hamil dan ibu menyusui.
• Terdapat hubungan antara
produktivitas kerja dengan nilai gizi pangan yang dikonsumsi pekerja pabrik, sehingga perlu perhatian atau diusahakan
makanan yang bergizi di tempat kerjanya.
SIFAT MASALAH GIZI
MULTIDIMENSI
- Kesehatan
- Pertanian
- Pendidikan
- Sosial ekonomi
- Lingkungan
- Kependudukan
- Politik dan Ideologi
- Swasta / industri
Hubungan antara Faktor Ekologi, Faktor Gizi
dan Faktor Sosial Ekonomi
FAKTOR EKOLOGI FAKTOR GIZI FAKTOR SOSIAL EKONOMI
Sumberdaya alam Produksi dan ketersediaan Perubahan teknologi harga
Masyarakat Input dan output penyuluhan
dan kebijakan kredit Sumberdaya keluarga Ketersediaan pangan
dan pendapatan rumah tangga Pendapatan dan pekerjaan
Kebijakan harga non pangan Pemasaran pangan
Kendala-kendala - Penyimpanan
- Pengolahan Penggunaan pangan oleh Pelayanan sosial
- Distribusi keluarga Prioritas dan Kebudayaan
Struktur penduduk Faktor Biologi
- Status penyakit
- Status gizi Penggunaan pangan Kontrol kesehatan
- Tingkat gizi oleh individu lingkungan
Kapasitas fungsional
- Kapasitas kerja Status gizi dan Tingkat dan pola kerja
- Ketahanan penyakit status kesehatan individu Organisasi social - Kemampuan sosial
Pelayanan kesehatan
STATUS GIZI
ASUPAN GIZI INFEKSI PENYAKIT Perilaku/asuhan Ibu dan Anak KetersediaanPangan tingkat Rumah Tangga
KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH,
KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI
Penyebab LANGSUNG Penyebab TAK LANGSUNG Masalah UTAMA Masalah DASAR
Faktor-faktor yang pengaruhi Status Gizi
Gambar
Rumusan masalah
• Syarat rumusan / penetapan masalah yang
baik :
a. Harus mempunyai tolak ukur (4W:What,
Who,Where,When,+1 H: How)
b. Bersifat netral
Tidak mengandung uraian yang dapat
diartikan sebagai hal menyalahkan orang
lain, menggambarkan penyebab timbulnya
masalah atau cara mengatasi masalah
1. Apa masalah gizi yang ada ?
WHAT
- Akut/ kronik ?
- Trend di masa lalu ?
- Indikasi terjadi banyak masalah pada
bulan tertentu
2.Siapa yang paling banyak terkena masalah
gizi ?
WHO,
Kelompok khusus
- Anak usia 1 – 3 tahun, balita
- Ibu hamil, Ibu menyusui, WUS
- Petani perempuan
3. Dimana Mereka Berada?
WHERE
- Daerah geografis khusus
- Daerah ekologis tertentu
- Daerah dengan sosial ekonomi rendah :
Pegunungan, pantai kumuh
6. Seberapa besar masalah gizi How much
prevalensi, insiden
TAHAP
1. Hitung
prevalensi,
rata-rata,
proporsi
masalah gizi serta data yang lain
2. Lihat trend dari waktu ke waktu
3. Bandingkan dengan standar yang ada :
- Nasional, Regional, Provinsi
- Standar kesehatan masyarkat / gizi
4. Rangking dan tetapkan “Cut-Off Points”
5. Buat peta masalah gizi
6. Buat tabulasi silang dari indikator
2Ambang Batas Penentuan
Masalah Gizi Berdasarkan Prevalensi
Survei cepat IMT ≥ 20 % 10 – 19,9% 5 – 9,9 % < 5 % Gizi Lebih Mapping GAKY ≥ 30 % 20 – 29,9% 5 – 19,9 % < 5 % GAKY (TGR) Kohort bayi ≥ 15 % 10 – 14,9% 5 – 9,9 % < 5 % BLR LB1 Survei ≥ 0,5 % < 0.5 % Xeropthalmia (noda bercak bitot) > 40 % 15 – 40 % < 15 % > 40 % 15 – 40 % < 15 % > 40 % 15 – 40 % < 15 % Survei cepat, Kohort ibu, Kohort balita ANEMIA Ibu Hamil Balita WUS Survei cepat > 30 % 20 - 30 % < 20 % KEK WUS ≥ 20 % < 1 % Gizi Buruk ≥ 20 % 5 – 9,9 % 10 – 19,9% PSG < 5 % Gizi Kurang Sumber data Berdasarkan Prevalensi Masalah Gizi Keterangan
: Bebas masalah Kesehatan masyarakat (hijau) : Masalah Sedang
Ambang Batas Penentuan
Besaran Masalah Gizi Berdasarkan Cakupan
70 % KADARSI
Peta Situasi Pangan dan Gizi Aman (skor < 6)
Rawan Pangan dan Gizi
LB3 80 % SKDN - D/S -N/S -K/S -N/D 90 % (RT) Garam Beryodium (SNI)
LB3 80 %
89 %
(penderita anemia, gizi buruk) Fe 3 Ibu Hamil
Sirop besi/Fe balita 2
LB3 80 %
100 % Kapsul Vitamin A
Bayi, Anak Balita Bufas Laporan Khusus 80 % 100 % 80 % Kapsul Yodium - Anak Sekolah - Ibu hamil/Bufas - WUS
Standar Cakupan**) (Minimal Sumber data
Hasil Berdasarkan Cakupan Kab/Kota*)
Cakupan Program Gizi
Keterangan
*) : Standar yang ditentukan oleh Kabupaten/Kota
Contoh Rumusan Masalah :
Sebanyak 10 % Balita di Kecamatan X mengalami gizi buruk karena petugasnya yang kurang mampu menjalankan tugasnya
•Rumusan masalah ini tidak baik, karena selain tidak menjelaskan bilamana masalah tersebut terjadi, juga mengandung uraian yang menyalahkan orang lain
Sebanyak 10 % Balita di Kecamatan X mengalami gizi buruk, dan karena itu sebaiknya dilakukan program Pemberian Makanan Tambahan
Rumusan masalah ini tidak baik, karena tidak menjelaskan bilamana masalah itu terjadi juga mengandung uraian
• Sebanyak 10 % Balita di Kecamatan X pada
bulan September tahun 2010 mengalami gizi
buruk
• Rumusan masalah ini
baik
karena menjelaskan
tentang
– Apa masalahnya? Masalah gizi buruk – Siapa yang terkena ? Balita
– Dimana ? Di Kecamatan X
– Kapan ? Bulan September 2010
Metode Penentuan Prioritas Masalah
1. Metode Kualitatif a. DELPHI
b. DISKUSI / Curah pendapat c. BRAINWRITING 2. Metode Kuantitatif a. MATRIX b. DELBEQ c. HANLON • Kuantitatif • Kualitatif d. CARL e. REINKE
f. Cara Kriteria dan keinginan g. Bryant
Teknik Kriteria Matrix
( Criteria Matrix Tecnique ).
RUMUS
P = I x T x R P : Prioritas masalah
I : Pentingya Masalah (Importance) T : Kelayakan Teknologi (Technology)
R : Sumber daya yang tersedia (Resources)
Berilah nilai antara 1 sampai dengan 5 untuk setiap criteria yang sesuai.
PENTINGNYA MASALAH (P)
• Makin penting ( importancy ) masalah tersebut, makin diprioritaskan penyelesaiannya.
• Ukuran pentingnya masalah banyak macamnya diantaranya :
– Besarnya masalah ( prevalence )
– Akibat yang ditimbulkan oleh masalah ( severity ) – Kenaikan besarnya masalah ( rate of increase )
– Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi (degree of unmeet need )
– Keuntungan social karena selesainya masalah (social benefit )
– Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public
concern )
PENTINGNYA MASALAH (I)
Pemberian nilai untuk I (pentingya masalah)
Nilai 5 : Sangat Penting
Nilai 4 : Penting
NIlai 3 : Agak Penting
Nilai 2 : Kurang Penting
Nilai 1 : Tidak penting
Kelayakan teknologi (T)
•
Makin layak teknologi yang tersedia dan
yang dapat dipakai untuk mengatasi
masalah (technical feasibility ), makin
diprioritaskan masalah tersebut.
•
Kelayakan teknologi yang dimaksudkan
disini adalah menunjuk pada
penguasaan ilmu dan teknologi yang
sesuai.
Kelayakan teknologi (T)
Pemberian Nilai untuk T
Nilai 5 : Sangat Mudah
Nilai 4 : Mudah
NIlai 3 : Agak Mudah
Nilai 2 : Kurang Mudah
Nilai 1 : Tidak Mudah
Sumber daya yang tersedia (R)
•
Makin tersedia sumber daya yang dapat
dipakai untuk mengatasi masalah
(resources availability), makin
diprioritaskan masalah tersebut.
•
Sumber daya yangdimaksudkan disini
adalah yang menunjuk pada tenaga
(man ), dana (money) dan sarana
(material ).
Sumber daya yang tersedia (R)
Pemberian Nilai untuk R
Nilai 5 : Sangat Tersedia
Nilai 4 : Tersedia
NIlai 3 : Agak Tersedia
Nilai 2 : Kurang Tersedia
Nilai 1 : Tidak Tersedia
III
9
1
3
3
ANEMIA
IV
6
2
1
3
KVA
II
18
2
3
3
GAKY
I
20*
2
2
5
KEP
Prioritas P R T I MASALAHYANG MENJADI PRIORITAS ADALAH KEP
CONTOH PERHITUNGAN
PENENTUAN
• Setelah ditemukan prioritas masalahnya
• Menentukan berbagai penyebab masalah
,• Melalui:
Curah pendapat (brain storming) dengan membahas data yang dikumpulkan.
Gunakan alat bantu diagram hubungan sebab-akibat (cause-effect diagram )atau populer dengan sebutan diagram tulang ikan (fish bone diagram)atau bisa juga menggunakan pohon masalah
POHON MASALAH
Tidak Meratanya distribusi Tingginya Infeksi Tingginya Prevalensi Anemia Bumil Kurangnya konsumsi sbr Fe Rendahnya mutu sbr Fe Kurangnya konsumsi TTD Kurangnya persediaan TTD Rendahnya pengetahuan Adanya efek Mual• Apabila penyebab masalah utama telah berhasil diperoleh, lanjutkan dengan mengubah penyebab masalah tersebut ke dalam bentuk
kegiatan.
• Usahakan untuk satu penyebab masalah tersusun satu kegiatan penyelesaian masalah. Hasil yang diperoleh adalah tersusunnya daftar alternative penyelesaian masalah.
Perlu dilakukan pemeriksaan tentang kebenaran penyebab masalah ( confirmation ). Untuk itu, jika perlu lakukan
pengumpulan data tambahan.
Cobalah lakukan uji statistic untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang sebenarnya. Sisihkan daftar penyebab masalah yang hasil uji statistiknya tidak