• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Hari / Tanggal  Rabu / 03 Juli 2014  Waktu   pkl. 14.00 – 16.00  Tempat  Ruang Rapat Senat Akademik  Balai Pertemuan Ilmiah ITB  Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung  Peserta  Hadir (9 orang): Andi Isra Mahyuddin, Dicky R. Munaf, Indratmo Soekarno,  Jann Hidayat Tjakraatmadja, M. Salman AN, Reynaldo Zoro,       Mikrajuddin Abdullah, Tati Suryati Syamsudin, Tutus Gusdinar Kartawinata    Tidak hadir (6 orang): Deddy Kurniadi, B. Kombaitan, Intan Ahmad,        Joko Siswanto, Puti Fatida Marzuki, Ricky Lukman Tawekal    Hadir ( 11 orang) Guru Besar Wakil Fakultas: Bambang Sunendar (FTI),    Benhard Sitohang (STEI),  Doddy Sutarno (FMIPA), Iwan Kridasantausa (FTSL),  Ketut Wikantika (FITB), Rudi Sayoga Gautama (FTTM),        Setiawan Sabana (FSRD), Sri Nanan Widiyanto (SITH), Sukrasno (SF),          Togar M. Simatupang (SBM), Tommy Firman (SAPPK)    Tidak hadir (1 orang):   Mardjono Siswosuwarno (FTMD)     Agenda Rapat  1. Pembahasan tentang Pembentukan Forum Guru Besar ITB     Catatan Rapat  dan tindak  lanjut     Peserta rapat mencermati dan menyampaikan saran‐saran perbaikan  terhadap draf yang disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas  Pembentukan Forum Guru Besar    Peserta rapat sepakat untuk membentuk Tim Kecil (yang terdiri dari  Joko Siswanto, Indratmo Soekarno, M. Salman AN, Reynaldo Zoro,  Setiawan Sabana,  Tutus Gusdinar Kartawinata), untuk  menindaklanjuti perbaikan draf berdasarkan masukan yang  disampaikan dan menyetujui hasil perbaikan tersebut  dikomunikasikan lewat milis   Tim Kecil sepakat mengadakan rapat perbaikan pada tanggal 8 Juli  2014.    Draf hasil kerja Tim Kecil telah disampaikan ke milis Komisi 2 SA  ITB  dan semua anggota Satuan Tugas Pembentukan Forum Guru Besar.   Draf tersebut kemudian diperbaiki berdasarkan masukan dari  beberapa anggota Satuan Tugas Pembentukan Forum Guru Besar,  sehingga diperoleh draf versi terlampir.  

(2)

          Bandung, 16 Juli 2014   Komisi Kelembagaan SA‐ITB           Menyetujui   Sekretaris,       Ketua Komisi Kelembagaan SA‐ITB           (M. Salman A.N.)       (Indratmo Soekarno)     

(3)

      KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK  INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG         Nomor :    TENTANG  FORUM GURU BESAR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG  SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG   

Menimbang : a bahwa Institut Teknologi Bandung merupakan agen peradaban yang memiliki integritas untuk turut aktif mengembangkan masa depan bangsa sesuai dengan perkembangan generasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan secara universal;

b bahwa guna mewujudkan wahana untuk mendedikasikan dengan tepat pemikiran akademik bagi masa depan budaya bangsa dan kesejahteraan masyarakat yang selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan humaniora dibutuhkan suatu Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung;

c bahwa Sidang Senat Akademik Institut Teknologi Bandung tanggal 7 Februari 2014 telah menyetujui pembentukan Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung dalam sistem organisasi di Institut Teknologi Bandung sebagai pelaksanaan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta ITB pasal 32 ayat 3;

d bahwa Senat Akademik Institut Teknologi Bandung telah membentuk Satuan Tugas Pembentukan Forum Guru Besar yang bersama Komisi II telah melakukan kajian tentang perlunya Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung sebagaimana tersebut pada butir c di atas;

e bahwa Sidang Senat Akademik tanggal … 2014 telah menetapkan ketentuan tentang Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung;

f bahwa sebagai tindak lanjut butir e perlu diterbitkan Surat Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung.

(4)

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung;

4. Surat Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung Nomor 012/SK/II.A/ KP/2014 tanggal 21 Januari 2014, tentang Penetapan Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Institut Teknologi Bandung.

MEMUTUSKAN:  Menetapkan: 

PERTAMA : Membentuk Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung sebagaimana pokok-pokok aturan yang tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini. KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan diubahnya

ketetapan ini dengan ketentuan akan diperbaiki apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan dalam penetapannya.

       Ditetapkan di Bandung        Pada tanggal    ……….. 2014       Ketua,         Prof. Intan Ahmad, PhD       NIP. 195805011986011001      Tembusan Yth. :        1. Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung    2. Rektor Institut Teknologi Bandung      3. Para Dekan Fakultas/Sekolah di Institut Teknologi Bandung   

(5)

Tanggal   :  

    FORUM GURU BESAR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG  Mukadimah 

Saat ini, kita sudah berada di era globalisasi, yang mendorong tumbuhnya pola hubungan internasional baru, yang makin terbuka dan hampir tanpa "dinding pembatas". Globalisasi berdampak pada terciptanya perubahan peradaban bangsa, serta menimbulkan ketidakpastian dan kompleksitas permasalahan yang dihadapi suatu negara. Indonesia juga tidak lepas dari tantangan untuk mampu survival dan sekaligus mampu menumbuhkan kesejahteraan bangsa, dalam konteks pengaruh global ini. Untuk itu, Indonesia membutuhkan karya-karya pikir para Guru Besar bangsa yang bijak, baik di tataran konsep maupun praktik, untuk menyelesaikan tantangan-tantangan zaman yang mengglobal.

Jabatan Guru Besar merupakan mandat penugasan yang diberikan oleh negara kepada seseorang dosen di perguruan tinggi berdasarkan pengakuan kepakaran dan kecendikiaan dalam suatu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan humaniora. Dengan kepakaran dan kecendikiaannya, Guru Besar mempunyai kapasitas dan tanggungjawab untuk mengembangkan konsep dan pemikiran tentang keilmuan masa depan, serta berperan dalam pengembangan peradaban dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan dunia. Selain itu, sebagai pemimpin akademik, Guru Besar bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menjaga nilai-nilai akademik.

Sebagai wadah pengabdian para Guru Besar, perguruan tinggi merupakan agen peradaban yang berkontribusi untuk turut aktif mengembangkan masa depan kehidupan bangsa sesuai dengan perkembangan generasi, serta memiliki integritas untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya untuk mensinergikan potensi yang dimiliki perguruan tinggi.

Berdasarkan kesadaran tersebut, Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB-ITB) dibentuk sebagai wahana institusionalisasi bagi para Guru Besar Institut Teknologi Bandung. FGB-ITB didukung oleh Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan Rektor Institut Teknologi Bandung. Diharapkan FGB-ITB berkontribusi dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk pemikiran cerdas dan bijaksana, sesuai dengan kaidah akademik yang bersifat netral, serta dituangkan dalam tulisan sebagai karya intelektual. Para Guru Besar dapat lebih berkontribusi memberikan saran dan pertimbangan untuk mengembangkan peradaban yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan humaniora di dalam forum yang kolegial.

(6)

Peran dan Fungsi

Berdasarkan Statuta Institut Teknologi Bandung, FGB-ITB berperan aktif dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. mengembangkan pemikiran akademik bagi penyelesaian permasalahan bangsa; b. mengembangkan konsep dan pemikiran tentang keilmuan masa depan;

c. menjaga dan mengembangkan tradisi nilai-nilai luhur Institut Teknologi Bandung.  

Forum ini berfungsi untuk menjadikan Institut Teknologi Bandung sebagai agen peradaban yang memiliki integritas untuk mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Berbagai hal mengenai kedaulatan bangsa, nilai-nilai akademik dan pendidikan karakter bangsa, serta kedaulatan, kontribusi, dan keterpaduan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan humaniora untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dibicarakan dalam FGB-ITB, selama didasarkan atas kepakaran dan kecendikiaan dalam disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan humaniora.

Dalam melaksanakan fungsinya, FGB-ITB senantiasa menjunjung tinggi sikap netral dan berpedoman kepada pemikiran akademik, azas ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan humaniora, serta tradisi dan nilai-nilai luhur perguruan tinggi. Sebagai anggota FGB-ITB, para Guru Besar berperan dalam diskusi dan penyusunan naskah konsepsional tentang solusi berbagai isu atau masalah aktual dalam upaya mewujudkan kepedulian dan peran aktif Guru Besar untuk pembangunan bangsa.

 

Bentuk dan Sifat Organisasi 

Organisasi berbentuk forum dan bersifat fleksibel, terbuka, dan cepat tanggap sehingga mampu menampilkan hakikat Guru Besar yang mumpuni dan bersikap proaktif dalam memberikan respon berupa solusi akademik terhadap permasalahan bangsa dan pengembangan peradaban dunia. FGB-ITB merupakan wadah aspirasi Guru Besar yang bertugas membahas berbagai hal aktual kehidupan berbangsa dan bernegara dengan memfasilitasi arena sumbang saran yang mampu menampilkan kecendikiaan dan sosok keilmuan yang tumbuh berkembang di Institut Teknologi Bandung. Bentuk organisasi FGB-ITB memberi peluang dan kesempatan bagi komunitas Guru Besar untuk menemukan pola pikir baru agar Institut Teknologi Bandung dapat menghadirkan pemikiran tajam dan merealisasikan program-program yang mendapat dukungan dan apresiasi dari masyarakat.

     

(7)

Emeritus Institut Teknologi Bandung. Anggota forum memilih seorang Ketua dan Sekretaris untuk masa jabatan 2 (dua) tahun. Sebagai pimpinan organisasi yang bersifat fasilitatif, Ketua dan Sekretaris berperan sebagai pimpinan dan sekretaris sidang. Penyelenggaraan operasional FGB-ITB dapat dilaksanakan secara kolektif-representatif yang didukung oleh kelompok riset dan kepakaran baik secara nasional maupun internasional. FGB-ITB menyusun tata tertib sesuai kebutuhan dan dituangkan dalam SK Senat Akademik.

 

Sidang dan Rapat 

Sidang pleno diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. Di luar sidang pleno tersebut dapat diselenggarakan rapat atau sidang khusus sesuai dengan kebutuhan.

Anggaran dan Administrasi  

Anggaran FGB-ITB diajukan melalui Senat Akademik Institut Teknologi Bandung. FGB-ITB memiliki administrasi dan fasilitas secara tersendiri dan didukung oleh tenaga kerja profesional. Pertanggungjawaban 

FGB-ITB membuat laporan kerja tahunan dan disampaikan kepada Senat Akademik, Rektor, dan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung.

Proses Pembentukan 

Ketua Senat Akademik Institut Teknologi Bandung untuk pertama kalinya mengundang dan mengadakan rapat pembentukan ITB sampai dengan terpilihnya Ketua dan Sekretaris FGB-ITB. Selanjutnya, Ketua dan Sekretaris FGB-ITB yang terpilih ditetapkan berdasarkan SK SA-ITB, dan bertanggung jawab terhadap terlaksananya peran dan fungsi FGB. Pemilihan Ketua dan Sekretaris FGB-ITB periode selanjutnya menjadi tanggung Jawab FGB-ITB dan ditetapkan dalam SK SA-ITB, yang dilaporkan kepada Rektor dan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung.

Penutup 

Pembentukan FGB-ITB dipandang sebagai langkah strategis masyarakat akademik Institut Teknologi Bandung untuk melihat prospek dan tata kelola lembaga di masa depan bagi kemajuan bangsa.

         

  Ketua, 

Prof. Intan Ahmad, PhD  NIP. 195805011986011001 

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu kemampuan membaca pemahaman, perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajaran yang baru dan berbeda dari pembelajaran sebelumnya, agar kemampuan

Dengan pembuatan Software ini diharapkan dapat menghilangkan batasan ruang dan waktu, serta dapat membantu dalam penelitian, dengan menggunakan fitur automatic citation dapat

Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada PT PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Retrieved from E-Jurnal Universitas

Kapasitas produksi yang terpasang pada lokasi tambang andesit baru sebesar 600 ton per jam dan dapat beroperasi untuk jangka waktu 20 - 30 tahun..

Radio dikatakan sebagai sahabat masyarakat dari berbagai lapisan dikarenakan radio dapat digunakan dari beragam orang dengan latar pendidikan dan adat istiadat yang berbeda

Nilai keserempakkan kontak PMT saat membuka atau menutup didasarkan pada hasil penunjukkan circuit breaker analyzer (Goeritno & Syaputra, 2014).. Dari tabel 4 dapat

Struktur perekonomian Kabupataen Lamongan yang masih besar ditopang oleh sektor pertanian mengakibatkan laju pertumbuhan ekonominya masih dibawah rata-rata Jawa

Dari serangkaian kegiatan pada pelatihan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan