Lembar Data Keselamatan ini mengikuti persyaratan peraturan perundangan Republik Indonesia dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di negara lain.
1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN
Informasi produk
Nama dagang : LANNATE® 40 SP INSEKTISIDA
Penggunaan Bahan / Preparat
: Insektisida
Perusahaan : PT DuPont Agricultural Products Indonesia
Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia
Phone : +62 21-780-3150
Telefax : +62 21-780-3502
Nomor telepon darurat : 0-800-140-1288 (bebas pulsa) dan +62-21-2997-8916
2. KOMPOSISI BAHAN
Sinonim : B10042349
Komponen
Nama kimia No-CAS Konsentrasi
Methomyl 16752-77-5 40%
Bahan-bahan tambahan 60%
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Risiko
Sangat beracun jika tertelan.
Sangat beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.
Data keselamatan
Jangan menghirup debu.
Setelah kena kulit, segera cuci dengan banyak air.
Bahan ini dan wadahnya harus dibuang dengan cara yang aman. Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai.
Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika mungkin).
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
Saran umum : Bawa kemasan produk atau label bersama anda ketika menghubungi Sentra
Informasi Keracunan Nasional (SIKer Nas) . Badan POM atau dokter, atau untuk mendapatkan perawatan.
Penghirupan : Pindahkan korban ke daerah dengan udara segar. Jika tanda-tanda/gejala
berlanjut, tangani segera secara medis.Pernapasan buatan dan/atau oksigen
mungkin diperlukan.Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau
dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Pindahkan korban ke daerah dengan udara segar. Jika tanda-tanda/gejala
berlanjut, tangani segera secara medis.Pernapasan buatan dan/atau oksigen
mungkin diperlukan.Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau
dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Tidak ada intervensi khusus karena senyawa mungkin tidak berbahaya.
Periksakan ke dokter jika perlu.
Kena kulit : Segera lepaskan semua pakaian yang tercemar.Segera bilas kulit dengan
banyak air selama 15 - 20 menit.Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan
POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Segera lepaskan semua pakaian yang tercemar.Segera bilas kulit dengan
banyak air selama 15 - 20 menit.Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan
POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Tidak ada intervensi khusus karena senyawa mungkin tidak berbahaya.
Periksakan ke dokter jika perlu.
Kena mata : Biarkan mata terbuka guyur dengan air secara perlahan dan hati-hati selama
15-20 menit.Lepas lensa kontak, jika ada, setelah 5 menit pertama, lalu
dilanjutkan membilas mata.Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM
atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Biarkan mata terbuka guyur dengan air secara perlahan dan hati-hati selama
15-20 menit.Lepas lensa kontak, jika ada, setelah 5 menit pertama, lalu
dilanjutkan membilas mata.Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM
atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Tertelan : Suruh orang minum air satu gelas seteguk-seteguk jika mampu menelan.
JANGAN memicu muntah kecuali jika diperintahkan oleh dokter atau Sentra
Informasi Keracunan Badan POM.Jangan sekali-kali memberikan apa pun
lewat mulut kepada orang yang tidak sadar.Hubungi Sentra Informasi
Keracunan Badan POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.
Catatan untuk dokter
Tanda-tanda : Keracunan menghasilkan efek yang dikaitkan dengan aktivitas
antikolinesterase, yang dapat meliputi:
Kelemahan, Penglihatan kabur, Mual, Sakit kepala, Sakit perut, rasa tidak
nyaman di dada, penciutan pupil, nadi perlahan, berkeringat, sentakan otot
Risiko : Produk insektisida karbamat ini bekerja menghambat kerja enzim asetil
cholinesterase.Terapi morfin memiliki kontra-indikasi.
Perawatan : Berikan atropin sulfat sebagai antidot hingga atropinisasi selesai tuntas.Namun
untuk pajanan terhadap metomil dan kombinasinya dengan insektisida organofosfat, 2-PAM (1-2 gram intravenous secara perlahan) dapat digunakan sesuai kebutuhan untuk pelengkap pengobatan dengan atropin sulfat seperti
diuraikan di atas.Pernapasan buatan dan/atau oksigen mungkin diperlukan.
sebelum yakin sudah pulih sepenuhnya.
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Media pemadam yang sesuai
: Semprotan air, Karbon dioksida (CO2), Busa, Bahan kimia kering
Media pemadam yang tidak boleh digunakan karena alasan keselamatan
: Semburan air volume besar, (risiko pencemaran)
Bahaya spesifik selama memadamkan kebakaran
: Kebakaran atau panas menyengat dapat menyebabkan kemasan pecah dengan hebat. Dalam kondisi sangat berdebu, bahan ini dapat membentuk campuran yang eksplosif di udara.
Alat perlindungan khusus bagi petugas pemadam kebakaran
: Jika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA.Pakailah peralatan
perlindungan yang sesuai.
Jika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA.Pakai / kenakan
alat-alat pelindung penuh / lengkap.
Informasi lebih lanjut : Cegah air pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistem air
tanah.Kumpulkan air bekas pemadam kebakaran yang tercemar secara
terpisah. Air ini tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan.Residu kebakaran
dan air bekas pemadam kebakaran yang tercemar harus dibuang sesuai
dengan peraturan lokal.Kendalikan air limbah.
(pada kebakaran kecil)Jika area sudah terbakar dan jika keadaan
memungkinkan, biarkan kebakaran berlanjut sampai padam sendiri karena air
dapat memperluas daerah yang tercemar.Dinginkan wadah / tangki dengan
semprotan air.
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
Tindakan pencegahan pribadi
: Periksa / ulas bagian 5 dan 7 sebelum melanjutkan membersihkan segala
sesuatu.Gunakan alat pelindung diri.
Tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan
: Cegah masuknya bahan ke saluran pembuangan, aliran air, atau daerah rendah.
Metode untuk pembersihan : Cegah terjadinya tumpahan atau bocoran lebih lanjut.Bendung tumpahan.
Sekoplah atau sapulah.Masukkan ke dalam tas atau kotak dengan sekop
plastik atau alumunium.Jangan pernah mengembalikan ke wadah untuk
digunakan kembali.Apabila produk memasuki celah dan tidak dapat
dikeluarkan, atasi dengan natrium hidroksida dan biarkan selama 4 jam. Catatan: Natrium hidroksida adalah bahan yang membakar dan menyebabkan luka bakar. Jangan sampai kena mata, kulit atau pakaian.
Nasihat tambahan : Jangan sekali-kali mengembalikan tumpahan ke dalam wadah asli untuk
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
Penanganan
Nasihat penanganan yang aman
: Jangan menghirup debu.Jangan sampai kena kulit, mata, dan pakaian.
Lepaskan dan cuci pakaian yang tercemar sebelum dipakai lagi.Dilarang
menyimpan atau mengkonsumsi makanan, minuman atau rokok di area yang dapat tercemar oleh bahan ini.
Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan
: Jauhkan dari panas dan sumber api.Hindari pembentukan debu.
Penyimpanan
Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah
: Dilarang mencemari air, pestisida lain, pupuk, atau makanan di dalam
penyimpanan.Simpan dalam wadah asal.Simpan dalam keadaan tertutup rapat
di tempat yang kering, dingin, dan berventilasi baik.Jauhkan dari jangkauan
anak-anak.
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN / PERLINDUNGAN DIRI
Nilai Ambang Batas Pekerjaan
Nama kimia Nilai Ambang Batas Pekerjaan Peraturan
Sukrosa TWA 10 mg/m3 Nilai Ambang Batas (NAB)
zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)
TWA 10 mg/m3 US. ACGIH Threshold Limit
Values (2011)
Metomil TWA 2.5 mg/m3 US. ACGIH Threshold Limit
Values (01 2010)
TWA 2.5 mg/m3 Nilai Ambang Batas (NAB)
zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)
Silikon dioksida amorf TWA 3 mg/m3 (Partikel/butiran dapat
dihirup.)
US. ACGIH Threshold Limit Values (2003)
TWA 10 mg/m3 (Partikel/butiran dapat
terhirup.)
US. ACGIH Threshold Limit Values (2003)
TWA 10 mg/m3 Nilai Ambang Batas (NAB)
zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)
Metomil TWA 2.5 mg/m3 US. ACGIH Threshold Limit Values (01 2010)
TWA 2.5 mg/m3 Nilai Ambang Batas (NAB)
zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)
Tindakan rekayasa untuk mengurangi pajanan (paparan)
Gunakan hanya dengan ventilasi yang cukup.
Alat Pelindung Diri
Perlindungan pernapasan : Dimana ada potensi pajanan di udara melebihi batas-batas terapan, gunakan
pelindung pernafasan dengan cartridge debu / kabut.
Pelindung tangan : Bahan: Sarung tangan pelindung
Pelindung mata : Pakai alat pelindung mata untuk mencegah kontak / sentuhan dengan
senyawa ini.
Pelindung kulit dan tubuh : Memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan, celemek / rok kerja, sepatu
boot atau pakaian kerja tertutup yang sesuai.
Tindakan higienis : Jangan sampai kena kulit, mata, dan pakaian.Cuci tangan dengan
sepenuhnya memakai sabun dan air setelah menyentuh dan sebelum makan,
minum, mengunyah permen karet atau menggunakan tembakau.Cuci semua
pakaian pelindung setelah digunakan. Langkah-langkah
perlindungan
: Semua pakaian pelindung kimiawi harus diperiksa secara visual sebelum digunakan. Pakaian dan sarung tangan harus diganti jika rusak karena terkena bahan kimia atau jika rusak fisik atau jika terkontaminasi.
Pengguna akhir dari produk ini harus mengikuti perintah-perintah pada label
untuk perlindungan diri bila menggunakan produk ini.
9. SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : bubuk
Warna : biru
Bau : agak , belerang
pH : 5 - 8
Berat jenis relatif : 1.2946 (25 °C)
Densitas curah : 480.6 - 608.7 kg/m3 longgar
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
Bahan yang harus dihindari : Basa kuat
Produk berbahaya hasil peruraian
: Produk-produk berbahaya hasil penguraian termal mungkin termasuk : Sulfur dioksida, Hidrogen sianida (asam hidrosianat), Metil isosianat, Karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), Sulfur oksida
Reaksi berbahaya : Stabil di suhu normal dan di kondisi penyimpanan normal.
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
Toksisitas oral akut : LD50/tikus : 66 mg/kg
Toksisitas inhalasi akut : LC50/4 h/tikus : 0.66 mg/l
Toksisitas kulit akut : LD50/kelinci : > 2,000 mg/kg
Iritasi kulit : kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit
Iritasi mata : kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata
Sensitisasi : kelinci percobaan Klasifikasi: Tidak menyebabkan sensitisasi pada hewan
percobaan. Kandungan bahan aktif
Pengujian mutagenisitas : Uji pada kultur sel bakteria atau mamalia tidak menunjukkan efek mutagenik.
Tidak menyebabkan kerusakan genetik pada hewan. Kandungan bahan aktif
Pengujian karsinogenisitas : Tidak menunjukkan efek karsinogenik pada percobaan hewan. Kandungan
bahan aktif
Toksisitas untuk pengujian reproduksi
: Uji hewan menunjukkan tidak ada toksisitas terhadap reproduksi. Kandungan bahan aktif
Pengujian teratogenisitas : Uji pada binatang menunjukkan tidak terjadi toksisitas terhadap perkembangan.
Kandungan bahan aktif
12. INFORMASI EKOLOGIS
Efek Eko-keracunan
Kandungan bahan aktif
Keracunan untuk ganggang : ErC50/72 h/Scenedesmus subspicatus: > 100 mg/l
Kandungan bahan aktif
Keracunan air (aquatic) : EC50/48 h/Daphnia magna: 0.017 mg/l
Kandungan bahan aktif
informasi lebih lanjut tentang ekologi
Informasi ekologis tambahan
: Lihat label produk untuk petunjuk aplikasi tambahan yang berkaitan dengan tindakan pencegahan terhadap lingkungan.
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Produk : sesuai dengan peraturan lokal dan nasional. Jangan mencemari kolam, saluran
air, atau parit dengan bahan kimia atau wadah bekas. Kemasan yang telah
tercemar
: Dilarang menggunakan kembali kemasan/wadah yang sudah kosong.
14. INFORMASI PENGANGKUTAN
IMDG
Nomor UN : 2757
Nama pengiriman yang benar
: Carbamate pesticide, solid, toxic (Methomyl)
Kelas : 6.1
Kelompok pengemasan : III
Nomor Label : 6.1
Bahan pencemar laut : Ya (Methomyl)
IATA_C
Nomor UN : 2757
Nama pengiriman yang benar
: Carbamate pesticide, solid, toxic (Methomyl)
Kelas : 6.1
Kelompok pengemasan : III
Nomor Label : 6.1
15. PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN
Informasi peraturan nasional
Peraturan Menteri Perdagangan No. 44/M-DAG/PER/9/2009 tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1973 Tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunann Pestisida.
Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang Syarat dan Tata cara Pendaftaran Pestisida.
Simbol : T+ Sangat beracun
N Berbahaya untuk lingkungan
Komponen berbahaya : Metomil
R - Frasa : R28 Sangat beracun jika tertelan.
R50/53 Sangat beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan
efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.
S - frasa : S22 Jangan menghirup debu.
S28 Setelah kena kulit, segera cuci dengan banyak air.
S35 Bahan ini dan wadahnya harus dibuang dengan cara yang
aman.
S36/37 Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai.
S45 Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan,
segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika mungkin).
16. INFORMASI LAIN
Sumber data utama yang digunakan untuk menyusun lembar data:
Departemen:
PT DuPont Agricultural Products Indonesia
Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia
Informasi lebih lanjut:
Perhatikan petunjuk penggunaan pada label.
® Merek dagang terdaftar dari E.I. du Pont de Nemours and Company
Perubahan signifikan dari versi sebelumnya ditunjukkan dengan palang dua.
Informasi yang diberikan dalam Lembar Data Keselamatan ini benar menurut pengetahuan, informasi, dan keyakinan kami pada tanggal penerbitan. Informasi yang diberikan dimaksudkan hanya sebagai pedoman untuk penanganan, penggunaan, pemprosesan, penyimpanan, pengangkutan, pembuangan, dan pemusnahan yang aman dan tidak boleh dianggap sebagai jaminan atau spesifikasi mutu. Informasi di atas hanya menyangkut bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan sebagai campuran dengan bahan lain atau dalam proses apa saja atau jika bahan diubah atau diproses kecuali jika dinyatakan secara spesifik dalam tulisan ini.