• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ISPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ISPA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

ISPA

DISUSUN

OLEH:

D E F A A R I S A N D I, A.Md.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK

(2)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep nfeksi Saluran Pernafasan Akut

 Common Cold  Sinusitis  Rhinitis  Faringitis  Tonsilitis/adenoiditis Common cold Pengertian

Adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan gejala-gejala infeksi saluran napas atas.

Etiologi

Pikornavirus, koronavirus, miksovirus, paravirus, adenoviris dan rhinovirus

Manifestasi Klnik

Kongesti nasal, sakit tenggorok, bersin-bersin, malaise, demam, menggigil, dan sering sakit kepala serta sakit otot, kadang-kadang ada batuk.

Gejala berlangsung 5 – 14 hari

Terapi Medik

 Pemberian cairan yang adekuat

 Istirahat

 Pencegahan menggigil

 Dekongestan nasal aqueous

 Vitamin C

 Ekspectoran sesuai kebutuhan

 Kumur air garam hangat dapat mengurangi nyeri tenggorok  Aspirin/asetaminofen

Intervensi Keperawatan Pendidikan Pasien

 Mencuci tangan –> mencegah penyebaran organisme

 Menggunkan kertas tissue sekali pakai dan membuangnya dengan baik

 Menutup mulut ketika batuk

(3)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep

SINUSITIS

SINISTIS adalah peradangan membran mukosa dari satu atau lebih sinus maksillaris, frontal, etmoidalis atau sfenoidalis.

SINUSITIS AKUT

Etiologi penyakit oleh streptococcus pneumoniae, haemophilus influensae, staphilococcus aureus.

Gejala

Nyeri diatas area sinus, sekresi nasal yang purulen

Patofisiologi

Kongesti nasal oleh inflamasi –> obstruksi rongga sinus –> Kondisi ini merupakan media pertumbuhan bakteri.

Terapi Medis

Tujuan : mengontrol infeksi, memulihkan kondisi mukosa nasal dan menghilangkan nyeri.

 Pemberian antibiotik (pilihan) seperti amoksisillin dan ampisillin.

 Pemberian dekongestan oral (drixoral dan dimetapp) atau topikal (afrin dan otrivin)

Intervensi Keperawatan Penddikan pasien

 Tingkatkan masukan cairan

 Lakukan kompres hangat setempat

 Ajarkan metode untuk meningkatkan drainase seperti mandi uap, mandi hangat, sauna fasial.

 Informasikan tentang efek samping sprey hidung seperti kongesti rebound

 Ajarkan cara pencegahan infeksi sinusitis SINUSITIS KRONIK

Penyebab –> obstruksi hidung kronik akibat rabas dan edema mukosa hidung.

(4)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep Batuk, sakit kepala kronis pada daerah periorbital dan nyeri wajah (paling menonjol saat bangun tidur pd pagi hari)

Terapi Medis

 Sama dengan pengobatan sinusitis akut

 Pembedahan untuk memperbaiki deformitas struktural yang menyumbat ostia

(ostium sinus)

Intervensi Keperawatan Pendidikan pasien

 Drainase sinus (mandi uap dll)  Meningkatkan masukan cairan

 Memasang penghagat lokal (kantung panas basah)

 Jelaskan tanda dini infeksi sinus

RHINITIS Pengertian

 Inflamasi membran mukosa hidung yang dikelompokkan rhinitis allergik dan non allergik

 Rhinitis allergik –> mungkin suatu tanda dari allergi

 Rhinitis non allergik disebabkan oleh : infeksi saluran napas (rhinitis viral dan rhinitis bakterial, masuknya benda asing kedalam hidung, deformitas struktural, neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan nasal, penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan anti hipertensif

Gejala

 Kongesti nasal, rabas nasal (purulent dengan rhinitis bakterialis), gatal pada nasal, bersin-bersin, sakit kepala

Terapi Medik

 Tergantung penyebabnya (Allergik atau non allergik)

 Pemberian antihistamin  Dekongestan  Kortikosteroid topikal  Natrium kromolin Intervensi keperawatan Pendidikan Pasien

(5)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep

 Instruksikan pasien yang allergik untuk menghindari allergen atau iritan spt (debu, asap tembakau, asap, bau, tepung, sprei

 Sejukkan membran mukosa dengan menggunakan sprey nasal salin.

 Melunakkan sekresi yang mengering dan menghiangkan iritan.

 Ajarkan tekhnik penggunaan obat-obatan spt sprei dan serosol.

 Anjurkan menghembuskan hidung sebelum pemberian obat apapun thd hidung

FARINGITIS

Faringitis Akut –> inflamasi febris tenggorok yang disebabkan oleh virus (70%) dan bakterial (streptokokkus group A 30 %)

Gejala

 Membran mukosa sangat merah

 Tonsil kemerahan

 Folikel limfoid membengkak dan dipenuhi eksudat

 Pembesaran dan nyeri tekan pada nodus limfe servikalis

 Demam, malaise, sakit tenggorok, serak, batuk, dan rhinitis

Patofisiologi

 Infeksi virus hilang dalam 3 – 10 hari

 Komplikasi  mastoiditis, sinusitis, otitis media, abses peritonsilar, adenitis servikal, demam reumatik dan nefritis

Terapi Medik

 Bila penyebabnya bakterial maka pemberian agen bakterial (penisilin) diberikan selama 10 hari

 Berikan diet cair dan lunak

 Anjurkan banyak minum (2-3 L/hari)

Intervensi Keperawatan Pendidikan Kesehatan

 Istirahat ditempat tidur selama fase febris penyakit

 Buang tissu secara benar seteah digunakan (mencegah penyebaran infeksi)

 Kumur salin hangat (40,6 oC – 43,3 o C)

 Irigasi pd tenggorok  mengurangi spasme pd tenggorok

 Kolaborasi pmberian analgesik

 Pemberian antitusif (kodein, dekstrometrofan)

 Lakukan perawatan mulut

(6)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep

Faringitis Kronik –> terjadi pada individu dewasa yang bekerja atau tinggal dalam lingkungan berdebu, menggunakan suara berlebihan, menderita akibat batuk kronis, dan penggunaan habitual alkohol dan tembakau

Jenis

 Hipertrofik –> penebalan umum dan kongesti membran mukosa faring

 Atrofik –> tahap lanjut dari jenis pertama (membran tipis, licin, keputihan, berkerut)

 Granular kronik  pembengkakan folikel limfe pada dinding faring

Gejala

 Keluhan sensasi iritasi dan sesak pada tenggorok yg terus menerus, lendir pada tenggorok, adanya kesulitan menelan

Terapi Medik

 Berikan sprei nasal atau obat-obatan yang mengandung epinefrin sulfat (afrin) atau fenilefrin hidroklorida

 Bila tdp allergi, berikan dekongestan anthistamin

 Berikan aspirin atau asetaminofen

 Hindari kontak dengan orang lain

Intervensi Keperawatan Pendidikan kesehatan

 Hindarkan kontak dengan orang lain sampai demam benar-benar menghilang.

 Hindari penggunaan alkohol, tembakau, asap rokok dan pemajanan thd dingin

 Hindari polutan lingkungan dengan menggunkan masker  Anjurkan untuk memperbanyak minum

 Anjurkan berkumur dengan larutan salin normal

Tonsilitis

 Peradangan tonsil

 Penyebab umum adalah streptokokkus grup A

 Gejala : sakit leher, nyeri menelan, menggigi, demam, dan sakit otot.

 Biakan tenggorok harus dilakukan untuk menentukan penyebab

 Terapi : meningkatkan jumlah cairan yang masuk ; obat kumur salin ; pemberian antibiotik

LARINGITIS

(7)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep

Penyebab : terlalu banyak menggunakan suara, pemajanan thd debu, bahan kimiawi, asap, infeksi saluran napas atas ; hampir selalu disebabkan oleh virus

Gejala –> akut : suara serak atau tidak dpt mengeluarkan suara, batuk berat. Kronik  suara serak yang persisten

Terapi medik –> akut : istirahat berbicara, hindari merokok, istirahat ditempat tidur, menghirup uap dingin atau aerosol. bila Kronik: istirahatkan suara, hilangkan infeksi pernapasan yg ada (primer), batasi merokok, penggunaan kortikosteroid topikal

Intervensi keperawatan: Instruksikan pasien mengistirahatkan suara dan

memepertahankan kelebaban lingkungan, sarankan penggunaan ekspektoran bila ada sekresi laringeal, berikan cairan ( 3 Liter) untuk mengencerkan sekresi

(8)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep Daftar Pustaka

Brunner & Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta Corwin E, Patofisiologi (buku Saku), EGC, Jakarta

(9)

Design by Defa Arisandi, A.Md.Kep

KUNJUNGI BERBAGAI ARTIKEL

MENARIK SEPUTAR KEHIDUPAN ANDA

Konsultasi Via Email

Defa Arisandi : [email protected]

Fahru Rizal : [email protected]

Fadlie Ismail : [email protected]

Khasiat Tanaman Disekitar Kita http://www.apotik-online.blogspot.com

Kumpulan Asuhan Keperawatan http://www.stikep.blogspot.com

Jenis Penyakit dan Penanganannya http://www.info-medis.blogspot.com

Khasanah Sejarah Khatulistiwa http://www.pontianak.web.id

Website dengan Harga Murah http://design.pontianak.web.id

Kumpulan Sastra Nusantara http://www.bangfad.com

Hanya Sebatas Coretan http://www.fadlie.web.id

Budidaya Tanaman http://www.cerianet-agricultur.blogspot.com

Kehidupan Kaum Adam http://warkop.wordpress.com

Kehidupan Kaum Hawa http://fadlie.blogdetik.com

Silakan Menyalin atau Mengcopy Isi dalam Situs Diatas untuk keperluan pendidikan dengan Mencantumkan Sumbernya, Copyright hanya milik ALLAH SWT.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis kimia dari c"nt"h tanah yang diambil diperlukan untuk mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan sebagai petunuk penggunaan

Untuk fenomena yang terjadi pada sampel ketiga, hal tersebut dapat terjadi karena pada saat setelah pemanasan diberikan pada sampel, tidak langsung dilakukan pengujian

Sampai dengan akhir Semester I 2019, realisasi Pendapatan Negara di Sulawesi Utara meningkat sebesar 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan

pertukaran komunikasi verbal dan nonverbal yang interaktif. b) Standarisasi bentuk, daftar, atau alat sehingga semua pengguna akan memahami informasi dari konteks yang

PEMBERIAN KUASA KEPADA PE"IABAT TERTENTU DAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNTUK MENANDATANGANI KEPUTUSAN

Biaya tetap (fixed costs) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran input-input tetap dalam proses produksi jangka pendek perlu dicatat bahwa penggunaan

• Sementara menurut U.S Departement of Health, Education and Wolfare memberikan definisi Child abuse sebagai kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran

Dengan rujukan inilah, maka diduga cendawan penyebab penyakit hawar daun tanaman buah merah dapat disebabkan oleh Fusarium, karena gejala hawar daun yang nampak di