• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri 1 Rojoimo berada dipinggir jalan menuju Kecamatan. Jarak dari SD Negeri 1 Rojoimo ke Dinas Pendidikan Kecamatan kurang lebih 2 Km. Jarak yang tidak terlalu jauh, membuat SDN 1 Rojoimo menjadi sekolah yang cepat dan mudah menerima berbagai informasi, baik informasi bagi guru maupun informasi bagi siswa.

Siswa SD Negeri 1 Rojoimo berjumlah 226 siswa mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing-masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru,1 guru pendidikan agama Islam, dan 1 guru olahraga. Proses pembelajaran berlangsung mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB, kecuali pada hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 10.35 WIB. Jumlah tenaga kependidikan di SD Negeri 1 Rojoimo adalah sebanyak 12 orang, dengan perincian 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru olahraga, 2 guru wiyata bhakti yang merangkap sebagai bagian tata usaha dan 1 penjaga sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 Rojoimo sebanyak 35 siswa.

Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat rendah, yakni sebagian besar bekerja sebagai buruh, perhatian dan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya juga sangat rendah bahkan kurang, serta sarana dan prasarana sekolah yang minim. Meskipun demikian, para guru tetap bersemangat dalam pengabdianya demi kemajuan siswa. Masing-masing kelas di sekolah ini telah memiliki jadwal pelajaran yang baik, dan selalu dilaksanakan dengan sistem guru kelas.

(2)

B. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Rojoimo Kecamatan Wonosobo dengan jumlah 35 siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda melalui penggunaaan salah satu metode Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain

Gym .

C. Kondisi Awal

Berdasarkan data dokumentasi Pra Siklus siswa kelas IV SD Negeri 1 Rojoimo Kecamatan Wonosobo pada hari Jumat 3 Februari 2012, diperoleh data yang menyatakan guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran, guru kurang memberikan pembelajaran menyenangkan kepada siswa untuk memotivasi siswa dalam belajarnya, dan guru kurang memberi pengawasan sewaktu siswa mengerjakan tugas yang diberikan. Sedangkan dari sisi siswa diantaranya adalah siswa sering bermain sendiri di dalam kelas sewaktu pembelajaran berlangsung, berjalan-jalan di dalam kelas, kurang memperhatikan guru sewaktu menerangkan suatu materi pelajaran, keluar masuk kelas tanpa seizin guru, kurang memiliki keberanian dalam bertanya maupun dalam mengutarakan pendapatnya baik kepada guru maupun kepada sesama teman waktu proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan hasil belajar siswa sebagian besar rendah (di bawah KKM yaitu 60). Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil ulangan harian siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Dari 35 siswa, hanya (45,7%) 16 siswa yang tuntas mencapai KKM sedangkan (54,3%) 19 siswa belum tuntas belajarnya dengan nilai rata-rata kelasnya yaitu 59,3.

Melihat rendahnya tingkat nilai hasil ulangan harian siswa, dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil, hal itu dapat dilihat pada tabel dan grafik 4.1 di bawah ini

(3)

Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pra Siklus Nilai Frekuensi Prosentase

80-100 6 17,1% 60-79 10 28,6% 40-59 19 54,3% 20-39 0 0% 0-19 0 0% Jumlah 35 100 Rata-rata Nilai 59,3

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai 0-19 sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapatkan nilai 20-39 sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapat nilai 40-59 sebanyak 19 siswa dengan prosentase 54,3%, yang mendapat nilai 60-79 sebanyak 10 siswa dengan prosentase 28,6% dan yang mendapatkan nilai 80-100 sebanyak 6 siswa dengan prosentase 17,1%. Siswa yang tuntas sebesar 45,7% atau 16 dari 35 siswa, sedangkan yang belum tuntas sebesar 54,3% atau 19 siswa dengan nilai rata-rata siswa adalah 59,3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.1 di bawah ini.

!" #" $" %" &" '!" '#" '$" '%" '&" #!" !(')" #!(*)" $!(+)" %!(,)" &!('!!" -./012"34561"

(4)

Berdasarkan data dokumentasi pada Pra Siklus tersebut, peneliti akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym di dua Siklus pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Pelaksanaan Siklus I

Setelah diperoleh data pada Pra Siklus, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai tingkat kesenangan siswa dalam pembelajaran yang kemudian dilanjutkan melaksanakan Siklus I.

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan Siklus I ini terdiri dari tiga perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

I. Pertemuan pertama

Sebelum pertemuan pertama, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan saat pembelajaran. Perlengkapan tersebut, diantaranya adalah menyiapkan RPP dan menyiapkan lembar observasi. Mengenai alat peraga peneliti memanfaatkan benda-benda yang ada di kelas seperti kursi, meja, dan buku.

Sebelum pertemuan pertama Siklus I, peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “ Pengaruh Gaya Terhadap Benda Diam ”, dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda, dengan indikator membuat daftar berbagai gerak benda, mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, dan mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi gerak benda. Kemudian peneliti menetapkan lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan 4 tahap kegiatan

(5)

meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap Pelatihan, dan Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan, memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa, mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

II. Pertemuan kedua

Perencanaan pembelajaran pada Siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari kelemahan pada pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka guru menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Sebelum pertemuan kedua Siklus I, peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “ Pengaruh Gaya Terhadap Benda Bergerak ”, dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda, dengan indikator membuat daftar berbagai gerak benda, mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, dan mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi gerak benda. Kemudian peneliti menetapkan lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan 4 tahap kegiatan meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap Pelatihan, dan Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan, memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa,

(6)

mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

III. Pertemuan ketiga

Perencanaan pembelajaran pada Siklus I pertemuan III sebagai penyempurnaan kelemahan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II. Sebelum guru mengajar pada pertemuan III, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.

Sebelum pertemuan ketiga Siklus I, peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Gaya Mendiamkan Benda Bergerak”, dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda, dengan indikator membuat daftar berbagai gerak benda, mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, dan mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi gerak benda. Kemudian peneliti menetapkan lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan 4 tahap kegiatan meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap Pelatihan, dan Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan, memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa, mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah

(7)

persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada Siklus 1 ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2012, pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012.

I. Pertemuan pertama (24 Maret 2012)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); lembar observasi; alat peraga seperti : meja, kursi, buku, dan pensil; dan buku pelajaran.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan pertama

diantaranya adalah : a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa; memperkenalkan Brain Gym kepada siswa; memberikan contoh dan mendemonstrasikan gerakan Brain Gym, diantaranya yaitu Gerakan Gajah, dan Saklar Otak; melakukan berbagai gerakan Brain Gym secara bersama-sama; memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba secara mandiri berbagai gerakan Brain Gym yang telah dilakukan secara bersama-sama; menjelaskan kegunaan dan manfaat Brain Gym

kepada siswa; memberikan apersepsi kepada siswa mengenai materi pelajaran. ”Bagaimana cara kita menggerakkan sebuah meja?”; dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

(8)

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengertian gaya; dan menjelaskan macam-macam gaya.

Tahap Pelatihan

Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang; guru memberikan tugas kelompok untuk didiskusikan yaitu membuat daftar tentang berbagai gerak benda; secara berkelompok siswa mendiskusikan tugas tersebut, setiap kelompok mendemonstrasikan cara menggerakan berbagai benda seperti meja, kursi, dan buku; mencatat hasil kegiatan; dan melaporkan hasil diskusi mengenai cara menggerakkan suatu benda ke depan kelas secara bergantian; guru mengadakan tanya jawab dengan siswa sebagai umpan balik dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas; dan menyimpulkan hasil diskusi cara menggerakkan benda-benda yang ada di kelas seperti: buku, meja, dan kursi secara bersama-sama.

c) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup antara lain :

Tahap Teknik Penutup

Guru melakukan pemantapan konsep dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan mendorong siswa untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan pesan moral.

II. Pertemuan kedua (26 Maret 2012)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); lembar observasi; alat peraga; dan buku pelajaran.

(9)

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan kedua

diantaranya adalah : a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa; sebelum pelajaran dimulai, terlebih dahulu siswa diajak bermain dengan gerakan sederhana Brain Gym untuk memotivasi siswa mengikuti pelajaran. Gerakan tersebut antara lain Gajah, Saklar Otak, 8 Tidur, dan Silang (Cross Crawl); guru melakukan tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu, misalnya ”Pernahkah anak-anak menonton pertandingan sepak bola? Bagaimanakah gerak bola pada pertandingan itu? ”; dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengaruh gaya terhadap benda bergerak.

Tahap Pelatihan

Secara berkelompok dengan beranggotakan 5 siswa, setiap kelompok mendiskusikan macam-macam gaya dan pengaruh gaya terhadap benda bergerak; setiap kelompok mendemonstrasikan cara menggerakan berbagai benda seperti : meja, kursi, bola sepak, pintu kelas, buku, pensil; guru melakukan tanya jawab dengan siswa sebagai umpan balik dalam pembelajaran; siswa mulai menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda; mencatat dan melaporkan hasil diskusi ke depan kelas; siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari bersama-sama; dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelajaran yang belum jelas.

(10)

c) Kegiatan penutup

Tahap Teknik Penutup

Guru melakukan pemantapan konsep dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan mendorong siswa untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan pesan moral.

III. Pertemuan ketiga (28 Maret 2012)

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); lembar observasi; alat peraga; dan buku pelajaran. Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan ketiga

diantaranya adalah : a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan ini antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa; guru mengajak siswa melakukan 5 gerakan Brain Gym, yaitu gerakan Gajah, Saklar Otak, 8 Tidur, Putaran Leher dan Silang (Cross Crawl), guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pelajaran yang lalu, misalnya ” Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi gerak suatu benda!”; dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Menjelaskan materi kepada siswa mengenai pengaruh gaya dapat mendiamkan benda di dalam bergerak; dan memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai umpan balik dalam pembelajaran.

Tahap Pelatihan

Guru membentuk 7 kelompok dengan anggota 5 siswa tiap kelompok untuk melakukan percobaan megenai posisi benda ketika 2

(11)

orang teman mendorong meja dari sisi yang berlawanan; menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda pada percobaan yang sebelumnya dilakukan; mencatat dan melaporkan hasil diskusi dalam diskusi kelas; menyimpulkan secara bersama-sama mengenai gaya dapat mendiamkan benda bergerak; dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelajaran yang belum jelas. c) Kegiatan penutup

Tahap Teknik Penutup

Guru memberikan PR kepada siswa untuk membaca dan meringkas materi selanjutnya yaitu ”Gaya Mempengaruhi Bentuk Benda”. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan, pemantapan konsep, memberikan pesan moral, dan guru memberikan soal tes formatif Siklus I.

3. Observasi

Selama guru mengajar, peneliti sebagai observer merekam jalannya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Item pernyataan pada lembar observasi sejumlah 30 item dengan berdasar pada sembilan aspek Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym. Dari rekaman tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung, dimana kelemahan akan diperbaiki dan kelebihan akan tetap di pertahankan dalam pertemuan berikutnya. Adapun hasil dari observasi tersebut antara lain:

1. Pertemuan pertama

Hasil dari lembar observasi (data terlampir) yaitu pembelajaran berjalan dengan lancar, hal tersebut terlihat dari kesiapan guru sebelum pelajaran sudah baik; keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan guru menyampaikan materi pelajaran sudah baik; dalam penerapan Brain Gym guru sudah memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya kepada siswa; siswa sudah terlihat berani menjawab pertanyaan dari guru minimal 3 kali secara lisan; siswa terlihat mendengarkan guru sewaktu menyampaikan materi

(12)

pembelajaran; siswa terlihat sudah tidak bermain lagi sewaktu pembelajaran; pemberian masukan positif kepada siswa sudah baik; intonasi suara sudah baik; pengelolaan kelas sudah baik; dan penguasaan materi pelajaran sudah baik.

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya yaitu: kurangnya ketersediaan cukup waktu dalam menyampaikan materi pelajaran karena guru bayak bercerita; kurangnya usaha guru dalam memotivasi siswa agar tidak cepat bosan setiap mengikuti pembelajaran; kurangnya tanya jawab guru dengan siswa; masih adanya rasa bosan siswa selama mengikuti pembelajaran meskipun hanya 3 siswa; beberapa siswa masih terlihat sulit berkonsentrasi di tahap penyampaian pada pembelajaran; terdapat 4 siswa yang diam ketika ditanya oleh guru; kurangnya keberanian siswa dalam menjelaskan jawabannya di depan kelas; guru dan siswa belum merefleksi secara bersama mengenai kegiatan pembelajaran.

Berkaitan dengan kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka peneliti berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan kedua. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah peneliti merencanakan suatu kegiatan pembelajaran dimana guru harus lebih banyak menambah gerakan Brain Gym dan lebih mempertimbangkan waktu dengan sebaik-baiknya agar tersedia cukup waktu selama pembelajaran, lebih banyak membuat pertanyaan sebagai umpan balik dalam pembelajaran, memperhatikan suasana belajar dikelas agar tercipta iklim pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa khususnya dalam mendesain metode pembelajaran, intonasi suara perlu dipertahankan dalam menyampaikan berbagai informasi bagi siswa, pengelolaan kelas sudah baik, dan penguasaan materi sudah baik. Tindak lanjut ini adalah menambah gerakan Brain Gym pada kegiatan awal yang dimaksudkan agar siswa lebih senang dalam mengikuti pelajaran.

(13)

2. Pertemuan kedua

Berdasarkan lembar observasi (data terlampir) tersebut didapat hasil (data terlampir) dalam pembelajaran yang menyenangkan melalui penerapan Brain Gym diantaranya adalah guru berani menjawab pertanyaan dari siswa minimal 4 kali secara lisan; tersedia cukup waktu dalam mengajar; semangat siswa menerima materi pelajaran meningkat, hal tersebut terlihat dari keberanian siswa melakukan tanya jawab dengan guru seaktu pembelajaran dibandingkan dengan pertemuan pertama; terjadi peningkatan siswa dalam mengikuti perintah guru; belum nampaknya pendapat siswa menanggapi penerapan Brain Gym

dalam pembelajaran minimal 10 siswa secara lisan; kurangnya ketenangan guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga guru terlihat terlalu cepat dalam menyampaikan materi pelajaran; beberapa siswa masih terlihat kurang berkonsentrasi pada tahap penyampaian; siswa terkadang masih terlihat tidak memperhatikan guru sewaktu guru menjelaskan suatu materi pembelajaran.

Berkaitan dengan kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan kedua, maka peneliti berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan ketiga. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah peneliti merencanakan suatu kegiatan belajar yang lebih menarik bagi siswa sebagai upaya mengatasi kendala selama proses pembelajaran, salah satunya adalah memberi penguatan pada siswa mengenai nama-nama berbagai gerakan Brain Gym, hal tersebut dimaksudkan agar siswa hafal dan lebih mendalami tentang berbagai gerakan Brain Gym sehingga siswa akan terbiasa dan senang mempraktekkan gerakan Brain Gym dalam pembelajaran. Upaya tersebut yang selanjutnya akan dilaksanakan pada pertemuan ketiga.

3. Pertemuan ketiga

Berdasarkan lembar observasi tersebut didapat hasil (data terlampir) diantaranya adalah kesiapan guru sebelum pembelajaran

(14)

sudah baik, keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan guru menyampaikan materi pelajaran baik; dalam penerapan Brain Gym guru sudah memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya kepada siswa, siswa sudah terlihat mengikuti perintah guru; terjadi peningkatan pada siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru dan menjelaskan jawaban hasil diskusi ke depan kelas; siswa terlihat sudah memperhatikan guru sewaktu menjelaskan materi pembelajaran; mayoritas siswa terlihat sudah mematuhi perintah guru pada tahap pelatihan saat pembelajaran berlangsung; terdapat 6 siswa yang sulit berkonsentrasi sewaktu menerima materi pembelajaran; guru terlihat kurang memotivasi siswa agar tidak cepat bosan pada tahap penyampaian; terjadi peningkatan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru dibandingkan pertemuan sebelumnya; terdapat 4 siswa yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi pelajaran; dan dalam melakukan gerakan Brain Gym guru terlalu cepat dalam menyampaikanya.

Berkaitan dengan kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan ketiga, maka peneliti berusaha mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk memperbaiki proses pembelajaran pada Siklus II. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi dengan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil dari diskusi tersebut adalah lebih mengoptimalkan peran Brain Gym dalam pembelajaran dengan memperagakannya secara perlahan agar siswa tidak ada yang ketinggalan dalam mempraktekkan gerakan ini.

4. Refleksi

Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada Siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan diantaranya adalah meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa, di mana pada kondisi awal terdapat 19 siswa yang belum tuntas dalam belajarnya, sedangkan pada Siklus I setelah peneliti melakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode Brain Gym, siswa yang tuntas 31 siswa (88,6%) yang belum tuntas yaitu terdapat 4 siswa (11,4%) yang belum tuntas dalam belajarnya atau mendapatkan

(15)

nilai di bawah KKM yaitu≥ 60 serta rata-rata nilai hasil belajar siswa meningkat sebesar 16,7%. Hal tersebut berarti bahwa target keberhasilan pembelajaran Siklus I sudah tercapai, karena hasil belajar tersebut sudah meningkat atau bahkan melebihi target kriteria keberhasilan (80%) yaitu meningkat menjadi 88,6%. Untuk lebih memperjelas hasil belajar siswa pada pembelajaran Siklus I dapat dilihat pada tabel dan grafik 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Distribusi Nilai Siklus I

Nilai Frekuensi Prosentase

80-100 16 45,7% 60-79 15 42,9% 40-59 4 11,4% 20-39 0 0% 0-19 0 0% Jumlah 35 100 Rata-rata Nilai 75,9

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai 0-19 sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapatkan nilai 20-39 sebanyak 0 siswa dengan prosentase 0%, yang mendapat nilai 40-59 sebanyak 4 siswa dengan prosentase 11,4%, yang mendapat nilai 60-79 sebanyak 15 siswa dengan prosentase 42,9% dan yang mendapatkan nilai 80-100 sebanyak 16 siswa dengan prosentase 45,7%. Siswa yang tuntas sebesar 88,6% atau 31 dari 35 siswa, sedangkan yang belum tuntas sebesar 11,4% atau 4 siswa dengan nilai rata-rata 75,9 dan nilai tertinggi adalah 92 sedangkan nilai terendahnya adalah 47. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.2 di bawah ini.

(16)

!" #" $" %" &" '!" '#" '$" '%" !(')" #!(*)" $!(+)" %!(,)" &!('!!" !" !" $" '+" '%" !"#$%#&'()*%)' -./012"

Gambar 4.2. Grafik Distribusi Nilai Siklus I 28 Maret 2012

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus I dari pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada setiap pertemuan I, II dan II pada Siklus I dan hasil nilai siswa pada pertemuan III yaitu pada akhir Siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi pada Siklus I di setiap pertemuan maka diperoleh antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran Siklus 1 berlangsung sudah sesuai dengan harapan dan berjalan dengan baik.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

c. Kesiapan guru sebelum pembelajaran sudah baik; keseriusan, ketenangan, dan tanggung jawab guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat pembelajaran sudah terlihat

(17)

terjadi peningkatan pada tiap pertemuannya; guru menyampaikan materi pembelajaran sudah terlihat baik, hal tersebut terlihat dari kejelasan materi maupun intonasi suara guru pada saat pembelajaran berlangsung; upaya guru untuk memotivasi siswa agar tidak bosan pada saat pembelajaran sudah baik; upaya guru mengadakan interaksi tanya jawab dengan siswa sudah terlihat terjadi peningkatan pada tiap pertemuannya; dalam penerapan Brain Gym guru sudah memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya kepada siswa.

d. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup, perhatian, semangat, dan kesenangan siswa lebih meningkat hal tersebut terlihat pada saat pembelajaran siswa dengan mudah menerima dan menikmati pembelajaran tanpa ada rasa tekanan dan tidak bosan karena mereka belajar dengan menerapkan gerakan

Brain Gym yang tidak pernah dilakukan guru kelas

sebelumnya.

e. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran, hal tersebut terlihat dari meningkatnya keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru secara lisan; meningkatnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru; tidak takut salah siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru; meningkatnya keberanian siswa dalam menyampaikan informasi berkaitan dengan materi pembelajaran dan meningkatnya keberanian siswa dalam menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas pada tiap pertemuan Siklus I.

Berdasarkan observasi pada Siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk diperbaiki pada pembelajaran Siklus II.

a. Mengoptimalkan bimbingan pada siswa pada saat pembelajaran dengan memberikan pengarahan pada siswa agar

(18)

melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru pada tahap pelatihan saat pembelajaran berlangsung.

b. Guru memberi pertanyaan kepada siswa seputar kehidupan sehari-hari dengan contoh yang konkret agar siswa lebih mudah memahami dan memaknainya.

c. Mengoptimalkan peran gerakan Brain Gym dalam pembelajaran dengan memperagakannya secara perlahan agar siswa tidak ada yang ketinggalan dalam mempraktekkan gerakan ini.

d. Merubah dan menambah gerakan – gerakan Brain Gym metode

Brain Gym ke dalam kegiatan inti.

E. Pelaksanaan Siklus II

Praktek pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Siklus II ini dilakukan melalui dua pertemuan dengan rincian sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan Siklus II ini terdiri dari dua perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II.

I. Pertemuan pertama

Peneliti melakukan persiapan untuk melaksanakan perbaikan pada pertemuan Siklus II. Persiapan tersebut antara lain dengan mempersiapkan RPP, lembar observasi serta alat peraga agar efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibanding pada Siklus I.

Sebelum pertemuan pertama Siklus II, peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Gaya Mempengaruhi Bentuk Benda”, dengan Kompetensi Dasar Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda, dengan indikator memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari cara gaya mengubah bentuk atau gerak benda. Kemudian peneliti menetapkan lamanya waktu proses Pembelajaran yang Menyenangkan

(19)

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym yaitu (2x35) menit, dengan 4 tahap kegiatan meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Penyampaian, Tahap Pelatihan, dan Tahap Teknik Penutup.

Pada kegiatan pembelajaran peneliti juga berencana menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu: memperkenalkan, memberi contoh, dan mendemonstrasikan Brain Gym kepada siswa, mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap benda diam, meningkatkan pemahaman, kebersamaan, konsentrasi, kesenangan, keberanian siswa dalam menyatakan pendapat, motivasi serta hasil belajar siswa. Kemudian peneliti berencana membagi siswa menjadi 7 kelompok, dalam 1 kelompok terdiri dari 5 siswa, dan tidak kalah pentingnya dalam penelitian ini adalah persiapan fisik dan mental. Peneliti sebagai observer juga mengamati kegiatan pembelajaran di kelas 1V dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

II. Pertemuan kedua

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam Siklus II pertemuan pertama, perencanaan pembelajaran pada Siklus II pertemuan kedua ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus II pertemuan pertama. Kegiatan pembelajaran pada Siklus II pertemuan kedua ini masih sama dengan Siklus II tapi yang membedakan adalah pokok bahasan yaitu “Gaya-Gaya yang Ada di Alam” dan merubah gerakan Brain Gym pada kegiatan inti pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada Siklus 1 ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Maret 2012 dan pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 April 2012.

 I. Pertemuan pertama(31 Maret 2012 )

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan

(20)

Pembelajaran (RPP); lembar observasi; dan alat peraga seperti : bola mainan dan plastisin.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan pertama

diantaranya adalah : a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa, memperagakan gerakan Brain Gym bersama-sama siswa, dengan gerakan yang tidak terburu-buru agar manfaat dari gerakan ini lebih optimal; mengadakan tanya jawab kepada siswa, misalnya “Pernahkah anak-anak bermain dengan plastisin atau tanah liat? Bagaimanakah cara anak-anak membentuk plastisin tersebut menjadi mainan yang diinginkan?”; dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru menyiapkan peralatan untuk percobaan pengaruh gaya mengubah bentuk benda; menjelaskan materi pelajaran tentang pengaruh gaya terhadap bentuk benda kepada siswa; membagi siswa menjadi 7 kelompok untuk mendiskusikan mengenai percobaan balon mainan berbentuk bulat dan plastisin; memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai percobaan tersebut; siswa mempraktekan percobaan tersebut dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan dari guru, seperti :”Apa yang terjadi jika balon mainan dan plastisin tersebut diberi gaya?’; siswa maju ke depan kelas untuk menyampaikan kesimpulan dari percobaan tersebut; tanggapan guru mengenai hasil kerja tiap kelompok; menyimpulkan bersama-sama mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari; dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum jelas.

(21)

Tahap Teknik Penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari kemudian guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan refleksi; pemantapan konsep; dan penanaman pesan moral

II. Pertemuan kedua ( 7 April 2012 )

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); lembar observasi; dan alat peraga seperti : meja, kursi, buku, pensil, dan pintu kelas.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym pertemuan kedua

diantaranya adalah : a) Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal antara lain :

Tahap Persiapan

Guru mengucapkan salam, berdoa, kemudian mengabsen siswa; mengadakan tanya jawab mengenai pelajaran yang lalu, misalnya “Mengapa kita dapat berjalan tegak? Bandingkan jika anak-anak melihat orang yang berjalan di luar angkasa?“; dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti antara lain :

Tahap Penyampaian

Guru mengajak siswa melakukan gerakan Brain Gym sebanyak 2 gerakan yaitu gerakan Putaran Leher (Neck Rolls) dan Saklar Otak; guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.

Tahap Pelatihan

Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang untuk mendiskusikan jenis-jenis gaya dalam kehidupan sehari-hari; siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi; menyimpulkan hasil diskusi; guru mengajak siswa melakukan

(22)

gerakan Brain Gym sebanyak 2 gerakan yaitu gerakan 8 Tidur dan Silang

(Cross Crawl); guru dan siswa menyimpulkan secara bersama-sama

mengenai pengertian gaya, contoh cara gaya mengubah bentuk benda, faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bentuk benda. serta jenis-jenis gaya dalam kehidupan sehari-hari; guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum jelas; dan guru mengajak siswa melakukan gerakan Brain Gym sebanyak 1 gerakan yaitu Putaran Leher (Neck Rolls).

c) Kegiatan akhir

Tahap Teknik Penutup

Guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan; pemantapan konsep; memberikan pesan moral; dan guru memberikan soal tes formatif Siklus II.

3. Observasi

Selama guru mengajar, penulis sebagai observer merekam jalannya pembelajaran melalui lembar observasi yang telah disediakan. Item pernyataan pada lembar observasi sejumlah 30 item dengan berdasar pada sembilan aspek Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym. Dari rekaman tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung, dimana kelemahan akan diperbaiki dan kelebihan akan tetap di pertahankan dalam pertemuan berikutnya. Adapun hasil dari observasi tersebut antara lain:

1. Pertemuan Pertama

Hasil dari observasi (data terlampir) tersebut yaitu pembelajaran berjalan dengan lancar, hal tersebut terlihat dari kesiapan guru sebelum pelajaran sudah baik; keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan guru menyampaikan materi pelajaran sudah baik; dalam penerapan Brain Gym guru sudah memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya secara perlahan kepada siswa; siswa sudah terlihat berani menjawab pertanyaan secara lisan; siswa terlihat mendengarkan guru sewaktu menyampaikan materi pembelajaran; siswa terlihat sudah tidak bermain lagi sewaktu pembelajaran; pemberian masukan positif kepada siswa sudah baik;

(23)

intonasi suara guru sudah terlihat sudah baik; pengelolaan kelas sudah baik; dan penguasaan materi pelajaran sudah baik; guru dan siswa sudah terlihat melakukan penyimpulan materi pembelajaran secara bersama-sama; siswa terlihat sudah terbiasa menjawab pertanyaan dari guru dan menjelaskan jawaban hasil diskusi ke depan kelas; mayoritas siswa terlihat sudah mematuhi perintah guru pada tahap pelatihan saat pembelajaran berlangsung; masih munculnya rasa bosan anak mengikuti pembelajaran; keseriusan siswa mengikuti pembelajaran terkadang belum stabil pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka peneliti kembali berdiskusi mengenai pengoptimalan Brain Gym dengan guru. Hasil dari diskusi tersebut adalah merubah Brain Gym pada kegiatan inti, yang dimaksudkan agar tingkat keseriusan siswa mengikuti pelajaran akan tetap stabil bahkan meningkat dari sebelumnya. Upaya tersebut tentunya akan dilaksanakan pada pertemuan kedua Siklus II.

2. Pertemuan Kedua

Hasil dari observasi tersebut adalah pembelajaran berjalan dengan lancar, hal tersebut terlihat dari kesiapan guru sebelum pelajaran sudah baik; keseriusan guru mengajar sudah baik; ketenangan guru menyampaikan materi pelajaran sudah baik; siswa sudah terlihat sudah terbiasa menjawab pertanyaan guru secara lisan; tidak takut salah menjawab pertanyaan dari guru secara lisan; meningkatnya keberanian siswa dalam mengutarakan pendapatnya atau informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran; siswa terlihat berkonsentrasi dan perhatiannya sudah terpusat selama pembelajaransiswa terlihat mendengarkan guru sewaktu menyampaikan materi pembelajaran; siswa terlihat sudah tidak bermain lagi sewaktu pembelajaran; pemberian masukan positif kepada siswa sudah baik; intonasi suara guru pada saat menyampaikan materi pembelajaran sudah baik; pengelolaan kelas sudah baik; dan penguasaan materi pembelajaran sudah baik; guru dan siswa sudah terlihat melakukan penyimpulan materi pembelajaran secara bersama-sama; siswa terlihat sudah terbiasa menjawab pertanyaan dari guru dan menjelaskan jawaban hasil diskusi ke depan kelas;

(24)

mayoritas siswa terlihat sudah mematuhi perintah guru pada tahap pelatihan saat pembelajaran berlangsung; siswa menjadi lebih bersemangat dengan penerapan metode Brain Gym, dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

4. Refleksi

Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes formatif pada Siklus II yang terdiri dari dua pertemuan diantaranya adalah hasil tes formatif 100% siswa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM yang ditentukan yaitu ≥60 serta rata-rata nilai hasil belajar siswa meningkat sebesar 16,8%. Berarti target keberhasilan pembelajaran Siklus II sudah tercapai, karena hasil belajar tersebut sudah meningkat atau bahkan melebihi target kriteria keberhasilan (90%) yaitu meningkat menjadi 100%. Dengan nilai rata-rata 92,7 dan nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 83. Dengan demikian, berarti tidak ada Siklus berikutnya.

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus II, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada Siklus II.

1. Kegiatan pembelajaran Siklus II berlangsung sudah sesuai dengan harapan dan berjalan dengan baik

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

3. Kesiapan guru sebelum pembelajaran sudah baik; keseriusan, ketenangan, dan tanggung jawab guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat pembelajaran sudah terlihat terjadi peningkatan pada tiap pertemuannya; guru menyampaikan materi pembelajaran sudah terlihat baik, hal tersebut terlihat dari kejelasan materi maupun intonasi suara guru pada saat pembelajaran berlangsung; upaya guru untuk memotivasi siswa agar tidak bosan pada saat pembelajaran sudah baik; upaya guru mengadakan interaksi tanya jawab dengan siswa sudah terlihat terjadi peningkatan pada tiap pertemuannya; dalam penerapan Brain Gym guru sudah

(25)

memberikan berbagai contoh dan mendemonstrasikannya kepada siswa secara perlahan pada saat pembelajaran berlangsung.

4. Kesenangan belajar siswa menjadi meningkat, hal tersebut terlihat dari siswa terlihat sudah tidak bermain lagi sewaktu pembelajaran; konsentrasi, pemusatan perhatian, rasa tidak bosan, dan semangat siswa selama proses kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym.

5. Siswa terlibat aktif di dalam proses pembelajaran, hal tersebut terlihat dari meningkatnya keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru secara lisan; meningkatnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru; tidak takut salah siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru; meningkatnya keberanian siswa dalam menyampaikan informasi berkaitan dengan materi pembelajaran dan meningkatnya keberanian siswa dalam menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas pada tiap pertemuan Siklus II.

F. Hasil Analisis Data

Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran yang Menyenangkan

(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym. Pada pokok bahasan

menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda, diperoleh paparan hasil dari setiap siklus dapat dilihat dalam tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Analisis Data dari Tiap Siklus

NO KATEGORI

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS II Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Tuntas 16 45,7 31 88,6 35 100 2 Belum tuntas 19 54,3 4 11,4 0 0 3 Jumlah 35 100 35 100 35 100 4 Minimum 45 47 89 5 Maksimum 89 92 100 6 Rata-rata 59,3 75,9 92,7

(26)

Dari tabel perbandingan hasil tes formatif tiap siklus, dapat dijelaskan bahwa pada Pra Siklus terdapat 19 siswa atau 54,3% yang belum tuntas dalam belajarnya, sedangkan 16 siswa atau 45,7% telah tuntas dalam belajarnya. Nilai terendah pada Pra Siklus siswa yaitu 45 sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 89. Rata-rata hasil tes formatif siswa pada Pra Siklus yaitu 59,3.

Dari 54,3% atau 19 siswa yang belum mencapai ketuntasan maka perlu diadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dalam penelitian ini tindakan yang akan dilakukan pada pokok bahasan menyimpulkan hasil percobaan bahwa Gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda dengan menggunakan Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym.

Hasil tes formatif siswa pada Siklus I menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil tes fornatif pada Siklus I terdapat 4 siswa atau 11,4% yang belum tuntas dan 31 siswa atau 88,6% telah tuntas, rata-rata nilai siswa pada siklus I adalah 75,9. Hasil yang diperoleh setelah Siklus II adalah100% atau 35 siswa telah tuntas tanpa tindak lanjut. Rata-rata nilai yang diperoleh pada Siklus II adalah 92,7.

Peningkatan rata-rata hasil tes formatif siswa dipengaruhi dari penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Tindakan dari tiap siklus guru lebih menekankan pada Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym selama proses pembelajaran berlangsung, saat pembelajaran berlangsung siswa terlibat langsung dalam mempelajari pokok bahasan menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Hal tersebut mengakibatkan siswa lebih menguasai dan memahami materi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil tes formatif siswa dari tiap Siklus. Peningkatan hasil tes formatif tersebut ditunjukkan dengan peningkatan pencapaian rata-rata hasil tes formatif siswa, di mana rata-rata pada Pra Siklus adalah 59,3 dilanjutkan dengan rata-rata pada Siklus I sebesar 75,9 dan dari hasil Siklus I terdapat 4 siswa yang belum tuntas. Sedangkan rata-rata pada Siklus II meningkat menjadi 88,6 serta semua siswa

(27)

!"#!"$!"%!"&!"'!"(!")!"*!"+!"#!!",-."/01234"/01234"5"/01234"55"'+6%")'6+"+$6)"

Grafik 4.3 Perbandingan Nilai Tiap Siklus Rata-rata Nilai

!" #!" $!" %!" &!" '!" (!" )!" *!" +!" #!!" ,-."/01234" /01234"5" /01234"55" '+6%" )'6+" +$6)"

!"#$"%&'()(&!%"*+,&-+./%+$0.+&

12%$"34+35"3&6+7"+&8+"9&&:+,70.&

7.8.9-.8.":02.0" telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan. Dari data di atas berarti penggunaan Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Data perbandingan hasil tes formatif siswa bila disajikan dengan diagram batang, akan terlihat seperti pada grafik 4.3 di bawah ini.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, pembelajaran yang menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA pokok bahasan menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Dari uraian hasil penelitian yang telah peneliti sajikan, maka penerapan Brain Gym selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Paul E. Denison di awal 1981. Penelitian Paul E. Denison (2004: 3) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Selain itu Brain Gym dimanfaatkan untuk

(28)

anak yang mengalami ganggguan hierartif, kerusakan otak, sulit berkonsentrasi dan depresi.

Hasil penelitian yang membahas tentang Joyful Learning adalah Elaine B. Johnson (2006: 4) yang mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang mengasyikkan dan bermakna. Mengasyikkan berarti pembelajaran tersebut dapat dinikmati oleh siswa dan tanpa ada tekanan, sedangkan bermakna berarti pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dapat bermanfaat bagi kehidupannya

Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran yang menyenangkan (Joyful

Learning) dapat dilakukan dengan menerapkan metode Brain Gym di kelas IV

SDN 1 Rojoimo semester II Mata Pelajaran IPA, hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan mengalami peningkatan dari Pra Siklus, dilanjutkan dengan Siklus I dan Siklus II. Sehingga penelitian ini sejalan dengan kedua tokoh peneliti yaitu Paul E. Denisson dan Elaine B. Johnson.

Hasil ulangan siswa sebelum menerapkan metode Brain Gym pada materi lain rata–rata adalah 59,3. Rata–rata kelas meningkat setelah diajarkan dengan menggunakan metode Brain Gym pada Siklus I rata–rata kelas sebesar 75,9 dan pada Siklus II yang menjadi perbaikan dari Siklus I rata–rata kelas menjadi 92,7.

Peningkatan tersebut terjadi setelah peneliti menggunakan metode Brain Gym pada materi gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda. Dalam penelitian ini terdapat berbagai persamaan dengan hasil penelitian kedua tokoh tersebut, persamaan tersebut diantaranya adalah dapat meningkatkan kesenangan siswa dalam belajarnya, dapat menciptakan pelajaran yang mengasikkan dengan indikator semangat menerima pelajaran; merasa tidak bosan; dan tanpa ada tekanan, membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dengan indikator mendengarkan informasi dari guru; mengikuti perintah guru; dan dapat memahami materi, mempermudah siswa dalam menerima berbagai materi dari guru dengan indikator menjawab pertanyaan dari guru yang diarahkan kepadanya; memusatkan perhatian; dan dapat menyampaikan informasi, selain itu juga dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

(29)

Selain persamaan hasil penelitian, juga terdapat berbagai perbedaan hasil penelitian. Perbedaan tersebut diantaranya adalah dengan menerapkan Brain Gym

ke dalam pembelajaran, maka rasa percaya diri siswa menjadi meningkat, hal ini terlihat dari pelaksanaan pembelajaran selama 2 Siklus yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru, tidak takut salah dalam menjawab pertanyaan guru, dan dapat menjelaskan suatu informasi ke depan kelas dengan tenang.

Gambar

Tabel 4.2 Distribusi Nilai  Siklus I
Gambar 4.2. Grafik Distribusi Nilai  Siklus I  28 Maret 2012
Grafik 4.3 Perbandingan Nilai Tiap  Siklus Rata-rata Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Alat uji yang digunakan untuk uji hipotesis kedua dan ketiga mengenai perbedaan reaksi pasar atas metode pembayaran (kas dengan saham) dan status perusahaan

Walaupun hasil penelitian menunjukkan bahwa NonPerforming Loan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit di BPR Kota Manado, tetapi hubungan yang

Selama lebih kurang dua minggu, praktikan mengikuti kegiatan PPL 1 diharapkan dapat melaksanakan PPL 2 dengan baik, karena telah mendapat banyak pengalaman selama mengukuti PPL

Volume perdagangan saham yang besar menandakan bahwa saham tersebut aktif ditransaksikan sehingga broker atau dealer tidak perlu menyimpan saham terlalu

65 beberapa cara yaitu, meningkatkan pemahaman peraturan perpajakan, meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada wajib pajak yang

Alat Pemantau Temperatur dan Kelembaban pada rumah kaca terdiri dari sensor temperatur (LM35DZ) dan sensor kelembaban (HS15P) sebagai unit masukan,

ketua tim seharusnya perawat profesional yang sudah berpenngalaman dalam memberikan asuhan keperawatan dan di tunjuk oleh perawat kepala ruang (nurse unit

Pemenuhan HAM adalah salah satu indikator sebuah Negara Hukum, Indonesia se- bagai Negara hukum mengamanatkan didalam batang tubuh UUD NRI 1945 tentang