• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Survei kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SURVEI KECEMASAN ASPEK SOSIAL UNTUK SISWA KELAS I SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Tri Susanto NIM : 151134233. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, karya ilmiah ini saya persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah, dan anugerahNya sehingga skripsi ini dapat selesai dan lancar dalam pengerjaannya. 2. Bapak saya, Suharta (Alm) doa terbaik selalu kupanjatkan semoga diberikan tempat yang indah disisiNya. 3. Ibu saya, Ibu Margiyati yang selalu memberikan dukungan,semangat, dan doa yang selalu menyertai setiap langkahku. 4. Kedua kakak saya, Agus Riyanta dan Dwi Hartanto yang selalu mengarahkan dan membimbingku supaya segera menyelesaikan proses pengerjaan skripsi ini. 5. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A dan Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing dalam proses pengerjaan skripsi saya agar cepat selesai. 6. Teman-teman payung skripsi Pandu,Ludi,Onang,Koko,dll. Yang selalu memberikan semangat untuk terus mengerjakan skripsi. 7. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO Seberat apapun tugasmu akan terasa ringan apabila tidak dikerjakan, tetaplah semangat untuk hari esok yang lebih baik. ( Tri Susanto ) Jangan salahkan waktu yang begitu cepat berlalu, salahkan dirimu yang begitu lambat melakukan sesuatu. ( Ega Al Fariz ) Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. ( Terjemahan Q.S At – Talaq : 4 ). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 19 Juli 2019 Peneliti. Tri Susanto. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama. : Tri Susanto. Nomor Mahasiswa. : 151134233. Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “SURVEI KECEMASAN ASPEK SOSIAL UNTUK SISWA KELAS I SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 19 Juli 2019 Yang menyatakan. Tri Susanto. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK SURVEI KECEMASAN ASPEK SOSIAL UNTUK SISWA KELAS I SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN Tri Susanto Universitas Sanata Dharma 2019 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek sosial yang dialami siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi di kelas I SD Negeri Demangan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menemukan adanya siswa yang mengalami kecemasan. Kecemasan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kecemasan aspek sosial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman yaitu sebanyak 142 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu sebanyak 142 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala kecemasan aspek sosial yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecemasan aspek sosial pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman. Dari seluruh sampel penelitian yaitu 142 siswa, terdapat 50 siswa (35,21%) mengalami kecemasan dalam kategori sangat rendah, 53 siswa (37,32%) termasuk dalam kategori rendah, 32 siswa (22,53%) termasuk kategori sedang, 6 siswa (4,22) termasuk dalam kategori tinggi, dan 1 siswa (0,72%) termasuk kategori sangat tinggi. Kecemasan yang dialami para siswa kelas Itermasuk ke dalam kategori rendah dengan persentase mencapai 37,32%, yaitu dari 142 subyek penelitian terdapat 53 subjek penelitian masuk dalam kategori kecemasan rendah. Kata kunci : Survei, Kecemasan, Aspek Sosial, Siswa Kelas I.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT SOCIAL ANXIETY ANALYSIS SURVEY FOR FIRST GRADE I STUDENTS ELEMENTARY SCHOOL IN GONDOKUSUMAN DISTRICT Tri Susanto Sanata Dharma University 2019 This research was conducted to determine the level of social anxiety that is experienced by First Grade Students of Elementary School in Gondokusuman District. Previous researchers have conducted observations in grade one students in Demangan Elementary School. Based on the results of the observations, researchers found that there were students who experienced anxiety. The anxiety that will be examined in this study is anxiety in social aspect. This is a descriptive quantitative research using survey methods. The population used in this study were all first grade students of the Elementary School in Gondokusuman District, which were 142 students. The sample in this study was 142 students, the total number of the population. The researcher used an instrument, which is previously composed by later researchers, to determine the social anxiety level. The results of the study shows that there were found several level of social anxiety in first grade students of Elementary School in Gondokusuman District. From the study sample, there were 50 students (35.21%) experiencing anxiety in the very low category, 53 students (37.32%) were included in the low category, 32 students (22.53%) were categorized in the moderate category, 6 students (4.22%) were included in the high category, and 1 student (0.72%) experiencing the very high category. Anxiety experienced by grade I students can be classified as a low category because of 142 research subjects there were 53 research subjects (37.32%) included in the low anxiety category. Keywords : Survey, Anxiety, Social Aspects, Grade I Students.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “SURVEI KECEMASAN ASPEK SOSIAL UNTUK SISWA KELAS I SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih dengan tulus hati kepada : 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti S, S.i., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD. 4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing satu yang telah senantiasa memberikan bimbingan serta arahan selama kegiatan penelitian. 5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing dua. yang. selalu. memberikan. menyelesaiakan skripsi.. x. semangat. dan. dukungan. dalam.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd. selaku dosen penguji yang memberikan kritik dan saran kepada peneliti. 7. Kepala UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Gondokusuman yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman. 8. Kepala Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di SD yang bersangkutan. 9. Siswa-siswi kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang telah bersedia menyempatkan waktu untuk mengerjakan instrumen penelitian. 10. Keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa. 11. Teman seperjuangan Pandu, Ludi, Onang, Koko. Peneliti sangat bersyukur atas bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan memberi dukungan lewat doa, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini belumlah sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangatlah diterima oleh peneliti dengan penuh syukur. Dengan penuh harapan dan doa, semoga skripsi ini dapat memberikan manfat bagi pendidikan dan semua pihak yang bersangkutan. Yogyakarta, 19 Juli 2019 Peneliti. Tri Susanto. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv. HALAMAN MOTTO .................................................................................. v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................... vii. ABSTRAK ................................................................................................... viii. ABSTRACT ................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ................................................................................. x. DAFTAR ISI ................................................................................................ xii. DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii. DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xix. DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xx. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1. 1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 4. 1.3 Batasan Masalah ................................................................................... 4. 1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 4. 1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5. 1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5. 1.7 Definisi Operasional ............................................................................. 6. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka........................................................................................ 8. 2.1.1 Psikologi Perkembangan ..................................................................... 8. 2.1.2 Perkembangan Sosial .......................................................................... 9. 2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak Sekolah Dasar ............................................................................ 10. 2.1.4 Kecemasan .......................................................................................... 12. 2.1.4.1 Pengertian Kecemasan ..................................................................... 13. 2.1.4.2 Indikator Kecemasan ........................................................................ 14. 2.1.4.3 Macam-macam Kecemasan ............................................................. 15. 2.1.4.4 Gejala-gejala Kecemasan ................................................................. 16. 2.1.4.5 Faktor Yang Menyebabkan Kecemasan........................................... 17. 2.1.4.6 Tingkat Kecemasan… ...................................................................... 19. 2.1.5 Kecemasan Sosial…............................................................................ 20. 2.1.5.1 Pengertian Kecemasan Sosial.. ........................................................ 20. 2.1.5.2 Faktor Yang Mengakibatkan Kecemasan Sosial.............................. 21. 2.1.5.3 Ciri-Ciri Kecemasan Sosial.. ............................................................ 22. 2.1.6 Anak Sekolah Dasar.. .......................................................................... 24. 2.1.6.1 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar.. ......................................... 24. 2.2 Penelitian yang Relevan ......................................................................... 25. 2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 27. 2.4 Hipotesis Tindakan................................................................................. 30. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 31. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 33. 3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................................. 33. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.2.2 Tempat Penelitian................................................................................ 34. 3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 35. 3.3.1 Pengertian Populasi ............................................................................ 35. 3.3.2 Pengertian Sampel ............................................................................... 36. 3.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 37. 3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38. 3.5.1 Skala .................................................................................................... 38. 3.5.2 Observasi ............................................................................................. 38. 3.5.3 Wawancara .......................................................................................... 39. 3.5.4 Angket.. ............................................................................................... 40. 3.5.5 Studi Dokumenter.. ............................................................................. 40. 3.6 Instrumen Penelitian............................................................................... 41. 3.7 Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 45. 3.7.1 Uji Validitas ........................................................................................ 45. 3.7.1.1 Validitas Isi.. .................................................................................... 45. 3.7.1.2 Validitas Konstruk.. ......................................................................... 50. 3.7.2 Uji Reliabilitas .................................................................................... 53. 3.8 Teknik Analisis Data .............................................................................. 57. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 59. 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 59. 4.1.2 Deskripsi Responden Penelitian .......................................................... 61. 4.1.3 Hasil Analisis Kecamatan Aspek Sosial di Kecamatan Gondokusuman ............................................................. 61. 4.1.3.1 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri Baciro.. ........................................................................... xiv. 62.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.1.3.2 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri Bhayangkara................................................................... 64. 4.1.3.3 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri Demangan.. .................................................................... 65. 4.1.3.4 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri Klitren.. .......................................................................... 67. 4.1.3.5 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri Sagan.. ............................................................................ 69. 4.1.3.6 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri Serayu.. .......................................................................... 71. 4.1.3.7 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri Terbansari.. .................................................................... 73. 4.1.3.8 Data Kecemasan Aspek Sosial pada Siswa Kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman.. ..................................... 75. 4.1.4 Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Untuk Siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman.. ..................................... 78. 4.1.5 Kompilasi Data Penelitian Kecemasan Aspek Sosial Untuk Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman.. .......................... 79. 4.2 Pembahasan ............................................................................................ 82. 4.2.1 Terdapat Kecemasan Aspek Sosial Pada Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman.. .......................... 82. 4.2.2 Terdapat Tingkatan Kecemasan Aspek Sosial Pada Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman.. .......................... 85. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 88. 5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 88. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5.3 Saran ....................................................................................................... 89. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 90. LAMPIRAN ................................................................................................. 93. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.......................................................................... 33. Tabel 3.2 Daftar Nama SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman .................................................... 34. Tabel 3.3 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................... 35. Tabel 3.4 Jumlah Sampel penelitian ............................................................ 37. Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen ....................................................................... 42. Tabel 3.6 Penjabaran Kisi-kisi Instrumen Kecemasan Aspek Sosial. ......... 43. Tabel 3.7 Kriteri Pedoman Penilaian pada Instrumen. ................................ 46. Tabel 3.8 Hasil Validasi Isi Oleh Ahli Psikologi ......................................... 47. Tabel 3.9 Catatan yang diberikan oleh Ahli Psikologi. ............................... 47. Tabel 3.10 Hasil Validasi Isi Oleh Ahli Bahasa .......................................... 48. Tabel 3.11 Hasil Validasi Isi Oleh Guru Kelas IV....................................... 48. Tabel 3.12 Hasil Validasi Isi Oleh Guru Kelas ............................................ 49. Tabel 3.13 Hasil Catatan yang Diberikan Oleh Guru Kelas.. ...................... 49. Tabel 3.14 Rekapitulasi Hasil Validasi Isi Oleh Beberapa Ahli .................. 50. Tabel 3.15 Rekapitulasi Uji Validitas Konstruk Kecemasan Aspek Sosial ............................................................. 52. Tabel 3.16 Kriteria Tinggi Rendahnya Koefisien Reliabilitas ..................... 53. Tabel 3.17 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 54. Tabel 3.18 Kisi-kisi Instrumen ..................................................................... 55. Tabel 3.19 Penjabaran Kisi-kisi Instrumen Setelah Validasi Konstruk.. ..... 55. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 60. Tabel 4.2 Daftar Nama Sekolah Negeri di Kecamatan Gondokusuman ......................................................... xvii. 61.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Baciro ................................................. 62. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Bhayangkara ....................................... 64. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Demangan ........................................... 66. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Klitren ................................................. 68. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Sagan .................................................. 70. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Serayu ................................................. 72. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Terbansari ........................................... 74. Tabel 4.10 Data Frekuensi Keseluruhan Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman.. ......... 76. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman.......................................................................... xviii. 76.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Rumus Untuk Menghitung Frekuensi Relatif.. ........................ 57. Gambar 3.2 Rumus Perhitungan Jarak Interval.. ......................................... 58. Gambar 4.1 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Baciro ............................................. 63. Gambar 4.2 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Bhayangkara .................................. 65. Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Demangan ...................................... 67. Gambar 4.4 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Klitren ............................................ 69. Gambar 4.5 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Sagan .............................................. 71. Gambar 4.6 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Serayu ............................................ 73. Gambar 4.7 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri Terbansari ...................................... 75. Gambar 4.8 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman ...... xix. 77.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan .................................... xx. 27.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1a. Blue Print Skala Kecemasan Aspek Sosial ........................... 94. Lampiran 1b. Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek Sosial Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 95. Lampiran 2a. Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Kelas I SD ................ 97. Lampiran 2b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecemasan Aspek Sosial ......................................................................... 104. Lampiran 3a. Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Konstruk Instrumen Skala Angket ....................................................... 115. Lampiran 3b. Blue Print Skala Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 116. Lampiran 4a. Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek Sosial Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 117. Lampiran 4b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecemasan Aspek Sosial ......................................................................... 119. Lampiran 5a. Skala Kecemasan Aspek Sosial untuk Kelas I Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas ................................... 124. Lampiran 6a. Surat Permohonan Izin dari Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma .................................................. 130. Lampiran 6b. Surat Izin Observasi di SD Negeri Demangan ...................... 131. Lampiran 6c. Surat Izin Penelitian di SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman ............................................. 132. Lampiran 7a. Curriculum Vitae.. ................................................................. 133. xxi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Uraian dalam bab I ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Menurut Susanto (2011:40) dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerjasama. Sedangkan pengertian interaksi sosial menurut Walgito (2003:65) adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan saling timbal balik. Pratisti (2008:46). dari teori psikososial menggolongkan masa. perkembangan manusia menjadi delapan tahapan, yang diantaranya adalah tahapan usia sekolah dasar (6-12) tahun. Pada tahapan ini anak memasuki masa labil, dengan kata lain anak memiliki rasa percaya diri akan kemampuannya atau sebaliknya. Pada dasarnya anak usia sekolah dasar adalah individu yang yang masih terus mengalami perkembangan. Dalam masa perkembangannya, sekolah merupakan sarana atau wadah yang tepat untuk mendidik para siswa dengan penuh tanggung jawab. Pengertian sekolah sendiri yaitu sistem interaksi sosial suatu organisasi keseluruhan. 1.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. terdiri atas interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan Wayne (dalam Atmodiwiro, 2000:37). Pada penerapannya di sekolah, guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang memiliki peran dan fungsi strategis. Menurut Suparlan (2008:12) guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Imran (2010:23) juga berpendapat bahwa guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam tugas utamanya seperti mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidkan formal, pendidikan dasar, dan menengah. Proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik apabila terdapat masalah yang dialami oleh siswa. Salah satunya adalah rasa cemas ketika mengikuti pelajaran. Kecemasan. merupakan. suatu. perasaan. subjektif. mengenai. ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Rochman,2010:104). Desiningrum (2016:55) juga berpendapat bahwa kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengukur tingkat kecemasan aspek sosial pada siswa kelas I SD.. 2.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Rakhmat (2011:107) berpendapat bahwa orang-orang yang memiliki kecemasan sosial cenderung dianggap tidak menarik oleh orang lain, kurang kredibel, dan sangat jarang menduduki jabatan pemimpin. Individu yang mengalami gangguan kecemasan sosial akan menganggap dirinya apabila melakukan sesuatu akan dinilai negatif oleh orang lain, sehingga dirinya merasa takut dan cemas sehingga dan harus menghindari situasi tersebut. Kecemasan sosial adalah istilah untuk ketakutan, rasa gugup dan kecemasan yang dirasakan seseorang saat melakukan interaksi sosial dengan orang lain (Butler, 2008:17). Hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 10 Desember 2018 di SD Negeri Demangan, terdapat 6 siswa kelas I yang mengalami perilaku cemas ketika mengikuti pelajaran. Hal ini terlihat ketika peneliti berada didalam kelas, dan mengamati perilaku siswa satu per satu. Terdapat 1 siswa berkeringat berlebih dan terlihat gelisah, 1 siswa kehilangan motivasi dan minat saat guru menjelaskan materi, 2 siswa kehilangan kepercayaan diri, 1 siswa tidak bisa menentukan pilihan ketika guru memberikan pertanyaan, dan 1 siswa merasa bingung karena tidak paham dengan materi yang disampaikan. Berdasarkan perilaku siswa diatas, sesuai dengan beberapa indikator kecemasan yang dipaparkan oleh Widosari (2010:24).. 3.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Dari masalah yang ditemui ketika melakukan observasi di SD Negeri Demangan. Peneliti ingin mengetahui apakah para siswa kelas I mengalami kecemasan aspek sosial dan mengukur tingkat kecemasan sosialnya, diharapkan nantinya melalui hasil penelitian ini dapat diidentifikasi kecemasan yang dialami para siswa SD kelas I di Kecamatan Gondokusuman. Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, peneliti memilih judul penelitian “Survei Kecemasan Aspek Sosial Untuk Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman”. Peneliti memilih tempat di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondokusuman. Terdapat 7 SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman antara lain : SD N Demangan, SD N Bhayangkara, SD N Baciro, SD N Terbansari, SD N Sagan, SD N Serayu, dan SD N Klitren. 1.2. Identifikasi Masalah. 1.2.1. Kecemasan aspek sosial dapat dialami oleh siapa saja, termasuk siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman ketika mengikuti pembelajaran.. 1.2.2. Belum diketahuinya tingkat kecemasan aspek sosial pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman saat mengikuti pembelajaran.. 1.3. Batasan Masalah. 1.3.1. Penelitian ini difokuskan untuk mengukur tingkat kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas I Sekolah Dasar di Kecamatan Gondokusuman.. 1.4. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :. 4.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4.1. Apakah terdapat kecemasan aspek sosial pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman ?. 1.4.2. Berapa besar tingkat kecemasan aspek sosial yang dialami oleh siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman ?. 1.5. Tujuan Penelitian. 1.5.1. Mengetahui apakah siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman ada yang mengalami kecemasan aspek sosial.. 1.5.2. Mengetahui tingkat kecemasan aspek sosial yang dialami oleh siswa kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman.. 1.6. Manfaat Penelitian. 1.6.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ilmiah ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi peneliti, mengenai tingkat kecemasan sosial yang dialami oleh siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri khususnya di Kecamatan Gondokusuman. 1.6.2 Manfaat Praktis 1.6.2.1 Bagi Peneliti Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk mengukur tingkat kecemasan pada siswa kelas I Sekolah Dasar aspek sosial. 1.6.2.2 Bagi Guru Penelitian ini dapat membantu guru untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek sosial yang dialami siswanya dan bagaimana solusi untuk mengatasi kecemasan tersebut.. 5.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.6.2.3 Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada sekolah mengenai tingkat kecemasan aspek sosial pada siswa kelas I Sekolah Dasar dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. 1.7. Definisi Operasional. 1.7.1. Perkembangan Sosial Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai tatanan perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial yang merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Baik dalam lingkup keluarga, sekolah, maupun masyarakat.. 1.7.2. Kecemasan Kecemasan merupakan rasa takut atau khawatir yang timbul dalam diri seseorang dan tidak jelas sebabnya. Perasaan ini biasanya ditandai oleh perubahan pada tingkah laku seseorang yang dapat menyebabkan ketakutan berlebih bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.. 1.7.3. Kecemasan Aspek Sosial Kecemasan sosial merupakan wujud dari perasaan yang tidak nyaman dalam situasi sosial ketika ada kehadiran orang lain. Disertai perasaan malu yang timbul dalam diri dan ditandai dengan kejanggalan / kekakuan untuk menghindari interaksi sosial dengan individu yang lain.. 1.7.4. Anak Usia Sekolah Dasar Karakteristik anak usia sekolah dasar yaitu usia 7 sampai 12 tahun yang pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan suka mencoba hal. 6.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. baru. Dalam tahap ini mereka tidak hanya belajar di lingkungan sekolah, tetapi mereka sudah diperkenalkan dalam kehidupan yang nyata.. 7.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut. 2.1. Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini terdiri dari beberapa sub bab dari teori yang mendukung penelitian.. 2.1.1. Psikologi Perkembangan Pengertian dari psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku menurut Chaplin (dalam Yusuf, 2017:3). Hal ini juga pernah dikemukakan oleh Vasta (dalamYusuf, 2017:3) bahwa psikologi perkembangan merupakan “cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati”. Sedangkan pengertian psikologi perkembangan menurut Sunarto dan Hartono (2008:126) yaitu manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sosio-psikologis. Sebagai mahkluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan sesama manusia.. 8.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan. uraian. tersebut,. dapat. disimpulkan. mengenai. psikologi perkembangan yaitu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang perkembangan tingkah laku maupun kejiwaan dalam diri seseorang. 2.1.2. Perkembangan Sosial Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Setiap orang memiliki perkembangan sosial yang berbeda-beda. Hal ini ditandai dengan sikap dan tingkah laku yang mencerminkan kepribadiannya. Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi (Santrock, 2002:156). Berbeda dengan pendapat menurut Hapsari (2016:8) mengatakan bahwa perkembangan sosial berkaitan dengan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya yaitu dengan keluarga, teman sebaya, dan orang-orang disekitarnya. Apabila anak tidak dibiasakan untuk bersosialiasi maka anak tersebut cenderung sulit untuk menerima lingkungan baru dan anak tersebut akan menjadi anti sosial dan dijauhi oleh teman-temannya, hal tersebut yang mengakibatkan anak tersebut terhambat dalam berkembang pada aspek sosialnya. Sedangkan perkembangan sosial menurut Yusuf (2017:122) merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-. 9.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. norma kelompok, moral, dan tradisi meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Dari pengertian beberapa pendapat tersebut, perkembangan sosial dapat diartikan sebagai tatanan perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial yang merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Baik dalam lingkup keluarga, sekolah, maupun masyarakat. 2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak Sekolah Dasar Menurut Sunarto dan Hartono (2006:130-132) mengatakan bahwa perkembangan sosial anak Sekolah Dasar dipengaruhi oleh 5 faktor, antara lain :. 1. Keluarga Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan sosial anak. Diantara faktor yang terkait dengan keluarga dan yang banyak berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak adalah hal-hal yang berkaitan dengan status sosial, ekonomi keluarga, keutuhan keluarga, serta sikap dan kebiasaan orang tua. 2. Status Sosial Ekonomi Masyarakat memandang anak bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku didalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normativ yang telah ditanamkan oleh keluarganya.. 10.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak senantiasa akan “menjaga status sosial dan ekonomi keluarganya”, maksudnya adalah mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini akan berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri. 3. Kapasitas Mental, Emosi dan Intelegensi Kemampuan. berpikir. sangat. mempengaruhi. banyak. hal,. seperti. kemampuan belajar, memecahkan masalah dan berbahasa. Anak yang mempunyai kemampuan intelektual tinggi, kemampuan dalam berbahasa yang baik dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi. 4. Kematangan atau Pengalaman Pengalaman sosial awal sangat menemukan perilaku kepribadian selanjutnya, sekolah juga mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi perkembangan sikap sosial anak, karena selama masa pertengahan dan akhir anak-anak banyak menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah sebagai anggota suatu masyarakat kecil yang harus mengerjakan sejumlah tugas dan mengikuti sejumlah aturan yang menegaskan dan membatasi perilaku, perasaan dan sikap anak-anak.. 11.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Pendidikan Di sekolah, guru membimbing perkembangan kemampuan sikap, dan hubungan sosial yang wajar pada peserta didiknya. Hubungan sosial yang sehat dalam sekolah dan kelas seyogyanya diprogram, dikreasikan, dan dipelihara bersama – sama dalam belajar, bermain dan berkompetisi sehat. Sekolah mengupayakan layanan bimbingan kepada peserta didik. Bimbingan selain untuk belajar, adalah untuk penyesuian diri kedalam lingkungan atau juga penyerasian terhadap lingkungannya. Menurut pendapat ahli tersebut, perkembangan sosial pada anak dapat diartikan. sebagai kondisi sosial yang sangat dipengaruhi oleh. lingkungan sosialnya, dari keluarga, teman sebaya maupun lingkungan sekitar. Apabila di lingkungan sosial anak banyak fasilitas atau memberikan kebebasan secara positif, maka anak akan berkembang secara matang. Namun apabila lingkungan sosial anak tidak mendukung, misal dalam keluarganya broken home, tidak diajarkan sopan santun sejak dini, dan lingkungan yang kurang menerapkan norma-norma yang ada, maka akan membuat perilaku anak yang kurang baik. 2.1.4. Kecemasan. 2.1.4.1 Pengertian Kecemasan Kecemasan adalah suatu perasaan yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Desiningrum (2016:55) berpendapat bahwa kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bisa muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan. 12.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. emosi. Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Wiramihardja, 2005:66). Nevid & Greene (2005:163) memberikan pengertian tentang kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan kekhawatiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan juga merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakkan tingkah laku, baik tingkah laku yang menyimpang ataupun yang terganggu. Kedua-duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan tersebut (Gunarsa, 2008:27). Kecemasan. merupakan. suatu. perasaan. subjektif. mengenai. ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Rochman, 2010:104). Kesimpulan dari beberapa pendapat para ahli tersebut,kecemasan merupakan rasa takut atau khawatir yang timbul dalam diri seseorang dan tidak jelas sebabnya. Perasaan ini biasanya ditandai oleh perubahan pada. 13.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tingkah laku seseorang yang dapat menyebabkan ketakutan berlebih bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. 2.1.4.2 Indikator Kecemasan Conley, (dalam Widosari, 2010:24) berpendapat bahwa terdapat keluhan dan gejala umum dalam kecemasan dibagi menjadi gejala somatic dan psikologis yaitu : 1. Gejala somatik terdiri dari : a. Keringat berlebih b. Ketegangan pada otot yaitu seperti : sakit kepala, kontraksi pada bagian belakang leher atau dada, suara bergetar, nyeri punggung. c. Sindrom hiperventilasi yaitu seperti : sesak nafas, pusing, parestesi. d. Gangguan fungsi dalam yaitu seperti : tidak nafsu makan, mual, dan diare. e. Iritabilitas kardiovaskuler seperti : tekanan dara tinggi (hipertensi) 2. Gejala psikologis terdiri dari beberapa macam : a. Gangguan mood seperti : sensitif, cepat marah, dan mudah sedih. b. Kesulitan tidur seperti : insomnia atau mimpi buruk. c. Kelelahan atau mudah capek. d. Kehilangan motivasi dan minat e. Perasaan-perasaan yang tidak nyata f. Sangat sensitif terhadap suara seperti : merasa tak tahan terhadap suarasuara yang sebelumnya biasa saja. g. Berpikiran kosong seperti : tidak mampu berkonsentrasi dan mudah lupa.. 14.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. h. Kikuk, canggung, koordinasi buruk. i. Tidak bisa membuat keputusan seperti : tidak bisa menentukan pilihan bahkan untuk hal-hal kecil. j. Gelisah, resah, tidak bisa diam. k. Kehilangan kepercayaan diri. l. Kecenderungan untuk melakukan segala sesuatu berulang-ulang. m. Keraguan dan ketakutan yang mengganggu. n. Terus menerus memeriksa segala sesuatu yang telah dilakukan. Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua gejala umum dalam kecemasan, yaitu gejala somatik yaitu gejala fisik yang tampak pada individu yang sedang mengalami kecemasan, dan gejala psikologis yang dirasakan oleh individu yang sedang mengalami kecemasan. 2.1.4.3 Macam-Macam Kecemasan Freud (dalam Suryabrata, 2008:139) membedakan kecemasan menjadi tiga jenis yaitu, kecemasan realistik, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral. Berikut di bawah ini penjelasan mengenai tiga jenis kecemasan tersebut: 1. Kecemasan Realistik Kecemasan realistik yaitu kecemasan atau ketakutan yang realis atau takut akan bahaya-bahaya di dunia luar, kecemasan realis ini merupakan kecemasan paling pokok diantara jenis kecemasan yang lainnya, kecemasan realis menjadi penyebab munculnya kecemasan neurotik dan kecemasan moral.. 15.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Kecemasan Neurotik Kecemasan atau merasa takut mendapatkan hukuman untuk ekspresi keinginan yang impulsif. 3. Kecemasan Moral Kecemasan yang berhubungan dengan moral. Seseorang akan merasa cemas ketika melanggar norma-norma moral yang ada. Dari simpulan pendapat ahli diatas kecemasan dibagi menjadi 3 aspek. Yaitu kecemasan realistik, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral. 2.1.4.4 Gejala-Gejala Kecemasan Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada didalam kepribadian sendiri, dan tidak berhubungan dengan objek yang nyata atau keadaan yang benar-benar ada. Rochman (2010:103) mengemukakan beberapa gejala – gejala dari kecemasan antara lain : 1. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menimbulkan rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidak beranian terhadap hal-hal yang tidak jelas. 2. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam keadaan heboh yang memuncak, sangat irritable, akan tetapi sering juga dihinggapi depresi. 3. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of persecution (delusi yang dikejar-kejar). 4. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak berkeringat, gemetar, dan seringkali menderita diare.. 16.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi. Nevid & Beverly (2005:164) mengklasifikasikan gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu : 1. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar,banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasalemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung. 2. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen. 3. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi. Dapat disimpulkan dari pendapat ahli tersebut, bahwa gejala-gejala kecemasan dapat terjadi karena emosi-emosi yang tidak stabil dan fantasi yang berlebihan. Gejala ini digolongkan menjadi ; gejala fisik, gejala behavioral, dan gejala kognitif. 2.1.4.5 Faktor Yang Menyebabkan Kecemasan Kecemasan seringkali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar tergantung pada seluruh pengalaman hidup seseorang. Peristiwa – peristiwa atau situasi khusus dapat mempercepat munculnya serangan kecemasan. Menurut Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang menunujukkan reaksi kecemasan, diantaranya yaitu :. 17.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Lingkungan Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada individu dengan keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman terhadap lingkungannya. 2. Emosi yang ditekan Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat lama. 3. Sebab- sebab fisik Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi seperti misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan-perubahan perasaan lazim muncul, dan ini dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Daradjat (dalam Rochman, 2010:167) juga mengemukakan beberapa faktor penyebab dari kecemasan yaitu : a. Rasa cemas. yang timbul. akibat melihat. adanya. bahaya. yang. mengancamdirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernyaterlihat jelas didalam pikiran. b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan halhalyang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini. 18.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. seringpula menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadangkadangterlihat dalam bentuk yang umum. c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya. Kesimpulan dari pendapat ahli diatas bahwa banyak faktor yang mengakibatkan seseorang menjadi cemas. antaralain ; faktor dari lingkungan, emosi yang ditekan, dan sebab-sebab fisik. Rasa cemas juga timbul akibat dari perasaan malu atau takut salah. 2.1.4.6 Tingkat Kecemasan Menurut Stuart dan Sundeen (2000:18), tingkat kecemasan dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu kecemasan ringan, sedang, dan berat. 1.. Kecemasan Ringan (mild anxiety) Kecemasan ringan ini berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang membuat seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kemampuan meilhat dan mendengar yang menderita kecemasan ringan ini juga meningkat yang dapat membuat seseorang ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan kreatifitasnya sendiri.. 2. Kecemasan Sedang (moderate anxiety). Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memfokuskan pada satu hal penting dan mengesampingkan hal lainny, sehingga seseoarang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah lagi.. 19.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Kecemasan Berat (severe anxiety) Kecemasan. berat. disini. sangatlah. membatasi. lahan. persepsinya,. dikarenakan seseorang cenderung untuk memfokuskan pada sesuatu yang lebih terperinci, spesifik, dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan, orang tersebut memerlukan banyak sekali pengarahan sehingga dapat memusatkan pada objek lainnya. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, kecemasan dapat digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu ; kecemasan ringan, kecemasan sedang, dan kecemasan berat. Tingkatan ini dibuat agar mempermudah dalam mengukur tingkat kecemasan seseorang yang berbeda-beda. 2.1.5. Kecemasan Sosial. 2.1.5.1 Pengertian Kecemasan Sosial Kecemasan sosial adalah istilah untuk ketakutan, rasa gugup dan kecemasan yang dirasakan seseorang saat melakukan interaksi sosial dengan orang lain (Butler, 2008:17). Kecemasan sosial dapat diartikan jika seseorang melakukan sesuatu, maka orang tersebut akan diberi label negatif oleh orang lain atau berpikir dirinya akan melakukan suatu tindakan yang memalukan dihadapan orang lain. Selain itu menurut Vertue (2003:07) menjelaskan bahwa kecemasan sosial adalah perasaan cemas ketika berada di lingkungan sosial tertentu, seperti ketika berada di tempat yang ramai, ketika harus berbicara di depan umum, wawancara, dan situasi-situasi sosial lainnya. Kecemasan ini biasanya muncul pada masa remaja ketika kesadaran sosial. 20.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan pergaulan dengan orang lain merupakan hal yang penting dalam kehidupan seorang remaja (Semiun, 2006:21). Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh tersebut, dapat ditarik kesimpulan mengenai kecemasan sosial merupakan wujud dari perasaan yang tidak nyaman dalam situasi sosial ketika ada kehadiran orang lain. Disertai perasaan malu yang timbul dalam diri dan ditandai dengan kejanggalan/kekakuan untuk menghindari interaksi sosial dengan individu yang lain. 2.1.5.2 Faktor Yang Mengakibatkan Kecemasan Sosial Menurut Durand (2006:107) ada tiga faktor yang dapat mengakibatkan kecemasan sosial yaitu : 1. Seorang. dapat. mewarisi. kerentanan. biologis. menyeluruh. untuk. mengembangkan kecemasan atau kecenderungan biologis untuk menjadi sangat. terhambat. secara. sosial.. Ekistensi. kerentanan. psikologis. menyeluruh seperti tercermin pada perasaan atas berbagai peristiwa, khususnya peristiwa yang sangat menimbulkan stress, mungkin tidak dapat dikontrol dan dengan demikian akan mempertinggi kerentanan individu. Dalam kondisi stres, kecemasan dan perhatian yang difokuskan pada diri sendiri dapat meningkat sampai ke titik yang mengganggu kinerja, bahkan disertai oleh adanya alarm (serangan panik). 2. Dalam keadaan stres, seseorang mungkin mengalami serangan panik yang tidak terduga pada sebuah situasi sosial yang selanjutnya akan dikaitkan (dikondisikan) dengan stimulus-stimulus sosial. Individu kemudian akan menjadi sangat cemas tentang kemungkinan untuk mengalami alarm. 21.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. (serangan panik) lain (yang dipelajari) ketika berada dalam situasi-situasi sosial yang sama atau mirip. 3. Seseorang mungkin. mengalami. sebuah. trauma sosial. rill. yang. menimbulkan alarm aktual. Kecemasan lalu berkembang (terkondisi) di dalam situasi-situasi sosial yang sama atau mirip. Pengalaman sosial yang traumatik mungkin juga meluas kembali ke masa-masa sulit di masa kanak-kanak. Masa remaja awal biasanya antara umur 12 tahun sampai 15 tahun adalah masa ketika anak-anak mengalami serangan brutal dari teman-teman sebayanya yang berusaha menanamkan dominasi mereka. Pengalaman ini dapat menghasilkan kecemasan dan panik yang direproduksi di dalam situasi-situasi sosial di masa mendatang. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan ada beberapa faktor yang mengakibatkan kecemasan sosial. (1) warisan biologis, (2) keadaan stres, dan (3) trauma sosial yang pernah dialami seseorang. 2.1.5.3 Ciri – Ciri Kecemasan Sosial Menurut Butler (2008:42) kecemasan sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Ciri-ciri kognitif Mengkhawatirkan apa yang orang pikirkan, sulit untuk berkonsentrasi dan selalu mengingat apa yang orang lain katakana, fokus terhadap diri sendiri, sangat berhati-hati dengan apa yang akan dikatakan, selalu berpikir tentang kesalahan yang mungkin akan dilakukan, selalu berpikir tentang. 22.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. apa kesalahan yang telah dilakukan, pikiran menjadi kosong dan bingung untuk mengatakan sesuatu. 2. Ciri-ciri perilaku Kadang – kadang berbicara dengan cepat atau lambat, diam, sehingga kata-kataya menjadi tidak jelas, menghindari kontak mata dengan orang lain, melakukan sesuatu dengan hati-hati agar tidak menarik perhatian orang lain, selalu mencari “aman’ tempat yang “aman” berbicara dengan yang “aman” dan membicarakan topik yang “aman”, menghindari kegiatan atau situasi sosial. 3. Ciri-ciri respon tubuh Muka merah karena malu, berkeringat atau menggigil, tegang merasa sakit dan sulit untuk dapat tenang. Perasaan panik meliputi : jantung berdetak kencang, nafas memburu, dan kepala terasa pusing. 4. Ciri-ciri emosi atau perasaan Grogi,cemas,takut terhadap sesuatu yang belum terjadi, frustasi, marah terhadap diri sendiri atau orang lain, menjadi tidak percaya diri, merasa sedih, depresi, tidak memiliki harapan untuk berubah. Dari pendapat ahli diatas, menyebutkan ada beberapa ciri-ciri kecemasan sosial yaitu ; ciri-ciri kognitif, perilaku, respon tubuh, dan terakhir adalah ciri-ciri emosi atau perasa.. 23.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.6. Anak Sekolah Dasar. 2.1.6.1 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar Anak yang memasuki usia sekolah dasar akan mengalami perubahan yang sangat drastis baik dari segi mental maupun fisik. Selain itu pada usia ini, anak mulai mempunyai perilaku yang khas dan bisa ditemukan hanya pada periode tersebut. Anak pada usia sekolah sebagai masa berkelompok dimana perhatian anak tertuju pada keinginan agar diterima oleh kelompoknya (Latifah, 2012:10). Pengertian karakteristik anak usia sekolah dasar menurut Atmodiwirjo (2000:27) menyatakan bahwa karakteristik utama pada anak usia sekolah dasar adalah terbentuknya kelompok antara teman sebaya. Sedangkan pengertian karakteristik anak usia sekolah dasar menurut (Gunarsa, 2006:34) menyebutkan dimana pada usia ini anak akan mulai mengalihkan perhatiannya dari keluarga menjadi perhatian terhadap kerjasama antar teman dalam kelompok. Kesimpulan dari pendapat diatas, mengenai karakteristik anak usia sekolah dasar yaitu usia 7 sampai 12 tahun yang pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan suka mencoba hal baru. Dalam tahap ini mereka tidak hanya belajar di lingkungan sekolah, tetapi mereka sudah diperkenalkan dalam kehidupan yang nyata.. 24.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2. Penelitian yang Relevan Penelitian oleh Ayuningtyas (2009). Mengenai “Studi Deskriptif Kecemasan Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kecemasan siswa kelas 6 SD Pengudi Luhur Yogyakarta dalam menghadapi (UASBN). Dengan jumlah siswa sebanyak 70 orang, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Alat ukur dalam penelitian ini adalah skala kecemasan terhadap Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh mean empirik < mean teoritik (113,4875 < 135). Hal ini menunjukkan kecemasan siswa kelas 6 SD Pangudi Luhur dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional tergolong kategori kecemasan rendah Penelitian yang dilakukan oleh Widyaastuti (2014). “Penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV sekolah dasar”. Penelitian ini mengenai pengembangan skala untuk mengukur kecemasan aspek sosial pada siswa kelas IV sekolah dasar di SD Kanisius Babadan dengan jumlah responden 23 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D). Hasil observasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa 10 siswa atau 43,47 % dari 23 siswa kelas IV SD Kanisius Babadan mengalami kecemasan sosial. Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah hasil wawancara dengan guru kelas IV. Hal ini menunjukkan perlu adanya alat ukur untuk mengukur tingkat kecemasan aspek sosial pada siswa kelas IV SD Kanisius Babadan.. 25.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian dari Safitri (2016). Yang berjudul “Pengaruh Metode Permainan Terhadap Kecemasan Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Pondok Ranji 01”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode permainan terhadap kecemasan belajar matematika siswa kelas IV SDN Pondok Ranji 01. Penelitian ini dilakukan di SDN Pondok Ranji 01 tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah responden sebanyak 39 siswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan lembar observasi kecemasan belajar matematika. Hasil dari penelitian ini menunjukkan “Rata-rata kecemasan belajar matematika siswa kelas IV SDN Pondok Ranji 01 setelah diajarkan dengan metode permainan lebih rendah. dibandingkan. dengan. sebelum. diajarkan. dengan. metode. permainan. Berdasarkan beberapa penelitian di atas,. dapat dilihat bahwa. penelitian tersebut relevan karena membahas mengenai kecemasan untuk siswa sekolah dasar. Namun dalam penelitian di atas, belum ditemukan penelitian mengenai survei kecemasan aspek sosial untuk siswa sekolah dasar. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Survei Kecemasan Aspek Sosial Untuk Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan. Gondokusuman”.Penelitian. ini. melanjutkan. penelitian. terdahulu yaitu penelitian R&D yang berjudul Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Sosial Siswa Kelas I SD, yang disusun oleh Oktavian pada tahun 2019.. 26.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan Survei Mengenai Kecemasan Untuk Siswa Sekolah Dasar. Rani Ayuningtyas ( 2009 ). Studi Deskriptif Kecemasan Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).. Widyaastuti ( 2014 ). Penyusunan skala kecemasan aspek sosial untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Anissa Safitri ( 2016 ). Penelitian yang berjudul Pengaruh Metode Permainan Terhadap Kecemasan Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Pondok Ranji 01. Tri Susanto ( 2019 ). Survei Kecemasan Aspek Sosial Untuk Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman. 2.3. Kerangka Berpikir Setiap manusia dalam kehidupannya pasti mengalami yang namanya perkembangan. Hal ini pastinya juga dialami oleh siswa sekolah dasar. Salah satu perkembangan yang dialami siswa sekolah dasar yaitu perkembangan sosial. Pengertian dari perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Setiap orang memiliki perkembangan sosial yang berbeda-beda. Hal ini ditandai dengan sikap. 27.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan tingkah laku yang mencerminkan kepribadiannya. Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi (Santrock, 2002:156). Melalui jalur pendidikan, nantinya siswa akan diajarkan oleh guru mengenai materi pelajaran formal dan non formal. Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, pendidikan dibutuhkan oleh manusia seumur hidup. Pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk menyiapkan peserta didik ke jenjang pendidikan yang lebih baik. Melalui bimbingan dan pengajaran, pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tertentu sehingga seseorang dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan, sangat tergantung pada proses belajar siswa. Kemampuan anak berkembang tergantung dari berbagai kesempatan. dan. pengalaman. bergaul. dengan. orang-orang. dilingkungannya. Pada observasi yang telah dilakukan peneliti sebelumnya di SD Negeri Demangan, diketahui bahwa siswa kelas I SD ketika mengikuti pembelajaran terdapat 6 siswa mengalami perilaku yang mengarah pada kecemasan aspek sosial. Ada yang menunjukkan kegelisahan, keringat berlebih, sensitif, kurang bisa berkonsentrasi secara penuh, dll. Hal ini terlihat ketika peneliti masuk dalam kelas dan mengamati para siswa ketika pembelajaran sedang berlangsung. Kecemasan yang dialami siswa. 28.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Menurut Ramaiah (2003:11) ada beberapa faktor yang menunjukkan rekasi kecemasan, antara lain : lingkungan, emosi yang ditekan, sebab-sebab fisik. Berdasarkan teori tersebut, siswa yang perilakunya mengarah pada kecemasan aspek sosial, dapat mengakibatkan hasil belajarnya menurun apabila tidak ditangani atau diminimalisir. Kecemasan dapat diartikan sebagai. suatu perasaan subjektif. mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Rochman, 2010:104). Setelah dilakukan observasi di SD Negeri Demangan, diketahui siswa kelas I SD terdapat 6 siswa yang mengalami kecemasan aspek sosial. Para siswa yang mengalami kecemasan kurang bisa berkonsentrasi penuh ketika mengikuti pelajaran, sehingga berdampak pada hasil belajarnya. Menurut Vertue (2003:07) menjelaskan bahwa kecemasan sosial adalah perasaan cemas ketika berada di lingkungan sosial tertentu, seperti ketika berada di tempat yang ramai, ketika harus berbicara di depan umum, wawancara, dan situasi-situasi sosial lainnya. Perasaan cemas hampir dialami oleh setiap orang, tidak memandang usia muda maupun tua. Apabila perasaan cemas tidak ditangani serius dapat menyebabkan dampak negatif bagi siswa. Oleh karena itu melalui penelitian kuantitatif deskriptif, peneliti ingin. 29.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengetahui tingkat kecemasan aspek sosial yang dialami para siswa I SD dengan melakukan penelitian yang berjudul “Survei Kecemasan Aspek Sosial Untuk Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek sosial yang dialami siswa kelas I sekolah dasar di Kecamatan Gondokusuman. Kecamatan ini terdiri dari 7 SD Negeri yaitu : SD N Demangan, SD N Bhayangkara, SD N Baciro, SD N Terbansari, SD N Sagan, SD N Serayu, dan SD N Klitren. 2.4. Hipotesis Penelitian. 2.4.1 Terdapat kecemasan aspek sosial pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman. 2.4.2 Terdapat tingkatan kecemasan aspek sosial pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman.. 30.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data. 3.1. Jenis Penelitian Penelian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang sistematis, terencana, dan terstruktur yang ditujukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Menurut Sugiyono (2013:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan dengan penelitian deskriptif, penelitian hubungan/korelasi,. penelitian,. kuasi-eksperimental,. eksperimental Margono (dalam Darmawan, 2013:37).. 31. dan. penelitian.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang tujuannya untuk mendeskripsikan objek penelitian maupun hasil penelitian. Menurut Sugiyono (2012:29) penelitian deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Berbeda dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (dalam Prastowo, 2011:203) bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala, atau keadaan. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain (Sukmadinata, 2011:72). Penelitian kuantitatif dibagi menjadi 2 yaitu : metode survei dan metode eksperimen.Metode survei merupakan salah satu metode penelitian kuantitatif yang sering digunakan oleh para peneliti. Menurut Sugiyono (2012:11) menjelaskan bahwa metode survei adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis.Sedangkan pengertian metode survei. 32.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menurut Sukmadinata (2011:82) adalah metode untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi, unit-unit kemasyarakatan, dll. Tetapi sumber utamanya adalah orang. 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian. 3.2.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulanAgustus 2018 sampai denggan bulan Mei 2019. Berikut merupakan agenda kegiatan yang telah disusun oleh peneliti, melipui :penyusunan proposal, mengurus perijinan penelitian, penyusunan instrumen penelitian, validasi instrumen dan revisi, instrumen. Setelah instrumen sudah divalidasi dan di revisi, peneliti melakukan uji instrumen ke 7 SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman di Yogyakarta. Berikut merupakan gambaran dari jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Bulan. 33. Mei. Apr. Mar. Validasi Instrumen. Feb. 3. Jan. Menyusun Proposal. Des. 2. 2019 Nov. Melakukan penelitian pendahuluan. Okt. 1. Agt. Kegiatan Sept. 2018 No.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Memilih Subjek Penelitian. 5. Menyebar Instrumen. 6. Mengolah Data. 7. Menyusun Laporan Penelitian. Tabel 3.1 Merupakan jadwal kegiatan peneliti yang dimulai dari bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan Mei 2019. Jadwal penelitian ini dibuat supaya memudahkan peneliti untuk mengatur jadwal penelitian. Dengan dibuatnya jadwal tersebut, diharapkan ada progres setiap bulannya untuk segera menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. 3.2.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas I Sekolah Dasar Negeri seKecamatan. Gondokusuman.. Pemilihan. SD. Negeri. se-Kecamatan. Gondokusuman sebagai objek penelitian adalah karena letaknya yang strategis. dan. aksesnya. mudah. untuk. dijangkau.. Di. Kecamatan. Gondokusuman sendiri terdapat 7 Sekolah Dasar Negeri yaitu; SD N Demangan, SD N Bhayangkara, SD N Baciro, SD N Terbansari, SD N Sagan, SD N Serayu, dan SD N Klitren. Tabel 3.2 Daftar Nama SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman No 1. Nama SD SD Negeri Demangan. 2. SD Negeri Bhayangkara. 3. SD Negeri Baciro. 4. SD Negeri Terbansari. Alamat Jl. Munggur No.38, Demangan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta Jl. Kemakmuran No.5, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta Jl. Mawar, Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta Jl. Prof.DR. Sardjito No.117, Terban,. 34.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. SD Negeri Sagan. 6. SD Negeri Serayu. 7. SD Negeri Klitren. 3.3. Godokusuman, Kota Yogyakarta Jl. Kartini No.7 Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta Jl. Juardi, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta Jl. Kemakmuran No.11, Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Populasi dan Sampel. 3.3.1 Pengertian Populasi Pengertian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan. oleh. peneliti. untuk. dipelajari. dan. kemudian. ditarik. kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Sedangkan menurut Darmawan (2013:137) populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Dalam penelitian ini mengambil sampelnya adalah seluruh siswa kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019. Berikut nama-nama SD Negeri yang berada di Kecamatan Gondokusuman : SD Negeri Baciro, SD Negeri Bhayangkara, SD Negeri Demangan, SD Negeri Klitren, SD Negeri Sagan, SD Negeri Serayu, SD Negeri Terbansari. Tabel 3.3 Jumlah Populasi Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Nama Sekolah Dasar SD Negeri Demangan SD Negeri Bhayangkara SD Negeri Baciro SD Negeri Terbansari SD Negeri Sagan SD Negeri Serayu SD Negeri Klitren TOTAL 35. Jumlah Siswa 20 27 19 28 7 24 17 142.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.3 adalah tabel yang digunakan peneliti untuk menghitung jumlah populasi siswa kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman. Peneliti melakukan penelitian di seluruh SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta dengan jumlah 7 SD Negeri. Jumlah total populasi dalam penelitian ini adalah 142 siswa. 3.3.2 Pengertian Sampel Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. Sampel yang secara nyata akan diteliti harus representative dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlahnya (Sukmadinata, 2011:252). Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Penelitian ini tidak menggunakan sampel penelitian. Tetapi mengambil seluruh populasi untuk dijadikan objek penelitian, hal ini dikarenakan seluruh objek penelitian dapat dijangkau oleh peneliti. Dalam istilah penelitian kuantitatif, objek penelitian yang kecil ini disebut sebagai sampel total, yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian (Bambang, 2005:111).. 36.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.4 Jumlah Sampel Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Nama Sekolah Dasar SD Negeri Demangan SD Negeri Bhayangkara SD Negeri Baciro SD Negeri Terbansari SD Negeri Sagan SD Negeri Serayu SD Negeri Klitren TOTAL. Jumlah Siswa 20 27 19 28 7 24 17 142. Tabel 3.4 menjelaskan mengenai jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Peneliti melakukan penelitian di. SD Negeri se-. Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta yang berjumlah total 7 SD Negeri. Jumlah populasi dan sampel pada penelitian ini sama, yaitu sebanyak 142 siswa. Hal ini dikarenakan peneliti dapat meneliti seluruh populasi kelas I SD Negeri yang berada di Kecamatan Gondokusuman. 3.4. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:60). Sedangkan pengertian variabel menurut Martono (2014:59-60) dapat didefinisikan sebagai konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih dari satu nilai. Variabel dalam penelitian ini adalah Survei Kecemasan Aspek Sosial Untuk Siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta.. 37.

Gambar

Gambar 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.4 Jumlah Sampel Penelitian
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen  No  Aspek  Indikator
+7

Referensi

Dokumen terkait

konjungsi.. Oleh karena itu, teks eksplanasi kompleks sangat penting diajarkan pada siswa, agar siswa memahami struktur dan unsur kebahasaan yang ada pada teks tersebut. Serta

Pengambilan Pengetahuan, dimana tahapan ini menjelaskan bagaimana memproses suatu dokumen mulai dari usulan sampai dapat tersimpan dengan rapi di Knowledge Management

penentuan Kelulusan 4 Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : - Menjelaskan pengolahan nilai ujian praktik kejuruan sesuai lembar penilaian ujian praktik -

Dengan diterapkannya sistem informasi penggajian karyawan pada toko Winscom Kabupaten Pacitan dapat membantu permasalahan yang sering terjadi ditoko Winscom Kabupaten Pacitan

Walaupun tidak mendapat perlindungan hukum dari Undang-undang Jaminan Fidusia, yang mana dengan tidak didaftarkannya jaminan fidusia ke kantor pendaftaran fidusia

Pada penelitian ini, semen anjing Retriever yang disimpan dengan berbagai bahan pengencer pada suhu ruangan memberikan hasil yang berbeda nyata (P&lt;0.05) untuk

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu sistem berbasis komputer dan mempunyai 3 komponen yaitu: sistem bahasa (mekanisme yang memberikan komunikasi antara user dan

Masalah yang sering terjadi dalam transaksi penyewaan kaset pada rental kaset akin ini adalah masih dilakukan secara manual, sehingga dengan keadaan tersebut kadang-kadang