• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus OMSK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kasus OMSK"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

OMSK merupakan salah satu penyebab gangguan telinga pada berbagai negara, OMSK merupakan salah satu penyebab gangguan telinga pada berbagai negara, terutam

terutama a di di Negara berkembanNegara berkembang.g. InsInsiden iden OMSOMSK K ini ini berbervarivariasi asi padpada a setisetiap ap negnegaraara.. Secara umum, insiden OMSK dipengaruhi oleh ras dan faktor sosioekonomi. Lebih dari Secara umum, insiden OMSK dipengaruhi oleh ras dan faktor sosioekonomi. Lebih dari !" beban dunia akibat OMSK

!" beban dunia akibat OMSK ini dipikul oleh negara#negara ini dipikul oleh negara#negara di $sia %di $sia %enggara, daerahenggara, daerah &as

&asifik ifik 'ar'arat, at, $$frikfrika, a, dan dan bebbeberaperapa a daedaerah rah minminorioritas tas di di &as&asifiifik. k. KehKehiduidupan pan sossosialial ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan status kesehatan serta gi(i yang )elek  ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan status kesehatan serta gi(i yang )elek  merup

merupakan faktor akan faktor yang men)adi dasar yang men)adi dasar untuuntuk k meninmeningkatnygkatnya a prevalprevalensi OMSK ensi OMSK padapada negara yang sedang berkembang. &revalensi OMSK di Indonesia adalah *,+" atau negara yang sedang berkembang. &revalensi OMSK di Indonesia adalah *,+" atau diper

diperkirakan sekitar , kirakan sekitar , )uta pendudu)uta penduduk k IndoIndonesia dan nesia dan pasien OMSK merupakan -"pasien OMSK merupakan -" dari pasien#pasien yang berobat

dari pasien#pasien yang berobat di poliklinik %/% rumah sakit di Indonesiadi poliklinik %/% rumah sakit di Indonesia0,-0,-..

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tub

tuba a 1us1ustachtachiusius, , antantrum rum masmastoitois, s, dan dan sel#sel#sel sel mastmastoidoid. . OtiOtitis tis medmedia ia supsupurauratif tif krokronisnis 2OMSK3 adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan 2OMSK3 adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis media akut 2OM$3 dengan perforasi encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis media akut 2OM$3 dengan perforasi membran timpani men)adi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih membran timpani men)adi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari - bulan. 'ila infeksi berlangsung kurang dari - bulan disebut otitis media supuratif  dari - bulan. 'ila infeksi berlangsung kurang dari - bulan disebut otitis media supuratif  subakut. 'eberapa faktor yang menyebabkan OM$ men)adi OMSK ialah terapi yang subakut. 'eberapa faktor yang menyebabkan OM$ men)adi OMSK ialah terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh  pasien

 pasien rendah rendah 2gi(i 2gi(i kurang3 kurang3 atau atau hygiene hygiene buruk. buruk. Oleh Oleh sebab sebab itu itu KI1 KI1 yang yang baik baik kepadakepada  pasien dengan OMSK sangatlah penting un

(2)

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN IDENTITAS PASIEN  Nama

 Nama 4 Ny.4 Ny.55 6

6mmuurr 4 4 77* * ttaahhuunn 5enis

5enis KelamiKelaminn 4 &4 &erempuerempuanan $

$llaammaatt 4 4 ''iimmaa &

&eekkeerr))aaaann 4 4 SS88aassttaa

ANAMNESIS ANAMNESIS

Keluhan utama : Keluhan utama :

&enurunan pendengaran se)ak - minggu &enurunan pendengaran se)ak - minggu Riwayat penyakit sekaan! :

Riwayat penyakit sekaan! :

&asien datang ke poliklinik %/% 9S6& Mataram dengan keluhan pendengarannya &asien datang ke poliklinik %/% 9S6& Mataram dengan keluhan pendengarannya men

menuruurun. n. KelKeluhauhan n ini ini disdisadaadari ri ketiketika ka oraorang#ng#oraorang ng disdisekiekitarntarnya ya yanyang g seriseringng memanggil dalam )arak yang cukup )auh tidak dapat didengarnya meskipun dengan memanggil dalam )arak yang cukup )auh tidak dapat didengarnya meskipun dengan  berteriak. Keluhan

 berteriak. Keluhan ini sudah dirasakan ini sudah dirasakan se)ak setengah se)ak setengah bulan yang lalu. bulan yang lalu. SebelumnyaSebelumnya  pasien

 pasien mengaku mengaku pernah pernah keluar keluar cairan cairan dari dari telinga telinga kanan kanan dan dan kirinya kirinya se)ak se)ak sekitar sekitar  dua atau

dua atau tiga bulan yang tiga bulan yang lalu. :airan yang lalu. :airan yang keluakeluar r ber8arber8arna kekuningna kekuningan, sedikitan, sedikit ken

kentaltal, , tidtidak ak berberbau, dan bau, dan tidtidak ak disdisertaertai i kelkeluar uar dardarah. ah. :ai:airan ran yanyang g kelkeluar uar hilhilangang timbul dan terasa nyeri pada kedua telinganya. &asien )uga mengeluh hingga saat timbul dan terasa nyeri pada kedua telinganya. &asien )uga mengeluh hingga saat ini telinganya terkadang terasa

ini telinganya terkadang terasa nyeri dan nyeri dan berdenberdengunggung. . &asien pernah mengalami&asien pernah mengalami demam sekitar dua bulan

demam sekitar dua bulan yang lalu sebelum keluar cairan dari yang lalu sebelum keluar cairan dari telingtelinganya. Saat inianya. Saat ini de

demamam m susudadah h titidadak k adada a lalagi. gi. SaSaat at inini i babatutuk, k, pipileklek, , bebersirsin#n#bebersirsin, n, dadan n hihidudungng tersumbat disangkal oleh pasien.

tersumbat disangkal oleh pasien.

• Riwayat penyakit "ahulu :Riwayat penyakit "ahulu :

&asien mengaku sering mengkorek#korek telinganya meggunakan kayu, cutton bud, &asien mengaku sering mengkorek#korek telinganya meggunakan kayu, cutton bud, dan

(3)

/ingga telinganya terasa nyeri dan mengeluarkan cairan sekitar dua atau tiga bulan yang lalu.

Riwayat penyakit kelua!a :

 %idak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. Riwayat ale!i :

 %idak ada alergi terhadap obat#obatan ataupun makanan. Riwayat Pen!#$atan :

&asien menyangkal adanya ri8ayat pengobatan sebelumnya.

PEMERIKSAAN %ISIK  Status &enealis

• Keadaan umum 4 'aik 

• Kesadaran 4 :ompos mentis • ;:S 4 17<M

• %anda vital 4

%= 4 00!>?! mm/g /9 4 ++ @>menit 994 0+ @>menit Suhu4 %eraba normal Status L#kalis

 Pemeriksaan telinga  No

.

&emeriksaan

%elinga %elinga kanan %elinga kiri 0. =aun telinga 'entuk dan ukuran dbn,

edema 2#3, hiperemi 2#3,

'entuk dan ukuran dbn, edema 2#3, hiperemi 2#3,

(4)

hematoma 2#3, fistula 2#3, massa 2#3, nyeri pergerakan aurikula 2#3, nyeri tekan tragus 2#3, nyeri tekan retroaurikula 2#3.

hematoma 2#3, fistula 2#3, massa 2#3, nyeri pergerakan aurikula 2#3, nyeri tekan tragus 2#3, nyeri tekan retroaurikula 2#3.

-. Liang telinga luar 

Serumen 2#3, Sekret 2#3, 1dema 2#3, /iperemi 2#3, Aurunkel 2#3 Serumen 2#3, sekret 2#3. 1dema 2#3, hiperemi 2#3, furunkel 2#3 *. Membran timpani tampak perforasi 2B3 sentral berukuran sub#total, retraksi 2#3, bulging 2#3, cone of light 2#3, pulsasi 2#3.

&erforasi 2B3 sentral  berukuran sub#total, sekret 2#3, retraksi 2#3, bulging 2#3, cone of light 2#3, pulsasi 2#3.

 Pemeriksaan hidung 

&emeriksaan /idung /idung kanan /idung kiri /idung luar  'entuk 2dbn3, inflamasi 2#3,

nyeri tekan 2#3, deformitas 2#3

'entuk 2bdn3, inflamasi 2#3, nyeri tekan 2#3, deformitas 2#3 Rin#sk#pi antei#

<estibulum nasi dbn, ulkus 2#3 dbn, ulkus 2#3 :avum nasi 'entuk 2dbn3, mukosa

hiperemia 2#3

'entuk 2dbn3, mukosa hiperemia 2#3

Meatus nasi media Mukosa hiperemia 2#3 , sekret 2#3, massa 2#3

Mukosa hiperemia 2#3 , sekret 2#3, massa 2#3

Konka nasi inferior  1dema 2#3, mukosa hiperemi 2#3, sekret 2#3, livide 2#3

1dema 2#3, mukosa hiperemi 2#3, sekret 2#3, livide 2#3

Septum nasi =eviasi 2#3, benda asing 2#3,  perdarahan 2#3, ulkus 2#3

=eviasi 2#3, benda asing2#3,  perdarahan 2#3, ulkus 2#3 &alpasi sinus

(5)

 Pemeriksaan Tenggorokan

Mukosa 'ukal ber8arna merah muda, hiperemia 2#3 Lidah Normal

6vula Normal

&alatum mole 6lkus 2#3, hiperemi 2#3

Aaring Mukosa hiperemi 2#3, membran 2#3, granul 2#3

%onsila palatina /iperemia 2#3, ukuran %0#%0, Kripte melebar 2#3, detritus 2#3 Pemeiksaan %isik Khusus

Tes Rinne :

Aui'ula Deksta : ne!ati(e Aui'ula Sinista : ne!ati(e Tes )e$e : Latealisasi ke kanan Tes Swa$a'h :

Aui'ula Deksta : Meman*an! Aui'ula Sinista : Meman*an!

(6)

DIA&NOSIS

# %uli konduksi dera)at sedang et causa otitis media supuratif kronis tipe aman fase tenang dekstra et sinistra

DIA&NOSIS +ANDIN& ,-. PEMERIKSAAN PENUN/AN&

• Kultur dan u)i resistensi kuman dari sekret telinga

• &emeriksaan 9adiologi berupa radiologi konvensional>posisi schuller 

REN0ANA USULAN TERAPI

• Larutan /-O- *" selama *# hari.

• Setelah sekret berkurang diberikan Oflo@acin !.*" - @ *# tetes • %ablet $mo@icilin !! mg *@0tablet per hari selama ? hari

• %ablet &seudoefedrin -7! mg 0@0 tablet perhari • %ablet Ibuprofen !! mg *@0 tablet perhari bila nyeri

• %impanoplasti untuk telinga kanan apabila perforasi membran timpani menetap

• KI1 kepada pasien 4

0. Makan, minum dan istirahat yang cukup -. Men)aga hygiene daerah daun telinga

(7)

*. %idak mengorek keliang telinga

7. Men)aga agar air tidak masuk ke telinga se8aktu mandi dan dilarang berenang . Segera berobat bila menderita IS&$

.

Kontrol )ika obat habis dan bila sebelum obat habis timbul keluhan lain segera kontrol kembali

?.

Memberikan pen)elasan kepada pasien mengenai rencana untuk melakukan operasi rekonstruksi yaitu timpanoplasti pada telinga kanan apabila perforasi membran timpani menetap setelah pengobatan

PRO&NOSIS =ubia ad bonam

(8)

TIN/AUAN PUSTAKA

A1 De2inisi

Membran timpani merupakan pembatas antara telinga luar dengan telinga tengah. Otitis media supuratif kronis 2OMSK3 adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan  perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah menetap atau  berulang dan biasanya diikuti oleh penurunan pendengaran dalam beberapa tingkatan.

Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah0,*,7,.

%ipe klinik OMSK dibagi atas dua, yaitu tipe tubotimpanal 2tipe rinogen, tipe sekunder, OMSK tipe )inak3 dan tipe atikoantral 2tipe primer, tipe mastoid, OMSK tipe ganas3. OMSK tipe ganas ini dapat menimbulkan komplikasi kedalam tulang temporal dan ke intrakranial yang dapat berakibat fatal-,.

+1 Epi"emi#l#!i

OMSK adalah salah satu penyebab gangguan telinga pada berbagai negara, terutama negara berkembang dengan insidensi bervariasi pada setiap negara. Secara umum, insiden OMSK dipengaruhi oleh ras dan faktor sosioekonomi. Misalnya, OMSK lebih sering di)umpai pada orang 1skimo dan Indian $merika, anak#anak aborigin $ustralia dan orang kulit hitam di $frika Selatan. Calaupun demikian, lebih dari !" beban dunia akibat OMSK ini dipikul oleh negara#negara di $sia %enggara, daerah &asifik  'arat, $frika, dan beberapa daerah minoritas di &asifik. Kehidupan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan status kesehatan serta gi(i yang buruk merupakan faktor  yang men)adi dasar untuk meningkatnya prevalensi OMSK pada negara yang sedang  berkembang0,-,.

Survei prevalensi di seluruh dunia, yang 8alaupun masih bervariasi dalam hal definisi penyakit, metode sampling serta mutu metodologi, menun)ukkan beban dunia akibat OMSK melibatkan D**! )uta orang dengan telinga berair, !" di antaranya 2*D-!! )uta3 menderita kurang pendengaran yang signifikan. Secara umum, prevalensi OMSK di Indonesia adalah *,+" atau diperkirakan sekitar , )uta penduduk Indonesia dan pasien OMSK merupakan -" dari pasien#pasien yang berobat di poliklinik %/% rumah sakit di Indonesia-.

(9)

01 Eti#l#!i

%er)adinya OMSK disebabkan oleh keadaan mukosa telinga tengah yang tidak  normal atau tidak kembali normal setelah proses peradangan akut telinga tengah, keadaan tuba 1ustachius yang tertutup dan adanya penyakit telinga pada 8aktu bayi. %er)adinya OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak,  )arang dimulai setelah de8asa. Aaktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring 2adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis3, mencapai telinga tengah melalui tuba 1ustachius. &roses infeksi ini sering disebabkan oleh campuran mikroorganisme aerobik  dan anaerobik yang multiresisten terhadap standar yang ada saat ini. Kuman penyebab yang sering di)umpai pada OMSK ialah Pseudomonas aeruginosa sekitar !", Proteus  sp. -!" dan Staphylococcus aureus -". Aungsi tuba 1ustachius yang abnormal

merupakan faktor predisposisi yang di)umpai pada anak -,7,?.

'eberapa penyebab OMSK antara lain 7,?4

0. Lingkungan -. ;enetik 

*. Otitis media sebelumnya. 7. Infeksi

. Infeksi saluran nafas atas . $utoimun

?. $lergi

+. ;angguan fungsi tuba eustachius.

'eberapa faktor#faktor yang menyebabkan perforasi membran timpani menetap pada OMSK 7,?4

0. Infeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang mengakibatkan produksi sekret telinga purulen berlan)ut.

-. 'erlan)utnya obstruksi tuba eustachius yang mengurangi penutupan spontan pada  perforasi.

*. 'eberapa perforasi yang besar mengalami penutupan spontan melalui mekanisme migrasi epitel.

(10)

7. &ada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan yang cepat diatas sisi medial dari membran timpani. &roses ini )uga mencegah penutupan spontan dari perforasi.

Aaktor#faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga tengah supuratif men)adi kronis ma)emuk, antara lain 4

0. ;angguan fungsi tuba eustachius yang kronis atau berulang. -. Infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang. *. Obstruksi anatomik tuba 1ustachius parsial atau total 7. &erforasi membran timpani yang menetap.

. %er)adinya metaplasia skumosa atau perubahan patologik menetap lainya pada telinga tengah.

. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga atau rongga mastoid.

?. %erdapat daerah#daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten di mastoid. +. Aaktor#faktor konstitusi dasar seperti alergi, kelemahan umum atau perubahan

mekanisme pertahanan tubuh.

D1 Pat#!enesis

&atogensis OMSK belum diketahui secara lengkap, tetapi dalam hal ini merupakan stadium kronis dari otitis media akut 2OM$3 dengan perforasi yang sudah terbentuk  diikuti dengan keluarnya sekret yang terus menerus. &erforasi sekunder pada OM$ dapat ter)adi kronis tanpa ke)adian infeksi pada telinga tengah misal perforasi kering. 'eberapa penulis menyatakan keadaan ini sebagai keadaan inaktif dari otitis media kronis. OM$ dengan perforasi membran timpani men)adi OMSK apabila prosesnya sudah lebih dari - bulan. Sumbatan %uba 1ustachius merupakan faktor penyebab utama ter)adinya OM$7,.

&ada keadaan normal, muara tuba 1ustachius berada dalam keadaan tertutup dan akan membuka bila kita menelan. %uba 1ustachius ini berfungsi untuk  menyeimbangkan tekanan udara telinga tengah dengan tekanan udara luar 2tekanan udara atmosfer3. Aungsi tuba yang belum sempurna, tuba yang pendek, penampang relatif besar pada anak dan posisi tuba yang datar men)elaskan mengapa suatu infeksi

(11)

saluran nafas atas pada anak akan lebih mudah men)alar ke telinga tengah sehingga lebih sering menimbulkan OM$ daripada de8asa7.

&ada anak dengan infeksi saluran nafas atas, bakteri menyebar dari nasofaring melalui tuba 1ustachius ke telinga tengah yang menyebabkan ter)adinya infeksi dari telinga tengah. &ada saat ini ter)adi respons imun di telinga tengah. Mediator   peradangan pada telinga tengah yang dihasilkan oleh sel#sel imun infiltrat, seperti

netrofil, monosit, dan leukosit serta sel lokal seperti keratinosit dan sel mastosit akibat  proses infeksi tersebut akan menambah permiabilitas pembuluh darah dan menambah  pengeluaran sekret di telinga tengah.

Selain itu, adanya peningkatan beberapa kadar sitokin kemotaktik yang dihasilkan mukosa telinga tengah karena stimulasi bakteri menyebabkan ter)adinya akumulasi sel# sel peradangan pada telinga tengah. Mukosa telinga tengah mengalami hiperplasia, mukosa berubah bentuk dari satu lapisan, epitel skuamosa sederhana, men)adi  pseudostratified  respiratory epithelium dengan banyak lapisan sel di antara sel tambahan tersebut. 1pitel respirasi ini mempunyai sel goblet dan sel yang bersilia, mempunyai stroma yang banyak serta pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan  peningkatan pengeluaran sekret. &erforasi membran timpani ter)adinya nekrosis  )aringan akibat to@in nekrotik yang dikeluarkan oleh bakteri. &enyembuhan OM$ ditandai dengan hilangnya sel#sel tambahan dan kembali ke bentuk lapisan epitel sederhana, membran timpani yang berangsur normal dan kemudian menutup serta sekret yang tidak ada lagi. 'ila perforasi menetap dan sekret tetap keluar lebih dari - bulan maka keadaan ini disebut Otitis Media Supuratif Kronis 2OMSK3-,7.

E1 Klasi2ikasi OMSK 

OMSK dapat dibagi men)adi - tipe, yaitu-,4

0. %ipe tubotimpanal

%ipe tubotimpanal disebut )uga sebagai tipe )inak 2benigna3 dengan perforasi yang letaknya sentral. 'iasanya tipe ini didahului dengan gangguan fungsi tuba yang menyebabkan kelainan di kavum timpani. %ipe ini disebut )uga dengan tipe mukosa karena proses peradangannya biasanya hanya pada mukosa telinga tengah, dan disebut  )uga tipe aman karena tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

(12)

-. %ipe atikoantral

'eberapa nama lain digunakan untuk tipe ini OMSK tipe tulang karena penyakit menyebabkan erosi tulang, tipe bahaya ataupun sering disebut sebagai chronic  supurative otitis media with cholesteatoma.  &erforasi membran timpani yang ter)adi  pada tipe ini biasanya perforasi yang marginal yang dihasilkan dari suatu kantong retraksi dan muncul di pars plasida, merupakan perforasi yang menyebabkan tidak ada sisa pinggir membran timpani 2annulus timpanikus3. Oleh sebab itu dinding bagian tulang dari liang telinga luar, atik, antrum, dan sel#sel mastoid dapat terlibat dalam  proses inflamasi sehingga tipe ini disebut Epenyakit atikoantralF.

Kolesteatoma pada OMSK tipe atikoantral adalah suatu kantong retraksi yang dibatasi oleh epitel sel skuamosa yang diisi dengan debris keratin yang muncul dalam ruang yang berpneumatisasi dari tulang temporal. Kolesteatoma mempunyai kemampuan untuk tumbuh, mendestruksi tulang, dan menyebabkan infeksi kronik  sehingga suatu otitis media kronik dengan kolesteatoma sering dikatakan sebagai Epenyakit yang tidak amanF dan secara umum memerlukan penatalaksanaan bedah.

%1 &e*ala Klinik OMSK 

;e)ala Klinis yang sering ditemukan pada pasien dengan OMSK adalah sebagai  berikut +4

0. %elinga 'erair 2Otorrhoe3

Otitis media kronik aktif berarti ada pengeluaran sekret. 6mumnya bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangannya.Sekret yang mukus dihasilkan oleh aktivitas kelen)ar sekretorik telinga tengah dan mastoid. Sekret yang sangat bau  ber8arna kuning abu#abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan produk 

degenerasinya. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. &ada OMSK stadium inaktif  tidak di)umpai adannya sekret telinga.

-. ;angguan &endengaran

'iasanya di)umpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. 'eratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan

(13)

mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah. &ada OMSK tipe maligna  biasanya didapat tuli konduktif berat.

*. Otalgia 2Nyeri %elinga3

&ada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus. Nyeri dapat  berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti &etrositis, subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis.

7. <ertigo

Keluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah ter)adinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom. <ertigo yang timbul biasanya akibat perubahan tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif keluhan vertigo dapat ter)adi hanya karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh perbedaan suhu. &enyebaran infeksi ke dalam labirin )uga akan meyebabkan keluhan vertigo. <ertigo )uga bisa ter)adi akibat komplikasi serebelum.

&1 Dia!n#sis OMSK 

=iagnosis OMSK ditegakan dengan cara- 4

0. $namnesis

&enyakit telinga kronis ini biasanya ter)adi perlahan#lahan dan penderita seringkali datang dengan ge)ala#ge)ala penyakit yang sudah lengkap. ;e)ala yang paling sering di)umpai adalah telinga berair, adanya sekret di liang telinga yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan seperti berbenang 2mukous3, tidak berbau  busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau  busuk, kadangkala disertai pembentukan )aringan granulasi atau polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah. $da kalanya penderita datang dengan keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah.

-. &emeriksaan otoskopi

&emeriksaan otoskopi akan menun)ukan adanya dan letak perforasi. =ari perforasi dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah.

(14)

*. &emeriksaan audiologi

1valuasi audiometri, pembuatan audiogram nada murni untuk menilai hantaran tulang dan udara, penting untuk mengevaluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk menentukan gap udara dan tulang. $udiometri tutur berguna untuk menilai E speech reception threshold F pada kasus dengan tu)uan untuk memperbaiki  pendengaran.

7. &emeriksaan radiologi

9adiologi konvensional, foto polos radiologi, posisi SchGller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma, sedangkan pemeriksaan :% scan dapat lebih efektif menun)ukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma.

H1 Penatalaksanaan

%erapi OMSK tidak )arang memerlukan 8aktu lama, serta harus berulang#ulang. Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh satu atau beberapa keadaan, yaitu 203 $danya perforasi membran timpani yang permanen, sehingga telinga tengah berhubungan dengan dunia luar, 2-3 infeksi di faring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal 2*3 sudah terbentuk )aringan  patologik yang ireversibel dalam rongga matoid, dan 273 gi(i dan higiena yang kurang7.

%erapi konservatif untuk otitis media kronik pada dasarnya berupa nasihat untuk  men)aga telinga agar tetap kering serta pembersihan telinga dengan penghisap secara hati#hati+.

$. %erapi OMSK tipe aman

&rinsip terapi OMSK tipe aman ialah dengan konservatif atau dengan medikamentosa. 'ila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan /-O- *" selama *# hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi

dilan)utkan dengan memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid. $ntibiotika topikal yang dapat dipakai pada OMSK adalah &olimiksin ' atau &olimiksin 1, Neomisin, Kloramfenikol dan ofloksasin. Secara oral diberikan antibiotika golongan ampisilin atau eritromisin 2bila pasien alergi terhadap penisilin3, sebelum hasil tes resistensi diterima. &ada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya telah resisten terhadap ampisilin dapat diberikan ampisilin asam klavulanat7.

(15)

'ila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selam - bulan, maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertu)uan untuk  menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah ter)adinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

'ila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada, atau ter)adinya infeksi berulang, maka sumber infeksi itu harus diobati terlebih dahulu, mungkin )uga  perlu melakukan pembedahan, misalnya adenoidektomi dan tonsilektomi.

'. %erapi OMSK tipe bahaya

&rinsip terapi OMSK tipe bahaya adalah pembedahan, yaitu mastoidektomi. 5adi,  bila terdapat OMSK tipe bahaya, maka terapi yang tepat ialah dengan melakukan

mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. %erapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. 'ila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum mastoidektomi. %erdapat beberapa )enis pembedahan atau teknik  operasi pada OMSK dengan komplikasi mastoiditis yaitu 203 mastoidektomi sederhana, 2-3 mastoidektomi radikal, 2*3 mastoidektomi radikal dengan modifikasi, dan 273  pendekatan ganda timpanoplasti7.

I1 K#mplikasi

Otitis media supuratif, baik yang akut maupun kronis, mempunyai potensi untuk  men)adi serius karena komplikasinya yang dapat mengancam kesehatan dan dapat menyebabkan kematian. 'entuk patologik ini tergantung kelainan yang menyebabkan otore. 'iasanya komplikasi didapatkan pada pasien OMSK tipe bahaya, tetapi OMSK  tipe aman pun dapat menyebabkan suatu komplikasi, bila terinfeksi kuman yang  purulen. Klasifikasi otitis media menurut adams dkk 20+3 adalah sebagai berikut* 4

0. Komplikasi di telinga tengah 4

• &erforasi membran timpani persisten • 1rosi tulang pendengaran

• &aralisis nervus facialis

(16)

• Aistula Labirin

• Labirinitis supuratif  • %uli saraf 2sensorineural3

*. Komplikasi ekstradural 4

• $bses ekstradural

• %hrombosis sinus lateralis • &etrositis

7. Komplikasi ke susunan saraf pusat 4

• Meningitis • $bses otak 

(17)

PEM+AHASAN

=iagnosis tuli konduktif et causa otitis media supuratis kronis 2OMSK3 ditegakkan dari hasil anamnesis serta pemeriksaan fisik dimana pasien mengeluh. Caktu  hari ini memang tidak dapat menun)ukkan sifat kronis dari penyakit pasien, namun meru)uk   pada definisi bah8a pada OMSK ter)adi perforasi membran timpani dan sekret yang

keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sayangnya pada anamnesis  pasien tidak dapat mengingat seberapa lama ia mengalami keluhan sakit telinga yang

menurutnya ter)adi sekitar dua atau tiga bulan yang lalu. Namun dari bentuk dan luas  perforasi yang ditemukan pada pemeriksaan fisik dapat men)elaskan bah8a sakit yang

diderita pasien ini adalah suatu kekambuhan dari keluhan sebelumnya yang dipicu oleh kebiasaan pasien yang mengkorek#korek liang telinganya.

&asien mengatakan pendengaran berkurang pada telinga tersebut. =ari  pemeriksaan fisik, pada telinga kanan didapatkan tampak perforasi sentral berukuran subtotal pada membran timpani telinga kanan dan kiri. &ada otitis media akut )g terdapat adanya stadium perforasi, namun biasanya luas perforasi kurang dari -!" yang menandakan proses akut, sedangkan pada pasien ini sudah menun)ukkan perluasan  perforasi sekitar lebih dari !".

Selain itu pada OM$ stadium perforasi biasanya pasien tidak mengeluh nyeri telinga seperti yang ter)adi pada pasien ini 8alaupun nyeri yang dirasakan datangnya tidak teratur. Nyeri telinga atau othalgia pada pasien OMSK mungkin ada akibat adanya otitis eksterna sekunder. &asien mengatakan pernah keluar cairan pada telinga kanan sekitar dua bulan yang lalu. Keterbatasan data karena pasien tidak datang berobat saat keluhannya yang lalu menyebabkan per)alanan penyakit pasien tidak dapat diketahui hingga saat ini, apakah perforasi sudah mengalami resolusi atau men)adi persisten dan menyebabkan penyakit men)adi kronis. Kemungkinan ter)adi perforasi persiten dari membran timpani sehingga pendengaran pasien berkurang. %erdapat beberapa faktor   pada pasien yang dapat menyebabkan OM$ men)adi OMSK yaitu terapi yang terlambat

diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah atau hygiene buruk serta kebiasaan buruk pasien seperti mengkorek#korek liang telinga.

(18)

&ada pasien perlu dilakukan pemeriksaan penun)ang berupa kultur dan u)i resistensi kuman dari sekret telinga.

&ada pasien direncanakan terapi dengan memberikan obat pencuci telinga, berupa larutan /-O-  *" selama *# hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilan)utkan

dengan memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik yaitu diberikan Oflo@acin !.*" dengan aturan pakai - kali sehari *# tetes pada telinga kiri. Ofloksasin merupakan derivat Huinolon. &ada penelitian se cara in vitro  ofloksasin mempunyai aktivitas yang kuat untuk bakteri ;ram negatif dan ;ram positif dan beker)a dengan cara menghambat en(im =N$ gyrase. 'eberapa penelitian menun)ukkan golongan Huinolon lebih berhasil guna dan lebih murah dibanding pemakaian tetes telinga kloramfenikol, dan tidak di)umpai efek ototoksik Keuntungan lain pemakaian tetes telinga dari golongan kuinolon adalah dapat diberikan secara tunggal tanpa antibiotik  oral dan dosis pemberian - kali sehari memungkinkan pasien merasa nyaman tanpa mengganggu aktifitas ker)a. =iberikan pula antibiotik sistemik secara oral yaitu, tablet amo@icillin !! mg *@0 tablet perhari selama ? hari. &engobatan amo@icillin ini ditu)ukan supaya kadar antibiotic dalam darah pasien tinggi sehingga dapat mencegah ter)adinya labirintitis dan mastoiditis.

9encana dilakukanya timpanoplasti untuk kedua telinganya apabila perforasi membran timpani menetap. Selain pengobatan dengan medikamentosa perlu )uga untuk  memberikan edukasi kepada pasien berupa an)uran untuk makan, minum dan istirahat yang cukup, men)aga hygiene daerah telinga, tidak mengorek telinga, men)aga agar air  tidak masuk ke telinga se8aktu mandi dan dilarang berenang, segera berobat bila menderita IS&$, kontrol )ika obat habis dan bila sebelum obat habis timbul keluhan lain segera kontrol kembali.

(19)

LAPORAN KASUS

TULI KONDUKTI% DERA/AT SEDAN& ET 0AUSA

OTITIS MEDIA SUPURATI% KRONIS %ASE

TENAN& DE3TRA ET SINISTRA

Oleh

M#khamma" %ais#l A$"ullah H4A 545 567

DALAM RAN&KA MEN&IKUTI KEPANITERAAN KLINIK MAD8A DI +A&IAN ILMU PEN8AKIT TELIN&A9 HIDUN& DAN TEN&&OROKAN

%AKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS MATARAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROINSI NUSA TEN&&ARA +ARAT MATARAM

(20)

DA%TAR PUSTAKA

0. Corld /ealth Organi(ation Prevention of Hearing Impairment from Chronic Otitis  Media. . 0. $vailable from 4 http4>>888. 8ho.int > 2$ccessed at 5une, 7th -!003

-. $skaroellah, $boet.  adang Telinga Tengah Menahun. -!!?. $vailable from 4 http4>>888.usu.ac.id> 2$ccessed at 5une, 7th -!003

*. Soetirto, Indro /endarmin, / dan 'ashirudin, 5. !angguan Pendengaran. =alam4 Soepardi 1fiaty $rsyad, dkk. 'uku $)ar Ilmu Kesehatan %elinga /idung %enggorok Kepala Leher edisi kelima. -!!?. 5akarta4 AK6I p 00#0*.

7. =)aafar, J.$., /elmi dan 9estuti, 9.=. "elainan Telinga Tengah. =alam Soepardi, 1fiaty $rsyad, dkk. 'uku $)ar Ilmu Kesehatan %elinga, /idung, %enggorok, Kepala  Leher 1disi Keenam. -!!?. 5akarta4 AK6I p 7#??

.

 Telian,SA and Schmalbach, CE.

Chronic Otitis Media. =alam4 Sno8, 5.'. and 'allenger, 5.5.  #allenger Otorhinolaryngology Head and $eck  Surgery si%teenth edition. -!!*. 6nited States4 ': =ecker Inc p -0#-7

. Luran, 9. dan Ca)di, A. Pemakaian &nti'iotika Topikal pada Otitis Media Supuratif   "ronis (inak &ktif . :ermin =unia Kedokteran No.0*-. -!!0. p

70#7-=1 /elmi =)aafar, J$ dan 9estiti, 9=.  "omplikasi otitis media supuratif .=alam4 Soepardi 1fiaty $rsyad, dkk. 'uku $)ar Ilmu Kesehatan %elinga /idung %enggorok  Kepala Leher 1disi Keenam. -!!0. 5akarta4 AK6I

>1 &aparella, M $dams, ;I and Levine, S:.  Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid . =alam 4 'oeis 'uku $)ar &enyakit %/% 1disi ke#enam. 0?1 5akarta4 1;:. p ++# 00+

Referensi

Dokumen terkait

Awalnya benjolan tidak dirasakan mengganggu sehingga pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter.. Namun, akhir-akhir ini benjolan mulai dirasakan nyeri, napas menjadi

Tindakan pada hari kedua antara lain : Mengkaji nyeri yang dirasakan pasien dengan hasil pasien mengatakan nyeri pada perut atas sebelah kiri, te rasa seperti diremas-remas,

+2 bulan SMRS pasien sering mengeluh nyeri kepala cekot – cekot, nyeri dirasakan di bagian kanan dan kiri kepala, nyeri dirasakan terus menerus.. Nyeri

Keluhan yang dirasakan pasien osteoartritis biasanya adalah nyeri pada sendi yang terkena terutama setelah dilakukan pembebanan pada sendi tersebut.. Terapi

Pasien juga mengeluh nyeri saat buang air kecil yang disertai warna seperti air teh yang dirasakan kurang lebih 7 hari SMRS.. kecil yang disertai warna seperti air teh

Awalnya berupa tonjolan kecil yang lama kelamaan dirasakan semakin membesar dan terasa seperti menyumbat lubang pantat, gatal (-).,Pasien juga mengeluh nyeri setiap BAB dan

dari telinga tengah, mastoid dan membran timpani tidak intak (perforasi) dan ditemukan sekret (otorea), purulen yang hilang timbul.. Istilah kronik digunakan apabila penyakit ini

OS mengeluh lemas sejak 1 minggu yang lalu.Lemas disertai rasa mual..Mual dirasakan terus menerus.Mual tidak diikuti muntah.Pasien mengeluh sakit pada ulu hati sejak ±