• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW

DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I

SMP NEGERI 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )

Oleh : Eti Setyawati

11414015

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

ii

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:

Nama : Eti Setyawati NIM : 114-14-015

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Eti Setyawati

NIM : 11414015

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga,

Yang menyatakan,

(4)

iv

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga

Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW

DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I

SMP NEGERI 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH

ETI SETYAWATI NIM 11414015

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada tanggal 2 April 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : A. Maimun, M.Ag

Sekretaris Penguji : Prof. Dr. Mansur, M.Ag Penguji I : DR. Budiyono Saputro, M.Ag Penguji II : Sutrisna, M.Pd

Salatiga, 2 April 2018 Dekan

Suwardi, M.Pd

(5)

v MOTTO

اوْ اِ اِ رُ وْيُ اللهَ اِ ا للهَ ا وْ رُ يُ للهَ رُيُ ا نَّ للهَ امٍ وْ للهَ اِ ا للهَ ارُ يُ للهَ رُيُ ا للهَ اللهَا انَّ اِ

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(Q.S. Ar-Ra‟d : 11)

(Al Qur‟an Transliterasi dan Terjemahan, Sinar Baru Algensindo Bandung hal 480)

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Bapak Suyito dan Ibu Sarwati yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang dan motivasi dalam kehidupanku.

2. Suamiku tercinta, mas Khoerodin yang selalu membimbingku, memberikan dorongan di waktu penulis merasa kehilangan kepercayaan diri.

3. Ayah dan Ibu mertuaku, Bapak Slamet Waldi dan Ibu Siti Saadah yang selalu mendoakan, mendampingi, mendukung penulis dalam kondisi apapun.

4. Naila anakku tersayang yang selalu menjadi pelipur hati, di waktu penulis kehilangan semangat.

5. Adik-adikku, Defi, Irsyad, Irfan yang selalu mendukungku dalam keadaan suka maupun duka.

6. Abah Syarif Hidayatullah dan Umi Umriyati yang selalu tulus mendoakan, serta membimbing penulis dalam kondisi apapun.

7. Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga yang dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan

8. Saudara-saudaraku yang tiada henti memberikan motivasi sehingga proses penempuhan gelar sarjana bisa tercapai.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam, pemberi petunjuk dan daya kepada manusia.

Atas ijin Allah SWT skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam Materi Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan Metode Two Stay Two Stray pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018” dapat penulis

selesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam.

Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajaran agama Islam.

Penulisan skripsi inipun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga

(8)

viii

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag selaku pembimbing dengan ikhlas mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas Akademika IAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Wiyono, M.Pd selaku Kepala SMPN 2 Pringsurat yang telah memberikan ijin penelitian serta semua guru dan staf, terutama bapak Agus Makmun, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dalam berjalannya proses pembelajaran.

7. Siswa-siswa kelas VII F yang telah membantu pengumpulan data dalam penelitian ini.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaan bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

Salatiga, Maret 2018

(9)

ix ABSTRAK

Setyawati, Eti. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan Metode Two Stay Two Stray pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. Mansur, M.Ag. Kata kunci : belajar, hasil belajar, metode two stay two stray.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018. Sebagaimana latar belakang dari penelitian ini adalah masih kurangnya metode pembelajaran yang dipakai guru sehingga kurang menarik perhatian siswa.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus yang dalam siklus mencakup beberapa kegiatan yaitu Rencana Tindakan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Pringsurat yang berjumlah tiga puluh siswa.

(10)

x DAFTAR ISI

SAMPUL

JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 11

BAB II KAJIAN TEORI ... 13

A. Hasil Belajar ... 13

1. Pengertian Belajar ... 13

(11)

xi

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

B. Materi Pelajaran PAI ... 19

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 19

2. Materi Sejarah Nabi Muhammad SAW ... 20

C. Metode Two Stay Two Stray ... 25

1. Pengertian metode Two Stay Two Stray ... 25

2. Langkah-langkah Pembelajaran ... 28

3. Kelebihan metode Two Stay Two Stray ... 29

4. Kekurangan metode Two Stay Two Stray ... 29

5. Solusi untuk mengatasi Kekurangan metode Two Stay Two Stray ... 30

D. Penerapan metode Two Stay Two Stray dalam materi sejarah perjuangan nabi Muhammad SAW ... 31

E. Indikator Keberhasilan dalam Pembelajaran ... 32

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 33

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

1. Sejarah Perkembangan ... 33

2. Gambaran Umum ... 34

3. Profil Sekolah ... 35

4. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 36

5. Data Statistik Sekolah ... 38

B. Subyek Penelitian ... 41

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 41

(12)

xii

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ... 44

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Per Siklus ... 51

1. Deskripsi Kondisi Awal ... 51

2. Deskripsi Siklus I ... 55

3. Deskripsi Siklus II ... 60

B. Pembahasan ... 66

BAB V PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Data Peserta Didik ... 38

2. Tabel 3.2 Data Pendidik ... 39

3. Tabel 3.3 Data Tenaga Kependidikan ... 41

4. Tabel 4.1 Perolehan hasil Belajar Siswa kelas VII Pra Siklus ... 52

5. Tabel 4.2 Perolehan hasil Belajar Siswa kelas VII Siklus I ... 56

6. Tabel 4.3 Perolehan hasil Belajar Siswa kelas VII Siklus II... 62

(14)

xiv

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 4.1 Perolehan Nilai Pra Siklus ... 54

2. Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siklus I ... 58

3. Grafik 4.3 Perolehan Nilai Siklus II ... 64

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Observasi Guru 2. Lembar Observasi Siswa

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) per Siklus 4. Soal Evaluasi

5. Foto Kegiatan

6. Surat Tugas Pembimbing

7. Surat Permohonan Ijin Penelitian

(16)
(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Menurut Muh Yamin belajar adalah upaya meningkatkan kualitas hidup dan mengoptimalkan pembangunan kualitas manusia yang bisa membawa harapan perbaikan ke depan. Tujuan belajar sesungguhnya mengarahkan setiap manusia untuk dapat berlaku dan bertindak secara lebih baik, menggunakan logika berpikir yang konstruktif bagi kehidupan yang bermartabat (Muh Yamin, 2015 : 6).

(18)

2

pembelajaran menjadi kurang kondusif. Disamping itu kebanyakan masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak menyenangkan dan membosankan. Pembelajaran seperti ini menimbulkan kecenderungan peserta didik pasif di dalam kelas, malas untuk bertanya, berpendapat apalagi memberi gagasan. Bahkan hal ini bisa menurunkan motivasi belajar anak sehingga terkadang anak tidak menyukai mata pelajaran tertentu.

Aspek sejarah merupakan aspek yang dianggap paling sulit oleh siswa. Dari 30 siswa, 24 siswa menganggap aspek Sejarah sebagai materi PAI yang sulit, 3 siswa memilih Fiqh dan 3 siswa memilih aspek Al Qur‟an yang

mereka anggap sulit. Pelajaran sejarah membutuhkan daya ingat yang tinggi karena banyak peristiwa-peristiwa yang harus dipahami oleh siswa. Oleh karena itu guru harus kreatif dalam memilih metode pembelajaran agar materi yang dianggap sulit oleh siswa berubah menjadi materi yang menyenangkan.

Kenyataan yang ditemui di lapangan ternyata masih banyak guru yang enggan melaksanakan kegiatan pembelajaran aktif. Mereka lebih memilih media ceramah, alasan yang dikemukakan mengenai kecenderungan memilih media ceramah daripada menggunakan media pembelajaran aktif karena terbentur waktu tatap muka yang sempit, padahal harus mengejar materi pembelajaran, selain itu juga disibukkan dengan administrasi sekolah lainnya sehingga kurang memiliki waktu untuk menyusun bahan ajar.

(19)

3

Agama Islam materi Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW. Metode ini diperkenalkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992 (Zainal Aqib, 2013 : 35). Tujuannya memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Pembelajaran Two Stay Two Stray dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

(20)

4 C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain :

1. Untuk mengetahui bahwa penerapan metode Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sejarah perjuangan nabi Muhammad SAW dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini diharapkan memiliki manfaat diantaranya :

1. Secara Teoritis

Manfaat secara teoritis dari kegiatan penelitian ini adalah diperoleh pembuktian tentang penggunaan metode Two Stay Two Stray untuk peningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI Kelas VII SMPN 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung dan meningkatkan kreativitas guru dalam memberikan materi pelajaran, khususnya pada mata pelajaran PAI.

2. Secara Praktis

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut :

a. Bagi siswa

1) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa

(21)

5

3) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. b. Bagi Guru

1) Untuk menambah pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran dengan memfasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan teman dan alat peraga

2) Memperbaiki proses belajar mengajar PAI di kelas VII SMPN 2 Pringsurat

3) Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran. c. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan sebagai masukan dan tambahan informasi sekaligus bahan acuan dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan referensi tentang peningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI dengan metode Two Stay Two Stray.

E. Definisi Operasional

(22)

6 1. Peningkatan

Peningkatan adalah proses, perbuatan, cara meningkatkan, usaha, kegiatan ( Surayin, 2014 : 2014 ). Jika dilihat dari definisi di atas maka peningkatan dapat diartikan sebagai cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari hasil sebelumnya. Dalam hal ini, adalah hasil belajar siswa.

2. Hasil Belajar

Hasil Belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar ( Supardi, 2013 : 22 ). Hasil belajar biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru dan perubahan sikap serta cara pandangdan cara fikir siswa setelah mengalami proses belajar.

3. Metode Two Stay Two Stray

(23)

7 F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari dua kata ; hypo dan thesis. Yaitu istilah hypo berarti kurang dari dan thesis yang berarti pendapat. Jadi hipotesis (hypothesis) adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara (Rosady Ruslan, 2014: 171). Untuk memperoleh jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, maka penulis perlu menuliskan hipotesis. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, kemudian memberi teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji (Amin Amirullah, 2013 : 54). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian bahwa “Dengan penerapan motode Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII Semester 1 SMPN 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018”.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau reseach yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah (Amin Amirullah, 2013 : 58).

1. Pendekatan Penelitian

(24)

8

sehingga pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung di dusun Tuksongo Rt 05 Rw 01 desa Nglorog Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

3. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Sedangkan sampel disini adalah sebagian atau wakil yang diteliti.(Muhammad Idris, 2009 : 93). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMPN 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung yang berjumlah 30 siswa. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya disebut sampel (Nana Syaodih Sukmadinata, 2008: 250). Sampel yang diambil sebanyak 100% orang yang dianggap representatif jadi subyek yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah 30 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data

(25)

9 a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode observasi dipakai untuk mengumpulkan data mengenai lokasi penelitian bersamaan dengan pembagian angket (Muhammad Idris, 2009:101). Selain menggunakan metode angket peneliti juga melakukan observasi baik terhadap siswa maupun terhadap guru.

b. Tes

Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yang ditetapkan (Sarwiji Suwandi, 2009: 39). Dalam penelitian ini, lembar tes hasil ulangan diberikan pada siklus I dan Siklus II sebagai alat untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa.

c. Dokumentasi.

(26)

10 5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah :

a. Silabus yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.

b. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) ; merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan di susun untuk tiap putaran.

c. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dua bagian, yaitu:

1) Lembar observasi aktivitas siswa, untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

2) Instrumen observasi kegiatan guru, sebagai instrumen kegiatan guru selama proses pembelajaran.

d. Tes formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tes ini diberikan pada setiap akhir putaran.

6. Analisis Data

(27)

11 P = 𝐹

𝑁𝑋 100 %

Keterangan : P : Persentase F : frekuensi

N : Jumlah Responden. H. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dijabarkan sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

2. Bab II Landasan Teori. Pada bab ini diuraikan berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian tentang : Pengertian Belajar dan hasil belajar, Kajian Materi yang diteliti, Pengertian metode pembelajaran Two Stay Two Stray, langkah-langkah, kelebihan, kekurang serta solusi untuk mengatasi kekurangan dari metode Two Stay Two Stray.

(28)

12

(29)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Kata “belajar” yang sudah sering kita dengar ternyata banyak

pengertiannya. Dalam mendefinisikan “belajar”, antara seorang ahli

dengan yang lainnya mungkin ada persamaannya, tetapi banyak juga perbedaannya. Ada banyak versi tentang pengertian “belajar”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memeroleh kepandaian atau ilmu”.

Menurut Heri Rahyubi belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengamatan, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan (Heri Rahyubi, 2009: 239). Menurut Muh Yamin belajar adalah upaya mewujudkan diri dalam bentuk-bentuk nyata yang diharapkan dapat mengubah keadaan dari tertutup menjadi esensial (Muh. Yamin, 2015: 6).

(30)

14

tidak disebabkan oleh adanya kematangan ataupun perubahan sementara karena suatu hal (Kokom Komalasari, 2014: 2).

Menurut Dirman belajar adalah proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang mencakup seluruh aspek kepribadian sebagai akibat interaksi dengan lingkungan (Dirman, 2014: 8). Menurut Meity H. Idris belajar adalah aktivitas manusia untuk melakukan perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar untuk mencapai berbagai kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat dan sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain (Meity H. Idris, 2015: 3).

(31)

15

moral kepribadian (afektif) dan keterampilan mekanik/otot (psikomotorik) (Zainal Aqib, 2015: 66).

Menurut Trianto belajar diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir (Trianto, 2014: 25). Belajar adalah suatu proses usaha yang sengaja dilakukan peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sadar, dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya (M. Hosnan, 2014: 10).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh pengetahuan dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu dan menimbulkan perubahan tingkah laku dalam dirinya menuju kehidupan yang lebih baik serta menimbulkan manfaat yang positif bagi individu tersebut dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Hasil Belajar

(32)

16

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (M. Hosnan, 2014: 158). Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.

Hasil belajar diukur melalui bagaimana proses itu dilakukan, apakah sesuai dengan prosedur atau kaidah yang benar, bukan karena produk saat itu, karena proses yang benar, kelak akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat ketika kembali ke masyarakat sebagai outcome/keluaran (M. Hosnan, 2014: 4).

Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar, menurut Gagne yang dikutip oleh M. Hosnan dalam bukunya yang berjudul Pendekatan Saintifik dan Kontekstual : Dalam Pembelajaran Abad 21 dapat

berbentuk seperti berikut ini :

a. Kecakapan intelektual, yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya : penggunaan simbol matematika.

b. Sikap (atitude), yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. c. Strategi kognitif. Kecakapan individu untuk melakukan

(33)

17

mengendalikan ingatan dan cara-cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif.

d. Kecakapan motorik, yaitu hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

e. Informasi verbal, yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun lisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi dan sebagainya.

Dari analisis penulis, hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh individu atau peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran baik itu berupa kecakapan dalam melakukan interaksi terhadap lingkungan, kecakapan fisik, maupun penguasaan informasi dalam bentuk verbal. 3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni dari lingkungan dan faktor yang datang dari diri siswa, terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai, seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% oleh lingkungan (M. Hosnan, 2014: 158).

Menurut Muh Yamin, faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar terbagi menjadi dua faktor yakni :

a. Faktor Internal

(34)

18 1) Faktor biologis (jasmaniah)

Belajar mengharuskan pembelajar untuk memiliki kondisi fisik yang mendukung. Ini berarti bahwa kita tidak akan bisa belajar dengan nyaman saat kita berada dalam kondisi sakit atau lain sejenisnya. Kondisi fisik yang bagus akan membangun kekuatan tersendiri bagaimana seharusnya belajar kemudian bisa ditunaikan dengan sedemikian rupa.

2) Faktor psikologis (ruhaniah)

Suasana belajar yang nyaman sesungguhnya juga dikuatkan oleh faktor psikologis. Dalam konteks ini adalah ruhaniah yang tenang dan damai. Memang disadari maupun tidak, jiwa yang tenang akan mendorong untuk bisa berpikir tenang dan tentunya berpikiran jernih sehingga apapun yang dilakukan menjadi baik. Demikian pula kegiatan belajar. Setiap kegiatan belajar yang dikuatkan oleh jiwa yang tenang akan menciptakan suasana batin yang sejuk dan menyejukkan sehingga ini membawa semangat belajar yang tinggi.

b. Faktor Eksternal

(35)

19

tinggi. Lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan belajar diantaranya :

1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah

3) Lingkungan masyarakat (Muh. Yamin, 2015: 93).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka faktor dari kemampuan siswa lebih dominan dalam mempengaruhi hasil belajar. Siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang baik akan memperoleh hasil belajar yang maksimal, sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan rendah akan memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan. Namun hal tersebut juga tidak terlepas dari faktor eksternal yang mendukung. B. Materi Pelajaran PAI

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

(36)

20

Agama adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu (Surayin, 2014: 4). Sedangkan pengertian Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. yang berpedoman pada kitab suci Al Qur‟an (Surayin, 2014: 168).

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah proses atau usaha yang dilakukan untuk memberikan materi tentang agama Islam dengan tujuan memahami ajaran Nabi Muhammad saw. berpedoman kitab suci Al Qur‟an dan dapat diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Materi Sejarah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad adalah pembawa berita bahagia, ancaman dan perintah yang merupakan manusia teladan sepanjang masa. Beliau adalah manusia utusan Allah swt., tidak satupun makhluk yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Nabi Muhammad saw.

a. Masa kecil hingga remaja Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Beliau lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat nabi Muhammad berusia 6 bulan dalam kandungan ibunya, Siti Aminah. Saat bayi beliau diasuh oleh Halimah Sa‟diyah dari Bani Saad,

(37)

21

kemudian kakeknya meninggal saat nabi Muhammad berusia 8 tahun. Selanjutnya, Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib sampai menginjak remaja.

Setelah menginjak masa remaja, nabi Muhammad diperkenalkan oleh pamannya bagaimana cara menjalani hidup. Beliau mulai mencari pekerjaan sebagai buruh pada usianya yang baru 10 tahun agar dapat menghidupi dirinya sendiri. Mulailah ia menjadi penggembala ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas. Di gurun pasir inilah ia menghayati arti kehidupan. Kesulitan hidup, kesendirian, dan rasa tanggung jawab menjadikannya lebih matang pada usianya.

(38)

22

sangat jujur, tidak pernah membohongi para pembelinya, selalu berkata sopan, ramah dan penuh kasih sayang.

Kejujuran, perilaku santun, kesopanan berbicara, kerja keras dan kecerdasan Nabi Muhammad merebut hati setiap orang termasuk Siti Khadijah. Pertama-tama ia meminta nabi Muhammad untuk memasarkan barang dagangannya ke Syria. Hasilnya luar biasa. Itulah yang membuat Siti Khadijah tertarik dan akhirnya menikah dengan nabi Muhammad saw. Mereka dikaruniai 7 orang anak, yaitu Ibrahim, Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummi Kulsum dan Fatimah (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016: 62).

b. Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul

Nabi Muhammad merasakan keresahan atas perilaku yang dialami oleh masyarakat Arab yang sudah jauh dari nilai-nilai kebenaran. Kemudian nabi Muhammad melakukan uzlah (mengasingkan diri) di Gua Hira. Hal ini dilakukan oleh beliau berkali-kali. Maka tepat pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-40 dari kelahirannya, Nabi didatangi Jibril dan menerima wahyu yang pertama Q.S. Al Alaq ayat 1-5. Wahyu pertama inilah yang menandakan bahwa nabi Muhammad saw. dipilih dan diangkat Allah swt. untuk menjadi utusanNya atau Rasul.

(39)

23

menanti inilah turun wahyu kedua yaitu Q.S Al Muddasir ayat 1-7 (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016: 64).

c. Dakwah nabi Muhammad saw. di Mekah

Dengan turunnya wahyu yang kedua, Rasulullah mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Nabi mengajak orang-orang yang terdekat dengannya. Tujuannya agar mereka lebih dulu percaya kepada seruannya dan mengikutinya. Tempat yang beliau pilih untuk berdakwah adalah rumah al Arqam bin Abil Arqam al Akhzumi. Orang-orang yang pertama kali memeluk Islam atau dikenal dengan as-Sabiqun al-Awwalun, mereka adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali

bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, dan Ummu Aiman. Selain yang tersebut di atas, berkat bantuan Siti Khadijah dan Abu Bakar as Siddiq, dari hari ke hari bertambahlah orang-orang yang beriman kepada seruan beliau, baik pria maupun wanita.

(40)

24

Quraisy untuk menghambat dakwah Rasul, diantaranya mencoba menyuruh pamannya Abu Thalib untuk menghentikan dakwah keponakannya itu. Namun, Nabi Muhammad menolak.

Kegagalan kafir Qiraisy untuk menghambat dakwah Rasul , menjadikan mereka semakin marah dan emosi. Budak-budak mereka yang masuk Islam dibunuh dan disiksa. Seluruh pengikut Nabi Selalu diancam dan diteror agar menolak ajakan nabi Mihammad saw. Abu Jahal menyewa orang Yahudi untuk mengejek dan mencaci maki Nabi dengan harapan ia berhenti berdakwah. Akan tetapi, justru akhirnya si Yahudi itu masuk Islam karena keluhuran akhlaq Nabi.

Setelah kafir Quraisy gagal melakukan tekanan, mereka menawarkan harta benda, wanita dan pangkat agar Nabi mau meninggalkan dakwahnya. Kaum Quraisy mengutus Utbah bin Rabiah untuk menawarkan hal-hal tersebut. Namun, nabi Muhammad saw. tidak pada tawaran itu dan terus berdakwah. Setelah kafir Quraisy gagal lagi, akhirnya mereka memboikot Nabi Muhammad, Bani Muthallib, dan Bani Hasyim. Karena pemboikotan ini umat Islam terkurung di celah-celah kota Mekah bernama Syiib. Pemboikotan berlangsung selama tiga tahun dimulai pada tahun ketujuh kenabian. Isi pemboikotan itu ditulis dalam selembar surat yang berisi :

1) Kaum Quraisy tidak akan menikahi orang Islam

(41)

25

4) Kaum Quraisy tidak akan berbicara ataupun menengok irang Islam yang sakit

5) Kaum Quraisy tidak akan mengantar mayat orang Islam ke kubur 6) Kaum Quraisy tidak akan menerima permintaan damai dengan

orang Islam dan menyerahkan Muhammad untuk dibunuh.

Undang-Undang pemboikotan itu digantung di dinding Ka‟bah. Penulisnya bernama Manshur bin Ikrimah. Setelah tiga tahun, undnag-undang tersebut rusak karena dimakan rayap. Kemudian undnag- undang-undang tersebut dirobek oleh Zubair bin Umayyah, Hisyam bin Amr, Muth‟im bin Adi, Abu Bakhtari bin Hisyam, dan Zama‟ah bin Al

Aswad. Mereka merasa kasihan dengan siksaan kaumnya kepada Bani Hasyim dan Bani Muthallib (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016: 66).

Betapa besar perjuangan nabi Muhammad saw dalam meperluas dakwahnya. Nabi Muhammad adalah manusia yang sempurna, tanda-tanda kenabiannya sudah tampak semenjak nabi masih kecil. Nabi Muhammad adalah Uswatun Khasanah (suri tauladan yang baik) bagi seluruh umat.

C. Metode Two Stay Two Stray

1. Pengertian Metode Two Stay Two Stray

(42)

26

itu metode juga merupakan berbagai tekhnik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar (Zainal Aqib, 2015: 102). Menurut Kokom Komalasari, metode pembelajaran yaitu cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Kokom Komalasari, 2014: 56).

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, tekhnik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan tekhnik pembelajaran (Kokom Komalasari, 2014: 57).

(43)

27

Kepala Bernomor. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi kepada kelompok lain (Isjoni, 2013: 113).

(44)

28

Model Pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan dalam materi sejarah perjuangan nabi Muhammad saw, dimana nantinya siswa diharapkan dapat memahami materi secara keseluruhan tanpa merasa bosan karena sering berinteraksi dengan teman-temannya.

2. Langkah-langkah Pembelajaran

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan materi pelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai dengankompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa secara heterogen dengan kemampuan berbeda-beda baik tingkat kemampuan maupun jenis kelamin.

c. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa atau tugas untuk dibahas dalam kelompok.

d. Dua siswa dari tiap kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk mencatat hasil pembahasan dari kelompok lain, dan sisa anggota kelompok tetap di kelompoknya untuk menerima siswa yang bertamu ke kelompoknya.

(45)

29

f. Hasil diskusi kelompok dikumpulkan dan dan salah satu kelompok mempresentasikan jawaban mereka, kelompok lain memberikan tanggapan.

g. Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban yang benar. h. Guru membimbing siswa merangkum pelajaran.

i. Guru memberikan penghargaan secara kelompok (Muhammad Fathurrohman, 2015: 369).

Jadi dalam pembelajaran model TSTS ini, siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan.

3. Kelebihan Metode Two Stay Two Stray

Kelebihan dari metode Two Stay Two Stray ini diantaranya yaitu :

a. Dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkat usia siswa.

b. Tidak hanya bekerja sama dengan anggota sekelompoknya saja tetapi bisa juga bekerjasama dengan kelompok lain yang memungkinkan terciptanya keakraban sesama teman dalam suatu kelas

c. Lebih berorientasi pada keaktifan siswa (Muhammad Fathurrohman, 2015: 370).

(46)

30 4. Kekurangan Metode Two Stay Two Stray

Sedangkan kekurangan dari metode Two Stay Two Stray ini diantaranya yaitu :

a. Jumlah siswa dalam satu kelas tidak boleh ganjil, harus berkelipatan empat.

b. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil kecil dan kunjungan dari dua orang anggota kelompok yang satu ke kelompok yang lain membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaan kelas serta dapat menyita waktu pengajaran yang berharga.

d. Guru membutuhkan banyak persiapan (Muhammad Fathurrohman, 2015: 370).

5. Solusi untuk Mengatasi Kekurangan Metode Two Stay Two Stray

Metode Two Stay Two Stray memiliki beberapa kekurangan, akan tetapi kekurangan dari metode ini dapat disiasati dengan berbagai cara diantaranya :

a. Misalkan untuk suatu kelas yang memiliki siswa ganjil atau bukan kelipatan empat maka salah satu kelompok dapat menerima anggota baru dengan tugas yang telah ditetapkan dalam kelompok.

b. Pembentukan kelompok dilakukan pada pertemuan sebelumnya sehingga ketika pembelajaran dimulai, siswa sudah siap bersama anggota kelompoknya sehingga tidak menyita waktu.

(47)

31

memiliki persiapan yang cukup matang dalam mengahadapi peserta didik di dalam kelas.

Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Keterampilan seperti ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya peran pencatat, pembuat kesimpulan, pengatur materi, atau fasilitator, dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

D. Penerapan metode Two Stray Two Stay dalam materi sejarah perjuangan

nabi Muhammad SAW.

(48)

32

mempraktikkan sesuai perencanaan yang telah disusun dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Langkah selanjutnya yaitu refleksi, dalam tahap refleksi ini pengamat akan berkomentar berkenaan dengan catatan pada lembar observasinya, sebagai umpan balik bagi guru sehingga akan mengetahui dimana kekurangan dalam pembelajaran dan sebagai koreksi. E. Indikator Keberhasilan dalam Pembelajaran

(49)

33 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Perkembangan

SMP Negeri 2 Pringsurat berdiri pada tahun 1985. Pada awal penerimaan siswa baru tahun ajaran 1984/1985, sekolah belum mempunyai tempat sendiri sehingga menumpang pada SDN Tuksongo 3 di desa Nglorog dengan bantuan dari guru-guru dari SMP PGRI 7 Pringsurat. Setahun kemudian, sekolah pindah di lokasi sekarang yaitu Dusun Tuksongo Desa Nglorog Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

Dalam perkembangannya SMP Negeri 2 Pringsurat mengalamai berbagai kemajuan baik dari sarana dan prasarana, fasilitas sekolah dan prestasi. Dari awal berdiri, sampai sekarang, sekolah telah mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak dua belas kali. Beliau adalah sebagai berikut :

(50)

34 g. Bapak Drs. Gunanto

h. Bapak Drs. Fauzan i. Bapak Drs. Priyono j. Bapak Isrofi, S.Pd.M.Pd k. Ibu Ugi Utami, S.Pd.M.Pd

l. Kepala Sekolah sekarang Bapak Wiyono, M.Pd (sumber : dokumentasi SMPN 2 Pringsurat, 2017).

2. Gambaran Umum

SMP Negeri 2 Pringsurat terletak di sebuah dusun yang sering dikenal dengan kampung pondok yaitu Dusun Tuksongo Rt 05 Rw 01 Desa Nglorog Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Sekolah ini menyandang gelar Juara III pelaksana Adiwiyata tingkat provinsi pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 ini memperoleh Juara I dalam lomba Sekolah Sehat tingkat Kabupaten Temanggung (sumber: dokumentasi SMPN 2 Pringsurat, 2017).

(51)

35 3. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Pringsurat

Status : Negeri

NSS : 201032304057

NPSN : 20321464

Akreditasi : A (2016)

Alamat : Tuksongo Nglorog Pringsurat Temanggung

Nama Kepala Sekolah : Wiyono, M.Pd (sumber : dokumentasi SMPN 2 Pringsurat, 2017).

4. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

“Terbentuknya peserta didik yang berakhlaq mulia, berprestasi dan tanggap dalam pembaruan pendidikan yang berwawasan lingkungan”.

(52)

36 b. Misi Sekolah

1) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianutnya termasuk etika moralnya sehingga menjadi sumber kearifan dan kesantunan dalam bertindak.

2) Meningkatkan karakter pada peserta didik.

3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efisien dan efektif, sehingga setiap siswa mampu tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

4) Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk menganalisa potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

5) Memenuhi fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan ke depan.

6) Memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan tangguh.

7) Mewujudkan perlindungan, pelestarian, dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup untuk mengembangkan potensi diri.

8) Menerapkan management partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stakeholder sekolah menuju lingkungan sekolah yang “Bersinar Terang” (Bersih, Indah, Asri, Rindang,

(53)

37

9) Meningkatkan potensi sekolah secara menyeluruh dalam kerangka wawasan wiyata mandala.

c. Tujuan Sekolah

1) Menghasilkan lulusan yang Beriman, Bertaqwa dan Berkualitas. 2) Mengembangkan profesionalisme guru dan potensi Peserta

didik.

3) Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.

4) Meningkatkan prestasi siswa di bidang Ilmu Pengetahuan, Tekhnologi dan Seni Budaya.

5) Mewujudkan budaya jujur, ikhlas, 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) serta harmonis antar wara sekolah.

6) Mewujudkan manajemen sekolah yang partisipatif, transparan dan akuntabel.

7) Mewujudkan peningkatan kegiatan 9K (Kedisiplinan, Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Kerindangan, Kerjasama, Kekeluargaan, Keimanan, dan Kenyamanan).

(54)

38 5. Data Statistik Sekolah

Data statistik sekolah yang penulis dapatkan berdasarkan hasil dokumentasi di SMP Negeri 2 Pringsurat adalah sebagai berikut :

a. Data Peserta Didik

Data peserta didik SMP Negeri 2 Pringsurat kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 penulis sajikan dalam tabel berikut ini :

Gambar Tabel 3.1. Data Peserta Didik

(55)

39

20 9F 14 16 30

21 9G 14 14 28

Jumlah 345 318 663

(sumber : dokumentasi SMP Negeri 2 Pringsurat, 2017)

Peserta didik SMP Negeri 2 Pringsurat tidak hanya berasal dari daerah sekitar saja, namun banyak yang berasal dari kecamatan lain bahkan dari kabupaten lain. Mereka nyantri di pondok pesantren Hidayatullah, sebuah pesantren yang tidak jauh dari sekolah.

b. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Data pendidik dan peserta didik SMP Negeri 2 Pringsurat kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 penulis sajikan dalam tabel berikut ini :

Gambar Tabel 3.2. Data Pendidik

(56)

40

(sumber : daftar absensi SMP Negeri 2 Pringsurat, 2017) Gambar Tabel 3.2. Data Tenaga Kependidikan

(57)

41

9 Listyowati, A.Md Staf TU PTT

10 Ika Kusumaningsih, SE Pustakawan PTT

11 Khoerodin Penjaga PTT

(sumber : daftar absensi SMP Negeri 2 Pringsurat, 2017) B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7F SMP Negeri 2 Pringsurat tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan pada akhir semester satu pada bulan November 2017. Sedangkan obyek dari penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada materi Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW.

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pra Siklus

Kegiatan Pra Siklus dilaksanakan pada tanggal 16 November 2017, dengan deskripsi pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian. Mempersiapkan materi pelajaran, media pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

b. Pelaksanaan Tindakan

(58)

42 1) Kegiatan awal

a) Guru memberikan salam, membaca doa bersama.

b) Guru memeriksa kehadiran siswa dengan mengisi daftar hadir.

c) Guru menyiapkan bahan ajar. 2) Kegiatan inti

a) Guru meminta siswa membaca buku teks pelajaran.

b) Guru menjelaskan materi tentang kisah perjuangan nabi Muhammad SAW.

c) Siswa memperhatikan penjelasan guru. 3) Kegiatan akhir

a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

c) Siswa mengerjakan soal evaluasi. d) Guru memberikan tindak lanjut.

e) Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan doa bersama dan salam.

c. Pengamatan

(59)

43 d. Refleksi Pra Siklus

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan mengahambat proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya agar mencapai indikator keberhasilan dalam pembelajaran.

1) Hal-hal yang mendukung diantaranya : Guru :

a) Penguasaan materi oleh guru cukup baik. b) Soal evaluasi yang diberikan guru jelas. Siswa :

a) Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. 2) Hal-hal yang menghambat diantaranya :

Guru :

a) Suara kurang jelas sehingga siswa yang duduk di belakang kurang mendengar penjelasan guru dengan jelas.

b) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa. c) Guru masih kurang berinteraksi dengan siswa.

d) Pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu belum optimal. Siswa :

a) Beberapa siswa masih ada yang berbicara atau bermain sendiri ketika guru menerangkan.

(60)

44

c) Sebagian siswa tidak merespon pertanyaan dari guru ketika tanya jawab berlangsung.

3) Perbaikan yang dapat dilakukan diantaranya : Guru :

a) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.

b) Guru lebih memperjelas suara agar siswa dapat mendengar penjelasan guru secara jelas.

c) Guru harus meningkatkan kreativitas serta model pembelajaran yang berfariasi untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran.

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 November 2017, dengan deskripsi pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menentukan waktu pelaksanaan siklus I, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan yang memuat serangkaian pembelajaran yang menggunakan metode Two Stay Two Stray.

b. Pelaksanaan Tindakan

(61)

45 1) Kegiatan awal

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.

b) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur‟ān surah pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.

c) Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait tentang perjuangan Nabi Muhammad Saw Periode Makkah.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.

e) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran

2) Kegiatan inti

a) Guru mengondisikan suasana belajar dengan game tepuk tangan.

b) Guru menjelaskan metode Two Stay Two Stray kepada siswa.

c) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota.

(62)

46

e) Guru meminta para siswa mengumpulkan informasi atau data yang relevan sebanyak-banyaknya tentang sejarah perjuangan Nabi Muhammad Saw pada periode Makkah. f) Masing-masing kelompok memiliki bahan materi untuk

dijelaskan kepada kelompok tamu.

g) Anggota kelompok yang bertugas sebagai tamu berkeliling untuk menggali informasi kepada kelompok lain, anggota kelompok yang bertugas sebagai narasumber tinggal di tempat untuk memberikan informasi kepada tamu.

h) Tiap kelompok merumuskan simpulan dan disajikan dalam bentuk paparan presentasi

i) Tiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. 3) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi. b) Guru bersama peserta didik merumuskan simpulan.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

d) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

e) Siswa mengerjakan soal evaluasi. f) Guru memberikan tindak lanjut.

(63)

47 c. Pengamatan

Hasil observasi pada siklus ini menunjukkan adanya banyak peningkatan yang terjadi baik dari guru maupun siswa.

d. Refleksi Siklus I

Refleksi pada Siklus I dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan hasil observasi dari prasiklus untuk mengetahui peningkatan tindakan pada siklus I. Dapat dilihat dari perolehan nilai pada Siklus I mengalami peningkatan yang signifikan 60% dari 30 siswa memperoleh nilai di atas KKM.

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 November 2017, dengan deskripsi pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menentukan waktu pelaksanaan siklus II, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) perbaikan yang memuat serangkaian pembelajaran yang menggunakan metode Two Stay Two Stray.

b. Pelaksanaan Tindakan

(64)

48

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.

b) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Qur‟ān surah pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.

c) Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait tentang perjuangan Nabi Muhammad Saw Periode Makkah.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.

e) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran

2) Kegiatan inti

a) Guru mengondisikan suasana belajar dengan game tepuk tangan.

b) Guru menjelaskan metode Two Stay Two Stray kepada siswa.

c) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota.

d) Guru menjelaskan tugas masing-masing kelompok.

(65)

49

f) Masing-masing kelompok memiliki bahan materi untuk dijelaskan kepada kelompok tamu.

g) Anggota kelompok yang bertugas sebagai tamu berkeliling untuk menggali informasi kepada kelompok lain, anggota kelompok yang bertugas sebagai narasumber tinggal di tempat untuk memberikan informasi kepada tamu.

h) Tiap kelompok merumuskan simpulan dan disajikan dalam bentuk paparan prsentasi

i) Tiap kelompok mempresentasikan didepan kelas. 3) Kegiatan akhir

a) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi. b) Guru bersama peserta didik merumuskan simpulan.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

d) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

e) Siswa mengerjakan soal evaluasi. f) Guru memberikan tindak lanjut.

g) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

c. Pengamatan

(66)

50 d. Refleksi Siklus II

Refleksi pada Siklus II dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan hasil observasi dari siklus I untuk mengetahui peningkatan tindakan pada siklus II. Dapat dilihat dari perolehan nilai pada Siklus II mengalami peningkatan yang signifikan 100% dari 30 siswa memperoleh nilai di atas KKM. Sehingga penggunaan metode Two Stay Two Stray ini sangat cocok untuk diterapkan dalam

(67)

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus, sebanyak dua siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray tergambar pada laporan hasil pembahasan yang diuraikan sebagai berikut :

1. Deskripsi Kondisi Awal

(68)

52

Data hasil tes belajar diperoleh dari kegiatan prasiklus dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Perolehan Hasil Belajar siswa Kelas VII Prasiklus

No Nama Siswa Penilaian

8 FIDA AZIDATUL FADHILAH 60 Tidak Tuntas

9 HERTHA CHOIRUL ANWAR 60 Tidak Tuntas

10 ISTI UMAMAH 80 Tuntas

11 KHOHAN DIAN AGUSTA 60 Tidak Tuntas

12 LIA JUNIYATI 80 Tuntas

13 MEI RAHAYUNINGSIH 60 Tidak Tuntas

14 MUHAMMAD RAHMAN 50 Tidak Tuntas

20 RIFAN ANDRIYANTO 50 Tidak Tuntas

21 RULI KURNADI 40 Tidak Tuntas

22 SALMA ATHA SALSABILA 70 Tuntas

(69)

53

24 SILVI FATMAWATI 70 Tuntas

25 SOFIAN CHANDRA 50 Tidak Tuntas

26 SRI WAL ESTIATY 50 Tidak Tuntas

27 TRI ATMI PURWATI 80 Tuntas

28 TSAVALIA DESLA G P 80 Tuntas

29 YENI AGUSTIN 80 Tuntas

30 YULIA PRATIWI 50 Tidak Tuntas

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Rata-rata 60

Jumlah 1800

Persentase ketuntasan 33%

(70)

54

Grafik 4.1

Perolehan Nilai Prasiklus

Siswa yang tidak tuntas belajar berjumlah 20 anak dan siswa yang tuntas dalam belajar ada 10 siswa. Siswa tuntas belajar apabila mendapatkan nilai ≥ 70 dan siswa tidak tuntas belajar apabila nilai kurang dari 70 sebagai KKM pelajaran PAI yang telah ditentukan pada tahun ajaran 2017/2018 di SMPN 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung.

Ketidaktuntasan belajar siswa karena aktivitas belajar didominasi dengan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, serta jarang mengkaitkan materi yang dibahas dengan masalah-masalah nyata yang dapat teramati secara langsung. Pada saat guru menjelaskan materi, siswa kebanyakan bercanda tidak fokus dengan pelajaran sehingga siswa menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas belajar yang belum baik maka diperlukan tindakan untuk memperbaiki.

(71)

55 2. Deskripsi Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 November 2017. Deskripsi Siklus I terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan diawali dengan mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam mengajar. Lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Membuat daftar kelompok secara heterogen, berdasarkan tingkat kemampuan. Siswa kemampuan baik atau biasa disebut siswa pandai digabungkan dengan siswa berkemampuan biasa dan kurang. Bahan diskusi kelompok untuk dipelajari dan didiskusikan oleh para siswa. Soal evaluasi untuk siswa berguna untuk mengukur tingkat kemampuan siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

(72)

56

tugas sesuai pembagian di dalam kelompoknya yaitu sebagian bertugas sebagai tamu dan sebagian yang lain bertugas sebagai narasumber menerima tamu dari kelompok lain. Guru memberikan masukan serta penguatan terhadap materi yang telah dipelajari siswa secara berkelompok. Guru memberikan soal individu untuk mengetahui tingkat keterpahaman siswa terhadap materi.

c. Pengamatan Tindakan

Pengamatan tindakan meliputi pengamatan hasil belajar dan aktivitas pembelajaran. Hasil belajar siswa didapatkan dari hasil tes akhir dalam setiap siklus. Tes dilakukan secara individu oleh setiap siswa. Hasil belajar siswa dengan model Two Stay Two Stray yaitu:

Tabel 4.2

Hasil Belajar Siswa Kelas VII Siklus I

(73)

57

20 RIFAN ANDRIYANTO 60 Tidak Tuntas

21 RULI KURNADI 40 Tidak Tuntas siswa mendapatkan nilai 70-100. Siswa berjumlah 11 mendapatkan

(74)

58

nilai pada rentan 50-69. Ada 1 siswa yang nilainya pada rentan 25-49. Dan tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai pada rentan 0-25. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 100, nilai terendah 40 dan nilai rata-rata 72. Hasil nilai siswa mempengaruhi ketuntasan belajar. Ketuntasan pembelajaran PAI materi sejarah perjuangan nabi Muhammad dengan metode Two Stay Two Sray pada siklus I berpengaruh terhadap ketuntasan siswa. Hasilnya adalah:

Grafik 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII

(75)

59

mencatat hal-hal yang dianggap penting berkaitan, 4) Hanya beberapa siswa berani bertanya mengenai isi materi yang dijelaskan peneliti. 5) Masih banyak siswa yang kurang berperan aktif dalam kerja kelompok, 6) Siswa bekerjasama dengan teman tanpa membeda-bedakan,

(76)

60 d. Refleksi Hasil Tindakan

Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus ini dapat diuraikan analisis sebagai berikut; 1) Perlunya tambahan materi sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW, 2) siswa dalam belajar belum maksimal dikarenakan dalam diskusi masih didominasi siswa yang pintar sehingga beberapa siswa minder dan tidak mendapatkan kesempatan yang sama, 3) pengelolaan waktu yang perlu diatur dengan lebih tepat lagi sesuai RPP.

Hasil refleksi tersebut memerlukan revisi yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar PAI di siklus II. Revisi yang dirumuskan setelah mengetahui hasil refleksi siklus I adalah sebagai berikut: 1) perlunya pengelolaan waktu dengan tepat , 2) suara guru diperjelas, 3) Perlunya motivasi tambahan untuk menarik minat siswa.

3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

(77)

61

kelompok untuk dipelajari dan didiskusikan oleh para siswa. Soal evaluasi untuk siswa berguna untuk mengukur tingkat kemampuan siswa pada siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan diawali dengan doa dan absen kelas. Guru membuka dengan salam pembuka yang bervariasi agar menumbuhkan semangat belajar siswa. Guru melakukan apersepsi untuk membuka pelajaran. Guru melakukan tanya jawab dan memberitahukan tujuan pembelajaran.

Guru menjelaskan pula langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Siswa secara tertib dibuat berkelompok sesuai petunjuk guru dengan memperhatikan tingkat kepandaian siswa. Para siswa melakukan diskusi kemudian melaksanakan tugas sesuai pembagian dalam kelompok. Setelah mendapatkan informasi dari kelompok lain kemudian menginformasikan kembali kepada anggota kelompoknya. Siswa diberi kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Guru memberikan masukan serta penguatan terhadap materi yang telah dipelajari siswa secara berkelompok. Guru memberikan soal individu untuk mengetahui tingkat kepahaman siswa terhadap materi.

c. Pengamatan Tindakan

(78)

62

akhir dalam setiap siklus. Tes dilakukan secara individu oleh setiap siswa. Hasil belajar siswa dengan metode Two Stay Two Stray yaitu:

Tabel 4.3

Hasil Belajar Siswa Kelas VII Siklus II

No Nama Siswa Penilaian

Siklus I

Keterangan

1 AHMAD FATCHUR ROSAQ 80 Tuntas

2 ANISA FITRI 100 Tuntas

3 ARYO BAGUS WICAKSONO

90 Tuntas

8 FIDA AZIDATUL FADHILAH

100 Tuntas

9 HERTHA CHOIRUL ANWAR

100 Tuntas

10 ISTI UMAMAH

100 Tuntas

11 KHOHAN DIAN AGUSTA

100 Tuntas

16 NISRINA SURYA LISTY

80 Tuntas

22 SALMA ATHA SALSABILA

100 Tuntas

23 SALMA SALSABILA

(79)

63 siswa mendapatkan nilai 70-100. Siswa berjumlah 0 mendapatkan nilai pada rentan 50-69. Ada 0 siswa yang nilainya pada rentan 25-49. Dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai pada rentan 0-25. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 100, nilai terendah 80 dan nilai rata-rata 96.

(80)

64

Grafik 4.3

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII Siklus II

Siswa yang tuntas belajar 30 anak dengan jumlah prosentase 100%. Siswa tidak tuntas belajar 0 siswa dengan 0% dari siswa keseluruhan. Siswa tuntas karena nilai lebih dari 70 dan siswa tidak tuntas karena nilai kurang dari 70.

Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus II berinteraksi dengan teman dalam menyelesaikan tugas dalam kelompok secara baik, 6) Siswa bekerjasama dengan teman tanpa membeda-bedakan, 7) Perwakilan siswa mempresentasikan tugas dengan baik dan 8) Siswa menjawab soal-soal evaluasi yang diberikan guru dengan lembar soal.

(81)

65

Hasil pengamatan terhadap guru adalah guru sudah memeriksa kesiapan siswa. Guru menarik perhatian siswa dengan memberi motivasi kepada siswa. Guru melakukan apersepsi. Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru memberi penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan. Guru menggunakan contoh dan menekankan hal penting. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru memberi bimbingan pada siswa yang membutuhkan. Guru sudah memberikan waktu yang tepat sesuai rencana. Guru sudah memberi penguatan secara baik. Guru sudah dapat melakukan pengelolaan waktu dengan baik. Dalam kegiatan penutupan guru dapat menyimpulkan pembelajaran dengan baik. Guru mengakhiri pembelajaran dengan simpulan dan salam.

(82)

66 d. Refleksi Hasil Tindakan

Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus II dapat diuraikan analisis sebagai berikut; 1) Nilai siswa melebihi KKM yaitu tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70, 2) Guru dalam mengajar telah menyesuaikan aspek yang teramati dari lembar observasi dan RPP sehingga pembelajaran berjalan baik, 3) Ketuntasan klasikal sudah tercapai karena pada siklus II, 100% tuntas melebihi batas ketuntasan klasikal yaitu 75% .

B. Pembahasan

Menurut Meity H. Idris pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang diberikan guru di dalam memadukan cara/metode pengajaran secara sistematis dan berkesinambungan pada suatu kegiatan pembelajaran agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, pembentukan sikap serta rasa kepercayaan pada siswa (Meyti H. Idris, 2015: 3). Pada hakikatnya pembelajaran adalah kegiatan yang didalamnya terdapat proses belajar mengajar. Belajar dilakukan oleh siswa, dan mengajar dilakukan dilakukan oleh guru.

(83)

67

Sebagian siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI tidak bisa mencapai nilai standar yang ditentukan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI standar kompetensi memahami sejarah

perjuangan nabi Muhammad SAW periode Makah yang masih di bawah

standar rata-rata ketuntasan kelas yang ditentukan dengan nilai kriteria ketuntasan minimal 70. Maka untuk tuntas belajar yang interaktif digunakanlah model pembelajaran Two Stay Two Stray.

Hasil penelitian sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray terdapat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil

Keterangan Pra siklus Siklus I Siklus II

nilai terendah 40 40 80

nilai tertinggi 80 100 100

nilai rata-rata 60 72 96

ketuntasan 33% 60% 100%

Gambar

Gambar Tabel 3.1. Data Peserta Didik
Gambar Tabel 3.2. Data Pendidik
Gambar Tabel 3.2. Data Tenaga Kependidikan
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan.. informasi kepada

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu dilakukan sosialisasi tentang PTK kepada guru dan siswa di SD yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar guru

Mengetahui ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran Team Accelerated Instruction ( TAI ) dan Two Stay Two Stray ( TSTS ) serta motivasi belajar siswa

Model pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar dengan berbagai variasi sehingga siswa terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana yang

Peserta didik mendiskusikan untuk menyelesaikan soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dibagikan oleh guru mengenai sifat-sifat operasi hitung pembagian pada

Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin (Harsono, 2008:13) menyatakan bahwa guru berperan sebagai fasilitator bagi siswa untuk melakukan aktivitasnya. Berdasarkan hasil observasi

Hal-hal yang dianalisis adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran melalui kooperatif tipe Two Stay Two Stray (dua tinggal dua tamu) sebagai upaya untuk

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. 2) Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Pada hasil