• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA SEMONDO KECAMATAN GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA SEMONDO KECAMATAN GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA

SEMONDO KECAMATAN GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh:

Irma Fitriana

A01301772

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

iv Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Juli 2016

Irma Fitriana1, Ernawati2, M.Kep

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS DI DESA

SUMONDO KECAMATAN GOMBONG

Latar belakang: karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang menyatakan bahwa kebutuhan seksualitas merupakan masalah kehamilan dengan resiko tinggi. Kehamilan dengan resiko tinggi berpotensi terjadi komplikasi hingga kematian ibu dan bayi, komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan pasca persalinan, uri

tertinggal, partus tak maju/partus lama serta infeksi. Upaya pencegahanya dengan program safe motherhood melalui keluarga berencana. Namun berdasarkan pengkajian terdapat kasus Ny.S hamil dengan IUD masih terpasang sehingga menimbulkan masalah keperawatan resiko gangguan hubungan ibu dan janin dengan domaian pemenuhan kebutuhan seksualitas.

Tujuan penulisan: Mampu mendesripsikan asuhan keperawatan keluarga pada Ny.S dengan pemenuhan kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong.

Asuhan keperawatan: dalam pembahasan masalah keperawatan yang muncul adalah resiko gangguan hubungan ibu dan janin dengan domaian pemenuhan kebutuhan seksualitas. Intervensi dan implementasi yaitu mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang resiko gangguan pada ibu dan janin, melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga pada proses kehamilan yang mencangkup: stress pada ibu hamil, dampak stress pada ibu hamil, resiko stress pada ibu hamil, mengatasi stress pada ibu hamil, resiko pada ibu hamil dengan IUD yang masih terpasang, dan memonitor fisik dan resiko psikososial selama kehamilan

Kesimpulan: metode peer group efektif dalam meningkatkan pengatahuan klien dan keluarga sehingga mampu mengatasi masalah keperawatan kebutuhan seksualitas

(5)

v

Diploma III of Nursing Program

Muhammadiyah Gombong School of Health Science Nursing Care Report, July 2016

Irma Fitriana1, Ernawati2, M.Kep

ABSTRACT

NURSING FAMILY MEETING THE NEED NY.S WITH SEXUALITY DISTRICT IN THE VILLAGE SEMONDO GOMBONG

Background: This scientific paper is based on data obtained from various sources of literature that states that sexuality needs a high-risk pregnancy problems. High-risk pregnancy complications could potentially happen to maternal and infant mortality, a frequent complication is postpartum hemorrhage uri lagging, not confinement forward / obstructed labor and infections. Efforts pencegahanya the safe motherhood program through family planning. However, based on the assessment are pregnant with an IUD Ny.S case still attached causing problems with the risk of disruption nursing mother and fetus with domaian fulfillment of sexuality.

Purpose and limitations: Being able to describe the family nursing care at Ny.S to meet the needs of sexuality in the village of the District Sumono Gombong.

Nursing care: In the discussion of nursing problems that arises is the risk of interference with the mother and fetus domaian fulfillment of sexuality. Intervention and implementation including reviewing the level of the client's knowledge about the risk of disruption in the mother and fetus, conduct health education to families in the process of pregnancy which include: stress in pregnant women, the impact of stress on pregnant women, the risk of stress in pregnant women, cope with stress in pregnant women, risks in pregnant women with

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil Alamin, Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat meneyelesaikan laporan akhir komprehensif dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.S dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas di Desa

Sumondo Kecamatan Gombong”.

Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk

memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III

keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan semua

pihak. Oleh karena melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Madkhan Anis M.Kep.Ns., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

2. Bapak Sawiji Amani S.Kep.M.Sc., selaku Ketua Prodi Diploma III

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

3. Ibu Ernawati, M.Kep selaku Dosen Pembimbing KTI.

4. Staf perawat di Ruang Melati RSUD Rr. Soedirman Kebumen yang telah

rendah hati membantu penulis dalam memberikan bimbingannya dalam ujian

komprehensif.

5. Pembimbing dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

beserta seluruh staff dan karyawan yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian laporan ini.

6. Ayah, Ibu tersayang yang telah memberikan bantuan materi dan spiritual

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

7. Teman-teman seperjuangan dan sahabat yang telah banyak memberi motivasi

dan bantuannya.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

banyak memberikan saran dan bantuannya sehingga laporan ini dapat di

(7)

vii

Penulis menyadari betul bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Oleh

karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dikemudian hari.

Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi

manfaat kepada pembacanya dan khususnya kepada diri saya pribadi serta dapat

menjadi masukan kepada semua pihak.

Gombong,.... Juli 2016

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 4

C. Manfaat Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas ... 6

1. Definisi ... 6

2. Dimensi Seksual ... 6

3. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Seksual ... 7

4. Kehamilan dengan Resiko Tinggi ... 9

B. Pendidikan Kesehatan ... 10

1. Metode Pendidikan Individual (perorangan) ... 10

2. Metode Pendidikan Kelompok ... 10

3. Metode Pendidikan Massa ... 11

4. Peer Group ... 11

5. Media Pendidikan Kesehatan ... 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian ... 14

B. Analisa Data ... 17

C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ... 18

BAB IV PEMBAHASAN A. Resiko Gangguan Hubungan Ibu-Janin ... 20

B. Hambatan Pemeliharaan Rumah ... 23

C. Analisa Tindakan ... 27

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... 34

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan dengan resiko tinggi berpotensi terjadi komplikasi hingga kematian

ibu dan bayi. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan pasca persalinan, uri

tertinggal, partus tak maju/partus lama serta infeksi (Dipta, 2010). World Health

Organisation (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang

hamil akan mengalami komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat

mengancam jiwanya. Setiap tahun terdapat 500.000 perempuan meninggal akibat

berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran

kandungan (aborsi) yang tak aman (Dipta, 2010). Salah satu fenomena permasalahan

pada kehamilan adalah kebutuhan seksualitas, khususnya pada kehamilan dengan

resiko tinggi.

Kebutuhan seksualitas pada ibu hamil harus dilakukan dengan nyaman agar

jangan sampai terjadi kontraksi yang dahsyat untuk menghindari pecah ketuban.

Ketuban pecah dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Masalah lain yang harus

diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan rahim. Akibatnya dapat

terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan oskigen karena oksigen tidak

dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses mengisap, bayi bisa menelan air

ketuban ke paru-paru. Itu yang ditakutkan, tegas Muharam. Selain itu, dalam situasi

tertentu hubungan seks pada trimester kedua tidak diperbolehkan khususnya pada ibu

hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta menghalangi cervix, pelebaran cervix

(10)

2

Data Angka kematian ibu (AKI) di dunia adalah 230 per 100 000 kelahiran hidup

lebih tinggi dibandingkan 16 per 100 000 kelahiran hidup di negara-negara maju

(World Health Organistion, 2014). Angka kematian ibu di Indonesia dari 228 pada

2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (BKKBN, 2014).

Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari

kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila

dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup

(Dinkes Jateng, 2013).

Kondisi angka kematian pada bayi, dan ibu melahirkan di Kabupaten Kebumen

per akhir bulan September 2015 yaitu 10,12 per 100 kelahiran hidup, targetnya

sebesar 5 per 100 kelahiran hidup. Ibu melahirkan yang harusnya 49 per 100, tapi saat

ini telah mencapai 58 per 100, selain itu beliau juga menyampaikan bahwa ada 720

ibu berresiko tinggi menyumbangkan AKI. Hal itu diantaranya disebabkan karena

penyakit penyerta seperti diabetes, kemudian pendarahan, dan bayi bermasalah

(kelainan). Sedangkan pada AKB, Kabupaten Kebumen masuk dalam 6 besar AKB

terbesar di Propinsi Jawa Tengah (Kristiani, 2015).

Data kematian ibu menurut Depkes RI (2012) sebagian besar disebabkan oleh

perdarahan, infeksi, eklamsia, persalinan lama, abortus, dan komplikasi abortus.

Penyebab langsung kematian bayi baru lahir 0-6 hari di Indonesia adalah gangguan

pernapasan 36,9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, hipotermi 6,8%, dan kelainan

darah/ikterus 6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7-28 hari adalah sepsis

20,5%, kelainan kongenital 18,1%, pnumonia 15,4%, prematuritas dan bayi baru lahir

rendah (BBLR) 12,8%, RDS 12,8%.

Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi yaitu melalui program

safe motherhood. Pelaksanaan safe motherhood terdapat 3 pesan kunci yaitu setiap

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetrik dan

neonatal mendapat penanganan adekuat, dan setiap perempuan usia subur mempunyai

akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan

(11)

3

adalah pilar pertama program Safe Motherhood yang bertujuan menurunkan Angka

Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan SDKI 2007, tingkat pemakaian alat kontrasepsi

atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) di Indonesia terus meningkat dari tahun

ke tahun. Pada tahun 1997 CPR Indonesia sebesar 57% dan pada tahun 2007

meningkat menjadi 61,4% (Purwanti, 2010). Kontrasepsi bisa mencegah sebagian

besar dari kematian itu (Mustikawati, 2016). Kontrasepsi adalah upaya mencegah

kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara atau permanen. Penggunaan

kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas

(Wiknjosastro, 2006).

Berdasarkan data Dinkes Jawa Tengah, jenis alat kontrasepsi yang digunakan

peserta KB aktif adalah suntik (54,84%), pil (17,43%), implan (9,55%), IUD/AKDR

(9,48%), MOP/MOW (7,28%), dan kondom (1,42%). Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa mayoritas penduduk Jawa Tengah menggunakan alat kontrasepsi

suntik, yaitu sebesar 54,48%. Hanya ada 9,48% saja yang menggunakan IUD/AKDR

(Dinkes Jateng, 2009). Program keluarga berencana mandiri dari tahun ke tahun

menunjukkan adanya peningkatan. Di Kabupaten Kebumen pada tahun 2014, dari

jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 212.291 PUS, 79,52% diantaranya

merupakan peserta KB. Berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan peserta KB,

metode kontrasepsi suntik sebanyak 50,09%; susuk/implant sebanyak 22,35%; pil

sebanyak 14,40%, dan selebihnya menggunakan metode MOP, MOW, dan

Kondom/Tissue KB (Bappeda Kebumen, 2015).

IUD merupakan alat kontraseposi yang efektif dan tidak perlu diingat setiap

hari, dengan jaminan penundaan kehamilan hingga 94% (Manuaba , 2010). Walau

dapat dikatakan cukup jarang atau hanya sekitar 6%, kehamilan yang tak diharapkan, namun faktanya terdapat kasus ibu hamil sedang memakai IUD. Dengan demikian,

berarti program KB atau usaha untuk menunda kehamilan menjadi gagal, hal ini

menimbulkan kecemasan bagi ibu dan keluarga, serta meningkatkan resiko tinggi

(12)

4

Tenaga kesehatan juga mampu memberikan edukasi melalui promosi kesehatan

yang dilakukan secara aktif, yaitu melakukan kunjungan keperawatan keluarga.

Promosi kesehatan sangat penting dilakukan untuk keluarga yang kurang memahami

pentingnya berkunjung ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.

Hal ini karena dengan promosi kesehatan, keluarga akan memperoleh pengetahuan

cara mencegah ataupun menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi. Diharapkan

keluarga akan sigap turut mendampingi ibu hamil dengan resiko tinggi dan aktif

melakukn kunjungan ANC ke pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010) bahwa pemberian promosi kesehatan akan

memberikan pengetahuan bagi masyarakat dan pada akhirnya menjadi domain

perilaku kesehatan. Teori tersebut didukung melalui penelitian yang dilakukan oleh

Ambarwati & Sintowati (2006) bahwa Pendidikan kesehatan tentang mengatasi

keluhan hamil pada ibu-ibu hamil mampu meningkatkan pengetahuan ditunjukkan

dengan nilai rata-rata pretes 11,16 dan nilai ratarata posttes 12,80 terjadi peningkatan

pengetahuan sebesar 1,64.

Hasil pengkajian yang dilakukan penulis pada tanggal tanggal 30 Mei 2016

pukul 11.30 WIB di rumah Ny.S dan Tn H di Desa semondo Kecamatan Gombong

yaitu Ny.S dalam kondisi hamil anak ke 4 dengan KB IUD masih terpasang dalam

rahim, sehingga Ny.S merasa cemas. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut

diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini dalam suatu asuhan keperawatan

yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.S dengan Pemenuhan Kebutuhan Seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum Penulisan

Mampu mendesripsikan asuhan keperawatan keluarga Ny. S dengan

(13)

5

2. Tujuan Khusus Penulisan

a. Memaparkan hasil pengkajian pada kasus Ny.S dengan pemenuhan kebutuhan

seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong

b. Memaparkan hasil diagnosa pada kasus Ny.S dengan pemenuhan kebutuhan

seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong

c. Memaparkan rencana keperawatan pada kasus Ny.S dengan pemenuhan

kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong

d. Memaparkan implementasi keperawatan pada kasus Ny.S dengan pemenuhan

kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong

e. Memaparkan evaluasi keperawatan pada kasus Ny.S dengan pemenuhan

kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong

f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Ny.S dengan pemenuhan

kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong

g. Memaparkan inovasi tindakan keperawatan pada kasus Ny.S dengan

pemenuhan kebutuhan seksualitas di Desa Sumono Kecamatan Gombong

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Institusi / Pendidikan

Menambah khasanah kepustakaan bidang ilmu keperawatan dan bahan

masukan bagi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan.

2. Bagi Puskesmas

Laporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam peningkatan pelayanan

asuhan keperawatan di wilayah kerja puskesmas dengan masalah pemenuhan

kebutuhan seksualitas.

3. Bagi Klien

Memperoleh pengetahuan tentang kebutuhan seksualitas dan cara

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Alimut. (2006). Pemenuhan Seksual. Makalah Kesehatan diakses di ttp://daengr.co.id pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 20.15 WIB

Ambarwati & Sintowati. (2006). Pendidikan Kesehatan Mengatasi Keluhan Hamil Pada Ibu-Ibu Hamil Di Asrama Group Ii Kopassus Kartasura. Jurnal Penelitian Kesehatan Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Aurora. (2013). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Pada Keluarga Dan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Kusta Di Bojonegoro. Naskah Publikasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Bappeda Kebumen. (2015). Kebumen Dalam Angka 2014. Kebumen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kebumen

Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI. 2012.

Depkes RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI. 2008.

Dinkes Jateng. (2009). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang; Jawa Tengah

Dinkes Jateng. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang; Jawa Tengah

Dipta. (2010). Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Partus Tak Maju Rawat Inap Di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009. Jurnal Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan

Fahdi, dkk. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Merokok Pada Remaja Di Desa Jati Kabupaten Garut. Jurnal PenelitianUniversitas Padjadjaran Bandung

Fesharah, 2006 dikutip oleh Negrao. (2015). Upaya Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto Dalam Memenuhi Kebutuhan Seksual Narapidana Yang Terikat Perkawinan. Jurnal Penelitian Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Hukum

(15)

Ismayati. (2013). Pengaruh Penyuluhan tentang Mortalitas Perinatal dengan metode peer group terhadap Pengetahuan Ibu tentang Mortalitas Perinatal di Kelurahan Kecandran, Salatiga Tahun 2013. Abstrak Skripsi DIV Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

Kasim. (2016). Aspek Seksualitas Dalam Keperawatan. Artikel Kesehatan diakses di http://www.nyaindri.co.id pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 15.30 WIB

Komal, et al. (2014). Effect of Peer Counseling by Mother Support Groups on Infant and Young Child Feeding Practices: The Lalitpur

Experience. research article availbe at

http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.01 09181 pada tanggal 17 Juni 2016 pukul 19.30 WIB

Kristiani. (2015). Pembinaan Bidan Puskesmas Se Kabupaten Kebumen Tahun 2015 : "Angka Kematian Ibi Masih Tinggi". Artikel diakses di http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/news/detail/3893 pada tanggal 19 Juni 2016 pukul 20.30 WIB

Leena, et al. (2010). Breastfeeding Support For Mothers And Families During Pregnancy And Birth And After. Journal Metropolia University of Applied Sciences

Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Kb Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta:EGC

---. (2008). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Mubarak dkk. (2006). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: CV Sagung Seto.

Muharam. (2016). Manfaat dan Bahaya Seks Ketika Hamil. Artikel kesehatan diakses di http://www.smallcrab.com pada tanggal 7 Agustus 2016 pukul 11.13 WIB

Mustikawati. (2016). Keluarga Berencana. Artikel pdf

Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

(16)

Prawirohardjo. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Profi Kesehatan 2008

Perry & Potter. (2006). Buku Ajar Fundamental : konsep, proses, dan praktik. Jakarta : EGC

Purwanti. (2015). Pendidikan Seksual Dan Perilaku Pemenuhan Kebutuhan Seksual Pasangan Masa Kehamilan. Jurnal Kesehatan Masyarakat ISSN 1858-1196. Universitas Negeri Semarang

Rikadewi. (2010). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang

World Health Organistion. (2014). Maternal Mortality Database in World. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/. pada tanggal 20 Juni 2016 pukul 17.30 WIB

(17)

1 SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

STRESSOR PADA IBU HAMIL DENGAN IUD DAN KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN MEMOUNYAI ADIK BARU

Disusun Untuk Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun oleh :

Irma fitriana

A01301772

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(18)

2

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Stres ibu hamil akan memberikan dampak negatif terhadap

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungannya. Karena itu

bagi setiap ibu yang sedang mengandung penting sekali menjaga

kesehatan kehamilannyaa baik itu kesehatan secara fisik maupun

kesehatan mental psikologisnya. Karena memang dampak ibu hamil stress

terhadap janinnya tidak bisa dianggap sedikit.

Risiko terjadinya keguguran adalah sekitar 55% pada wanita yang

hamil dengan IUD masih terpasang.Jika benang IUD terlihat, IUD dapat

dilepaskan untuk mengurangi risiko terjadinya keguguran (hingga sekitar

20%).Kehamilan dengan IUD yang masih terpasang tidak meningkatkan

risiko terjadinya cacat bawaan, kematian janin, atau infeksi panggul saat

kehamilan. Sekitar 5% wanita yang hamil dengan IUD masih terpasang

dapat mengalami kehamilan ektopik. Bilapun sudah terjadi kehamilan saat

IUD masih terpasang maka spiral/IUD dapat dicabut terutama bila usia

kehamilan 3 bulan pertama atau diperkirakan kehamilan belum terlalu

besar.

Kecemburuan selama masa kehamilan si adik bayi, sebaiknya

bunda mulai mengedukasi si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama

sembilan bulan masa kehamilan, ayah bunda memiliki waktu yang cukup

untuk menjelaskan kepada si kecil sesuai dengan pemahamanya. Jelaskan

dengan cara yang realistis bahwa adik bayi yang baru lahir masih terlalu

kecil untuk diajak bermain, dan akan sering menangis.

II. PENGANTAR

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga

Topik : stressor pada ibu hamil dengan IUD dan

kecemburuan pada adik barunya

Subtopik : stressor pada ibu hamil dengan IUD dan

kecemburuan pada balita yang akan punya adik baru

Sasaran : Orang Tua, dan Balita

(19)

3

Hari/Tanggal : Selasa, 31 Mei 2016

Tempat : Rumah Tn. H

Penyuluh : Mahasiwa Stikes Muhammadiyah Gombong

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Pada akhir proses penyuluhan Orang tua dapat mengetahui dan memahami

tentang stressor pada ibu hamil dengan IUD dan kecemburuan pada balita

yang akan mempunyai adik baru.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberi penyuluhan selama 25 menit, diharapkan orang tua dapat:

1. Menjelaskan pengertian stressor pada ibu hamil dengan IUD

2. Menjelaskan resiko pada ibu hamil yang masih terpasang IUD

3. Menjelaskan tentang kecemburuan pada balita yang akan punya adik

baru

4. Menjelaskan akibat kecemburuan si kecil

V. MATERI

1. Pengertian stressor pada inu hamil dengan IUD

2. Dampak stress pada ibu hamil dan resiko pada ibu hamil yang

masih terpasang IUD

3. Dampak yang timbul akibat kecemburuan si kecil

4. Cara-cara meredakan perasaan cemburu berlebihan pada balita

VI. METODE

Ceramah dan diskusi

VII. MEDIA

1. Leaflet

2. Lembar balik

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

(20)

4

4. Menjelaskan tujuan

5. Menjelasakan waktu

3. 15 menit Menyampaikan materi

1. Menjelaskan pengertian

stressor pada ibu hamil

dengan IUD dan

kecemburuan pada adik

barunya

2. Menyebutkan dampak

dan resiko pada ibu hamil

yang masih terpasang

IUD

3. Menjelaskan dampak dan

(21)

5

4. 2 menit Penutup :

1. Menyimpulkan hasil

penyuluhan

2. Mengakhiri dengan salam

Memperhatikan

Menjawab salam

IX. DAFTAR PUSTAKA

Kurnia,ingridwati.dkk.2008.perkembangan belajar peserta didik.Sunarto dan

Agung,Hartono.2002.

Kusmiayati,yuni.2010.Praktikum Asuhan Kehamilan Yogyakarta:Fitramaya

Mufdalifah.2009.Mochtar,Rustam.2001.SinopsisObstetri,Jakarta:EGC.

X. EVALUASI

Prosedur : Post test

Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Peserta penyuluhan mampu menjawab semua pertanyaan seperti, mampu :

1. Jelaskan Pengertian stressor pada ibu hamil dengan IUD dan

kecemburuan pada adik barunya.!

2. Sebutkan 2 dari 3 dampak dan resiko pada ibu hamil yang

masih terpasang IUD!

3. Jelaskan dampak yang timbul akibat kecemburuan si kecil!

4. Jelaskan 2 dari setiap meredakan perasaan cemburu berlebihan

pada balita !

(22)

6

Keterangan :

: Pembimbing

: Klien

: Penyaji

XII. Pengorganisasian

1. Penyaji : Irma fitriana

2. Moderator :

3. Fasilitator :

4. Notulen :

5. Observer :

6. Pembimbing Lahan Praktek : Bu eni

7. Pembimbing Akademik : Ernawati M.Kep

XIII. LEMBAR PENGESAHAN

Gombong, 2015

Sasaran Pratikan

( ) ( Mahasiswa )

Mengetahui

Pembimbing Akademik

(23)

7 XIV. MATERI

STRESSOR PADA IBU HAMIL DENGAN IUD

A. PENGERTIAN STRESSOR PADA IBU HAMIL DENGAN IUD

Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang akan bisa mempengaruhi

keadaan daripada emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang yang sedang

mengalaminya dan stres yang muncul pada ibu hamil dan dampaknya dapat

berpengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan janin.

B. DAMPAK STRESS PADA IBU HAMIL

1. Stres saat hamil akan meningkatkan risiko bayi mengalami alergi saat

telah lahir.

2. Saat stres, janin akan menyerap hormon dari ibu yang sedang hamil yang

diproduksi tubuh oleh ibu yang sedang mengandung.

3. Dan bayi dengan tingkat hormon tinggi akan lebih cenderung memiliki

risiko lebih besar mengidap alergi dibanding bayi dengan tingkat hormon

yang rendah.

C.

DAMPAK RESIKO STRESS KRONIS PADA IBU HAMIL

Begitu banyaknya kekhawatiran yang dialami oleh wanita hamil,

maka tidak sedikit wanita hamil mengalami stres yang tinggi selama

kehamilan berlangsung.

1. Bayi lahir prematur yang menyebabkan berat badan si bayi rendah.

2. Bayi beresiko mengalami autis.

3. Keguguran.

4. Terlahir cacat dan mengalami kelainan tulang belakang.

5. Terganggunya kesehatan ibu.

Dengan mengenali dan mengatur tingkat stres yang dialami, itu

dapat membuat wanita hamil lebih terlihat sehat, dan bayi di dalam

(24)

8

KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN MEMILIKI ADIK

BARU

D.

PENGERTIAN KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN

MEMPUNYAI ADIK BARU

Cemburu adalah satu bentuk emosi manusia, termasuk si kecil. Anak balita

belum memahami apa itu cemburu tapi sudah bisa merasakannya. Biasanya si

kecil yang masih balita dan akan mempunyai adik bayi, sering merasakan

kecemburuan terhadap adik bayinya. Sebenarnya perasaan cemburu yang dialami

si kecil lebih kearah ketakutan untuk tidak mendapatkan perhatian dan kasih

sayang dari kedua orangtuanya. Pada saat yang bersamaan dia belum memahami

konsep hubungan keluarga. Yang dia tau sekarang si adik bayi yang menjadi pusat

perhatian ayah bunda dan bukan dia. Si buah hati merasa benci dan terancam

dengan adanya perubahan terhadap hubungan khusus dengan ayah bunda.

E. DAMPAK YANG TIMBUL AKIBAT KECEMBURUAN SI KECIL

Cemburu adalah satu bentuk emosi manusia, termasuk si kecil.

Anak balita belum memahami apa itu cemburu tapi sudah bisa

merasakannya. Biasanya si kecil yang masih balita dan akan

mempunyai adik bayi, sering merasakan kecemburuan terhadap adik

bayinya

1. Jika si kecil merasa cemburu, bisa jadi nampak ada perubahan pada

kestabilan emosinya. Dia cenderung lebih cengeng, gampang emosi, atau

bahkan bisa memukul teman, ayah bunda atau adik bayi.

2. Perubahan tingkah laku juga dapat nampak sebagai kemunduran ke

tahap sebelumnya. Jika sebelumnya si kecil sudah tidak ngompol saat

tidur siang, mungkin dia mulai ngompol atau bahkan buang air besar

(25)

9

3. Melawan. Perubahan karakter yang cukup ekstrim dapat pula terjadi.

Mungkin sebelumnya si kecil termasuk anak yang penurut, atau

pendiam, tapi kemudian berubah secara drastis menjadi anak yang suka

melawan.

4. Mudah menangis. Ekspresi menangis adalah hal yang paling umum

dilakukan ketika dia berhadapan dengan suatu masalah dan dia tidak bisa

menyelesaikan masalah tersebut. Jadi bagi si kecil menangis adalah

bagian dari penyelesaian masalahnya.

F.

MEREDAKAN PERASAAN CEMBURU BERLEBIH

PADA ANAK BALITA

Selama masa kehamilan si adik bayi, sebaiknya bunda mulai mengedukasi

si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama sembilan bulan masa kehamilan, ayah

bunda memiliki waktu yang cukup untuk menjelaskan kepada si kecil sesuai

dengan pemahamanya. Jelaskan dengan cara yang realistis bahwa adik bayi yang

baru lahir masih terlalu kecil untuk diajak bermain, dan akan sering menangis.

G. CARA MEREDAKAN MEREDAKAN PERASAAN CEMBURU

BERLEBIHAN PADA BALITA

1. Dengan semakin bertambahnya usia, dan bimbingan dari ayah bunda, si

kecil akan mulai faham sedikit-demi sedikit tentang apa yang sebenarnya

terjadi. Jika luapan emosi karena cemburu ini terjadi hanya sesekali saja,

ayah bunda tidak perlu terlalu khawatir. Cukup awasi dan berikan

pemahaman bahwa ayah bunda tetap mencintai si kecil.

2. Selama masa kehamilan si adik bayi, sebaiknya bunda mulai mengedukasi

si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama sembilan bulan masa

kehamilan, ayah bunda memiliki waktu yang cukup untuk menjelaskan

kepada si kecil sesuai dengan pemahamanya. Jelaskan dengan cara yang

realistis bahwa adik bayi yang baru lahir masih terlalu kecil untuk diajak

(26)

10

3. Libatkan sesuai kemampuanya dalam mengurus adik bayi. Misalnya saat

si bayi sedang ganti popok, libatkan dia untuk mengambil popok atau baju

bersih dari lemari, atau mintalah si kakak bernyanyi untuk menenangkan

tangisan adik bayi.

4. Hindari sebisa mungkin perubahan dalam menjalani rutinitas si buah hati.

Jangan terlalu nampak bahwa ayah bunda terlalu memperhatikan adik bayi

dan mengabaikan dirinya. Jika si kecil menjadi agak rewel, turuti sebisa

mungkin apa permintaannya. Di saat adik bayi tertidur, manfaatkan untuk

memberikan perhatian lebih bagi si kakak.

5. Jangan hadapi kecemburuan si buah hati dengan emosi. Merespon

kecemburuan mereka dengan kemarahan apalagi dengan kekerasan fisik

dapat memperburuk keadaan. Coba fahamsudut pandang si kecil dan

berusaha untuk lebih bersabar. Berkata tegas sekali-sekali diperlukan tapi

(27)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RUMAH SEHAT

Disususn Untuk Mata Kuliah Keprawatan Keluarga

Disusun Oleh :

Irma fitriana

A01301772

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(28)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diagnosa Keperawatan :

Pokok Bahasan : Rumah Sehat

Sub Pokok Bahasan : Mengenal Masalah Rumah Sehat

Sasaran : Keluarga Tn.H

Waktu : jam 10.00 – 10.30 WIB (1 x 30 menit)

Pertemuan ke- : 3

Hari/Tanggal :

Tempat : Rumah Tn.H

Pelaksana : Irma fitriana

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Tn.H

dapat mengenal masalah Rumah Sehat

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Tn.H

mampu :

1. Menyebutkan kembali tentang pengertian Rumah sehat

2. Menyebutkan kembali 2 dari 5 lingkungan rumah yang baik & sehat

3. Menyebutkan kembali 3 dari 5 upaya agar rumah menjadi sehat

4. Menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat rumah sehat

5. Menyebutkan kembali 3 dari 5 dampak rumah tidak sehat

C. Pokok Materi

1. Pengertian rumah sehat

2. Lingkungan rumah yang baik & sehat

3. Upaya agar rumah menjadi sehat

4. Manfaat rumah sehat

5. Dampak rumah tidak sehat

(29)

1. Metode : diskusi dan tanya jawab

2. Media : leaflet dan lembar balik

3. Strategi pelaksanaan :

Waktu Tahap Respon

5 menit Orientasi :

a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Mengingatkan kontrak

d. Menjelaskan maksud dan tujuan e. Menanyakan kesediaan

f. Apersepsi

a. Menjawab salam b. Mendengarkan

c. Pasien ingat dengan kontrak d. Pasien mengerti maksud dan

tujuan

e. Pasien bersedia 20 menit Kerja :

a. Memulai penkes dengan membaca tasmiyah

b. Menjelaskan pengertian rumah sehat

c. Menjelaskan lingkungan rumah yang baik & sehat

d. Menjelaskan upaya agar rumah menjadi sehat

e. Menjelaskan manfaat rumah sehat f. Menjelaskan dampak rumah tidak

sehat

g. Memberi kesempatan bertanya h. Menjawab pertanyaan

a. Memperhatikan b. Mendengarkan

5 menit Terminasi :

a. Melakukan evaluasi b. Memberikan kesimpulan

c. Menutup penkes dengan membaca tahmid

d. Memberi salam penutup

a. Mendengarkan b. Menjawab salam

E. Evaluasi

1. Evaluasi Persiapan

a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum penkes

b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes

c. Kontrak waktu dan tempat dengan pasien sudah disampaikan 2 hari sebelum

penkes

(30)

2. Evaluasi Proses

a. Pasien siap diberi penkes

b. Pasien memperhatikan saat diberi penkes

c. Media dapat digunakan secara aktif

3. Evaluasi Hasil

a. Pasien mampu menyebutkan kembali tentang pengertian rumah sehat b. Pasien mampu menyebutkan kembali 2 dari 5 lingkungan yang baik & sehat c. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 upaya agar rumah menjadi sehat d. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat rumah sehat

e. Pasien mampu menyebutkan kembali 3 dari 5 dampak rumah tidak sehat

F. METODE

Ceramah dan diskusi

G. MEDIA

1. Leaflet

(31)

RUMAH SEHAT

A. Pengertian

Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani

secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.

Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani seperti membaca,menulis

dan istirahat

Kebutuhan rohani misalnya,perlindungan terhadap penyakit,cuaca,angin dsb

B. Lingkungan rumah yang baik dan sehat

1. Sampah-sampah ditempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang di tempat

sampah(jauh dari lingkungan tempat tinggal)atau dengan menimbun atau dikelola

dengan dibuat pupuk

2. Genangan air,air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu karena dapat dijadikan

tempat berkembang biak nyamuk,masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit2

atau selokan agar air dapat mengalir

3. Sumber air (sumur) perlu diperhatikan saat membuat sumur ,jarak minimal dari

sumber air kotor(septic tank,sumur resapan,saluran air kotor yang tidak kedap

air)adalah 7 meter agar sumur tidak tercemar

4. Tanaman disekitar rumah,pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan

yang gelap dan lembab,diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah

tanpa terhalang oleh pepohonan

5. Kandang hewan (biasanya untuk rumah dipedsaan)letaknya diusahakan agar letaknya

tidak dekat dengan rumah terutama pembuangan kotoran,dapat dibuatkan

tempat-tempat tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang

C. Upaya agar rumah menjadi sehat

1. Mebuka jendela kamar setiap pagi dan siang

2. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari

3. Kamar mandi dijaga kebersihannya

4. Mendapat penerangan yang cukup

(32)

D. Manfaat rumah sehat

1. Memberikan rasa nyaman bagi penghuninya

2. Melindungi dari cuaca baik atau buruk

3. Menghindari dari penhyebaran penyakit menular

4. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya

5. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar

E. Dampak rumah tidak sehat

1. Menimbulkan ruangan berbau

2. Timbul pemyakit

3. Kesehatan Individu menurun

4. Tidak tercipta harmonis kondisi rumah

(33)

1

PRE PLANNING KUNJUNGAN PERTAMA

PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO

RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG

Disusun guna memenuhi penyusunan Karya Tulis Ilmiah

pada tase keperawatan keluarga

Disusun Oleh:

Irma Fitriana

A01301772

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH

GOMBONG

(34)

2

PRE PLANNING KUNJUNGAN PERTAMA

PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO

RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG

Pertemuan ke : 1 (satu) Tanggal: 30 Mei 2016

1. Latar Belakang

Berdasarkan informasi yang didapat dari puskesmas II semondo bahwa keluarga Tn. H

terdapat masalah kesehatan. Oleh karena itu, saya memilih keluarga Tn.H untuk dilakukan

tindakan keperawatan. Adapun untuk kunjungan pertama pada keluarga Tn.H yaitu

membina hubungan saling percaya kepada keluarga Tn.H dan selanjutnya menjelaskan serta

meminta ijin untuk dilakukan pengkajian ataupun tindakan keperawatan lainnya.

Setelah dilakukan runtutan tersebut diatas, mulai dilakukan pengkajian mengenai data

umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karateristik lingkungan rumah,

struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga serta harapan keluarga, selain

itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik terhadap keluarga Tn.H. Hal tersebut perlu dikaji

untuk kelengkapan dalam menentukan masalah keperawatan yang mungkin terjadi pada

keluarga Tn. H.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pengkajian selama 1x60 menit diharapkan didapatkan data-data

kesehatan keluarga.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan kunjungan selama 1x60 menit didaptkan :

- Data umum keluaraga Tn.H

- Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

- Karakteristik lingkungan rumah

(35)

3 - Pemeriksaan fisik keluarga Tn. H

- karateristik lingkungan rumah, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping

keluarga

- harapan keluarga

3. Rencana Kegiatan a. Metode

Metode yang digunakan yaitu metode wawancara

b. Media dan Alat

Media yang digunakan yaitu format pengkajian keluarga, sedangkan alat yang digunakan

yaitu alat tulis, tensi, stetoskope, thermometer.

c. Sasaran

Adapun sasaran dari pengkajian ini yaitu keluarga Tn.H

d. Waktu dan Tempat

Waktu, Jam : Senin, 30 Mei 2016 (10.30 WIB)

Tempat : Rumah Tn.H

e. Strategi Pelaksanaan

Waktu Kegiatan penyaji Audien

5 menit Orientasi

- Mengucapkan salam

- Memvalidasi keadaan keluarga

- Perkenalan

- Menyampaikan maksud dan

tujuan

- Melakukan pengkjian tentang:

data umum, riwayat dan tahap

perkembangan keluarga,

karakteristik lingkungan dan

- Menyimak

- Menanggapi

- Menjawab pertanyaan

(36)

4

struktur keluarga, fungsi

keluarga, stress dan koping

keluarga serta harapan keluarga,

selain itu, akan dilakukan

pemeriksaan fisik terhadap

keluarga Tn.H

- Memberi pujian dan semangat

pada hal-hal positif yang ada

dalam keluarga.

reinformen positif

5 menit Terminasi

- Menyampaikan kesimpulan

- Menyusun kontrak selanjutnya

- Mengucapkan salam

- Keluarga

mendengarkan

- Menyetujui kontrak

selanjutnya

- Menjawab salam

f. Kriteria Evaluasi

1) Kriteria Struktur:

- Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum sebelum pelaksanaan pengkajian

- Menyiapkan media dan alat 1 hari sebelum pelaksanaan pengkajian

- Pembuatan kontrak dengan keluarga, tepat dan sesuai rencana.

2) Kriteria Proses

- Keluarga menyambut dengan ramah

- Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

- Keluarga aktif dalam menjawab pertanyaan

3) Kriteria Hasil

- Didapatkan data-data keluarga sesuai dengan tujuan khusus minimal 80% dapat

(37)

1

PRE PLANNING KUNJUNGAN KEDUA

PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO

RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG

Disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah komunitas

Disusun Oleh:

Irma fitriana

A01301772

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(38)

2

PRE PLANNING KUNJUNGAN KEDUA

PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.S DI DESA SEMONDO

RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG

Pertemuan ke : 2 (dua) Tanggal: 31 Mei 2016

1. Latar Belakang

Pada pertemuan pertama, 30 Mei 2016 telah didapatkan data tentang data

umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik lingkungan

dan struktur keluarga. Maka pada pertemuan kedua 31 Mei 2016 akan

dilanjutkan melakukan intervensi yang sudah dibuat pada tanggal 30 Mei

2016.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit diharapkan didapatkan

data-data kesehatan keluarga.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit didaptkan data tentang:

- Mengidentifikasi masalah yang ada pada keluarga

- Memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan

sehat

3. Rencana Kegiatan a. Metode

Metode yang digunakan yaitu metode pendidikan kesehatan

b. Media dan Alat

Media : Asuhan keperawatan

(39)

3

c. Sasaran

Adapun sasaran dari pengkajian ini yaitu keluarga Tn.H

d. Waktu dan Tempat

Waktu, Jam : 11.30 WIB

Tempat : Semondo Rt 02/ Rw 04 Gombong

e. Strategi Pelaksanaan

Waktu Kegiatan penyaji Audien

5 menit Orientasi

- Mengucapkan salam

- Mengingatkan kontrak yang

dibuat sebelumnya

- Menyampaikan maksud dan

tujuan

- Melakukan implementasi

memberikan pendidikan

kesehatan perilaku hidup bersih

dan sehat.

5 menit Terminasi

- Menyampaikan kesimpulan

- Menyusun kontrak selanjutnya

- Mengucapkan salam

- Keluarga

mendengarkan

- Menyetujui kontrak

selanjutnya

(40)

4

f. Kriteria Evaluasi

1) Kriteria Struktur:

- Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum sebelum pelaksanaan

pengkajian

- Menyiapkan media dan alat 1 hari sebelum pelaksanaan

pengkajian

- Pembuatan kontrak dengan keluarga, tepat dan sesuai rencana.

2) Kriteria Proses

- Keluarga menyambut dengan ramah

- Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

- Keluarga aktif dalam menjawab pertanyaan

3) Kriteria Hasil

(41)

1

PRE PLANNING KUNJUNGAN KETIGA

PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.H DI DESA SEMONDO

RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG

Disusun guna memenuhi penyusunan Karya Tulis Ilmiah

pada stase keperawatan keluarga

Disusun Oleh:

Irma Fitriana

A01301772

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(42)

2

PRE PLANNING KUNJUNGAN KETIGA

PENGKAJIAN PADA KELUARGA Tn.S DI DESA SEMONDO

RT 02 RW 04 KECAMATAN GOMBONG

Pertemuan ke : 3 (tiga) Tanggal: 1 Juni 2016

1. Latar Belakang

Pada pertemuan kedua, 31 Mei 2016 telah dilakukan implementasi kepada keluarga

Tn.H dan belum semua intervensi dilakukan pada keluarga, maka pada pertemuan ketiga

tanggal 2 Juni 2016 akan dilanjutkan melakukan intervensi yang sudah dibuat pada

tanggal 30 Mei 2016.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit diharapkan didapatkan data-data

kesehatan keluarga.

b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 60 menit didaptkan data tentang:

- Memberikan pendidikan kesehatan tentang Stresor pada ibu hamil dengan IUD

- Mengajarkan kepada keluarga tentang cara mengatasi stress pada kehamilan

- Menganjurkan klien untuk melakukan ANC secara rutin

- Memberi saran perlunya peran serta keluarga untuk mengurangi stres pada ibu

hamil

- Bantu keluarga mengidentifikasi kendala dan bahaya dalam kehamilan.

3. Rencana Kegiatan a. Metode

Metode yang digunakan yaitu metode pendidikan kesehatan

b. Media dan Alat

Media : Asuhan keperawatan

(43)

3

c. Sasaran

Adapun sasaran dari pengkajian ini yaitu keluarga Tn.H

d. Waktu dan Tempat

Waktu, Jam : 11.00 WIB

Tempat : Rumah Tn.H Desa Semondo RT 02 RW 4, Gombong

e. Strategi Pelaksanaan

Waktu Kegiatan penyaji Audien

5 menit Orientasi

- Mengucapkan salam

- Mengingatkan kontrak yang

dibuat sebelumnya

- Menyampaikan maksud dan

tujuan

- Melakukan implementasi

Memberikan pendidikan

kesehatan tentang stressor pada

ibu hamil dengan IUD,

mengajarkan kepada keluarga

tentang cara mengatasi stress

pada kehamilan, menganjurkan

klien untuk melakukan ANC

secara rutin, Memberi saran

perlunya peran serta keluarga

untuk mengurangi stres pada ibu

hamil, Bantu keluarga

mengidentifikasi kendala dan

bahaya dalam kehamilan.

- Keluarga terlihat

antusias saat latihan

(44)

4

pada hal-hal positif yang ada

dalam keluarga.

5 menit Terminasi

- Menyampaikan kesimpulan

- Menyusun kontrak selanjutnya

yang belum terlaksana

- Mengucapkan salam

- Keluarga

mendengarkan

- Menyusun kontrak

selanjutnya

- Menjawab salam

f. Kriteria Evaluasi

1) Kriteria Struktur:

- Menyiapkan pre planning 1 hari sebelum sebelum pelaksanaan pengkajian

- Menyiapkan media dan alat 1 hari sebelum pelaksanaan pengkajian

- Pembuatan kontrak dengan keluarga, tepat dan sesuai rencana.

2) Kriteria Proses

- Keluarga menyambut dengan ramah

- Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

- Keluarga aktif dalam menjawab pertanyaan

3) Kriteria Hasil

- Didapatkan data-data intervensi yang sudah dilakukan dan intervensi yang

(45)

STRESSOR PADA IBU HAMIL

STRESS PADA IBU HAMIL Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang akan bisa mempengaruhi keadaan daripada emosi,

DAMPAK STRESS PADA IBU HAMIL

1. Stres saat hamil akan meningkatkan risiko bayi mengalami alergi saat telah lahir.

2. Saat stres, janin akan menyerap hormon dari ibu yang sedang hamil yang diproduksi tubuh oleh ibu yang sedang mengandung.

3. Dan bayi dengan tingkat hormon tinggi akan lebih cenderung memiliki risiko lebih

Atasi stres pada kehamilan

1. Komunikasikan masalah yang sedang dihadapi

2. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi vitamin

3. Mengkomunikasikan stressor dan kecemasan yang dialami

4. Komunikasikan masalah yang sedang dihadapi

5. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi vitamin

(46)

RESIKO PADA IBU HAMIL DENGAN KB IUD YANG

MASIH TERPASANG Risiko terjadinya keguguran adalah sekitar 55% pada wanita yang hamil dengan IUD masih terpasang.

Jika benang IUD terlihat, IUD dapat dilepaskan untuk mengurangi risiko terjadinya keguguran (hingga sekitar 20%)

Atasi stres pada kehamilan

7. Komunikasikan masalah yang sedang dihadapi

8. Meningkatkan konsumsi makanan tinggi vitamin

9. Mengkomunikasikan stressor dan kecemasan yang

KECEMBURUAN BALITA YANG AKAN MEMILIKI ADIK BARU

Cemburu adalah satu bentuk emosi manusia, termasuk si kecil. Anak balita belum memahami apa itu cemburu tapi sudah bisa merasakannya. Biasanya si kecil yang masih balita dan akan mempunyai adik bayi,

DAMPAK YANG TIMBUL AKIBAT KECEMBURUAN SI KECIL

Jika si kecil merasa cemburu, bisa jadi nampak ada perubahan pada kestabilan emosinya. Dia cenderung lebih cengeng,

MEREDAKAN PERASAAN CEMBURU BERLEBIH PADA ANAK BALITA

Selama masa kehamilan si

adik bayi, sebaiknya bunda mulai mengedukasi si kecil tentang kehadiran adik bayi. Selama sembilan bulan masa kehamilan, ayah bunda memiliki waktu yang cukup untuk menjelaskan kepada si kecil sesuai dengan pemahamanya

Jelaskan dengan cara yang realistis bahwa adik bayi yang baru lahir masih terlalu kecil untuk diajak bermain, dan akan sering menangis.

SEMOGA BERMANFAAT

(47)
(48)

RUMAH SEHAT

Irma fitriana

A01301772

D3 KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH

GOMBONG

PENGERTIAN RUMAH SEHAT

Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan

jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.

LINGKUNGAN RUMAH YANG BAIK & SEHAT

*Sampah dibuang ditempat sampah atau dikelola dibuat pupuk

*Genangan air tidak boleh lebih dari 1 minggu,karena dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk

*sumber air(sumur)jarak minimal 7m dari sumber air kotor(septic tank,dsb)

*pohon rindang sebaiknya tidak menghalangi sinar matahari dapat menyinari rumah

*kandang hewan sebaiknya tidak dekat dengan rumah

(49)

*Membuka jendela kamar setiap pagi & siang

*membersihkan rumah & halaman

rumah setiap hari

*kamar mandi dijaga kebersihannya

*mendapat penerangan yang cukup

*menata rapi

barang dirumah

MANFAAT RUMAH SEHAT

1. Memberikan rasa nyaman bagi penghuninya

2. Melindungi dari cuaca baik atau buruk

3. Menghindari dari penhyebaran penyakit menular

4. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya

5. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar

DAMPAK RUMAH TIDAK SEHAT

1. Menimbulkan ruangan berbau

2. Timbul pemyakit

3. Kesehatan Individu menurun

4. Tidak tercipta harmonis kondisi rumah

5. Terjadi pencemaran lingkungan

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

ATURNUHUN

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

Referensi

Dokumen terkait

Mengelola kegiatan utama Perseroan di penambangan batubara dengan semua tantangannya serta mengelola ribuan hektar areal reklamasi dengan berbagai tujuan, mengharuskan PTBA

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa katering O memiliki nilai kekeruhan yang paling.. tinggi dibandingkan dengan katering

 Dilakukan di PT Marimas Putera Kencana Unit Produksi 2 (Produksi minuman serbuk) selama 24 hari kerja dari 3 Januari 2017 – 3 Februari 2017..  Terletak

Pada jenis ini diamati apakah bahan baku yang akan digunakan untuk produksi sudah sesuai dengan standar mutu yang ditentukan atau belum.. Ketika bahan baku yang

INTAN CILACAP ” di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana upaya pemerintah Kota Surakarta dalam mewujudkan Kota Layak Anak sebagai bentuk implementasi

Bapak Rizal Kasim selaku CEO Cera Production, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja

Perancangan sistem gerakan mendatar pada tower crane ini menggunakan tali baja jenis pararel (lang) dengan diameter 10 mm untuk menarik troli. Dalam menurunkan dan