1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah pembelajaran
yang dapat menarik perhatian siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi
dalam mengikuti pelajaran. Proses pembelajaran yang demikian
mengakibatkan siswa lebih semangat dalam prestasi dan belajarnya dapat
lebih bermakna. Daryanto (2012: 249) menjelaskan pembelajaran aktif dan
partisipatif mendorong siswa untuk belajar dengan cara yang paling efektif
melalui tindakan dan kata-kata. Fokusnya lebih pada yang dilakukan siswa
dari pada yang dibuat oleh guru. Guru bertindak sebagai fasilitator, dalam arti
guru membantu dan mendampingi kegiatan belajar siswa yang berlangsung
lewat berpengalaman dan melakukan kegiatan.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan di sekolah. Mata pelajaran IPS akan memberikan pengetahuan
yang luas bagi siswa mengenai interaksi sosial antara manusia dengan
lingkungan sekitar serta mempelajari berbagai masalah yang ada.
Pembelajaran IPS membuat siswa lebih peduli terhadap keadaan lingkungan
sekitar tempat tinggal siswa dan masyarakat yang lebih luas.
Konsep pembelajaran IPS di atas belum terlaksana dengan baik di
Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran IPS saat ini belum terlaksana dengan baik,
kegiatan belajar kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Siswa
2
cenderung hanya mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh guru dan
cenderung pasif. Proses pembelajaran lebih ditekankan terhadap metode
ceramah, sehingga fokus pembelajaran pada guru bukan pada siswa secara
aktif.
Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah terkadang
membosankan, oleh karena itu diperlukan solusi dalam agar gaya penyajianya
tidak membosankan dan menarik perhatian siswa. Penerapan metode ceramah
menjadikan siswa sulit untuk menerima materi, khususnya dalam
membelajarkan mata pelajaran IPS dan berakibat pada nilai prestasi belajar
yang diperoleh siswa menjadi rendah rendah dan di bawah nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Kondisi
tersebut akan berpengaruh terhadap siswa, siswa menjadi malu untuk
bertanya, mengeluarkan pendapat serta kurangnya keaktifan siswa dalam
kelas.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap proses
pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 2 Gumingsir, diperoleh data nilai
rata-rata ulangan harian siswa pada materi perjuangan mempertahankan
kemerdekaan pada tahun pelajaran 2015/2016, 65% siswa tidak tuntas atau
masih di bawah KKM. Siswa kelas V berjumlah keseluruhan 21 siswa dengan
perincian 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. KKM yang telah
3
Penyebab dari rendahnya prestasi belajar pada siswa yaitu kurangnya
rasa ingin tahu lebih siswa terhadap materi pembelajaran IPS. Siswa hanya
memahami materi sebatas yang ada pada buku dan yang dijelaskan oleh guru,
tanpa mengembangkan materi tersebut dengan situasi nyata siswa.
Permasalahan tersebut dapat diketahui ketika proses pembelajaran
berlangsung. Guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas sudah
baik, tetapi siswa kurang memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru,
akibatnya rasa ingin tahu siswa rendah dan cepat merasa bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran, siswa kurang menguasai materi
pembelajaran, tidak berani bertanya kepada guru, mengeluarkan pendapat,
sebagian siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan yang
diberikan guru, serta siswa sulit menerima materi yang disampaikan oleh
guru.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti dan guru kelas V SD
Negeri 2 Gumingsir bersepakat melakukan penelitian tindakan kelas untuk
mencoba memperbaiki proses pembelajaran IPS, yaitu dengan mencoba
menggunakan metode pembelajaran Guided Note Taking (Catatan
Terbimbing) melalui media video pembelajaran dalam pembelajaran IPS
materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Peneliti dan guru
mempunyai asumsi awal bahwa dengan menggunakan metode Guided Note
Taking melalui media video pembelajaran akan mengatasi permasalahan.
Metode pembelajaran Guided Note Taking merupakan metode
4
(cooperative learning). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu
sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru
dalam proses pembelajaran tersebut.
Penelitian sebelumnya membahas tentang metode pembelajaran
Guided Note Taking didukung penelitian Anggraini (2014) dengan judul
Eksperimentasi model Think Pair Share (TPS) dengan Guided Note Taking
(GNT) pada Materi Persamaan Paris Lurus ditinjau dari Kemampuan Bekerja
Sama Kelas VIII SMP/MTs Negeri di kota Surakarta pada tahun 2013/2014,
diketahui bahwa hasil penelitian di atas yaitu: (1) model pembelajaran
kooperatif tipe TPS-GNT memberikan prestasi belajar IPS yang lebih baik
dari pada model pembelajaran TPS biasa dan pembelajaran langsung,
sedangkan model pembelajaran TPS biasa memberikan prestasi lebih baik
daripada menggunakan pembelajaran langsung pada materi pokok persamaan
garis lurus, (2) siswa dengan kemampuan bekerja sama tinggi mempunyai
prestasi belajar IPS yang lebih baik daripada siswa dengan kemampuan
bekerja sama sedang dan rendah, sedangkan siswa dengan kemampuan
bekerja sama sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa
dengan kemampuan bekerja sama rendah pada materi pokok persamaan garis
lurus, (3) pada masing-masing kemampuan bekerja sama, siswa dengan
kemampuan bekerja sama tinggi, kemampuan bekerja sama sedang, dan
kemampuan bekerja sama rendah, siswa yang menggunakan model
5
sama baiknya, (4) pada masing-masing model pembelajaran TPS-GNT, TPS
dan pembelajaran langsung memberikan prestasi belajar IPS sama baiknya
pada masing-masing kemampuan bekerja sama.
Guided Note Taking merupakan metode catatan terbimbing yag dapat
dikembangkan untuk membangun pengetahuan siswa, Berdasarkan
permasalahan diatas, maka untuk pemecahan masalahnya yaitu dengan
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran Guided Note Taking. Materi pembelajaran yang akan diteliti
adalah tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul
Peningkatan Rasa Ingin Tahu dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
Menggunakan Metode Guided Note Taking dengan Media Vidio
Pembelajaran di Kelas V SD Negeri 2 Gumingsir.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini
dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah metode Guided Note Taking berbantu video dapat meningkatkan
sikap rasa ingin tahu siswa pada materi perjuangan mempertahankan
kemerdekaan di kelas V SD Negeri 2 Gumingsir?
2. Apakah metode Guided Note Taking berbantu video dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada materi perjuangan mempertahankan
6
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas tujuan
penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Meningkatkan sikap rasa ingin tahu siswa pada materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode Guided Note
Taking berbantui media video pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri
2 Gumingsir.
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan metode Guided Note
Taking berbantui media video pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri
2 Gumingsir.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terkait dengan pendidikan. Terutama untuk meningkatkan cara rasa ingin
tahu siswa dan prestasi siswa di kelas V SD Negeri 2 Gumingsir. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan
peneliti. Manfaat penelitian tersebut antara lain:
1. Manfaat teoretis
a. Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan
sikap rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
7
b. Dengan penelitian tindakan kelas metode pembelajaran Guide Note
Taking dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
sehingga tidak merasa bosan selama pembelajaran berlangsung.
2) Meningkatkan pemahaman siswa tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
3) Meningkatkan cara rasa ingin tahu siswa.
b. Bagi Guru
1) Penerapan metode Guided Note Taking, guru memperoleh
pengalaman baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.
2) Memberikan motivasi kepada guru untuk lebih berinovasi dalam
menyampaikan pembelajaran pada siswa.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan pengetahuan baru tentang
penggunaan metode Guided Note Taking dengan media video