• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali"

Copied!
229
0
0

Teks penuh

(1)HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MELALUI MOTIVASI KERJA GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KABUPATEN JEMBRANA BALI. TESIS. Oleh: RIA NURMALA NIM. 16711015. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018.

(2) HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MELALUI MOTIVASI KERJA GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KABUPATEN JEMBRANA BALI. Tesis Di ajukan kepada Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Magister Manajemen Pendidikan Islam. Oleh: Ria Nurmala NIM. 16711015. Pembimbing:. Dr. H. Sugeng Listyo P., M.Pd NIP. 196905262000031003. Dr. Esa Nur Wahyuni M.Pd NIP. 197203062008012010. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018. ii.

(3) iii.

(4) iv.

(5) v.

(6) MOTTO. ‫الذينءامنوا وتطمئن قلوبهم بذكراهلل األ بذكراهلل تطمئن القلوب‬ {QS. Ar-Ra‟d (13): 28} “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”1. 1. Al-Qur’an Terjemah Per Kata Dilengkapi Dengan Terjemah Depag, dan Indeks Tematik(Bandung, Kerjasama Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur‟an Departemen Agama RI dan CV Haekal Media Centre, 2007), hlm.252. vi.

(7) PERSEMBAHAN. Dengan Segenap Jiwa dan Ketulusan Hati Ku Persembahkan Karya ini Kepada: 1.. Bapakku Kasri M.Pd, dan Ibundaku Mujayanah S.Pdi, orang yang paling berjasa dalam hidupku, cucuran keringat dan air mata beliau yang tak terhingga nilainya, sebagai bentuk pengorbanan.. 2.. Masku Andi Hidayat S.E., serta Mbakku Dr. Kenyo Gemilang Bagus Nurani, dan Adekku Rizka Amalia, serta Mas IBM Hidayatulloh , kalianlah pelita hatiku yang telah mendidik dan mendo’akan selalu memberikan nasihat untuk selalu belajar dan terus belajar.. 3.. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan di Program Studi Magister MPI angkatan 2016/2017 (Dhendi, Heri, Mas Popy, Mas IBM, Mas Gagah, Endang, Naily, Fatma, Tutut, Zidni dan mbak didi). Kalianlah yang selalu memberi kesejukan didalam hati dan selalu berbaik hati.. 4.. Guru-guru saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat dan ta’dhim saya kepada beliau semua yang telah ikhlas dan ridho atas ilmu yang diberikan.. 5.. Sahabat-sahabat saya yang dibali Zuhratun Nisa, Lina Prastiani, Ina Safitri dan sahabat-sahabat yang lain, yang telah memberikat masukan dalam menyelesaikan Tesis ini.. 6.. Sahabat-sahabatku yang dikontrakan Ukhtul Istifada dan Naily Kholidia terimakasih sudah memberikan kebahagian dan keceriaan yang tiada hentinya.. vii.

(8) ABSTRAK. Ria Nurmala. 2018. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Melalui Motivasi Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali. Tesis, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Pembimbing (1) Dr. H. Sugeng Listyo P., M.Pd, (2) Dr. Esa Nur Whyuni, M.Pd. Kata Kunci: Supervisi Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Guru, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN). Supervisi kepala sekolah adalah kemampuan seseorang dalam memimpin sekolah dan merencanakan program supervisi, kemudian melaksanakan tugas supervisinya, serta menindaklanjuti hasil supervisi untuk peningkatan profesionalisme guru dan kualitas sekolah yang dipimpinnya. Dengan adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan memberi dampak terhadap terbentuknya sikap profesional guru. Sikap profesional guru merupakan hal yang sangat penting dalam memelihara dan meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan aktivitas keseharian guru. Dengan demikian supervisi kepala sekolah khususnya di madrasah ibtidaiyah negeri dapat dikatakan sangat baik. Diantara faktor yang mempengaruhi adalah lingkungan kerja, motivasi kerja, dan kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan supervisi kepala sekolah dan lingkunga kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja di madrasah ibtidaiyah negeri kabupaten Jembrana Bali. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner atau angket. Populasi berjumlah 130 orang, sampel 97 responden. Teknik analisis data meliputi Outer Model dan Inner Model serta Bootstrapping. Hasil analisis data dalam penelitian ini (1) Ada hubungan yang positif signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru dengan nilai hubungan F2 0,451 ini menyatakan bahwa supervisi kepala sekolah yang ada MIN di Kabupaten Jembrana Bali cukup baik sehingga mampu meningkatkan motivasi kerja gurunya, (2) Ada hubungan yang positif signifikan dari lingkungan kerja terhadap kinerja guru dengan nilai hubungan F2 0,386 ini menyatakan bahwa lingkungan kerja yang ada di MIN Kabupaten Jembrana Bali cukup baik sehingga mampu meningkatkan kinerjanya. (3) Ada hubungan positif signifikan dari supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja yang dimediasi oleh moivasi kerja guru terhadap kinerja guru MIN di Kabupaten Jembrana Bali dengan nilai hubungan F2 0,925, ini menunjukkan bahwa motivasi kerja mampu menjadi mediasi antara supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru sehingga dengan ini kinerja guru yang ada di MIN di Kabupaten Jembrana Bali cukup baik.. viii.

(9) ABSTRACT Ria Nurmala. 2018. Relations between headmaster Supervision and Work Environment on Teacher Performance through Motivation of Teachers in Jembrana Regency Islamic State elementary school of Bali. Thesis, Islamic Education Management Study Program, Postgraduate of Maulana Malik Ibrahim Islamic State University of Malang, Advisor (1) Dr. H. Sugeng Listyo P., M.Pd, (2) Dr. Esa Nur Whyuni, M.Pd. Keywords: headmaster Supervision, Work Environment, Work Motivation, Teacher Performance, Islamic State elementary school (MIN). Supervision of the headmaster is the ability of a person to lead a school and plan a supervision program, then carries out his supervising duties, and follow up on the results of supervision to increase teacher professionalism and the quality of the school he leads. With the implementation of supervision by the headmaster expected to have an impact on the formation of the teacher's professional attitude. The professional attitude of the teacher is very important in maintaining and increasing the professionalism of the teacher, because it always influences the behavior and daily activities of the teacher. Thus the supervision of school headmaster, especially in the Islamic elementary school of the country can be said to be very good. Among the factors that influence are work environment, work motivation, and teacher performance. This study aims to reveal the supervisory relationship between school headmaster and the work environment on teacher performance through work motivation in the Jembrana Regency Islamic State elementary school of Bali. This research is a survey research with a quantitative approach. Data collection is done by using a questionnaire. The population is 130 people, 97 sample respondents. Data analysis techniques include Outer Model and Inner Model and Bootstrapping. The results of data analysis in this study (1) There is a significant positive relationship of school headmaster supervision on teacher work motivation with the value of the F2 0.451 relationship, stating that the supervision of school principals in Jembrana Regency Islamic State elementary school of Bali is good enough to increase the work motivation of the teacher ( 2) There is a significant positive relationship of the work 2 environment towards teacher performance with the value of the F 0.386 relationship, stating that the working environment in Jembrana Regency Islamic State elementary school of Bali is good enough to be able improving its performance. (3) There is a significant positive relationship between headmaster supervision and work environment which is mediated by teacher work motivation towards teacher performance in Jembrana Regency Islamic State elementary school with a value of F2 0.925, indicating that work motivation is able to mediate between headmaster supervision and the work environment towards teacher performance. So, teacher's performance in Jembrana Regency Islamic State elementary school is quite good.. ix.

(10) ‫مستخلص البحث‬. ‫ريا نورماال‪ .8108 .‬عالقة بني مراقبة رئيس املدرسة و بيئة العمل لتحقيق عمل املدرس بوسيلة‬ ‫حتفيز العمل لدى مدرس مدرسة اإلبتدائية احلكومية مجرانا بايل‪ ،‬رسالة املاجستري‪ ،‬قسم إدارة‬ ‫تعليم اإلسالم‪ ،‬كلية الدراسات العليا‪ ،‬جامعة موالنا مالك إبراهيم اإلسالمية احلكومية ماالنج‪،‬‬. ‫املشرف األول‪ :‬د‪ .‬سوجينج ليستيا املاجستري‪ ،‬واملشرف الثاين‪ :‬د‪ .‬إيسا نور وحيوين املاجستري‪.‬‬ ‫الكلمات اإلشارية ‪ :‬مراقبة رئيس املدرسة‪ ،‬بيئة العمل‪ ،‬حتفيز العمل‪ ،‬حتقيق عمل املدرس‪،‬‬. ‫مدرسة اإلبتدائية احلكومية‬ ‫مراقبة رئيس املدرسة هي قدرة رئيس املدرسة على رئاسة املدرسة و ختطيط برنامج املراقة و‬ ‫القيام هبا و حماولة لرتقية جودة املدرس و املدرسة استنادا من نتائج املراقبة‪ .‬بأداء املراقبة نرجو أن‬ ‫تأثر إىل مهنية املدرس‪ .‬مهنية املدرس أمر هام يف حفظ و ترقية عمل املدرس وتأثر دائما إىل سلوك‬ ‫و نشاط املدرس اليومي‪ .‬والقيام باملراقبة خصوصا يف مدرسة اإلبتدائية احلكومية أمر جيد‪ ،‬والعوامل‬ ‫اليت تؤثر يف مراقبة هي بيئة العمل و حتفيز العمل و قدرة املدرس على حتقيق العمل‪.‬‬ ‫هذا البحث هتدف لكشف عالقة بني مراقة رئيس املدرسة وبيئة العمل لتحقيق عمل‬ ‫املدرس بوسيلة حتفيز العمل لدى مدرس مدرسة اإلبتدائية احلكومية مجرانا بايل‪ .‬هذا البحث حبث‬ ‫كمي تستخدم الباحثة طريقتان جلمع البيانات يف هذا البحث مها‪ ،‬االستطالع واالستبانات‪ .‬عدد‬ ‫جمتمع يف هذا البحث ‪ 031‬وعينات هذا البحث ‪ ،97‬تستخدم الباحثة التقنيات‬ ‫‪ Model‬و ‪ Inner Model‬و ‪ Bootstrapping.‬لتحليل البيانات‪.‬‬ ‫نتائج حتليل البيانات يف هذا البحث فيما يلي‪ )0( :‬وجود العالقة اإلجيابية بني مراقبة‬ ‫‪Outer‬‬. ‫رئيس املدرسة وحتفيز العمل لدى املدرس بنتيجة ‪ 15450 8F‬هذ الدليل أن مراقبة من رئيس‬ ‫املدرسة يف مدرسة اإلبتدائية احلكومية مجرانا بايل جيد وتستطيع أن ترقي على حتفيز العمل لدى‬ ‫املدرس‪ ) 8( .‬وجود العالقة اإلجيابية بني بيئة العمل و حتقيق العمل املدرس بنتيجة ‪ 15386 8F‬هذ‬ ‫الدليل أن بيئة العمل يف مدرسة اإلبتدائية احلكومية مجرانا بايل جيد وتستطيع أن ترقي على حتقيق‬ ‫العمل املدرس (‪ ) 3‬وجود العالقة اإلجيابية بني مراقبة رئيس املدرسة و بيئة العمل بوسيلة حتفيز على‬ ‫حتقيق عمل املدرس مدرسة اإلبتدائية احلكومية مجرانا بايل بنتيجة ‪ 15985 8F‬هذ الدليل أن حتفيز‬ ‫تستطيع أن تكون وسيلة بني مراقبة رئيس املدرسة وبيئة العمل على حتقيق عمل املدرس‪ ،‬وتسنتتج‬ ‫أن حتقيق العمل املدرس يف مدرسة اإلبتدائية احلكومية مجرانا بايل جيد‪.‬‬ ‫‪x‬‬.

(11) KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah, peneliti ucapkan atas limpahan rahmat dan bimbingan Allah SWT, tesis yang berjudul “Hubungan Supervisi Kepala Sekolah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Melalui Motivasi Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali” dapat terselesaikan dengan baik pada waktu yang ditentukan semoga berguna dan bermanfaat. Bersholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, semoga keselamatan selalu tercurahkan kepada beliau dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Disini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan tak terhingga yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini, dengan ucapan jazakumullah ahsanul jaza’, khususnya kepada: 1.. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag selaku Rektor Universtitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dan para Pembantu Rektor, atas segala layanan dan fasilitas yang telah diberikan selama peneliti menempuh studi.. 2.. Bapak Prof. Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I selaku Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Atas segala layanan dan fasilitas yang telah diberikan selama penulis menempuh studi.. 3.. Bapak Dr. H. Wahidmurni, M.Pd. Ak. Selaku ketua Program Studi Dan Ibu Dr. Hj. Istianah Abu Bakar, M.Ag selaku sekretaris Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Atas segala motivasi, koreksi dan kemudahan layanan selama studi.. 4.. Bapak Dr. H. Sugeng Listyo P., M.Pd selaku pembimbing utama dan Ibu Dr. Esa Nur Wahyuni, M.Pd selaku Pembimbing pendamping yang telah banyak membimbing dan memberikan petunjuk serta arahan kepada peneliti dalam menyusun Tesis ini.. xi.

(12) 5.. Bapak Drs. Sumarwan, M.Pd selaku Kepala MIN 1 Jembrana, Bapak H. Kasri, M.Pd selaku Kepala MIN 2, Kepala MIN 3 Bapak Rahmat, S.Pd, M.Pd selaku Kepala MIN 3, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.. 6.. Ibu Mujayanah S.PdI di MIN 1 Jembrana , Ibu Susianah, S.PdI di MIN 2 Jembrana, Ibu Nur Hikmah, S.PdI, di Min 3 Jembrana, yang telah membantu peneliti dalam penyebaran angket penelitian kepada responden.. 7.. Bapak dan ibu dosen UIN Malang yang tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat dan ta’dhim peneliti kepada beliau semua, terima kasih atas ilmu yang diberikan.. 8.. Bapak/ibu guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana yang telah membantu peneliti dalam melengkapi data dalam penyusunan Tesis.. 9.. Semua pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam pengambilan data penelitian ini di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana. Akhirnya peneliti berharap, semoga Tesis ini berguna dalam menambah. wawasan peneliti dan juga semoga bermanfaat untuk adik-adik tingkat yang nantinya dapat dijadikan referensi dalam membuat Tesis yang lebih baik. Dan peneliti berdo’a semoga semua kebaikan budi mereka yang membantu peneliti dinilai sebagai amal shaleh dan mendapat balasan dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan dalam membuat Tesis. Alhamdulillahirabbil alamin.......... Malang, 22 Oktober 2018 Peneliti,. Ria Nurmala NIM. 16711015. xii.

(13) DAFTAR ISI. Halaman Halaman Sampul ................................................................................................ i Halaman Judul ................................................................................................... ii Lembar Persetujuan ......................................................................................... iii Lembar Pengesahan .......................................................................................... iv Lembar Pernyataan ........................................................................................... v Motto .................................................................................................................. vi Persembahan ..................................................................................................... vii Abstrak .............................................................................................................. viii Kata Pengantar ................................................................................................. xi Daftar Isi ........................................................................................................... xiii Daftar Tabel...................................................................................................... xvi Daftar Gambar ................................................................................................ xviii Daftar Lampiran .............................................................................................. xix Pedoman Transliterasi Arab Latin ................................................................ xx BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 10 D. Manfaat Penelitian .................................................................. 11 E. Hipotesis Penelitian ................................................................ 12 F. Asumsi Penelitian ................................................................... 14 G. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 14 H. Orisinalitas Penelitian ............................................................. 15 I. Definisi Operasional ............................................................... 18. BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kinerja Guru ........................................................................... 22 1. Pengertian Kinerja Guru .................................................. 22 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru .............. 26 3. Penilaian Kinerja Guru .................................................... 28 B. Motivasi Kerja ........................................................................ 30 1. Konsep Motivasi Kerja .................................................... 30 2. Konsep Motivasi Kerja Guru ........................................... 33 3. Penilaian Motivasi Kerja ................................................. 34 xiii.

(14) C. Supervisi Kepala Sekolah ....................................................... 36 1. Pengertian Supervisi Kepala Sekolah .............................. 36 2. Teknik Supervisi Kepala Sekolah .................................... 38 3. Penilaian Supervisi Kepala Sekolah ................................ 40 D. Lingkungan Kerja ................................................................... 41 1. Pengertian Lingkungan Kerja .......................................... 41 2. Jenis-Jenis Lingkungan Kerja .......................................... 43 3. Aspek-Aspek Pembentukan Lingkungan Kerja............... 46 4. Penilaian Lingkungan Kerja ............................................ 50 E. Kajian Teoriritik dalam Perspektif Islam ............................... 51 1. Kinerja Guru .................................................................... 51 2. Supervisi kepala sekolah.................................................. 52 3. Lingkungan kerja ............................................................. 54 4. Motivasi kerja .................................................................. 55 F. Hubungan Antar Variabel ....................................................... 57 1. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Motivasi kerja Guru ........................................................................ 57 2. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru ................................................................................. 58 3. Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja Guru ................................................................................ 60 4. Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru ..... 60 5. Hubungan Motivasi Kerja Guru sebagai mediasi antara Supervisi Kepala Sekolah dan Lingkunga Kerja terhadap Kinerja Guru ..................................................... 62 G. Kerangka Berfikir ................................................................... 64 1. Hubungan masing-masing variabel ................................. 64 2. Gambar kerangka berfikir ................................................ 65 BAB III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................. 66 B. Variabel Penelitian.................................................................. 67 C. Populasi dan Sampel ............................................................... 69 D. Pengumpulan Data .................................................................. 72 1. Teknik pengumpulan data................................................ 72 2. Alat pengumpulan data .................................................... 73 E. Instrumen Penelitian ............................................................... 75 F. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 76 G. Uji Analsis Data ...................................................................... 87 xiv.

(15) BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Responden ................................................. 95 B. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................. 97 C. Pengujian Outer Model .......................................................... 103 D. Uji Convergent Validity ......................................................... 104 E. Uji Convergent Validity Setelah Modifikasi.......................... 108 F. Uji Average Variance Extracted ............................................ 109 G. Uji Discriminant Validity ...................................................... 111 H. Uji Discriminant Validity Setelah Modifikasi ....................... 114 I. Uji Composite Reliability ...................................................... 118 J. Uji Cronbach Alpha ............................................................... 119 K. Analisis Inner Model ............................................................. 120 1. Analisis R Square ........................................................... 120 2. Analisis Q Square ........................................................... 120 3. Analisis F Square............................................................ 123 L. Hasil Bootsrapping ................................................................. 125. BAB V. PEMBAHASAN A. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali ........................................................................ 133 B. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali ......................................................................................... 137 C. Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali ....... 140 D. Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali ........ 143 E. Motivasi Kerja Guru menjadi Mediasi antara Supervisi Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali ........................................................................ 146 F. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru melalui Motivasi Kerja Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali ....... 149. BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ 157 B. Implikasi Penelitian ............................................................... 159 C. Saran ...................................................................................... 161. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 164 xv.

(16) LAMPIRAN .......................................................................................................... DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19. Halaman Perbedaan dan Persamaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya .... 17 Distribusi Populasi Penelitian ................................................................. 70 Jumlah Sampel Minimal ......................................................................... 71 Pembobotan Jawaban Angket ................................................................. 74 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pertama ........................................... 82 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kedua ............................................. 85 Distribusi Interpretasi .............................................................................. 91 Kriteria Penilaian SmartPLS ................................................................... 91 Distribusi Jenis Kelamin Responden Pendidik ....................................... 96 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Supervisi Kepala Sekolah ..... 97 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Kerja ................. 99 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Kerja ......................100 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Guru.........................100 Nilai Average Variance Extracted (AVE) Sebelum Modifikasi .............109 Nilai Average Variance Extracted (AVE) Setelah Modifikasi ...............110 Nilai Discriminant Validity Sebelum Modifikasi X1 (Supervisi Kepala Sekolah) .............................................................................................. ...111 Nilai Discriminant Validity X2 Sebelum Modifikasi (Lingkungan Kerja) ............................................................................ ...112 Nilai Discriminant Validity Sebelum Modifikasi Y (Motivasi Kerja) ...113 Nilai Discriminant Validity Sebelum Modifikasi Z (Kinerja Guru) .....113 Nilai Discriminant Validity Setelah Modifikasi X1 (Supervisi Kepala Sekolah) ............................................................................................. ...115 Nilai Discriminant Validity Setelah Modifikasi X2 (Lingkungan Kerja) ..........................................................................115 Nilai Discriminant Validity Setelah Modifikasi Y (Motivasi Kerja) .....116 Nilai Discriminant Validity Setelah Modifikasi Z (Kinerja Guru).........117 Nilai Composite Reliability ....................................................................118 Nilai Croach Alpha .................................................................................119 Nilai R Square ........................................................................................120 Nilai Q2 Total Construct Crossvalidated Redudancy ............................120. xvi.

(17) 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27 4.28. Nilai Q2 Total Construct Crossvalidated Communality ........................121 Nilai Q2 Total Indicator Crossvalidated Redundancy ...........................121 Nilai Q2 Total Indicator Crossvalidated Communality .........................122 Hasil F2 untuk effect size ........................................................................124 Hubungan Langsung (Analisis Jalur) .....................................................125 Hubungan Tidak Langsung ....................................................................127 Hubungan Spesifik Tidak Langsung ......................................................128 Hubungan Total ......................................................................................128 Nilai Analis Jalur/ Path Analysis ..........................................................130. xvii.

(18) DAFTAR GAMBAR. Gambar. Halaman. 2.1. Kerangka Berfikir ................................................................................... 65. 3.1. Variabel Independent dan Variabel Dependent ....................................... 68. 3.2. Uji Validitas Model Structural Pertama .................................................. 81. 3.3. Uji Validitas Model Struktural Kedua .................................................... 84. 3.4. Diagram Jalur Penelitian ......................................................................... 90. 4.1. Grafik Jenis Kelamin Responden ............................................................ 97. 4.2. Model SmartPLS Pertama ......................................................................104. 4.3. Ouput Variabel Supervisi Kepala Sekolah ............................................105. 4.4. Output Variabel Lingkungan Kerja .......................................................106. 4.5. Output Variabel Motivasi Kerja ............................................................106. 4.6. Output Variabel Kinerja Guru ...............................................................107. 4.7. Model SmartPLS Kedua ........................................................................108. 4.8. Average Variance Extracted (AVE) Sebelum Modifikasi ....................110. 4.9. Average Variance Extracted (AVE) Setelah Modifikasi ......................111. 4.10 Uji Discriminant Validity Setelah Modifikasi ........................................118 4.11 Hasil Bootstrapping ................................................................................125 4.12 Hasil Analisis Jalur ................................................................................131 5.1. Hubungan Langsung (Analisis Jalur) .....................................................150. 5.2. Hubungan Tidak Langsung ....................................................................151. 5.3. Hubungan Pertama Spesifik Tidak Langsung ........................................152. 5.4. Hubungan Kedua Spesifik Tidak Langsung ...........................................152. 5.5. Hubungan Total......................................................................................153. xviii.

(19) DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.. Tabel Krejcie and Morgan Tabel Instrumen Penelitian/Kisi-kisi Angket Angket Penelitian Profil Sekolah dan Data Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali Dokumentasi Peneliti dan Kepala sekolah serta Guru-guru MIN Kabupaten Jembrana Bali Nilai Persentase Distribusi t Tabel Tabel Nilai Distribusi Angket Penelitian Surat Izin Penelitian Riwayat Hidup Peneliti. xix.

(20) PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN. Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam tesis ini menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Mentri Agama RI dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : A. Huruf ‫ا‬. =. a. ‫ز‬. =. z. ‫ق‬. =. q. ‫ب‬. =. b. ‫س‬. =. s. ‫ك‬. =. k. ‫ت‬. =. t. ‫ش‬. =. sy. ‫ل‬. =. l. ‫ث‬. =. ts. ‫ص‬. =. sh. ‫م‬. =. m. ‫ج‬. =. j. ‫ض‬. =. dl. ‫ن‬. =. n. ‫ح‬. =. h. ‫ط‬. =. th. ‫و‬. =. w. ‫خ‬. =. kh. ‫ظ‬. =. zh. ‫ه‬. =. h. ‫د‬. =. d. ‫ع‬. =. „. ‫ء‬. =. ,. ‫ذ‬. =. dz. ‫غ‬. =. gh. ‫ي‬. =. y. ‫ر‬. =. r. ‫ف‬. =. f. B. Vokal Panjang. C. Vokal Dipotong. Vokal (a) Panjang = â. ْ‫أو‬. =. aw. Vokal (i) Panjang = î. ْ‫أي‬. =. ay. Vokal (u) Panjang = û. ْ‫أو‬. =. ứ. ْ‫إي‬. =. ỉ. xx.

(21) BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk. memiliki. kekuatan. spiritual. keagamaaan,. pengendalian. diri,. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Personil yang berhubungan langsung dengan tugas penyelenggaraan pendidikan adalah kepala sekolah dan guru. Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru sebagai profesi menyandang persyaratan tertentu sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 39 (1) dan (2) dinyatakan bahwa : Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.. 1.

(22) 2.

(23) 2. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan menjadikan guru sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya. Untuk membuat mereka menjadi professional tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan maupun memperoleh kesempatan untuk belajar lagi namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain seperti peningkatan disiplin, pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak dengan keprofesionalnya sehingga memungkinkan guru menjadi puas dalam bekerja sebagai pendidik.2 Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan sekolah adalah kinerja guru dalam mengajar. Kinerja guru atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.3 Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan ajar, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta 2. Tilaar, H. A.R., Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perpektif Abad 21 (Magelang: Tera Indonesia, 1999), Hlm.104 3 Hasibuan, Melayu SP, Organisasi dan Motivasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Hlm. 94.

(24) 3. bertanggung jawab terhadap tugasnya. Oleh karena itu tugas kepala sekolah selaku manajer adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini sangat penting untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat motivasi bagi pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam mengajar, namun penulis mencoba mengkaji masalah supervisi yang diberikan oleh kepala sekolah, lingkungan kerja dan motivasi. kerja.. Supervisi dalam hal ini adalah mengenai tanggapan guru terhadap pelaksanaan pembinaan dan bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah yang nantinya berdampak kepada kinerja guru yaitu kualitas pengajaran. Kegiatan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru akan berpengaruh secara psikologis terhadap kinerja guru dalam mengajar, guru yang puas dengan pemberian supervisi kepala sekolah dan motivasi kerjanya yang tinggi maka ia akan bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat membuat kinerja guru meningkat. Tetapi jika guru kurang puas terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerjanya yang rendah maka guru dalam bekerja kurang bersemangat, hal ini mengakibatkan kinerja guru menurun. Supervisi pendidikan merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor agar dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan layanan kepada orang tua, peserta didik dan sekolah sebagaimana dikemukakan oleh Sargiovanni sebagai berikut : Supervision is a proses designed to help teacher and supervisor learn more about their practice to better able to use their.

(25) 4. knowledge and skills to better service parents and school and to make the school and more effective learning community.4 Dengan adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan memberi dampak terhadap terbentuknya sikap profesional guru. Sikap profesional guru merupakan hal yang sangat penting dalam memelihara dan meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan aktivitas keseharian guru. “Pidarta menyatakan bahwa: “Perilaku profesional akan lebih baik diwujudkan dalam diri guru apabila institusi tempat ia bekerja memberi perhatian lebih banyak pada pembinaan, pembentukan dan pengembangan sikap profesional.” Kegiatan supervisi kepala sekolah akan berpengaruh secara psikologis terhadap kinerja guru. Guru yang puas dengan pemberian supervisi kepala sekolah akan bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat menciptakan kinerja yang meningkat. Tetapi jika guru kurang termotivasi dalam bekerja, hal ini akan mengakibatkan kinerja guru menurun padahal motivasi kerja adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasibuan berpendapat bahwa motivasi timbul diakibatkan oleh pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Artinya guru yang mempunyai. 4. Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran, Learning Organization (Alfabeta: 2009), hlm. 97-98.

(26) 5. motivasi tinggi akan berusaha untuk bekerja lebih baik sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai, tercermin terhadap kinerja guru yang meningkat.5 Demikian halnya menjadi guru yang profesional harus mempunyai motivasi dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi seorang pendidik. Bila tidak mempunyai motivasi maka ia tidak akan berhasil dalam mengajar. Keberhasilan guru dalam mengajar karena adanya dorongan atau motivasi sebagai pertanda apa yang telah dilakukan oleh guru telah menyentuh kebutuhannya. Guru yang termotivasi dalam bekerja maka akan menimbulkan kepuasan kerja, karena kebutuhan-kebutuhan guru yang terpenuhi akan mendorong guru untuk meningkatkan kinerjanya. Agar guru memiliki motivasi yang kuat, mereka harus bekerja dalam lingkungan sekolah yang kondusif. Lingkungan kerja merupakan unsur dinamis yang ada pada tempat ia bekerja. Lingkungan kerja bagi guru adalah lingkungan sekolah dimana segala sesuatu yang ada di dalam atau diluar sekolah baik lingkungan fisik maupun sosial. Lingkungan kerja yang baik akan memberikan dorongan kepada setiap individu untuk dapat bekerja dengan nyaman dan maksimal, sebaliknya lingkungan kerja yang kurang mendukung akan menurunkan kinerja. Contoh situasi lingkungan yang kondusif adalah dukungan dari atasan, teman kerja, sarana prasarana yang memadai, sedangkan situasi lingkungan yang tidak kondusif diantaranya suasana kerja yang tidak nyaman, sarana prasarana tidak memadai, tidak adanya dukungan dari 5. Hasibuan, melayu, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 142.

(27) 6. atasan dan teman kerja. Lingkungan kerja merupakan faktor yang paling banyak mempengaruhi perilaku karyawan terutama dalam lingkungan pekerjaan yang secara tidak langsung maupun langsung mempengaruhi kinerja guru.6 Jika lingkungan kerja tidak baik tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap para pekerja, yaitu menurunkan semangat bekerja, gairah kerja, dan kepuasan kerja yang akhirnya menurunkan kinerja pegawai. 7 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan terhadap Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana-Bali ditemukan bahwa masih banyak kendala atau persoalan yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah tersebut meliputi : kunjungan kelas dan rapat pembinaan guru oleh kepala sekolah dalam kenyataannya belum dilaksanakan secara optimal. Dan dapat diketahui juga bahwa guruguru tersebut belum memperlihatkan kinerja yang begitu baik sebagaimana yang diharapkan, yaitu dengan indikasi yang diperlihatkan oleh data table berikut ini: Rendahnya kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali terlihat bahwa sebagian besar guru tidak membuat sendiri program pembelajaran, guru cenderung mengcopy program pembelajaran dari sekolah lain yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi dan materi yang seharusnya. Terlihat bahwa sebagian guru tidak melakukan 6. Jonli Hutagulung, Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru, Jurnal Program Pascasarjana Universitas Terbuka, Vol, No.5 7 Ahmad Tohardi, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: Mandar baru, 2002), hlm. 132.

(28) 7. analisis hasil evaluasi belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, evaluasi dilakukan guru hanyalah untuk mendapatkan nilai untuk diberikan kepada siswa. Guru tidak melakukan analisis terhadap evaluasi tersebut, sehingga guru tidak mengetahui dimana letak kelemahan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini. Dan fenomena lain yang memperlihatkan rendahnya kinerja guru ekonomi adalah terlihat bahwa guru kurang dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, yaitu terlihat bahwa guru tidak dapat memilih metode dan media yang tepat digunakan dalam penyampaian materi kepada siswa dan terkadang guru hanya meninggalkan catatan kepada siswa. Kemudian dapat dilihat bahwa sebagian guru tidak menyusun sendiri program pembelajaran dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Guru menggunakan program pembelajaran yang diperolehnya dari guru sekolah lain atau bahkan ada yang mendowload sendiri dari internet. Sehingga guru kurang begitu paham apa yang diajarkan, hal ini tentunya akan mengurangi tingkat keefektifan pelaksanaan proses pembelajaran dikelas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Menurut Suharsimi mengatakan guru dalam bekerja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan factor eksternal, factor internal meliputi sikap, minat, intelegensi, motivasi dan kepribadian. Sedangkan faktor ekternal meliputi sarana prasarana, insentif, iklim kerja dan lingkungn kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi kerja. Guru yang.

(29) 8. memiliki motivasi yang tinggi akan dapat memperoleh keberhasilan, keinginan dan semangat bekerja yang baik dalam melaksanakan tugas. Guru-guru yang memiliki motivasi cenderung melaksanakan tugas semaksimal mungkin.8 Motivasi kerja guru ini dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, diantaranya faktor-faktor tersebut diduga yang berpengaruh kuat di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali adalah supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja. Supervisi tersebut dilaksanakannya untuk membantu guru yang mengalami kendala dalam melaksanakan pengajaran disekolah. Guru-guru yang mendapatkan masalah dalam melaksanakan pembelajarannya dan mendapatkan layanan supervisi akan dapat mengatasi masalah tersebut sehingga guru-guru dapat semangat untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Menurut Segala menyatakn supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang baik, supervisi merupakan suatu kegiatan yang disediakan untuk membantu para guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih baik.9 Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali yaitu lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang menyenangkan akan membuat para guru merasa nyaman dalam mengajar. Sebaliknya lingkungan kerja yang kurang nyaman, hubungan sesama guru yang tidak harmonis akan menyebabkan guru malas dan gairah 8. Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar supervisi (Yogyakarta:Rineka Cipta, 2004),. hlm. 41 9. 230. S, Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2007), Hlm..

(30) 9. kerja menurun. Apabila hal ini terjadi akan berdampak terhadap proses belajar mengajar. Pemberian ilmu kepada siswa akan kurang optimal karena guru tidak memiliki gairah kerja, dan guru juga tidak menyiapkan bahan dengan seoptimal mngkin. Dari tijauan sementara dilapangan diduga kurang baiknya kondisi lingkungan sosial di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali dimana antara guru senior dan junior terlihat adanya ketidakserasian, dan komunikasi antar kepala sekolah dengan guru yang kurang harmonis sehingga mengganggu dalam kinerja guru.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian terhadap hubungan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali. Rumusan masalah ini dijabarkan dalam sub-sub masalah sebagai berikut: 1.. Apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di Madradah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali?. 2.. Apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di Madradah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali?. 3.. Apakah terdapat hubungan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru di Madradah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali?. 4.. Apakah terdapat hubungan lingkungan kerja terhadap kinerja guru di Madradah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali?.

(31) 10. 5.. Apakah motivasi kerja guru menjadi mediasi antara supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja dengan kinerja guru di Madradah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali?. C. Tujuan Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang hubungan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali. Sedangkan secara khusus adapun tujuan penelitian ini untuk menjelaskan: 1.. Untuk menjelaskan hubungan supervisi kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali.. 2.. Untuk menjelaskan hubungan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali.. 3.. Untuk menjelaskan hubungan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali. 4.. Untuk menjelaskan hubungan lingkungan kerja terhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali. 5.. Untuk menjelaskan motivasi kerja guru menjadi mediasi antara supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja dengan kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali.. D. Manfaat Penelitian.

(32) 11. Hasil penelitian ini yang berkenaan dengan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru di Madrasah. Ibtidaiyah. Negeri. Kabupaten. Jembrana. Bali,. diharapkan. memberikan manfaat antara lain: 1.. Secara Teoritis Diharapkan. dapat. memperkaya. khazanah. kepustakaan. kependidikan khususnya mengenai hubungan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru. 2.. Manfaat praktis: Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam implementasi teoritik terkait dengan peningkatan kinerja guru. a.. Bagi dinas Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi dinas pendidikan dalam rangka meningkatkan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru, sehingga bermanfaat bagi peningkatan kinerja guru.. b.. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan atau input bagi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali agar mampu mengambil langkah-langkah yang tepat.

(33) 12. dalam mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru. c.. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi serta memberi dorongan para guru untuk meningkatkan kinerjanya melalui supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja guru yang nantinya dapat meningkatkan mutu Pendidikan.. d.. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mereka yang berminat menindaklanjuti hasil penelitin yang berbeda dan dengan sampel penelitian yang lebih banyak.. E. Hipotesis penelitian Hipotesis penelitian ini adalah rangkuman dari kesimpulan teori-teori yang membahas tentang supervisi kepala sekolah, lingkungan kerja, motivasi kerja guru, dan kinerja guru. Hipotesis ini juga merupakan dugaan sementara dari hasil penelitian yang akan penulis lakukan nantinya, secara umum hipotesis ini sangat diperlukan untuk mengarahkan penelitian, dalam hal ini penulis berupaya melakukan pembuktian terhadap hipotesis untuk diuji kebenarannya.10 Berdasarkan dari dua hipotesis di atas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:. 10 Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), hal,8.

(34) 13. 1.. H01: Tidak ada pengaruh positif yang signifikan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali. Ha1: Ada pengaruh positif yang signifikan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali.. 2.. H02: Tidak ada pengaruh positif tidak langsung Supervisi Kepala Sekolah. terhadap Kinerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali.. Ha2: Ada pengaruh positif tidak langsung signifikan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali. 3.. H03: Tidak ada pengaruh positif yang signifikan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali. Ha3: Ada pengaruh positif yang signifikan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali.. 4.. H04: Tidak ada pengaruh positif yang signifikan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali. Ha4: Ada. pengaruh. positif. yang. signifikan. Lingkungan. Kerja. terhadap Kinerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali. 5. H05: Tidak ada pengaruh positif yang signifikan Motivasi Kerja Guru yang dijadikan mediasi Supervisi Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali. Ha5: Ada pengaruh positif yang signifikan Motivasi Kerja Guru yang dijadikan mediasi Supervisi Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali..

(35) 14. F. Asumsi penelitian Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar yang dijadikan sebagai kerangka berpikir pada penelitian. Asumsi pada umumnya dipegang atau dipercaya tentang hubungan sebab akibat antar variabel. Untuk mengetahui asumsi penelitian ini, berikut penulis akan jabarkan terkait beberapa kerangka yang akan dikemukakan diantaranya: 1.. Supervisi kepala sekolah berhubungan melalui motivasi kerja guru.. 2.. Supervisi kepala sekolah berhubungan tidak langsung terhadap kinerja guru.. 3.. Lingkungan kerja berhubungan melalui motivasi kerja guru.. 4.. Lingkungan kerja berhubungan terhadap kinerja guru.. 5. Ada pengaruh positif yang signifikan Motivasi Kerja Guru yang dijadikan mediasi Supervisi Kepala Sekolah dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru MIN Kabupaten Jembrana Bali.. G. Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian ini dapat dilakukan secara maksimal dan terfokus, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada: (1) lokasi penelitian, (2) variable penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali dengan populasi penelitian ini adalah guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembrana Bali. Penelitian ini terdiri dari empat variable, yakni supervisi kepala sekolah (X1), lingkungan kerja (X2), motivasi kerja (Y), dan kinerja guru (Z)..

(36) 15. H. Orisinalitas Penelitian Pada penelitian ini, penulis akan memaparkan perbedaan dan persamaan dalam penelitian ini yang diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini perlu peneliti kemukakan untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal-hal sama. Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa yang membedakan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu. Adapun penelitian-penelitian tersebut antara lain: 1.. Asri Neli Putri, yang bertujuan untuk mengetahui masing-masing variabel dalam mempengaruhi kinerja guru diantaranya supervisi pengawas, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi di SMA/MA Kota Solok. Adapun penelitian ini di rancang menggunakan. penelitian. kuantitatif. dengan. diambil. sampel. 33. orangPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh supervisi pengawas, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi di SMA/MA Kota Solok. Penelitian ini di rancang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional yang dilaksanakan pada SMA/MA Kota Solok. Jumlah populasi sebanyak 33 orang pada SMA/MA menggunakan teknik penarikan sampel adalah total sampling. Dan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan supervisi pengawas, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA/MA Kota Solok..

(37) 16. Dan mencapai sebesar 4,36 dan sisanya 3,82 dan selebihnya dipengaruhi variabel lain.11 2.. Jonli Hutagalung, dalam penelitian ini bertujuan menjelaskan tingkat supervisi kepala sekolah, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif regresi linier ganda dan jumlah sampel 62. Teknik analisis data menggunakan analisis statistic deskriptif. Hasil analisis data membuktikan bahwa, variabel supervisi kepala sekolah, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru adalah 82, 3% menyatakan setuju dan 16,1 menyatakan tidak setuju, dan selebihnya dipengaruhi variable lain.12. 3.. Anita Anggreini Batubara, dalam penelitian yang bertujuan menjelaskan tingkat lingkungan kerja, kompensasi komitmen dan kinerja guru, kemudian menjelaskan hubungan lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen terhadap kinerja guru. Penelitian ini dirancang. dengan. menggunakan pendekatan kuantitatif, rancangan berjenis korelasi dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 89 orang dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan hubungan lingkungan kerja,. 11. Asri Neli Putri, Pengaruh Supervisi Pengawas, Linkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonom Di SMA Kota Solok (e-jurnal: Vol, 1 No) 12 Jonli Hutagalung, Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru Di Sekolah Permata Harapan Batam (e-jurnal: Vol, 11)..

(38) 17. kompensasi dan komitmen terhadap kinerja guru mencapai sebesar 64,1% dan sisanya 35,9% dipengaruhi oleh variabel lain.13 Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu di atas, penulis akan memberikan penjelasan terkait penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan di lakukan dalam penelitian ini dengan cara mencari persamaan dan perbedaan serta orisinalitas penelitian dalam penelitian ini sehingga dapat memperjelas adanya perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang, sebagaimana yang terdapat dalam tabel di bawah berikut ini: Tabel 1.1 Perbedaan dan persamaan antara peneliti dengan peneliti Sebelumnya. No 1. Nama peneliti, judul, dan tahun penelitian Asri Neli Putri  yang berjudul pengaruh supervisi pengawas, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ekonomi di SMA/MA Kota Solok.. 13. Persamaan Sama-sama meneliti variabel lingkungan kerja, motivasi kerja dan kinerja guru, dan lingkungan kerja sebagai variabel independen, dan kinerja sebagai variabel dependen. Perbedaan . . pengaruh supervisi pengawas Variabel motivasi kerja dan sebagai variabel dependen. Orisinalitas Penelitian Penggunaan 2 variabel independent, yaitu supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja. Dan penggunaan variabel devenden yaitu motivasi kerja dan kinerja guru.. Anitia Anggreini Batubara, Pengaruh Lingkungan kerja, Kompensasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah Negeri di kota batu (Malang: UIN Malang, 2016) tesis diterbitkan.

(39) 18. 2. Jonli Hutagalung,  yang berjudul pengaruh supervise kepala sekolah, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru Sekolah Permata Harapan.. 3. Anita Anggreini  Batubara. pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan komitmen terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di kota Medan.. Sama-sama  meneliti supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja sebagai variabel independent dan kinerja sebagai variabel dependen Sama-sama  meneliti lingkungan kerja sebagai variabel independen, dan kinerja sebagai variabel dependen. Variabel motivasi kerja sebagai variabel dependen. Variabel kompensasi dan komitmen. Bersadarkan berbagai literatur yang ada baik dari penelitian terdahulu, jurnal, tesis dan sebagainya yang telah telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan yang telah dikaji oleh peneliti, maka penelitian tentang hubungan supervisi kepala sekolah dan lingkungan kerja melalui motivasi kerja terhadap kinerja guru masih belum ada. Maka penulis tertarik untuk mengambil judul tentang “Hubungan Supervisi Kepala Sekolah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Melalui Motivasi Kerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kabupaten Jembarana Bali”..

(40) 19. I.. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan variabel yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang akan diteliti. Selain itu, definisi operasional merupakan unsur dalam penelitian yang memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel yang sedang diteliti. Dapat juga dikatakan definisi operasional merupakan petunjuk pelaksanaan penelitian dalam mengukur suatu variabel, sebagai berikut: 1.. Supervisi Kepala sekolah Supervisi kepala sekolah ialah kemampuan seseorang dalam pemimpin sekolah dan merencanakan program supervisi, kemudian melaksanakan tugas supervisinya, serta menindaklanjuti hasil supervisi untuk peningkatan profesionalisme guru dan kualitas sekolah yang dipimpinnya. Adapun ukuran dalam supervisi kepala sekolah memiliki lima indikator yaitu: a.. kunjungan kelas (classroom visitation). b.. Pemberian semangat kerja guru. c.. Rapat-rapat pembinaan. d.. Pengembangan metode pengajaran. e.. Pengembangan bahan ajar. f.. Evaluasi Pendidikan.

(41) 20. 2.. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah alat dan bahan yang ada disekitar sekolah, dimana seorang bekerja baik sebagai individu maupun kelompok. Dalam hal ini dalam lingkungan kerja mempunyai beberapa sub yaitu: a.. Lingkungan kerja fisik: adapun lingkungan kerja fisik meliputi, sarana prasarana, kondisi lingkungan, keamanan.1. b.. Lingkungan kerja non fisik: adapun lingkungan non fisik meliputi, hubungan kerja dengan atasan, hubungan kerja dengan guru, hubungan kerja dengan karyawan.1. 3.. Motivasi kerja Motivasi kerja adalah keinginan para guru untuk melaksanakan atau melakukan tindakan yang bersifat menggerakkan juga mengarahkan perilaku masing-masing mereka kearah tujuan yang akan dicapai. Dalam penelitian ini motivasi kerja diukur melalui:1 a.. kebutuhan akan berprestasi: adapun kebutuhan akan berprestasi meliputi, mengatur tugas dengan baik, memiliki figure, menjaga citra, berfikir realistis untuk mencapai tujuan.1. b.. kebutuhan akan kekuasaan: adapun kebutuhan akan kekuasaan meliputi, mempunyai pengaruh, mengendalikan orang lain, suka memberi saran.. c.. kebutuhan akan afiliasi, adapun kebutuhan akan afiliasi meliputi: memiliki rasa ingin diterima orang lain, selalu menjaga pertemanan yang baik, mampu bekerja sama dengan pihak lain..

(42) 21. 4.. Kinerja guru Kinerja guru adalah suatu keberhasilan guru dalam melakukan proses pembelajaran, dengan membuat perencanaan bahan ajar, melakukan. pembelajaran. serta. melakukan. penilaian. dari. hasil. pembelajaran, dengan menampilkan kompetensi guru yang dimilikinya. Dalam hal ini kinerja guru mempunyai beberapa sub yaitu: a.. Perencanaan. pembelajaran,. meliputi:. membuat. RPP. dengan. memperhatikan karakter dan situasi peserta didik, menyusun bahan ajar. yang kontekstual. dan mudah dimengerti, memberikan. pembelajaran yang aktif dan efektif, memilih sumber belajar dan media belajar yang baik. b.. Pelaksanaan pembelajaran, meliputi: memulai pembelajaran dengan kondususif, menguasai materi pembelajaran, menerapkan strategi pembelajaran yang efektif, memanfaatkan sumber media belajar, menggunakan bahasa yang baik dan benar, mengakhiri pembelajaran dengan efektif.. c.. Penilaian pembelajaran, meliputi: menyusun alat penilaian/ evaluasi, menggunakan berbagai metode penilaian, menjadikan hasil penilaian sebagai bahan perbaikan bagi peserta didik untuk kemajuan belajarnya..

(43) BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kinerja Guru 1.. Pengertian Kinerja guru Kinerja guru merupakan suatu kecakapan yang akan menumbuhkan rasa percaya diri untuk tampil dan dapat diakui oleh pihak lain. Kemampuan kinerja guru dapat dinilai dari cara berpikir, bertindak, dan memahami sesuatu masalah. Guru sebagai salah satu komponen penting dalam sebuah lembaga pendidikan, diharuskan memiliki potensi yang mampu memahami profesinya sebagai guru, ia juga harus mampu menyampaikan dengan baik potensi yang dimilikinya dalam bentuk pendidikan dan pembelajaran, sehingga hasil dari keduanya dapat terlihat dan dirasakan oleh peserta didik dengan kemampuan kerja, aplikasi dan hasil kerja di atas, maka kemampuan kepribadian seseorang guru dapat diakui kinerja sebagai guru.14 Kinerja juga berarti sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan hasil kerja. Dalam kajian yang berkenaan dengan. propfesi. guru,. memberikan. pengertian. kinerja. sebagai. seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang guru pada waktu memberikan pelajaran kepada siswanya di dalam kelas. Kinerja guru 14. dapat. Nasir Usman, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, (Bandung: Mutiara Ilmu, 2007),. hal.20. 22.

(44) 23. juga dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas termasuk persiapannya, baik dalam bentuk program ulangan harian maupun persiapan mengajar.15 Kinerja guru dalam hal ini mempunyai spesifikasi tertentu, yang mana guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Di dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan doses dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional.16 a.. Kompetensi. pedagogik. merupakan. kemampuan. guru. dalam. pengelolaan pengelolaan pembelajaran peserta didik yang didik: 1) Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan 2) Pemahaman terhadap peserta didik 3) Pengembangan kurikulum / silabus 4) Perancangan pembelajaran 5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan diologis 6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7) Pemanfaatan teknologi pembelajaran 8) Evaluasi hasil belajarPengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.. 15. Soebagyo Brotosedjati, Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru di SD Negeri Kecamatan Sukoharjo, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 18, Nomer 3, 12, September Tahun 2012. 16 Undang-undang Tentang Guru dan Dosen (Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 serta UU No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS), (Bandung: Penerbit Citra Umbara, 2006), hlm 26.

(45) 24. b.. Kompetensi kepribadian mencakup: 1) Mantap 2) Stabil 3) Dewasa 4) Arif dan bijaksana 5) Berwibawa 6) Beraklak mulia 7) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyrakat 8) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri 9) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. c.. Kompetensi sosial, merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat meliputi. 1) Berkomunikasi lisan, tulisan, dan / atau isyarat. 2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. 3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik. 4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.. d.. Kompetensi profesional, merupakan kemampuan penguasaan materi pekerjaan secara luas dan mendalam. Keterangan lain menjelaskan dalam UU No.14 Tahun 2005 Bab. IV pasal 20 (a) tentang guru dan dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru atau dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja.

(46) 25. guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang mewujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru. Kinerja bisa dipandang sebagai hasil perkalian antara kemampuan dan motivasi. Kemampuan merujuk pada kecakapan seseorang dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu.17 Sedangkan motivasi dalam kinerja merujuk pada adanya keinginan individu dalam menunjukkan perilaku dan kesediaan berusaha mengingat seseorang akan mengerjakan tugas itu dengan baik. Penjelasan ini mengindikasikan adanya kaitan antara kinerja guru dengan kompetensi guru, yang mana seorang guru memiliki tingkat kinerja yang baik maka mutlak harus didukung dengan kompetensi yang baik juga. Pada hakikatnya kinerja guru adalah perilaku yang dihasilkan seorang guru dalam pelaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu. Kinerja seseorang guru akan tampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan cara atau kualitas dalam melaksanaka kegiatan atau tugas tersebut.18 17. Muhammad Arifin Ahmad, Kinerja Guru Pembimbing Madrasah Menengah Umum. Disertasi tidak diterbitkan. PPs UNJ, 2004. Hlm.9 18 Hary Susanto, Fakktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor , juni 2012.

(47) 26. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kinerja merupakan suatu hasil kerja yang diperoleh seseorang maupun organisasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif melalui kegiatan atau pengalaman dalam jangka waktu yang panjang. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru Di dalam setiap organisasi kelompok atau individu (guru) pasti memiliki karakter yang berbeda-beda, demikian dalam kinerjanya juga berbeda-beda. Kepala sekolah disini semestinya memahami perbedaan tersebut dan mengupayakan agar kinerja gurunya dapat maksimal. Dalam organisasi sekolah, kinerja guru, merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasi. Menurut Malthis dan Jackson ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam hal ini guru, yakni kemampuan, usaha yang dicurahkan dan dukungan organisasi.19 Kinerja guru terwujud karena dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri guru yang mempengaruhi kinerjanya, misalnya kemampuan, keterampilan, kepribadian, persepsi, motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan dan latar belakang keluarga. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, misalnya gaji, sarana prasarana, lingkungan kerja fisik, dan kepemimpinan.20. 19. Robert L. Malthis dan Jihn H. Jackson, Human Resources Managemen, Edisi Bahasa Indonesia oleh Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 19 (Jakarta: Salemba Empat, 2001), Hlm.83 20 Barnawi & Mohammad Arifin, Instrumen Pembinaan, Peningkatan, & penilaian Kinerja GuruProfesional, (Bandung: Alfabeta, 2011), Hlm.179.

(48) 27. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Mahmudi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu:21 Faktor personal/individual, meliputi:. pengetahuan,. keterampilan,. kemampuan,. kepercayaan. diri,. motivasi, komitmen yang dimiliki individu. a. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer b. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap anggota tim, kekompakkan dan keeratan anggota tim. c. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang di berikan organisasi, proses organisasi, dan kultur kerja dalam organisasi d. Faktor situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan dan internal. Penjelasan lain mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru yang dijelaskan oleh Mulyasa. Terdapat sepuluh faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru baik interna maupun eksternal:22 “adapun sepuluh faktor tersebut adalah: (1) dorongan untuk bekerja, (2) tanggung jawab terhadap tugas, (3) minat terhadap tugas, (4) penghargaan terhadap tugas, (5) peluang untuk berkembang, (6) perhatian dari kepala sekolah, (7) hubungan interpesonal dengan sesama guru, (8) MGMP, (9) kelompok diskusi terbimbing serta (10) layanan perpustakaan” Kemudian ada juga pendapat lain yang dikemukakan menurut Suryadi Prawirosentono tentang faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu: 23 a. Efektifitas dan efesiensi Artinya suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai dan akibat-akibat yang tidak dicari dalam kegiatan mempunyai nilai yang tidak penting dari hasil yang dicapai. b. Otoritas (wewenang) 21. Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005),. hlm.21 22. Mulyasa , Kurikulum Berbasis Kompensasi. (Bandung. Remaja Rodaskarya:2007). Hlm. 227 23 Suryadi Prawirosentono, Analisis Kerja Organisasi, (Bandung: Rineka cipta: 1999) hlm. 27-30.

(49) 28. Ialah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dala suatu organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya. Perintah tersebut menyatakan apa yang boleh dilakukan dalam organisasi tersebut. c. Disiplin Taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana ia bekerja. d. Inisiatif Yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Dari penjelasan yang diatas bahwasanya faktor-faktor kinerja guru adalah faktor individu seperti kepuasan dalam melaksanakan kinerja dalam organisasi, kepuasan dalam pemberian reword, dan motivasi sebagai semangat untuk guru-guru dalam melaksanakan suatu pekerjaan sebagai pendidik. 3. Penilaian Kinerja Guru Dalam penelitian yang akan penulis lakukan ini, penyusunan instrumen yang mengukur variabel kinerja guru penulis menggunakan penilaian kinerja guru yang mengacu pada permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Penilaian kinerja guru adalah yang dilakukan setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan dan jabatannya.24 Sistem penilaian kinerja guru adalah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang didesai untuk menilai tingkatan kinerja guru seecara individu dalam rangka mencapai tujuan sekolah secara maksimal. Alasan 24. Tim Direktorat Profesi Pendidik, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, di review oleh Tim Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012, Buku 2. Hlm.5.

(50) 29. penulis menggunakan instrumen penilaian kinerja guru adalah karena penilaian kinerja guru, yaitu: a) menentukan tingkat kompetensi seorang guru, b) menggambarkan. suatu landasan untuk pengambilan keputusan. dalam mekanisme penepatan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru, c) jaminan bahwa guru melakukan tugasnya serta tanggung jawabnya dan mempertahankan sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya. Dalam penelitian yang akan penulis lakukan kinerja guru ini diukur dengan menggunakan instrumen penelitian kinerja guru yang telah ditetapkan, yaitu: a. Perencanaan pembelajaran -. Menyusun RPP dengan memperhatikan karakter peserta didik Menyusun bahan ajar secara kontekstual Menyusun program pembelajaran yang aktif Menggunakan media pembelajaran dan memilih sumber belajar sesuai dengan materi dan strategi yang akan diajarkan. b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang aktif dan efisien -. Dapat menguasai materi pembelajaran Memulai pembelajaran dengan efektif didalam kelas Memanfaatkan sumber media yang ada Menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami Menerapkan strategi pembelajaran yang aktif Mengakhiri pembelajaran sesuai dengan waktu efektif ditentukan. c. Melakukan penilaian pembelajaran - Membuat rancangan penilaian/evaluasi - Menerapkan berbagai metode penilaian. yang.

(51) 30. - Menjadikan hasil penilaian sebagai bahan perbaikan bagi peserta didik untuk kemajuan belajarnya.25 Berdasarkan beberapa penjelaan di atas, dapat dipahami bahwa kepala sekolah memilih peran dan tugas yang lebih besar dari pada guru lain di sekolah yang di pimpinnya. Tugas profesional kepala sekolah yaitu sebagai: Edukator (pendidik), Manajer, Administrator, Supervisor (pengawas), Leader (pemimpin), Inovator, dan Motivator, kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum Madrasah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.26 B. Motivasi Kerja 1. Konsep Motivasi Kerja Motivasi berasal dari kata "motive" yang mempunyai arti "dorongan". Dorongan itu menyebabkan terjadinya tingkah laku atau. 25. Yusrizal, Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru Pada Sd Negeri Lambheukabupaten Aceh Besar, Jurnal Administrasi Pendidikan , Pascasarjana Universitas SYIAH Kuala, Vol.3, 23, Me i 2015 26 Yusrizal, Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru Pada SD Negeri 2 Lambheukabupaten Aceh Besar, Jurnal Administrasi Pendidikan , Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol. 3, No.2, 23, Mei 2015.

(52) 31. perbuatan. Untuk melaksanakan sesuatu hendaklah ada dorongan, baik dorongan itu yang datang dari dalam diri manusia maupun yang datang dari lingkungannya. Oleh karenanya disini motivasi kerja sangatlah dibutuhkan untuk dapat melakukan sesuatu secara maksimal. Dengan perkataan lain, untuk dapat melaksanakan sesuatu harus ada motivasi. Sama juga halnya pada waktu melaksanakan kegiatan pembelajaran. Peserta didik hendaklah memiliki motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Apabila peserta didik memiliki motivasi yang kuat terhadap materi pelajaran yang diterangkan oleh guru, maka ia akan memperlihatkan partisipasinya dan. aktivitasnya. untuk. mengikuti. kegiatan-kegiatan. didalam. pembelajaran yang sedang berlangsung. McDonald dalam Tabrani, Kusnidar dan Arifin menjelaskan, bahwa motivasi adalah suatu perbuatan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.. 27. Sedangkan menurut Gray sebagaimana yang diungkap oleh. Winardi menyebutkan bahwa motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.28. 27. A. Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Karya, 1994), hlm.100. 28 Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2002), hlm. 36..

Gambar

Gambar 2.1  Keranka Berfikir Penulis
Gambar 3.4  Diagram Jalur  Keterangan:
Tabel 3.6  Distibusi Interprestasi
Grafik Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu kaidah-kaidah yang baik dalam membangun situs internet sebagai media pemasaran adalah bagaimana isi dari situs internet tersebut terindex dengan baik di mesin

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

yang tepat agar return portofolio reksa dana menjadi lebih baik dibandingkan. dengan return pasar atau benchmark yang biasa dilihat dari

Efek Radioterapi Terhadap Jumlah Leukosit dan Kadar Hemoglobin pada Penderita Karsinoma Nasofarings.. Universitas

Hukum tabayyun secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu satu hukum melakukan tabayyun adalah wajib baik berita yang disampaikan oleh orang fasik

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bentuk-bentuk deiksis yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas XI SMK Batik 2 Surakarta, antara lain: (a)

Catatan : Peserta lelang diharapkan hadir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sehubungan dengan penyesuaian penetapan Jam Kerja PNS di

Untuk responden pada konsumen produk hasil produksi hypermarket persepsi resiko memiliki hubungan yang signifikan terhadap niat membeli, namun untuk penelitian yang