• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PRODUKSI. A. Sejarah Prajurit Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI OBJEK PRODUKSI. A. Sejarah Prajurit Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI OBJEK PRODUKSI

A. Sejarah Prajurit Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keberadaan Prajurit Kraton mempunyai latar belakang sejarah panjang, yang telah melewati berbagai zaman genting. Prajurit kerajaan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Sejak kerajaan mataram islam awal yang beribukota di Kotagede dan di Plered, keberadaan abdi dalem prajurit atau prajurit keraton sudah nyata dan menjadi bagian penting dari strategi – taktik pertahanan militer negara kerajaan itu. Kerajaan Mataram Islam, sebagai kerajaan yang kuat membutuhkan kesatuan (Bregada) abdi dalem prajurit yang kuat juga. Hal ini dapat diketahui dari fakta sejarah bahwa pada priode awal kerajaan mataram yaitu pada masa panembahan senopati (1585-1601M) dan Hanyakrawati (1601-1613) sampai dengan pemerintahan sulta agung (1613-1645) kerajaan mataram dikenal sebagai sebagai kerajaan mempunyai prajurit yang kuat dan tangguh. Tidak mengherankan jika pada masa itu kerajaan mataram mampu melakukan penjelajahan dan penaklukan ke berbagai daerah daerah di pulau jawa dan sekitarnya. (Suwinto dkk 2019 : 5)

Latar belakang dan lahirnya prajurit kraton Ngayogyakarta Hadiningrat terkait erat dengan adanya konflik yang memunculkan peristiwa “Perang Mangkubumi” antara tahun 1746-1755 M yang berakhir dengan adanya perjanjian Giyanti (palihan Nagari). Lewat perjanjian Giyanti antara Sri Suna Paku Buwanan II dengan Pangeran Mangkubumi (putra Amangkurat IV) pada 13

(2)

pebruari 1755 M (29 Rabiulakir 1680 J), kerajaan mataram dibagi menjadi dua bagi, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta.

Dalam persfktif sejarah keberhasilan perjuangan Hamengku Bowono I tersebut tidak terlepas dari dukungan aliansi para pejuang (sedherek). Beberapa kerabat atau sedherek daelem yang dapat disebut telah memberikan dukungan dalm perjuangan itu adalah, Pangeran Hadiwijaya (RM.Subekti), gugur dalam pertempuran dalam melawan kumpeni di Kaliabu wilayah Kedu. Kedua, adik Pangeran Mangkubumi yaitu Pangeran Singsari (RM. Sunaka) ketiga, Pangeran Hangabehi (RM. Sandeya) keempat, R.M.said (Pangeran Sambernyawa) Keponakan sekaligus menantu pangeran mangkubumi yang di tengah perjuangan itu kemudian memisahkan diri dari pangeran mangkubumi dan memilih berjuang sendiri.

Dalam perjuangan ini khususnya ketika pangeran mangkubumi melawan VOC Belanda terjadi terjadai bala bantuan khusunya terhadap kerajaan mataram yang mana bantuan itu adalah para prajurit Makassar yang sebelumnya ketika mereka di Makassar mengalami kekalahan yang menimpa kerajaan sultan Hasanudin oleh VOC Belanda, kemudian para tentara kerajaan Makassar banya yang bermigrasi bahkan sampai saai ini di kenal dengan Diaspora Bugis Makassar.

Diaspora dan migrasi adalah sebuah fenomena yang banyak dijumpai dalam perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia. Diaspora suku bugis dan makasar ke daerah lain yang berlangsung sekitar abad ke-17.

(3)

Umumnya mereka menitik beratkan pada tinjauan politik dan latar belakangnya yang melibatkan para bangsawan atau golongan raja. Dinamika diaspora bugis makasra ini turut diwarnai peristiwa jatuhnya Makassar ke tangan belanda pada tahun 1667.(Mansyur 2012 : 45)

Terbentuklah orang-orang yang awal mulanya merupakan para prajurit yang di kerajaan Hasanudin yang mereka tidak menerima kekalahan kerajaannya dan kemudian mereka migrasi ke pulau jawa dan awal mula singgah yakni di kediri kemudian para migrasi yang sebenarnya sudah dibekali ilmu kemiliteran ketika di kerajaan Hasanudin menyebarlah ke berbagai kota di pulau jawa termasuk ke tanah Mataram dan mereka membatu untuk melawan VOC Belanda, dan para prajurit ini kemudian di terima oleh Kerajaan Mataram yang sekarang adalah kesultanan Ngayogyakarta, dan diberi nama oleh Sri Sultan Hamengku Bowono I Prajurit Daeng.

Nama Daeng berasal dari bahasa Makassar sebagai sebutan gelar bangsawan di Makasar. Secara filosofi Daeng bermakna prajurit elit yang gagah berani seperti prajurit makasar pada waktu dahulu dalam melawan belanda. Menurut sejarah, prajurit Daeng adalah prajurit yang didatangkan oleh belanda guna memperkuat bala tentara R.M Said. R.M Said kemudian berselisih dengan P.Mangkubumi. Padahal kedua toko ini semula bersekutu melawan Belanda. Puncak atas perselisihan itu adalah perceraian R.M.said dengan istrinya. Istri dari R.M Said adalah putri Hamengku Buwono I. Pada waktu memulangkan istrinya, R.M said (P.Mangkunegara) khawatir jika nanti Hamengku Buwono I marah. Guna menjaga hal yang tidak diinginkan, kepulangan sang mantan istri , kanjeng

(4)

ratu Bendara diminta agar diiringkan oleh pasukan pilihan, yaitu Prajurit Daeng. Setelah sampai di Kraton Yogyakarta justru disambut dengan baik. Prajurit Daaeng diterima dengan tangan terbuka, di sambut dengn baik. Atas keramahtamahan itu prajurt Daeng kemudian tidak mau pulang ke Surakarta. Mereka kemudian mengabdi dengan setia kepada Hamengku Buwono I. lascar Daeng kemudian oleh Hamengku Buwono I diganti menjadi Bregada Daeng.

Panji-panji/bendera/Klebet/dwaja prajurit Daeng adalah Bahningsari, berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar putih, di tengahnya adalah bintang segi delapan berwarna mera. Bahningsari berasal dari kata bahasa sansekerta Bahning berate „api” dan sari berarti „indah/inti‟. Secara filosofis bermakna pasukan yang keberaniannya tidak pernah menyerah seperti semangat inti api yang tidak pernah kunjung padam (Suwito 2009: 50-51)

B. Genre/Jenis Film Dokumenter

Karya dokumenter merupakan film yang menceritakan sebuah kejadian nyata dengan kekuatan ide kreatornya dalam merangkai gambar-gambar menarik menjadi istimewa secara keseluruhan. Istilah dokumeter pertama kali digunakan oleh John Grierson yang pertama kali mengkritik film-film karya Robert Flahery di New York Sun pada 8 Februari 1926. Salah satunya adalah yang berjudul Nanook Of The North, Film tersebut tidak hanya sekedar mendongeng ala Hollywood. Grierson kemudian menyampaikan pandangannya bahwa apa yang dilakukan oleh Flaherty tersebut merupakan sebuah perlakuan kreatif terhadap kejadian-kejadian aktual yang ada. Bill Nicholas mengatakan film dokumenter

(5)

adalah upaya menceritakan kembali sebuah kejadian atau realitas menggunakan fakta dan data

Genre berarti jenis atau ragam, merupakan istilah yang berasal dari istilah yang berasal dari bahasa Perancis. dalam film terutama film cerita, banyak sekali genre yang sudah dikenal oleh masyarakat seperti melodrama, Westren, gangster, horor, komedi dan lainnya akan tetapi genre tersebut sering dicampurkan satu sama lain seperti horor-komedi dan lain sebagainya.

Demikian pula dalam film dokumenter, mengutip dari buku yang berjudul dokumenter Dari Ide Sampai Produksi, Gerzon R. Ayawalia menbagi Genre menjadi 12 jenis. Akan tetapi menurut penulis beberapa jenis film dokumenter yang ada di dalam buku tersebut sebenarnya bisa di kelompokan lagi.

1. Dokumenter Laporan Perjalanan

Pada awalnya adalah dokumentasi antropologi dari para ahli etnolog atu entografi. Namun dalam perkembanganya bisa membahas banyak hal dari yang paling penting hingga hal kecil sesuai dengan pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain yang sering digunakan untuk jenis dokumenter ini adalah travelogue, travel film, travel documentary, dan adventures film.

2. Dokumenter Sejarah

Film dokumenter yang pertama kali di indonesia adalah ketika diperkenalkan oleh kolonial Belanda, yaitu dokumenter sejarah yang menggambarkan perjalanan Ratu Olanda dan Raja Hertoge Hendrik di kota Den Haag. Melalui publikasi populer kala itu layar tancap, produksi film sejarah

(6)

bertujuan untuk propaganda. Dalam film tersebut menjadi media pembelajaran yang bersifat pencerahan, tetapi juga bisa memberikan pemahaman yang mengarahkan ke suatu tujuan atau untuk memanipulasi fakta yang ada.

Film doumenter juga bisa menceritakan sejarah perjuangan suatu bangsa, berisi perjuangan tokoh-tokoh pahlawan untuk mengenang berdirinya suatu negara yang mengalami proses perlawanan menjadi negara yang merdeka. Film dokumenter sejarah sangat kental aspek referential meaning-nya (makna yang sangat tergantung pada referensi peristiwa). Adapun tiga hal penting dalam film dokumenter adalah waktu peristiwa, lokasi sejarah, dan tokoh pelaku sejarah. Film dokumeter biasanya mengetengahkan peristiwa yang sudah berlalu. Pada era reformasi, peta film dokumenter sejarah diproduksi penekannya karena kebutuhan masyarakat akan pengetahuan dari masa lalu.

3. Dokumenter Potret/Biografi

Sesuai dengan namanya, jenis ini lebih berkaitan dengan sosok seseorang. mereka yang di angkat menjadi tema utama biasanya seseorang yang dikenal luas di dunia. atau masyarakat tertentu, atau seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan, ataupun aspek lain yang menarik.

4. Dokumenter Perbandingan/Kontradiksi

Dokumenter ini mengetengahkan sebuah perbandingan, bisa dari seseorang atau sesuatu yang beesifat budaya, prilaku, dan peradaban suatu bangsa. Cerita mengemuakan perbedaan suatu situasi atau kondisi dari suatu objek/subjek dengan yang lainnya.

(7)

5. Dokumenter Ilmu Pengetahuan

Film ini berisi penyampaian informasi mengenai suatu teori, sistem, berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Kemasannya bisa film edukasi (jika ditnjukan untuk publik khusus)atau film intruksional (jika ditunjukan untuk publik umum dan luas)

6. Dokumenter Nostalgia

Dokumeter yang mengisahkan kilas balik dan napaktilas, misal napak tilas tentara Amerika veteran perang Vietnam. Dikemas dengan menggunakan penuturan perbandningan (perbandingan sekarang dan masa lalu).

7. Dokumenter Rekontruksi

Dokumenter ini bisa ditemui pada dokumenter investigasi dan sejarah, termasuk juga pada film etnografi (ilmu tentang kebudayaan) dan atropologi visual. Dokumenter jenis ini mencoba memberi gambaran ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara utuh.

8. Dokumenter Investigasi

Dokumenter ini dikemas untuk mengungkap misteri sebuah peristiwa yang belum atau tidak pernah terungkap dengan jelas. Peristiwa besar yang pernah menjadi berita hangat media massa di seluruh dunia, disebut juga dokumenter jurnalistik.

(8)

Dokumenter Eksperimen/Seni menggabungkan gambar, musik dan suara atmosfer (noise). Penggabungan tersebut secara artistik menjadi unsur utama katrena tidak menggunak narasi, komentar, maupun dialog/wawancara. musik memberi nuansa gerak kehidupan yang dapat membangkitkan emosi penontonnya.

10. Dokumenter Buku Harian

Diary film merupakan dokumenter yang mengombinasikan laporan perjalanan dengan nostalgia kejayaan masa lalu, jalan cerita mencantumkan secara lengkap dan jelas tanggal kejadian, lokasi, dan karakternya sangat subjektif.

11. Dokumeter Drama

Dokumenter drama adalah Genre dokumenter dimana pada beberapa bagian film disutradarai atau diatur terlebih dahulu dengan perencanaan yang detail. Dokumenter drama muncul sebagai solusi atas permasalahan mendasar film dokumenter yakni untuk memfilmkan peristiwa yang sudah atupun belum pernah terjadi.

C. Tahapan Produksi Film Dokumenter

Film dokumeter Daeng di Tanah Mataram ini merupakan film dokumeter sejarah. Film ini mengangkat sejarah tentang bagaimana awal mulanya prajurit Daeng yang berasal dari makassar sampai menjadi prajurit Kraton Yogyakarta. Langkah-langkah membuat film dokumenter menurut Fajar Nugroho (2007: 40) adalah sebagai berikut:

(9)

1. Menemukan ide

Ide adalah pondasi utama dari setiap hal yang akan dilakukan, termasuk dalam hal berkarya. Meskipun sudah tidak ada lagi ide yang orisinil di dunia ini, boleh jadi demikian, namun karya-karya yang sudah ada dan milik orang lain itu seyogyanya hanya dijadikan sebagai referensi dan inspirasi bagi ide karya karya baru.

Ide yang di ambil dalam film dokumenter Daeng di tanah Mataram ini merupakan referensi dari sebuah program acara Yogyakaya di NetTv akan tetapi dalam acara tersebut merupakan acara program “Feauter Jogjakaya” dan hanya mengambil dalam sudut pandang luas yakni dalam acara tersebut menyajikan sejarah tentang prajurit keseluruhan dan pernak pernik yang mereka gunakan saat ini dari mulai pakaian sampai senjata yang mereka gunakan secara keseluruhan, akan tetapi dalm film Daeng di Tanah Mataram hanya menceritakaan sejarah prajurit Daeng

2. Menentukan judul

Judul memegang andil yang cukup besar dalam memengaruhi minat penonton agar tertarik untuk melihat isi film. Seseorang pasti inginmengetahui apa judul film yang akan ditontonnya sebelum ingin tahu apa gambar dalam film. Meskipun ada istilah “don’t judge the book by the cover” tetap saja tampilan pertama dilihat pertama, dan di sana termasuk judul. (Fajar Nugroho,2007: 57) memaparkan bahwa judul yang menarik membuat produser atau pembuat film semakin mantap dalam menyelesaikan filmnya. Tidak ada aturan khusus dalam

(10)

menentukan judul film yang harus dipatuhi.Dalam karya film Dokumenter kali ini penulis memberikan Judul Daeng di Tanah Mataram, dengan alasan yakni kata Daeng merupakan bahasa yang identik dengan Pulau Sulawesi dan merupakan panggilan bagi orang-orang bangsawan, dan Mataram merupakan Kerajaan yang terletak di Pulau Jawa. dan menurut penulis judul ini mewakili dari apa yang ada di dalam cerita film dokumenter ini.

3. Melakukan riset

Riset dalam pembuatan film dokumenenter adalah hal yang penting. Riset adalah pengumpulan informasi untuk bahan penulisan. Sebelum proses pengambilan gambar dilakukan, perlu dilakukan penelitian atau riset kecil-kecilan yang mendalam terhadap obyek yang akan direkam (Fajar, 2007: 70).

Dalam riset Daeng di Tanah Mataram penulis melakukan ke beberapa orang diantaranya Romo Tirun, Bapak Barmudin dan Pak Manu, dalam awal riset ini Romo Tirun merupakan sumber dari semua yang penulis tanyakan tentang sejarah Prajurit Kraton Yogyakarta dan kemudian penulis melakukan penyempitan cerita yang awalnya seluruh Prajurit menjadi satu Prajurit, kemudian dalam riset ini penulis menanyakan terhadap satu Prajurit, yakni Prajurit Daeng kepada Romo Tirun dan Romo Tirun menceritakan bagaimana sejarah Prajurit tersebut dari awal mula sampai prajurit ini ada sampai sekarang di Kraton Yogyakarta. dan kemudian Romo Tirun menceritakan satu nama Yakni Bapak Barmudin yang sekarang menjadi Kapten Prajurit Daeng, riset selanjutnya penulis bertemu dengan Bapak Barmudin dan mendengarkan cerita di mata Bapak

(11)

Barmudin yang notabenennya merupakan orang asli Makassar. Dan riset yang penulis lakukan sebenarnyaa riset wawancara untuk menanyakan perihal tentang Prajurit Daeng tersebut.

Manfaat riset adalah untuk mendapat suatu kerangka global mengenai tujuan penuturan serta subjek yang akan dipakai, mengetahui mana informasi penting dan yang kurang penting, bagian informasi mana yang perlu diperdalam atau diperluas, bagian mana dan di mana, sebab dan akibat dari peristiwa yang dapat dipakai sebagai penunjang unsur dramatik dan ketegangan, bagian utama dan pelengkap, serta mengetahui materi apa saja yang diperlukan untuk melengkapi visual yang tak ditemui di lokasi peristiwa.

4. Membuat treatment atau outline

Treatment atau outline adalah cerita rekaan tentang film atau preproduction script. Dalam produksi film fiksi, skenario atau script adalah panduan utama, sedangkan dalam pembuatan film dokumenter tidak banyak yang memiliki script, karena biasanya film dokumenter benar-benar dibentuk di meja editing (Fajar, 2007: 81-88). Treatment atau struktur cerita berfungsi sebagai script dalam film dokumenter karena didalamnya menggambarkan film dari awal sampai akhir. Pembuatan treatment berdasarkan hasil riset.

5. Mencatat shooting list

Shooting list berisi gambar apa saja yang dibutuhkan dalm hal film dokumenter ini Shooting list yang narasumber katakan ini merupakan ilustrasi

(12)

agar para penonton tidak teralu bosan dalam menonton. Mencatat shooting list sangat penting dalam proses produksi, karena dalam shooting list berisi urutan-urutan dalam pengambilan gambar dari awal sampai akhir. Selain shooting list, hal lain yang perlu disiapkan adalah shooting schedule atau jadwal pengambilan gambar. Shooting schedule berisi keterangan waktu shooting dan urutan adegan yang harus direkam (Fajar, 2007: 95-97). Selain jadwal shooting, menurut Fajar (2007: 99) daftar pertanyaan untuk wawancara juga dibutuhkan apabila nantinya ada take shoot wawancara dengan subjek film. Daftar tersebut untuk menghindari adanya pertanyaan yang terlewat atau pertanyaan yang diulang atau ditanyakan kembali. Satu hal yang tidak boleh dilewatkan oleh pembuat film ketika ingin mengikutsertakan gambar orang lain dalam filmnya adalah lembar kesepakatan atas apa yang akan dilakukan, atau disebut release form. Release form berisi kesepakatan antara pembuat film dan subjek film yang isinya bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak. Intinya lebih lengkap lebih jelas, dan lebih jelas lebih baik. Sebelum berangkat shooting, beberapa hal yang perlu dicek ulang adalah ide film dan film statement, outline film, shooting list, shooting schedule, list interview, dan release form. Setelah semuanya siap, maka shooting siap dilaksanakan. Pada produksi film dokumenter tidak harus dilakukan pengambilan gambar secara langsung. Artinya, boleh menggunakan gambar atau video dari dokumen yang sudah ada. Shooting dilakukan apabila gambar yang diinginkan tidak tersedia, sehingga dirasa perlu untuk mengadakan reka adegan yang tidak jauh berbeda dengan kejadian atau fakta di lapangan.

(13)

Dalam film ini penulis sudah mendapatkan beberapa Shooting list yang di butuhkan oleh film Daeng di Tanah Mataram ini, akan tetapi shoting list tersedia hanyalah video gambar-gambar ketika prajurit melakukan tugasya dalam acara Garebeg Idul Adha, karena shoting list yang tersedia atau yang mudah di ambil hanya dalam acara-acara tertentu yakni mereka hanya bertugas ketika kraton Yogyakarta sedaang melakukan acara besar diantaranya Garebeg Syawal, Garebeg Idul Adha, Garebeg Mulud dan acara-acara besar Kraton Yogyakarta.

6. Menyiapkan editing script

Editing script adalah panduan dalam menyusun gambar. Naskah pengeditan atau editing script memuat deskripsi audio dan visual film. Menyusun gambar atau editing adalah proses terakhir dalam pembuatan film dokumenter. Begitu pentingnya proses pasca produksi, kebanyakan orang profesional menyatakan bahwa sesungguhnya film diciptakan di meja editing. Proses yang telah penulis lakukan antara lain diawali dengan pemotongan narasumber, dan disini penulis melakukan pemotongan terlebih dahulu untuk mempermudah alur cerita yang ingin di sampaikan dalam film ini dan tidak melebihi durasi yang di tentukan oleh pihak kampus, masuk ke editing online yang mana proses ini merupakan proses yang sangat penting yakni penyempurnaan sebuah gambar yang mana di dalam proses ini ada beberapa tahap, yang pertama penulis menabah bacsond hal ini agar film tersebut lebih hidup dan tidak membosankan, kemudian memasukan stock shoot/gambar dan ilustrasi lainya mengenai apa yang narasumber ucapkan agar film ini tidak menjenuhkan ketika ditonton, tahap

(14)

terakhir sebelum melakukan render adalah color Granding dan penyempurnaan audio.

Referensi

Dokumen terkait

Saham merupakan suatu bentuk aset finansial yang nilainya berubah-ubah mengikuti harga pasar pada suatu saat sesuai dengan banyaknya penawaran dan permintaan pada saat

Primer Koperasi XXX untuk mengatasi permasalaan terjadi yang berkaitan dengan modal sendiri yang dapat mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) yaitu mengutamakan skala

Dari analisis katalog gempabumi di wilayah penelitian diperoleh variasi nilai-b berkisar antara 0,8-2,5, variasi nilai-a berkisar antara 6-12 sedangkan periode ulang gempabumi

Hasil pada tes memahami puisi melalui kajian puisi akrostik dengan pendekatan parafrasa menunjukkan bahwa (1) terdapat langkah-langkat yang tepat dalam kajian

/ 6isiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b-d kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 2C'

Pengaturan izin usaha angkutan kendaraan bermotor Gojek belum diatur dalam Undang- undang Nomor 22 Tahun 2009 maupun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun

Demikian juga halnya dengan Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata yang menyatakan bahwa, perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik. Hal ini dapat berarti bahwa, sekalipun telah

Hasil penelitian memberi kesimpulan bahwa substitusi konsentrat oleh daun kering Kaliandra sampai 20% dalam ransum mempengaruhi kuantitas produksi susu 4% FCM tetapi