• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

AZVI MAURIZA DAMANIK. Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Dibimbing oleh YOES SOEMARYONO dan RUSDI LEIDONALD.

Sungai merupakan suatu aliran air yang melintasi permukaan bumi dan membentuk alur aliran atau morfologi aliran air dan memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan sebagai obyek wisata alam. Kabupaten Langkat memiliki kawasan potensial menjadi obyek wisata yaitu kawasan Bukit Lawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan ekowisata terkait dengan sosial ekonomi masyarakat, mengetahui kualitas perairan yang dikaitkan dengan Daya Dukung Kawasan serta Indeks Kesesuaian Wisata, dan mengetahui strategi pengelolaan yang berkelanjutan terhadap kesejahteraan masyarakat Bukit Lawang. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 yaitu pada bulan Januari 2017 di Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air untuk 6 parameter yang diamati baik dan sesuai dengan dengan daya dukung kawasan yang dapat dilihat nilainya untuk aktivitas pemandian alam sebesar 125 orang/hari, aktivitas duduk santai 240 orang/hari dan aktivitas rafting 105 orang/hari serta indeks kesesuaian wisata dengan hasil S2 (Sesuai), keterkaitan dengan sosial ekonomi wisata perairan dapat dilihat dari hasil Benefit Cost Ratio B/C yang bernilai ≥ 1 dimana usaha berarti bersifat positif dan layak untuk dilanjutkan yaitu usaha penginapan, souvenir shop, pemandu rafting, penyewaan ban, penyewaan lapak wisata kecuali usaha rumah makan yang hasil Benefit Cost Ratio B/C bernilai ≤ 1 artinya usaha bersifat negative dan tidak layak untuk dilanjutkan.

Kata Kunci: Bukit Lawang, Kualitas Air, Pendapatan, Benefit Cost Ratio B/C .

(2)

ABSTRACT

AZVI MAURIZA DAMANIK. Contributions Of Aquatic Tourism for Social Community Economic Bukit Lawang village of Bahorok Langkat District of North Sumatra. Supervised by YOES SOEMARYONO and RUSDI LEIDONALD.

The river is a stream of water across the surface of the earth and forming grooves or morphology stream water flow and has a good prospect to be developed as a nature tourist attraction. Langkatdistrict have a potential area into a tourist attraction that is Bukit Lawang.This study aims to determine the role of ecotourism related to socioeconomic, knowing the water quality associated with Capability Areas and Tourism Suitability Index, and knowing the strategy of sustainable management welfare of the public Bukit Lawang.This study Hwas held for one month, in January 2017 in the village of Bukit Lawang Bahorok LangAkat District of North Sumatra.The results showed that the water qualityfor 6 parameters observed is good and in accordance with the carrying capacity of the region and can be seen in value to the activity of natural bath is 125 people / day,activity relaxing seating 240 people / day and rafting activities 105 / day as well as an index of conformity travel with the results of S2 (Match), the linkage with economic social travel the waters can be seen from the results of Benefit Cost Ratio B / C of value ≥ 1 where business mean to be positive and feasible to continue the effort lodging, souvenir shop, rafting guides, tire leasing, rental stalls except the restaurant business travel which results Benefit Cost Ratio B / C ≤ 1 means the business is worth negative and is not feasible to continue.

Keywords: Bukit Lawang, Water Quality, Revenue, Benefit Cost Ratio B / C.

Referensi

Dokumen terkait

peningkatkan literasi sains siswa kelas V SD pada kelompok tinggi, sedang dan rendah dengan men ggunakan media komik Hari Ini Hujan ; dan untuk mengetahui

Comparative Performance Index (CPI) atau Teknis Perbandingan Indeks Kinerja merupakan indeks gabungan ( composite index ) yang digunakan untuk menentukan

Ada hubungan pengetahuan tentang 1000 HPK (p=0,011) dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan.. Hasil

yang terdiri dari tampilan yang mudah untuk dipahami dan kekurangannya yaitu beberapa objek. yang dikelola tidak dapat digunakan secara maksimal, tidak memiliki data yang

umur 6-24 bulan tersebut termasuk dalam periode 1000 HPK yang merupakan.

Untuk menentukan nilai output crisp/hasil yang tegas (Z) dicari dengan cara mengubah input (berupa himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan- aturan

[r]

Bayi pada umur 9-12 bulan diperkenalkan dengan makanan keluarga yang.. berbentuk lunak secara bertahap dengan takaran yang cukup,