• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah RKPD_BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah RKPD_BAB II"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

2.1. KONDISI UMUM KABUPATEN TABALONG 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Tabalong dengan ibukota Tanjung berada di wilayah utara Provinsi Kalimantan Selatan, secara geografis terletak antara 115°9' - 115°47' Bujur Timur dan 1°18' - 2°25' Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara : Provinsi Kalimantan Timur Sebelah timur : Provinsi Kalimatan Timur Sebelah selatan : Kabupaten Hulu Sungai Utara Sebelah barat : Provinsi Kalimantan Tengah

Secara administratif, Kabupaten Tabalong terbagi atas 12 kecamatan, 10 kelurahan, dan 121 desa Letak Kabupaten Tabalong sangat strategis, berada pada jalur “segitiga emas”. Kabupaten Tabalong mempunyai luas wilayah 3.646 Km² atau 364.600 Ha atau 10,61% dari luas Provinsi Kalimantan Selatan.

Tabel 2.1

Luas Wilayah per Kecamatan

No Kecamatan (Km2)Luas

1. Banua Lawas 16.596,33

2. Pugaan 3.571,84

3. Kelua 4.924,06

4. Muara Harus 2.895,28

5. Tanta 13.085,18

6. Tanjung 22.606,03

7. Murungpudak 20.481,24

8. Haruai 31.947,37

9. Upau 15.519,17

10. Muara Uya 173.791,8

7

11. Jaro 25.023,58

(2)

Luas Keseluruhan 364.651, 65 Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong

2.1.1.2. Kondisi Geografis

Ditinjau dari Topografinya, bagian utara Kabupaten Tabalong merupakan bagian dari pegunungan Meratus terbentang dari arah utara ke selatan bagian timur. Pada bagian tengah merupakan dataran dan bergelombang, sedangkan wilayah bagian selatan merupakan batas timur cekungan Barito didominasi oleh dataran rendah dan rawa.

Wilayah Kabupaten Tabalong termasuk daerah hujan tropis. Musim hujan berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan April dan musim kemarau atau panas berkisar pada bulan Mei sampai dengan September setiap tahunnya. Sedangkan suhu udara pada tahun 2013 berkisar antara 25°C sampai 34°C pada musim kemarau dan 25°C sampai dengan 30°C pada musim penghujan, dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 2.000-3.000 mm.

Rata-rata jenis tanah wilayah Kabupaten Tabalong adalah berupa podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan yang sifat tanahnya mudah tererosi dan umumnya miskin unsur Hara mendominasi wilayah ini. Kemiringan lerengnya didominasi oleh lahan dengan kemiringan rendah (0-2%), sisanya memiliki kemiringan sedang (15-40%) dan lebih dari 40%. Kedalaman efektif tanah rata-rata lebih dari 90 cm (97,8%), dan sebagian besar tanahnya bertekstur halus.

(3)

budidaya pertanian tanaman pangan lahan kering dan perkebunan.

Berdasarkan jenis tanahnya maka 43,17% luas wilayah Kabupaten Tabalong sesuai untuk budidaya tanaman pangan lahan kering, perkebunan dan kehutanan berbasis agroforestri karena jenis tanahnya podsolik merah kuning. Untuk pertanian lahan basah hanya sesuai untuk 5,13% wilayah Kabupaten Tabalong dengan jenis tanah aluvial dan organosol gleihumus. Akan tetapi jenis tanah podsolik merah kuning ini memiliki sifat yang sangat rentan, yaitu mudah tercuci, peka erosi, permeabilitas rendah dan agregat kurang stabil. Jenis tanah ini tingkat kesuburannya sangat tergantung pada jenis vegetasi yang menjadi penutupnya. Dari segi lingkungan maka penggunaan jenis tanah ini harus dengan sistem siklus unsur hara tertutup. Pola yang sesuai untuk dikembangkan adalah agroforestri yaitu pola pengkombinasian tanaman pertanian dengan tanaman kehutanan.

Berdasarkan kondisi geologi maka Kabupaten Tabalong tersusun atas 14 formasi batuan. Formasi batuan terbanyak adalah Tanjung seluas 86.532 Ha atau 23,555% dari seluruh wilayah. Sedangkan formasi yang paling sedikit adalah formasi granit yaitu 172 Ha atau 0,05% dari luas wilayah. Berdasarkan kondisi geologis Kabupaten Tabalong kaya dengan berbagai sumberdaya alam mineral.

(4)

terdiri dari hutan negara, padang rumput, rawa, lahan terlantar dan lain-lain.

Luas tanah yang belum diusahakan merupakan modal dan potensi untuk usaha budidaya pertanian dan kehutanan sedangkan yang sudah diusahakan dapat ditingkatkan produktivitasnya. Pola wilayah tanah usaha (WTU) berdasarkan kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup yang ada terbagi menjadi 6 WTU yaitu WTU terbatas dengan ketinggian kurang 7 m dpl, permukaan tanah datar sampai sangat datar dan kadang-kadang terkena banjir, wilayah ini untuk perikanan dan persawahan. WTU utama Ia, Ib dengan ketinggian 7-25 m dpl, permukaan tanah datar sampai bergelombang ringan, sesuai untuk perikanan dan persawahan. WTU utama Ic pada ketinggian 25-100 m dpl, permukaan tanah bergelombang, sesuai untuk perkebunan, agroforestri, pertanian tanah kering dan sawah. WTU utama Id pada ketinggian 100-500 m dpl, permukaan tanah bergelombang sampai berbukit, sesuai untuk perkebunan, agroforestri dan pertanian tanah kering. WTU utama II 500-100 m dpl, keadaan permukaan tanah berbukit dan bergunung, dimanfaatkan sebagai kawasan lindung. WTU terbatas II, ketinggian lebih 1000 m dpl, peruntukan untuk kawasan lindung karena kelerengan lebih dari 40%.

2.1.1.3. Potensi Pengembangan Wilayah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 19 Tahun 2014 tentang RTRW Kabupaten Tabalong, potensi pengembangan wilayah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2

Kawasan Strategis Kabupaten Tabalong

N

O KAWASAN LOKASI PENGEMBANGANARAH PENEKANAN 1. Kawasan

Perkotaan Ibukota Kabupaten

Kecamata n Tanjung dan Kecamata

pengembangan perdagangan di Kelurahan Tanjung; Pembataan dan Mabuun,

pengembanga n

(5)

N

wisata buatan dan religi di Mabuun serta

pengembangan

perkantoran pemerintah dan pelayanan publik lainnya di Mabuun 2. Kawasan Puri

Mawar Kecamatan Murung Pudak

meliputi pengembangan wisata buatan dan pendidikan kepramukaan di Tanjung Puri,

Pengembangan perdagangan dan industri di Mabuun, dan pengembangan

transportasi udara di Warukin wilayah dan bangunan yang bersifat

mendukung kegiatan pertanian, kegiatan wisata agro secara terbatas, pengembangan

Minapolitan desa Kambitin dan pertanian lahan basah dengan memperhatikan rencana rinci tata ruang

Pengembanga n rencana rinci tata ruang

Sumber : RTRW Kabupaten Tabalong

2.1.1.4. Wilayah Rawan Bencana

(6)

1. kawasan rawan banjir yang terdapat di Murung Kelurahan Tanjung Kecamatan Tanjung, di Simpang 3 Pangkalan Kelurahan Hikun, Timbuk Baru Kelurahan Agung, Desa Wayau, Desa Juai, Desa Pangi Kecamatan Tanjung; di Gambah Kelurahan Belimbing Raya, Pamasiran Kelurahan Belimbing Kecamatan Murung Pudak; Desa Tanta Kecamatan Tanta; Desa Mahe, Batu Pulut Hulu, Batu Pulut Hilir, Murung Layung di Desa Nawin Kecamatan Haruai; Desa Muara Uya, Kupang Nunding, Ribang, Simpung Layung Kecamatan Muara Uya; Desa Upau Kecamatan Upau; Desa Madang, Padangin Kecamatan Muara Harus; dan

2. kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan terdiri atas : kawasan kebakaran pada kawasan hutan, lahan kritis, padang alang-alang, kawasan perkebunan dan, kawasan pertanian lahan kering yang terjadi setiap musim kemarau di Kecamatan Jaro, Muara Uya, Haruai, Upau, Bintang Ara, Murung Pudak, Tanjung, Tanta, Kelua, Muara Harus, Banua Lawas dan Pugaan.

2.1.1.5 Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar 235.777 jiwa dengan penyebaran penduduk Tabalong masih terkonsentrasi di Kecamatan Murung Pudak yakni sebesar 48.633 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.3

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tabalong Tahun 2012-2014

Kecamatan 2012 2013 2014

Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadata

n Jumlah Kepadatan 1 Banua Lawas 18.113 112 18.923 117 19.080 118

2 Pugaan 6.527 102 6.810 106 6.903 108

3 Kelua 23.057 199 24.000 207 24.365 210

4 Muara Harus 5.958 95 6.195 98 6.341 101

5 Tanta 17.686 103 18.155 105 18.643 108

(7)

Kecamatan 2012 2013 2014 Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadata

n Jumlah Kepadatan 7 Murung Pudak 47.370 399 47.694 402 48.633 410

8 Haruai 20.710 44 21.578 46 21.799 46

9 Bintang Ara 7.958 20 8.373 21 8.525 22

10 Upau 7.205 22 7.437 23 7.575 23

11 Muara Uya 22.053 24 23.030 25 23.297 25

12 Jaro 14.512 18 15.064 18 15.490 19

Sumber: BPS Kab. Tabalong

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran dan hasil analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya serta olah raga.

2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pertumbuhan PDRB

a. Pertumbuhan PDRB

Di bidang pembangunan ekonomi, salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Penilaian PDRB dibedakan dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mengalami perubahan mendasar sebagai konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan.

(8)

Tabel 2.4

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Tabalong

(juta rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2011 2012 2013* 2014*

A Pertanian,Kehutanan,

dan Perikanan 1.143.591 1.181.920 1.212.977 1.262.705 B Pertambangan dan

Penggalian 6.632.528 6.988.652 7.247.187 7.447.739 C Industri Pengolahan 701.548 735.352 752.925 769.522

D Listrik dan Gas 2.508 2.715 2.931 3.399

E Pengadaan Air 25.778 27.140 29.032 33.409

F Konstruksi 435.650 465.579 495.190 526.882

G Perdagangan Besar dan

Eceran, dan Reparasi 535.430 581.065 627.683 678.233 H Transportasi dan

pergudangan 161.820 172.570 183.849 193.957 I Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum 107.750 116.343 125.281 134.327 J Informasi dan

Komunikasi 328.071 343.950 367.992 403.687

K Jasa keuangan 133.809 139.845 154.804 166.101

L Real Estate 98.852 104.408 111.748 118.162

M Jasa Perusahaan 21.391 22.781 24.558 26.285

N Adm Pemerintahan,

Pertahanan dan Jamsos 327.172 343.531 368.677 393.968 O Jasa Pendidikan 277.815 292.206 315.349 338.432 P Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 51.374 55.073 60.029 63.853

Q Jasa lainnya 52.567 54.286 55.882 60.453

PDRB dengan Minyak Bumi 11.036.322 11.625.110 12.132.531 12.615.018 Tanpa PDRB dengan Minyak

Bumi 11.037.651 11.627.412 12.136.089 12.621.108 Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)

(9)

Tabel 2.5

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014

Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Tabalong (juta rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2011 2012 2013 2014*

A Pertanian,Kehutana

n, dan Perikanan 1.210.900 1.294.349 1.375.798 1.543.954 B Pertambangan dan

Penggalian 7.518.487 7.759.962 8.150.113 8.676.110 C Industri Pengolahan 751.121 837.134 917.675 1.028.160

D Listrik dan Gas 2.334 2.412 2.455 3.032

E Pengadaan Air 25.778 27.140 29.032 33.409

F Konstruksi 453.258 497.220 549.239 658.170

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi 577.541 664.546 737.771 892.236

H Transportasi dan

pergudangan 177.846 201.901 234.987 264.124 I Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum

115.386 127.589 142.348 165.297

J Informasi dan

Komunikasi 345.888 374.250 406.810 470.680

K Jasa keuangan 142.292 160.104 192.141 220.880 L Real Estate 103.349 112.237 124.135 141.762 M Jasa Perusahaan 23.157 25.982 29.152 34.607 N Adm Pemerintahan,

Pertahanan dan

Jamsos 357.554 398.312 474.742 555.014

O Jasa Pendidikan 289.754 319.309 353.794 407.571 P Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 53.724 59.849 67.629 76.638

Q Jasa lainnya 55.825 59.641 63.816 74.536

PDRB dengan Minyak

Bumi 12.204.203 12.921.942 13.851.639 15.246.182 Tanpa PDRB dengan

Minyak Bumi 12.204.191 12.921.933 13.851.632 15.246.174 Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015 (*angka sementara)

(10)

Tabel 2.6

Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2014 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga

Konstan (Hk) Kab. Tabalong

Sektor 2011 2012 2013 2014

HB HK HB HK HB HK HB HK D Pengadaan Listrik

dan Gas 98,06 105,35 101,33 114,05 103,15 123,14 127,36 142,79 E Pengadaan Air 107,0

0 101,47 112,65 103,07 120,50 105,71 138,68 113,35 F Konstruksi 109,2

7 105,03 119,87 112,24 132,41 119,38 158,67 127,07 G Perdagangan

Besar dan Eceran, dan Reparasi

113,2

7 105,01 130,33 113,96 144,69 123,10 174,98 133,01

H Transportasi dan

pergudangan 118,26 107,60 134,25 114,75 156,25 122,25 175,63 128,97 I Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum

114,2

2 106,66 126,30 115,17 140,91 124,02 163,63 132,97

J Informasi dan

Komunikasi 112,60 106,80 121,83 111,97 132,43 119,80 153,22 131,42 K Jasa keuangan 113,1

1 106,37 127,27 111,17 154,74 123,06 175,59 132,04 L Real Estate 111,0

0 106,17 120,55 112,14 133,32 120,02 152,26 126,91 O Jasa Perusahaan 118,0

0 109,00 132,40 116,09 148,55 125,14 176,34 133,94

Q Jasa Pendidikan 108,0

0 103,55 119,02 108,91 131,87 117,54 151,91 126,14 R Jasa Kesehatan

dan Kegiatan Sosial

112,0

0 107,10 124,77 114,81 140,99 125,14 159,77 133,12

S Jasa lainnya 110,0

(11)

Tabel 2.7

Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Tahun 2011 s/d

2014 Kab. Tabalong

Sektor 2011 2012 2013 2014

HB HK HB HK HB HK HB HK

A Pertanian,Kehutana

n, dan Perikanan 8.80 2.8 6.89 3.4 6.29 2.6 12.22 4.1 B Pertambangan dan

Penggalian 24.23 9.0 3.21 5.4 5.03 3.7 6.45 2.8 C Industri Pengolahan 8.49 1.3 11.4

5

4.8 9.62 2.4 12.0 4

2.2

D Pengadaan Listrik

dan Gas 1.94 5.3 3.33 8.3 1.79 8.0 23.48 16.0 E Pengadaan Air 7.00 1.5 5.28 1.6 6.97 2.6 15.0

8 7.2

F Konstruksi 9.27 5.0 9.70 6.9 10.4 6

6.4 19.8 3

6.4

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi

H Transportasi dan pergudangan

J Informasi dan Komunikasi

K Jasa keuangan 13.1

1 6.4 12.52 4.5 20.01 10.7 14.96 7.3 L Real Estate 11.0

0 6.2 8.60 5.6 10.60 7.0 14.20 5.7 O Jasa Perusahaan 18.0

0

P Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

11.8

0 2.3 11.40 5.0 19.19 7.3 16.91 6.9

Q Jasa Pendidikan 8.00 3.6 10.2 0

R Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 12.00 7.1 11.40 7.2 13.00 9.0 13.32 6.4 S Jasa lainnya 10.0

0

3.6 6.83 3.3 7.00 2.9 16.8 0

8.2

Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015

b. Laju Inflasi Kabupaten Tabalong

(12)
(13)

Tabel 2.8

Tabel Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Year on Year

Inflasi Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Desember 0,26 1.17 1.07 0.85 1.23

Jan-des (tahun kalender) 3.86 9.06 3.98 5.96 6.98 7.28 Inflasi Tabalong 3.86 9.06 3.98 5.96 6.98 8.80 Sumber : Indikator Makro Kabupaten Tabalong 2015

c. PDRB per Kapita

PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah.

Tabel 2.9

PDRB Perkapita Tahun 2011 s.d 2014 atas dasar harga berlaku Kabupaten Tabalong

PDRB 2011 2012 2013* 2014*

* 1 PDRB perkapita (ADHB) (ribu

rupiah) 54.389 56.662 59.778 64.663

2 PDRB perkapita (ADHK) (ribu

rupiah) 49.184 50.975

52.35 9

53.50 4 3 PDRB perkapita (ADHB) % 15.53 4.17 5.49 8.17 4 PDRB perkapita (ADHK) % 4.47 3.64 2.71 2.18 * Angka sementara/Preliminary

Figures ** Angka sangat sementara/Very

Preliminary Figures

Sumber : PDRB Kab.Tabalong Tahun 2015

2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial a. Pendidikan

(14)

1) Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. AMH dapat digunakan untuk:

1. Mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih tinggi jumlah penduduk yangtidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD.

2. Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media.

3. Menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat berdasarkan kabupaten mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Tabalong pada Tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2013 yaitu 98.71 dari 97.82 atau naik sebesar kurang lebih 1 angka melek huruf atau sekitar 1.700 orang.

Tabel 2.10

Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2013 sampai dengan 2014

Kabupaten Tabalong

No

. Uraian 2013 2014

1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis

162.650 164.350

2 Jumlah penduduk usia 15

tahun keatas 166.274 166.498

3 Angka melek huruf 97.82 98.71

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong *Angka Sementara

2) Angka Rata-Rata Lama Sekolah

(15)

masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT) atau jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Tetapi, jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan kasus-kasus tidak naik kelas, putus sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar diusia yang terlalu muda atau sebaliknya. Sehingga nilai dari jumlah tahun bersekolah menjadi terlalu tinggi kelebihan estimasi atau bahkan terlalu rendah (underestimate).

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tabalong tahun 2014 adalah 7,95 tahun. Angka rata-rata lama sekolah ini mengalami peningkatan di tahun 2013 yaitu sebesar 7.92 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa pendidikan dasar 9 tahun di Kabupaten Tabalong belum tuntas. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.11

Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Tabalong Tahun 2011-2014

Tahun 2011 2012 2013 2014

Angka Rata-Rata Lama

Sekolah 7,5 7,57 7,92 7,95

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

3) Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usiasekolah di setiap jenjang pendidikan.

(16)

disebabkan masih adanya siswa yang putus sekolah dan pertumbuhan penduduk untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan. Sedangkan untuk APM SMP mengalami peningkatan dari 72.17 menjadi 81.03 dan untuk APM jenjang SMA mengalami peningkatan dari 54.33 menjadi 58.11. Untuk lebih jelasnya dapat melihat pada tabel berikut :

Tabel 2.12

Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2011 s.d 2014

Kabupaten Tabalong

No Uraian 2011 2012Tahun2013 2014

1 SD/MI

1.1. Jumlah siswa kelompok usia 7-12

tahun yang bersekolah di SD/MI 23.550 25.057 25.588 24.945 1.2. Jumlah penduduk kelompok usia

7-12 tahun

25.831 26.471 26.087 26.481

1.3. APM SD/MI 91,17 94,73 98,09 94,20

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun yang bersekolah di SMP/MTs

8.920 8.779 8.862 10.894

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia

13-15 tahun 11.938 11.979 12.280 12.518

2.3. APM SMP/MTs 74,72 73,29 72,17 87,03

3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun yang bersekolah di SMA/MA/SMK

6.057 5.788 6.446 6.945

3.2. Jumlah penduduk kelompok usia

16-18 tahun 11.411 10.696 11.864 11.952

3.3. APM SMA/MA/SMK 53,08 54,11 54,33 58,11

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong * Angka Sementara

4) Angka Partisipasi Kasar

(17)

Pada tahun 2013 APK di Kabupaten Tabalong untuk tingkat SD/MI sebesar 112.44, namun di tahun 2014 mengalami penurunan yaitu hanya sebesar 110.65. Hal ini disebabkan karena masih ada siswa yang putus sekolah dan pertumbuhan penduduk untuk usia Sekolah Dasar tidak signifikan. APK untuk tingkat SMP/MTs di tahun 2013 sebesar 92.29, dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 102.39. Sedangkan APK di tingkat pendidikan SMA/MA/SMK mengalami peningkatan dari 81,68 di tahun 2013 menjadi 83,10 di tahun 2014. Data secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.13

Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 - 2014

Kabupaten Tabalong

No Uraian Tahun

2011 2012 2013 2014 1 SD/MI

1.1. Jumlah siswa kelompok usia 7-12 tahun yang bersekolah di SD/MI

29.302 30.138 29.333 29.30 0 1.2. Jumlah penduduk kelompok usia

7-12 tahun 25.831 26.471 26.087 26.481

1.3. APK SD/MI 113.44 113.85 112.44 110.6

5 2 SMP/MTs

2.1. Jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun yang bersekolah di SMP/MTs

11.789 10.931 11.333 12.81 7

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia

13-15 tahun 11.938 11.979 12.280 12.518

2.3. APK SMP/MTs 98.75 91.25 92.29 102.3

9 3 SMA/MA/SMK

3.1. Jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun yang bersekolah di SMA/MA/SMK

10.270 8.416 9.690 9.932

3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun

11.411 10.69 6

11.864 11.952

3.3. APK SMA/MA/SMK 90.00 78.68 81.68 83.10

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong * Angka Sementara

b. Kesehatan

(18)

kemiskinan, seni budaya dan olahraga, dan Indeks Pembangunan Manusia

1) Angka Usia Harapan Hidup

(19)

Tabel 2.14

Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2011-2014 Kabupaten Tabalong

No Uraian 2011 2012Tahun2013 2014

1 Umur Harapan

Hidup 63.31 63.54 63.72 69.39

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong * Angka Sementara

2) Persentase Balita Gizi Buruk

Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi burukterhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur yang di ukur berdasarkan standar WHO. WHO (1999) mengelompokkan wilayah yaitu kecamatan untuk kabupaten/kota dan kabupaten/kota untuk provinsi berdasarkan prevalensi gizi kurang.

Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk.

(20)

Tabel 2.15

Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

Tahun Pada Deteksi DiniJumlah Balita Tumbuh Kembang

Jumlah Balita Gizi

Buruk Persentase

2013 15.315 2 0,013

2014 18.370 3 0,016

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014

c. Kemiskinan

Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 - angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk kategori miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran perkapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk :

1. Mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan; 2. Membandingkan kemiskinan antar waktu, antar daerah;

3. Menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki posisi.

(21)
(22)

Tabel 2.16

Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Kabupaten Tabalong

Uraian 2013 Tahun 2014

Garis Kemiskinan

(Rp) 330.764 350.737

% penduduk miskin 6.15 6.21

Sumber : DDA Kabupaten Tabalong Tahun 2014

Sedangkan menurut indikator kesejahteraan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.17

Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I Kabupaten Tabalong Tahun 2014

No Kecamatan Keluarga

Keluarga Pra

Sejahtera Keluarga SejahteraI Keluarga Persen Keluarga Persen

1 Banua Lawas 4.888 82 1.67 594 12.13

2 Pugaan 1.946 33 1.69 460 23.61

3 Kelua 6.335 411 6.48 1028 16.22

4 Muara Harus 1.913 190 9.93 381 19.91

5 Tanta 5.488 131 2.38 800 14.57

6 Tanjung 9.474 79 0.83 1142 12.05

7 Murung Pudak 12.347 219 1.77 406 3.28

8 Haruai 6.644 162 2.43 594 8.94

9 Bintang Ara 2.788 99 3.55 194 6.95

10 Upau 2.235 270 12.0 114 5.10

11 Muara Uya 6.625 355 5.35 547 8.25

12 Jaro 4.443 167 3.75 183 4.11

Sumber : Kabupaten Tabalong Dalam Angka Tahun 2014

d. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)

(23)
(24)

Tabel 2.18

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Tabalong Tahun 2011- 2014

Tahun 2011 2012 2013 2014

Kabupaten

Tabalong 75,52 75,18 74,85 72,93

Sumber: BPS Kab. Tabalong

Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan jumlah seluruh PMA/PMDN. Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dihitung dari banyaknya tenaga kerja yang bekerja pada investasi PMA/PMDN yang terealisasi pada suatu tahun. Jumlah tenaga kerja pada tahun 2013 tercatat sebanyak 27.328 dengan jumlah PMDN dan PMA 267 unit.

Tabel 2.19

Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Pada PMDN Dan PMA Di Kabupaten Tabalong Tahun 2009 – 2013

No Uraian 2009 2010 Tahun2011 2012 2013

1 Jumlah Tenaga Kerja Yang Bekerja Pada

Perusahaan PMDN dan PMA

14.74

2 Jumlah Seluruh PMDN dan

PMA 148 157 205 229 267

3 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja (Rumus : Jumlah TK yang Bekerja Pada PMDN & PMA/Jumlah Seluruh PMDN & PMA)

99,66 96,85 100,1

2 102,23 102,36

Sumber : RPJMD Kab. Tabalong Tahun 2015-2019

e. Kriminalitas (Angka Kriminalitas yang Tertangani)

(25)

menjaga ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir.

Di Kabupaten Tabalong jumlah angka kriminalitas pada tahun 2014 sebesar 207 perkara, yang baru dapat diselesaikan sejumlah 160 perkara. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor penyelidikan perkara yang membutuhkan waktu dalam sehingga dalam menyelesaikan perkara tersebut dibutuhkan waktu dan ditargetkan selesai pada tahun 2014. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.20

Banyaknya Kejahatan dan Pelanggaran yang

Dilaporkan dan Diselesaikan di Kabupaten Tabalong Tahun 2014

No PelanggaranKejahatan / Dilaporkan Diselesaikan

1. Curat 30 19

2. Curat

3. Curanmor 47 18

4. Aniaya 18 16

5. Kebakaran 5 2

6. Peras dan Pengancaman 1 1

7. Pemerkosaan -

-8. Perjudian 12 23

9. Penipuan 7 3

10. Penggelapan 2

-11. Serobot Tanah 1

-12. Sajam 8 8

13. Curbis 20 8

14. KDRT 5 2

15. Bawa Lari Perempuan -

-16. Perzinahan -

-17. Video Porni/pornografi 1 1

18. Bunuh Diri -

-19. Pembunuhan 2 2

20. Pengeroyokan 7 5

21. Pemalsuan - 1

22. Pencemaran Nama Baik 1

(26)

-No PelanggaranKejahatan / Dilaporkan Diselesaikan

24. Gar UU Hak Cipta -

-25. Melarikan Anak dibawah Umur -

-26. UU Perlindungan Anak 5 5

27. Penadahan 1 19

28. Mati Tenggelam -

-29. Lalai dalam bekerja 1 2

30. Gangguan OperasionalPertambangan 3

-31. Jumlah Bencana Alam -

-32. Temu Miras -

-33. Gantung Diri -

-34. Percobaan Pencurian -

-35. Pengrusakan 2 1

36. Penemuan Mayat 1

-37. UU Perlindungan Konsumen 1

-38. UU Kesehatan 5 4

39. Buat Tidak Senang 2 2

40. Uang Palsu 1 2

41. Terorisme -

-42. Money Laundry -

-43. Jahat Lintas Negara -

-44. Selundup Senpi 1

-45. Human Traficking 4 4

46. Cyber Crime -

-47. Kejahatan di Laut -

-48. Illegal Logging 5 1

49. Illegal Mining -

-50. Illegal Fishing -

-51. BBM 7 7

52. Korupsi 2 4

Jumlah 207 160

2013 309 211

2012 456 309

2011 393 272

Sumber : Tabalong Dalam Angka Tahun 2015

f. Seni Budaya dan Olahraga

(27)
(28)

Tabel 2.21

Perkembangan Seni, dan Budaya Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

N

o PembangunanCapaian

Tahun

2013 2014

1 Jumlah grup kesenian 109 164 2 Jumlah gedung kesenian 0 0 3 Jumlah klub olahraga 20 20 4 Jumlah sarana olahraga 70 70

Sumber : Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga

g. Indek Pembangunan Manusia

Indeks ini dihitung dari 3 komponen yaitu komponen pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah), komponen kesehatan yang tercermin dari angka harapan hidup dan komponen daya beli yang dilihat dari pengeluaran perkapita yangdisesuaikan. Peningkatan ketiga komponen diatas membuat angka IPM Kabupaten Tabalong terus meningkat setiap tahunnya, dari 67.36 di tahun 2012 menjadi 68.08 pada tahun 2013 dan 68.36 di tahun 2014.

Peningkatan nilai IPM tersebut tidak serta merta meningkatkan posisi Tabalong di tingkat propinsi. Dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, pembangunan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Tabalong berada di posisi keempat belas selama tiga tahun terakhir. Perkembangan IPM Kabupaten Tabalong dari Tahun 2012 s.d 2014 secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.22

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tabalong Tahun 2012 – 2014

Uraian 2012 Tahun2013 2014

Angka Melek Huruf (%) 97.17 97.82 98.71 Rata-rata lama sekolah (tahun) 7.57 7.92 7.95 Angka Harapan Hidup (AHH) 69.31 69.36 69.39 Pengeluaran Per Kapita disesuaikan

(29)

Uraian Tahun

2012 2013 2014

IPM 67.36 68.08 68.36

Peringkat dalam Provinsi Kalimantan Selatan

10 10 9

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1. Pendidikan a. Pendidikan Dasar

1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Tabalong tahun 2013 untuk jenjang SD/MI mengalami peningkatan dari 99.74 tahun 2013 menjadi 110.46 di tahun 2014 dan untuk jenjang SMP/MTs juga mengalami peningkatan dari 91.76 di tahun 2012 menjadi100.57 di tahun 2014.

Tabel 2.23

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2011-2014 Kabupaten Tabalong

No Uraian 2011 2012Tahun2013 2014

1 SD/MI

1.1. APS SD/MI 99.51 98.46 99.74 110.46 2 SMP/MTs

2.1. APS SMP/MTs 89.02 89.47 91.76 100.57 3 SMA/MA/SMK

3.1 APS

SMA/MA/SMK

49.29 59.40 58.69 83.09

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong * Angka Sementara

Perkembangan angka partisipasi sekolah APS menurut kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.24

(30)

N

Lawas 2.227 2.406 95.56 886 1.147 77.24 2 Pugaan 811 810 100.1

2 418 410 101.95 3 Kelua 2.887 2.530 114.1

1 1.558 1.296 120.21 4 Muara

Harus 749 662 113.14 432 330 130.90 5 Tanta 2.195 2.214 99.14 745 978 76.17 6 Tanjung 4.392 3.535 124.2

4 2.724 1.754 155.30 7 Murung

Pudak 5.894 5.138 114.71 1.875 2.245 83.51 8 Haruai 2.555 2.324 109.9

3 1.236 1.126 109.76 9 Bintang Ara 1.182 1.176 100.5

1 251 435 57.70 10 Upau 1.028 750 137.0

6 393 410 95.85 11 Muara Uya 2.878 2.590 111.1

1 1.011 1.247 81.07 12 Jaro 2.067 1.952 105.8

9 953 813 117.22 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

1)Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Ketersediaan gedung sekolah untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs mengalami peningkatan yaitu dari 246 gedung pada tahun 2013 menjadi 258 gedung sekolah di tahun berikutnya. Hal ini menyebabkan rasio gedung sekolah terhadap jumlah penduduk mengalami penurunan.Untuk gedung sekolah SMP/MTs dari tahun 2013 dan 2014 tidak mengalami kenaikan, namun akibat naiknya jumlah penduduk usia SMP/MTs maka rasio gedung sekolah dibandingkan murid SMP/MTs mengalami peningkatan. Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.25

(31)

No Uraian 2013Tahun2014 1 SD/MI

1.1. Jumlah gedung sekolah 246 258 1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12tahun 26.087 26.481

1.3. Rasio 1:106 1:102

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah gedung sekolah 85 85

2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 12.280 12.518

2.3. Rasio 1:144 1:147

3 SMA/MA/SMK

3.1 Jumlah gedung sekolah 33 33

3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 11.864 11.625

3.3 Rasio 1:359 1:352

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong. * Angka sementara

Perkembangan ketersediaan sekolah menurut kecamatan dapat dijelaskansebagai berikut.

Tabel 2.26

Ketersediaan Sekolah Dan PendudukUsia Sekolah Menurut Kecamatan Kabupaten Tabalong Tahun 2014

No Kecamatan

6 Tanjung 36 3.535 1:98 9 1.754 1:19

4 7 Murung

Pudak 30 5.138 1:171 10 2.245 1:224

8 Haruai 26 2.324 1:89 6 1.126 1:18

7

9 Bintang Ara 18 1.176 1:65 7 435 1:62

10 Upau 10 750 1:75 3 410 1:13

6 11 Muara Uya 24 2.590 1:10

7 11 1.247 1:113

12 Jaro 17 1.952 1:11

(32)

Jumlah 258 26.087 78 12.191

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

2)Rasio Guru/Murid

Ketersediaan guru terhadap murid untuk jenjang SD/MI di Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 sebesar 1:10, masih sama dengan rasio pada tahun 2013. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi1:11 dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 1:8 secara lebih lengkap dapatdilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.27

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

No Uraian 2013Tahun2014

1 SD/MI

1.1. Jumlah Guru 2.530 2.658 1.2. Jumlah Murid 26.562 28.865

1.3. Rasio 1:10 1:10

2 SMP/MTs

2.1. Jumlah Guru 846 1.061 2.2. Jumlah Murid 6.800 12.482

2.3. Rasio 1:8 1:11

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalon, * Angka sementara

Perkembangan ketersediaan guru menurut kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.28

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong

No Kecamatan

1 Banua Lawas 215 2.227 1:10 83 886 1:10

2 Pugaan 126 811 1:6 44 418 1:9

3 Kelua 265 2.887 1:10 121 1.558 1:12

4 Muara Harus 79 749 1:9 32 432 1:13

5 Tanta 256 2.195 1:8 87 745 1:8

6 Tanjung 413 4.392 1:10 177 2.724 1:15 7 Murung

Pudak 391 5.894 1:15 172 1.875 1:10

8 Haruai 266 2.555 1:9 70 1.236 1:17

9 Bintang Ara 149 1.182 1:7 57 251 1:4

(33)

11 Muara Uya 241 2.878 1:11 127 1.011 1:7

12 Jaro 161 2.067 1:12 45 953 1:21

Jumlah 2.658 28.865 1.061 12.482

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

b. Pendidikan Menengah

1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan menengah (16-18 tahun)yang masih menempuh pendidikan menengah dibagidengan 1.000 jumlah pendudukusia pendidikan menengah. Perkembangan APS di Kabupaten Tabalong untuk jenjang pendidikanmenengahpada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 93.09 dibandingkan tahun 2013yaitu sebesar 81.67 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.29

APS Pendidikan Menengah Tahun 2013-2014

No Uraian 2013Tahun 2014

1. Jumlah murid usia 16-18tahun 9.690 9.660 2. Jumlah penduduk usia 16-18 tahun 11.864 11.625

3. APS SMA/SMK/MA 81.67 83.09

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong * Angka sementara

Perkembangan APS sekolah menurut kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 2.30

APS Pendidikan Menengah Kabupaten Tabalong Menurut Kecamatan Tahun 2014

N

o Kecamatan

Jumlah Murid usia 16-18

tahun

Jumlah Penduduk usia

16-18 tahun APS

1 Banua Lawas 210 1.138 18.45

2 Pugaan 655 410 159.7

3 Kelua 1.245 1.254 99.28

4 Muara Harus 331 331 100

5 Tanta 112 932 12.01

6 Tanjung 341 1.694 20.12

(34)

Pudak

8 Haruai 480 1.066 45.0

9 Bintang Ara 185 441 41.95

10 Upau 170 360 47.22

11 Muara Uya 827 1.178 70.20

12 Jaro 426 792 53.78

Jumlah 9.660 11.625

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

2) Rasio Ketersediaan Sekolah Terhadap Penduduk Usia Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan menengah. Di Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 rasio ketersediaan sekolah di jenjang pendidikan menengah mengalami penurunan menjadi 1:352 dibandingkan tahun 2013 sebesar 1:359. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah murid yang ditangani berkurang di tahun 2014, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.31

Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah Kabupaten Tabalong

No Uraian 2013Tahun 2014

1. Jumlah gedung sekolahSMA/SMK 33 33

2. Jumlah penduduk usia 16-18tahun 11.864 11.625

3. Rasio 1:359 1:352

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

Perkembangan ketersediaan sekolah menurut kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.32

Rasio Ketersediaan Sekolah Tingkat Menengah Tahun 2014

Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong

(35)

sekolah SMA/SMK/MA

Penduduk usia 16-18

tahun

1 Banua Lawas 1 1.138 1:113

8

2 Pugaan 2 410 1:205

3 Kelua 3 1.254 1:418

4 Muara Harus 1 331 1:331

5 Tanta 2 932 1:466

6 Tanjung 3 1.694 1:564

7 Murung

Pudak 8 2.038 1:254

8 Haruai 4 1.066 1:266

9 Bintang Ara 1 441 1:441

10 Upau 2 360 1:180

11 Muara Uya 3 1.178 1:392

12 Jaro 3 792 1:264

Jumlah 33 11.625 1:352

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

3) Rasio Guru Terhadap Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Rasio Guru Terhadap Murid di Kabupaten Tabalong untuk Tingkat Pendidikan Menengah pada tahun 2014 masih tetap di angka 1:12. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.33

Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun 2013-2014

Kabupaten Tabalong

No Uraian 2013Tahun 2014

1. Jumlah Guru 788 775

2. Jumlah Murid 9.690 9.660

3. Rasio SMA/SMK/MA 1:12 1:12

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

(36)

Tabel 2.34

Rasio Guru Terhadap Murid Tingkat Menengah Tahun 2014

Menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong

N

o Kecamatan JumlahGuru JumlahMurid Rasio

1 Banua Lawas 25 210 1:8

2 Pugaan 49 655 1:13

3 Kelua 76 1.245 1:16

4 Muara Harus 24 331 1:13

5 Tanta 22 112 1:5

6 Tanjung 54 341 1:6

7 Murung

Pudak 326 4.714 1:14

8 Haruai 45 480 1:10

9 Bintang Ara 30 185 1:6

10 Upau 23 170 1:7

11 Muara Uya 66 827 1:12

12 Jaro 35 426 1:12

Jumlah 775 9.660 1:12

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong

2.1.3.2. Kesehatan

a. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per Satuan Balita

Jumlah posyandu dan balita yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong pada tahun 2014 mengalami peningkatan, untuk jumlah posyandu meningkatmenjadi 273 dibandingkan tahun 2013 sebesar 271 dan untuk jumlah balita sebesar22.561 dibandingkan tahun 2013 sebesar 22.773 pada tahun 2014. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.35

Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

No Uraian 2013 Tahun 2014

1. Jumlah Posyandu 271 273

2. Jumlah Balita 22.773 22.561

3. Rasio 1,19 1,21

(37)

b.Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu)

Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di KabupatenTabalong pada tahun 2014 dan 2013 tidak banyak mengalami perubahan yaitu berkisar pada angka 1:4.286 dengan penambahan pustu sebanyak 2 unit, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.36

Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014

No Uraian 2013Tahun2014

1 Jumlah Puskesmas 16 16

2 Jumlah Poliklinik 6 6

3 Jumlah Pustu 31 33

Sub Jumlah 53 55

4 Jumlah Penduduk 231.718 235.777

Rasio 1:4372 1:4286

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

Perkembangan jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu menurut kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.37

Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu

Menurut Kecamatan Tahun 2014 Kabupaten Tabalong

No Kecamatan

Jumlah Pendudu

k

Puskesmas Pustu

Jumlah Rasio Jumlah Rasio 1 Banua

Lawas 19.080 1 19.0801: 2 1:9540

2 Pugaan 6.903 1 1: 6.903 1 1:6.903

6 Tanjung 35.126 2 1:

(38)

8 Haruai 21.799 1 1: 21.799

5 1:4360

9 Bintang Ara 8.525 1 1: 8.525 0

-10 Upau 7.575 1 1:7.575 0

-11 Muara Uya 23.297 2 1:

11.649 2 1:11.649

12 Jaro 15.490 1 1:

15.490

2 1:7970

Jumlah 204.664 16 31

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

c. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk

Jumlah rumah sakit menurut kriteria dibawah berjumlah 2 unit pada tahun2014, yang terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit swasta yang bertujuan mendukung peningkatan kesehatan masyarakat Tabalong, data lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.38

Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

No Uraian 2013Tahun2014

1 Jumlah RSU (Pemerintah) 1 1

2 Jumlah RSU (Swasta) 1 1

3 Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan penyakit khusus lainnya milik pemerintah

0 0

4 RumasAD/AU/AL/POLRI Sakit 0 0

Sub Jumlah 2 2

5 Jumlah Penduduk 231.718 235.777

Rasio 1:115.8

59 1:117.888

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

d.Rasio Dokter per Satuan Penduduk

(39)

untuk menangani 235.777 orang. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.39

Jumlah Dokter Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

N

o Uraian 2013 Tahun 2014

1 Jumlah Dokter 31 40

2 Jumlah Penduduk 231.718 235.777

Rasio 1:7475 1:5894

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

(40)

Tabel 2.40

Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2014 Kabupaten Tabalong

N

o Kecamatan PendudukJumlah JumlahDokter Rasio

1 Banua Lawas 19080 2 1:9540

2 Pugaan 6903 0

3 Kelua 24365 4 1:6091

4 Muara Harus 6341 2 1:3170

5 Tanta 18643 2 1:9321

6 Tanjung 35126 13 1:2702

7 Murung Pudak 48633 7 1:6947

8 Haruai 21799 2 1:10899

9 Bintang Ara 8525 1 1:8525

10 Upau 7575 2 1:3787

11 Muara Uya 23297 3 1:7765

12 Jaro 15490 2 1:7745

Jumlah 235.777 40 1:5894

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

e. Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk

Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada penduduk. Di Kabupaten Tabalong untuk rasio tenaga medis sebesar 1:737 dengan jumlah tenaga medis sebanyak 320 orang untuk melayani 235.777 orang, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.41

Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011-2014 Kabupaten Tabalong

No Uraian 2013 Tahun 2014

1 JumlahParamedis Tenaga 306 320 2 Jumlah Penduduk 231.718 235.777

Rasio 1:757 1:737

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

(41)
(42)

Tabel 2.42

Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2014 Kabupaten Tabalong

No Kecamatan PendudukJumlah

Jumlah Tenaga Paramedis

Rasi o

1 Banua Lawas 19.080 28 1:681

2 Pugaan 6.903 16 1:431

3 Kelua 24.365 33 1:738

4 Muara Harus 6.341 17 1:373

5 Tanta 18.643 28 1:665

6 Tanjung 35.126 44 1:798

7 Murung Pudak 48.633 45 1:108

0

8 Haruai 21.799 25 1:871

9 Bintang Ara 8.525 24 1:355

10 Upau 7.575 14 1:541

11 Muara Uya 23.297 32 1:728

12 Jaro 15.490 16 1:968

Jumlah 235.777 322 1:73

2 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong

2.1.3.3. Pekerjaan Umum

Kondisi panjang jaringan jalan di Kabupaten Tabalong pada tahun 2013 untuk kondisi baik sejumlah 57% dan 34%beraspal beraspal Hot Mix serta 24% untuk aspal Lapen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah panjang jalan dalam kondisi baik dibagi dengan panjang jalan secara keseluruhan (nasional, provinsi, dan kabupaten/kota) di Kabupaten Tabalong sebesar 57%.

2.1.3.4. Perumahan

(43)

fungsi selain sebagai tempat tinggal seperti rumah makan dan Kondisi fisik bangunan rumah dalam kondisi baik, dalam kondisi sedang, dalam kondisi rusak dan dalam kondisi rusak berat.

Rumah dengan sumber air bersih yang terdiri dari: perpipaan PAM, rumah dengan air bersih yang bersumber dari perpipaan Non-PAM, dengan Non perpiapan- Alam dan Non perpipaan lainnya.

Terkait ketersediaan sanitasi di perumahan, terdiri dari: rumah dengan sanitasi milik sendiri, rumah dengan sanitasi milik bersama, rumah dengan sanitasi komunal / umum dan rumah dengan sanitasi lainnya.

Tabel 2.43

Rumah Layak Huni di Kabupaten Tabalong

Kriteria Layak

0 61 48.737 73 51.623 75 56.858 80 Ketersediaan

Air Bersih 62.835 97 64.871 97 66.907 97 68.943 97 Permanen dan

Semi Permanen 52.755 82 54.465 82 56.229 82 57.823 82 Kondisi fisik

baik dan sedang

62.96

5 98 65.005 98 67.045 97 69.085 98 %

9 66.671 68.831 70.781

Jumlah

(44)

layak huni

Jumlah Rumah

tidak layak huni 10.098 8.402 8.380 7.604 Persentase

Rumah tidak layak huni

12,

2 12,6 12,2 10,7

(45)

2.1.3.5. Penataan Ruang

Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan, yang ditetapkan dengan kriteria: Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi; berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur; dan didominasi komunitas tumbuhan. Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tamping lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit 30% (tiga puluh persen).

Tabel 2.44

(46)

Sumber : Bappeda, 2015

Ketaatan terhadap RTRW merupakan kesesuaian implementasi tataruang hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional dengan peruntukan yang direncanakan sesuai dengan RTRW.

No Ruang Terbuka Hijau Luas Ket.

1 Kawasan hutan kota yang berada di Bataman Kelurahan Belimbing Raya Kecamatan Murung Pudak;

4 Ha Eksisting

2 Kawasan taman kota, taman lingkungan kantor Pemerintah Daerah dan gedung Sarabakawa seluas kurang lebih 2 (dua) hektar yang berada di Kelurahan Tanjung;

2 Ha Eksisting

3 Kawasan taman kota yang berada di komplek Pertamina Kelurahan Belimbing Kecamatan Murung Pudak; Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak;

2 Ha Rencana

6 Taman terminal regional di Kelurahan

Mabuun Kecamatan Murung Pudak; 1 Ha Eksisting 7 Taman lingkungan Islamic Centre di Maburai

Kecamatan Murung Pudak

6 Ha Eksisting

8 Kawasan tempat wisata Danau Tanjung Puri

di Kecamatan Murung Pudak 8 Ha Eksisting

9 Kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan Taman Makam Pahlawan (TMP) di

Kelurahan Tanjung dan Jangkung Kecamatan Tanjung dan Kelurahan Belimbing, Belimbing Raya, Mabuun Kecamatan Murung Pudak

4 Ha Eksisting

10 Taman di lingkungan rumah jabatan bupati,

GOR dan stadion Pembataan 7 Ha Eksisting

11 Rencana pembuatan taman di rencana lokasi kawasan Perkantoran Pemerintah Daerah di Kelurahan Mabuun;

2 Ha Rencana

12 Jalur kiri-kanan jalan Ir. P.H.M. Noor, jalan Basuki Rahmat, jalan Tanjung Selatan, dan jalan Tanjung Baru Maburai

Rencana

13 Rencana pengembangan areal murung di Kelurahan Tanjung menjadi hutan kota

18 Ha Rencana

14 Penanaman pohon-pohon yang diwajibkan

pada komplek-komplek perumahan; dan Eksisting danRencana 15 Pembangunan Taman Kota Kambang Tanjung

di Tanjung Selatan Kecamatan Murung Pudak 1 Ha Eksisting 16 Rencana pembangunan taman kota tersebar

di Kecamatan Murung Pudak dan Tanjung 900 Ha Rencana

(47)

Tabel 2.45

Rasio Ketaatan terhadap RTRW Di Kabupaten Tabalong Tahun 2014

NO Uraian 2014

1. Realisasi RTRW 226.052,04

2. Rencana Peruntukan RTRW 276.409,74

3. Rasio (1./2.) 81,8

Sumber : Bappeda, 2015

2.1.3.6. Perencanaan Pembangunan

Dokumen perencanaan daerah yang menjadi pedoman dalam perencanaan pembangunan terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah sebagaimana tertuang dalam Perda No. 9 Tahun 2009

tentang RPJP Kabupaten Tabalong Tahun 2005-2025, dan perencanaan

jangka menengah yang berdasarkan pada Peraturan Daerah

Nomor 18

Tahun 2014 tentang RPJMD Kabupaten Tabalong tahun 2015-2019. Pelaksanaan perencanaan tahunan RPJMD dijabarkan dalam RKPD yang

ditetapkan dengan Peraturan Bupati setiap tahunnya. RKPD dimaksud

merupakan implementasi target tahunan RPJMD. Ketersediaan dokumen

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.46

Dokumen Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tabalong

No Indikator

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 1 Tersedianya dokumen

perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda

ada ada ada ada ada

2 Tersedianya dokumen

(48)

ditetapkan dengan Perda 3 Tersedianya dokumen

perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Perbup

ada ada ada ada ada

4 Penjabaran Program RPJMD k

dalam RKPD (%) 100 100 100 100 100

Sumber : Bappeda, 2015

2.1.3.7. Perhubungan

Berdasarkan data saat ini bahwa jumlah angkutan penumpang yang terdaftar sebanyak 644 unit dan yang aktif beroperasi di Kabupaten Tabalong pada Tahun 2014 berjumlah 473 unit kendaraan angkutan, terdiri dari; AKDP sebanyak 389 unit; Angkutan perkotaan 3 unit; Angkutan perdesaan 38 unit; dan angkutan sewa/antar jemput (travel) sebanyak 36 unit

Angkutan perdesaan 38 unit; dan angkutan sewa/antar jemput (travel) sebanyak 36 unit . Sementara itu menurut catatan data terminal bahwa jumlah penumpang yang naik dari terminal adalah sebanyak 297.493 penumpang. Dari kondisi tersebut, Ratio jumlah Angkutan terhadap jumlah penumpang adalah 0,15%. Pada akhir tahun rencana RPJMD ditargetkan penurunan kesenjangan antara kebutuhan angkutan dengan jumlah penumpang menjadi 2,17%

2.1.3.8. Lingkungan Hidup

Salah satu upaya untuk menjaga lingkungan hidup adalah melalui pengelolaan sampah. Pelayanan sampah di Kabupaten Tabalong dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pengelolaan Pasar. PUP dan pengelolaan sampah mandiri oleh masyarakat. Persentase/rasio pelayanan sampah diperoleh dari prakiraan volume timbunan sampah dibagi dengan kapasitas pengangkutan sampah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

(49)

Rata-rata Timbunan Sampah dan yang Terangkur Tiap

Sampah Yang Terangkut Pertahun 201

0 2011 2012 2013 2014 2015 1. Pemukiman

Penduduk 25 17 27

2,50 Sumber : Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pengelolaan Pasar, 2015

2.1.3.9. Pertanahan

Banyaknya SK yang dikeluarkan atas hak atas tanah pada tahun 2013 masing-masing untuk Hak Milik sebanyak 383 buah dengan luas 271 ha, HGB 11 buah dengan luas 11 ha dan Hak Pakai sebanyak 12 buah dengan luas 12 ha.

Tabel 2.48

Banyaknya Surat Keputusan Hak Atas Tanah Tahun 2013 Di Kabupaten Tabalong

Bulan

Banyaknya SK Hak Atas Tanah

Hak Milik HGU HGB PakaiHak Lain nya

(50)

-Bulan

Banyaknya SK Hak Atas Tanah

Hak Milik HGU HGB PakaiHak Lain nya

2010 155 - 1 8

-2.1.3.10. Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Pengelompokan Penduduk Berdasar Jenis Kelamin dan umur Proyeksi penduduk berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2014 dengan jumlah penduduk laki laki sebanyak 119.767 dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 116.010 jiwa, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.49

Proyeksi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Tabalong Tahun 2014

Kecamatan 2014

Perempuan Laki-laki Jumlah

Banua Lawas 9.740 9.340 19.080

Pugaan 3.525 3.378 6.903

Kelua 12.354 12.011 24.365

Muara Harus 3.256 3.085 6.341

Tanta 9.108 9.535 18.643

Tanjung 17.438 17.688 35.126

Murung Pudak 22.796 25.837 48.633

Haruai 10.801 10.998 21.799

Bintang Ara 4.166 4.359 8.525

Upau 3.788 3.787 7.575

Muara Uya 11.425 11.872 23.297

Jaro 7.613 7.877 15.490

Total 116.010 119.767 235.777

Sumber : BPS Kabupaten Tabalong

(51)

Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada tahun 2014 dengan jumlah laki-laki sebanyak 119.767 dan perempuan sebanyak 116.010, Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.50

Jumlah Penduduk Kabupaten Tabalong Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014

N

o Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

Sex Ratio Laki-laki Perempuan Total

1 0-4 13.132 12.226 25.358 107,4

2 5-9 11.685 11.091 22.776 105,34

3 10-14 10.929 10.216 21.145 106,98

4 15-19 9.920 9.674 19.594 102,55

5 20-24 11.059 10.280 21.339 107,57 6 25-29 10.758 10.149 20.907 106,05 7 30-34 10.198 10.031 20.229 101,68 8 35-39 10.038 9.627 19.665 104,29

9 40-44 8.833 8.376 17.209 105,5

1

0 45-49 7.625 7.138 14.763 106,81

1

1 50-54 5.792 5.522 11.314 104,94

1

2 55-59 3.906 3.985 7.891 98,06

1

3 60-64 2.613 2.800 5.413 93,35

1

4 65-69 1.613 2.175 3.788 74,24

1

5 70-74 911 1.416 2.327 64,39

1

6 75+ 755 1.304 2.059 57,58

Total 119.767 116.010 235.777 103,24 Sumber: BPS Kab. Tabalong

c. Pengelompokan Penduduk Berdasar Jumlah Rumah tangga

(52)

Tabel 2.51

Jumlah Rumah Tangga menurut Kecamatan di Kabupaten Tabalong Tahun 2014

Kecamatan Rumah Tangga

1 Banua Lawas 5.078

2 Pugaan 1.933

3 Kelua 6.567

4 Muara Harus 1.793

5 Tanta 5.389

6 Tanjung 9.792

7 Murung Pudak 13.192

8 Haruai 7.382

9 Bintang Ara 2.436

10 Upau 2.217

11 Muara Uya 6.876

12 Jaro 3.825

Jumlah

2014 66.480

2013 63.238

2012 61.778

2011 60.048

2010 58.279

Sumber : BPS Kab. Tabalong

d. Pengelompokan Pencari Kerja Berdasar tingkat pendidikan

Penduduk juga dapat dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk akan berpengaruh pada tingginya penyediaan tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja yang tinggi tanpa diikuti penyediaan kesempatan kerja yang cukup akan menimbulkan pengangguran.

(53)

Pengelompokan jumlah penduduk pencari kerja menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.52

Jumlah Penduduk Kabupaten Tabalong Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 - 2014

URAIAN TAHUN

2011 2012 2013 2014

SD/sederajat 95 121 54 91

SLTP 330 413 268 337

SLTA 2.439 2.754 2.410 3.063

D1/D2/D3 147 204 647 252

D4/S1/S2/S3 243 357 1.998 699

TOTAL 3.281 3.849 5.377 4.445

Sumber : Tabalong Dalam Angka Tahun 2015

Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kabupaten Tabalong yang memiliki KTP sebanyak 103.918 jiwa dan yang belum memiliki KTP sebanyak 51.578 jiwa. Untuk kepemilikan KK terdapat 41.915 jiwa dan terdapat 23.873 jiwa yang belum memiliki KK. Sedangkan untuk kepemilikan akta lahir sejumlah 91.929 jiwa namun yang belum mengurus akta lahir masih cukup banyak yaitu sebesar 123.489 jiwa. Untuk pengurusan akta nikah baru sejumlah 100 pasangan dan yang belum mengurus akta nikah sebanyak 565 jiwa. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.53

Banyaknya Akte yang Dikeluarkan Tahun 2014

Bulan KeluargaKartu KTP Akte Kelahiran PercerAkte aian

BL IT

Januari - - 143 398

-Pebruari - - 112 369

-Maret - - 110 422

-April - - 130 505

-Mei - - 125 502

-Juni - - 155 1.034 2

(54)

-Agustus - - 133 588 2

September - - 121 682 1

Oktober - - 116 672

-Nopember - - 83 576

-Desember - - 114 1.280

-Jumlah - - 1.455 7.555 5

2013 10.692 7.983 1.768 7.034 2

2012 12.789 2.675 1.572 7.956 3

2011 9.481 37.39

3 1.210 11.451 1

2010 16.872 28.49

6 1.045 12.365 1

Sumber :Tabalong Dalam Angka Tahun 2015

Sedangkan menurut jumlah penerbitan untuk tahun 2014, tercatat untuk akta lahir sebanyak 3530 jiwa, akta mati sebanyak 34 jiwa, KTP nasional sebanyak 4311 jiwa dan jumlah KK sebanyak 4984 jiwa. Secara lebih lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.54

Jumlah Penerbitan Akta Perkawinan, Akta Kematian dan Akta Kutipan Kabupaten Tabalong Tahun 2014

Bulan PerkawinanAkte KematianAkte Akte Kutipan

Januari 3 89 18

Pebruari 3 115 16

Maret 4 75 27

April 5 121 34

Mei 8 93 33

Juni 9 82 35

Juli 2 75 22

Agustus 8 109 38

September 3 115 26

Oktober 3 99 42

Nopember 7 125 20

Desember 8 4 26

Jumlah 63 1.104 337

2013 89 1000 214

2012 59 1.002

-2011 86 1.000

-2010 95 885

-Sumber : Tabalong Dalam Angka Tahun 2014

2.1.3.11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(55)

berperan aktif di semua bidang kehidupan dalam rangka pemberdayaan untuk menuju kesetaraan gender. Untuk mengetahui peran aktif perempuan dapat diukur dari partisipasi perempuan di lembaga pemerintah maupun swasta, besarnya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

a. Partisipasi Perempuan di Parlemen dan Pemerintahan

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan. Pekerja perempuan di lembaga parlemen dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah persentase perempuan di parlemen, IDG dan peringkat nasional. Sedangkan jumlah pegawai negeri sipil perempuan pada tahun 2014 sejumlah 2.690 orang.

Tabel 2.55

Keterlibatan Perempuan di Parlemen Tahun 2013 s.d 2014

No Uraian 2013Tahun2014

1 Keterlibatandalam Parlemen (%)Perempuan 7 7

2 IDG 67,54 97

3 Peringkat Nasional 71.62 95

Sumber : Data Terpilah Gender dan Anak Kabupaten Tabalong

Tabel 2.56

Banyak Pegawai Negeri Sipil Daerah Perempuan Tahun 2014

No. Departemen PerempuanJumlah PNS

1 PNS Struktural dan Staf 531

2 Medis dan Paramedis 451

3 PPL dan PPS 18

4 Instruktur BPK, Auditor,

Fungsional Kehutanan, Penyuluh KB dan Fungsional Lainnya

165

5 Guru TK 172

6 Guru SD 828

7 Guru SLTP 351

(56)

No. Departemen PerempuanJumlah PNS

9 Penjaga Sekolah 0

10 Tata Usaha SLTP 19

11 Tata Usaha SLTA 6

Jumlah 2.690

Sumber : Data Terpilah Gender dan Anak Kabupaten Tabalong

b. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Kejadian KDRT di Kabupaten Tabalong yang dilaporkan dan tercatat pada tahun 2014 sejumlah 8 kejadian dan diselesaikan sejumlah 8 kejadian, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.57

Rasio KDRT di Kabupaten Tabalong Tahun 2014

No Uraian

Tahun 2014

Terjadi Diselesaikan

1 0-18 8 8

2 18-25 0 8

3 >25 0 8

Jumlah 8 8

Sumber : Data Terpilah Gender dan Anak Kabupaten Tabalong

c. Kelompok Binaan PKK

Jumlah PKK binaan di Kabupaten Tabalong berjumlah 131 unit atau seluruh gampong telah mempunyai PKK dan telah dilakukan pembinaan, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.58

Kelompok Binaan PKK Tahun 2014 Kabupaten Tabalong

(57)

No Kecamatan Jumlah

1 Banua Lawas 15

2 Pugaan 7

3 Kelua 12

4 Muara Harus 7

5 Tanta 14

6 Tanjung 15

7 Murung Pudak 10

8 Haruai 13

9 Bintang Ara 9

10 Upau 6

11 Muara Uya 14

12 Jaro 9

Jumlah 131

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

2.1.3.12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, salah satu caranya adalah melalui program KB. Kesadaran masyarakat untuk melakukan KB di tahun 2014 meningkat sebesar 15.87% dibandingkan dengan tahun 2013, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.59

Jumlah Penduduk Peserta KB Tahun 2013-2014 Kabupaten Tabalong

No Kecamatan KB (2013)Peserta PesertaKB (2014)

Persentase Peningkata

n

1 Banua Lawas 2644 3096 14.60

2 Pugaan 1140 1267 10.02

3 Kelua 3402 3991 14.76

4 Muara Harus 1048 1288 18.63

5 Tanta 3244 3745 13.38

6 Tanjung 5529 6392 13.50

7 Murung Pudak 7648 8852 13.60

8 Haruai 4255 4967 14.33

9 Bintang Ara 1955 2183 10.44

10 Upau 1252 1486 15.75

11 Muara Uya 3978 4632 14.12

12 Jaro 2683 3035 11.60

Jumlah 38.778 44.934 15.87

Gambar

Tabel 2.1Luas Wilayah per Kecamatan
Tabel 2.19Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Pada PMDN Dan PMA
Tabel 2.25Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Tabel 2.26Ketersediaan Sekolah Dan PendudukUsia Sekolah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hendra (2008), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penilaian Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Balanced Scorecard Sebagai Alternatif pada PT.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan 1) bentuk penerimaan dan penolakan masyarakat Gedongkuning RT 07 RW 08 terhadap mantan pengguna NARKOBA

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 menunjukkan bahwa skala nyeri kepala hipertensi pada lansia mengalami nyeri ringan sebanyak 29 orang (75%), 9 orang nyeri

Dumasar kana peranna, anu jadi palaku utama dina Wawacan Pangantén Tujuh téh nya éta Nabi Adam, Babu Hawa, Nabi Yusuf, Siti Julaéha, Nabi Musa, Sapura, Nabi Muhammad

Ketika variansi dari taksiran odds ratio pada suatu penelitian besar, penelitian tersebut akan diberi kontribusi yang kecil dalam meta-analisis (berbobot

Preference mapping ditujukan untuk melihat penilaian yang menonjol pada lempok durian yang dilihat dari hubungan data kesukaan konsumen dengan karakteristik sensori

Untuk mengetahui perbedaan peningkatan yang signifikan antara keterampilan proses sains siswa kelas IV kelompok unggul, sedang dan asor pada materi perpindahan panas

Kerajaan Islam Demak dengan tokoh Raden Fatah yang menduduki sebagai sultan pertama merupakan salah satu data yang menunjukkan terlembaganya Islam ke dalam