ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA
SEMONDO KECAMATAN GOMBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun Oleh:
Irma Fitriana
A01301772
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
iv Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Irma Fitriana1, Ernawati2, M.Kep
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA
SUMONDO KECAMATAN GOMBONG
Latar belakang: karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang menyatakan bahwa kebutuhan seksualitas merupakan masalah kehamilan dengan resiko tinggi. Kehamilan dengan resiko tinggi berpotensi terjadi komplikasi hingga kematian ibu dan bayi, komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan pasca persalinan, uri
tertinggal, partus tak maju/partus lama serta infeksi. Upaya pencegahanya dengan program safe motherhood melalui keluarga berencana. Namun berdasarkan pengkajian terdapat kasus Ny.S hamil dengan IUD masih terpasang sehingga menimbulkan masalah keperawatan resiko gangguan hubungan ibu dan janin dengan domaian pemenuhan kebutuhan seksualitas.
Tujuan penulisan: Mampu mendesripsikan asuhan keperawatan keluarga pada Ny.S dengan pemenuhan kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong.
Asuhan keperawatan: dalam pembahasan masalah keperawatan yang muncul adalah resiko gangguan hubungan ibu dan janin dengan domaian pemenuhan kebutuhan seksualitas. Intervensi dan implementasi yaitu mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang resiko gangguan pada ibu dan janin, melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pada proses kehamilan yang mencangkup: stress pada ibu hamil, dampak stress pada ibu hamil, resiko stress pada ibu hamil, mengatasi stress pada ibu hamil, resiko pada ibu hamil dengan IUD yang masih terpasang, dan memonitor fisik dan resiko psikososial selama kehamilan
Kesimpulan: metode peer group efektif dalam meningkatkan pengatahuan klien dan keluarga sehingga mampu mengatasi masalah keperawatan kebutuhan seksualitas
v
Diploma III of Nursing Program
Muhammadiyah Gombong School of Health Science Nursing Care Report, July 2016
Irma Fitriana1, Ernawati2, M.Kep
ABSTRACT
NURSING FAMILY MEETING THE NEED NY.S WITH SEXUALITY DISTRICT IN THE VILLAGE SEMONDO GOMBONG
Background: This scientific paper is based on data obtained from various sources of literature that states that sexuality needs a high-risk pregnancy problems. High-risk pregnancy complications could potentially happen to maternal and infant mortality, a frequent complication is postpartum hemorrhage uri lagging, not confinement forward / obstructed labor and infections. Efforts pencegahanya the safe motherhood program through family planning. However, based on the assessment are pregnant with an IUD Ny.S case still attached causing problems with the risk of disruption nursing mother and fetus with domaian fulfillment of sexuality.
Purpose and limitations: Being able to describe the family nursing care at Ny.S to meet the needs of sexuality in the village of the District Sumono Gombong.
Nursing care: In the discussion of nursing problems that arises is the risk of interference with the mother and fetus domaian fulfillment of sexuality. Intervention and implementation including reviewing the level of the client's knowledge about the risk of disruption in the mother and fetus, conduct health education to families in the process of pregnancy which include: stress in pregnant women, the impact of stress on pregnant women, the risk of stress in pregnant women, cope with stress in pregnant women, risks in pregnant women with
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil Alamin, Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat meneyelesaikan laporan akhir komprehensif dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.S dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas di Desa
Sumondo Kecamatan Gombong”.
Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III
keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua
pihak. Oleh karena melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Madkhan Anis M.Kep.Ns., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Bapak Sawiji Amani S.Kep.M.Sc., selaku Ketua Prodi Diploma III
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Ibu Ernawati, M.Kep selaku Dosen Pembimbing KTI.
4. Staf perawat di Ruang Melati RSUD Rr. Soedirman Kebumen yang telah
rendah hati membantu penulis dalam memberikan bimbingannya dalam ujian
komprehensif.
5. Pembimbing dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
beserta seluruh staff dan karyawan yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian laporan ini.
6. Ayah, Ibu tersayang yang telah memberikan bantuan materi dan spiritual
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Teman-teman seperjuangan dan sahabat yang telah banyak memberi motivasi
dan bantuannya.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak memberikan saran dan bantuannya sehingga laporan ini dapat di
vii
Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi
manfaat kepada pembacanya dan khususnya kepada diri saya pribadi serta dapat
menjadi masukan kepada semua pihak.
Gombong,.... Juli 2016
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Tujuan Penulisan ... 4
C. Manfaat Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas ... 6
1. Definisi ... 6
2. Dimensi Seksual ... 6
3. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Seksual ... 7
4. Kehamilan dengan Resiko Tinggi ... 9
B. Pendidikan Kesehatan ... 10
1. Metode Pendidikan Individual (perorangan) ... 10
2. Metode Pendidikan Kelompok ... 10
3. Metode Pendidikan Massa ... 11
4. Peer Group ... 11
5. Media Pendidikan Kesehatan ... 11
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian ... 14
B. Analisa Data ... 17
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ... 18
BAB IV PEMBAHASAN A. Resiko Gangguan Hubungan Ibu-Janin ... 20
B. Hambatan Pemeliharaan Rumah ... 23
C. Analisa Tindakan ... 27
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 32
B. Saran ... 34
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan dengan resiko tinggi berpotensi terjadi komplikasi hingga kematian
ibu dan bayi. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan pasca persalinan, uri
tertinggal, partus tak maju/partus lama serta infeksi (Dipta, 2010). World Health
Organisation (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang
hamil akan mengalami komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat
mengancam jiwanya. Setiap tahun terdapat 500.000 perempuan meninggal akibat
berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran
kandungan (aborsi) yang tak aman (Dipta, 2010). Salah satu fenomena permasalahan
pada kehamilan adalah kebutuhan seksualitas, khususnya pada kehamilan dengan
resiko tinggi.
Kebutuhan seksualitas pada ibu hamil harus dilakukan dengan nyaman agar
jangan sampai terjadi kontraksi yang dahsyat untuk menghindari pecah ketuban.
Ketuban pecah dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Masalah lain yang harus
diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan rahim. Akibatnya dapat
terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan oskigen karena oksigen tidak
dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses mengisap, bayi bisa menelan air
ketuban ke paru-paru. Itu yang ditakutkan, tegas Muharam. Selain itu, dalam situasi
tertentu hubungan seks pada trimester kedua tidak diperbolehkan khususnya pada ibu
hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta menghalangi cervix, pelebaran cervix
2
Data Angka kematian ibu (AKI) di dunia adalah 230 per 100 000 kelahiran hidup
lebih tinggi dibandingkan 16 per 100 000 kelahiran hidup di negara-negara maju
(World Health Organistion, 2014). Angka kematian ibu di Indonesia dari 228 pada
2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (BKKBN, 2014).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari
kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup
(Dinkes Jateng, 2013).
Kondisi angka kematian pada bayi, dan ibu melahirkan di Kabupaten Kebumen
per akhir bulan September 2015 yaitu 10,12 per 100 kelahiran hidup, targetnya
sebesar 5 per 100 kelahiran hidup. Ibu melahirkan yang harusnya 49 per 100, tapi saat
ini telah mencapai 58 per 100, selain itu beliau juga menyampaikan bahwa ada 720
ibu berresiko tinggi menyumbangkan AKI. Hal itu diantaranya disebabkan karena
penyakit penyerta seperti diabetes, kemudian pendarahan, dan bayi bermasalah
(kelainan). Sedangkan pada AKB, Kabupaten Kebumen masuk dalam 6 besar AKB
terbesar di Propinsi Jawa Tengah (Kristiani, 2015).
Data kematian ibu menurut Depkes RI (2012) sebagian besar disebabkan oleh
perdarahan, infeksi, eklamsia, persalinan lama, abortus, dan komplikasi abortus.
Penyebab langsung kematian bayi baru lahir 0-6 hari di Indonesia adalah gangguan
pernapasan 36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, dan kelainan
darah/ikterus 6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7-28 hari adalah sepsis
20,5%, kelainan kongenital 18,1%, pnumonia 15,4%, prematuritas dan bayi baru lahir
rendah (BBLR) 12,8%, RDS 12,8%.
Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi yaitu melalui program
safe motherhood. Pelaksanaan safe motherhood terdapat 3 pesan kunci yaitu setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetrik dan
neonatal mendapat penanganan adekuat, dan setiap perempuan usia subur mempunyai
akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
3
adalah pilar pertama program Safe Motherhood yang bertujuan menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan SDKI 2007, tingkat pemakaian alat kontrasepsi
atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di Indonesia terus meningkat dari tahun
ke tahun. Pada tahun 1997 CPR Indonesia sebesar 57% dan pada tahun 2007
meningkat menjadi 61,4% (Purwanti, 2010). Kontrasepsi bisa mencegah sebagian
besar dari kematian itu (Mustikawati, 2016). Kontrasepsi adalah upaya mencegah
kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara atau permanen. Penggunaan
kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas
(Wiknjosastro, 2006).
Berdasarkan data Dinkes Jawa Tengah, jenis alat kontrasepsi yang digunakan
peserta KB aktif adalah suntik (54,84%), pil (17,43%), implan (9,55%), IUD/AKDR
(9,48%), MOP/MOW (7,28%), dan kondom (1,42%). Dari data tersebut dapat
diketahui bahwa mayoritas penduduk Jawa Tengah menggunakan alat kontrasepsi
suntik, yaitu sebesar 54,48%. Hanya ada 9,48% saja yang menggunakan IUD/AKDR
(Dinkes Jateng, 2009). Program keluarga berencana mandiri dari tahun ke tahun
menunjukkan adanya peningkatan. Di Kabupaten Kebumen pada tahun 2014, dari
jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 212.291 PUS, 79,52% diantaranya
merupakan peserta KB. Berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan peserta KB,
metode kontrasepsi suntik sebanyak 50,09%; susuk/implant sebanyak 22,35%; pil
sebanyak 14,40%, dan selebihnya menggunakan metode MOP, MOW, dan
Kondom/Tissue KB (Bappeda Kebumen, 2015).
IUD merupakan alat kontraseposi yang efektif dan tidak perlu diingat setiap
hari, dengan jaminan penundaan kehamilan hingga 94% (Manuaba , 2010). Walau
dapat dikatakan cukup jarang atau hanya sekitar 6%, kehamilan yang tak diharapkan, namun faktanya terdapat kasus ibu hamil sedang memakai IUD. Dengan demikian,
berarti program KB atau usaha untuk menunda kehamilan menjadi gagal, hal ini
menimbulkan kecemasan bagi ibu dan keluarga, serta meningkatkan resiko tinggi
4
Tenaga kesehatan juga mampu memberikan edukasi melalui promosi kesehatan
yang dilakukan secara aktif, yaitu melakukan kunjungan keperawatan keluarga.
Promosi kesehatan sangat penting dilakukan untuk keluarga yang kurang memahami
pentingnya berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.
Hal ini karena dengan promosi kesehatan, keluarga akan memperoleh pengetahuan
cara mencegah ataupun menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi. Diharapkan
keluarga akan sigap turut mendampingi ibu hamil dengan resiko tinggi dan aktif
melakukn kunjungan ANC ke pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010) bahwa pemberian promosi kesehatan akan
memberikan pengetahuan bagi masyarakat dan pada akhirnya menjadi domain
perilaku kesehatan. Teori tersebut didukung melalui penelitian yang dilakukan oleh
Ambarwati & Sintowati (2006) bahwa Pendidikan kesehatan tentang mengatasi
keluhan hamil pada ibu-ibu hamil mampu meningkatkan pengetahuan ditunjukkan
dengan nilai rata-rata pretes 11,16 dan nilai ratarata posttes 12,80 terjadi peningkatan
pengetahuan sebesar 1,64.
Hasil pengkajian yang dilakukan penulis pada tanggal tanggal 30 Mei 2016
pukul 11.30 WIB di rumah Ny.S dan Tn H di Desa semondo Kecamatan Gombong
yaitu Ny.S dalam kondisi hamil anak ke 4 dengan KB IUD masih terpasang dalam
rahim, sehingga Ny.S merasa cemas. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut
diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini dalam suatu asuhan keperawatan
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.S dengan Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Penulisan
Mampu mendesripsikan asuhan keperawatan keluarga Ny. S dengan
5
2. Tujuan Khusus Penulisan
a. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus Ny.S dengan pemenuhan kebutuhan
seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong
b. Memaparkan hasil diagnosa pada kasus Ny.S dengan pemenuhan kebutuhan
seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong
c. Memaparkan rencana keperawatan pada kasus Ny.S dengan pemenuhan
kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong
d. Memaparkan implementasi keperawatan pada kasus Ny.S dengan pemenuhan
kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong
e. Memaparkan evaluasi keperawatan pada kasus Ny.S dengan pemenuhan
kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan pemenuhan
kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong
g. Memaparkan inovasi tindakan keperawatan pada kasus Ny.S dengan
pemenuhan kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi / Pendidikan
Menambah khasanah kepustakaan bidang ilmu keperawatan dan bahan
masukan bagi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan.
2. Bagi Puskesmas
Laporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan di wilayah kerja puskesmas dengan masalah pemenuhan
kebutuhan seksualitas.
3. Bagi Klien
Memperoleh pengetahuan tentang kebutuhan seksualitas dan cara
DAFTAR PUSTAKA
Alimut. (2006). Pemenuhan Seksual. Makalah Kesehatan diakses di ttp://daengr.co.id pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 20.15 WIB
Ambarwati & Sintowati. (2006). Pendidikan Kesehatan Mengatasi Keluhan Hamil Pada Ibu-Ibu Hamil Di Asrama Group Ii Kopassus Kartasura. Jurnal Penelitian Kesehatan Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Aurora. (2013). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Pada Keluarga Dan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Kusta Di Bojonegoro. Naskah Publikasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Bappeda Kebumen. (2015). Kebumen Dalam Angka 2014. Kebumen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kebumen
Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI. 2012.
Depkes RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI. 2008.
Dinkes Jateng. (2009). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang; Jawa Tengah
Dinkes Jateng. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang; Jawa Tengah
Dipta. (2010). Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Partus Tak Maju Rawat Inap Di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009. Jurnal Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan
Fahdi, dkk. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Merokok Pada Remaja Di Desa Jati Kabupaten Garut. Jurnal PenelitianUniversitas Padjadjaran Bandung
Fesharah, 2006 dikutip oleh Negrao. (2015). Upaya Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto Dalam Memenuhi Kebutuhan Seksual Narapidana Yang Terikat Perkawinan. Jurnal Penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Hukum
Ismayati. (2013). Pengaruh Penyuluhan tentang Mortalitas Perinatal dengan metode peer group terhadap Pengetahuan Ibu tentang Mortalitas Perinatal di Kelurahan Kecandran, Salatiga Tahun 2013. Abstrak Skripsi DIV Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.
Kasim. (2016). Aspek Seksualitas Dalam Keperawatan. Artikel Kesehatan diakses di http://www.nyaindri.co.id pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 15.30 WIB
Komal, et al. (2014). Effect of Peer Counseling by Mother Support Groups on Infant and Young Child Feeding Practices: The Lalitpur
Experience. research article availbe at
http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.01 09181 pada tanggal 17 Juni 2016 pukul 19.30 WIB
Kristiani. (2015). Pembinaan Bidan Puskesmas Se Kabupaten Kebumen Tahun 2015 : "Angka Kematian Ibi Masih Tinggi". Artikel diakses di http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/news/detail/3893 pada tanggal 19 Juni 2016 pukul 20.30 WIB
Leena, et al. (2010). Breastfeeding Support For Mothers And Families During Pregnancy And Birth And After. Journal Metropolia University of Applied Sciences
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Kb Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta:EGC
---. (2008). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Mubarak dkk. (2006). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: CV Sagung Seto.
Muharam. (2016). Manfaat dan Bahaya Seks Ketika Hamil. Artikel kesehatan diakses di http://www.smallcrab.com pada tanggal 7 Agustus 2016 pukul 11.13 WIB
Mustikawati. (2016). Keluarga Berencana. Artikel pdf
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Prawirohardjo. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Profi Kesehatan 2008
Perry & Potter. (2006). Buku Ajar Fundamental : konsep, proses, dan praktik. Jakarta : EGC
Purwanti. (2015). Pendidikan Seksual Dan Perilaku Pemenuhan Kebutuhan Seksual Pasangan Masa Kehamilan. Jurnal Kesehatan Masyarakat ISSN 1858-1196. Universitas Negeri Semarang
Rikadewi. (2010). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang
World Health Organistion. (2014). Maternal Mortality Database in World. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/. pada tanggal 20 Juni 2016 pukul 17.30 WIB
1 SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
STRESSOR PADA IBU HAMIL DENGAN IUD DAN KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN MEMOUNYAI ADIK BARU
Disusun Untuk Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Disusun oleh :
Irma fitriana
A01301772
PRODI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Stres ibu hamil akan memberikan dampak negatif terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungannya. Karena itu
bagi setiap ibu yang sedang mengandung penting sekali menjaga
kesehatan kehamilannyaa baik itu kesehatan secara fisik maupun
kesehatan mental psikologisnya. Karena memang dampak ibu hamil stress
terhadap janinnya tidak bisa dianggap sedikit.
Risiko terjadinya keguguran adalah sekitar 55% pada wanita yang
hamil dengan IUD masih terpasang.Jika benang IUD terlihat, IUD dapat
dilepaskan untuk mengurangi risiko terjadinya keguguran (hingga sekitar
20%).Kehamilan dengan IUD yang masih terpasang tidak meningkatkan
risiko terjadinya cacat bawaan, kematian janin, atau infeksi panggul saat
kehamilan. Sekitar 5% wanita yang hamil dengan IUD masih terpasang
dapat mengalami kehamilan ektopik. Bilapun sudah terjadi kehamilan saat
IUD masih terpasang maka spiral/IUD dapat dicabut terutama bila usia
kehamilan 3 bulan pertama atau diperkirakan kehamilan belum terlalu
besar.
Kecemburuan selama masa kehamilan si adik bayi, sebaiknya
bunda mulai mengedukasi si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama
sembilan bulan masa kehamilan, ayah bunda memiliki waktu yang cukup
untuk menjelaskan kepada si kecil sesuai dengan pemahamanya. Jelaskan
dengan cara yang realistis bahwa adik bayi yang baru lahir masih terlalu
kecil untuk diajak bermain, dan akan sering menangis.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : stressor pada ibu hamil dengan IUD dan
kecemburuan pada adik barunya
Subtopik : stressor pada ibu hamil dengan IUD dan
kecemburuan pada balita yang akan punya adik baru
Sasaran : Orang Tua, dan Balita
3
Hari/Tanggal : Selasa, 31 Mei 2016
Tempat : Rumah Tn. H
Penyuluh : Mahasiwa Stikes Muhammadiyah Gombong
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan Orang tua dapat mengetahui dan memahami
tentang stressor pada ibu hamil dengan IUD dan kecemburuan pada balita
yang akan mempunyai adik baru.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberi penyuluhan selama 25 menit, diharapkan orang tua dapat:
1. Menjelaskan pengertian stressor pada ibu hamil dengan IUD
2. Menjelaskan resiko pada ibu hamil yang masih terpasang IUD
3. Menjelaskan tentang kecemburuan pada balita yang akan punya adik
baru
4. Menjelaskan akibat kecemburuan si kecil
V. MATERI
1. Pengertian stressor pada inu hamil dengan IUD
2. Dampak stress pada ibu hamil dan resiko pada ibu hamil yang
masih terpasang IUD
3. Dampak yang timbul akibat kecemburuan si kecil
4. Cara-cara meredakan perasaan cemburu berlebihan pada balita
VI. METODE
Ceramah dan diskusi
VII. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
4
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelasakan waktu
3. 15 menit Menyampaikan materi
1. Menjelaskan pengertian
stressor pada ibu hamil
dengan IUD dan
kecemburuan pada adik
barunya
2. Menyebutkan dampak
dan resiko pada ibu hamil
yang masih terpasang
IUD
3. Menjelaskan dampak dan
5
4. 2 menit Penutup :
1. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
2. Mengakhiri dengan salam
Memperhatikan
Menjawab salam
IX. DAFTAR PUSTAKA
Kurnia,ingridwati.dkk.2008.perkembangan belajar peserta didik.Sunarto dan
Agung,Hartono.2002.
Kusmiayati,yuni.2010.Praktikum Asuhan Kehamilan Yogyakarta:Fitramaya
Mufdalifah.2009.Mochtar,Rustam.2001.SinopsisObstetri,Jakarta:EGC.
X. EVALUASI
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Peserta penyuluhan mampu menjawab semua pertanyaan seperti, mampu :
1. Jelaskan Pengertian stressor pada ibu hamil dengan IUD dan
kecemburuan pada adik barunya.!
2. Sebutkan 2 dari 3 dampak dan resiko pada ibu hamil yang
masih terpasang IUD!
3. Jelaskan dampak yang timbul akibat kecemburuan si kecil!
4. Jelaskan 2 dari setiap meredakan perasaan cemburu berlebihan
pada balita !
6
Keterangan :
: Pembimbing
: Klien
: Penyaji
XII. Pengorganisasian
1. Penyaji : Irma fitriana
2. Moderator :
3. Fasilitator :
4. Notulen :
5. Observer :
6. Pembimbing Lahan Praktek : Bu eni
7. Pembimbing Akademik : Ernawati M.Kep
XIII. LEMBAR PENGESAHAN
Gombong, 2015
Sasaran Pratikan
( ) ( Mahasiswa )
Mengetahui
Pembimbing Akademik
7 XIV. MATERI
STRESSOR PADA IBU HAMIL DENGAN IUD
A. PENGERTIAN STRESSOR PADA IBU HAMIL DENGAN IUD
Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang akan bisa mempengaruhi
keadaan daripada emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang yang sedang
mengalaminya dan stres yang muncul pada ibu hamil dan dampaknya dapat
berpengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan janin.
B. DAMPAK STRESS PADA IBU HAMIL
1. Stres saat hamil akan meningkatkan risiko bayi mengalami alergi saat
telah lahir.
2. Saat stres, janin akan menyerap hormon dari ibu yang sedang hamil yang
diproduksi tubuh oleh ibu yang sedang mengandung.
3. Dan bayi dengan tingkat hormon tinggi akan lebih cenderung memiliki
risiko lebih besar mengidap alergi dibanding bayi dengan tingkat hormon
yang rendah.
C.
DAMPAK RESIKO STRESS KRONIS PADA IBU HAMIL
Begitu banyaknya kekhawatiran yang dialami oleh wanita hamil,
maka tidak sedikit wanita hamil mengalami stres yang tinggi selama
kehamilan berlangsung.
1. Bayi lahir prematur yang menyebabkan berat badan si bayi rendah.
2. Bayi beresiko mengalami autis.
3. Keguguran.
4. Terlahir cacat dan mengalami kelainan tulang belakang.
5. Terganggunya kesehatan ibu.
Dengan mengenali dan mengatur tingkat stres yang dialami, itu
dapat membuat wanita hamil lebih terlihat sehat, dan bayi di dalam
8
KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN MEMILIKI ADIK
BARU
D.
PENGERTIAN KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN
MEMPUNYAI ADIK BARU
Cemburu adalah satu bentuk emosi manusia, termasuk si kecil. Anak balita
belum memahami apa itu cemburu tapi sudah bisa merasakannya. Biasanya si
kecil yang masih balita dan akan mempunyai adik bayi, sering merasakan
kecemburuan terhadap adik bayinya. Sebenarnya perasaan cemburu yang dialami
si kecil lebih kearah ketakutan untuk tidak mendapatkan perhatian dan kasih
sayang dari kedua orangtuanya. Pada saat yang bersamaan dia belum memahami
konsep hubungan keluarga. Yang dia tau sekarang si adik bayi yang menjadi pusat
perhatian ayah bunda dan bukan dia. Si buah hati merasa benci dan terancam
dengan adanya perubahan terhadap hubungan khusus dengan ayah bunda.
E. DAMPAK YANG TIMBUL AKIBAT KECEMBURUAN SI KECIL
Cemburu adalah satu bentuk emosi manusia, termasuk si kecil.
Anak balita belum memahami apa itu cemburu tapi sudah bisa
merasakannya. Biasanya si kecil yang masih balita dan akan
mempunyai adik bayi, sering merasakan kecemburuan terhadap adik
bayinya
1. Jika si kecil merasa cemburu, bisa jadi nampak ada perubahan pada
kestabilan emosinya. Dia cenderung lebih cengeng, gampang emosi, atau
bahkan bisa memukul teman, ayah bunda atau adik bayi.
2. Perubahan tingkah laku juga dapat nampak sebagai kemunduran ke
tahap sebelumnya. Jika sebelumnya si kecil sudah tidak ngompol saat
tidur siang, mungkin dia mulai ngompol atau bahkan buang air besar
9
3. Melawan. Perubahan karakter yang cukup ekstrim dapat pula terjadi.
Mungkin sebelumnya si kecil termasuk anak yang penurut, atau
pendiam, tapi kemudian berubah secara drastis menjadi anak yang suka
melawan.
4. Mudah menangis. Ekspresi menangis adalah hal yang paling umum
dilakukan ketika dia berhadapan dengan suatu masalah dan dia tidak bisa
menyelesaikan masalah tersebut. Jadi bagi si kecil menangis adalah
bagian dari penyelesaian masalahnya.
F.
MEREDAKAN PERASAAN CEMBURU BERLEBIH
PADA ANAK BALITA
Selama masa kehamilan si adik bayi, sebaiknya bunda mulai mengedukasi
si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama sembilan bulan masa kehamilan, ayah
bunda memiliki waktu yang cukup untuk menjelaskan kepada si kecil sesuai
dengan pemahamanya. Jelaskan dengan cara yang realistis bahwa adik bayi yang
baru lahir masih terlalu kecil untuk diajak bermain, dan akan sering menangis.
G. CARA MEREDAKAN MEREDAKAN PERASAAN CEMBURU
BERLEBIHAN PADA BALITA
1. Dengan semakin bertambahnya usia, dan bimbingan dari ayah bunda, si
kecil akan mulai faham sedikit-demi sedikit tentang apa yang sebenarnya
terjadi. Jika luapan emosi karena cemburu ini terjadi hanya sesekali saja,
ayah bunda tidak perlu terlalu khawatir. Cukup awasi dan berikan
pemahaman bahwa ayah bunda tetap mencintai si kecil.
2. Selama masa kehamilan si adik bayi, sebaiknya bunda mulai mengedukasi
si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama sembilan bulan masa
kehamilan, ayah bunda memiliki waktu yang cukup untuk menjelaskan
kepada si kecil sesuai dengan pemahamanya. Jelaskan dengan cara yang
realistis bahwa adik bayi yang baru lahir masih terlalu kecil untuk diajak
10
3. Libatkan sesuai kemampuanya dalam mengurus adik bayi. Misalnya saat
si bayi sedang ganti popok, libatkan dia untuk mengambil popok atau baju
bersih dari lemari, atau mintalah si kakak bernyanyi untuk menenangkan
tangisan adik bayi.
4. Hindari sebisa mungkin perubahan dalam menjalani rutinitas si buah hati.
Jangan terlalu nampak bahwa ayah bunda terlalu memperhatikan adik bayi
dan mengabaikan dirinya. Jika si kecil menjadi agak rewel, turuti sebisa
mungkin apa permintaannya. Di saat adik bayi tertidur, manfaatkan untuk
memberikan perhatian lebih bagi si kakak.
5. Jangan hadapi kecemburuan si buah hati dengan emosi. Merespon
kecemburuan mereka dengan kemarahan apalagi dengan kekerasan fisik
dapat memperburuk keadaan. Coba fahamsudut pandang si kecil dan
berusaha untuk lebih bersabar. Berkata tegas sekali-sekali diperlukan tapi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
RUMAH SEHAT
Disususn Untuk Mata Kuliah Keprawatan Keluarga
Disusun Oleh :
Irma fitriana
A01301772
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Diagnosa Keperawatan :
Pokok Bahasan : Rumah Sehat
Sub Pokok Bahasan : Mengenal Masalah Rumah Sehat
Sasaran : Keluarga Tn.H
Waktu : jam 10.00 – 10.30 WIB (1 x 30 menit)
Pertemuan ke- : 3
Hari/Tanggal :
Tempat : Rumah Tn.H
Pelaksana : Irma fitriana
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Tn.H
dapat mengenal masalah Rumah Sehat
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Tn.H
mampu :
1. Menyebutkan kembali tentang pengertian Rumah sehat
2. Menyebutkan kembali 2 dari 5 lingkungan rumah yang baik & sehat
3. Menyebutkan kembali 3 dari 5 upaya agar rumah menjadi sehat
4. Menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat rumah sehat
5. Menyebutkan kembali 3 dari 5 dampak rumah tidak sehat
C. Pokok Materi
1. Pengertian rumah sehat
2. Lingkungan rumah yang baik & sehat
3. Upaya agar rumah menjadi sehat
4. Manfaat rumah sehat
5. Dampak rumah tidak sehat
1. Metode : diskusi dan tanya jawab
2. Media : leaflet dan lembar balik
3. Strategi pelaksanaan :
Waktu Tahap Respon
5 menit Orientasi :
a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Mengingatkan kontrak
d. Menjelaskan maksud dan tujuan e. Menanyakan kesediaan
f. Apersepsi
a. Menjawab salam b. Mendengarkan
c. Pasien ingat dengan kontrak d. Pasien mengerti maksud dan
tujuan
e. Pasien bersedia 20 menit Kerja :
a. Memulai penkes dengan membaca tasmiyah
b. Menjelaskan pengertian rumah sehat
c. Menjelaskan lingkungan rumah yang baik & sehat
d. Menjelaskan upaya agar rumah menjadi sehat
e. Menjelaskan manfaat rumah sehat f. Menjelaskan dampak rumah tidak
sehat
g. Memberi kesempatan bertanya h. Menjawab pertanyaan
a. Memperhatikan b. Mendengarkan
5 menit Terminasi :
a. Melakukan evaluasi b. Memberikan kesimpulan
c. Menutup penkes dengan membaca tahmid
d. Memberi salam penutup
a. Mendengarkan b. Menjawab salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c. Kontrak waktu dan tempat dengan pasien sudah disampaikan 2 hari sebelum
penkes
2. Evaluasi Proses
a. Pasien siap diberi penkes
b. Pasien memperhatikan saat diberi penkes
c. Media dapat digunakan secara aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien mampu menyebutkan kembali tentang pengertian rumah sehat b. Pasien mampu menyebutkan kembali 2 dari 5 lingkungan yang baik & sehat c. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 upaya agar rumah menjadi sehat d. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat rumah sehat
e. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 dampak rumah tidak sehat
F. METODE
Ceramah dan diskusi
G. MEDIA
1. Leaflet
RUMAH SEHAT
A. Pengertian
Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani
secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani seperti membaca,menulis
dan istirahat
Kebutuhan rohani misalnya,perlindungan terhadap penyakit,cuaca,angin dsb
B. Lingkungan rumah yang baik dan sehat
1. Sampah-sampah ditempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang di tempat
sampah(jauh dari lingkungan tempat tinggal)atau dengan menimbun atau dikelola
dengan dibuat pupuk
2. Genangan air,air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu karena dapat dijadikan
tempat berkembang biak nyamuk,masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit2
atau selokan agar air dapat mengalir
3. Sumber air (sumur) perlu diperhatikan saat membuat sumur ,jarak minimal dari
sumber air kotor(septic tank,sumur resapan,saluran air kotor yang tidak kedap
air)adalah 7 meter agar sumur tidak tercemar
4. Tanaman disekitar rumah,pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan
yang gelap dan lembab,diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah
tanpa terhalang oleh pepohonan
5. Kandang hewan (biasanya untuk rumah dipedsaan)letaknya diusahakan agar letaknya
tidak dekat dengan rumah terutama pembuangan kotoran,dapat dibuatkan
tempat-tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang
C. Upaya agar rumah menjadi sehat
1. Mebuka jendela kamar setiap pagi dan siang
2. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari
3. Kamar mandi dijaga kebersihannya
4. Mendapat penerangan yang cukup
D. Manfaat rumah sehat
1. Memberikan rasa nyaman bagi penghuninya
2. Melindungi dari cuaca baik atau buruk
3. Menghindari dari penhyebaran penyakit menular
4. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya
5. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar
E. Dampak rumah tidak sehat
1. Menimbulkan ruangan berbau
2. Timbul pemyakit
3. Kesehatan Individu menurun
4. Tidak tercipta harmonis kondisi rumah
1
PRE PLANNING KUNJUNGAN PERTAMA
PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO
RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG
Disusun guna memenuhi penyusunan Karya Tulis Ilmiah
pada tase keperawatan keluarga
Disusun Oleh:
Irma Fitriana
A01301772
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH
GOMBONG
2
PRE PLANNING KUNJUNGAN PERTAMA
PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO
RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG
Pertemuan ke : 1 (satu) Tanggal: 30 Mei 2016
1. Latar Belakang
Berdasarkan informasi yang didapat dari puskesmas II semondo bahwa keluarga Tn. H
terdapat masalah kesehatan. Oleh karena itu, saya memilih keluarga Tn.H untuk dilakukan
tindakan keperawatan. Adapun untuk kunjungan pertama pada keluarga Tn.H yaitu
membina hubungan saling percaya kepada keluarga Tn.H dan selanjutnya menjelaskan serta
meminta ijin untuk dilakukan pengkajian ataupun tindakan keperawatan lainnya.
Setelah dilakukan runtutan tersebut diatas, mulai dilakukan pengkajian mengenai data
umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karateristik lingkungan rumah,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga serta harapan keluarga, selain
itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik terhadap keluarga Tn.H. Hal tersebut perlu dikaji
untuk kelengkapan dalam menentukan masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada
keluarga Tn. H.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x60 menit diharapkan didapatkan data-data
kesehatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kunjungan selama 1x60 menit didaptkan :
- Data umum keluaraga Tn.H
- Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
- Karakteristik lingkungan rumah
3 - Pemeriksaan fisik keluarga Tn. H
- karateristik lingkungan rumah, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
keluarga
- harapan keluarga
3. Rencana Kegiatan a. Metode
Metode yang digunakan yaitu metode wawancara
b. Media dan Alat
Media yang digunakan yaitu format pengkajian keluarga, sedangkan alat yang digunakan
yaitu alat tulis, tensi, stetoskope, thermometer.
c. Sasaran
Adapun sasaran dari pengkajian ini yaitu keluarga Tn.H
d. Waktu dan Tempat
Waktu, Jam : Senin, 30 Mei 2016 (10.30 WIB)
Tempat : Rumah Tn.H
e. Strategi Pelaksanaan
Waktu Kegiatan penyaji Audien
5 menit Orientasi
- Mengucapkan salam
- Memvalidasi keadaan keluarga
- Perkenalan
- Menyampaikan maksud dan
tujuan
- Melakukan pengkjian tentang:
data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga,
karakteristik lingkungan dan
- Menyimak
- Menanggapi
- Menjawab pertanyaan
4
struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping
keluarga serta harapan keluarga,
selain itu, akan dilakukan
pemeriksaan fisik terhadap
keluarga Tn.H
- Memberi pujian dan semangat
pada hal-hal positif yang ada
dalam keluarga.
reinformen positif
5 menit Terminasi
- Menyampaikan kesimpulan
- Menyusun kontrak selanjutnya
- Mengucapkan salam
- Keluarga
mendengarkan
- Menyetujui kontrak
selanjutnya
- Menjawab salam
f. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur:
- Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum sebelum pelaksanaan pengkajian
- Menyiapkan media dan alat 1 hari sebelum pelaksanaan pengkajian
- Pembuatan kontrak dengan keluarga, tepat dan sesuai rencana.
2) Kriteria Proses
- Keluarga menyambut dengan ramah
- Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
- Keluarga aktif dalam menjawab pertanyaan
3) Kriteria Hasil
- Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan tujuan khusus minimal 80% dapat
1
PRE PLANNING KUNJUNGAN KEDUA
PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO
RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG
Disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah komunitas
Disusun Oleh:
Irma fitriana
A01301772
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2
PRE PLANNING KUNJUNGAN KEDUA
PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.S DI DESA SEMONDO
RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG
Pertemuan ke : 2 (dua) Tanggal: 31 Mei 2016
1. Latar Belakang
Pada pertemuan pertama, 30 Mei 2016 telah didapatkan data tentang data
umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik lingkungan
dan struktur keluarga. Maka pada pertemuan kedua 31 Mei 2016 akan
dilanjutkan melakukan intervensi yang sudah dibuat pada tanggal 30 Mei
2016.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit diharapkan didapatkan
data-data kesehatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit didaptkan data tentang:
- Mengidentifikasi masalah yang ada pada keluarga
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat
3. Rencana Kegiatan a. Metode
Metode yang digunakan yaitu metode pendidikan kesehatan
b. Media dan Alat
Media : Asuhan keperawatan
3
c. Sasaran
Adapun sasaran dari pengkajian ini yaitu keluarga Tn.H
d. Waktu dan Tempat
Waktu, Jam : 11.30 WIB
Tempat : Semondo Rt 02/ Rw 04 Gombong
e. Strategi Pelaksanaan
Waktu Kegiatan penyaji Audien
5 menit Orientasi
- Mengucapkan salam
- Mengingatkan kontrak yang
dibuat sebelumnya
- Menyampaikan maksud dan
tujuan
- Melakukan implementasi
memberikan pendidikan
kesehatan perilaku hidup bersih
dan sehat.
5 menit Terminasi
- Menyampaikan kesimpulan
- Menyusun kontrak selanjutnya
- Mengucapkan salam
- Keluarga
mendengarkan
- Menyetujui kontrak
selanjutnya
4
f. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur:
- Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum sebelum pelaksanaan
pengkajian
- Menyiapkan media dan alat 1 hari sebelum pelaksanaan
pengkajian
- Pembuatan kontrak dengan keluarga, tepat dan sesuai rencana.
2) Kriteria Proses
- Keluarga menyambut dengan ramah
- Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
- Keluarga aktif dalam menjawab pertanyaan
3) Kriteria Hasil
1
PRE PLANNING KUNJUNGAN KETIGA
PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO
RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG
Disusun guna memenuhi penyusunan Karya Tulis Ilmiah
pada stase keperawatan keluarga
Disusun Oleh:
Irma Fitriana
A01301772
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2
PRE PLANNING KUNJUNGAN KETIGA
PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.S DI DESA SEMONDO
RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG
Pertemuan ke : 3 (tiga) Tanggal: 1 Juni 2016
1. Latar Belakang
Pada pertemuan kedua, 31 Mei 2016 telah dilakukan implementasi kepada keluarga
Tn.H dan belum semua intervensi dilakukan pada keluarga, maka pada pertemuan ketiga
tanggal 2 Juni 2016 akan dilanjutkan melakukan intervensi yang sudah dibuat pada
tanggal 30 Mei 2016.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit diharapkan didapatkan data-data
kesehatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit didaptkan data tentang:
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang Stresor pada ibu hamil dengan IUD
- Mengajarkan kepada keluarga tentang cara mengatasi stress pada kehamilan
- Menganjurkan klien untuk melakukan ANC secara rutin
- Memberi saran perlunya peran serta keluarga untuk mengurangi stres pada ibu
hamil
- Bantu keluarga mengidentifikasi kendala dan bahaya dalam kehamilan.
3. Rencana Kegiatan a. Metode
Metode yang digunakan yaitu metode pendidikan kesehatan
b. Media dan Alat
Media : Asuhan keperawatan
3
c. Sasaran
Adapun sasaran dari pengkajian ini yaitu keluarga Tn.H
d. Waktu dan Tempat
Waktu, Jam : 11.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.H Desa Semondo RT 02 RW 4, Gombong
e. Strategi Pelaksanaan
Waktu Kegiatan penyaji Audien
5 menit Orientasi
- Mengucapkan salam
- Mengingatkan kontrak yang
dibuat sebelumnya
- Menyampaikan maksud dan
tujuan
- Melakukan implementasi
Memberikan pendidikan
kesehatan tentang stressor pada
ibu hamil dengan IUD,
mengajarkan kepada keluarga
tentang cara mengatasi stress
pada kehamilan, menganjurkan
klien untuk melakukan ANC
secara rutin, Memberi saran
perlunya peran serta keluarga
untuk mengurangi stres pada ibu
hamil, Bantu keluarga
mengidentifikasi kendala dan
bahaya dalam kehamilan.
- Keluarga terlihat
antusias saat latihan
4
pada hal-hal positif yang ada
dalam keluarga.
5 menit Terminasi
- Menyampaikan kesimpulan
- Menyusun kontrak selanjutnya
yang belum terlaksana
- Mengucapkan salam
- Keluarga
mendengarkan
- Menyusun kontrak
selanjutnya
- Menjawab salam
f. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur:
- Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum sebelum pelaksanaan pengkajian
- Menyiapkan media dan alat 1 hari sebelum pelaksanaan pengkajian
- Pembuatan kontrak dengan keluarga, tepat dan sesuai rencana.
2) Kriteria Proses
- Keluarga menyambut dengan ramah
- Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
- Keluarga aktif dalam menjawab pertanyaan
3) Kriteria Hasil
- Didapatkan data-data intervensi yang sudah dilakukan dan intervensi yang
STRESSOR PADA IBU HAMIL
STRESS PADA IBU HAMIL Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang akan bisa mempengaruhi keadaan daripada emosi,
DAMPAK STRESS PADA IBU HAMIL
1. Stres saat hamil akan meningkatkan risiko bayi mengalami alergi saat telah lahir.
2. Saat stres, janin akan menyerap hormon dari ibu yang sedang hamil yang diproduksi tubuh oleh ibu yang sedang mengandung.
3. Dan bayi dengan tingkat hormon tinggi akan lebih cenderung memiliki risiko lebih
Atasi stres pada kehamilan
1. Komunikasikan masalah yang sedang dihadapi
2. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi vitamin
3. Mengkomunikasikan stressor dan kecemasan yang dialami
4. Komunikasikan masalah yang sedang dihadapi
5. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi vitamin
RESIKO PADA IBU HAMIL DENGAN KB IUD YANG
MASIH TERPASANG Risiko terjadinya keguguran adalah sekitar 55% pada wanita yang hamil dengan IUD masih terpasang.
Jika benang IUD terlihat, IUD dapat dilepaskan untuk mengurangi risiko terjadinya keguguran (hingga sekitar 20%)
Atasi stres pada kehamilan
7. Komunikasikan masalah yang sedang dihadapi
8. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi vitamin
9. Mengkomunikasikan stressor dan kecemasan yang
KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN MEMILIKI ADIK BARU
Cemburu adalah satu bentuk emosi manusia, termasuk si kecil. Anak balita belum memahami apa itu cemburu tapi sudah bisa merasakannya. Biasanya si kecil yang masih balita dan akan mempunyai adik bayi,
DAMPAK YANG TIMBUL AKIBAT KECEMBURUAN SI KECIL
Jika si kecil merasa cemburu, bisa jadi nampak ada perubahan pada kestabilan emosinya. Dia cenderung lebih cengeng,
MEREDAKAN PERASAAN CEMBURU BERLEBIH PADA ANAK BALITA
Selama masa kehamilan si
adik bayi, sebaiknya bunda mulai mengedukasi si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama sembilan bulan masa kehamilan, ayah bunda memiliki waktu yang cukup untuk menjelaskan kepada si kecil sesuai dengan pemahamanyaJelaskan dengan cara yang realistis bahwa adik bayi yang baru lahir masih terlalu kecil untuk diajak bermain, dan akan sering menangis.
SEMOGA BERMANFAAT
RUMAH SEHAT
Irma fitriana
A01301772
D3 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH
GOMBONG
PENGERTIAN RUMAH SEHAT
Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan
jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
LINGKUNGAN RUMAH YANG BAIK & SEHAT
*Sampah dibuang ditempat sampah atau dikelola dibuat pupuk
*Genangan air tidak boleh lebih dari 1 minggu,karena dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk
*sumber air(sumur)jarak minimal 7m dari sumber air kotor(septic tank,dsb)
*pohon rindang sebaiknya tidak menghalangi sinar matahari dapat menyinari rumah
*kandang hewan sebaiknya tidak dekat dengan rumah
*Membuka jendela kamar setiap pagi & siang
*membersihkan rumah & halaman
rumah setiap hari
*kamar mandi dijaga kebersihannya
*mendapat penerangan yang cukup
*menata rapi
barang dirumah
MANFAAT RUMAH SEHAT
1. Memberikan rasa nyaman bagi penghuninya
2. Melindungi dari cuaca baik atau buruk
3. Menghindari dari penhyebaran penyakit menular
4. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya
5. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar
DAMPAK RUMAH TIDAK SEHAT
1. Menimbulkan ruangan berbau
2. Timbul pemyakit
3. Kesehatan Individu menurun
4. Tidak tercipta harmonis kondisi rumah
5. Terjadi pencemaran lingkungan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
ATURNUHUN