• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V MI AL-KHOIRIYAH MENDOH KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V MI AL-KHOIRIYAH MENDOH KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA

SISWA KELAS V MI AL-KHOIRIYAH MENDOH

KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

THORIQ AZIZ

11510031

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Telah bersabda Rosulullah saw:

“bahwasannya seutama-utamanya manusia (orang-orang terdekat) dengan aku

pada hari kiamat adalah mereka yang lebih banyak bersholawat kepadaku”

(diriwayatkan oleh An-Nasai dan Hibban dari Ibnu mas’ud Ra)

Persembahan Untuk orang tuaku, Para dosenku, saudara-saudaraku,

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah swt yang maha pengasih dan penyayang.

Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam, atas limpahan rahmat, hidayaah,

taufiq dan inayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita nabi

agung Muhammad saw, sanak keluarga dan para sahabat yang telah menunjukkan

jalan yang benar dengan perantara agama Islam.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi kewajiban sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam ilmu tarbiyah.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari

berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Selaku ketua jurusan PGMI

4. Ibu Drs. Nur Hasanah, M.Pd. Selaku dosen pembimbing.

5. Ibu Siti Markamah, S.Pd.I yang telah memberi izin penulis untuk

mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Mendoh Kecamatan

Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2014/2015.

6. Kedua orang tuaku, terima kasih atas semua yang sudah engkau berikan

kepada anakmu tersayang ini.

(8)
(9)

ix ABSTRAK

Aziz, Thoriq. 2014. “Peningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Metode Cooperative Script Siswa Kelas V MI Al Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015”. Program Studi S1 PGMI Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, cooperative script

Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas V Al - Khoiriyah Mendoh tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI Al - Khoiriyah Mendoh yang berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 13 siswa putra dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Siklus I membahas tentang proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, sedangkan siklus II membahas tentang peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.

Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi keaktifan belajar siswa, catatan lapangan dan tes. Pengolahan data didapat dari analisis lembar observasi keaktifan belajar siswa dengan menghitung keseluruhan aspek yang diamati kemudian dibuatlah persentase keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Data yang diperoleh dari test dianalisis dengan menghitung persentase ketuntasan belajar siswa.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman Judul ………..……... i

Halaman Logo ... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ………..………... iii

Halaman Pengesahan Kelulusan ………... iv

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ………... v

Halaman Motto Dan Persembahan ………... vi

Kata Pengantar ………... vii

Abstrak ………... ix

Daftar Isi ………... x

Daftar Tabel ………..………... xiii

Daftar Diagram ………... xiv

Daftar Bagan ………... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ..……… 1

B. Rumusan Masalah ………..……….... 3

C. Tujuan Penelitian.. .………...……… 4

(11)

xi

E. Manfaat Penelitian ...………..……… 4

1. Manfaat teoritis ... 4

2. Manfaat praktis ... 5

F. Definisi Operasional ... 5

G. Metode Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……...………... 15

A. Hasil Belajar ………...……..………..…….. 15

1. Pengertian hasil belajar ... 15

2. Jenis hasil belajar ... 16

3. Tes hasil belajar ... 18

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 20

B. IPA ………...…………....……….. 24

C. Model Pembelajaran Cooperative Script ………... 27

1. Pengertian kooperatif skrip ... 27

2. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif skrip 28 3. Langkah – langkah pembelajaran kooperatif skrip .... 29

BAB III METODE PENELITIAN …...……….. 32

A. Deskripsi Pelaksanaan siklus I ………..……… 32

B. Deskripsi Pelaksanaan siklus II ………..………... 34

(12)

xii

A. Hasil Penelitian ...…….………... 37

1. Kondisi awal ... 37

2. Siklus I ... 38

3. Siklus II ... 39

B. Pembahasan ………. 41

BAB V PENUTUP ………...……….. 44

A. Kesimpulan ……....………...,……… 44

B. Saran …………..………... 44

DAFTRA PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada TTS IPA Siswa Kelas 5 MI Al -

Khoiriyah Mendoh Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 ... 2

Tabel 2.1 kriteria ketuntasan hasil belajar ... 12

Tabel 3.1 SK dan KD mata pelajaran IPA ... 27

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kondisi Awal ... 37

Tabel 4.2 Analisis Hasil Tes Siklus I ... 38

Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Siklus II ... 40

(14)

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal ... 38

Diagram 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 49

Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 40

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Pelaksanaan PTK Model Kemmis Dan Toggrat (Sunardi, 2011:28)

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 3 Daftar Nilai Kondisi Awal

Lampiran 4 Daftar Nilai Tes Siklus I

Lampiran 5 Daftar Nilai Tes Siklus II

Lampiran 6 Lembar Pengamatan KBM Siklus I Pertemuan I

Lampiran 7 Lembar Pengamatan KBM Siklus 1 Peretemuan II

Lampiran 8 Lembar Pengamatan KBM Siklus II Pertemuan I

Lampiran 9 Lembar Pengamatan KBM Siklus II Pertemuan II

Lampiran 10 Dokumentasi

Lampiran 11 Lembar Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 13 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 15 Daftar SKK

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD, menurut

undang-undang Permendiknas No.22 Tahun 2007 tentang Standar Isi, Ilmu

pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep, atau prinsip –

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari – hari.

Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah

optimalnya penggunaan berbagai macam stategi didalam proses belajar

mengajar. Ketertarikan siswa terhadap proses pelajaran IPA terjadi ketika

guru mampu mengeksplorasi kreatifitas dalam mengajar. Proses belajar

mengajar berpengaruh dalam penanaman konsep pelajaran terhadap siswa.

Banyak cara yang bisa dilakukan guru dalam menarik minat siswa

sekaligus menjadi strategi dalam menyampaikan materi pelajaran IPA

kepada anak didiknya.

Berdasarkan observasi di kelas 5 MI Al - Khoiriyah Mendoh,

menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru masih

menggunakan model klasikal yang berpusat pada guru sehingga siswa

(18)

2

menggunakan metode pembelajaran ceramah bervariasi. Hal ini tentunya

merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih cenderung teacher

centered sehingga siswa menjadi pasif. Dalam arti substansial, metode

pembelajaran yang digunakan masih klasikal yang masih memberikan

dominasi guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk

berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berfikirnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, hasil observasi di kelas 5 MI Al -

Khoiriyah Mendoh dengan jumlah siswa 28 anak, yang terdiri dari 13 anak

laki-laki dan 15 anak perempuan, menunjukkan bahwa siswa belum

mampu mencapai angka minimal 80 % dari keseluruhan siswa yang tuntas

KKM atau hanya sejumlah 13 siswa yang tuntas KKM. Untuk ketuntasan

hasil belajar skor minimal siswa 70.

Seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Ketuntasan hasil tes tengah semester (TTS) siswa kelas 5 MI

Al-Khoiriyah Mendoh semester I Tahun pelajaran 2014/2015

No Interval Nilai Frekuensi Presentase

Ketuntasan

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas, maka harus

(19)

3

terselesaikan. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) salah

satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode

pembelajaran cooperative (cooperative learning), dalam hal ini lebih

dikhususkan menggunakan metode pembelajaran cooperative script.

Metode cooperative script ini merupakan pengembangan dari metode

pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif sangat tepat

diterapkan karena siswa akan mendapat perolehan pemahaman yang lebih

baik mengenai materi yang dipelajarinya dengan cara mencari,

menemukan, dan mengembangkan secara kelompok fakta-fakta dan

konsep-konsep yang berkaitan. Penerapan pembelajaran kooperatif yang

berkembang saat ini sangat bervariasi tergantung pada subjek yang

dihadapi, salah satu variasi pembelajaran kooperatif yang berkembang

yaitu metode pembelajaran cooperative script.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Apakah metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan

hasil belajar dalam pelajaran IPA pada siswa kelas 5 MI Al Khoiriyah

Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2014/2015

2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran cooperatif script dalam

pelajaran IPA pada siswa kelas 5 MI Al-Khoiriyah Mendoh

(20)

4 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui proses metode pembelajaran cooperatif script

dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 MI Al

Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun

pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui metode pembelajaran cooperatif script dalam

meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas 5 MI Al Khoiriyah

Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran

2014/2015.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian : melalui metode pembelajaran

cooperative script diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa

kelas 5 MI Al - Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang Semester I tahun

pelajaran 2014/2015.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan memberikan

informasi dan pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya

penggunaan metode pembelajaran cooperative script dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

(21)

5 2. Manfaat Praktis

1) Bagi siswa:

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

2) Manfaat bagi guru / pendidik:

a. Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan referensi untuk

penelitian - penelitian yang akan dilakukan oleh para guru di

MI Al – Khoiriyah Mendoh khususnya metode pembelajaran

cooperative script.

b. Untuk menambah pengetahuan guru dalam memaksimalkan

pembelajaran sebagai salah satu strategi dan inovasi dalam

dunia pendidikan.

3) Manfaat bagi sekolah:

a. Meningkatkan kualitas sekolah dalam hal pelaksanaan

pembelajaran, sehingga akan menimbulkan image yang baik

untuk masyarakat kepada MI Al – Khoiriyah Mendoh.

b. Memberikan nilai lebih bagi sekolah di mata masyarakat berkat adanya peningkatan kinerja guru sehingga menambah

kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap sekolah.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindarkan kesalah pahaman antara yang dimaksudkan

peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti

(22)

6 1. Peningkatan

Proses, perbuatan, cara untuk meningkatkan hasil belajar

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Tapi pola - pola perbuatan,

nilai - nilai, pengertian - pengertian, sikap - sikap, apersepsi dan

keterampilan (Suprijono, 2011:5)

3. Cooperative script

Dansereau, dkk (dalam Jamal 2011:40) Kooperatif skrip adalah

salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja berpasangan dan

bergantian secara lisan, untuk mengikstiarkan bagian-bagian dan

materi yang dipelajari.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian

tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam bahasa inggris

disebut classroom action research yaitu suatu action research yang

dilakukan di kelasnya.

Beberapa alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas, yaitu :

a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap segala

(23)

7

b. Dalam melaksanakan tahap-tahap PTK, guru akan mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian

kegiatan untuk mangkaji secara cermat apa yang terjadi di

kelasnya.

2. Subjek, lokasi penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V

madrasah ibtidaiyah mendoh yang berjumlah 28 siswa yang terdiri

dari 13 siswa laki – laki dan 15 siswa perempuan di dusun Mendoh

desa semowo kecamatan pabelan kabupaten semarang yang dengan

fokus penelitian pada hasil belajar siswa dalam pelajaran ipa.

b. Lokasi penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di madrasah ibtidaiyah

di mendoh kecamatan pabelan kabupateen semarang

c. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dimulai pada bulan november sampai Januari

2015 dari tahap pra survei hingga dilaksanakan tindakan.

3. Langkah-langkah penelitian

Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas terdiri dari dari perencanaan (planning), pelaksanaan

(24)

8

Gambar 1. Alur pelaksanaan PTK model kemis dan toggrat

Rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan setiap

siklusnya terdiri dari:

a. Perencanaan

pada tahap ini peneliti mengadakan observasi dan

wawancara dengan guru kelas untuk mengetahui permaslahan

yang terjadi selama pembelajaran IPA berlangsung. Langkah

berikutnya peneliti menyusun tindakan yang akan dilakukan

untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung. Tindakan yang telah disusun

bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan suasana belajar

siswa. Rencana ini dituangkan dalam bentuk RPP. Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi Siklus I

(25)

9

Instrumen penelitian antara lain: Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), soal

evaluasi, pedoman wawancara siswa dan guru, lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran, catatan lapangan, dan

dokumentasi. Instrumen penelitian yang telah dibuat,

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta guru kelas

yang bersangkutan.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru menerapkan

pembelajaran dengan metode cooperative script seperti yang

telah direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi

tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan guru sesuai

dengan tindakan yang telah disusun (Sunardi, 2011:52)

Observasi (pengamatan) dilakukan selama pelaksanaan

tindakan berlangsung untuk mengetahui jalannya pembelajaran.

Peneliti dibantu oleh pengamat lain selama observasi

berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan

tindakan pada setiap pertemuan dengan menggunakan pedoman

(26)

10 d. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi semua

kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Refleksi dilakukan

berdasarkan hasil observasi untuk memperoleh masukan,

saran-saran mengenai pelaksanaan tindakan digunakan untuk

perbaikan dan sebagai dasar untuk menentukan langkah

berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat

mengetahui kekurangan dari siklus pertama sehingga dapat

dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

4. Instrumen penelitian

Beberapa instrument yang digunakan dalam penelitian yaitu:

a. Pedoman pengamatan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan

untuk mengamati peningkatan hasil belajar siswa.

b. Soal tes

Peneliti menggunakan instrument soal yang berkaitan dengan

materi guna mengukur hasil belajar siswa.

c. RPP dan Silabus

5. Pengumpulan data

Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan auan penelitian,

(27)

11 a. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer bertujuan untuk

mengamati proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan

pembelajaran dengan metode cooperative script serta mengamati

segala aktivitas-aktivitas yang dilakukan di kelas pada saat

pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga bertujuan

untuk menganalisis kemajuan siswa terhadap pembelajaran.

Observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah

disusun.

b. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh dari

hasil observasi. Selain itu, wawancara digunakan untuk mengetahui

respon guru dan siswa terhadap pembelajaran IPA dengan

pembelajaran dengan metode cooperative script. Wawancara

dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun.

c. Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa yang

telah diberikan. Bentuk tes sesuai kondisi siswa dan peneliti dan

atas persetujuan guru kelas.

d. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah

(28)

12 6. Analisis data

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Data

kuantitatif ini diperoleh dari hasil belajar siswa dalam pembelajaran

IPA yang dilakukan setelah selesai pada setiap akhir siklus. Data

kuantitatif diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Kriteria ketuntasan minimal(KKM) dikonfirmasikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar

KKM Kualifikasi

≥70 Tuntas

<70 Tidak Tuntas

KKM MI Al - Khoiriyah Mendoh adalah ≥70

Rata - rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

x : Mean (rata-rata)

∑x : jumlah semua nilai siswa

(29)

13 H. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian

tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman

judul, lembar persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi dan daftar lampiran

2. Bagian inti:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan masalah, hipotesis penelitian ,

manfaat /kegunaan penelitian, definisi operasional, metode

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang :

A. Hasil belajar meliputi pengertian hasil belajar, jenis hasil

belajar, tes hasil belajar dan faktor – faktor yang

mempengaruhi hasil belajar.

B. mata pelajaran ilmu pengetahuan alam meliputi hakekat

ilmu pengetahuan alam

C. Cooperative script yang meliputi pengertian cooperative

skript, kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran

cooperative script. Dan langkah – langkah pembelajaran

(30)

14

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Dalam bab ini menyajikan pelaksanaan penelitian yang

meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi

pelaksanaan siklus II

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang Hasil Penelitian Kondisi awal,

Siklus I serta Siklus II. Dan Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V : PENUTUP

(31)

15 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Hasil belajar adalah

pola-pola, perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi dan keterampilan (suprijono, 2011:5). Sedangkan Sudjana

(2005:3) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah

laku yang mencakup bidang kognitif, afektif,dan psikomotor yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Dimyati dan

Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil

dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.. Dari sisi guru,

tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak

proses belajar.

Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2011: 5-6) hasil belajar berupa :

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

(32)

16

4) Keterampilan psikomotorik yaitu melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani

5) Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar tersebut dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan

dalam menguasai bidang studi ilmu pengetahuan setelah memperoleh

pengalaman atau proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu

yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil

belajar. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil

belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses

pembelajaran tersebut.

2. Jenis hasil belajar

Bloom ( dalan sudjana 2005) membagi hasil belajar dalam

tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

a. Ranah kognitif

Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni:

1) Pengetahuan (knowledge)

Tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah.

Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil

belajar yang berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang

(33)

17

menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus

tersebut hafal kata – kata akan memudahkan dalam

memmbuat kalimat.

2) Pemahaman

Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam

menjelaskan masalah atau pertanyaan.

3) Aplikasi

Aplikasi adalah pengguanan abstraksi pada situasi kongkret

atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide,

teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam

situasi baru disebut aplikasi. Mengulang – ulang

menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi

pengetahuan hafalan atau keterampilan.

4) Analisis

Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi

unsur – unsur atau bagian – bagian sehingga jenis

hirarkinya dan atau susunannya. Analisis dari ketiga tipe

sebelumnya.

5) Sintesis

Penyatuan unsur – unsur atau bagian – bagian kedalam

bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berfikir sintesis adalah

berfikir divergen menyatukan unsur – unsur menjadi

(34)

18 6) Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu

yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja,

pemecahan masalah.

b. Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil

belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku

seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi

belajar, menghargai guru, kebiasaan belajar dan hubungan

sosial.

c. Ranah psikomotoris

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak individu.

3. Tes hasil belajar

Tes dari wujud fisik adalah sekumpulan pertanyaan atau

tugas yang harus dijawab atau dikerjakan yang akan memberikan

informasi mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan jawaban,

cara dan hasil subjek dalam melakukan atau menjawab tugas tersebut

(Azwar, 1996:2). Menurut Nana Sudjana (1989:113), tes ada yang

sudah distandardisasi, artinya tes tersebut telah mengalami proses

validasi (ketepatan) dan reliabilitasi (ketetapan) untuk suatu tujuan

(35)

19

Menurut Syaiful Bahri (1989:114) berdasarkan tujuan dan

ruang lingkupanya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam

jenis penilaian sebagai berikut :

a. Tes formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh

gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan

tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses

belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah

diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk

memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan

tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan

untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan

dalam menentukan nilai rapor.

c. Tes Sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan

pokok - pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester,

satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan

tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode

belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaaatkan untuk

kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran

(36)

20

4. Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Djamarah (2003) menyatakan bahwa berhasilnya atau

tidaknya seseoarang dalam belajar disebabkan oleh faktor yang

berasal dari dalam diri individu dan faktor luar individu. Clark (dalam

Sabri 2005) mendukung hal tersebut dengan menyatakan bahwa 70%

hasil belajar siswa disekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan

30% dipengaruhi lingkungan.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar

(Nasution dalam Djamarah, 2002) adalah

a. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Dalam

lingkunganlah siswa hidup dan berinteraksi. Lingkungan yang

mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Lingkungan alami

Lingkungan alami adalah lingkungan tempat siswa

berada dalam arti lingkungan fisik. Yang termasuk lingkungan

alami adalah lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal

dan lingkungan bermain.

2) Lingkungan sosial

Makna lingkungan dalam hal ini adalah interaksi siswa

sebagai makhluk sosial, makhluk yang hidup bersama atau

homo socius. Sebagai anggota masyarakat, siswa tidak bisa

(37)

21

dalam masyarakat tempat siswa tinggal memgikat perilakunya

untuk tunduk pada norma – norma sosial, susila, dan hukum.

b. Faktor instrumental

Setiap peyelenggara pendidikan memiliki tujuan instrumen yang

hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan

seperangkat kelengkapan atau instrumen dalam berbagai bentuk

dan jenis. Instrumen dalam pendidikan dikelompokkan menjadi:

1) Kurikulum

Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur

substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, kegiatan

belajar mengajar tidak dapat berlangsung. Setiap guru harus

mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program

yang lebih rinci dal jelas sasarannya. Sehingga dapat diketahui

dan diukur dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar

yang telah dilaksanakan.

2) Program

Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari baik

tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program

pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia;

baik tenaga, finansial, sarana, dan prasarana.

3) Sarana dan fasilitas

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Sebagai

contoh , gedung sekolah yang dibangun atas ruang kelas, ruang

(38)

22

memungkinkan untuk pelaksanaan beerbagai program

disekolah tersebut. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan

mengajar guru yang harus disediakan oleh sekolah. Hal ini

merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan. Guru harus

memiliki buku pegangan, buku penunjang, serta alat peraga

yang sudah harus disediakan dan sewaktu – waktu dapat

digunakan sesuai dengan metode pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Fasilitas mengajar sangat membantu guru dalam

menunaikan tugas mengajar di sekolah.

4) Guru

Guru merupakan penyampai bahan ajar kepada siswa yang

membimbing siswa dalam proses penguasaan ilmu

pengetahuan di sekolah. Perbedaan karakter, kepribadian, cara

mengajar yang berbeda pada masing – masing guru,

menghasilkan konstribusi yang berbeda pada proses

pembelajaran.

Sementara faktor – faktor internal yang mempengaruhi hasil

belajar adalah:

a. Fisiologis

Merupakan faktor internal yang berhubungan dengaan

proses – proses yang terjadi pada jasmaniah.

1) Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis umumnya sangat berpengaruh

(39)

23

keadaan lelah akan berlainan belajarnya dari siswa

dalam keadaan tidak lelah.

2) Kondisi panca indra

Merupakan kondisi fisiologis yang dispesifikasikan

pada kondisi indera. Kemapuan untuk melihat,

mendengar, mencium, meraba, dan merasa

mempengaruhi hasil belajar. Anak yang memiliki

hambatan pendengaran akan sulit menerima pelajaran

apabila ia tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

3) Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam diri

individu yang berhubungan dengan rohaniah. Faktor

psikologis yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

a) Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang memerintahkan. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat.

b) Kecerdasan

Kecerdasan berhubungan dengan kemampuan siswa

untuk beradaptasi, menyelesaikan masalah dan

(40)

24

dapat diasosiasikan dengan intelegensi. Siswa

dengan nilai IQ yang tinggi umumnya mudah

menerima pelajaran dan hasil belajarnya cenderung

baik.

c) Bakat

Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan

potensi yang masih perlu dilatih dan dikembangkan.

Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai

prestasi dalam bidang tertentu.

d) Motivasi

Motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

e) Kemampuan kognitif

Ranah kognitif merupakan kemampuan intelektual

yang berhubungan dengan pengetahuan, ingatan,

pemahaman dan lain-lain.

B. Ilmu Penegetahuan Alam (IPA)

 Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam(IPA)

Wahyana dalam Trianto (2010:136) mengatakan bahwa IPA

adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan

dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala – gejala alam.

Perkembangannya tidak ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi

(41)

25

Srini M. Iskandar (1997:4) juga berpendapat bahwa ipa

ntidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau kumpulan

fakta-fakta. Ipa tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan

tentang benda-benda atau makhluk-makhluk tetapi IPA juga

merupakan cara kerja, cara berfikir dan cara memecahkan masalah.

Proses pembelajaran IPA di SD mempunyai fungsi dan

pengaruh yang sangat besar dalam membangun kontruksi kognitif dan

psikomotorik siswa. Siswa di SD pada umumnya banyak mengalami

kesulitan dalam kegiatan pembelajaran bidang studi IPA. Kenyataan

tersebut diatas pada umumnya sering kali dilatar belakangi oleh

rendahnya motivasi belajar siswa untuk bidang studi IPA.

Tujan pembelajaran IPA di SD menurut kurikulum KTSP

(Depdiknas, 2006) secara terperinci :

1. Memperoleh keyakinan terhadapa kebesaran tuhan yang

maha esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan

keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep –

konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari – hari.

3. Mengembangkan rasa inngin tahu, sikap positif, dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara ipa, lingkungan, teknologi, dan

(42)

26

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran

IPA di SD/MI disamping untuk mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, juga mengembangkan

keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan

masalah dan membuat keputusan. Tujuan tersebut dicapai dengan cara

mengajarkan IPA yang mengacu pada hakikat IPA dan menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi siswa.

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek –

aspek sebagai berikut:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta

ksehatan.

2) Benda/materi, sifat – sifat dan kegunaannya meliputi: cair,

padat, dan gas

3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panaas,

magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan

benda – benda langit lainnya ( depdiknas, 2006)

Dalam pengajaran IPA sebaiknya penyampaian materi

dimulai dari hal-hal yang kongkrit dan kemudian baru mengarah ke

hal-hal yang abstrak. Pengalaman langsung yang dialami peserta didik

(43)

27

untuk mengajar dan pembelajaran IPA di SD/MI, bahwa pembelajaran

IPA tidak hanya penentuan dan penguasaan materi, tetapi aspek apa

dari IPA yang perlu diajarkan dan dengan cara bagaimana supaya

siswa dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan

terampil untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada

situasi lain yang relevan dengan pengalaman kesehariannya

Secara rinci SK dan KD untuk mata pelajaran yang ditujukan

siswa kelas 5 MI Al – Khoiriyah Mendoh disajikan melalui tabel 3.1

berikut ini:

SK dan KD mata pelajaran IPA kelas V semester I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Bumi dan alam semesta

7. memahami perubahan yang

terjadi di alam dan hubungannya

dengan penggunaan sumber daya

alam

7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan

kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhinya

7.6 mengidentifikasi peristiwa alam yang

terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi

makhluk hidup dan lingkungan.

(Permendiknas No. 22 Tahun 2006)

C. Cooperative Script

1. Pengertian cooperative script

Dansereau, dkk ( dalam Jamal 2011:40) menyatakan bahwa

skrip kooperatif adalah salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja

berpasangan dan bergantan secara lisan, untuk mengikhtisarkan

bagian-bagian dan materi yang dipelajari. Sedangkan menurut Slavin (1985)

(44)

28

siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang beranggotakan 4 – 6 orang dengan struktur

kelompok heterogen.

Dengan melihat karakteristik tersebut, berarti metode

cooperative script menekankan pada aktivitas belajar secara

berkelompok berpasangan untuk memecahkan suatu masalah dalam

pembelajaran dengan cara yang kolaboratif seperti halnya

menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial siswa.

2. Kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran cooperatif script

a. Kelebihan pembelajaran kooperatif scrip diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan

2) Setiap siswa mendapat peran dalam diskusi, setiap siswa

mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan ide atau

pendapatnya.

3) Melatih siswa mengevaluasi hasil diskusi untuk diselesaikan

bersama.

Metode pembelajaran cooperative script baik digunakan dalam

pembelajaran untuk menumbuhkan ide - ide atau gagasan baru, daya

berfikir kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam

menyampaikan hal-hal baru yang diyakininya benar. Belajar IPA

menggunakan metode cooperative script ini siswa dituntut aktif.

Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih

(45)

29

b. Kelemahan metode cooperative skript diantaranya adalah sebagai

berikut, Miftahul A’la (2011:98):

1) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.

2) Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas

sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan

kekurangan, begitu juga dengan metode pembelajaran

kooperatif skrip ini. Tidak semua siswa mampu menerapkan

metode pembelajaran kooperatif skrip, sehingga banyak tersita

waktu untuk menejlaskan mengenai metode ini. Beberapa

siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide,

takut dinilai teman dalam kelompoknya.

3. Langkah – langkah pembelajaran kooperatif skrip

Dansereau, dkk (dalam jamal, 2011:40) menjelaskan bahwa langkah –

langkah dalam pembelajaran kooperatif skrip sebagai berikut:

a. Guru membagi siswa untuk berpasangan

b. Guru membagikan wacana/materi kepada masing – masing

siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

d. Sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembicara membacakan

ringkasan atau prosedur pemecahan masalah selengkap

mungkin, dengan memasukkan ide – ide pokok dalam ringkasan

(46)

30

e. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan

ide – ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat

/ menghafal ide – ide pokok dengan menghubungkan materi

sebelumnya atau materi lainnya.

f. Bertuakr peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya.

g. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

h. Penutup

Sama seperti Dansereau, langkah – langkah metode pemelajaran

kooperatif skrip, menurut Agus Suprijono ( 2009:126) adalah sebagai

berikut:

a) Guru membagi siswa untuk berpasangan

b) Guru membagi wacana atau materi kepada siswa untuk dibaca

dan membuat ringkasan

c) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapa yang menjadi pendengar.

d) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin

dengan masukkan ide – ide pokok dalam ringkasan. Sementara,

pendengar menyimak atau mengoreksi ide – ide pokok yang

kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghafal ide –

ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau

dengan materi lainnya.

e) Bertukar peran, siswa yang semula sebagai pembicar ditukar

(47)

31 f) Guru membuat kesimpulan

(48)

32 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan siklus I Kolaborasi dengan bapak Sakroni, S.Pd.I

Pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan sekali

pertemuan untuk tes evaluasi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran menggunakan metode pembelajaran cooperative script

dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Tindakan yang akan dilakukan pada siklus 1 yaitu

menggunakan metode cooperative script dalam pembelajaran IPA.

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari RPP dan menyusun tes yang akan digunakan untuk evaluasi

serta instrumen observasi pembelajaran. Menyiapkan materi untuk

kegiatan pembelajaran diskusi berpasangan dalam pembelajaran

cooperative script.

2. Pelaksanaan Tindakan

Hari/Tanggal : Kamis, 04 Desember 2014

Pokok Bahasan : daur air dan kegiatan manusia yang

mempengaruhi

Kelas/Semester : V/I

(49)

33 Uraian Kegiatan

Uraian kegiatan dalam pertemuan ini meliputi kegiatan awal, inti dan

akhir.

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal siklus 1 guru memperjelas kembali tentang

pelaksanaan metode pembelajaran cooperative script, kemudian

memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

b. Kegiatan Inti

1) Siswa dibagi menjadi 14 kelompok dimana tiap kelompok terdiri

dari atau sama dengan 2 orang siswa berpasangan sebagai

pembicara dan pendengar.

2) Guru memberikan lembar materi IPA pada KD “7.4

Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya”.

3) Setelah siswa selesai membuat ringkasan selanjutnya adalah

membuat kesepakatan atas pembagian peran yaitu dari

masing-masing pasangan siswa satu anak menjadi pembicara dan yang

lainnya menjadi pendengar.

4) Masing-masing pasangan siswa berdiskusi dengan pasangannya

dan ketika mereka selesai dengan satu peran kemudian mereka

bertukar peran.

5) Masing-masing pasangan siswa melakukan unjuk kerja berupa

(50)

34

6) Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari diskusi.

7) Siswa diberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan sebagai

mengetahui kemampuan belajar siswa pada akhir kegiatan.

8) Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan pada waktu mengajar

c. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru mengadakan tes evaluasi untuk

mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa memahami

pembelajaran. Setiap siswa mendapatkan soal untuk dikerjakan sendiri

dan setelah selesai dikerjakan siswa mengoreksi hasil tes dengan cara

ditukarkan dengan temannya.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus 2 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan sekali pertemuan

untuk tes evaluasi. Dalam pembelajarannya, disiklus dua ini masih

menggunakan model cooperative script. Penjabaran hasil penelitiannya

sebagai berikut :

1. Perencanaan tindakan

Tindakan yang akan dilakukan pada siklus dua ini masih sama

seperti siklus pertama yaitu menggunakan metode cooperative script

dalam pembelajaran IPA. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan

perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan menyusun Tes yang

akan digunakan untuk evaluasi serta instrument observasi

pembelajaran. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran

(51)

35

pada siklus dua ini ada beberapa hal yang harus dilakuakan untuk

memperbaiki kekurangan disiklus 1 seperti yang sudah dijabarkan

dalam permasalahan disiklus 1.

2. Pelaksanaan Tindakan

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Desember 2014

Pokok Bahasan : Peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia

dan dampaknya bagi makhluk hidup.

Kelas/Semester : V/I

Waktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan)

Uraian Kegiatan

Uraian kegiatan dalam pertemuan ini meliputi kegiatan awal, inti dan

akhir

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal siklus 1 guru memperjelas kembali tentang

pelaksanaan metode pembelajaran cooperative script, kemudian

memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

b. Kegiatan inti

1) Siswa dibagi menjadi 14 kelompok dimana tiap kelompok

terdiri dari atau sama dengan 2 orang siswa berpasangan

sebagai pembicara dan pendengar.

2) Guru memberikan lembar materi IPA pada KD” 7.6

(52)

36

3) Setelah siswa selesai membuat ringkasan selanjutnya adalah

membuat kesepakatan atas pembagian peran yaitu dari

masing-masing pasangan siswa satu anak menjadi pembicara dan yang

lainnya menjadi pendengar

4) Masing – masing pasangan siswa berdiskusi dengan

pasangannya dan ketika mereka selesai dengan satu peran

kemudian mereka bertukar peran.

5) Masing – masing pasangan siswa melakukan unjuk kerja

berupa presentasi di depan kelas.

6) Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari diskusi.

7) Siswa diberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan sebagai

mengetahui kemampuan belajar siswa pada akhir kegiatan.

8) Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui

kelemahan dan kelebihan pada waktu mengajar

c. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru mengadakan tes evaluasi untuk

mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa memahami

pembelajaran. Setiap siswa memdapatkan soal untuk dikerjakan

sendiri dan setelah selesai dikerjakan siswa mengoreksi hasil tes

(53)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti

melakukan observasi awal. Hasil observasi di kelas V MI Al –

Khoiriyah Mendoh. Fakta ini dikuatkan dengan melakukan

wawancara dengan guru kelas V, bahwa selama ini prestasi belajar

siswa kelas V tergolong rendah. Adapun berdasarkan hasil belajar

siswa saat tes tengah semester (TTS) bidang studi IPA semester I

tahun pelajaran 2014 – 2015 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kondisi Awal

No Pencapaian Data awal

1 Nilai rata – rata 71.67

2 Nilai terendah 45

3 Nilai tertinggi 93

4 Siswa yang belum tuntas , <70 15

5 Siswa yang tuntas, ≥70 13

6 Presentase ketuntasan siswa 46.42%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi awalnya

(54)

38

keseluruhan siswa yang berjumlah 28 anak. Dari analisis tes kondisi

awal diatas dapat diperjelas dengan diagram 4.1 berikut:

4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Kondisi Awal

Dengan melihat hasil dari kondisi awal diatas memberikan

gambaran bahwa hasil belajar IPA siswa masih tergolong rendah

untuk itu perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran.

2. Siklus I

Dalam tindakan ini untuk mengukur peningkatan hasil belajar

siswa diadakan tes hasil belajar yang dilaksanakan pada akhir

pertemuan. Berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus 1

diperoleh hasil analisis data seperti yang tersaji pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Analisis Hasil Tes Siklus 1

No Pencapaian Data Awal Siklus 1

1 Nilai Terendah 45 60

2 Nilai tertinggi 93 100

3 Siswa yang belum Tuntas, <70 15 4

4 Siswa yang tuntas, ≥70 13 24

(55)

39

Kondisi Awal Siklus 1

Ketuntasan Siswa

Ketuntasan Siswa

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan siswa

pada kondisi awal menunjukkan angka 46.42% atau hanya 13 siswa yang

tuntas. Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I dengan metode

kooperatif skrip yaitu diperoleh data ketuntasan sebesara 85.71% atau

sebanyak 24 siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Data tersebut

menunujkkan bahwa pada siklus I terdapat peningkatan hasil belajar siswa

walaupun masih ada beberapa siswa yang masih dibawah angka KKM atau

belum tuntas.

Diagram 4.2 Diagram Presentase Ketuntasan Siswa Siklus1

3. Siklus II

Dalam tindakan ini untuk mengukur peningkatan hasil belajar

siswa diadakan tes hasil belajar yang dilakukan pada akhir pertemuan.

Berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus 2 diperoleh hasil analisis

(56)

40

5 Persentase ketuntasan siswa 85.71% 100%

Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Siklus 2

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan siswa

pada siklus 1 menunjukkan angka 85.71% atau 24 siswa yang tuntas.

Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus 2 dengan metode cooperative

script yaitu diperoleh data ketuntasan sebesar 100% atau sebanyak 28

siswa mengalami ketuntasan belajar. Data tersebut menunujkkan bahwa

pada pembelajaran siklus 2 terdapat peningkatan hasil belajar siswa

dengan seluruh siswa mendapatkan nilai KKM yang telah ditetapkan.

(57)

41 B. Pembahasan

1. Pemaknaan temuan penelitian

Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi dan refleksi

pada setiap akhir siklusnya.

 Hasil Belajar IPA

Dari penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan dipoeroleh

hasil tes belajar siswa pada tiap siklus, seperti pada tabel berikut :

No Pencapaian Siklus 1 Siklus 2

6 Persentase ketuntasan siswa 85.71% 100%

Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa presentase ketuntasan pada

siklus I menunjukkan angka 85.71% atau 24 siswa yang tuntas. Setelah

dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan metode kooperatif skrip

yaitu diperoleh data ketuntasan sebesar 100% siswa mengalami ketuntasan

belajar. Data tersebut menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II

terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan seluruh siswa

mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan. Dari tabel analisis

tes siklus I dan II presentase ketuntasan belajar dapat diperjelas dengan

(58)

42

Diagram 4.4 presentase ketuntasan siswa

Hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh siswa

menguasai materi pembelajaran yang sudah diajarkan. Hasil belajar dapat

diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang bisa disebut tes hasil

belajar. Ketuntasan belajar bisa dilihat ketika seorang guru telah

memberikan tes evaluasi kepada peserta didiknya dengan ketuntasan individu mencapai angka ≥70 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 80%.

Dari nilai hasil belajar siklus I dan II sudah menunjukkan ketuntasan

belajar klasikal sudah tercapai.

2. Implikasi hasil belajar

Berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi dari siklus I dan II,

peneerapan metode pembelajaran kooperatif skrip dalam pembelajaran

IPA di MI Al – Khoiriyah Mendoh memberikan kesempatan kepada siswa

bekerja dalam kelompok – kelompok kecil unttuk menyelesaikan atau

memecahkan masalah bersama. Dengan diskusi berpasangan siswa merasa

senang dan antusias dalam pembelajaran. Siswa memang dituntut untuk

(59)

43

Hal ini tampak dari hasil tes yang sudah dialksanakan

menunjukkan terdapat peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II.

Pada siklus I diperoleh nilai rata – rata 81.07 dengan presentase 85.71%,

pada siklus II diperoleh nilai rata – rata 88.39 dengan presentase

ketuntasan 100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunujkkan

bahwa dengan menggunakan metode kooperatif skrip pada siswa kelas V

(60)

44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

disajikan dalam bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan metode kooperatif skrip dalam pembelajaran

IPA pada siswa kelas V MI Al – khoiriyah Mendoh, terjadi

peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari

hasil tes yang sudah dilaksanakan menunjukkan terdapat

peningkatan hasil tes pada siklus I dan II. Pada siklus I diperoleh

nilai rata – rata 81,07 dengan presentase ketuntasan 85,71%, pada

siklus II diperoleh nilai rata – rata 88,39 dengan presentase

ketuntasan 100%.

2. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif skrip dapat

meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas V MI Al –

Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun

pelajaran 2014/2015.

B. Saran

Saran dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru hendaknya memmberikan motivasi pada siswa dalam

pembelajaran, karena dengan motivasi siswa lebih berani untuk

(61)

45

2. Guru hendaknya menyiapkan instrumen – instrumen pembelajaran

sebelum proses belajar mengajar berlangsung sehingga

pembelajaran akan berjalan dengan baik.

3. Guru hhendaknya menggunakan alat peraga ataupun media dalam

(62)

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) siklus 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MI Al - Khoiriyah Mendoh

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : V/I

Standar Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

1. Menejelaskan proses daur air 2. Menggambarkan skema daur air

Pertemuan 2

1. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air 2. Menjelaskan cara menjaga kelestarian siklus air

C. Tujuan pembelajaran Pertemuan 1

1. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat memahami pegertian daur air dengan benar

(63)

3. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menggambarkan skema daur air dengan benar

4. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menyebutkan unsur – unsur yang berperan dalam proses daur air dengan benar

5. Melalui tanya jawab, siswa dapat memahami dengan baik bahwa air di

bumi tidak akan habis karena adanya daur air

Pertemuan 2

1. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat memengaruhi daur air

2. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat menyebutkan dengan benar penyebab terganggunya proses daur air

3. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menjelaskan dengan benar dampak yang terjadi bila proses daur air terlambat

4. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat mendeskripsikan dengan benar cara menjaga kelangsungan daur air

5. Melalui Tanya jawab, siswa mampu menjelaskan cara menjaga kelestarian air di lingkungannya dengan baik

D. Materi Pokok

Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Mempengaruhinya

Manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat lepas dari air. Air memang diperlukan bagi kehidupan kita. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik.

1. Daur air

(64)

Perhatikan skema proses daur air di bawah ini!

Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).

Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan.

(65)

2. Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air

Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak kedalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk kedalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air bias terdapat di hitan-hutan. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan.air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor.

Nah, apa kira-kira akibatnya jika daerah peresapan air semakin berkurang? Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai -sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik -titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.

E. Model / Metode Pembelajaran

1. Model : Cooperative Script

1. Kegiatan awal (10 menit)

Apersepsi

(66)

b. Guru mengabsen kehadiaran siswa

c. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk

mengikuti pembelajaran

d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari: “air memberi kehidupan pada semua

makhluk hidup. Dengan demikian, air digunakan secara terus –

menerus oleh semua makhluk hidup. Apakah air yang ada dibumi ini

dapat habis? Sebenarnya air yang ada di bumi ini tidak akan pernah

habis. Akan tetapi, mengapa akhir-akhir ini banyak daerah mengalami kekeringan?”

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan inti (45 menit)

a. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran

b. Guru membagi siswa untuk berpasangan(2 orang) atau teman

sebangku

c. Guru membagikan materi “daur air “

d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara

dan pendengar

e. Siswa secara individu membaca/menyimak materi tentang

pengertian dan proses daur air dan membuat ringkasan daari materi

tersebut yang telah mereka terima(eksplorasi)

f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi

(67)

g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara menyampaikan

hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai

pendengar, tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan

pembicara dan mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok

materi (elaborasi)

h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang

bergantian menjadi pendengar (elaborasi)

i. Setelah selesai bertukar peran mereka berdiskusi secara

berpasanagan tentang gambar skema daur air dan menyebutkan

unsur-unsur yang berperan dalam proses daur air

j. Siswa mempresentasikan hasil mereka didepan kelas

k. Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan

oleh siswa

l. Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai sebab bahwa air

dibumi tidak akan habis karena adanya daur air

m. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa,

kemudian guru mengulangi pelajaran yang belum dipahami oleh

siswa

n. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru memberi penguatan motivasi kepada siswa agar belajar lebih

(68)

b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan yang

akan datang

c. Salam penutup

Pertemuan 2

1. Kegiatan awal (10 menit)

 Apersepsi

a. Salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama

b. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk

mengikuti pembelajaran

c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari;

- Ayo siapa yang bisa menjelaskan proses daur air?

 Guru mengulangi sedikit materi yang sudah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (45 menit)

a. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran

b. Guru membagi siswa untuk berpasangan (2 orang) atau teman

sebangku

c. Guru membagikan materi tentang kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi daur air

d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan

(69)

e. Siswa secara individu membaca / menyimak materi dan membuat

ringkasan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi

daur air dan penyebab terganggunya proses daur air

f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi

pembicara dan yang satu menjadi pendengar

g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara memnyampaikan

hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai pendegar,

tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan pembicara dan

mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok materi

h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang

bergantian menjadi pendengar

i. Setelah selesai bertukar peran mereka berdiskusi tentang dampak yang

terjadi bila proses daur air terhambat dan cara menjaga kelangsungan

suklus air agar tetap terjaga

j. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas

k. Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan

l. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang cara menjaga kelestarian air

di linggkungannya

m. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian

guru menjelaskan materi yang belum diahami oleh siswa

n. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,

(70)

3. Kegiatan penutup

a. Guru memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan selanjautnya

akan diadakan ulangan harian

b. Guru memberikan penguatan motivasi untuk belajar kepada siswa

c. Salam penutup

G. Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Alat/bahan

a. Gambar skema daur air

b. Skrip materi

2. Sumber belajar

a. Buku BSE IPA kelas V karangan Choiril Azmiyawati, hal 145-150

b. Buku BSE IPA kelas V karangan Rositawaty, hal 130-133

H. Penilaian

1. Prosedur : proses dan hasil

2. Rubrik pengamatan keaktifan siswa dan rubric tes formatif.

(71)

Gambar

Tabel 1.1 Ketuntasan hasil tes tengah semester (TTS) siswa kelas 5 MI Al-
Gambar 1. Alur pelaksanaan PTK model kemis dan toggrat
Tabel 2.1
Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kondisi Awal
+4

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Tata Pengaturan Air Propinsi Daerah Tingkat I mempunyai forum Membantu Gubernur dalam melaksanakan wewenang koordinasi tata pengaturan air yang berdasarkan Pasal 8

Merupakan media penggumpulan data berbasis Citra dan Spasial untuk mendukung informasi lingkungan, yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada proses

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara komunikasi efektif dengan perilaku caring perawat terhadap pasien di ruang Asoka RSUD Jombang.. Sebagai

Dilihat dari tujuannya, jenis penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian deskriptif dan penelitian ekplanatori. Disebut penelitian deskriptif karena penelitian ini

Maintenance atau perawatan adalah suatu usaha atau tindakan reparasi yang dilakukan agar kondisi dan performance dari mesintetapterjaga, namun dengan biaya

Ada juga yang mengajarkan “al-Fiqh alā madzāhibul arba’ah .” Ada juga yang memasukkan pelajaran aswaja ( ahli sunnah wal jama’ah ) masuk kedalam kurikulum pesantren. Karena

Dari 4 hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, belum ada yang membahas mengenai kekerasan simbolik dalam iklan politik televisi yang akan

â Aplikasi Penjualan Pada Showroom Mega Surya Prima Motor Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000â ini akan membantu mengatasi proses transaksi penjualan supaya