14
LANDASAN TEORI
2.1. Pemasaran
2.1.1. Definisi Pemasaran
Menurut (Setiyaningrum & Efendi, 2015) teori Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai kegiatan menganalisis, mengorganisasi, merencanakan, dan mengawasi sumber daya, kebijaksanaan, serta kegiatan yang menimpa para pelanggan perusahaan dengan maksud memuaskan kebutuhan.
Sedangkan menurut Lamb, Hair, dan McDaniel dalam (Priansa 2017:31) menyatakan bahwa pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep pemberian harga, promosi, dan pendistribusian produk, pelayanan, dan ide yang ditujukan untuk menciptakan kepuasan antara perusahaan dan para konsumennya”.
2.1.2. Komunikasi Pemasaran
Menurut (Prayitno & Arjanto, 2017) komunikasi pemasaran adalah suatu bentuk terminologi kolektif dari berbagai variasi aktivitas pesan yang direncanakan dalam upaya membangun suatu merek (brand building), melalui bentuk periklanan, public relation, promosi penjualan, pemasaran langsung, penjualan personal, kemasan, event marketing, sponsorship, maupun layanan pelanggan.
sedangkan menurut Duncan untuk membangun suatu merek, diperlukan pemahaman tentang strategi-strategi komunikasi sebagai dasardalam perencanaan atau pengelolaan suatu program komunikasi pemasaran.
Kesimpulannya komunikasi adalah kegiatan yang merupakan inti dari sitem pemasaran, yang dapat dikembalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
2.1.3. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut (Armstrong 2014:76) adalah “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm
blends to produce the response it wants in the target market”. Definisi
tersebut menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam target pasar.
Menurut (Rachmawati, 2014) Philip Kotler serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran.
Unsur-unsur Bauran Pemasaran dapat digolongkan dalam empat komponen dalam strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu:
1. Product/Produk
Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen, Produk dapat berupa paket yang lengkap yang terdiri dari makanan, minuman, servis, atmosfer dan
kenyamanan yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan menciptakan kesan yang tidak terlupakan.
2. Place/Tempat
Tempat juga disebut saluran distribusi. Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi usaha yang berada di pinggir jalan atau ditempat yang strategis cukup menarik pengunjung.
3. Price/Harga
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan jasa. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat.
4. Promotion/Promosi
Promosi adalah aktivitas dalam berbagai cara untuk meraih target
pemasaran yang belum di raih. promosi adalah meningkatkan awareness meningkatkan persepsi konsumen, menarik pembeli pertama, mencapai persentase yang lebih tinggi untuk konsumen yang berulang, menciptakan loyalitas merek, meningkatkan average check, meningkatkan penjualan pada makanan tertentu atau waktu-waktu khusus.
Menurut (Setiyaningrum & Efendi, 2015) sebuah promosi yang efektif membutuhkan diferensasi produk, segmentasi pasar, melakukan jual beli, dan memberi merek. Bauran promosi adalah seperangkat alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Bauran promosi (promotion mix) terdiridari 6 macam, yaitu :
1. Iklan (Advertising)
Bentuk presentasi bukan personal (nonpersonal) dan promosi atas gagasan, barang, atau jasa oleh seseorang atau sponsor yang teridentifikasi dalam media, seperti majalah, koran, poster, pengiriman surat secara langsung (direct mail), radio, televisi, katalog, dan sirkuler.
2. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Kegiatan perusahaan dengan menggunakan surat, telepon, email, dan alat nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Kegiatan-kegiatan pemasaran, selain penjualan pribadi, iklan, dan publikasi yang menstimulasi pembelian konsumen serta efektifitas penyalur, seperti display, pertunjukan dan pameran, demonstrasi, kupon, kontes, dan usaha-usaha penjualan tidak rutin lainnya. hal ini biasanya merupakan kegiatan jangka pendek.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Menyangkut sejumlah usaha berkomunikasi untuk mendukung sikap dan opini publik terhadap organisasi serta produknya. bentuk promosi tidak secara spesifik menyampaikan berita mengenai penjualan produk perusahaan.
public relations atau bisa disebut pr dapat dilakukan dengan menyampaikan secara berlebihan informasi mengenai perusahaan atau produk.
5. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Sebuah presentasi oral dalam pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli prospektif, tujuan melakukan penjualan. Personal selling merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan karena penjualan personal menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya.
6. Pemasaran Interaktif (Interactive / Internet Marketing)
Suatu bentuk komunikasi secara interaktif melalui media massa, dalam hal ini yang utama adalah internet. Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpatisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga (real time).
2.2. Periklanan
2.2.1. Pengertian Periklanan
Menurut (Lengkey, 2014) periklanan adalah proses penyampaian informasi kepada konsumen dengan tujuan untuk mengajak konsumen untuk melakukan semuanya itu dengan melalui media. Pada umumnya menurut pandangan konsumen, iklan hanyalah suatu bentuk hiburan. Sedangkan pandangan sosial iklan merupakan suatu bentuk jasa dari suatu kelompok masyarakat. Pada dasarnya iklan membantu menjelaskan tentang suatu produk, sedangkan bagi perusahaan itu sendiri iklan merupakan suatu alat pemasar yang sangat penting bagi perusahaan yang juga dapat mengubah citra perusahaan itu sendiri. Berbeda halnya pengertian iklan menurut para ahli.
Sedangkan menurut Menurut (Saladin, 2014) menyatakan bahwa:“Advertising adalah salah satu alat promosi, biasanya digunakan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat dimana bentuk penyajian iklan ini bersifat non-personal”.
2.2.2. Peran dan Manfaat Periklanan
Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi. Menurut Shimp dalam (Chrismardani, 2014) terdiri dari:
1. Informing
Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Suatu bentuk alat komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya perkontak relatif rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan
(introduction) merek-merek baru, meningkatkan jumlah permintaan terhadap
merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen (TOMA-top of mind awareness) untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk yang matang. Periklanan menampilkan peran informasi lainnya yaitu mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek-merek yang telah ada.
2. Persuading
Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi
berbentuk mempengaruhi permintaan primer (menciptakan permintaan bagi keseluruhan produk) atau permintaan sekunder (permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik).
3. Reminding
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. Periklanan, lebih jauh didemonstrasikan untuk memengaruhi pengalihan merek (brand swictching) dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli suatu merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
4. Adding value
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan memengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih gaya, lebih bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Assisting
Periklanan merupakan salah satu bentuk bauran pemasaran atau komunikasi pemasaran. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawali proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.
Periklanan juga bisa meningkatkan efektivitas transaksi harga. Salah satu penelitian mendapati bahwa para pelanggan lebih responsif terhadap harga peritel manakala mereka mengiklankan harga tersebut, dibandingkan denga ketika para peritel menawarkan suatu transaksi tetapi tidak mengiklankannya.
2.2.3. Proses Komunikasi Periklanan
Menurut (Lengkey, 2014) dalam teori (Saladin, 2014) Komunikasi pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau meningkatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Lasswell menyatakan bahwa unsur-unsur komunikasi massa, diantaranya sebagai berikut:
1. Sumber (source)
Sumber adalah perusahaana atau pemasar yang mengiklankan produk tertentu.
2. Pesan (message)
Pesan adalah hal-hal yang dikomunikasikan oleh perusahaan atau pemasar tersebut. Unsur pesan ini memiliki sifat terbuka untuk umum (publicity), singkat dan simultan (rapid), segera, dan sekali pakai (transient).
3. Saluran (channel)
Saluran menyangkut media yang dipakai untuk menyebarluaskan pesan-pesan (surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet).
4. Penerima (receiver)
Penerima adalah khalayak sasaran (mass audience) dari pesan komunikasi massa yang disampaikan melalui media.
5. Efek (effect) atau SMCRE
Unsur efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada khalayak sasaran menerima pesan tersebut. Identifikasi efek perubahan terbagi dalam tiga kecenderungan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan perilaku.
2.2.4. Strategi Kreatif Iklan
Menurut (Permana, 2018) untuk menciptakan iklan-iklan yang kreatif, para kreator iklan harus akrab dengan minat budaya khalayak targetnya, musik yang disenangi anggota-anggota kelompok target, buku-buku dan majalah-majalah yang mereka baca, film-film yang telah mereka tonton dan sebagainya.
Sedangkan pendekatan strategi kreatif menurut Lee & Johnson menjelaskan ada beberapa pendekatan kreatif periklanan, yaitu:
1. Pendekatan proposisi penjualan unik (Unique Selling Propotion Approach, disingkat USP). Pengiklan membuat klaim keunggulan berdasarkan ciri unik produk yang merupakan manfaat tersendiri dan bermakna bagi konsumen.
2. Pendekatan citra merek.
Pengiklan berupaya mengembangkan identitas citra satu merek lewat asosiasi produk dengan simbol-simbol.
Pengiklan yang berhasil harus menanamkan dalam benak konsumen sebuah makna jelas tentang seperti apa produknya dan bagaimana dibandingkan dengan tawaran-tawaran dari para pesaing.
4. Pendekatan merek generik.
Pendekatan seperti ini hanya dapat digunakan selama sebuah produk atau jasa benar-benar mendominasi kategori merek.
5. Pendekatan resonansi.
Pendekatan ini mensyaratkan bahwa tim kreatif memiliki pemahaman mendalam tentang dunia khalayak target, termasuk pengalaman dan emosi mereka. Periklanan yang diciptakan lewat pendekatan ini tidak fokus pada klaim-klaim produk atau citra merek, namun lebih dirancang untuk menyajikan situasi atau emosi yang menggugah asosiasi positif dari ingatan para responden.
2.2.5. Kriteria Periklanan Yang Efektif
Kunci periklanan yang berhasil adalah mengembangkan sebuah pesan yang menarik yang akan menjangkau para pelanggan potensial dalam suatu wilayah yang memadai pada waktu yang tepat (Nasution, 2016). Dalam kriteria periklanan yang efektif menurut Shimp, taraf minimal iklan yang efektif memiliki beberapa pertimbangan berikut:
1. Iklan harus memperpanjang strategi pemasaran. Iklan bisa jadi efektif bila cocok dengan elemen lain dari startegi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.
2. Periklanan harus menyertakan sudut pandang konsumen. Mengingat bahwa para konsumen membeli manfaat produk, bukan atribut.
3. Periklanan yang baik harus persuasif.
4. Iklan harus menemukan cara unik untuk menerobos kerumunan iklan. Artinya adalah suatu iklan harus kreatif.
5. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan. Intinya adalah sebuah iklan menerangkan secara jujur. 6. Iklan yang baik mencegah dari strategi yang berlebihan. Tujuan iklan
adalah mempersuasi dan mempengaruhi. Bukan untuk membuat bagus dan membuat lucu. Penggunaan humor yang tidak efektif mengakibatkan orang hanya ingat humornya saja tanpa ingat pesannya.
2.3 Teori Judul Karya
Penjelasan teoritis dari judul karya tugas akhir ini adalah:
PERANCANGAN IKLAN EVENT ORGANIZERS TEMAN ACARA “EASY AND SIMPLE”
2.3.1 Perancangan Iklan
Menurut Rachman dalam (Cahyaningtyas & Siska, 2015) perancangan adalah “pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang
mendekat estimate sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian”.
Menurut (Morissan, 2015) iklan atau advertising dapat didefinikasikan sebagi “setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang di ketahui”.
2.3.2 Event Organizer
Menurut (Dowson, Ruth & Bassett, 2015) “Event organizers are professional individuals and groups who plan, organize and run an event on behalf of their client. an event organizer act as liaison between their client and suppliers and is ultimately responsible for the smooth running of the event. an event organizer can be tasked with running an event on behalf of their own organization as weel as being hired by an externalclient. for excample, in larger companies, event such as annual general meetings (AGMs) and annual conferences are eften run by an in-house event
organizer.” Yang artinya adalah:
“Penyelenggara acara adalah individu dan kelompok profesional yang merencanakan, mengatur, dan menjalankan acara atas nama klien mereka. event organizer bertindak sebagai penghubung antara klien dan pemasok mereka dan pada akhirnya bertanggung jawab atas kelancaran acara.seorang penyelenggara acara dapat ditugaskan untuk menjalankan suatu acara atas nama organisasi mereka sendiri saat kami disewa oleh klien eksternal. Sebagai contoh, di perusahaan besar, acara seperti rapat umum tahunan (AGMs) dan konferensi tahunan sering dijalankan oleh penyelenggara acara internal.”
2.3.3 Easy
Menurut (KBBI, 2019) menyatakan "Mudah/mu·dah/ a 1 tidak memerlukan banyak tenaga atau pikiran dalam mengerjakan; tidak sukar; tidak berat; gampang: soal ujian itu --; 2 lekas sekali (menjadi, menderita, dan sebagainya): anak kecil -- ketularan penyakit; isi pensil ini -- patah; 3 cak tidak teguh imannya (gampang terbujuk atau gampang diajak berzina dan sebagainya);-- juga pada yang ada, sukar jua pada yang tidak, pb pada orang kaya adat apa pun juga mudah diisinya sedangkan pada yang miskin segalanya susah;-- tersinggung mudah sakit hati;"
Meurut (Kamus Lengkap, 2019) menyatakan “simpel tidak rumit atau berbelit-belit; sederhana. Simple terdiri dari 6 karakter yang diawali dengan karakter s dan diakhiri dengan karakter e dengan 2 huruf vokal.