• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK DEVISA DENGAN BANK NON DEVISA DI INDONESIAPERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK DEVISA DENGAN BANK NON DEVISA DI INDONESIAPERIODE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN

ANTARA BANK DEVISA DENGAN BANK NON DEVISA

DI INDONESIAPERIODE 2013-2015

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

AMELIA SUCIANI

NIM. B 100120097

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

IDE\TIFII'{SI

PERBEDAAN KINERJA KTUANGAN ANTARA BANK

DEVISA DENGAN BANK NON DEVISA

DI INDONESIAPERIODE 201 3-201 5

NASI'AH PUBLIKASI

Oleh

-4.MELIA SUCIANI

B100120097

l

elah diperiksa dan disetujui oleh Doscn Pembimbi1lg

\t\i

,\

.\

'

,-/, ./

(3)

I

t

,

I

SALAMAN PENGESAIAN

IDENTIFI(ASI ?ERBED.d{N KINE&IA

(IUANCAN

ANTARA BANK

DEVISA DENCAN BANK NON DE\'ISA

DI INDONESLq.PERIODE 2OI 3 2OI 5

8100120097

Tebn dipertahantm di depm

Dew

Pdsnji FakuliN

ltonooi

'lan Bisnis

Univssilas

Muhmadiyah

Sunlolta Padah-i

sr6tu

15 oktobe. 2016

Dm dinyalate telai menduhi syanl

ff,

-,(fi!.

,

'p='

IINTVIRSiTAS

MIII'AMMADryAE

ST]RAKARTA

l.

Ds. Wiyadi, MM. Ph. D

(Ketua Dewd

Pm$ji)

2.

Dra. W. MuldrmnEl! MM

(sekeraris

Dsan

Peneuji)

3.

Kusdiydto

SE. M.Si

(AnsAola Dewan Pmsuji)

Dekon Fokult$ lkonomi dan BisDn

llnivenitss Mnl,ammidisn Snnkinx

.---._/ila

(4)

PERNYA'TAAN

Dengan

ini

saya mcnyatakan bahwa dalam taskah publikasi

ini

tidak terdapat karya yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Pergurual1 Tirlggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daliar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pemyataan saya diatas, maka akan saya perlalggung jawabkan sepenullrya.

Sulakalta, 29 Oktober 2016 "-.rulis

SUCIANI

(5)

1   

IDENTIFIKASI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK DEVISA DENGAN BANK NON DEVISA

DI INDONESIAPERIODE 2013-2015

AMELIA SUCIANI B100120097

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

ameliasuciani@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi identifikasi perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dengan bank non devisa di indonesia periode 2013-2015.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bank Indonesia selama periode 2013-2015.Sampel dalam penelitian ini adalah 30 (bank devisa) dan 30 (bank non devisa).Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan t-test.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (CAR) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa dengan sig (0,515) > 0,05tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (ROA) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa dengan nilai sig (0,076) > 0,05. tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (LDR) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa dengan nilai sig (0,622) > 0,05. tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (NPL) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa ditunjukkan dengan nilai sig (0,852) > 0,05. tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (BOPO) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa dengan nilai sig (0,075) > 0,05. tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (NIM) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa dengan nilai sig (0,075) > 0,05. Kesimpulan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dengan bank non devisa di Indonesiaperiode 2013-2015

Kata Kunci: CAR, ROA, LDR, NPL, BOPO, NIM, Devisa, Non Devisa

ABSTRACT

This study aims to identify the identification of differences between the financial performance of foreign banks with non-foreign exchange bank in Indonesia period 2013-2015.

This research is a descriptive research. The population in this study are all banking companies listed in Bank Indonesia during the period 2013-2015. The sample in the study was 30 (foreign banks) and 30 (non-bank foreign exchange).

(6)

2   

The sampling technique is purposive sampling data analysis technique used is by using descriptive analysis techniques and t-test.

The results showed no significant differences between (CAR) Foreign Exchange Banks and Non-Bank Foreign Exchange with sig (0.515)> 0.05 is not a significant difference between (ROA) Foreign Exchange Banks and Non-Bank Foreign Exchange with sig (0.076)> 0 05. there is no significant difference between (LDR) Foreign Exchange Banks and Non-Bank Foreign Exchange with sig (0,622)> 0.05. there is no significant difference between (NPL) Foreign Exchange Banks and Non-Bank Foreign Exchange indicated by the value sig (0.852)> 0.05. there is no significant difference between (ROA) Foreign Exchange Banks and Non-Bank Foreign Exchange with sig (0,075)> 0.05. there is no significant difference between (NIM) Foreign Exchange Banks and Non-Bank Foreign Exchange with sig (0,075)> 0.05. Conclusion there is no difference between the financial performance of foreign banks with non-foreign exchange bank in Indonesiaperiode 2013-2015.

Keywords: CAR, ROA, LDR, NPL, ROA, NIM, Foreign Exchange, Non-Exchange

PENDAHULUAN

Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian Indonesia di sektor perbankan mengalami keadaan yang pasang surut. Ketidakstabilan disebabkan karena adanya ancaman globalisasi dan pasar bebas di kancah ekonomi internasional. Terutama setelah krisis 2008 dan terkuaknya kasus bank century membuat kondisi ekonomi perbankan sedikit goyang dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank sedikit menurun. Keadaan ini semakin diperparah dengan naik turunnya cadangan devisa yang dimiliki negara. BI memaksa melakukan evaluasi terhadap kinerja bank agar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat dan kembali meningkatkan gairah di sektor perbankan. Usaha yang dilakukan BI tidak sia-sia karena bank mengalami peningkatan kinerja yang cukup baik pada periode 2009.

Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari kemampuan bank dalam mengelola aspek permodalan dan asetnya dalam mendapatkan laba, serta implikasi dari fungsi bank sebagai intermediary dimana likuiditas bank diukur berdasarkan kredit yang disalurkan kepada masyarakat dibanding dana yang diberikan oleh pihak ketiga.

(7)

3   

Berdasarkan pantauan BI pada tahun 2009, capital adequacy ratio yang dimiliki bank-bank yang ada saat ini berada diatas batas minimum dengan CAR sebesar 8%, namun jumlah bank yang ada saat ini mengalami penurunan. Jumlah bank umum sampai saat ini mencapai 121 buah. Jumlah tersebut turun dari 124 buah pada tahun 2008, 106 diantaranya bahkan memiliki CAR > 12% per Oktober 2009. Dari jumlah bank tersebut masih terdapat 11 bank yang masih memiliki modal inti di bawah Rp 100 miliar (www.vibizdaily.com). Keadaan tersebut menandakan aspek permodalan yang dimiliki bank berada dalam kondisi yang stabil. Total Aset yang dimiliki bank juga berada dalam level yang aman dimana pada periode 2008-2009 berada diatas 5%. Likuidas bank masih bearada dalam level yang cukup buruk karena banyak bank yang likuidasnya jauh dibawah standart yang ditetapakan BI yaitu dibawah 80%, hal ini di karenakan banyaknya kredit yang bermasalah dan juga tingkat suku bunga yang cenderung tidak stabil.

Kondisi tersebut diatas dapat dianalisis melalui laporan keuangan yang dimiliki bank. Berdasarkan peraturan bank Indonesia nomor: 13/1/PBI/2011 tentang penilaian kesehatan bank umum wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan pendekatan risiko (risk-based bank rating) baik secara individu maupun konsolidasi.

Dari situasi diatas, maka bank-bank di Indonesia mulai melakukan perbaikan kinerja terutama untuk meningkatkan likuiditasnya. Bank devisa dan bank non devisa yang memiliki ruang lingkup aktivitas dan transaksi yang berbeda termasuk jenis bank yang mulai melakukan perbaikan tersebut. Bank devisa yang memiliki izin melakukan transaksi keluar negeri memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan devisa negara yang belum stabil serta aktivitasnya sangat di pengaruhi keadaan perekonomian internasional, hal ini menyebabkan kinerja bank tersebut akan mudah berubah-ubah sedangkan bank non devisa yang hanya bisa melakukan aktivitas dan transaksi dalam ruang lingkup nasional hanya mengandalkan kegiatan dalam negeri dan ruang lingkup yang terbatas tentu kinerjanya akan sulit berubah, namun bukan berarti kinerja bank non devisa lebih buruk dari pada bank devisa.

(8)

4   

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, penulis tertarikuntuk melakukan penelitian dengan judul “IDENTIFIKASI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK DEVISA DENGAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA PERIODE 2013-2015”.

TINJAUAN PUSTAKA.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bank Indonesia selama periode 2013-2015. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 (bank devisa) dan 30 (bank non devisa).Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif berupa data rasio keuangan bank selama tiga tahun yaitu, dari tahun 2013-2015 yang terdaftar di BI.Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data data bank devisa dan non devisa yang terdaftar di BI, dimana diperoleh melalui berbagai macam sumber seperti: laporan keuangan (financial

statement) yang mencantumkan data CAR, ROA, LDR, NPL, BOPO, dan NIM

yang diperoleh dari Bank Indonesia periode 2013-2015.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa di Indonesia periode 2013-2015 sehingga teknik analisis data yang tepat yaitu dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan t-test. 

HASIL PENELITIAN

1. Perbedaan Capital Adequacy Ratio (CAR) Antara Bank Devisa Dan Bank Non Devisa.

Berdasarkan uji T-Test menunjukkan nilai sig (0,515) > 0,05 H0

diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (CAR) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa. Hal tersebut di dukung dengan hasil penelitian Azlina (2012) yang menunjukkan tidak terdap perbedaan CAR antara bank devisa dan bank non devisa.Namun hasil penelitian tersebut tidak di dukung

(9)

5   

oleh hasil penelitian Endi (2009) yang menunjukkan terdapat perbedaan CAR antara bank devisa dan bank non devisa.

2. Perbedaan Return On Asset (ROA) Antara Bank Devisa Dan Bank Non Devisa

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai sig (0,076) > 0,05 H0

diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (ROA) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa. Hasil penelitian tersebut selaras dengan hasil penelitian Azizatul (2008) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan ROA bank devisa dan bank non devisa.Hal yang sama juga diungkapkan oleh Azlina (2012) bahwa tidak terdapat perbedaan ROA yang signifikan antara bank devisa dan bank non devisa.Namun berbeda dengan hasil penelitian Endi (2009) yang menunjukkan terdapat perbedaan ROA bank devisa dan bank non devisa.

3. Perbedaan Loan To Deposit Ratio (LDR) Antara Bank Devisa Dan Bank Non Devisa

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai sig (0,622) > 0,05 H0

diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (LDR) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa. Hasil penelitian tersebut selaras dengan hasil penelitian Azizatul (2008) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan LDR bank devisa dan bank non devisa.Hal yang sama juga diungkapkan oleh Azlina (2012) bahwa tidak terdapat perbedaan LDR yang signifikan antara bank devisa dan bank non devisa.Namun berbeda dengan hasil penelitian Endi (2009) yang menunjukkan terdapat perbedaan LDR bank devisa dan bank non devisa.

4. Perbedaan Non Performing Loan (NPL) Antara Bank Devisa Dan Bank Non Devisa

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai sig (0,852) > 0,05 H0

diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (NPL) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Endi (2009) dalam penelitianya menunjukkan data bahwa terdapat perbedaan NPL bank devisa dan bank non devisa.

(10)

6   

5. Perbedaan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Antara Bank Devisa Dan Bank Non Devisa

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai sig (0,075) > 0,05 H0

diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (BOPO) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Endi (2009) dalam penelitianya menunjukkan data bahwa terdapat perbedaan BOPO bank devisa dan bank non devisa.

6. Perbedaan Net Interest Margin (NIM) Anatar Bank Devisa Dan Bank Non Devisa

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai sig (0,075) > 0,05 H0

diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara (NIM) Bank Devisa Dan Bank Non Devisa. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Endi (2009) dalam penelitianya menunjukkan data bahwa terdapat perbedaan NIM bank devisa dan bank non devisa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatperbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dengan bank non devisa di Indonesiaperiode 2013-2015 yang meliputi capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), loan to deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL) dan net interest margin (NIM).

SARAN

Guna melengkapi dan memperbaiki penelitian sejenis dimasa yang akan datang sehubungan dengan terdapatnya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut :

Secara umum dari segi kemampuan bank untuk mendapatkan keuntungan khususnya ROA Bank Devisa lebih baik dibandingkan dengan Bank Non Devisa . Akan tetapi, ada beberapa rasio yang lebih rendah dari Bank Non Devisa yaitu Rasio likuidasi LDR, NPL dan rasio rentabilitas ROE, NIM.

(11)

7   

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja Bank Non Devisa dari segi permodalan lebih baik dibandingkan dengan Bank Devisa. Tetapi Bank Non Devisa perlu meningkatkan rasio rentabilitasnya terhadap ROA dan rasio efisiensinya terhadap BOPO.

Karena penelitian ini hanya menggunakan enam rasio dalam mengukur kinerja keuangan Bank Devisa dan Bank Non Devisa, maka sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak rasio untuk mengukur kinerjanya. Selain itu peneliti yanga akan datang juga memperbanyak sampelnya,agar hasilnya lebih tergeneralisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Azizatul Hosniah.2008. Analisa Kinerja Bank Devisa DanNon Devisa Di Indonesia. Universitas Gunadarma

Azlina Azis. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia. Jom Fekon Vol.2 No.1 Februari 2015. Endi Sarwoko. 2009. Analisis Kinerja Bank Swasta Nasional DevisaDan Non

Devisa Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Modernisasi. Volume 5, Nomor 2, Juni 2009

Referensi

Dokumen terkait

Burhān al - Dīn al - Zarnūjī (penghujung kurun ke -12M – permulaan kurun ke-13M), seorang tokoh pendidikan yang menulis tentang isu-isu pendidikan dan metod

Dalam hal ini penulis akan mengadakan penelitiannya yang berjudul "PENGARUH PENGUASAAN BAHASA ARAB TERHADAP PEMAHAMAN AYAT-AYAT TARBIYAH DALAM AL-QUR'AN SURAH

Dalam rangka menuju penerapan standar akuntansi global yang tunggal, maka Indonesia menyepakati untuk melakukan konvergensi IFRS, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas

Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan,

If the entity has designated a financial liability as at fair value through profit or loss, and is required to present the effects of changes in that liability’s credit risk in

ARUS DAN KAPASITAS JALAN JENDRAL SUDIRMAN, SALATIGA, JAWA TENGAH, Daniel Rashoky Simalango, NPM 090213343, Tahun 2013, PKS Transportasi, Program Studi Teknik Sipil,

kinerja jalan pada kondisi yang bervariasi, dapat ditetapkan pada suatu lokasi. tertentu atau pada suatu jaringan jalan yang sangat kompleks dan

Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek manajemen sumber daya manusia pada usaha restauran berjalan, maka aspek ini bisa dikatakan layak karena mempunyai bentuk struktur