• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman globalisasi ini semua sektor mangalami perubahan dan

perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling

signifikan terjadi pada sektor bisnis sehingga para pelaku bisnis dihadapkan

dengan tantangan yang beragam. Perubahan ini membuat perusahaan-perusahaan

berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya untuk dapat bertahan dan

melanjutkan usahanya.

Kinerja digunakan sebagai alat ukur kemampuan suatu perusahaan dalam

mencipatakan nilai tambah dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Kinerja

keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek yang fundamental mengenai

kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis rasio

keuangan perusahaan dalam satu periode (Farih, 2010). Rasio keuangan adalah

angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan

dengan pos-pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan

(Harahap, 2013).

Sejak tahun 1990-an, perhatian terhadap praktik pengelolaan aset tidak

berwujud (intangible assets) telah meningkat secara dramatis (Harrison and

Sullivan, 2000). Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan

pengukuran intangible assets tersebut adalah intellectual capital yang telah

(2)

informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty and Guthrie, 2000; Sullivan and

Sullivan, 2000).

Modal intelektual (intellectual capital) telah mendapat perhatian lebih,

bagi para akademisi, perusahaan maupun para investor. Modal intelektual

(intellectual capital) dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan,

kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan

kekayaan (Stewart, 1997). Masalah sebenarnya dengan modal intelektual

(intellectual capital) yaitu terletak pada pengukurannya. Para peneliti berusaha

menemukan cara yang dapat diandalkan untuk mengukur aktiva tak berwujud dan

modal intelektual (intellectual capital).

Sehubungan dengan hal tersebut Pulic (1998) memperkenalkan

pengukuran modal intelektual (intellectual capital) secara tidak langsung dengan

menggunakan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™), yaitu suatu ukuran

untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual

perusahaan. Komponen utama dari VAIC™ menurut Pulic (2008) dapat dilihat

dari sumber daya perusahaan, yaitu human capital (HCE – Human Capital

Efficiency), structural capital (SCE – Structural Capital Efficiency), dan physical

capital (CEE – Capital Employed Efficiency).

Penelitian tentang intellectual capital telah banyak dilakukan di Indonesia,

hal ini menunjukkan faktor intellectual capital sudah dianggap penting. Beberapa

diantaranya yaitu Fatima (2012) melakukan penelitian pengaruh modal intelektual

(intellectual capital) terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Penelitian ini

(3)

Penilitian ini berusaha menguji apakah terdapat pengaruh modal intelektual

terhadap profitabilitas perusahaan. Kinerja keuangan dapat diukur dengan rasio

keuangan dengan fokus pengukuran yang berbeda-beda. Pada penelitian ini

kinerja perusahaan diukur dengan rasio profitabilitas yaitu return on assets (ROA)

dan penilaian pasar yang diukur dengan market to book value (MB). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif intellectual capital

terhadap return on asset dan market to book value (kinerja perusahaan). Baroroh

(2013) juga melakukan penelitian serupa tentang Analisis Pengaruh Modal

Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia.

Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu terdapat pengaruh positif Intellectual

Capital terhadap Kinerja Keuangan.

Dua penelitian tersebut menggunakan intellectual capital sebagai variabel

independen. Pada penelitian kali ini, peneliti berusaha menunjukkan pengaruh

dari komponen yang menyusun intellectual capital terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Hal ini merupakan hal utama yang membedakan penelitian ini

dengan dua penelitian tersebut.

Untuk pengambilan komponen intellectual capital sebagai variabel

independen mengacu pada penelitian Pratama (2011) yang meneliti pengaruh

intellectual capital terhadap return on assets dari badan usaha manufaktur di

Indonesia. Hasilnya yaitu Human Capital Efficiency (HCE) dan Capital Employed

Efficiency (CEE) tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Hanya

(4)

keuangan perusahaan. Tetapi secara keseluruhan komponen intellectual capital

berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Butsainati (2016) juga meneliti pengaruh intellectual capital terhadap

kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang diproksikan dengan Return on

Equity (ROE). Hasilnya yaitu Human Capital Efficiency (HCE) dan Structural

Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan dan Capital Employed Efficiency (CEE) memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan. Ketiga komponen intellectual capital memiliki

pengaruh secara simultan. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada

perusahaan yang dijadikan populasi.

Perusahaan perbankan dipilih menjadi populasi pada penelitian ini karena

perusahaan perbankan menggunakan modal manusia (human capital) yang paling

besar dan dapat dikatakan modal utama. Hampir seluruh kegiatan perusahaan

dilakukan oleh manusia dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang lebih

banyak menggunakan mesin.

Pemilihan perusahaan perbankan mengacu pada penelitian Sari (2016)

yang meneliti pengaruh Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital

Efficiency (SCE), dan Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap kinerja

perusahaan perbankan di Indonesia. Hasilnya yaitu Human Capital Efficiency

(HCE) dan Structural Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perusahaan dan Capital Employed Efficiency (CEE) memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Ketiga komponen intellectual

(5)

dengan penelitian yang dilakukan Sari (2016) terletak pada periode penelitian.

Penelitian ini menggunakan data pengamatan selama 4 tahun periode sedangkan

pada penelitian tersebut menggunakan data pengamatan selama 3 tahun periode.

1.2 Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang penelitian di atas dan beberapa hasil penelitian

sebelumnya, maka masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah:

Apakah Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency

(SCE), dan Capital Employed Efficiency (CEE) berpengaruh baik secara

parsial maupun simultan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui apakah Human Capital Efficiency (HCE), Structural

Capital Efficiency (SCE), dan Capital Employed Efficiency (CEE)

berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja

keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

(6)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi akademis dapat menjadi tambahan referensi dan bahan pengembangan

penelitian selanjutnya mengenai pengaruh faktor-faktor Intellectual Capital

(IC) terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan.

2. Bagi perusahaan diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan dorongan

bahwa betapa pentingnya nilai dari Intellectual Capital (IC) dalam kegiatan

operasional perusahaan.

3. Bagi perusahaan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan

anggaran, khusunya dalam mengalokasikan anggaran yang berkaitan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa hipotesis ditolak yang artinya tidak ada perbedaan dalam menggunakan metode Problem Focused Coping pada subyek pria dan wanita dalam menghadapi pacaran

Dari hasil simulasi pemanenan konstan dan musiman berdasarkan parameter kemampuan tangkap ikan diperoleh nilai yaitu real positif dan negatif yang menunjukkan kestabilan

Merupakan komponen perancangan kawasan yang memilikiperan penting dalam pengalokasian penggunaanlahan atau pemanfaatan ruang pada kawasan perencanaan. Pengaturan peruntukkan

Melihat kondisi tersebut, maka diusulkan suatu penelitian yang mampu melakukan prediksi luas area serangan hama tanaman bawang menggunakan jaringan syaraf tiruan

Populasi dalam penelitian ini adalah Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Salatiga.Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data terkait frekuensi dan durasi

Tindakan yang digunakan untuk memperbaiki kondisi aktivitas belajar matematika peserta didik dengan model pembelajaran advance organizer yaitu guru menyiapkan media

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi sistem pakar yang mampu memberikan solusi jenis penyakit virus yang dideritanya dengan

Proximate analysis of Dioscorea hispida tubers, collected from five locations around Leuser ecosystem in Aceh Province, showed variations amongst samples.. The