i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA
SISWA KELAS V MI AL-KHOIRIYAH MENDOH
KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
THORIQ AZIZ
11510031
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Telah bersabda Rosulullah saw:
“bahwasannya seutama-utamanya manusia (orang-orang terdekat) dengan aku
pada hari kiamat adalah mereka yang lebih banyak bersholawat kepadaku”
(diriwayatkan oleh An-Nasai dan Hibban dari Ibnu mas’ud Ra)
Persembahan Untuk orang tuaku, Para dosenku, saudara-saudaraku,
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah swt yang maha pengasih dan penyayang.
Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam, atas limpahan rahmat, hidayaah,
taufiq dan inayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita nabi
agung Muhammad saw, sanak keluarga dan para sahabat yang telah menunjukkan
jalan yang benar dengan perantara agama Islam.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi kewajiban sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam ilmu tarbiyah.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Selaku ketua jurusan PGMI
4. Ibu Drs. Nur Hasanah, M.Pd. Selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Siti Markamah, S.Pd.I yang telah memberi izin penulis untuk
mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Mendoh Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2014/2015.
6. Kedua orang tuaku, terima kasih atas semua yang sudah engkau berikan
kepada anakmu tersayang ini.
ix ABSTRAK
Aziz, Thoriq. 2014. “Peningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Metode Cooperative Script Siswa Kelas V MI Al Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015”. Program Studi S1 PGMI Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, cooperative script
Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas V Al - Khoiriyah Mendoh tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI Al - Khoiriyah Mendoh yang berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 13 siswa putra dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Siklus I membahas tentang proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, sedangkan siklus II membahas tentang peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi keaktifan belajar siswa, catatan lapangan dan tes. Pengolahan data didapat dari analisis lembar observasi keaktifan belajar siswa dengan menghitung keseluruhan aspek yang diamati kemudian dibuatlah persentase keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Data yang diperoleh dari test dianalisis dengan menghitung persentase ketuntasan belajar siswa.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode
x DAFTAR ISI
Halaman Judul ………..……... i
Halaman Logo ... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ………..………... iii
Halaman Pengesahan Kelulusan ………... iv
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ………... v
Halaman Motto Dan Persembahan ………... vi
Kata Pengantar ………... vii
Abstrak ………... ix
Daftar Isi ………... x
Daftar Tabel ………..………... xiii
Daftar Diagram ………... xiv
Daftar Bagan ………... xv
Daftar Lampiran ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang Masalah ..……… 1
B. Rumusan Masalah ………..……….... 3
C. Tujuan Penelitian.. .………...……… 4
xi
E. Manfaat Penelitian ...………..……… 4
1. Manfaat teoritis ... 4
2. Manfaat praktis ... 5
F. Definisi Operasional ... 5
G. Metode Penelitian ... 6
H. Sistematika Penulisan ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……...………... 15
A. Hasil Belajar ………...……..………..…….. 15
1. Pengertian hasil belajar ... 15
2. Jenis hasil belajar ... 16
3. Tes hasil belajar ... 18
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 20
B. IPA ………...…………....……….. 24
C. Model Pembelajaran Cooperative Script ………... 27
1. Pengertian kooperatif skrip ... 27
2. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif skrip 28 3. Langkah – langkah pembelajaran kooperatif skrip .... 29
BAB III METODE PENELITIAN …...……….. 32
A. Deskripsi Pelaksanaan siklus I ………..……… 32
B. Deskripsi Pelaksanaan siklus II ………..………... 34
xii
A. Hasil Penelitian ...…….………... 37
1. Kondisi awal ... 37
2. Siklus I ... 38
3. Siklus II ... 39
B. Pembahasan ………. 41
BAB V PENUTUP ………...……….. 44
A. Kesimpulan ……....………...,……… 44
B. Saran …………..………... 44
DAFTRA PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada TTS IPA Siswa Kelas 5 MI Al -
Khoiriyah Mendoh Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 2
Tabel 2.1 kriteria ketuntasan hasil belajar ... 12
Tabel 3.1 SK dan KD mata pelajaran IPA ... 27
Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kondisi Awal ... 37
Tabel 4.2 Analisis Hasil Tes Siklus I ... 38
Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Siklus II ... 40
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal ... 38
Diagram 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 49
Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 40
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Pelaksanaan PTK Model Kemmis Dan Toggrat (Sunardi, 2011:28)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 Daftar Nilai Kondisi Awal
Lampiran 4 Daftar Nilai Tes Siklus I
Lampiran 5 Daftar Nilai Tes Siklus II
Lampiran 6 Lembar Pengamatan KBM Siklus I Pertemuan I
Lampiran 7 Lembar Pengamatan KBM Siklus 1 Peretemuan II
Lampiran 8 Lembar Pengamatan KBM Siklus II Pertemuan I
Lampiran 9 Lembar Pengamatan KBM Siklus II Pertemuan II
Lampiran 10 Dokumentasi
Lampiran 11 Lembar Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 13 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 15 Daftar SKK
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD, menurut
undang-undang Permendiknas No.22 Tahun 2007 tentang Standar Isi, Ilmu
pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep, atau prinsip –
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari – hari.
Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah
optimalnya penggunaan berbagai macam stategi didalam proses belajar
mengajar. Ketertarikan siswa terhadap proses pelajaran IPA terjadi ketika
guru mampu mengeksplorasi kreatifitas dalam mengajar. Proses belajar
mengajar berpengaruh dalam penanaman konsep pelajaran terhadap siswa.
Banyak cara yang bisa dilakukan guru dalam menarik minat siswa
sekaligus menjadi strategi dalam menyampaikan materi pelajaran IPA
kepada anak didiknya.
Berdasarkan observasi di kelas 5 MI Al - Khoiriyah Mendoh,
menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru masih
menggunakan model klasikal yang berpusat pada guru sehingga siswa
2
menggunakan metode pembelajaran ceramah bervariasi. Hal ini tentunya
merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih cenderung teacher
centered sehingga siswa menjadi pasif. Dalam arti substansial, metode
pembelajaran yang digunakan masih klasikal yang masih memberikan
dominasi guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berfikirnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, hasil observasi di kelas 5 MI Al -
Khoiriyah Mendoh dengan jumlah siswa 28 anak, yang terdiri dari 13 anak
laki-laki dan 15 anak perempuan, menunjukkan bahwa siswa belum
mampu mencapai angka minimal 80 % dari keseluruhan siswa yang tuntas
KKM atau hanya sejumlah 13 siswa yang tuntas KKM. Untuk ketuntasan
hasil belajar skor minimal siswa 70.
Seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Ketuntasan hasil tes tengah semester (TTS) siswa kelas 5 MI
Al-Khoiriyah Mendoh semester I Tahun pelajaran 2014/2015
No Interval Nilai Frekuensi Presentase
Ketuntasan
Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas, maka harus
3
terselesaikan. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran cooperative (cooperative learning), dalam hal ini lebih
dikhususkan menggunakan metode pembelajaran cooperative script.
Metode cooperative script ini merupakan pengembangan dari metode
pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif sangat tepat
diterapkan karena siswa akan mendapat perolehan pemahaman yang lebih
baik mengenai materi yang dipelajarinya dengan cara mencari,
menemukan, dan mengembangkan secara kelompok fakta-fakta dan
konsep-konsep yang berkaitan. Penerapan pembelajaran kooperatif yang
berkembang saat ini sangat bervariasi tergantung pada subjek yang
dihadapi, salah satu variasi pembelajaran kooperatif yang berkembang
yaitu metode pembelajaran cooperative script.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan
hasil belajar dalam pelajaran IPA pada siswa kelas 5 MI Al Khoiriyah
Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2014/2015
2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran cooperatif script dalam
pelajaran IPA pada siswa kelas 5 MI Al-Khoiriyah Mendoh
4 C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui proses metode pembelajaran cooperatif script
dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 MI Al
Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun
pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran cooperatif script dalam
meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas 5 MI Al Khoiriyah
Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran
2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian : melalui metode pembelajaran
cooperative script diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas 5 MI Al - Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang Semester I tahun
pelajaran 2014/2015.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan memberikan
informasi dan pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya
penggunaan metode pembelajaran cooperative script dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
5 2. Manfaat Praktis
1) Bagi siswa:
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
2) Manfaat bagi guru / pendidik:
a. Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan referensi untuk
penelitian - penelitian yang akan dilakukan oleh para guru di
MI Al – Khoiriyah Mendoh khususnya metode pembelajaran
cooperative script.
b. Untuk menambah pengetahuan guru dalam memaksimalkan
pembelajaran sebagai salah satu strategi dan inovasi dalam
dunia pendidikan.
3) Manfaat bagi sekolah:
a. Meningkatkan kualitas sekolah dalam hal pelaksanaan
pembelajaran, sehingga akan menimbulkan image yang baik
untuk masyarakat kepada MI Al – Khoiriyah Mendoh.
b. Memberikan nilai lebih bagi sekolah di mata masyarakat berkat adanya peningkatan kinerja guru sehingga menambah
kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap sekolah.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindarkan kesalah pahaman antara yang dimaksudkan
peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti
6 1. Peningkatan
Proses, perbuatan, cara untuk meningkatkan hasil belajar
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Tapi pola - pola perbuatan,
nilai - nilai, pengertian - pengertian, sikap - sikap, apersepsi dan
keterampilan (Suprijono, 2011:5)
3. Cooperative script
Dansereau, dkk (dalam Jamal 2011:40) Kooperatif skrip adalah
salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan, untuk mengikstiarkan bagian-bagian dan
materi yang dipelajari.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian
tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam bahasa inggris
disebut classroom action research yaitu suatu action research yang
dilakukan di kelasnya.
Beberapa alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas, yaitu :
a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap segala
7
b. Dalam melaksanakan tahap-tahap PTK, guru akan mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian
kegiatan untuk mangkaji secara cermat apa yang terjadi di
kelasnya.
2. Subjek, lokasi penelitian
a. Subjek penelitian
Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
madrasah ibtidaiyah mendoh yang berjumlah 28 siswa yang terdiri
dari 13 siswa laki – laki dan 15 siswa perempuan di dusun Mendoh
desa semowo kecamatan pabelan kabupaten semarang yang dengan
fokus penelitian pada hasil belajar siswa dalam pelajaran ipa.
b. Lokasi penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di madrasah ibtidaiyah
di mendoh kecamatan pabelan kabupateen semarang
c. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan november sampai Januari
2015 dari tahap pra survei hingga dilaksanakan tindakan.
3. Langkah-langkah penelitian
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas terdiri dari dari perencanaan (planning), pelaksanaan
8
Gambar 1. Alur pelaksanaan PTK model kemis dan toggrat
Rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan setiap
siklusnya terdiri dari:
a. Perencanaan
pada tahap ini peneliti mengadakan observasi dan
wawancara dengan guru kelas untuk mengetahui permaslahan
yang terjadi selama pembelajaran IPA berlangsung. Langkah
berikutnya peneliti menyusun tindakan yang akan dilakukan
untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung. Tindakan yang telah disusun
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan suasana belajar
siswa. Rencana ini dituangkan dalam bentuk RPP. Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi Siklus I
9
Instrumen penelitian antara lain: Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), soal
evaluasi, pedoman wawancara siswa dan guru, lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, catatan lapangan, dan
dokumentasi. Instrumen penelitian yang telah dibuat,
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta guru kelas
yang bersangkutan.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru menerapkan
pembelajaran dengan metode cooperative script seperti yang
telah direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan guru sesuai
dengan tindakan yang telah disusun (Sunardi, 2011:52)
Observasi (pengamatan) dilakukan selama pelaksanaan
tindakan berlangsung untuk mengetahui jalannya pembelajaran.
Peneliti dibantu oleh pengamat lain selama observasi
berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan
tindakan pada setiap pertemuan dengan menggunakan pedoman
10 d. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi semua
kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Refleksi dilakukan
berdasarkan hasil observasi untuk memperoleh masukan,
saran-saran mengenai pelaksanaan tindakan digunakan untuk
perbaikan dan sebagai dasar untuk menentukan langkah
berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat
mengetahui kekurangan dari siklus pertama sehingga dapat
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
4. Instrumen penelitian
Beberapa instrument yang digunakan dalam penelitian yaitu:
a. Pedoman pengamatan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan
untuk mengamati peningkatan hasil belajar siswa.
b. Soal tes
Peneliti menggunakan instrument soal yang berkaitan dengan
materi guna mengukur hasil belajar siswa.
c. RPP dan Silabus
5. Pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan auan penelitian,
11 a. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer bertujuan untuk
mengamati proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
pembelajaran dengan metode cooperative script serta mengamati
segala aktivitas-aktivitas yang dilakukan di kelas pada saat
pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga bertujuan
untuk menganalisis kemajuan siswa terhadap pembelajaran.
Observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah
disusun.
b. Wawancara
Wawancara bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
hasil observasi. Selain itu, wawancara digunakan untuk mengetahui
respon guru dan siswa terhadap pembelajaran IPA dengan
pembelajaran dengan metode cooperative script. Wawancara
dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun.
c. Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa yang
telah diberikan. Bentuk tes sesuai kondisi siswa dan peneliti dan
atas persetujuan guru kelas.
d. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah
12 6. Analisis data
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Data
kuantitatif ini diperoleh dari hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA yang dilakukan setelah selesai pada setiap akhir siklus. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Kriteria ketuntasan minimal(KKM) dikonfirmasikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
KKM Kualifikasi
≥70 Tuntas
<70 Tidak Tuntas
KKM MI Al - Khoiriyah Mendoh adalah ≥70
Rata - rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
x : Mean (rata-rata)
∑x : jumlah semua nilai siswa
13 H. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman
judul, lembar persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi dan daftar lampiran
2. Bagian inti:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan masalah, hipotesis penelitian ,
manfaat /kegunaan penelitian, definisi operasional, metode
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang :
A. Hasil belajar meliputi pengertian hasil belajar, jenis hasil
belajar, tes hasil belajar dan faktor – faktor yang
mempengaruhi hasil belajar.
B. mata pelajaran ilmu pengetahuan alam meliputi hakekat
ilmu pengetahuan alam
C. Cooperative script yang meliputi pengertian cooperative
skript, kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran
cooperative script. Dan langkah – langkah pembelajaran
14
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini menyajikan pelaksanaan penelitian yang
meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi
pelaksanaan siklus II
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang Hasil Penelitian Kondisi awal,
Siklus I serta Siklus II. Dan Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : PENUTUP
15 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Hasil belajar adalah
pola-pola, perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan (suprijono, 2011:5). Sedangkan Sudjana
(2005:3) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku yang mencakup bidang kognitif, afektif,dan psikomotor yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Dimyati dan
Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak
proses belajar.
Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2011: 5-6) hasil belajar berupa :
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
16
4) Keterampilan psikomotorik yaitu melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani
5) Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan
dalam menguasai bidang studi ilmu pengetahuan setelah memperoleh
pengalaman atau proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu
yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil
belajar. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil
belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses
pembelajaran tersebut.
2. Jenis hasil belajar
Bloom ( dalan sudjana 2005) membagi hasil belajar dalam
tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
a. Ranah kognitif
Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni:
1) Pengetahuan (knowledge)
Tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah.
Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil
belajar yang berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang
17
menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus
tersebut hafal kata – kata akan memudahkan dalam
memmbuat kalimat.
2) Pemahaman
Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam
menjelaskan masalah atau pertanyaan.
3) Aplikasi
Aplikasi adalah pengguanan abstraksi pada situasi kongkret
atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide,
teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam
situasi baru disebut aplikasi. Mengulang – ulang
menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi
pengetahuan hafalan atau keterampilan.
4) Analisis
Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi
unsur – unsur atau bagian – bagian sehingga jenis
hirarkinya dan atau susunannya. Analisis dari ketiga tipe
sebelumnya.
5) Sintesis
Penyatuan unsur – unsur atau bagian – bagian kedalam
bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berfikir sintesis adalah
berfikir divergen menyatukan unsur – unsur menjadi
18 6) Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu
yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja,
pemecahan masalah.
b. Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil
belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku
seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru, kebiasaan belajar dan hubungan
sosial.
c. Ranah psikomotoris
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu.
3. Tes hasil belajar
Tes dari wujud fisik adalah sekumpulan pertanyaan atau
tugas yang harus dijawab atau dikerjakan yang akan memberikan
informasi mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan jawaban,
cara dan hasil subjek dalam melakukan atau menjawab tugas tersebut
(Azwar, 1996:2). Menurut Nana Sudjana (1989:113), tes ada yang
sudah distandardisasi, artinya tes tersebut telah mengalami proses
validasi (ketepatan) dan reliabilitasi (ketetapan) untuk suatu tujuan
19
Menurut Syaiful Bahri (1989:114) berdasarkan tujuan dan
ruang lingkupanya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam
jenis penilaian sebagai berikut :
a. Tes formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan
tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.
b. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah
diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk
memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan
tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan
dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan
pokok - pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester,
satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan
tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode
belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaaatkan untuk
kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran
20
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Djamarah (2003) menyatakan bahwa berhasilnya atau
tidaknya seseoarang dalam belajar disebabkan oleh faktor yang
berasal dari dalam diri individu dan faktor luar individu. Clark (dalam
Sabri 2005) mendukung hal tersebut dengan menyatakan bahwa 70%
hasil belajar siswa disekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan
30% dipengaruhi lingkungan.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar
(Nasution dalam Djamarah, 2002) adalah
a. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Dalam
lingkunganlah siswa hidup dan berinteraksi. Lingkungan yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Lingkungan alami
Lingkungan alami adalah lingkungan tempat siswa
berada dalam arti lingkungan fisik. Yang termasuk lingkungan
alami adalah lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal
dan lingkungan bermain.
2) Lingkungan sosial
Makna lingkungan dalam hal ini adalah interaksi siswa
sebagai makhluk sosial, makhluk yang hidup bersama atau
homo socius. Sebagai anggota masyarakat, siswa tidak bisa
21
dalam masyarakat tempat siswa tinggal memgikat perilakunya
untuk tunduk pada norma – norma sosial, susila, dan hukum.
b. Faktor instrumental
Setiap peyelenggara pendidikan memiliki tujuan instrumen yang
hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
seperangkat kelengkapan atau instrumen dalam berbagai bentuk
dan jenis. Instrumen dalam pendidikan dikelompokkan menjadi:
1) Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur
substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, kegiatan
belajar mengajar tidak dapat berlangsung. Setiap guru harus
mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program
yang lebih rinci dal jelas sasarannya. Sehingga dapat diketahui
dan diukur dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar
yang telah dilaksanakan.
2) Program
Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari baik
tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia;
baik tenaga, finansial, sarana, dan prasarana.
3) Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Sebagai
contoh , gedung sekolah yang dibangun atas ruang kelas, ruang
22
memungkinkan untuk pelaksanaan beerbagai program
disekolah tersebut. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan
mengajar guru yang harus disediakan oleh sekolah. Hal ini
merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan. Guru harus
memiliki buku pegangan, buku penunjang, serta alat peraga
yang sudah harus disediakan dan sewaktu – waktu dapat
digunakan sesuai dengan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Fasilitas mengajar sangat membantu guru dalam
menunaikan tugas mengajar di sekolah.
4) Guru
Guru merupakan penyampai bahan ajar kepada siswa yang
membimbing siswa dalam proses penguasaan ilmu
pengetahuan di sekolah. Perbedaan karakter, kepribadian, cara
mengajar yang berbeda pada masing – masing guru,
menghasilkan konstribusi yang berbeda pada proses
pembelajaran.
Sementara faktor – faktor internal yang mempengaruhi hasil
belajar adalah:
a. Fisiologis
Merupakan faktor internal yang berhubungan dengaan
proses – proses yang terjadi pada jasmaniah.
1) Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis umumnya sangat berpengaruh
23
keadaan lelah akan berlainan belajarnya dari siswa
dalam keadaan tidak lelah.
2) Kondisi panca indra
Merupakan kondisi fisiologis yang dispesifikasikan
pada kondisi indera. Kemapuan untuk melihat,
mendengar, mencium, meraba, dan merasa
mempengaruhi hasil belajar. Anak yang memiliki
hambatan pendengaran akan sulit menerima pelajaran
apabila ia tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
3) Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam diri
individu yang berhubungan dengan rohaniah. Faktor
psikologis yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
a) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang memerintahkan. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat.
b) Kecerdasan
Kecerdasan berhubungan dengan kemampuan siswa
untuk beradaptasi, menyelesaikan masalah dan
24
dapat diasosiasikan dengan intelegensi. Siswa
dengan nilai IQ yang tinggi umumnya mudah
menerima pelajaran dan hasil belajarnya cenderung
baik.
c) Bakat
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dilatih dan dikembangkan.
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai
prestasi dalam bidang tertentu.
d) Motivasi
Motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
e) Kemampuan kognitif
Ranah kognitif merupakan kemampuan intelektual
yang berhubungan dengan pengetahuan, ingatan,
pemahaman dan lain-lain.
B. Ilmu Penegetahuan Alam (IPA)
Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam(IPA)
Wahyana dalam Trianto (2010:136) mengatakan bahwa IPA
adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan
dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala – gejala alam.
Perkembangannya tidak ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi
25
Srini M. Iskandar (1997:4) juga berpendapat bahwa ipa
ntidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau kumpulan
fakta-fakta. Ipa tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan
tentang benda-benda atau makhluk-makhluk tetapi IPA juga
merupakan cara kerja, cara berfikir dan cara memecahkan masalah.
Proses pembelajaran IPA di SD mempunyai fungsi dan
pengaruh yang sangat besar dalam membangun kontruksi kognitif dan
psikomotorik siswa. Siswa di SD pada umumnya banyak mengalami
kesulitan dalam kegiatan pembelajaran bidang studi IPA. Kenyataan
tersebut diatas pada umumnya sering kali dilatar belakangi oleh
rendahnya motivasi belajar siswa untuk bidang studi IPA.
Tujan pembelajaran IPA di SD menurut kurikulum KTSP
(Depdiknas, 2006) secara terperinci :
1. Memperoleh keyakinan terhadapa kebesaran tuhan yang
maha esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan
keteraturan alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep –
konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari.
3. Mengembangkan rasa inngin tahu, sikap positif, dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara ipa, lingkungan, teknologi, dan
26
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran
IPA di SD/MI disamping untuk mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, juga mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan. Tujuan tersebut dicapai dengan cara
mengajarkan IPA yang mengacu pada hakikat IPA dan menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi siswa.
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek –
aspek sebagai berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta
ksehatan.
2) Benda/materi, sifat – sifat dan kegunaannya meliputi: cair,
padat, dan gas
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panaas,
magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda – benda langit lainnya ( depdiknas, 2006)
Dalam pengajaran IPA sebaiknya penyampaian materi
dimulai dari hal-hal yang kongkrit dan kemudian baru mengarah ke
hal-hal yang abstrak. Pengalaman langsung yang dialami peserta didik
27
untuk mengajar dan pembelajaran IPA di SD/MI, bahwa pembelajaran
IPA tidak hanya penentuan dan penguasaan materi, tetapi aspek apa
dari IPA yang perlu diajarkan dan dengan cara bagaimana supaya
siswa dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan
terampil untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada
situasi lain yang relevan dengan pengalaman kesehariannya
Secara rinci SK dan KD untuk mata pelajaran yang ditujukan
siswa kelas 5 MI Al – Khoiriyah Mendoh disajikan melalui tabel 3.1
berikut ini:
SK dan KD mata pelajaran IPA kelas V semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bumi dan alam semesta
7. memahami perubahan yang
terjadi di alam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber daya
alam
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan
kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya
7.6 mengidentifikasi peristiwa alam yang
terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi
makhluk hidup dan lingkungan.
(Permendiknas No. 22 Tahun 2006)
C. Cooperative Script
1. Pengertian cooperative script
Dansereau, dkk ( dalam Jamal 2011:40) menyatakan bahwa
skrip kooperatif adalah salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja
berpasangan dan bergantan secara lisan, untuk mengikhtisarkan
bagian-bagian dan materi yang dipelajari. Sedangkan menurut Slavin (1985)
28
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang beranggotakan 4 – 6 orang dengan struktur
kelompok heterogen.
Dengan melihat karakteristik tersebut, berarti metode
cooperative script menekankan pada aktivitas belajar secara
berkelompok berpasangan untuk memecahkan suatu masalah dalam
pembelajaran dengan cara yang kolaboratif seperti halnya
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial siswa.
2. Kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran cooperatif script
a. Kelebihan pembelajaran kooperatif scrip diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan
2) Setiap siswa mendapat peran dalam diskusi, setiap siswa
mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan ide atau
pendapatnya.
3) Melatih siswa mengevaluasi hasil diskusi untuk diselesaikan
bersama.
Metode pembelajaran cooperative script baik digunakan dalam
pembelajaran untuk menumbuhkan ide - ide atau gagasan baru, daya
berfikir kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam
menyampaikan hal-hal baru yang diyakininya benar. Belajar IPA
menggunakan metode cooperative script ini siswa dituntut aktif.
Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih
29
b. Kelemahan metode cooperative skript diantaranya adalah sebagai
berikut, Miftahul A’la (2011:98):
1) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
2) Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas
sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan, begitu juga dengan metode pembelajaran
kooperatif skrip ini. Tidak semua siswa mampu menerapkan
metode pembelajaran kooperatif skrip, sehingga banyak tersita
waktu untuk menejlaskan mengenai metode ini. Beberapa
siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide,
takut dinilai teman dalam kelompoknya.
3. Langkah – langkah pembelajaran kooperatif skrip
Dansereau, dkk (dalam jamal, 2011:40) menjelaskan bahwa langkah –
langkah dalam pembelajaran kooperatif skrip sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa untuk berpasangan
b. Guru membagikan wacana/materi kepada masing – masing
siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
d. Sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembicara membacakan
ringkasan atau prosedur pemecahan masalah selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide – ide pokok dalam ringkasan
30
e. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan
ide – ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat
/ menghafal ide – ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau materi lainnya.
f. Bertuakr peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya.
g. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
h. Penutup
Sama seperti Dansereau, langkah – langkah metode pemelajaran
kooperatif skrip, menurut Agus Suprijono ( 2009:126) adalah sebagai
berikut:
a) Guru membagi siswa untuk berpasangan
b) Guru membagi wacana atau materi kepada siswa untuk dibaca
dan membuat ringkasan
c) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang menjadi pendengar.
d) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin
dengan masukkan ide – ide pokok dalam ringkasan. Sementara,
pendengar menyimak atau mengoreksi ide – ide pokok yang
kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghafal ide –
ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya.
e) Bertukar peran, siswa yang semula sebagai pembicar ditukar
31 f) Guru membuat kesimpulan
32 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan siklus I Kolaborasi dengan bapak Sakroni, S.Pd.I
Pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan sekali
pertemuan untuk tes evaluasi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran cooperative script
dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus 1 yaitu
menggunakan metode cooperative script dalam pembelajaran IPA.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari RPP dan menyusun tes yang akan digunakan untuk evaluasi
serta instrumen observasi pembelajaran. Menyiapkan materi untuk
kegiatan pembelajaran diskusi berpasangan dalam pembelajaran
cooperative script.
2. Pelaksanaan Tindakan
Hari/Tanggal : Kamis, 04 Desember 2014
Pokok Bahasan : daur air dan kegiatan manusia yang
mempengaruhi
Kelas/Semester : V/I
33 Uraian Kegiatan
Uraian kegiatan dalam pertemuan ini meliputi kegiatan awal, inti dan
akhir.
a. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal siklus 1 guru memperjelas kembali tentang
pelaksanaan metode pembelajaran cooperative script, kemudian
memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi 14 kelompok dimana tiap kelompok terdiri
dari atau sama dengan 2 orang siswa berpasangan sebagai
pembicara dan pendengar.
2) Guru memberikan lembar materi IPA pada KD “7.4
Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya”.
3) Setelah siswa selesai membuat ringkasan selanjutnya adalah
membuat kesepakatan atas pembagian peran yaitu dari
masing-masing pasangan siswa satu anak menjadi pembicara dan yang
lainnya menjadi pendengar.
4) Masing-masing pasangan siswa berdiskusi dengan pasangannya
dan ketika mereka selesai dengan satu peran kemudian mereka
bertukar peran.
5) Masing-masing pasangan siswa melakukan unjuk kerja berupa
34
6) Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari diskusi.
7) Siswa diberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan sebagai
mengetahui kemampuan belajar siswa pada akhir kegiatan.
8) Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan pada waktu mengajar
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru mengadakan tes evaluasi untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa memahami
pembelajaran. Setiap siswa mendapatkan soal untuk dikerjakan sendiri
dan setelah selesai dikerjakan siswa mengoreksi hasil tes dengan cara
ditukarkan dengan temannya.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus 2 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan sekali pertemuan
untuk tes evaluasi. Dalam pembelajarannya, disiklus dua ini masih
menggunakan model cooperative script. Penjabaran hasil penelitiannya
sebagai berikut :
1. Perencanaan tindakan
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus dua ini masih sama
seperti siklus pertama yaitu menggunakan metode cooperative script
dalam pembelajaran IPA. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan menyusun Tes yang
akan digunakan untuk evaluasi serta instrument observasi
pembelajaran. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran
35
pada siklus dua ini ada beberapa hal yang harus dilakuakan untuk
memperbaiki kekurangan disiklus 1 seperti yang sudah dijabarkan
dalam permasalahan disiklus 1.
2. Pelaksanaan Tindakan
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Desember 2014
Pokok Bahasan : Peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia
dan dampaknya bagi makhluk hidup.
Kelas/Semester : V/I
Waktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan)
Uraian Kegiatan
Uraian kegiatan dalam pertemuan ini meliputi kegiatan awal, inti dan
akhir
a. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal siklus 1 guru memperjelas kembali tentang
pelaksanaan metode pembelajaran cooperative script, kemudian
memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.
b. Kegiatan inti
1) Siswa dibagi menjadi 14 kelompok dimana tiap kelompok
terdiri dari atau sama dengan 2 orang siswa berpasangan
sebagai pembicara dan pendengar.
2) Guru memberikan lembar materi IPA pada KD” 7.6
36
3) Setelah siswa selesai membuat ringkasan selanjutnya adalah
membuat kesepakatan atas pembagian peran yaitu dari
masing-masing pasangan siswa satu anak menjadi pembicara dan yang
lainnya menjadi pendengar
4) Masing – masing pasangan siswa berdiskusi dengan
pasangannya dan ketika mereka selesai dengan satu peran
kemudian mereka bertukar peran.
5) Masing – masing pasangan siswa melakukan unjuk kerja
berupa presentasi di depan kelas.
6) Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari diskusi.
7) Siswa diberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan sebagai
mengetahui kemampuan belajar siswa pada akhir kegiatan.
8) Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan pada waktu mengajar
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru mengadakan tes evaluasi untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa memahami
pembelajaran. Setiap siswa memdapatkan soal untuk dikerjakan
sendiri dan setelah selesai dikerjakan siswa mengoreksi hasil tes
37 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti
melakukan observasi awal. Hasil observasi di kelas V MI Al –
Khoiriyah Mendoh. Fakta ini dikuatkan dengan melakukan
wawancara dengan guru kelas V, bahwa selama ini prestasi belajar
siswa kelas V tergolong rendah. Adapun berdasarkan hasil belajar
siswa saat tes tengah semester (TTS) bidang studi IPA semester I
tahun pelajaran 2014 – 2015 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kondisi Awal
No Pencapaian Data awal
1 Nilai rata – rata 71.67
2 Nilai terendah 45
3 Nilai tertinggi 93
4 Siswa yang belum tuntas , <70 15
5 Siswa yang tuntas, ≥70 13
6 Presentase ketuntasan siswa 46.42%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi awalnya
38
keseluruhan siswa yang berjumlah 28 anak. Dari analisis tes kondisi
awal diatas dapat diperjelas dengan diagram 4.1 berikut:
4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Kondisi Awal
Dengan melihat hasil dari kondisi awal diatas memberikan
gambaran bahwa hasil belajar IPA siswa masih tergolong rendah
untuk itu perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran.
2. Siklus I
Dalam tindakan ini untuk mengukur peningkatan hasil belajar
siswa diadakan tes hasil belajar yang dilaksanakan pada akhir
pertemuan. Berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus 1
diperoleh hasil analisis data seperti yang tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Analisis Hasil Tes Siklus 1
No Pencapaian Data Awal Siklus 1
1 Nilai Terendah 45 60
2 Nilai tertinggi 93 100
3 Siswa yang belum Tuntas, <70 15 4
4 Siswa yang tuntas, ≥70 13 24
39
Kondisi Awal Siklus 1
Ketuntasan Siswa
Ketuntasan Siswa
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan siswa
pada kondisi awal menunjukkan angka 46.42% atau hanya 13 siswa yang
tuntas. Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I dengan metode
kooperatif skrip yaitu diperoleh data ketuntasan sebesara 85.71% atau
sebanyak 24 siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Data tersebut
menunujkkan bahwa pada siklus I terdapat peningkatan hasil belajar siswa
walaupun masih ada beberapa siswa yang masih dibawah angka KKM atau
belum tuntas.
Diagram 4.2 Diagram Presentase Ketuntasan Siswa Siklus1
3. Siklus II
Dalam tindakan ini untuk mengukur peningkatan hasil belajar
siswa diadakan tes hasil belajar yang dilakukan pada akhir pertemuan.
Berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus 2 diperoleh hasil analisis
40
5 Persentase ketuntasan siswa 85.71% 100%
Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Siklus 2
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan siswa
pada siklus 1 menunjukkan angka 85.71% atau 24 siswa yang tuntas.
Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus 2 dengan metode cooperative
script yaitu diperoleh data ketuntasan sebesar 100% atau sebanyak 28
siswa mengalami ketuntasan belajar. Data tersebut menunujkkan bahwa
pada pembelajaran siklus 2 terdapat peningkatan hasil belajar siswa
dengan seluruh siswa mendapatkan nilai KKM yang telah ditetapkan.
41 B. Pembahasan
1. Pemaknaan temuan penelitian
Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi dan refleksi
pada setiap akhir siklusnya.
Hasil Belajar IPA
Dari penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan dipoeroleh
hasil tes belajar siswa pada tiap siklus, seperti pada tabel berikut :
No Pencapaian Siklus 1 Siklus 2
6 Persentase ketuntasan siswa 85.71% 100%
Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa presentase ketuntasan pada
siklus I menunjukkan angka 85.71% atau 24 siswa yang tuntas. Setelah
dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan metode kooperatif skrip
yaitu diperoleh data ketuntasan sebesar 100% siswa mengalami ketuntasan
belajar. Data tersebut menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II
terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan seluruh siswa
mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan. Dari tabel analisis
tes siklus I dan II presentase ketuntasan belajar dapat diperjelas dengan
42
Diagram 4.4 presentase ketuntasan siswa
Hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh siswa
menguasai materi pembelajaran yang sudah diajarkan. Hasil belajar dapat
diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang bisa disebut tes hasil
belajar. Ketuntasan belajar bisa dilihat ketika seorang guru telah
memberikan tes evaluasi kepada peserta didiknya dengan ketuntasan individu mencapai angka ≥70 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 80%.
Dari nilai hasil belajar siklus I dan II sudah menunjukkan ketuntasan
belajar klasikal sudah tercapai.
2. Implikasi hasil belajar
Berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi dari siklus I dan II,
peneerapan metode pembelajaran kooperatif skrip dalam pembelajaran
IPA di MI Al – Khoiriyah Mendoh memberikan kesempatan kepada siswa
bekerja dalam kelompok – kelompok kecil unttuk menyelesaikan atau
memecahkan masalah bersama. Dengan diskusi berpasangan siswa merasa
senang dan antusias dalam pembelajaran. Siswa memang dituntut untuk
43
Hal ini tampak dari hasil tes yang sudah dialksanakan
menunjukkan terdapat peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II.
Pada siklus I diperoleh nilai rata – rata 81.07 dengan presentase 85.71%,
pada siklus II diperoleh nilai rata – rata 88.39 dengan presentase
ketuntasan 100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunujkkan
bahwa dengan menggunakan metode kooperatif skrip pada siswa kelas V
44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
disajikan dalam bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan metode kooperatif skrip dalam pembelajaran
IPA pada siswa kelas V MI Al – khoiriyah Mendoh, terjadi
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari
hasil tes yang sudah dilaksanakan menunjukkan terdapat
peningkatan hasil tes pada siklus I dan II. Pada siklus I diperoleh
nilai rata – rata 81,07 dengan presentase ketuntasan 85,71%, pada
siklus II diperoleh nilai rata – rata 88,39 dengan presentase
ketuntasan 100%.
2. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif skrip dapat
meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas V MI Al –
Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun
pelajaran 2014/2015.
B. Saran
Saran dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru hendaknya memmberikan motivasi pada siswa dalam
pembelajaran, karena dengan motivasi siswa lebih berani untuk
45
2. Guru hendaknya menyiapkan instrumen – instrumen pembelajaran
sebelum proses belajar mengajar berlangsung sehingga
pembelajaran akan berjalan dengan baik.
3. Guru hhendaknya menggunakan alat peraga ataupun media dalam
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) siklus 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MI Al - Khoiriyah Mendoh
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V/I
Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
1. Menejelaskan proses daur air 2. Menggambarkan skema daur air
Pertemuan 2
1. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air 2. Menjelaskan cara menjaga kelestarian siklus air
C. Tujuan pembelajaran Pertemuan 1
1. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat memahami pegertian daur air dengan benar
3. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menggambarkan skema daur air dengan benar
4. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menyebutkan unsur – unsur yang berperan dalam proses daur air dengan benar
5. Melalui tanya jawab, siswa dapat memahami dengan baik bahwa air di
bumi tidak akan habis karena adanya daur air
Pertemuan 2
1. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat memengaruhi daur air
2. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat menyebutkan dengan benar penyebab terganggunya proses daur air
3. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menjelaskan dengan benar dampak yang terjadi bila proses daur air terlambat
4. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat mendeskripsikan dengan benar cara menjaga kelangsungan daur air
5. Melalui Tanya jawab, siswa mampu menjelaskan cara menjaga kelestarian air di lingkungannya dengan baik
D. Materi Pokok
Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Mempengaruhinya
Manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat lepas dari air. Air memang diperlukan bagi kehidupan kita. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik.
1. Daur air
Perhatikan skema proses daur air di bawah ini!
Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).
Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan.
2. Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak kedalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk kedalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air bias terdapat di hitan-hutan. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan.air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor.
Nah, apa kira-kira akibatnya jika daerah peresapan air semakin berkurang? Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai -sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik -titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.
E. Model / Metode Pembelajaran
1. Model : Cooperative Script
1. Kegiatan awal (10 menit)
Apersepsi
b. Guru mengabsen kehadiaran siswa
c. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk
mengikuti pembelajaran
d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari: “air memberi kehidupan pada semua
makhluk hidup. Dengan demikian, air digunakan secara terus –
menerus oleh semua makhluk hidup. Apakah air yang ada dibumi ini
dapat habis? Sebenarnya air yang ada di bumi ini tidak akan pernah
habis. Akan tetapi, mengapa akhir-akhir ini banyak daerah mengalami kekeringan?”
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti (45 menit)
a. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
b. Guru membagi siswa untuk berpasangan(2 orang) atau teman
sebangku
c. Guru membagikan materi “daur air “
d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan pendengar
e. Siswa secara individu membaca/menyimak materi tentang
pengertian dan proses daur air dan membuat ringkasan daari materi
tersebut yang telah mereka terima(eksplorasi)
f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi
g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara menyampaikan
hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai
pendengar, tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan
pembicara dan mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok
materi (elaborasi)
h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang
bergantian menjadi pendengar (elaborasi)
i. Setelah selesai bertukar peran mereka berdiskusi secara
berpasanagan tentang gambar skema daur air dan menyebutkan
unsur-unsur yang berperan dalam proses daur air
j. Siswa mempresentasikan hasil mereka didepan kelas
k. Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan
oleh siswa
l. Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai sebab bahwa air
dibumi tidak akan habis karena adanya daur air
m. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa,
kemudian guru mengulangi pelajaran yang belum dipahami oleh
siswa
n. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru memberi penguatan motivasi kepada siswa agar belajar lebih
b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan yang
akan datang
c. Salam penutup
Pertemuan 2
1. Kegiatan awal (10 menit)
Apersepsi
a. Salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama
b. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk
mengikuti pembelajaran
c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari;
- Ayo siapa yang bisa menjelaskan proses daur air?
Guru mengulangi sedikit materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti (45 menit)
a. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
b. Guru membagi siswa untuk berpasangan (2 orang) atau teman
sebangku
c. Guru membagikan materi tentang kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi daur air
d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
e. Siswa secara individu membaca / menyimak materi dan membuat
ringkasan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
daur air dan penyebab terganggunya proses daur air
f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi
pembicara dan yang satu menjadi pendengar
g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara memnyampaikan
hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai pendegar,
tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan pembicara dan
mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok materi
h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang
bergantian menjadi pendengar
i. Setelah selesai bertukar peran mereka berdiskusi tentang dampak yang
terjadi bila proses daur air terhambat dan cara menjaga kelangsungan
suklus air agar tetap terjaga
j. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas
k. Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan
l. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang cara menjaga kelestarian air
di linggkungannya
m. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian
guru menjelaskan materi yang belum diahami oleh siswa
n. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,
3. Kegiatan penutup
a. Guru memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan selanjautnya
akan diadakan ulangan harian
b. Guru memberikan penguatan motivasi untuk belajar kepada siswa
c. Salam penutup
G. Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Alat/bahan
a. Gambar skema daur air
b. Skrip materi
2. Sumber belajar
a. Buku BSE IPA kelas V karangan Choiril Azmiyawati, hal 145-150
b. Buku BSE IPA kelas V karangan Rositawaty, hal 130-133
H. Penilaian
1. Prosedur : proses dan hasil
2. Rubrik pengamatan keaktifan siswa dan rubric tes formatif.