ABSTRAK
Permintaan CPO yang semakin meningkat membuat perusahaan pengolahan kelapa sawit berusaha untuk membuat proses produksi berjalan efektif dan efisien. Perusahaan harus melakukan perbaikan perencanaan produksi secara terus menerus dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan. Dalam hal ini, PT. Lonsum Bagerpang, perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, berusaha memperbaiki perencanaan produksi sehingga pabrik beroperasi secara efektif dan efisien.
Perencanaan produksi pada PT. Lonsum Bagerpang umumnya dilakukan dengan taksiran berdasarkan permintaan masa lalu. Tetapi taksiran yang dilakukan kurang efektif karena perusahaan sering dihadapkan dengan suatu keadaan berupa ketidaksesuaian produksi dengan volume permintaan karena permintaan yang bersifat fluktuatif. Dampak ketidaksesuaian produksi dan volume permintaan mengakibatkan tingginya opportunity loss cost. Pada penelitian ini akan digunakan suatu pendekatan untuk mengoptimalkan perencanaan produksi dengan menggunakan goal programming. Metode ini digunakan untuk melakukan maksimisasi atau minimisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan bebarapa fungsi tujuan. Goal programming adalah salah satu model matematis yang dipandang sesuai digunakan untuk pemecahan masalah-masalah multi tujuan karena melalui variabel deviasinya. Tujuan dari penelitian adalah merencanakan jumlah produksi yang optimal dengan melihat keterbatasan kapasitas, material, dan sumber daya yang disediakan perusahaan untuk menurunkan opportunity lost cost. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan factor-faktor penentu perencanaan produksi, melakukan formulasi faktor kendala dan tujuan serta optimasi jumlah produk yang dihasilkan.
Hasil pencapaian yang diperoleh dari optimasi perencanaan produksi untuk 12 periode pada tahun 2016 berturut-turut adalah 66%, 67%, 58%, 64%, 73%, 81%, 84%, 95%, 96%, 86%, 80%, dan 75%.
Kata Kunci : Perencanaan Produksi, Peramalan, Optimasi Produksi, Goal programming, Variabel Devasional.