• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Serbuk Effervescent Ekstrak Kering Daun Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Mencit Jantan Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Serbuk Effervescent Ekstrak Kering Daun Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Mencit Jantan Chapter III V"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan desain pre test post test control group design dengan tiga kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Observasi atau pengukuran berat badan dilakukan sebanyak dua kali pada kelompok perlakukan yaitu sebelum dan sesudah pemberian serbuk effervescentdaun jati belanda. Observasi sebelum eksperimen (01) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (02) disebut post-test. Perbedaan antara 01 dan 02 yakni 02-01 diasumsikan merupakan efek dari pemberian serbuk effervescent daun jati belanda (Arikunto, 2014).

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, mulai dari Oktober 2016-Februari 2017.

3.3 Populasi Penelitian

(2)

3.4 Alat dan Bahan

3.4.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian adalah alat-alat gelas laboratorium, spatula, kertas perkamen, batang pengaduk, pipet tetes, neraca hewan, neraca listrik, oral sonte dan spuit.

3.4.2 Bahan

Bahan tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) yang sudah dalam bentuk sediaan serbuk effervescent yang diperoleh dari saudari Rahmawati (Oktober, 2016) bahan yang digunakan yaitu: Aquades, Monosodium Glutamat.

3.5 Besar Sampel Penelitian

Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan rumus (Wahyuni, 2012):

Keterangan: t = kelompok perlakuan (dua kelompok). n = jumlah sampel tiap kelompok.

Banyaknya sampel pada penelitian ini adalah: (t-1) (n-1) ≥ 15

(4-1) (n-1) ≥15 3 (n-1) ≥ 15/3 n-1 ≥ 5 n ≥ 6

(3)

Dari penelitian ini ada empat kelompok penelitian. Dari rumus di atas maka jumlah sampel ditiap kelompok ada 6 ekor mencit. Dengan perincian sebagai berikut:

Hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok perlakukan dan 1 kelompok kontrol, yaitu: 1. Kelompok A diberikan SEDJB dosis 1 g/kg BB

2. Kelompok B diberikan SEDJB dosis 2 g/kg BB 3. Kelompok C diberikan SEDJB dosis 3 g/kg BB 4. Kelompok D diberikan aquades (Kontrol) 1% BB

3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Aklimatisasi Mencit

Pemeliharaan dilakukan di animal house Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Sebelum diberi perlakuan, mencit diaklimatisasi pada suhu ruangan dan dilaksanakan selama 7 hari. Mencit dikelompokkan dalam kandang berdasarkan perlakuan yang diberikan, sebanyak 6 ekor setiap kandang. Selama aklimatisasi, mencit diberi pakan standar dan minum. Kandang dan botol minuman dibersihkan tiap tiga hari sekali, untuk kandang diganti sekam dan botol minuman diganti airnya atau diisi ulang apabila air telah habis. Aklimatisasi dilakukan agar mencit mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang akan ditempati selama penelitian berlangsung.

3.6.2 Pembuatan Induksi Obesitas

(4)

subkutan 1% berat badan untuk setiap mencit dilakukan selama dua minggu berturut-turut untuk meningkatkan berat badan mencit (Vogel, 2008)

3.6.3 Penentuan Dosis

Dosis ekstrak daun jati belanda yang diberikan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Tresnanovia, 2012) yaitu dosis efektif daun jati belanda adalah 2g/kg BB, dengan demikian dosis ekstrak daun jati belanda untuk mencit yaitu sebesar 1; 2; dan 3 g/kg BB.

Pemberian serbuk effervescent daun jati belanda ini dilakukan setelah pemberian induksi obesitas selama empat belas hari, kelompok mencit diberi serbuk effervescent daun jati belanda dengan dosis yang telah ditentukan dan diberikan secara oral dengan menggunakan oral sonde setiap hari sekali selama empat belas hari. Kelompok kontrol diberi aquades setiap hari sekali selama empat belas hari secara oral. Selama pemberian serbuk effervescent daun jati belanda mencit tetap diberi pakan pelet 551 dan minum standar.

3.7 Pembuatan Serbuk Effervescent

Formula Serbuk Effervescent Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Menggunakan Formula Dasar Dari Rahma Wati (2016):

R/ Ekstrak jati belanda 500 mg Asam sitrat 150 mg Asam tartrat 250 mg Natrium bikarbonat 460 mg Aspartam 2%

HPMC 3%

(5)

Tabel 3.1 Formula Serbuk Effervescent dan jati belanda

Keterangan : F1 = Formulasi dengan konsentrasi sumber asam 20% 3.7.1 Pembuatan Ekstrak Kering Jati Belanda

Ekstrak kental daun jati belanda dikeringkan dengan laktosa dengan perbandingan 1:8 sampai ekstrak berbentuk serbuk, lalu diayak dengan ayakan 40 mesh dan kemudian dikeringkan di lemari pengering ± 18 jam.

3.7.2 Fase Dalam Formulasi Serbuk Effervescent Daun Jati Belanda

a. Bagian Basa

Setengah bagian ekstrak kering, setengah bagian laktosa, digerus dalam lumpang sampai homogen. Ditambahkan natrium bikarbonat, setengah bagian aspartam dan setengah bagian HPMC, dicampur dalam lumpang hingga homogen, ditambahkan etanol 96% tetes demi tetes sehingga membentuk massa yang kompak lalu diayak dengan pengayak 14 mesh dan dikeringkan pada lemari pengering. Kemudian diayak lagi dengan pengayak 16 mesh (Wati, 2016).

b. Bagian Asam

(6)

pengayak 14 mesh dan dikeringkan pada lemari pengering. Kemudian diayak lagi dengan pengayak 16 mesh (Wati, 2016).

3.7.3 Fase luar formulasi serbuk effervescent Daun Jati Belanda

Fase luar terdiri Mg stearat sebagai pelicin yang dicampurkan dalam bagian asam dan basa yang telah kering dan siap dicetak.

3.8 Pembuatan Larutan Serbuk Effervescent Daun Jati Belanda

Pembuatan larutan serbuk effervescent daun jati belanda dengan menggunakan konsentrasi 100mg/ml dosis 1g, 2g dan 3g/kg BB. Serbuk effervescent daun jati belanda ditimbang 1250 mg dimasukkan kedalam beaker gelas ditambah aquades hingga 12,5 ml.

3.9 Pemberian Larutan Serbuk Effervescent Daun Jati Belanda

Pemberian larutan serbuk effervescent daun jati belanda dilakukan setiap hari selama dua minggu sesuai dosis kelompok perlakuan yang sudah ditentukan. Pengukuran berat badan dilakukan dua hari sekali selama perlakuan untuk dapat melihat perubahan berat badan. Selanjutnya ditentukan indeks berat badan dengan Rumus : x 100%

3.10 Analisis Data

Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan uji t-test dan metode ANOVA (analisis variansi) satu arah yang dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf signifikansi 95%. Analisis statistik ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 19.

(7)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Serbuk Effervescent Daun

Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Mencit Jantan telah dilakukan. Sebelum pemberian serbuk effervescent duan jati belanda, terlebih dahulu mencit diberikan monosodium glutamat dengan dosis 2 g/ kg BB selama 14 hari, dari hari pertama sampai hari ke-14 dengan tujuan untuk membuat kondisi mencit menjadi obesitas terlebih dahulu. Setelah itu. pemberian serbuk effervescent daun jati belanda dilakukan selama 14 hari yaitu pada hari ke-14 sampai hari ke-28. Berat badan mencit ditimbang pada hari ke-ke-14 selang waktu dua hari sampai hari ke-28, kemudian dihitung selisih rata-rata berat badan setiap mencit pada hari ke-28 dengan rata-rata berat badan mencit pada hari ke-14 (hari pertama sebelum pemberian serbuk effervescent) untuk mengetahui penurunan berat badan yang terjadi. Berikut ini adalah pemaparan mengenai hasil penelitian variabel yang disebutkan.

4.1 Berat Badan Mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian Monosodium Glutamat

(8)

90

Rata-rata Berat Badan dan Indeks Berat Badan (g)

(9)

4.2 Hasil Uji T-Test Berat Badan Mencit (Mus musculus L.) setelah Pemberian Monosodium Glutamat 2g/kg BB

Untuk menentukan apakah berat badan badan mencit meningkat secara signifikan, maka dilakukan uji T-test. Hasil uji T-test yang dilakukan diperoleh hasil seperti yang tertera pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Uji T-Test berat badan mencit (Mus musculus L.) setelah

(10)

4.3 Berat Badan Mencit (Mus musculus L.) setelah Pemberian Serbuk Effervescent Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)

Pengaruh serbuk effervescent daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) terhadap berat badan mencit (mus musculus L.) jantan diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data rata-rata berat badan mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian serbuk effervescent daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) hari ke-14 sampai dengan hari ke-20

P Rata-rata Berat Badan (g)

Hari ke-14 Hari ke-16 Hari ke-18 Hari ke-20 Hari ke-22 Hari ke-24 Hari ke-26 Hari ke-28

BB IBB BB IBB BB IBB BB IBB BB IBB BB IBB BB IBB BB IBB

P1 31,6 126,1 30,8 97,2 29,7 93,8 30,3 95,8 29,3 92,6 27,8 88,0 28,2 89,3 27,2 86,2

P2 31,8 128,8 29,7 93,0 31,3 98,5 30,5 96,1 31,1 97,7 30,7 96,6 30,5 96,2 29,9 94,2

P3 32,9 128,8 30,3 91,8 28,6 86,9 30,5 92,8 30,2 91,7 28,8 87,6 27,7 84,4 27,9 84,9

(11)

Gambar 4.2 Grafik Perubahan IBB H14-28 Keterangan: P = Perlakuan

BB = Berat Badan

IBB = Indeks Berat Badan P1 = SEDJB dosis 1 g/kg BB

P2 = SEDJB dosis 2 g/kg BB P3 = SEDJB dosis 3 g/kg BB P4 = Aquades (Kontrol) 1% BB

Uji analisis varians (ANOVA) dari data rata-rata berat badan mencit pada hari ke-14 menunjukkan nilai 0,539 atau lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata penurunan berat badan mencit sebelum dilakukannya perlakuan pemberian serbuk effervescent daun jati belanda kepada mencit jantan.

Uji analisis varians (ANOVA) pada hari ke-16 menunjukkan nilai 0,011 atau lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata penurunan berat badan mencit setelah diberikannya serbuk effervescent daun

80 90 100 110 120 130

H-14 H-16 H-18 H-20 H-22 H-24 H-26 H-28

IB

B

Hari

(12)

jati belanda. Uji lanjutan duncan menunjukkan bahwa diantara ketiga dosis perlakukan, dosis 3 g/Kg BB memberikan pengaruh yang paling signifikan dibanding dengan dua dosis lainnya.

Uji analisis varians (ANOVA) pada hari ke-18 menunjukkan nilai 0,003 atau lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata penurunan berat badan mencit pada hari ke-4 setelah diberikannya serbuk effervescent daun jati belanda. Uji lanjutan duncan menunjukkan bahwa diantara ketiga dosis perlakuan, dosis 3 g/Kg BB dan 1 g/Kg BB memberikan dampak yang lebih besar terhadap penurunan berat badan mencit dibandingkan dengan dosis 2 g/Kg BB. Namun jika dibandingkan diantara ketiga dosis perlakuan, pemberian dengan dosis 3 g/Kg BB memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan kedua dosis lainnya.

(13)

dengan kedua dosis tersebut, dosis 2 g/Kg BB tidak memperlihatkan dampak penurunan berat badan yang begitu signifikan.

Uji analisis varians (ANOVA) pada hari ke-26 dan ke-28 masing-masing menunjukkan nilai 0,001 dan 0,000 atau lebih kecil dibandingkan dengan nilai signifikansi 0,005. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata penurunan berat badan akibat pemberian serbuk effevescent daun jati belanda. Diantara ketiga dosis perlakuan, pemberian dosis 3 g/Kg BB dan 1 g/Kg BB memberikan dampak penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan dosis 2 g/Kg BB. Pada hari terakhir penelitian yaitu hari ke-28, terlihat bahwa dalam waktu 2 minggu pemberian serbuk effervescent, dosis 1 g/Kg BB memberikan dampak penurunan berat badan pada mencit yang hampir sama dengan pemberian dengan dosis 3 g/Kg BB. Namun demikian, pemberian dengan dosis 3 g/Kg BB tetap memberikan dampak yang penurunan berat badan yang paling signifikan atau terlihat nyata dibandingkan dengan perlakuan dengan dua dosis lainnya.

(14)

Hasil uji t-test yang dilakukan pada hari terakhir (hari ke-28) terhadap hari pertama (hari ke-0) untuk melihat apakah waktu 14 hari pemberian serbuk effervescent daun jati belanda cukup untuk menurunkan berat badan mencit jantan diperoleh hasil 0,014 atau lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 hal ini berarti masih terdapat perbedaan berat badan yang cukup signifikan antara hari pertama dengan hari terakhir berat badan mencit sehingga dapat dikatakan 14 hari perlakukan pemberian serbuk effervescent daun jati belanda belum bisa untuk mengembalikan berat badan mencit ke keadaan normal.

Penurunan berat badan mencit pada kelompok perlakukan diduga karena adanya kandungan senyawa bioaktif pada serbuk effervescenet daun jati belanda. Kandungan senyawa bioaktif serbuk effervescen daun jati belanda diduga memberikan pengaruh menurunkan berat badan adalah tanin, musilago, dan alkaloid. Senyawa tanin memiliki dampak dapat mengendapkan protein yang ada didalam permukaan usus halus karena mudah berikatan dengan protein sehingga mengurangi penyerapan makanan, dengan demikian proses kegemukan dapat dihambat. Senyawa musilago yang terkandung dalam daun jati belanda merupakan polisakarida yang berbentuk lendir dan bersifat sebagai pelican sehingga dengan adanya musilago, absorbsi makanan pada usus dapat dikurangi (Widyati, 2012).

(15)

menjadi alcohol dan asam lemak. Aktivitas enzim lipase akan meningkatkan penyerapan asam lemak. Sebaliknya, jika aktivitas enzim lipase terhambat maka yang terjadi adalah absorpsi lemak berkurang sehingga banyak lemak yang yang terbuang lewat feses.

Peningkatan berat badan mencit pada kelompok kontrol diduga karena fisiologis pada mencit yang memungkinkan mencit stress pada saat pencekokan. Stres dapat menyebabkan kadar gula darah menurun sehingga aktivitas makan mencit menjadi tinggi untuk memperoleh asupan glukosa yang kurang dalam tubuh (Nugroho, 2010).

Pada kelompok perlakuan dengan dosis 3g/KgBB mengalami penurunan yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Penurunan tertinggi pada mencit kelompok tersebut diduga karena pemberian serbuk effervescen daun jati belanda pada dosis tersebut memberikan pengaruh yang paling efektif terhadap mencit. Hal tersebut menyebabkan kandungan senyawa pada serbuk effervescen daun jati belanda yang berpotensi menurunkan berat badan yaitu tanin dan musilago bekerja secara efektif pada kelompok mencit dengan dosis 3g/KgBB sehingga pengendapan protein terjadi secara maksimal pada kelompok mencit ini dan mengakibatkan absorpsi makanan sangat berkurang sehingga berat badan mencit menurun sangat tinggi yaitu sebesar 5 g.

(16)

yang paling berpengaruh menurunkan berat badan adalah alkaloid, karena kemampuannya yang dapat menghambat aktivitas enzim lipase sehingga penyerapan lemak berkurang.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Serbuk effervescent daun Jati Belanda memberikan efek penurunan berat badan terhadap mencit jantan pada ketiga dosis yaitu 1g, 2g, 3g/Kg BB. b. Terdapat perbedaan penurunan berat badan mencit jantan antara kelompok

yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol, perlakuan dengan dosis 1g/Kg BB hampir memberikan dampak yang sama dengan dosis 3g/Kg BB, namun jika dibandingkan dengan dua dosis lainnya, dosis 3 g/Kg BB memberikan dampak penurunan berat badan yang paling signifikan. 5.2Saran

Gambar

Tabel 3.1 Formula Serbuk Effervescent dan jati belanda
Tabel 4.1 Data berat badan mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian monosodium glutamat 2 g
Tabel 4.2 Data Uji T-Test berat badan mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian Monosodium Glutamat 2 g
Tabel 4.3  Data rata-rata berat badan mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian serbuk effervescent daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) hari ke-14 sampai dengan hari ke-20

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas website dalam internet yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengembangkan bisnis penjualannya dikenal dengan e-commerce

Permukaan bidang plafond dan dinding menjadi tempat perletakan sistem jaringan pipa distribusi air limbah dari ruang-ruang servis menuju sarana pembuangan, sedangkan bidang

Evaluasi siklus 1 penelitian action research pengembangan model family centered care bagi caregiver yang merawat pasien stroke gangguan disfagia di rumah dalam

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa alat bekerja dengan baik dan sesuai dengan sistem yang telah dibuat dengan tingkat keberhasilan 100%..

Penerapan orientasi bukaan pada bangunan rumah susun cingised blok 3 terdapat pada jalur stack effect (lihat Gambar 9) serta inlet dan outlet yang mengikuti arah

Keywords : Public Relations strategy, opinion leader, nicotine war, bloomberg,.

[r]

Bagaimana memindahkan seluruh piringan tersebut ke sebuah tiang yang lain (dari A ke B); setiap kali hanya satu piringan yang boleh dipindahkan, tetapi tidak boleh ada piringan