Lembar Data Keselamatan ini mengikuti persyaratan peraturan perundangan Republik Indonesia dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di negara lain.
1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN Informasi produk
Nama dagang : LANNATE 25 WP INSEKTISIDA
Penggunaan Bahan / Preparat
: Insektisida
Perusahaan : PT DuPont Agricultural Products Indonesia
Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia
Phone : +62 21-780-3150
Telefax : +62 21-780-3502
Nomor telepon darurat : 0-800-140-1288 (bebas pulsa) dan +62-21-2997-8916
2. KOMPOSISI BAHAN
Sinonim : B10585611 (Indonesia)
Ethanimidothioic acid, N-[[(methylamino)carbonyl]oxy]-, methyl ester
Komponen
Nama kimia No-CAS Konsentrasi
Methomyl 16752-77-5 25.1 %
Bahan-bahan tambahan 74.9 %
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Risiko
Sangat beracun jika tertelan.
Sangat beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.
Data keselamatan
Jangan menghirup debu.
Setelah kena kulit, segera cuci dengan banyak air.
Bahan ini dan wadahnya harus dibuang dengan cara yang aman. Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai.
Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika mungkin).
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
Saran umum : ATROPIN ADALAH ANTIDOT - CARI PERTOLONGAN MEDIS SEGERA
UNTUK SEMUA KASUS DUGAAN KERACUNAN. Baca label produk untuk mendapatkan petunjuk.
Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar. Mengandung N-metil karbamat yang dapat menghambat kolinesterase.
Penghirupan : Pindahkan ke tempat berudara segar. Beri Oksigen atau pernapasan buatan
jika diperlukan. Segera panggil dokter.
Kena kulit : Segera lepaskan semua pakaian yang tercemar. Segera bilas kulit dengan
banyak air selama 15 - 20 menit. Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Kena mata : Biarkan mata terbuka guyur dengan air secara perlahan dan hati-hati selama
15-20 menit. Lepas lensa kontak, jika ada, setelah 5 menit pertama, lalu dilanjutkan membilas mata. Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Tertelan : Segera panggil dokter atau Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan POM.
Jika tertelan, minum 1 atau 2 gelas air dan coba sekali dua kali untuk memicu muntah dengan memegang bagian belakang dari tenggorokan dengan jari tangan. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar.
Catatan untuk dokter
Tanda-tanda : Keracunan menghasilkan efek yang dikaitkan dengan aktivitas
antikolinesterase, yang dapat meliputi:, penciutan pupil, Penglihatan kabur, Kelemahan, Sakit kepala, Mual, berkeringat, nadi perlahan, sentakan otot, Napas tersengal
Risiko : Produk ini adalah karbamat inhibitor kolinesterase.
Perawatan : Berikan atropin sulfat sebagai antidot hingga atropinisasi selesai tuntas. Morfin,
2-PAM dan terapi oksim merupakan kontraindikasi. Jangan membiarkan pemaparan lebih lanjut terhadap inhibitor kolinesterase sebelum yakin sudah pulih sepenuhnya.
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Media pemadam yang sesuai
: Semprotan air, Karbon dioksida (CO2), Busa, Bahan kimia kering
Media pemadam yang tidak boleh digunakan karena alasan keselamatan
: Semburan air volume besar, (risiko pencemaran)
Alat perlindungan khusus bagi petugas pemadam kebakaran
: Jika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA. Pakailah peralatan perlindungan yang sesuai.
Informasi lebih lanjut : Evakuasi orang / manusia dan selalu berada di hulu arah datangnya angin
sebelum api. Jika area sudah terbakar dan jika keadaan memungkinkan, biarkan kebakaran berlanjut sampai padam sendiri karena air dapat memperluas daerah yang tercemar. Jangan biarkan sisa air limbah dari pemadaman kebakaran memasuki saluran pembuangan atau saluran air lainnya. Padamkan api dari jarak jauh, hati-hati karena panas mungkin merusak
/ mengurai bahan dan meretakkan wadah / kemasan.
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
Tindakan pencegahan pribadi
: Hindarkan menghirup debu. Gunakan alat pelindung diri. Periksa / ulas bagian 5 dan 7 sebelum melanjutkan membersihkan segala sesuatu.
Tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan
: Cegah masuknya bahan ke saluran pembuangan, aliran air, atau daerah rendah. Gunakan wadah yang sesuai untuk menghindari pencemaran lingkungan.
Metode untuk pembersihan : Metode pembersihan - tumpahan banyak Cegah terjadinya tumpahan atau
bocoran lebih lanjut. Gunakan pembersih vakum industri yang memenuhi standar untuk pembuangan. Jika daerah tumpahan berada di atas tanah yang dekat dengan tanaman atau pepohonan yang berharga, buang 5 cm tanah teratas sesudah pembersihan awal. Sekoplah ke dalam wadah yang sesuai untuk dibuang. Metode pembersihan - tumpahan sedikit Sapulah atau sedotlah tumpahan dan kumpulkan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan.
Nasihat tambahan : Baca label produk untuk mendapatkan petunjuk. Buang sesuai dengan
peraturan lokal.
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN Penanganan
Nasihat penanganan yang aman
: Jangan menghirup debu. Jangan sampai kena kulit, mata, dan pakaian. Cuci tangan bersih-bersih setelah menangani. Cuci pakaian setelah digunakan. Dilarang menyimpan atau mengkonsumsi makanan, minuman atau rokok di area yang dapat tercemar oleh bahan ini.
Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan
: Dalam kondisi sangat berdebu, bahan ini dapat membentuk campuran yang eksplosif di udara. Mungkin menyala karena panas, percikan api atau nyala api terbuka.
Penyimpanan
Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah
: Dilarang mencemari air, pestisida lain, pupuk, atau makanan di dalam penyimpanan. Simpan di tempat yang sejuk dan gelap. Taati label tindakan pencegahan. Simpan produk di dalam wadah aslinya hanya di lokasi yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak dan binatang peliharaan.
Data lain : Stabil pada kondisi normal.
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN / PERLINDUNGAN DIRI Nilai Ambang Batas Pekerjaan
Metomil TWA 2.5 mg/m3 US. ACGIH Threshold Limit Values (01 2010)
TWA 2.5 mg/m3 Nilai Ambang Batas (NAB)
zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)
Titanium dioksida TWA 10 mg/m3 US. ACGIH Threshold Limit
Values (2011)
TWA 10 mg/m3 Nilai Ambang Batas (NAB)
zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)
Kuartz TWA 0.025 mg/m3 (Bahagian dapat
dihirup.)
US. ACGIH Threshold Limit Values (2011)
TWA 0.1 mg/m3 (Partikel/butiran
dapat dihirup.)
Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)
Tindakan rekayasa untuk mengurangi pajanan (paparan)
Gunakan hanya dengan ventilasi yang cukup.
Alat Pelindung Diri
Perlindungan pernapasan : Dalam kasus pembentukkan debu atau aerosol gunakan respirator dengan
filter yang disetujui.
Pelindung tangan : Bahan: Sarung tangan tahan kimia
Pelindung kulit dan tubuh : Memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan, celemek / rok kerja, sepatu
boot atau pakaian kerja tertutup yang sesuai.
Tindakan higienis : Jangan sampai kena kulit, mata, dan pakaian. Hindarkan menghirup debu.
Cucilah bersih-bersih setelah menangani. Cuci tangan dengan sepenuhnya memakai sabun dan air setelah menyentuh dan sebelum makan, minum, mengunyah permen karet atau menggunakan tembakau.
Langkah-langkah perlindungan
: Pengguna akhir dari produk ini harus mengikuti perintah-perintah pada label untuk perlindungan diri bila menggunakan produk ini.
9. SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : padat
Warna : hijau muda
pH
: data tidak tersedia
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
Kondisi yang harus dihindari : Stabil di suhu normal dan di kondisi penyimpanan normal.
Bahan yang harus dihindari : Basa kuat
Produk berbahaya hasil peruraian
: Tidak tersedia informasi.
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
Toksisitas oral akut : LD50/tikus : 117 mg/kg
Toksisitas inhalasi akut : LC50/4 h/tikus : 0.03 mg/l
Toksisitas kulit akut : LD50/kelinci : > 2,000 mg/kg
Iritasi kulit : kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit Kandungan bahan aktif
Iritasi mata : kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata Kandungan bahan aktif
Sensitisasi : kelinci percobaan Klasifikasi: Tidak menyebabkan sensitisasi pada hewan
percobaan.
Pengujian mutagenisitas : Uji pada kultur sel bakteria atau mamalia tidak menunjukkan efek mutagenik.
Tidak menyebabkan kerusakan genetik pada hewan. Kandungan bahan aktif
Pengujian karsinogenisitas : Tidak menunjukkan efek karsinogenik pada percobaan hewan. Kandungan
bahan aktif
Toksisitas untuk pengujian reproduksi
: Uji terhadap hewan menunjukkan pengaruh terhadap sistem reproduksi pada tingkat yang sama dengan atau di atas faktor penyebab toksisitas parental. Kandungan bahan aktif
Pengujian teratogenisitas : Uji pada binatang menunjukkan tidak terjadi toksisitas terhadap perkembangan.
Kandungan bahan aktif
12. INFORMASI EKOLOGIS
Efek Eko-keracunan
Keracunan untuk ganggang : ErC50/72 h/Scenedesmus subspicatus: > 100 mg/l Kandungan bahan aktif
Keracunan air (aquatic) : EC50/48 h/Daphnia magna: 0.017 mg/l
Kandungan bahan aktif
informasi lebih lanjut tentang ekologi
Informasi ekologis tambahan
: Lihat label produk untuk petunjuk aplikasi tambahan yang berkaitan dengan tindakan pencegahan terhadap lingkungan.
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Produk : sesuai dengan peraturan lokal dan nasional. Baca label produk untuk
mendapatkan petunjuk. Jangan mencemari kolam, saluran air, atau parit dengan bahan kimia atau wadah bekas.
Kemasan yang telah tercemar
: Dilarang menggunakan kembali kemasan/wadah yang sudah kosong.
14. INFORMASI PENGANGKUTAN
IMDG
Nomor UN : 2757
Nama pengiriman yang benar
: Carbamate pesticide, solid, toxic (Methomyl)
Kelas : 6.1
Kelompok pengemasan : II
Nomor Label : 6.1
Bahan pencemar laut : Ya (Methomyl)
IATA_C
Nomor UN : 2757
Nama pengiriman yang benar
: Carbamate pesticide, solid, toxic
Kelas : 6.1
Kelompok pengemasan : II
Nomor Label : 6.1
15. PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN
Informasi peraturan nasional
Peraturan Menteri Perdagangan No. 44/M-DAG/PER/9/2009 tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1973 Tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunann Pestisida.
Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang Syarat dan Tata cara Pendaftaran Pestisida.
Simbol : T+ Sangat beracun
N Berbahaya untuk lingkungan
Komponen berbahaya : Metomil
R - Frasa : R28 Sangat beracun jika tertelan.
R50/53 Sangat beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan
efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.
S - frasa : S22 Jangan menghirup debu.
S28 Setelah kena kulit, segera cuci dengan banyak air.
S35 Bahan ini dan wadahnya harus dibuang dengan cara yang
aman.
S36/37 Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai.
S45 Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan,
segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika mungkin).
16. INFORMASI LAIN
Sumber data utama yang digunakan untuk menyusun lembar data: Departemen:
PT DuPont Agricultural Products Indonesia
Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia
Informasi lebih lanjut:
Perhatikan petunjuk penggunaan pada label.
® Merek dagang terdaftar dari E.I. du Pont de Nemours and Company
Perubahan signifikan dari versi sebelumnya ditunjukkan dengan palang dua.
Informasi yang diberikan dalam Lembar Data Keselamatan ini benar menurut pengetahuan, informasi, dan keyakinan kami pada tanggal penerbitan. Informasi yang diberikan dimaksudkan hanya sebagai pedoman untuk penanganan, penggunaan, pemprosesan, penyimpanan, pengangkutan, pembuangan, dan pemusnahan yang aman dan tidak boleh dianggap sebagai jaminan atau spesifikasi mutu. Informasi di atas hanya menyangkut bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan sebagai campuran dengan bahan lain atau dalam proses apa saja atau jika bahan diubah atau diproses kecuali jika dinyatakan secara spesifik dalam tulisan ini.