• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PEDOMAN PENGORGANIS

PENGORGANISASIAN

ASIAN

KOMITE KEPERAWATAN

KOMITE KEPERAWATAN

RSU WILLIAM BOOTH TAHUN 2013

RSU WILLIAM BOOTH TAHUN 2013

RSU WILLIAM BOOTH RSU WILLIAM BOOTH JL RAYA TLEKUNG NO 1 JL RAYA TLEKUNG NO 1

JUNREJO - BATU JUNREJO - BATU

(2)
(3)

SURAT KEPUTUSAN SURAT KEPUTUSAN No.

No. 167/13/III/SK_DIR167/13/III/SK_DIR/2013/2013

TENTANG TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN

KOMITE KEPERAWATAN KOMITE KEPERAWATAN

DIREKTUR RSU WILLIAM BOOTH DIREKTUR RSU WILLIAM BOOTH

MENIMBANG

MENIMBANG :: a.a. Bahwa Bahwa dalam dalam upaya upaya meningkatkan meningkatkan mutumutu Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth, maka Keperawatan RSU William Booth, maka diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian & diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian & Pelayanan Pelayanan Komite Keperawatan yang Pelayanan Pelayanan Komite Keperawatan yang  bermutu

 bermutu tinggi;tinggi;  b.

 b. Bahwa Bahwa agar agar pelayanan pelayanan Pelayanan Pelayanan KomiteKomite Keperawatan di RSU William Booth dapat Keperawatan di RSU William Booth dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSU William Booth sebagai landasan Direktur RSU William Booth sebagai landasan  bagi

 bagi penyelenggaraan penyelenggaraan Pengorganisasian DanPengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan di RSU William Pelayanan Komite Keperawatan di RSU William Booth;

Booth; c.

c. Bahwa Bahwa berdasarkan berdasarkan pertimbangan pertimbangan sebagaimanasebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU William Booth.

Keputusan Direktur RSU William Booth.

MENGINGAT

MENGINGAT : a. : a. Undang-Undang Undang-Undang Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 4444 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.  b.

 b. Undang-Undang Undang-Undang Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 3636 Tahun

Tahun 2009 2009 tentang tentang Kesehatan.Kesehatan. c.

c. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah No No 32 32 tahun tahun 1996 1996 tentangtentang Tenaga Kesehatan.

Tenaga Kesehatan. d.

d. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik IndonesiaIndonesia  No.

 No. 971/MENKES/PER/XI971/MENKES/PER/XI/2009 /2009 Tentang Tentang StandarStandar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.

Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan. e.

e. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik IndonesiaIndonesia  Nomor.

 Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 340/Menkes/PER/III/2010 TentangTentang Klasifikasi Rumah Sakit.

Klasifikasi Rumah Sakit. f.

f. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik IndonesiaIndonesia  Nomor

 Nomor HK.02.02/MENKES/14HK.02.02/MENKES/148/I/2010 8/I/2010 TentangTentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.

Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. g.

g. Peraturan Peraturan Menteri Menteri kesehatan kesehatan Republik Republik IndonesiaIndonesia  Nomor

 Nomor 1464/MENKES/PER/X/2011464/MENKES/PER/X/2010 0 Tentang Tentang IzinIzin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. h.

h. Peraturan Peraturan Menteri Menteri kesehatan kesehatan Republik Republik IndonesiaIndonesia  Nomor

 Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/21796/MENKES/PER/VIII/2011 011 TentangTentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

(4)

i.

i. Keputusan Keputusan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan No. No. 129 129 Tahun Tahun 20082008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.  j.

 j. Standar Standar Asuhan Asuhan Keperawatan, Keperawatan, DepartemenDepartemen Kesehatan Republik Indonesia 1997.

Kesehatan Republik Indonesia 1997. k.

k. Pedoman Pedoman Uraian Uraian Tugas Tugas Tenaga Tenaga Keperawatan Keperawatan didi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.

Indonesia 1999. l.

l. Instrumen Instrumen Evaluasi Evaluasi Penerapan Penerapan Standar Standar AsuhanAsuhan Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

Kesehatan Republik Indonesia 2001. m.

m. Standar Standar Peralatan Keperawatan Peralatan Keperawatan Dan Dan Kebidanan Kebidanan DiDi Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

Republik Indonesia 2001. n.

n. Standar Standar Manajemen Manajemen Pelayanan Pelayanan Keperawatan Keperawatan DanDan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

Kesehatan Republik Indonesia 2001. o.

o. Standar TenagStandar Tenaga Keperawatan a Keperawatan di Rumah di Rumah Sakit,Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.  p.

 p. Dasar-dasar Dasar-dasar Asuhan Asuhan Kebidanan, Kebidanan, DepartemenDepartemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.

Kesehatan Republik Indonesia 2005. q.

q. Pedoman Pedoman Perancangan Perancangan Ruang Ruang Rawat Rawat Inap Inap RumahRumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.

2005. r.

r. Pedoman Pedoman Penanggulangan Penanggulangan KLBKLB  –  –   DBD Bagi  DBD Bagi Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen Keperawatan di RS Dan Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.

Kesehatan Republik Indonesia 2006. s.

s. Pedoman Pelayanan RawPedoman Pelayanan Rawat Gabung di at Gabung di RS,RS, Departemen Kesehatan 1991.

Departemen Kesehatan 1991. t.

t. Pedoman Pedoman Pelayanan Pelayanan Perinatal Perinatal Pada Pada Rumah Rumah SakitSakit Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan Umum kelas C Dan D Departemen Kesehatan 1991.

1991. u.

u. Panduan Panduan Manajemen Masalah Manajemen Masalah Bayi Bayi Baru Baru LahirLahir Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS, Untuk Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS, Departemen Kesehatan

Departemen Kesehatan –  –  IDAI 2004. IDAI 2004.

v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C, Rumah Sakit Umum Kelas B (non pendidikan), C, dan D, Departemen Kesehatan 2006.

dan D, Departemen Kesehatan 2006. w.

w. Keputusan Ketua Keputusan Ketua Badan Pengurus Badan Pengurus YayasanYayasan Pelayanan Kesehatan Bala Keselamatan Nomor Pelayanan Kesehatan Bala Keselamatan Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi RSU William Booth.

RSU William Booth.

MEMPERHATIKAN

MEMPERHATIKAN : : Perlunya Perlunya usaha usaha untuk untuk meningkatkan meningkatkan kualitaskualitas Pengorganisasian Dan Pelayanan di RSU William Pengorganisasian Dan Pelayanan di RSU William Booth.

(5)

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU WILLIAM BOOTH TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN RSU WILLIAM BOOTH

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Komite Keperawatan RSU William Booth dilaksanakan oleh Direktur RSU William Booth.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 13 Maret 2013 Direktur RSU William Booth

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Surat Keputusan Direktur RSU William Booth ... ii

Daftar Isi... v

BAB I. Pendahuluan ... 1

BAB II. Gambaran Umum RSU William Booth ... 2

2.1. Deskripsi RSU William Booth ... 2

2.2. Sejarah Institusi RSU William Booth ... 3

BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan RSU William Booth ... 5

3.1. Visi ... 5 3.2. Misi ... 5 3.3. Falsafah ... 5 3.4. Nilai-Nilai ... 6 3.5. Tujuan ... 6 3.6. Motto ... 6

BAB IV. Struktur Organisasi RSU William Booth ... 7

4.1. Bagan Organisasi ... 7

4.2. Keterangan / Pengertian ... 7

BAB V. Struktur Organisasi Komite Keperawatan ... 11

BAB VI. Uraian Tugas Dan Kompetensi Jabatan ... 12

6.1. Ketua Komite Keperawatan ... 12

6.2. Sekretaris Komite Keperawatan ... 13

6.3. Sub Komite mutu ... 15

6.4. Sub Komite Kredensial ... 15

6.5. Sub Komite Etik ... 16

BAB VII. Tata Hubungan Kerja ... 18

BAB VIII. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Personil ... 19

8.1. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi SDM ... 19

(7)

10.1. Rapat Rutin ... 21

10.2. Rapat Insidentil ... 21

BAB XI. Perencanaan Dan Evaluasi ... 23

11.1. Penyusunan Rencana Kerja ... 23

11.2. Evaluasi Kerja ... 24

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

Upaya Pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan Undang –  undang Dasar 1945, adalah meliputi kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Upaya dalam bidang kesehatan telah dijabarkan dalam Sistem Kesehatan  Nasional yang pada hakekatnya adalah berupa pemikiran dasar yang memberi arah dan tujuan, bentuk serta sifat kesehatan sebagai kesatuan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan sebagai bagian dari Pembangunan Nasional.

Usaha kesehatan mencakup usaha peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Dalam upaya  penyembuhan tercakup upaya penanggulangan penderita gawat darurat.

Oleh karena itu Komite Keperawatan di RSU William Booth harus dapat  berfungsi dengan baik.Komite Keperawatan sebagai bentuk wadah  pengorganisasian didalam instansi rumah sakit mempunyai kewenangan dalam hal  pengembangan mutu keperawatan,sistem perekrutan perawat dan bidan dirumah sakit dan membina etik profesi.Pengorganisasian ini dimaksud untuk meningkatkan system keperawatan dalam hal pelayanan di RSU William Booth.Komite Keperawatan mempunyai kewajiban untuk membuat pelatihan dan standar pelayanan yang dilakukan dirumah sakit.

(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM RSU WILLIAM BOOTH.

2.1. DESKRIPSI RSU WILLIAM BOOTH.

RSU William Booth (RSU William Booth) merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang  bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.

65327, Jawa Timur, Indonesia. Telp 0341- 594161, (hunting) Fax: 0341  –  598911 dengan alamat e-mail rsbaptisbatu@yahoo.com

RSU William Booth diresmikan pada tanggal 11 Mei 1999, dengan status  berada dibawah kepemilikan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia. RSU William Booth merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah tipe C. Pada saat ini RSU William Booth dipimpin oleh Dr. Sri Kadarsih, MM selaku direktur.

Pada permulaan kepemimpinan beliau pada tahun 2008 motto RSU William Booth yang lama yaitu Rumah Sakitku, Kebanggaanku, Tanggung Jawabku diubah menjadi Compassionate Hospital atau Rumah Sakit yang berbelas kasih. Demikian juga visi, misi, dan nilai dasar yang lama mengalami perubahan untuk menyusun rencana strategi RSU William Booth sesuai kebutuhan dan  perkembangan RSU William Booth.

Pada tahun 2009 RSU William Booth sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar untuk Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan

RSU William Booth memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP yang dilengkapi pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care, hotel care, dan medical spa. Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSU William Booth sebanyak 100 tempat tidur.

Kebijakan umum rumah sakit adalah setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan  pengobatan pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan, tanpa memberi resep

(10)

yang harus dibeli oleh pasien, tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang telah ada sejak RS Baptis Kediri berdiri dan merupakan nilai dasar bagi RS Baptis.

2.2. SEJARAH INSTITUSI RSU WILLIAM BOOTH.

RSU William Booth mulai dibangun pada tahun 1996, berlokasi di Jl. Raya Tlekung No. 1 Desa Tlekung Kec. Junrejo, Semarang 65327, Jawa Timur, Indonesia. Di atas areal tanah seluas +/-7 hektar. Secara legalitas disahkan pada tanggal 11 Mei 1999.

RSU William Booth didirikan sebagai pengembangan RS Baptis Kediri, diprakarsai oleh dr. Sukoyo Suwandani, selaku direktur RS Baptis Kediri, yang didukung oleh seluruh staf RS Baptis Kediri. Jabatan direktur dirangkap oleh direktur RS Baptis Kediri, yaitu dr. Sukoyo Suwandani. Pada awal pembukaan, RSU William Booth sebagian besar karyawan adalah karyawan RS Baptis Kediri yang bersedia dipindah tugas. Jumlah seluruh karyawan saat itu 143 orang.

Visi RSU William Booth saat itu sama dengan visi RS Baptis Kediri, visi ini merupakan visi yang tumbuh dari hati para misionaris yang mendirikan RS Baptis Kediri yaitu :

1. Menyatakan kasih Tuhan Yesus dalam pelayanan kesehatan. 2. Terwujudnya kasih Tuhan Yesus kepada setiap orang melalui

 pelayanan rumah sakit. Misinya adalah:

1. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang prima dengan dasar kasih Kristus tanpa membedakan status sosial, golongan, suku, agama.

2. Menumbuhkembangkan aset yang ada.

Pelayanan kesehatan yang ada pada waktu itu adalah klinik umum, klinik spesialis (bedah, kandungan, penyakit dalam dan kesehatan anak), klinik gigi, instalasi gawat darurat, rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP dan VVIP, serta dilengkapi pelayanan laboratorium, alat X-Ray, USG, EKG, kamar obat,

(11)

fisioterapi. Sebagian besar peralatan medis dan non medis berasal dari RS Baptis Kediri.

Pada saat pendirian RSU William Booth, dicanangkan target kemandirian dicapai tahun 2009. Yang dimaksud dengan target kemandirian adalah kemampuan untuk menutupi biaya operasional sendiri. Mulai awal berdiri tahun 1999 sampai tahun 2009, RSU William Booth masih mendapat bantuan dana operasional dari Rumah Sakit induk yaitu RS Baptis Kediri yang sudah berdiri sejak tahun 1957.

Sebagai rumah sakit yang baru berdiri maka jumlah pasien yang dilayani tidak terlalu banyak. Pada waktu itu pasien lebih memilih berobat di rumah sakit yang berada di Malang yang lebih lengkap peralatannya. Setelah ada kerjasama dengan PT ASKES yang melayani askes sukarela, askes sosial, Jamkesmas dan Jamkesda jumlah pasien meningkat pesat mulai April 2006.

Pada tanggal 11 Mei 2007 bertepatan dengan ulang tahun RSU William Booth yang ke-8, ditunjuk pejabat direktur RSU William Booth yaitu Dr. Sri Kadarsih, MM, yang menjabat direktur sampai saat ini. Pada tahun 2008 disusunlah Rencana Strategis RSU William Booth 2008-2013. Sesuai dengan target, pada tahun 2009 RSU William Booth mencapai target kemandirian. Seluruh manajemen diserah terimakan dari direktur RS Baptis Kediri Dr. Sri Kadarsih, MM Sejak saat itu biaya operasional harus diusahakan sendiri. Apabila ada kekurangan dana operasional dapat meminta bantuan RS Baptis Kediri yang diperhitungkan sebagai pinjaman. Dengan target kemandirian ini RSU William Booth mulai berbenah sesuai dengan rencana strategis yang sudah dicanangkan.

(12)

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSU WILLIAM BOOTH

3.1. VISI.

RSU William Booth memiliki visi :

“Menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Malang Raya karena Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien”

3.2. MISI.

RSU William Booth memiliki misi :

a) Memberikan pelayanan kesehatan prima secara holistik berlandaskan Kasih Kristus kepada setiap orang, tanpa membedakan status sosial, golongan, suku dan agama.

 b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada  pasien dengan mengutamakan Mutu dan Keselamatan Pasien .

c) Mengelola aset secara efektif dan efisien bagi Kesejahteraan dan Pengembangan rumah sakit dengan memanfaatkan potensi Kota Wisata Semarang.

d) Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara utuh yang memiliki  belas kasih, asertif, profesional, bekerja dalam tim, integritas dan

sejahtera.

3.3.FALSAFAH.

RSU William Booth memiliki falsafah :

a) Menjadikan RSU William Booth pilihan utama masyarakat Malang Raya.  b) Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.

c) Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan  profesionalisme.

d) Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam berkarya.

(13)

f) Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit. g) Keselarasan dalam melaksanakan tugas.

3.4.NILAI

 – 

 NILAI.

RSU William Booth memiliki nilai-nilai : B = Belas Kasih A = Asertif P = Profesional T = Tim Kerja I = Integritas S = Sejahtera 3.5.TUJUAN.

Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani

3.6.MOTTO.

RSU William Booth memiliki Motto :

“Memberikan pelayanan dengan belas kasih”

BAB IV

(14)
(15)

2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang umum dan keuangan

iii. Manajer

Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu :

1. Manajer Rawat Jalan, Medical Check Up dan Klinik Satelit. 2. Manajer Rawat Inap dan Keperawatan

3. Manajer Gawat Darurat dan Out Care 4. Manajer ICU dan Kamar Operasi.

5. Manajer Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan Asuransi.

6. Manajer Wellness Center. iv. Unit Kerja

Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau  profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun  pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RSU William Booth dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja :

- Instalasi Rawat Jalan.

- Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak. - Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2. - Instalasi Rawat Inap Lantai 2 ICU. - Instalasi Rawat Inap Kelas 3. - Instalasi Gawat Darurat. - Instalasi Kamar Operasi. - Instalasi Farmasi.

(16)

- Instalasi Laboratorium. - Instalasi Radiologi. - Instalasi Gizi

- Bagian Administrasi.

- Bagian Sumber Daya Manusia. - Bagian Rekam Medik.

- Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit. - Bagian Pemeliharaan Sarana.

- Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi. - Bagian Akuntansi.

- Bagian Inventory. - Bagian Keuangan. - Bagian Pemasaran. - Bagian Humas. v. Unit Kerja Outsourcing

Cleaning Service, Satpam, Taman  b. Unit Non Struktural

i. Komite

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RSU William Booth adalah sebagai  berikut :

1. Komite Pastoral.

2. Satuan Pemeriksa Internal. 3. Komite Etik Rumah Sakit. 4. Komite Medik.

5. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

6. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. 7. Komite Keperawatan

(17)

Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam  jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RSU William Booth

dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kelompok Staf Medis Bedah. 2. Kelompok Staf Medis Non Bedah. 3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut. iii. Panitia

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit

1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.

2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 3. Panitia Rekam Medik.

4. Panitia Farmasi dan Therapi.

5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.

(18)

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN

BAB VI

URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN Direktur

Ketua Komite Keperawatan

Sekretaris

(19)

6.1. KETUA KOMITE KEPERAWATAN. INSTALASI TERKAIT : IGD,IRNA,IRJA,IKO

Fungsi & Tanggung Jawab :

1. Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan atau target  pelayanan yang ingin dicapai Rumah Sakit.

2. Menetapkan pembagian pekerjaan, batasan tugas, tanggung jawab serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas

3. Mensupervisi dan mengkoordinasi bagian-bagian pelayanan.

4. Melakukan pengawasan dan pengontrolan bidang pelayanan keperawatan.

Uraian Tugas : Tugas Umum

1. Merencanakan :

 Program dan anggaran komite keperawatan

 Pembinaan, Penilaian, Pengembangan baik tata laksana kerja tugas-tugas

dan karyawan

 Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan keperawatan

2. Menetapkan pembagian tugas, batas-batas tugas, tanggung jawab, kewenangan hubungan kerja yang jelas bagi karyawan sesuai dengan bidang  pekerjaan masing-masing.

3. Memberi pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas pelayanan guna tercapai tujuan pelayanan secara efektif dan efisien dalam suasana kerja yang kondusif.

4. Melakukan pengawasan/pengontrolan mencakup tugas :

 Meneliti, menganalisis pekerjaan yang sudah, sedang dilaksanakan.  Menilai hasil pekerjaan.

 Mengoreksi, merevisi pekerjaan guna tercapai tujuan akhir pelayanan

(kepuasan pelanggan) sesuai rencana yang telah ditetapkan.

(20)

1. Merencanakan atau melaksanakan pelatihan dalam lingkup keperawatan dan kebidanan.

Nama Jabatan Bawahan Langsung : 1. Sekretaris Komite Keperawatan 2. Sub Komite Mutu

3. Sub Komite Kredensial 4. Sub Komite Etik

Korelasi Jabatan

NO JABATAN INSTALASI

ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur

RSU William Booth

Pengkoordinasian dan

 pengawasan kegiatan

Penyusunan rencana kerja

tahunan

Pengarahan dan pengaturan

tugas

Memimpin rapat

Kualifikasi Jabatan

Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan Pengalaman Kerja Pelatihan Ketua Komite Keperawatan Perawat 5 Tahun

6.2. SEKRETARIS KOMITE KEPERAWATAN. UNIT TERKAIT : IGD,IRNA,IRJA,IKO

(21)

1.Menetapkan rencana kerja komite keperawatan sesuai tujuan dan target  pelayanan yang ingin dicapai rumah sakit

2.Menetapkan pembagian pekerjaan,batasan tugas,tanggungjawab serta wewenang dan hubungan kerja yang jelas

Sifat Jabatan :

Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu : Pagi : jam 07.00 –  14.00 Wib

Uraian Tugas :

1.Mencatat, menyimpan & melaporkan setiap kegiatan komite keperawatan 2.Mengelola kantor komite keperawatan

Korelasi Jabatan

NO JABATAN INSTALASI

ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur RSU William

Booth

Pelaporan

Pengarahan 2 Ketua Komite Keperawatan RSU William Booth

Pelaporan

Pengarahan Kualifikasi Jabatan

Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan Pengalaman Kerja Pelatihan Sekretaris Komite Keperawatan DIII Kep 5 Tahun

(22)

INSTALASI TERKAIT : IGD,IRNA,IRJA,IKO

Sifat Jabatan :

Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu : Pagi : jam 07.00 –  14.00 Wib

Uraian Tugas :

1.Memantau pelaksanaan SPO 2.Melakukan audit keperawatan 3.Mengembangkan diklat

Korelasi Jabatan

NO JABATAN INSTALASI

ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur RSU William

Booth

Pelaporan

Pengarahan 2 Ketua Komite Keperawatan RSU William Booth

Pelaporan

Pengarahan Kualifikasi Jabatan

Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan

Pengalaman

Kerja Pelatihan

Sub Komite Mutu DIII Kep 5 Tahun

6.4. SUB KOMITE KREDENSIAL.

INSTALASI TERKAIT : IGD,IRJA,IRNA,IKO

Sifat Jabatan :

(23)

Uraian Tugas :

1.Melakukan kredensial

2.Mengatur wewenang profesi 3.Menyusun program orientasi Korelasi Jabatan

NO JABATAN INSTALASI

ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur RSU William

Booth

Pelaporan

Pengarahan 2 Ketua Komite Keperawatan RSU William Booth

Pelaporan

Pengarahan Kualifikasi Jabatan

Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan Pengalaman Kerja Pelatihan Sub Komite Kredensial DIII Keperawatan 5 Tahun

6.5. SUB KOMITE ETIK.

INSTALASI TERKAIT : IGD,IRJA,IRNA,IKO

Sifat Jabatan :

Dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu : Pagi : jam 07.00 –  14.00 Wib

Uraian Tugas :

1.Pedoman etik & sosialisasinya 2.Mengelola mekanisme masalah etik 3.Pemulihan nama baik

4.Mekanisme ijin penelitian

(24)

Korelasi Jabatan

NO JABATAN INSTALASI

ORGANISASI DALAM HAL 1 Direktur RSU William Booth

Pelaporan

Pengarahan 2 Ketua Komite Keperawatan RSU William Booth

Pelaporan

Pengarahan Kualifikasi Jabatan

Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan

Pengalaman

Kerja Pelatihan

Sub Komite Etik DIII

(25)

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

INSTALASI BENTUK KOORDINASI DENGAN KOMITE KEPERAWATAN

INSTALASI RAWAT INAP

1. Berkoordinasi dalam penerapan asuhan keperawatan terkini yang diterapkan disemua ruang perawatan 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar 3. Melakukan pendataan semua perawat rawat inap

tentang standar kompetensi yang harus dicapai

INSTALASI RAWAT JALAN

1. Melakukan pendataan semua perawat rawat jalan tentang standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap petugas Instalasi rawat jalan

2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar

INSTALASI GAWAT DARURAT

1. Melakukan pendataan semua perawat IGD tentang standar kompetensi yang harus dimiliki petugas IGD 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar

INSTALASI KAMAR OPERASI

1. Melakukan pendataan semua perawat IKO tentang standar kompetensi yang harus dimiliki petugas IKO 2. Menetapkan pola ketenagaan yang sesuai standar

(26)

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Komite Keperawatan yang handal dan profesional, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi  pengembangan kontribusi.

8.1. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM.

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM Komite Keperawatan saat ini adalah sbb :

TABEL 8.1

Pola Ketenagaan Bagian komite keperawatan RSU William Booth

No Jenis Pendidikan Jumlah Tenaga Pelatihan 1 S1 Keperawatan 1

2 DIII Keperawatan 4

(27)

BAB IX

PROGRAM ORIENTASI KOMITE KEPERAWATAN

Program orientasi yang diselenggarakan bagi perawat dan bidan baru di RSU William Booth adalah sebagai berikut :

TABEL 9.1.

Program Orientasi Bagian Komite Keperawatan

HARI

KE M A T E R I WAKTU METODA

PENANGGUNG JAWAB 1 Pengenalan ruang

dan fasilitas yang ada Jam 7- 14 Observasi dan demontrasi KaInstal 2 Pengenalan tehnik anamneses dan asuhan keperawatan Jam 7- 14 Observasi dan demontrasi 3 Pengenalan status dan administrasi  pasien Jam 7-14 Observasi dan demontrasi 4 Pengetahuan tentang  pemeriksaan tanda tanda vital dan tehnik pemberian obat(iv,im,sc,ic,po) Jam 7-14 Observasi dan demontrasi 5,6,7 Pengetahuan tentang tehnik tindakan keperawatan Jam 7-14 Observasi dan demontrasi 8,9,10, Penerapan  pendokumentasian Asuhan Keperawatan Jam 7-14 Bedsite teaching 11 Mendampingi dokter saat  pemeriksaan  pasien Jam 7-14 Bedsite teaching

(28)

BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala di bagian Komite Keperawatan RSU William Booth terdiri dari : 1. Rapat Rutin

2. Rapat Insidentil

10.1. RAPAT RUTIN

Rapat Rutin diselenggarakan pada :

Waktu :Setiap minggu Ke I & III setiap bulan Jam :08.00 s.d selesai

Tempat :Ruang Pertemuan Komite Keperawatan

Peserta :Ketua komite keperawatan,Sekretaris,Sub komite Mutu,Sub komite Kredensial,Sub komite Etik

Materi :

1. Evaluasi kinerja bagian komite keperawatan 2. Evaluasi SDM Bagian komite keperawatan

3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan 4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM keperawatan

5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan keperawatan

6. Dan lain –  lain.

Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan

10.2. RAPAT INSIDENTIL

Rapat Insidentil diselenggarakan pada :

Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu 12 Evaluasi Jam 7-14 Wawancara Manager,Kainstal,

sub komite kredensial

(29)

Jam : Sesuai undangan Tempat : Sesuai undangan

Peserta : Ketua komite keperawatan,Sekretaris,Sub komite Mutu,Sub komite Kredensial,Sub komite Etik

Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,

(30)

BAB XI

PERENCANAAN DAN EVALUASI

11.1. PENYUSUNAN RENCANA KERJA.

Penyusunan Rencana Kerja mengacu kepada jenis kegiatan yang ada di  bagian rekam medis sebagai dasar dalam memberikan pelayanan kepada  pasien.

Rencana kerja terdiri atas: 1. Rencana Kerja Tahunan 2. Rencana Kerja Rutin

A. Rencana kerja tahunan

Merupakan penyusunan kebutuhan Bagian komite keperawatan untuk diajukan dalam rencana kerja dan anggaran belanja (RAB). Penyusunan kebutuhan Bagian Komite Keperawatan dilaksanakan setiap triwulan kedua setiap tahun anggaran dengan tahapan-tahapan:

1. Evaluasi kinerja dan kebutuhan setiap lima tahun 2. Evaluasi kinerja dan kebutuhan satu tahun yang lalu

3. Menyusun proyeksi rencana kerja / program dan anggaran untuk tahun anggaran yang akan datang

Kebutuhan yang diajukan meliputi :

1. Anggaran Operasional yang terdiri atas :

- Kebutuhan rutin ATK, kebutuhan rumah tangga Komite Keperawatan

- Biaya pemeliharaan sarana yang ada di Bagian Komite Keperawatan

(31)

- Program pendidikan dan pelatihan dan pengembangan SDM Bagian Komite Keperawatan

2. Anggaran Investasi

3. Anggaran Program Lain - lain

B. Rencana Kerja Rutin

Berdasarkan hasil pembahasan rapat rutin dibuat upaya perbaikan melalui pendekatan harian dan recheck action. Perencanaan yang dilakukan untuk upaya perbaikan akan diikuti dengan evaluasi terhadap upaya tersebut.

11.2. EVALUASI KERJA. Evaluasi meliputi :

1. Evaluasi kinerja SDM Bagian Komite Keperawatan terdiri : a. Evaluasi terhadap pelaksanaan kerja sehari-hari

 b. Evaluasi terhadap keluhan yang ada.

2. Evaluasi kinerja Bagian Komite Keperawatan terdiri dari : a. Evaluasi terhadap indikator pelaksanaan ketepatan laporan  b. Evaluasi terhadap kinerja Komite Keperawatan.

c. Evaluasi terhadap sensus harian untuk penyusunan indikator rumah sakit.

3. Evaluasi Kinerja Rumah Sakit terdiri :

Menyediakan informasi sebagai bahan evaluasi kinerja ruimah sakit minimal berupa :

a. Kinerja produktivitas rawat jalan, rawat inap, IGD dan IKO  b. Trend kinerja produktivitas pelayanan rumah sakit.

c. Indikator kinerja mutu

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan profesionalisme keperawatan/kebidanan melalui peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Bekerja sama dengan direktur atau bidang keperawatan dalam

Sub Komite Mutu Profesi adalah sub komite yang bertanggungjawab terhadap mutu dan peningkatan mutu pelayanan medis secara professional dan sesuai standar praktek klinik yang

Ketua Komite Medis adalah seseorang yang bertanggug jawab terhadap terlaksananya peningkatan profesionalisme staf medis dengan cara melakukan kredensial terhadap semua

bahwa berdasarkan kondisi kepegawaian dan pembagian tugas yang dilakukan, struktur organisasi Komite PMKP berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit, maka Komite Keperawatan telah membentuk suatu sub komite Peningkatan Mutu Pelayanan yang membantu Komite

Berdasarkan rekomendasi Komite Keperawatan yang telah melakukan proses kredensial terhadap tenaga keperawatan RSU Bina Kasih, atas nama:

Pengurus Yayasan Sari Mutiara Medan bersama Pimpinan Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Lubuk Pakam dari tahun ketahun berupaya keras agar Rumah

Komite Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam hal menyusun, menetapkan Standar Asuhan Keperawatan di rumah sakit, memantau pelaksanaan