TINGKAT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI KELAS X
SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh : Ardian Septiantono
031114017
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iii
“Semua ini berjalan seperti haln
ya pergantian matahari dan rembulan
Kita diciptakan begitu dinamis, ada yang hilang dan ada yang datang
Dalam kekurangan kita bisa melihat kelebihan
dan dalam kelebihan kita bisa berbuat lebih”
-Ard-
PERSEMBAHAN :
vi ABSTRAK
TINGKAT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI KELAS X
SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
Ardian Septiantono Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas X SMA GAMA Yogyakarta yang berjumlah 59 siswa (33 siswa putera dan siswi puteri).
Masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera kelas X dalam SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009? (2) Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa puteri kelas X dalam SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009? (3) Apakah ada perbedaan antara tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera dan siswa puteri kelas X SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009?
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri dengan jumlah pernyataan sebanyak 80 item. Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan semua unsur kegiatan belajar mandiri siswa.
vii
Ardian Septiantono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This research was a descriptive research using survey method. The population of this research was limited population, they were all of the students both boys and girls in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta, that consisted of 59 students (boys = 33 and girls = 26).
The problems of this research were: (1) How is the independent studying activity level of boys student in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta in 2008/2009? (2) How is the independent studying activity level of girls student in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta in 2008/2009? (3) Is there any difference in the independent studying activity level among boys and girls in grade X in GAMA Senior High School Yogyakarta in 2008/2009?
The instrument in this research was questionnaire about the independent studying activity level of students which consisted of 80 statements. The instrument in this research was based on the problems of research, the variable of research, theoretical review, and all about element of study habit in Economic subject.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan tulus memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin melakukan penelitian ini.
3. SMA GAMA Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima penulis untuk melakukan penelitian.
4. BAPEDA Kabupaten Sleman dan Dinas yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
ix
7. Ibu Dian,Spd guru Bimbingan dan Konseling SMA GAMA Yogyakarta yang telah membantu penulis untuk mengurus ijin penelitian.
8. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis selama kuliah serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, yaitu: Ibu Retha, Pak Fajar, Pak Wens, Pak Sinurat, Pak Adi, Pak Tatung, Ibu Retno, Ibu Maslichah, Pak Puji, Pak Medi, Pak Masidjo, Ibu Setyandari, Dokter Lusi, Pak Pranowo, Ibu Amitya, Pak Wahana, Ibu Nina, Pater Sudiarja, Pak Pratik, Suster Milburga, dan Pak Samana.
9. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar.
10. Orangtuaku tercinta bapak Sumartono dan ibu Sutarni atas doa, dukungan, perhatian dan biaya yang telah diberikan kepada penulis serta adiku Sinta atas kegembiraan yang diberikan.
x
12. Oky Widyastuti yang sudah memberikan doa, nazar, serta sentuhan terakhir dalam penyelesaian skripsi dan kuliah penulis.
13. Para siswa kelas X SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 atas kontribusinya dalam pengisian kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih.
Yogyakarta, 30 Oktober 2008
xi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......… ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .. vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1. Tujuan Penelitian ...,... 5
2. Manfaat Penelitian ... 5
D. Batasan Variabel ... 5
BAB II. KAJIAN TEORITIS ... 7
xii
1. Pengertian Pendidikan SMA ... 7
2. Kurikulum SMA………… ... 9
a. Pengertian Kurikulum Sekolah………. 9
b. Isi Kurikulum………. 9
c. Struktur……….… 10
B. Kegiatan Pendidikan SMA ... 11
1. Pengajaran di Kelas……….. ... 11
a. Kegiatan Guru dan Siswa di dalam Kelas……….. 11
b. Latihan Siswa di Luar Kelas……… 12
2. Kegiatan Bimbingan Belajar ... 12
a. Latihan Cara Belajar Dengan Sumber Belajar Tertulis……. 12
b. Latihan Cara Belajar Dengan Sumber Belajar Bahan Masyarakat… 14 C. Kegiatan Belajar Mandiri…… ... 15
1. Pengertian Belajar Mandiri…… ... 15
2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mandiri... 16
D. Jenis Kelamin dan Tingkat Kegiatan belajar mandiri………….. 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Jenis Penelitian ... 22
B. Alat Pengumpul Data ... 22
1. Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa……... 22
2. Skoring……… 23
3. Kategori Tingkat Belajar Mandiri Para Siswa……… 24
xiii
D. Pengumpulan Data ... 27
1. Tahap Persiapan ... 27
2. Tahap Pelaksanaan ... 28
E. Teknik Analisis Data ... 28
1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas ... 28
2. Mean……… 29
3. Chi-Kuadrat……… 30
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……....... 31
A. Hasil Penelitian ... 31
1. Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Putera………… 31
2. Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri………… 32
3. Uji Hipotesis……… 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
BAB V. PENUTUP……….... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
xiv DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X……… ... 10 Tabel 2. Kisi-Kisi Kuesioner Belajar Mandiri siswa ... 23 Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat
Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Kelas X
SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009... 26 Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ... ………… 26 Tabel 5. Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Putera Kelas X
SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009………... 31 Tabel 6. Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri Kelas X
xv
Lampiran 2. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Puteri Kelas X SMA GAMA Yogyakarta
Tahun Ajaran 2008/2009 ...,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,... 46 Lampiran 3. Skor-Skor Kuesioner Kegiatan Belajar Mandiri
Para Siswa Puteri Kelas X SMA GAMA Yogyakarta
Tahun Ajaran 2008/2009 ... 62 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rentang kehidupan manusia terdapat dua titik penting yaitu kelahiran dan kematian. Dalam rentang hidupnya tersebut manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan diri. Perkembangan dalam rentang kehidupan itu dapat dibedakan menjadi tiga ruas waktu. Pertama, perkembangan dalam ruas waktu sebelum bersekolah, dimulai sejak kelahiran sampai anak bersekolah. Dalam ruas ini anak lebih dominan bertumbuh dan berkembang di dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Kedua, ruas waktu selama bersekolah, dimulai sejak anak mulai bersekolah hingga anak tidak lagi bersekolah. Dalam ruas ini anak mulai mendapat sebutan sebagai seorang siswa dan anak mulai melakukan kegiatan pembimbingan, kegiatan pengajaran dan kegiatan pelatihan bersama-sama dengan teman seusianya. Dalam ruas ini anak berada di sekolah dan tetap berada dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Ketiga perkembangan dalam ruas waktu sesudah menamatkan sekolah, dimulai sejak setiap orang menamatkan sekolah dengan menjalankan kehidupannya dalam keluarga maupun dalam masyarakat, seperti bekerja dan sebagainya.
dalam sekolah. Hal ini berarti anak memiliki waktu belajar lebih banyak dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Mayarakat memiliki harapan dan standar yang berbeda terhadap perilaku pria dan wanita. Istilah peran sosial ditujukan pada aturan-atuaran budaya mengenai seseoramg dengan jenis kelamin tertentu harus berlaku. Terdapat harapan dan standar yang berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan. Sebagai anak laki-laki dan perempuan diharapkan mempelajari ketrampilan-ketrampilan yang berbeda dan mengembangkan kepribadian yang berbeda. Dengan begitu masyarakat juga memiliki harapan tertentu mengenai kegiatan belajar mandiri.
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan individu manusia dan binatang dengan menggunakan diri dan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri, seperti terampil dalam menggunakan tangan, kegiatan ini semata-mata ditentukan oleh individu tersebut (Winkel.1996:53). ”Learning consist in studying books, answering
3
sikap dan pola tingkah laku. Kegiatan belajar siswa dengan menggunakan bahan teks tertulis dapat dilakukan atas kemauan siswa sendiri. Apabila siswa melakukan kegiatan belajar atas kemauannya sendiri, maka siswa tersebut melakukan kegiatan belajar mandiri.
Tujuan pendidikan yang tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (DepDikNas,2003:18). Dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut, sekolah memegang peranan penting. Sekolah sendiri juga mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Sekolah menjadi tempat pendidikan kedua (setelah keluarga) dengan guru sebagai pengganti orang tua.
Pengertian belajar jika diterapkan di sekolah, maka siswa belajar berarti siswa melakukan kegiatan mengolah bahan ajar atau bahan bimbingan atau bahan latihan sehingga siswa memperoleh kemampuan baru dan menyempurnakan kemampuan yang sudah dimiliki. Siswa belajar dalam empat situasi yaitu :
1. Siswa belajar tatap muka, yaitu siswa berlatih bahan ajar secara langsung dengan mengikuti tuntunan dari guru.
3. Siswa belajar mandiri, yaitu siswa berlatih bahan ajar yang menjadi program pendidikan sekolah tanpa kehadiran guru dan tanpa ditugaskan oleh guru (Skager,1984:118).
4. Siswa belajar kreatif atau belajar produktif atau belajar inovatif, yaitu siswa berlatih sendiri untuk menyelesaikan masalah-masalah hidup yang ia hadapi dengan pengetahuan yang sudah ia pelajari.
Kegiatan belajar siswa ditentukan oleh tujuan apa yang ingin dicapai oleh siswa. ”The learning situation was dominated by a purpose and goal set
up by the learner” (Burton.1952:10). Keteraturan siswa melakukan kegiatan belajar mandiri membantu siswa dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Keteraturan kegiatan belajar mandiri, didasarkan pada rencana kegiatan atau jadwal yang disusun oleh siswa.
Kegiatan siswa melakukan belajar di dorong oleh motif tertentu. Ada motif ingin tahu lebih,ada motif aktualisasi diri dan ada motif diri penyebab, motif ingin memiliki kompetensi untuk bergaul dengan lingkungan. Motif merupakan kekuatan dalam melakukan kegiatan belajar. Keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya akan mendorong siswa semakin tekun mengerjakan tugas-tugas pelajaran.
B. Perumusan Masalah
5
2. Bagaimana tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?
3. Apakah ada perbedaan antara tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putra kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 dan tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putra dan putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.
D. Batasan Variabel
pelajaran, membuat ringkasan, persiapan menempuh ujian, seperti yang diukur dengan Kuesioner Tingkat Belajar Mandiri Siswa dan ditunjuk melalui skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa yaitu rendah dan tinggi.
7 BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pedidikan Sekolah Menengah Atas 1. Pengertian Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga pendidikan umum, sebagai kelanjutan Sekolah Menengah Pertama. Penyelenggaraan sekolah menengah dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, kecakapan, dan ketrampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan lanjutan. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 menegaskan pendidikan adalah
““Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5).
Pendidikan SMA dilakukan secara terpogram, terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Sebelum melaksanakan pendidikan formal anak-anak telah mendapatkan pendidikan informal. Pendidikan informal yang diperoleh anak adalah di lingkungan keluarga.
dewasa. Anak-anak akan tumbuh dan berkembang pertama kali dalam lingkungan keluarga. orang tua membiasakan anak untuk mempelajari norma-norma yang berlaku di masyarakat, antara lain : norma-norma dalam agama, etika dalam pergaulan, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Setelah anak mempelajari berbagai norma yang berlaku di masyarakat, maka anak mengalami pendidikan di dalam lingkungan masyarakat. Semakin lama maka anak akan menjadi orang dewasa yang melalui suatu proses yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari anak. Peran keluarga, masyarakat dan sekolah akan membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional. Pendidikan SMA melaksanakan fungsi pendidikan nasional. Fungsi Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, pasal 3, tentang SISDIKNAS adalah sebagai berikut :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 8).
9
2. Kurikulum Sekolah Menengah Atas a. Pengertian kurikulum sekolah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal I Tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa kurikulum adalah:
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).
Kurikulum merupakan sejumlah pengalaman yang harus dilalui siswa pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pengalaman tersebut dialami tiap-tiap siswa mulai tingkat pertama hingga tingkat terakhir. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
b. Isi kurikulum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37 ayat 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa :
“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Ketrampilan, dan Muatan Lokal” (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).
.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pemdidikan formal, non formal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntunan lingkungan yang selalu berkembang seta arah pengembangan manusia seutuhnya.
c. Struktur
Struktur kurikulum SMA menurut Peraturan Menteri Pendidiakn Nasional Nomor 22 Tahun 2006 sebagai berikut :
Tabel 1. Struktur kurikulum SMA kelas X
Komponen
Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 2 2
7. Biologi 2 2
8. Kimia 2 2
9. Sejarah 1 1
10. Geografi 1 1
11. Ekonomi 2 2
12. Sosiologi 2 2
11
14. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan
Kesehatan
2 2
15.Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
16.Ketrampilan/Bahasa Asing 2 2
B. Muatan Lokal 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 38 38
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
B. Kegiatan Pendidikan Siswa SMA 1. Pengajaran di Kelas
Peranan guru dan siswa di dalam kelas sangat penting dalam mencapai tujuan dari setiap mata pelajaran. Guru dan siswa bersama-sama mengolah bahan pelajaran agar fungsi dan tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan baik. Tugas seorang guru dan siswa dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa.
1) Kegiatan guru dan siswa di dalam kelas
Kegiatan tiap-tiap siswa di dalam kelas adalah mendengarkan setiap penjelasan bahan materi mata pelajaran yang diberikan oleh guru, mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, mengikuti petunjuk guru serta menggunakannya dalam berbagai latihan dalam rangka memahami materi bahan mata pelajaran. Latihan-latihan ini akan membentuk kebiasaan siswa di dalam belajar.
2) Latihan siswa di luar kelas 1) Pekerjaan Rumah
Tiap-tiap siswa diharapkan dapat memahami bahan materi mata pelajaran dengan baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di luar kelas tiap siswa berlatih memahami materi bahan mata pelajaran yang diberikan oleh guru melalui kegiatan latihan, misalnya latihan mengerjakan soal, membuat ringkasan, dan sebagainya. Latihan ini juga dilakukan siswa untuk memahami materi bahan mata pelajaran. Latihan di luar kelas yang merupakan tugas yang diberikan oleh guru disebut dengan Pekerjaan Rumah atau PR.
2) Latian Mandiri
13
2. Kegiatan Bimbingan Belajar
a. Latihan cara belajar dengan sumber belajar bahan tertulis
Siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang ditentukan oleh sekolah dapat menggunakan sumber bahan tertulis, meliputi : buku teks atau buku paket, modul, catatan-catatan pribadi, atau dapat juga dari media cetak. Tiap-tiap bahan kemudian dikaji dan dipelajari tiap siswa untuk memperoleh pemahaman materi bahan mata pelajaran dengan menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Berikut uraian mengenai SQ3R
1) Langkah Orientasi (Survey)
Pada langkah ini siswa mengamati secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai isi tiap judul bukudan membuat nomor urut buku yang akan dibaca. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa.
2) Langkah Bertanya (Question)
Pada langkah ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada hasil orientasi dan pertanyaan-pertanyaan ini akan dicari jawabannya lebih lanjut. Pertanyaan ini mengenai kata-kata baru yang belum dimengerti oleh siswa, isi masing-masng kalimat, dan isi tiap alinea. Pertanyaan-pertanyaan ditulis secara berurutan mengikuti bagian-bagian bahan tertulis.
Pada langkah ini siswa membaca untuk mencari jawaban-jawaban terhadap petanyaan-pertanyaan seperti yang disebutkan pada nomor 2 di atas. Tujuan utama dari kegiatan membaca dengan cara ini adalah siswa memahami secara terinci isi bacaan.
4) Langkah Merumuskan (Recite)
Pada langkah ini siswa merumuskan kembali dalam bahasa sendiri arti kata-kata baru, isi kalimat, dan isi alinea. Disini terletak makna
“mereproduksi”. Dengan langkah ini siswa dapat mengetahui
apakah yang dibaca benar atau tidak dilihat dari isi bacaan. Dengan langkah ini pengetahuan dan pengertian siswa terhadap isi bacaan menjadi jelas dan tegas.
5) Langkah Merangkum (Review)
Pada langkah ini siswa merangkum atau memadukan semua yang sudah dirumuskan menjadi satu keseluruhan. Dengan langkah ini siswa memperdalam pengetahuan dan pengetiannya terutama tentang hubungan-hubungan isi bahan satu sama lain, juga dengan pengetahuan dan pengertian yang sudah dimilikinya.
b. Latihan cara belajar dengan sumber belajar bahan masyarakat
15
Bahan yang diperoleh kemudian dikaji dan dipelajari oleh siswa menggunakan metode proyek sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi bahan mata pelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode proyek adalah :
1) Siswa memilih permasalahan hidup sehari-hari yang menarik perhatiannya dan yang ingin ia pecahkan. Siswa menyadar permasalahan ini. Siswa lalu menegaskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
2) Siswa mengajukan jawaban-jawaban sementara berdasarkan pengetahuan yang sudah ia miliki atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3) Siswa melakukan observasi lapangan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.
4) Siswa menganalisis informasi-informasi terkumpul dan mengkaitkan dengan tiap-tiap pertanyaan yang telah ia rumuskan. 5) Siswa membandingkan hasil-hasil analisis dengan jawaban
sementara yang telah ia kemukakan di atas dan pada akhirnya menarik kesimpulan-kesimpilan akhir.
C. Kegiatan Belajar Mandiri 1. Pengertian Belajar Mandiri
“studying independently is obsiviously indicate of self direction” (Skager,1984:104). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri dilaksanakan akan keinginan atau inisiatif siswa sendiri dengan begitu siswa memiliki kesempatan untuk memilih waktu untuk ia belajar dan bahan ajar yang akan ia gunakan. Belajar mandiri merupakan sarana untuk mengembangkan pibadi siswa. Kegiatan belajar mandiri siswa dapat mengembangkan kemampuan dan kompetensi-kompetensinya yang selanjutnya dapat ia gunakan untuk mendapatkan informasi-informasi baru dari lingkungan sekitarnya sehingga membuat siswa semakin mandiri, bertanggung jawab dan semakin mengenal situasi di lingkungan sekitarnya.
Siswa yang melakukan kegiatan belajar mandiri dapat dibedakan menjadi dua tingkat yaitu : siswa yang tingkat belajar mandirinya tinggi dan siswa yang tingkat belajar mandirinya rendah (Skager,1984:177).
2. Langkah-Langkah Belajar Mandiri
Siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mandiri menggunakan beberapa langkah yaitu :
a. Siswa merumuskan masalah yang sudah ia sadari dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
17
c. Siswa melakukan observasi untuk memperoleh data yang diperlukan.
d. Siswa menganailis data yang terkumpul dengan melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi.
e. Siswa menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.
3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mandiri
a. Cara menggunakan catatan tiap mata pelajaran
Siswa melakukan observasi untuk memperoleh data yang diperlukan melalui buku catatan tiap mata pelajaran siswa dengan membaca catatan tersebut, menghafal informasi, merumuskan pemahaman, memecahkan masalah,terampil menggunakan alat, dan menanamkan sikap. Data-data yang sudah didapat dari buku catatan kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.
b. Cara menggunakan buku pelajaran
didapat dari buku pelajaran kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan. c. Cara menggunakan buku kamus
Siswa menggunakan buku kamus untuk mencari arti kata-kata yang baru yang belum ia pahami. Setelah siswa menemukan arti kata-kata tersebut siswa menghafalkan artinya dan menggunakannya untuk membantu dia dalam mempelajari sumber bahan yang lain. Arti-arti kata yang sudah didapat kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi.
d. Cara menggunakan buku ilmu
Cara belajar siswa dengan buku ilmu bertujuan untuk menambah penguasaan ilmu yang diperlukan oleh siswa untuk mengerjakan soal-soal. Siswa menggunakan metode SQ3R untuk mempelajari buku ilmu. Data-data yang sudah didapat dari buku ilmu kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.
19
Cara belajar siswa menggunakan sumber bahan rekaman adalah dengan menghafal bahan rekaman dan berlatih ulang, pada akhirnya siswa merumuskan ulang apa yang didapatnya dan memahaminya. Data-data yang sudah didapat dari bahan rekaman kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan.
f. Cara menggunakan radio dan televisi
Cara siswa menggunakan bahan radio dan televisi adalah siswa menghafal program-program yang sesuai dengan kebutuhannya dan kemudian siswa merumuskan kembali dan memahaminya. Data-data yang sudah didapat dari radio dan televisi kemudian dianalisis untuk melihat hubungan data satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang dihadapi. Siswa kemudian menggunakan hasil analisis itu untuk menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan-kesimpulan, dan siswa
g. Cara menggunakan bahan masyarakat
21 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.
“Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan” (Furchan, 1982:415). Survei ini bertujuan mengumpulkan informasi tentang kegiatan belajar mandiri para siswa kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
B. Alat Pengumpul Data
1. Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa.
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner belajar mandiri siswa
No Aspek No Item
1. Cara menggunakan catatan tiap mata pelajaran a. Dilakukan secara sendiri
b. Dilakukan bersaman teman
1-4 5-8 2. Cara menggunakan buku pelajaran
a. Dilakukan secara sendiri b. Dilakukan bersama teman
9-13 14-18 3. Cara menggunakan buku kamus
a. Dilakukan sendiri
b. Dilakukan bersama teman
19-23 24-28 4. Cara menggunakan buku ilmu
a. Dilakukan sendiri
b. Dilakukan bersama teman
29-33 34-38 5. Cara menggunakan bahan rekaman
a. Dilakukan sendiri
b. Dilakukan bersama teman
39-43 44-48 6. Cara menggunakan radio dan televisi
a. Dilakukan sendiri
b. Dilakukan bersama teman
49-59 60-70 7. Cara menggunakan bahan masyarakat
a. Dilakukan sendiri
b. Dilakukan bersama teman
71-75 76-80
2. Skoring
23
3. Kategori tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa
Ada dua kategori tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa yaitu rendah dan tinggi. Penentuan kategori ini berdasarkan pertimbangan :
a. Dalam perkembangan diri siswa berkaitan dengan hal tertentu, ada siswa yang maju seperti yang diharapkan dan ada siswa yang belum. Begitupun dalam perkembangan kegiatan belajar mandiri siswa. Keadaan semacam ini biasa digunakan dalam bimbingan, misalnya ada siswa yang menyesuaikan diri dengan baik dan ada siswa yang belum.
b. Pendekatan kualitatif yang digunakan untuk memahami keadaan variabel biasa menggunakan nilai-nilai statistik seperti Mean, Median dan Mode. Berkaitan dengan pertimbangan nomor a di atas nilai statistik yang tepat digunakan adalah Mean. Skor M termasuk kategori tinggi. Skor < M termasuk kategori rendah. 4. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas menunjuk pada “sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang sebenarnya diukur oleh alat tersebut” (Furchan, 1982:281). Validitas suatu alat selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan alat yang bersangkutan (Furchan, 1982:282). Validitas ini disebut validitas isi. Item-item kuesioner disusun berdasarkan uraian BAB II mengenai belajar mandiri siswa SMA.
Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, dan kajian teoritis dengan maksud item-item kuesioner mengenai hal-hal yang harus diukur (valid). Tingkat validitas kuesioner ditunjukan oleh koefisien validitas.
b. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada “derajat keajekan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 1982).
25
Koefisien validitas dan reliabilitas Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa Kelas X SMA GAMA Yogyakarta adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009
Koefisien Hasil Penelitian
Reliabilitas 0,94
Validitas 0,97
Koefisien reliabilitas dan validitas diinterpretasikan dengan mengacu pada pedoman yang dikemukakan oleh Garrett (1967 : 176) berikut ini:
Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,70 - ±1,00 Tinggi – sangat tinggi
0,40 - ±0,70 Cukup
0,20 - ±0,40 Rendah
C. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua siswa putera dan puteri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. Sebanyak 59 siswa (26 putera dan 33 puteri). Populasi ini merupakan populasi terbatas.
D. Pengumpulan Data
Kuesioner yang telah disusun dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Penelitian dilaksanakan 3 kali yaitu pada tanggal 23-25 Juli 2008 di SMA GAMAYogyakarta yang melibatkan 26 siswa puteri dan 33 siswa putera.
1. Tahap Persiapan
a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMA GAMA Yogyakarta melalui guru BK.
b. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling.
c. Mengurus Surat Pengantar Penelitian di BAPEDA Kabupaten Sleman.
27
e. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Bimbingan dan Konseling untuk pengaturan jadwal penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Datang ke sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan. b. Masuk ke kelas dan memperkenalkan diri kepada para siswa. c. Membagikan kuesioner dan menjelaskan tujuan pengisian
Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa
d. Mempersilahkan siswa mengisi Kuesioner Tingkat Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Siswa.
e. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi siswa. E. Teknik Analisis Data
1. Perhitungan koefisien reliabilitas kuesioner dengan teknik belah dua gangsal-genap:
Langkah :
a. Menghitung koefisien reliabilitas dengan rumus :
rtt= xy xy r r
1 2
(Guilford, 1965 : 457)
Keterangan :
tt
xy
r : Koefisien korelasi skor ganjil-genap
b. Menghitung koefisien validitas ( oo t
r ) dengan rumus:
oo t
r = rtt (Guilford, 1965 : 443)
Keterangan Rumus :
oo t
r : Koefisien validitas
tt
r : Koefisien reliabilitas
2. Mean
Mean merupakan nilai kelompok yang dipandang konstan dan karena itu digunakan untuk menetapkan batas tinggi atau rendah suatu
skor. Skor yang < Mean dikategorikan rendah. Skor yang ≥ Mean
dikategorikan tinggi. Perhitungan mean skor total menggunakan :
N X M
Keterangan Rumus : M : Mean
X : Jumlah skor
29
4. Chi-Kuadrat
Chi-Kuadrat digunakan untuk menghitung perpedaan tingkat belajar mandiri siswa putera dan siswa puteri. Perhitungan perbedaan tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa kelas X SMA GAMA YOGYAKARTA menggunakan derajat kebebasan (db)= 1 dengan taraf signifikansi 5%= 3, 841. Rumus yang digunakan dalam menghitung Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:
2
=
) D B ( ) C A ( D C B A 2 2 N BC AD N Keterangan :2 : Chi-Kuadrat
N : Jumlah subjek
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Putra Kelas X
Tingkat kegiatan belajar mandiri digolongkan menjadi dua tingkat yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor yang termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi adalah Mean total. Mean total adalah 177. Skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi dalam tingkat kegiatan belajar mandiri. Skor < Mean termasuk kategori rendah dalam tingkat kegiatan belajar mandiri. Penggunaan dua kategori yaitu rendah dan tinggi berdasarkan pertimbangan bahwa (1) dalam perkembangan diri siswa, ada siswa yang maju seperti yang diharapkan dan ada siswa yang belum, (2) pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk memahami keadaan variabel nilai Mean. Hasil analisis disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 5. Tingkat Kebiasaan Belajar Mandiri para siswa putera kelas X SMA GAMA Tahun Ajaran 2008/2009.
Kegiatan belajar mandiri para siswa putra
kelas X ∑ f
Tinggi 10
Rendah 23
∑ f 33
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar mandiri (69,70%)
31
lebih banyak daripada jumlah siswa putera yang termasuk dalam kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (30,30%).
2. Tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
Tingkat kegiatan belajar mandiri digolongkan menjadi dua tingkat yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor yang termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi adalah Mean total. Mean total adalah 177. Skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi dalam tingkat kegiatan belajar mandiri. Skor < Mean termasuk kategori rendah dalam tingkat kegiatan belajar mandiri. Hasil analisis disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 6. Tingkat Kebiasaan Belajar Mandiri para siswa puteri kelas X SMA GAMA Tahun Ajaran 2008/2009.
Kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X
Jumlah
Tinggi 18
Rendah 8
Jumlah Siswa 26
3. Uji Hipotesis
a. Hipotesis penelitian
Ada perbedaan signifikan antara tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera dan puteri kelas X SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.
b. Hipotesis statistik
Jumlah siswa putera berbeda secara signifikan dengan jumlah siswa puteri dalam tingkat kegiatan belajar mandiri.
c. Hipotesis nol
Jumlah siswa putera tidak berbeda secara signifikan dengan jumlah siswa puteri dalam tingkat kegiatan belajar mandiri.
Uji hipotesis dengan mengunakan teknik Chi-Kuadrat. Perhitungan nilai Chi-Kuadrat dengan menggunakan data pada tabel 2 × 2 berikut ini.
Tabel 7. distribusi frekuensi kegiatan belajar mandiri para siswa kelas X SMA GAMA tahun ajaran 2008/2009.
JK
TKM
L
P
∑
T
10
18
28
R
23
8
31
33 2
=
) D B ( ) C A ( D C B A 2 2 N BC AD N=
858 868 5 , 29 414 180 59²
=
744744 5 , 29 234 59²
= 744744 69432,25 59 = 744744 75 , 40965022
=
5.5B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa X SMA GAMA Yogyakarta adalah :
1. Tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putra kelas X SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 tergolong rendah. Jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar mandiri (69,70%) lebih banyak daripada jumlah siswa putera yang termasuk dalam kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (30,30%).
2. Tingkat kegiatan belajar mandiri para siswi putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 tergolong tinggi. Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (69,23%) lebih banyak daripada jumlah siswa yang termasuk kategori rendah tingkat kegiatan belajar mandiri (30,77%).
3. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera dan puteri kelas X SMA GAMA Yogyakarta.
35
memahami bahan mata pelajaran sekolah, sehingga hasil akademik yang ia peroleh rendah. Sebaliknya, siswa yang melaksanakan kegiatan belajar mandiri dengan rutin dan teratur akan semakin memahami bahan mata pelajaran di sekolah, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan hasil akademik yang tinggi semakin besar.
Kegiatan belajar mandiri yang rutin dan teratur dalam mempelajari bahan mata pelajaran dibentuk oleh siswa dengan membuat jadwal belajar. Siswa yang memiliki jadwal belajar biasanya akan lebih menyadari tugasnya sebagai seorang siswa. Jadwal belajar siswa akan membantu siswa untuk menaati waktu belajar siswa. Kegiatan belajar mandiri yang baik yang rutin dan teratur diharapkan dapat membawa hasil belajar yang baik bagi siswa, sehingga siswa dapat mempertahankan kegiatan belajar mandirinya.
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini ada tiga :
1. Jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar mandiri (69,70%) lebih banyak daripada jumlah siswa putera yang termasuk dalam kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (30,30%).
2. Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (69,23%) lebih banyak daripada jumlah siswa yang termasuk kategori rendah tingkat kegiatan belajar mandiri (30,77%).
3. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putera dan puteri kelas X SMA GAMA Yogyakarta.
B. Saran
1. Kegiatan sekolah, khususnya kegiatan bimbingan belajar terus dikembangkan dengan kerjasama antara guru pembimbing dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan staf pengajar yang lain, demi perkembangan siswa. Program bimbingan belajar dipusatkan pada pengembangan kegiatan belajar mandiri bagi para siswa yang sudah memiliki tingkat kegiatan belajar mandiri tinggi. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan guru pembimbing menunjuk dan melatih tiap siswa menggunakan metode SQ3R dalam mempelajari sumber bahan tertulis. Siswa yang sudah memiliki tingkat kegiatan belajar mandiri tinggi menggunakan metode SQ3R sebagai cara baru baginya dalam mempelajari sumber bahan tertulis. Dengan demikian diharapkan siswa yang sudah memiliki tingkat kegiatan belajar mandiri tinggi dapat mempertahankan dan mengembangkan cara belajarnya dalam mempelajari sumber bahan tertulis dengan menggunakan metode SQ3R secara teratur.
39
DAFTAR PUSTAKA
Burton, William H. 1952. The Guidance Of Learning Activities. 2nd Ed. New
York: Appleton - Century - Crofts, Inc.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Garrett, Henry E. 1967. Statistics In Psychology And Education. 6th. Ed. London:
Logmans, Green and Co Ltd.
Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4th. Ed.
New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Langeveld, M.J. 1972. Terj. Beknopte Theoretische Paedagogiek. Jakarta: Nasco. Lengrand, Paul.1975. An Introduction to Lifelong Education. New York :
Pergamon Press.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Sears, David O. Dkk.1985. Terj. Psikologi Sosial. 5th.Ed. Jakarta: Erlangga Shertzer, Bruce & Shelley C. Stone. 1981. Fundamentals Of Guidance. 4th. Ed.
Boston: Houghton Mifflin Company.
Lampiran 1
Kuesioner Kegiatan Belajar Mandiri
1. Kata Pengantar
Kuesioner ini tentang kegunaan kegiatan belajar mandiri yang Anda lakukan. Saya minta kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini dengan teliti dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Kuesioner ini bersifat rahasia dan jawaban Anda tidak mempengaruhi nilai rapor. Anda tidak perlu menuliskan nama pada kuesioner ini.
2. Petunjuk Kerja
Pada halaman berikut ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai
“Kegiatan belajar mandiri yang Anda lakukan di luar sekolah”. Pernyataan-pernyataan dengan skala bertingkat Selalu (SL), Banyak Kali (BK), Kadang-Kadang (KK) dan Tidak Pernah (TP). Anda memilih satu kemungkinan yang cocok dengan keadaan Anda.
Secara praktis, langkah-langkah menjawab kuesioner ini adalah : a. Baca setiap pernyataan dalam kuesioner ini !
A. Identitas 1. Jenis kelamin :………….
2. Kelas :…………..
B. Kuesioner
KUESIONER TINGKAT BELAJAR MANDIRI PARA SISWA
No
Pernyataan SL B
K K
K T
P
1.
Saya menghafalkan bahan mata pelajaran dari buku catatan saya.2.
Saya merumuskan kembali pemahamanmengenai bahan mata pelajaran dari buku
catatan saya.
3.
Saya berlatih ulang soal-soal mata pelajaran daribuku catatan saya.
4.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran daribuku catatan untuk mencari hubungannya
dengan soal-soal yang saya hadapi.
5.
Saya menghafalkan bahan mata pelajaran daribuku catatan bersama teman-teman saya.
6.
Saya merumuskan kembali pemahamanmengenai bahan mata pelajaran dari buku
7.
Saya berlatih ulang soal-soal mata pelajarandari buku catatan bersama teman-teman saya.
8.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran daribuku catatan untuk mencari hubungannya
dengan soal-soal yang saya hadapi bersama
teman-teman.
9.
Saya membaca bahan mata pelajaran dari buku pelajaran saya.10.
Saya menghafalkan bahan mata pelajarandari buku pelajaran saya.
11.
Saya merumuskan kembali pemahaman mengenai bahan mata pelajaran dari buku pelajaran saya.12.
Saya berlatih soal-soal mata pelajaran dari buku pelajaran saya.13.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran dari buku pelajaran untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi.14.
Saya membaca bahan mata pelajaran dari buku15.
Saya menghafalkan bahan mata pelajaran dari buku pelajaran bersama teman-teman saya.16.
Saya merumuskan kembali pemahaman mengenai bahan mata pelajaran dari buku pelajaran bersama teman-teman saya.17.
Saya berlatih soal-soal mata pelajarandari buku pelajaran bersama teman-teman saya.
18.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran dari buku pelajaran untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi bersama teman-teman.19.
Saya mencari arti kata baru dari buku kamus.20.
Saya mencatat arti kata baru dari buku kamus.21.
Saya menghafalkan arti kata baru dari buku kamus.mempelajari bahan mata pelajaran yang lain.
23.
Saya menganalisis arti kata baru yang saya dapat untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi.24.
Saya mencari arti kata baru dari bukukamus bersama teman-teman saya.
25.
Saya mencatat arti kata baru dari buku kamus bersama teman-teman.26.
Saya menghafalkan arti kata baru dari buku kamus bersama teman-teman.27.
Saya menggunakan arti kata baru daribuku kamus untuk membantu saya mempelajari bahan mata pelajaran yang lain bersama teman-teman.
28.
Saya menganalisis arti kata baru untuk mencarihubungannya dengan soal-soal yang saya
hadapi bersama teman-teman.
29.
Saya membaca bahan mata pelajaran dari buku ilmu.dari buku ilmu yang saya baca.
31.
Saya merumuskan kembali pemahaman mengenai bahan mata pelajaran dari buku ilmu yang saya baca.32.
Saya berlatih soal-soal mata pelajaran dari buku ilmu yang saya baca.33.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran dari buku ilmu untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi.34.
Saya membaca bahan mata pelajaran dari buku ilmu bersama teman-teman saya.35.
Saya menghafalkan bahan mata pelajarandari buku ilmu yang saya baca bersama teman-teman saya.
36.
Saya merumuskan kembali pemahaman mengenai bahan mata pelajaran dari buku ilmu yang saya baca bersama teman-temanteman-teman saya.
38.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran dari buku ilmu untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi bersama teman-teman.39.
Saya mendengarkan bahan mata pelajaran dari bahan rekaman.40.
Saya menghafalkan bahan mata pelajaran dari bahan rekaman.41.
Saya merumuskan kembali isi bahan mata pelajaran dari bahan rekaman yang saya dengarkan.42.
Saya berlatih bahan mata pelajaran dari bahan rekaman.43.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran dari bahan rekaman untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi.45.
Saya menghafalkan bahan mata pelajaran dari bahan rekaman bersama teman-teman saya.46.
Saya merumuskan kembali isi bahan mata pelajaran dari bahan rekaman yang saya dengarkan bersama teman-teman saya.47.
Saya berlatih bahan mata pelajaran dari bahan rekaman bersama teman-teman saya.48.
Saya menganalisis bahan mata pelajaran dari bahan rekaman untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi bersama teman-teman.49.
Saya menghafal siaran radio yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.50.
Saya mendengar siaran di radio yangdi radio yang saya dengar.
52.
Saya merumuskan kembali informasi dari siaran di radio yang saya dengar.53.
Saya menganalisis informasi dari siaran di radio untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi.54.
Saya menghafal siaran televisi yangberkaitan dengan bahan mata pelajaran.
55.
Saya melihat siaran di televisi yangberkaitan dengan bahan mata pelajaran.
56.
Saya menghafalkan informasi dari siarandi televisi yang saya lihat.
57.
Saya merumuskan kembali informasi dari siaran di televisi yang saya lihat.58.
Saya merumuskan kembali informasi dari siaran di televisi yang saya lihat.59.
Saya menganalisis informasi dari siaran di televisi untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi.60.
Saya menghafal siaran radio yangbersama teman-teman.
61.
Saya mendengar siaran di radio yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran bersama teman-teman saya.62.
Saya menghafalkan informasi dari siaran di radio yang saya dengar bersama teman-teman saya.63.
Saya merumuskan kembali informasi dari siaran di radio yang saya dengar bersama teman-teman.64.
Saya menganalisis informasi dari siaran di radio untuk mencari hubungannya dengan soal-soalyang saya hadapi bersama teman-teman.
65.
Saya menghafal siaran televisi yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran bersama teman-teman.66.
Saya melihat siaran di televisi yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran bersama teman-teman saya.68.
Saya merumuskan kembali informasi dari siaran di televisi bersama teman-teman.69.
Saya merumuskan kembali informasi darisiaran di televisi bersama teman-teman.
70.
Saya menganalisis informasi dari siarandi televisi untuk mencari hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi bersama teman-teman.
71.
Saya mengamati objek yang ada di sekitar saya yang berhubungan dengan bahan mata pelajaran.72.
Saya mencatat informasi tentang objek yang ada di sekitar saya yang berhubungan dengan bahan mata pelajaran73.
Saya mengolah informasi tentang objek yang ada di sekitar saya yang berhubungan dengan bahan mata pelajaran.hubungannya dengan soal-soal yang saya hadapi.
75.
Saya menyusun kesimpulan berdasarkan pengolahan informasi tentang objek yang ada di sekitar saya yang berhubungan dengan bahan mata pelajaran.76.
Saya mengamati objek yang ada di sekitar sayayang berhubungan dengan bahan mata
pelajaran bersama teman-teman.
77.
Saya mencatat informasi tentang objek yang ada di sekitar saya yang berhubungan dengan bahan mata pelajaran bersama teman-teman.78.
Saya mengolah informasi tentang objek yang ada di sekitar saya yang berhubungan dengan bahan mata pelajaran bersama teman-teman.Tabel 8. Perhitungan Koefisien Realibilitas dan Validitas Penelitian Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009
No. L/P X Y X ² Y ² XY
1 P 94 110 8836 12100 10340
2 P 79 67 6241 4489 5293
3 P 103 100 10609 10000 10300
4 P 101 101 10201 10201 10201
5 P 102 69 10404 4761 7038
6 P 62 66 3844 4356 4092
7 P 80 91 6400 8281 7280
8 P 135 231 18225 53361 31185
9 P 114 104 12996 10816 11856
10 P 123 119 15129 14161 14637
11 P 85 86 7225 7396 7310
12 P 105 101 11025 10201 10605
13 P 92 95 8464 9025 8740
14 P 137 138 18769 19044 18906
15 P 113 115 12769 13225 12995
16 P 68 69 4624 4761 4692
17 P 101 103 10201 10609 10403
18 P 106 105 11236 11025 11130
19 P 79 79 6241 6241 6241
20 P 101 93 10201 8649 9293
21 P 83 63 6889 3969 5229
22 P 113 104 12769 10816 11752
23 P 100 106 10000 11236 10600
24 P 106 113 11236 12769 11978
25 P 95 94 9025 8836 8930
26 P 94 93 8836 8649 8742
27 L 97 90 9409 8100 8730
28 L 83 83 6889 6889 6889
29 L 82 96 6724 9216 7872
30 L 126 119 15876 14161 14994
31 L 122 121 14884 14641 14762
33 L 72 67 5184 4489 4824
34 L 90 87 8100 7569 7830
35 L 73 109 5329 11881 7957
36 L 84 89 7056 7921 7476
37 L 75 80 5625 6400 6000
38 L 68 71 4624 5041 4828
39 L 66 59 4356 3481 3894
40 L 56 56 3136 3136 3136
41 L 101 92 10201 8464 9292
42 L 112 110 12544 12100 12320
43 L 54 49 2916 2401 3186
44 L 83 88 6889 7744 7304
45 L 60 56 3600 3136 3360
46 L 85 94 7225 8836 7990
47 L 86 89 7396 7921 7654
48 L 49 52 2401 2704 2548
49 L 105 115 11025 13225 12075
50 L 68 56 4624 3136 3808
51 L 65 69 4225 4761 4485
52 L 91 74 8281 5476 6734
53 L 91 97 8281 9409 8827
54 L 85 91 7225 8281 7735
55 L 61 59 3721 3481 3599
56 L 79 81 6241 6561 6399
57 L 65 62 4225 3844 4030
58 L 64 63 4096 3969 4032
59 L 62 47 3844 2209 2914
Tabel 9. Skor-Skor Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009
No. L/P Skor Klasifikasi
1 P 204 Tinggi
2 P 146 Rendah
3 P 203 Tinggi
4 P 202 Tinggi
5 P 171 Rendah
6 P 128 Rendah
7 P 171 Rendah
8 P 366 Tinggi
9 P 218 Tinggi
10 P 242 Tinggi
11 P 171 Rendah
12 P 206 Tinggi
13 P 187 Tinggi
14 P 275 Tinggi
15 P 228 Tinggi
16 P 137 Rendah
17 P 204 Tinggi
18 P 211 Tinggi
19 P 158 Rendah
20 P 194 Tinggi
21 P 146 Rendah
22 P 217 Tinggi
23 P 206 Tinggi
24 P 219 Tinggi
25 P 189 Tinggi
26 P 187 Tinggi
27 L 187 Tinggi
28 L 166 Rendah
29 L 178 Tinggi
30 L 245 Tinggi
31 L 243 Tinggi
32 L 143 Rendah
34 L 177 Rendah
35 L 182 Tinggi
36 L 173 Rendah
37 L 155 Rendah
38 L 139 Rendah
39 L 125 Rendah
40 L 112 Rendah
41 L 193 Tinggi
42 L 222 Tinggi
43 L 103 Rendah
44 L 171 Rendah
45 L 116 Rendah
46 L 179 Tinggi
47 L 175 Rendah
48 L 101 Rendah
49 L 220 Tinggi
50 L 124 Rendah
51 L 134 Rendah
52 L 165 Rendah
53 L 188 Tinggi
54 L 176 Rendah
55 L 120 Rendah
56 L 160 Rendah
57 L 127 Rendah
58 L 127 Rendah
59 L 109 Rendah
TOTAL 10460
Perhitungan Mean berdasarkan data pada Tabel 9. M =
N X
= 59 10460
1. Perhitungan Koefisien Reliabilitas Kuesioner Penelitian Tingkat Kegiatan Belajar Mandiri Para Siswa Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun
Ajaran 2008/2009 :
xy r = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N xy r = 2 2 5257 514601 59 5203 483731 59 5257 5203 492364 59 xy r = 2725410 1468920 1697305 xy r = 13 . 2000852 1697305 xy
r = 0.89
2. Menghitung koefisien reliabilitas (rtt) dengan rumus Spearman and Brown:
3. Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus :
oo t r = rtt
oo t
r = 0,94
oo t