• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI EXPONENTIATED EKSPONENSIAL PADA DATA TERSENSOR TIPE II SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI EXPONENTIATED EKSPONENSIAL PADA DATA TERSENSOR TIPE II SKRIPSI"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI

EXPONENTIATED

EKSPONENSIAL PADA DATA TERSENSOR TIPE II

SKRIPSI

AHMAD ZUDA KUMALA SANI

PROGAM STUDI S-1 MATEMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(2)

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI

EXPONENTIATED

EKSPONENSIAL PADA DATA TERSENSOR TIPE II

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Matematika di Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

Oleh :

AHMAD ZUDA KUMALA SANI NIM. 080810246

Tanggal Lulus : 13 Juli 2012

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Toha Saifudin, S.Si, M.Si NIP. 197501061999031002

Pembimbing II

(3)

LEMBAR PENGESAHANSKRIPSI

Judul : ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI

EXPONENTIATED EKSPONENSIAL PADA DATA

TERSENSOR TIPE II

Penyusun : AHMAD ZUDA KUMALA SANI

NIM : 080810246

Tanggal Ujian : 13 Juli 2012

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Toha Saifudin, S.Si, M.Si Drs. Eko Tjahjono, M.Si NIP. 197501061999031002 NIP. 196007061986011001

Mengetahui :

Ketua Program Studi S1-Matematika Departemen Matematika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Airlangga

(4)

PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin penyusun dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Estimasi Parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial Pada Data

Tersensor Tipe II .

Dalam penyusunannya, penyusun memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, M. Imam Sya’roni dan Ningsih, serta kakakku A. Z. Hakam S yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, harapan dan kepercayaan yang begitu besar.

2. Toha Saifudin, S.Si, M.Si. dan Drs. Eko Tjahjono, M.Si selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan banyak arahan, masukan, perhatian, semangat, rasa sabar yang begitu besar dan pengetahuan yang tidak ternilai harganya.

3. Drs. H.Sediono, M.Si. dan Dr. Miswanto, M.Si. selaku dosen penguji I dan II yang telah banyak memberikan arahan dan masukan.

4. Ahmadin, S.Si, M.Si. selaku dosen wali selama menjadi mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga yang telah banyak memberikan arahan dan saran demi kesuksesan menjadi mahasiswa Matematika.

(6)

6. Ardi Wahyu As’ari. yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi. Terima kasih buat kesabaran, perhatian, ketulusan, dan kasih sayangnya. 7. Sahabatku Putu, Meta, Lina, Arifah, Varian, Mbah Uti, Vidong, Nasrul, Zaki,

Andika, Syafiq, Harun, Yani yang banyak memberikan support .

8. Teman-teman matematika 2008 atas kekompakan dan rasa kekeluargaan yang begitu hangat.

9. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penyusun berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, Juli 2012

(7)

iv

A Zuda Kumala Sani, 2012. Estimasi parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II. Skripsi ini dibawah bimbingan Toha Saifudin,S.Si,M.Si dan Drs. Eko Tjahjono,

M.Si. Departeman Matematika.Fakultas Sains dan Teknologi, Unversitas Airlangga.

ABSTRAK

Dalam skripsi ini, akan dibahas tentang distribusi Exponentiated Eksponensial yaitu bentuk umum dari distribusi Eksponensial satu parameter dan akan diterapkan pada data tersensor tipe II yaitu salah satu dari metode penyensoran berdasarkan kegagalan.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menentukan penduga yang lebih baik untuk parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II. Proses estimasi ini menggunakan metode Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square (OLS) untuk memperoleh pendugatitiknya.

Distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II memiliki bentuk fungsi Distribusi sebagai berikut :

Dengan adalah parameter bentuk, adalah parameter skala dan merupakan data tersensor tipe II yaitu data sampai r kegagalan. Estimasi parameter distribusi

Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode Maximum

Likelihood dan OLS tidak dapat diselesaikan secara analitis karena penduga yang

didapatkan masih dalam bentuk implisit. Sehingga diperlukan suatu metode numerik untuk menyelesaikannya, salah satunya yang digunakan dalam skripsi ini yaitu metode Newton-Raphson.

Penentuan penduga yang lebih baik dalam data ini menggunakan kriteria MSE dengan nilai yang paling kecil. Setelah dilakukan percobaan pada 16 data bangkitan dan pada data pasien Leukimia diperoleh bahwa metode Ordinary Least Square (OLS) yang lebih baik. Pada data bangkitan, nilai rata-rata MSE untuk metode Ordinary Least Square (OLS) = 0.003513 dan nilai rata-rata MSE untuk metode Maximum Likelihood = .041272. Prosentase urutan nilai MSE terkecil untuk metode Ordinary Least Square (OLS) sebesar 87,5 % sedangkan untuk metode Maximum Likelihood sebesar 12,5 %. Kemudian pada data pasien Leukimia didapatkan nilai MSE untuk metode Ordinary

Least Square (OLS) = 0.09842778 dan nilai MSE untuk metode Maximum Likelihood =

0.3210319.

(8)

A Zuda Kumala Sani, 2012. Parameter Estimation Exponentiated Exponential Distribution on Censored Data Type II.. This final project was supervised by Toha Saifudiin, S, Si, M. Si and Drs.

Eko Tjahjono, M.Si., Department of Mathematics, Faculty of Science and Technology, University of Airlangga, Surabaya.

ABSTRACT

In this undergraduate theses, we discuss about Exponentiated Exponential distribution which is the general form of an exponential distribution with one parameter and we will apply to censored data type II which is one of the censoring methods based on the failure.

The writing undergraduate theses purposes to determine the better estimation method for parameter of exponentiated exponential distribution on censored data type II. The estimation process uses Maximum Likelihood method and Ordinary Least Square (OLS) to obtain the point estimator.

Exponentiated exponential distribution on censored data type II has the form of distribution function is given:

where is the shape parameter, λ is the scale parameter, and t is data censored type II with r failures data. Parameter estimation of exponentiated exponential distribution on censored data type II with MLE and OLS cannot be solve analytically because the estimator is still implicit form. Therefore we need a numeric method to solve and this final project uses Newton-Raphson method to find numeric solution.

To determine is better estimation methods on data uses MSE criteria with the smallest value. After doing test with16 generate data and leukemia patient, we can know that method Ordinary Least Square (OLS) is better. On generate data, the average value of ordinary least square (OLS) =0.003153 and the average value of maximum likelihood estimator (MLE) = 0.041272. Percentage of MSE rank values for the method of Ordinary Least Square (OLS) was 87.5% while for the MLE method by 12.5%. Then on leukemia patient data the value MSE of ordinary least square (OLS) =0.09842778 and the value of maximum likelihood estimator (MLE) = 0.3210319.

(9)

vi

2.1 Distribusi Exponentiated Eksponensial... 6

2.2 Estimasi Titik ... 6

2.9 Metode Newton Raphson ... 12

2.10 Uji Goodness of Fit Kolmogorov – Smirnov ... 13

2.11 Estimasi Kaplan-Meier... 14

2.12 Keluarga Eksponensial dari Probability Density Function ... 15

2.13 S-Plus 2000 ... 16

BAB III METODE PENULISAN ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

(10)

4.2 Estimasi Parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial

pada data tersensor tipe II dengan metode Maximum

Likelihood ... 24

4.3 Estimasi Parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial pada Data Tersensor Tipe II dengan Ordinary Least Square (OLS) ... 29

4.4 Membangkitkan Data Distribusi Exponentiated Eksponensial ... 32

4.5 Menentukan nilai awal Penduga Distribusi Exponentiated Eksponensial ... 33

4.6 Algoritma Progam ... 33

4.6.1 Algoritma untuk membangkitkan r data dari n data berdistribusi Exponentiated Eksponensial ... 33

4.6.2 Algoritma untuk menentukan penduga dengan metode Maximum Likelihood ... 34

4.6.3 Algoritma untuk menentukan penduga dengan metode Ordinary Least Square ... 35

4.6.4 Algoritma untuk menentukan nilai Mean Square Error (MSE) ... 36

4.6.5 Algoritma untuk uji Goodness of fit Kolmogorov Smirnov ... 37

4.6.6 Implementasi Algoritma ke Progam Komputer ... 38

4.7 Penerapan pada Data Tahan Hidup Tersensor Tipe II ... 39

4.7.1 Penerapan pada Data Simulasi ... 39

4.7.2 Penerapan pada Data Pasien Leukimia ... 44

BAB V PENUTUP ... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 50

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

4.1 Nilai parameter nilai penduga parameter ( , ) dan nilai

Mean Square Error dengan metode Maximum Likelihood dan

Ordinary Least Square (OLS) 42

4.2 Perbandingan nilai Mean Square Error 43

4.3 Data pasien Leukimia yang masih bertahan 44 4.4 Hasil penduga dan nilai MSE pada data pasien leukemia

dengan metode Maximum Likelihood dan Ordinary Least

Square (OLS) 45

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran

Lampiran 1

1. Progam 1 Progam untuk membangkitkan data ke-r dari n data berdistribusi Exponentiated Eksponensial

2. Progam 2 Progam untuk mendapatkan nilai penduga distribusi

Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan

metode Maximum Likelihood

a. Progam 2.1 Progam matriks turunan pertama distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode

Maximum Likelihood

b. Progam 2.2 Progam matriks jacobian distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode

Maximum Likelihood

3. Progam 3 Progam untuk mendapatkan nilai penduga distribusi

Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan

metode OLS

c. Progam 3.1 Progam matriks turunan pertama distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode OLS

(13)

x

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode OLS

4. Progam 4 Progam utama untuk menentukan nilai Mean Square Error dari

metode Maximum Likelihood dan metode OLS

5. Progam 5 Progam utama untuk menentukan nilai Mean Square Error dari

metode Maximum Likelihood dan metode OLS pada data pasien

Leukimia

Lampiran 2

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang disertai dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia , kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan persaingan ditingkat global yang semakin meningkat, sehingga itu semua menuntut industri-industri dalam negeri harus memiliki keunggulan komparatif. Diantara keunggulan-keunggulan tersebut adalah kualitas dan keandalan suatu produk hasil sebuah produksi. Untuk menilai tingkat kualitas dari produknya, maka diperlukan suatu penelitian. Untuk menguji serta mengetahui kualitas dan keandalan suatu produk hasil industri, maka diperlukan analisis tentang data uji hidup.

Analisis data uji hidup merupakan analisis statistik yang menyelidiki tentang waktu tahan hidup suatu individu atau benda pada keadaan operasional tertentu, yang telah banyak dikembangkan menjadi topik yang sangat penting bagi para ilmuwan dalam banyak bidang. Diantaranya dalam bidang teknik, kedokteran dan bahkan dalam bidang psikologi.

(15)

menghemat waktu dan biaya dilakukan metode penyensoran, yaitu jika hanya sebagian unit eksperimen diamati, sehingga diperoleh sampel tersensor (Lawless, 1982).

Salah satu tipe sampel penyensoran adalah tipe sampel tersensor tipe II. Suatu sampel dikatakan tersensor tipe II jika penelitian dihentikan setelah kegagalan ke-r telah diperoleh. Misalkan adalah observasi terurut

dari n sampel dengan pdf ƒ dan fungsi survival S dan waktu sensor L . Penelitian

dikatakan telah selesai jika kegagalan ke-r telah tercapai .Adapun pdf bersama

dari adalah

g

dengan distribusi yang digunakan adalah Distribusi Exponentiated Eksponensial.

Distribusi Exponentiated Eksponensial ini pertama kali dikenalkan oleh

Gupta dan Kundu (1999) Sebuah Variabel acak dikatakan mempunyai Distribusi Exponentiated eksponensial jika probabilitas density function (pdf) :

(2.1) dan

Cumulative Distribution Function (CDF) :

(2.2) , > 0 dan > 0

Dengan : parameter bentuk : parameter skala

(16)

distribusi eksponensial satu parameter, distribusi weibull 2 parameter, dan fungsi hazradnya memiliki bentuk yang tidak konstan sehingga tidak sama dengan distribusi eksponensial 1 parameter yang berbentuk konstan menyebabkan fungsi hazradnya logis. Dalam penerapannya pada data riil menggunakan data waktu tahan hidup pasien Leukimia dan pada data simulasi.

Untuk memperoleh kesimpulan dari suatu penelitian, diperlukan inferensi secara statistik. Inferensi statistik merupakan suatu metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan terhadap suatu parameter populasi. Penentuan inferensi statistik secara garis besar meliputi estimasi parameter dan pengujian hipotesis parameter. Salah satu penduga yang digunakan untuk melakukan inferensi parameter populasi adalah Metode Maximum Likelihood dan metode Ordinary

Least Square (OLS) yang kemudian dibandingkan hasilnya berdasarkan indikator Mean Square Error (MSE) . Penduga yang memiliki MSE paling kecil atau

minimum merupakan penduga yang lebih baik karena MSE nilainya tidak mungkin sama dengan nol sebab secara teoritis nilai kumulatif parametrik dan nilai kumulatif empiris tidak mungkin sama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk penduga parameter-parameter Distribusi

Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan Metode MaximumLikelihood dan Metode Ordinary Least Square (OLS) ?

(17)

3. Bagaimana menerapkan kedua penduga pada data tersensor tipe II pada data pasien Leukimia?

1.3 Tujuan

1. Mendapatkan bentuk penduga parameter-parameter Distribusi

Exponentiated Exponensial pada data tersensor tipe II dengan

menggunakan Metode Maximum Likelihood dan Metode Ordinary Least

Square

2. Membandingkan kedua penduga pada data tersensor tipe II secara simulasi dengan menggunakan kriteria MSE.

3. Menerapakan hasil kedua penduga pada data tersensor tipe II pada data pasien Leukimia

1.4 Manfaat

1. Mengetahui estimasi parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial

pada data Tersensor Tipe II

2. Mengetahui penduga yang lebih baik bagi Parameter distribusi

Exponentiated Eksponensial pada data tersensor Tipe II

1. 5 Batasan Masalah

1. Penduga parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial pada data

tersensor tipe II yang digunakan adalah metode Maximum Likelihood dan

(18)

2. Data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah data tahan hidup tersensor tipe II yang berasal dari distribusi Exponentiated Eksponensial.

(19)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Distribusi Exponentiated Eksponensial

Variabel acak dikatakan mempunyai Distribusi Exponentiated

Eksponensial jika Probabilitas Density Function (PDF) :

(2.1)

dan

Cumulative Distribution Function (CDF) :

(2.2)

dengan : parameter bentuk yaitu jenis khusus dari parameter numerik yang menunjukkan bentuk dari kurva.

: parameter skala yaitu jenis khusus dari parameter numerik yang menunjukkan besarnya distribusi data.

(Gupta dan Kundu, 1999)

2.2 Estimasi Titik

Jika terdapat nilai dari beberapa statistik yang mewakili atau mengestimasi parameter yang tidak diketahui, maka setiap statistik

disebut estimator titik .

(20)

2.3 Metode Maximum Likelihood

Misal merupakan sampel acak dari suatu distribusi dengan

Probabilitas Density Function (PDF) , untuk . Probabilitas Density Function (PDF) bersama antara adalah

Jika Probabilitas Density Function (PDF)

bersama tersebut dinyatakan sebagai fungsi terhadap maka dinamakan fungsi

Likelihood yang dinotasikan L atau ditulis :

dengan (2.3) ( Hogg and Craig, 1995b )

Jika statistik memaksimumkan fungsi likelihood

, maka statistik dinamakan

Maximum Likelihood Estimator (MLE) dari .

(Hogg dan Craig, 1995)

2.4 Metode Ordinary Least Square

Misalkan adalah sampel acak berukuran n dari fungsi distribusi

F(.) dan mewakili sampel terurut, Cumulative Distribution

Function (CDF) parametrik dari distribusi F(.) adalah F( ). dan Cumulative

Distribution Function (CDF) empirisnya adalah *( ). Dengan *( ) adalah

. Kita ketahui bahwa antara Cumulative Distribution Function (CDF)

parametrik dan Cumulative Distribution Function (CDF) empirisnya pasti ada

(21)

Prinsip dari metode Ordinary Least Square adalah untuk meminimumkan jumlah

kuadrat error-nya. Jadi, Menurut Gupta Dan Kundu (2000) penduga Ordinary

Least Square didapatkan dengan cara meminimalkan

(2.4)

2.5 Analisis Data Uji Hidup

Analisis statistik yang sering disebut analisis data uji hidup merupakan penyelidikan tentang waktu tahan hidup suatu benda atau individu pada keadaan operasional tertentu.

(Lawless,1982)

2.6 Fungsi Survival

Fungsi survival didefinisikan sebagai probabilitas bahwa suatu individu atau

benda akan bertahan sampai waktu tertentu dan dirumuskan sebagai berikut:

(22)

2.7 Tipe Penyensoran

Untuk mendapatkan data uji hidup biasanya dilakukan suatu eksperimen. Pada suatu eksperimen terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan sehingga macam data yang dihasilkan juga berbeda dari satu metode ke metode yang lainnya. perbedaan analisis data uji hidup dari bidang statistik lainnya adalah penyensoran.

Menurut (Lawless, 1982) Ada tiga macam metode yang sering digunakan dalam eksperimen uji hidup, yaitu :

1. Sampel Lengkap

Pada uji sampel lengkap, eksperimen akan dihentikan jika semua benda atau individu yang diuji telah mati atau gagal. Langkah seperti ini mempunyai keuntungan yaitu dihasikannya observasi terurut dari semua benda atau individu yang diuji

2. Sampel Tersensor Tipe 1

Dalam sampel tersensor tipe 1, percobaan uji hidup akan dihentikan jika telah tercapai waktu tertentu (waktu penyensoran). Misalkan adalah sampel acak dari distribusi uji hidup dengan fungsi kepadatan peluang , fungsi survival dan waktu sensor untuk semua adalah

dengan i = 1,2,…,n

Suatu komponen dikatakan terobservasi jika dan observasi

(23)

1 , jika =

0 , jika

adalah indikator apakah tersensor atau tidak. Jika maka

terobservasi dan jika maka tersensor.

3. Sampel Tersensor Tipe 2

Pada uji ini, suatu sampel dikatakan tersensor tipe II apabila penelitian dihentikan setelah kegagalan ke-r telah diperoleh. Misalkan

adalah observasi terurut dari n sampel sampai dengan pdf ƒ dan fungsi

survival S dan waktu Penelitian dikatakan telah selesai jka

kegagalan ke telah tercapai . Adapun pdf bersama dari adalah

g (2.6)

sedangkan fungsi likelihoodnya

(2.7)

2.8 Mean Square Error

Definisi 2.2

Dalam statistik, kesalahan kuadrat rata-rata (MSE) dari penduga adalah satu dari banyak cara untuk mengukur perbedaan antara nilai-nilai dari penduga dan nilai sebenarnya dari jumlah yang diperkirakan. MSE merupakan dua momen dari error yaitu menggabungkan varians penduganya dan penduga biasnya.

(24)

memiliki satuan ukuran yang sama dengan jumlah kuadrat yang di estimasi. Semakain kecil nilai MSE nya maka semakin bagus nilai penduga yang diperoleh karena mendekati nilai yang diobservasi dan juga sebaliknya.

MSE dari penduga dari estimasi parameter didefinisikan

MSE merupakan jumlah dari varian dari parameter dan kuadrat dari penduga biasnya

Jika penduganya unbiased atau bias maka MSE dapat didefinisikan

sebagai varian sehingga

(Graybill,et.al,1963)

Jika merupakan penduga dari fungsi distribusi kumulatif , maka menurut Al Fawzan (2000) rumus Mean Square Error dapat dinyatakan sebagai

berikut :

(2.8)

dengan merupakan fungsi distribusi kumulatif empiris.

(25)

2.9 Metode Newton-Raphson

Misalkan dan

adalah tiga persamaan dengan yang tidak diketahui. Langkah-langkah dalam metode Newton-Raphson, sebagai berikut :

1. Asumsikan diketahui sebagai solusi awal atau

solusi perkiraan dari sistem tiga persamaan nonlinier

dengan tiga variabel yang tidak diketahui :

2. Menentukan jacobian tiga persamaan tersebut 3. Dengan ekspansi Taylor, diperoleh :

Jacobian J( ) = -g( )

= -

Kemudian mencari nilai :

g( )

(26)

4. Misal perkiraan diketahui, dimana Untuk ,

dilakukan iterasi dimulai dengan dan k bertambah satu tiap satu kali

untuk barisan iterasi sehingga dengan

Sebagai perkiraan yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya.

5. Menghentikan proses iterasi ketika diperoleh max , dimana

dan error adalah bilangan positif yang sangat kecil.

(Lawless, 1982)

2.10 Uji Goodness of fit Kolmogorov –Smirnov

Uji Goodness of fit Kolmogorov –Smirnov adalah sebuah metode untuk uji

kesesuaian distribusi sebuah sampel random yang belum diketahui distribusinya. Misalkan adalah sampel acak berukuran n yang diambil dari populasi yang tidak diketahui distribusinya

1. Hipotesis

misalkan merupakan fungsi distribusi yang dibutuhkan

untuk semua t dari sampai untuk salah satu nilai

2. Statistik Test

Misalkan adalah fungsi distribusi empiris berdasarkan sampel acak

(27)

(dinotasikan “sup” atau supremum) jarak antara dan atau dapat ditulis

(2.9)

Dengan T sama dengan supremum, untuk semua dan nilai mutlak untuk setiap yang berbeda

Setelah ditemukan nilai statistik test T maka langkah selanjutnya dibandingkan dengan Tabel Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat

signifikan 1- . Apabila nilai statistik test T < tabel Kolmogorov-Smirnov maka terima dan sebaliknya.

(W.J Conover, 1980)

2.11 Estimasi Kaplan-Meier

Cara yang digunakan untuk menggambarkan survival dari sampel acak

yaitu menggambarkan grafik fungsi survival atau fungsi distribusi

empiris dengan cara estimasi Kaplan-Meier. Selain itu juga memberikan estimasi distribusi secara nonparametrik.

Diberikan yang menyatakan sampel random tersensor,

dengan merupakan data terobservasi dan merupakan data tersensor. Misalkan terdapat dengan waktu yang berbeda , yang menyatakan banyaknya data yang terobesvasi. Kemungkian terjadinya satu atau

(28)

menyatakan banyaknya event terobservasi pada saat . Estimasi dari dapat

didefinisikan sebagai berikut :

(2.10)

dengan merupakan banyaknya individu yang beresiko pada saat

dengan kata lain banyaknya individu yang belum mengalami kejadian atau

event dan tidak tersensor sebelum pada saat .

(Lawless, 1982)

2.12 Keluarga Eksponensial dari Probabilitas Density Function

Suatu Keluarga besar dari p.d.f yang bergantung pada parameter yang bernilai real adalah bentuknya sebagai berikut :

(2.11)

Dengan dan , merupakan himpunan positif dari yang independen dari .

Untuk kasus kontinu. Jika i.i.d dengan p.d.f seperti diatas maka p.d.f bersama dari t adalah sebagai berikut :

(29)

2.13 S-PLUS 2000

Dalam (Everitt, 1994) disebutkan bahwa S-Plus adalah suatu paket progam yang memungkinkan membuat progam sendiri walaupun di dalamnya sudah tersedia banyak progam internal yang siap di gunakan . Kelebihan dari progam ini adalah baik progam internal maupun progam yang pernah dibuat digunakan sebagai subprogram dari progam yang akan dibuat.

Beberapa perintah internal yang digunakan dalam S-Plus a. function

Function(…) digunakan untuk menunjukkan fungsi yang akan digunakan dalam progam.

Bentuknya adalah :function (…) b. length

Length(…) digunakan untuk menunjukkan banyaknya data. Bentuknya ada lah :length (….)

c. for(I in 1: n)

Untuk melakukan pengulangan sebanyak n kali Bentuknya adalah : for(i in 1:n)

d. sort

Untuk mengurutkan data dari terkecil sampai ke terbesar Bentuknya adalah : sort (…)

e. matrix(a,b,c)

(30)

Bentuknya adalah : matrix (….,…,…) f. rep (a,b)

Untuk membentuk sebuah vektor yang anggotanya a sebanyak b. Bentuknya adalah : rep(…,…)

g. abs

Untuk membuat harga mutlak dari suatu bilangan Bentuknya adalah : abs (….)

h. sum

Untuk menjumlahkan semua bilangan anggota dari suatu vektor. Bentuknya adalah : sum (…)

i. ginverse

(31)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

Langkah-langkah penyelesaian yang sesuai dengan tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menentukan bentuk penduga Distribsi Exponentiated Eksponensial pada

data tersensor tipe II

A. Menentukan estimasi parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial

pada data tersensor tipe II menggunakan metode Maximum Likelihood

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengambil sampel acak dari distribusi uji hidup

Exponentiated Eksponensial.

b. Menentukan (n-r) sample tersensor tipe II yang posisinya sebagai berikut

c. Menentukan fungsi Likelihood dari distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II

Dengan

(32)

e. Mendiferensialkan hasil log- likelihood tersebut terhadap

parameter-parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor

tipe II

f. Hasil dari diferensial tersebut disamadengankan nol sebagai syarat perlu untuk memaksimalkan fungsi likelihood.

g. Jika pada langkah f penduga yang didapatkan masih dalam bentuk fungsi implisit maka ditentukan nilai estimasi dari fungsi tersebut melalui metode Newton-Raphson.

B. Menentukan estimasi parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial

pada data tersensor tipe II menggunakan metode Ordinary Least Square

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengambil sampel acak , dari distribusi uji hidup

Exponentiated Eksponensial.

b. Menentukan (n-r) sample tersensor tipe II yang posisinya sebagai berikut

c. Menentukan fungsi distribusi kumulatif distribusi Exponentiated

Eksponensial

d. Meminimalkan fungsi dengan cara

Mendiferensialkan fungsi tersebut terhadap parameter-parameter distribusi Exponentiated Eksponensial ( ) kemudian disama

(33)

e. Melakukan pendekatan numerik jika pada langkah d diperoleh bentuk

fungsi yang berbentuk implisit

2. Membandingkan kedua penduga melalui indikator Mean Square Error

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membangkitkan sampel data tersensor tipe II berdistribusi

Exponentiated Eksponensial dengan tertentu.

b. Mengestimasi parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada

data tersensor tipe II dengan metode Maximum Likelihood dan metode

Ordinary Least Square

c. Menghitung Mean Square Error dari metode Maximum Likelihood dan

metode Ordinary Least Square dengan rumus

MSE

Dengan merupakan fungsi distribusi kumulatif empiris d. Mengulang langkah a sampai c sebanyak 16 kali percobaan

e. Menentukan prosentase menempati nilai MSE terkecil untuk metode

Maximum Likelihood dan metode Ordinary Least Square dari

percobaan

f. Menentukan penduga yang lebih baik dengan melihat nilai rata-rata MSE yang terkecil dari kedua metode dan melihat prosentase minimal menempati nilai MSE paling kecil

3. Menyusun algoritma berdasarkan langkah-langkah yang telah dibuat 4. Membuat progam komputer berdasarkan algoritma tersebut dengan

(34)

5. Menerapkan hasil estimasi pada data pasien Leukimia a. Memasukkan data tahan hidup pasien Leukimia b. Mengurutkan data tahan hidup pasien Leukimia

c. Mengestimasi parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada

data tersensor tipe II dengan metode Maximum Likelihood dan metode

Ordinary Least Square

d. Menghitung Mean Square Error dari metode Maximum Likelihood dan

metode Ordinary Least Square dengan rumus

MSE

Dengan merupakan fungsi distribusi kumulatif empiris e. Menguji kesesuaian data dengan uji Kolmogorov Smirnov

(35)

22 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang estimasi titik distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan menggunakan metode Maximum

Likelihood dan Ordinary Least Square (OLS).

4.1. PDF (Probability Density Function) dan CDF (Cumulative Density

Function) Distribusi Exponentiated Eksponensial

Pada bagian ini akan dibuktikan bahwa:

untuk

merupakan PDF (Probability Density Function) dari distribusi Exponentiated

Eksponensial. Bukti :

=

(36)

Terbukti

Kemudian akan dicari CDF (Cumulative Density Function) dari distribusi

Exponentiated Eksponensial sebagai berikut:

(4.1)

Berdasarkan persamaan (4.1), maka fungsi survival dari t adalah :

(37)

(4.2)

Selanjutnya akan dibuktikan apakah distribusi Exponentiated Eksponensial

merupakan keluarga Eksponensial. Misalkan T merupakan variabel acak berdistribusi Exponentiated Eksponensial dengan Probability Density Function

didefinisikan pada persamaan (2.1) akan dibuktikan apakah distribusi

Exponentiated Eksponensial merupakan keluarga Eksponensial yaitu memenuhi

persamaan (2.11), pembuktiannya seperti dibawah ini:

(4.3)

Karena persamaan (4.3) tidak dapat dinyatakan sebagai persamaan (2.11) maka dapat disimpulkan bahwa distribusi Exponentiated Eksponensial bukan

keluarga eksponensial.

4.2. Estimasi Parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial pada data

tersensor tipe II dengan metode Maximum Likelihood

Langkah-langkah estimasi parameter pada sub-bab (2.3). Jika PDF (Probability Density Function) distribusi Exponentiated Eksponensial

didefinisikan pada persamaan (2.1), maka fungsi Likelihood pada data tersensor

(38)

Sehingga dari fungsi Likelihood diatas dapat di tulis sebagai berikut :

Kemudian fungsi Likelihood tersebut di ln-kan, sehingga didapatkan :

ln

(4.4)

Selanjutnya dengan mendiferensialkan fungsi ln-Likelihood terhadap

kemudian hasil disamadengankan nol sebagai syarat perlu untuk memaksimumkan fungsi Likelihood, sehingga di dapatkan hasil sebagai berikut :

(39)

Diferensial dari persamaan (4.4) terhadap dan selanjutnya disamadengankan nol diperoleh :

Karena persamaaan (4.5) dan (4.6) merupakan persamaan implisit maka diselesaikan dengan suatu metode numerik. Dalam pembahasan skripsi ini akan digunakan salah satu dari metode numerik yaitu metode Newton Raphson .

Berikut merupakan langkah-langkah metode Newton-Raphson yang telah dijelaskan pada sub-bab (2.9) :

Langkah I :

Menentukan nilai awal penduga yang dapat ditulis dengan

.

Langkah II :

Menentukan fungsi dalam bentuk matriks, dengan

, yaitu dengan adalah fungsi dari (4.5)

, adalah fungsi dari (4.6). Langkah III :

(40)
(41)

Langkah IV :

Mencari nilai koreksi ( ), yaitu

Dengan adalah invers dari

Langkah V :

Menentukan atau

Dimana merupakan nilai penduga yang akan dicari. Langkah VI :

Melakukan pengulangan dari langkah II sampai V hingga max

dengan dengan error = 0.5. Kemudian diperoleh nilai penduga

(42)

4.3. Estimasi Parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial pada Data

Tersensor Tipe II dengan Ordinary Least Square (OLS).

Langkah-langkah estimasi parameter pada sub-bab ini menggunakan

Ordinary Least Square (OLS) berdasarkan sub-bab (2.4), yaitu dengan

meminimalkan persamaan (2.4).

Misal

Kemudian mendiferensialkan persamaan (E) terhadap dan hasilnya

(43)

Karena persamaan (4.7) dan (4.8 ) berbentuk fungsi implisit, sehingga diperlukan suatu metode numerik untuk dapat menyelesaikannya. Dalam pembahasan skripsi ini digunakan salah satu metode numerik yaitu metode Newton-Raphson.

Berikut ini merupakan langkah-langkah metode Newton-Raphson yang telah dijelaskan pada sub-bab (2.9):

Langkah I :

Menentukan nilai awal penduga-penduga yang dapat ditulis dengan

.

Langkah II :

Menentukan fungsi dalam bentuk matriks, dengan

yaitu dengan adalah fungsi dari (4.7),

adalah fungsi dari (4.8). Langkah III :

(44)

dengan :

Langkah IV :

(45)

Dengan adalah invers dari

Langkah V :

Menentukan atau

dengan merupakan nilai penduga yang akan dicari. Langkah VI :

Melakukan pengulangan dari langkah II sampai V hingga max

dengan dengan error = 0.5. Kemudian diperoleh nilai

penduga parameter

4.4. Membangkitkan Data Distribusi Exponentiated Eksponensial

Dengan memisalkan , berdasarkan persamaan (2.2) diperoleh:

U=

Kemudian kedua ruas dipangkatkan 1/ , sehingga diperoleh

Akan sama artinya dengan :

Kedua ruas di-ln-kan, sehingga

(46)

(4.9)

Dengan adalah parameter distribusi Exponentiated Eksponensial . Untuk

dapat membangkitkan data berdistribusi Exponentiated Eksponensial yang harus

dilakukan adalah membangkitkanU berdistribusi Uniform (0,1), maka selanjutnya dengan persamaan (4.9) akan diperoleh berdistribusi Exponentiated

Eksponensial.

4.5. Menentukan nilai awal Penduga Distribusi Exponentiated Eksponensial

Dalam mengestimasi parameter terdapat hal penting yang sangat mempengaruhi nilai penduga parameter, yaitu penentuan nilai penduga awal dari parameter . Jika nilai awal tersebut ditentukan secara tepat, maka nilai penduga parameter yang dihasilkan akan konvergen, demikian juga sebaliknya maka akan divergen.

Pada pembahasan kali ini, penentuan nilai awal dilakukan dengan cara mengambil nilai parameter untuk membangkitkan data.

4.6. Algoritma Progam

Algoritma ini dibuat berdasarkan teori-teori yang telah dibahas pada sub-bab sebelumnya. Pada pembahasan skripsi ini akan dibuat algoritma-algoritma sebagai berikut :

4.6.1. Algoritma untuk membangkitkan r data dari n data berdistribusi

Exponentiated Eksponensial

(47)

2. Membangkitkan U

3. Menghitung

4.6.2. Algoritma untuk menentukan penduga dengan metode Maximum

Likelihood

Jika pada estimasi parameter distribusi Exponentiated Eksponensial

pada data tersensor tipe II dengan metode Maximum Likelihood yang

didapatkan masih dalam bentuk fungsi implisit, maka nilai estimasinya ditentukan dengan prosedur Newton-Raphson. Langkahnya sebagai berikut :

1. Memasukkan data

2. Menentukan nilai awal penduga-penduga yang dapat ditulis

dengan .

3. Menentukan fungsi dalam bentuk matriks, dengan

, yaitu dengan adalah fungsi dari

(4.5) , adalah fungsi dari (4.6).

4. Menentukan matriks jacobian dari fungsi (4.5), (4.6) yaitu :

(48)

Dengan adalah invers dari

6. Menentukan atau

Dimana merupakan nilai penduga yang akan dicari.

7. Melakukan pengulangan dari langkah II sampai V hingga max

dengan dengan error = 0.5 Kemudian

diperoleh nilai penduga parameter

4.6.3. Algoritma untuk menentukan penduga dengan metode Ordinary

Least Square

Jika pada estimasi parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada

data tersensor tipe II dengan metode Ordinary Least Square yang didapatkan

masih dalam bentuk fungsi implisit maka nilai estimasinya ditentukan dengan prosedur Newton-Raphson. Langkahnya sebagai berikut :

1. Memasukkan data 2. Mengurutkan data

3. Menentukan nilai awal penduga-penduga yang dapat ditulis dengan

.

(49)

yaitu dengan adalah fungsi dari

(4.7), adalah fungsi dari (4.8).

5. Menentukan matriks jacobian dari fungsi (4.7), (4.8) yaitu :

6. Mencari nilai koreksi ( ), yaitu

Dengan adalah invers dari

7. Menentukan atau

Dimana merupakan nilai penduga yang akan dicari.

8. Melakukan pengulangan dari langkah II sampai V hingga max

dengan dengan error = 0.5. Kemudian

diperoleh nilai penduga parameter

4.6.4. Algoritma untuk menentukan nilai Mean Square Error (MSE)

1. Memasukkan data 2. Mengurutkan data

3. Memasukkan penduga yang telah diperoleh dari metode Maximum

(50)

4. Menghitung MSE untuk metode Maximum Likelihood.

5. Menghitung MSE untuk metode Ordinary Least Square.

6. Menentukan penduga lebih baik dengan melihat nilai MSE (Mean

Square Error) terkecil.

4.6.5. Algoritma untuk uji Goodness of fit Kolmogorov Smirnov

1. Memasukkan data pasien Leukimia 2. Mengurutkan data pasien Leukimia 3. Membuat Hipotesis

misalkan merupakan fungsi distribusi yang dibutuhkan untuk semua t dari sampai

untuk salah satu nilai

4. Menghitung statistik hitungnya dengan memasukkan penduga yang telah diperoleh dari metode Maximum Likelihood dan OLS (Ordinary Least

Square) ke persamaan :

(51)

4.6.6. Implementasi Algoritma ke Progam Komputer

Progam komputer yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini dibuat menggunakan paket progam S-Plus. Algoritma yang telah disusun akan dijabarkan ke dalam beberapa progam yang dapat dilihat pada (lampiran 1). Adapun progamnya antara lain :

1. Progam untuk membangkitkan r data dari n data berdistribusi Exponentiated

Eksponensial

2. Progam untuk menentukan nilai penduga parameter distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tesensor tipe II dengan metode Maximum

Likelihood.

Dengan sub-progam :

2.1 Progam matriks turunan pertama distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tesensor tipe II dengan metode Maximum

Likelihood.

2.2 Progam matriks jacobian pertama distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tesensor tipe II dengan metode Maximum

Likelihood.

3. Progam untuk menentukan nilai penduga parameter distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode Ordinary Least

Square.

(52)

3.1 Progam matriks turunan pertama distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode Ordinary

Least Square.

3.2 Progam matriks jacobian pertama distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II dengan metode Ordinary

Least Square.

4. Progam utama untuk menentukan nilai Mean Square Error dari metode

Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square.

5. Progam untuk menentukan nilai penduga parameter dan nilai Mean Square

Error dari metode Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square pada

data pasien Leukimia.

4.7. Penerapan pada Data Tahan Hidup Tersensor Tipe II

Berdasarkan tujuan penyusunan skripsi ini, telah disusun program S-Plus

untuk mendapatkan penduga parameter dan dari distribusi Exponentiated

Eksponensial data tahan hidup tersensor tipe II dengan menggunakan metode

Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square (OLS). Berikut ini akan dibahas

mengenai penerapan program pada data tahan hidup tersensor tipe II.

4.7.1. Penerapan pada Data Simulasi

Dalam penerapan pada sampel simulasi digunakan beberapa data

percobaan yang dibangkitkan sesuai distribusi Exponentiated Eksponensial pada

(53)

(lampiran 1,progam 1) dengan adalah parameter bentuk, adalah parameter

skala, n adalah banyaknya sampel dan r adalah banyaknya data yang dibangkitkan. Pada pembahasan skripsi ini dipilih data sebagai berikut :

Data 1 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.8,2,50,50)

yang artinya , , ,

Data 2 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.8,1,50,50)

yang artinya , , ,

Data 3 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.4,2,50,50)

yang artinya , , ,

Data 4 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.4,1,50,50)

yang artinya , , ,

Data 5 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.8,2,50,45)

yang artinya , , ,

Data 6 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.4,2,50,45)

yang artinya , , ,

Data 7 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.4,1,50,50)

yang artinya , , ,

Data 8 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.8,2,50,40)

yang artinya , , ,

Data 9 adalah data yang dibangkitkandengan progam gen.ee2(0.4,2,50,40)

yang artinya , , ,

(54)

Data 11 adalah data yang dibangkitkan dengan progam gen.ee2(0.8,2,50,35) yang artinya , , ,

Data 12 adalah data yang dibangkitkan dengan progam gen.ee2(0.4,2,50,35) yang artinya , , ,

Data 13 adalah data yang dibangkitkan dengan progam gen.ee2(0.4,1,50,35) yang artinya , , ,

Data 14 adalah data yang dibangkitkan dengan progam gen.ee2(0.8,2,50,30) yang artinya , , ,

Data 15 adalah data yang dibangkitkan dengan progam gen.ee2(0.4,2,50,30) yang artinya , , ,

(55)

Tabel 4.1 Nilai parameter ,nilai penduga parameter ( , ) dan nilai mse dengan metode Maximum Likelihood dan OLS

Sampel

Ke n r

Nilai awal parameter Maximum Likelihood Ordinary Least Square (OLS)

mse Mse

1

50 50

0.8 2 0.9163184 1.977762 0.001398457 1.000202 1.997744 0.00330529

2 0.8 1 0.7546925 1.009376 0.0003318767 0.7069087 1.000029 0.001182718

3 0.4 2 0.3659377 2.00361 0.0006270971 0.3715388 2.000173 0.0004239468

4 0.4 1 0.4241685 1.008648 0.0002100578 0.4109451 0.9998516 0.0000522592

5

50 45

0.8 2 0.9395362 0.5743856 0.09060072 0.7063197 2.000174 0.001328614

6 0.4 2 0.5672164 1.890474 0.0097713 0.2983315 1.996683 0.006284723

7 0.4 1 0.6056184 0.5808292 0.04143656 0.4648476 0.9993871 0.001756528

8

50 40

0.8 2 1.31963 0.818215 0.1043668 0.7667093 1.998282 0.0001439197

9 0.4 2 0.6390672 1.75365 0.02519673 0.4862247 1.999029 0.003227308

10 0.4 1 0.5935541 0.5917582 0.03659213 0.372325 1.000145 0.0004816848

11

50 35

0.8 2 1.076376 0.4130709 0.09858349 0.7383088 1.999091 0.006202398

12 0.4 2 0.6409896 1.622661 0.02887785 0.5473103 1.995987 0.00828267

13 0.4 1 0.76441 0.3379756 0.09563613 0.4246428 0.9995619 0.0003421553

14

50 30

0.8 2 0.9210514 0.5000889 0.02912303 0.5319512 1.931316 0.01439253

15 0.4 2 0.5752592 1.906902 0.01097319 0.3023061 1.996409 0.00792486

16 0.4 1 0.7266251 0.2686743 0.08663328 0.4399284 0.9997128 0.000882549

Nilai pada tabel 4.1 diperoleh dengan menggunakan progam utama untuk menentukan nilai Mean Square Error dari metode

Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square (Lampiran 1, Progam 4). Hasil outputnya dapat dilihat pada lampiran 2 (Output

(56)

Tabel 4.2 Perbandingan nilai MSE

P I : Posisi nilai MSE urutan pertama (terkecil) P II : Posisi nilai MSE urutan kedua

Dari table 4.2 diperoleh :

1. Melihat nilai rata-rata MSE Ordinary Least Square (OLS) dan Maximum

(57)

Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II adalah dengan

metode Ordinary Leat Square (OLS).

Rata-rata MSE MLE = 0.041272 Rata-rata MSE OLS = 0.003513 Rata-rata MSE OLS < Rata-rata MSE MLE

2. Melihat prosentase menempati nilai MSE terkecil untuk metode Maximum

Likelihood dan Ordinary Least Square (OLS), maka penduga yang lebih

baik untuk parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada data

tersensor tipe II adalah dengan menggunakan metode Ordinary Least

Square (OLS) dengan prosentase sebesar 87,5%.

4.7.2 Penerapan pada Data Pasien Leukimia

Untuk penerapan perhitungan, digunakan data yang diperoleh dari (Freireich et al.,Blood,1963) yaitu data waktu tahan hidup pasien Leukimia. Pengamatan dilakukan terhadap 21 pasien. Misalkan adalah waktu pengamatan yang dilakukan pada 21 pasien , berdasarkan tipe penyensoran tipe II diperoleh 9 kegagalan pada pasien

(58)

Selanjutnya dicari nilai Mean Square Error dan penduga parameter

distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II pasien Leukemia

menggunakan metode Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square (OLS)

dengan progam S-Plus pada (lampiran 1, progam 6). Dan berdasarkan hasil program yang telah dibuat dengan menggunakan S-Plus, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Jumlah sampel n = 21 dengan r-kegagalan sebanyak = 9 dengan metode

Maximum Likelihood diperoleh penduga dan MSE sebagai berikut

(Tabel 4.4).

b. Jumlah sampel n = 21 dengan r-kegagalan sebanyak = 9 dengan metode

Ordinary Least Square (OLS) diperoleh penduga dan MSE sebagai

berikut (Tabel 4.4).

Tabel 4.4 hasil penduga dan nilai MSE pada data pasien leukemia dengan metode

Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square (OLS)

Parameter MLE OLS

Nilai penduga MSE Nilai penduga MSE 0.2109925 0.3210319 1.561138 0.09842778

0.5701738 0.04031853

(59)

H0 : Data waktu pengamatan berdistribusi Exponentiated Eksponensial

H1 :Data waktu pengamatan tidak berdistribusi Exponentiated Eksponensial

Tabel 4.5 Tabel perhitungan uji Kolmogorov-Smirnov

MLE OLS

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Dengan metode Maximum Likelihood

: 0.436

statistik hitung (T) : 0.853 Daerah kritis : T >

keputusan : tolak

Dengan metode Ordinary Least Square

: 0.436

statistik hitung (T) : 0.0780

Daerah kritis : T <

(60)

Dari hasil metode Ordinary Least Square di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa data tahan hidup ( ) pasien Leukemia berdistribusi Exponentiated

Eksponensial.

Melihat nilai MSE Ordinary Least Square (OLS) dan Maximum Likelihood, maka

penduga yang lebih baik untuk parameter distribusi Exponentiated Eksponensial

pada data tersensor tipe II yaitu pada data pasien Leukimia adalah dengan metode

Ordinary Leat Square (OLS).

Nilai MSE Maximum Likelihood = 0.3210319

Nilai MSE Ordinary Least Square (OLS) = 0.09842778

(61)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan hasil penerapan data, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Penduga parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor

tipe II yaitu 16 data simulasi dan data tahan hidup pasien Leukimia dengan metode Maximum Likelihood diperoleh dengan cara menyelesaikan sistem

persamaan implisit :

dan

dengan metode numerik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Newton-Raphson.

2. Penduga parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor

tipe II yaitu 16 data simulasi dan data tahan hidup pasien Leukimia dengan metode Ordinary Least Square (OLS), diperoleh dengan cara menyelesaikan

(62)

dan

dengan metode numerik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Newton-Raphson.

3. Berdasarkan studi perbandingan pada 16 kali data simulasi didapatkan bahwa penduga yang lebih baik untuk parameter distribusi Exponentiated

Eksponensial pada data tersensor tipe II berdasarkan kriteria MSE adalah dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Nilai rata-rata MSE metode

OLS yaitu 0,003513 < nilai rata-rata MSE metode Maximum Likelihood yaitu

0,041272, dan prosentase menempati nilai MSE terkecil untuk metode

Ordinary Least Square (OLS) sebesar 87,5% sedangkan untuk metode Maximum Likelihood sebesar 12,5%. Kemudian pada data waktu tahan hidup

pasien Leukimia didapatkan bahwa penduga yang lebih baik untuk parameter distribusi Exponentiated Eksponensial pada data tersensor tipe II berdasarkan

kriteria MSE adalah dengan metode Ordinary Least Square (OLS). nilai

MSE Ordinary Least Square (OLS) adalah 0.09842778 dan Nilai MSE

metode Maximum Likelihood adalah 0.3210319 sehingga Nilai MSE metode

(63)

5.2. SARAN

Estimasi parameter Distribusi Exponentiated Eksponensial pada data

tersensor tipe II untuk pembahasan skripsi ini hanya menggunakan metode

Maximum Likelihood dan Ordinary Least Square (OLS). Untuk pengembangan

lebih lanjut dapat menggunakan penduga lainnya yaitu metode moment, metode L-moment, metode Weight Least Square (WLS), metode Percentiles

(64)

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-fawzan, M.A, 2000, Methods for estimating the parameters of the Weibull Distribution ,King Abdul Aziz City for science and Tecnology ,

Riyadh – Saudi Arabia.

2. Conover, W.J ,1980 ,Practical Nonparametric Statistics Second Edition ,

John Wiley & Sons , New York.

3. Everitt, Brian S., 1994 , A Handbook of Statistical Analyses Using S-plus,

Chapman & Hall, London.

4. Graybill, F. A., Mood, A. M., and Boes, D. C., 1963, Introduction to The Theory of Statistics, Third Edition, McGraw-Hill, Inc, Japan.

5. Gupta, R. D. And Kundu, D. 1999, Generalized Exponential Distribution,

Australian and New Zealand journal of Statistics, 41(2), 173-188.

6. Gupta, R. D. And Kundu, D. 2000, Generalized Exponential Distribution: Different Method of Estimations, journal of Statistical Computations and Simulations, 69(4), 315-337.

7. Roussas, G. George, 1973, A First Course in Mathematical Statistics,

Melya Publications, inc, Taiwan.

8. Hogg, R. V., and Craig, A. T. 1995, Introduction to Mathematical Statistics,Fifth Edition, Prentice-Hall, Inc. New York.

9. Kleinbaum, D. G. and Klein, M., 2005, Survival Analysis A Self-Learning Text ,Second Edition, Springer Science Business Media, Inc, New York.

10.Lawless, J. F., 1982, Statistical Models and Method for Lifetime Data.

Gambar

Tabel perhitungan uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.1 Nilai parameter ,nilai penduga parameter ( , ) dan nilai mse dengan metode Maximum Likelihood dan OLS
Tabel 4.2 Perbandingan nilai MSE
Tabel 4.3 Data pasien Leukimia yang masih bertahan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Puyuh yang menerima cahaya merah, hijau dan biru serta kontrol memiliki kadar kalsium darah pada umur 7 dan 9 minggu yang relatif tinggi karena kalsium dalam

Ini berarti bahwa implementasi program pendidikan dan pelatihan struktural PNS merupakan faktor yang sangat menentukan terhadap tingkat kompetensi kepemimpinan

Hal ini membuktikan bahwa bioadsorben yang dihasilkan dari alga cokelat jenis sargassum sp dapat menurunkan kadar logam Fe pada air UPN “Veteran” Yogyakarta.. Sehingga air

Tesis yang merupakan pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia pada materi teks prosedur komplek ini terdiri atas 5 (lima) bab yaitu Pendahuluan, Tinjauan Pustaka,

Bentuk instrumen penilaian karakter yang dikembangkan instrumen penilaian diri oleh siswa. Pengisian instrumen berupa cek list dengan skala likert berdasarkan pedoman

Pemantauan pada pintu dengan menggunakan raspberry pi dapat digunakan oleh pengguna untuk mengetahui siapa saja yang menekan bel pintu, atau dapat juga digunakan untuk

Penelitian – penelitian mengenai aspek morfometrik khususnya mengenai hubungan antara beberapa pengukuran panjang telah dikemukakan oleh Uchiyama dan Kazama (2003) di

Menyatakan fakta berserta huraian yang ringkas 2m Menyatakan fakta berserta huraian yang jelas dan lengkap serta disokong