• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume auditing audit siklus penjualan d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume auditing audit siklus penjualan d"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AUDITING 2

KELAS B5

RINGKASAN MATERI KULIAH

”AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 :

KETUA : NUR ASMI AINUN KAMAL (02320140007)

WAKIL KETUA : NURUL HUDA (02320140012)

ANGGOTA : 1. Ardhiatul Halima.T (02320140002)

2. Iin Ariyanti Dwi Murthi (02320140006)

3. Febrianti P Hamzah (02320140016)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

(2)

Akun-akun dan kelompok transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan

Tujuan keseluruhan dalam audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi saldo-saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan SAK. Sifat dari setiap akun dapat beragam, bergantung pada industri dank lien yang terkait. Terdapat perbedaan dalam sifat dan arsip-arsip akun untuk industri jasa, perubahan ritel, dan perusahaan ritel dan perusahaan asuransi namun konsep-konsep kuncinya pada dasarnya tetap sama.

Ada lima kelompok transaksi berikut dalam siklus penjualan dan penagihan : 1. Penjualan (penjualan tunai dan penjualan kredit)

2. Penerimaan kas

3. Retur penjualan dan pengurangan harga 4. Penghapusan piutang tak tertagih 5. Estimasi beban piutang tak tertagih

Fungsi-fungsi bisnis dalam siklus penjualan dan penagihan serta dokumen

dan catatan yang terkait

Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan-keputusan dan proses-proses yang diperlukan untuk memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual.

Delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan : 1. Pemrosesan Pesanan pelanggan, terdiri dari :

a. Permintaan pelanggan merupakan permintaan atas barang yang dilakukan oleh pelanggan .

b. Pesanan penjualan merupakan suatu dokumen yang menginformasikan deskripsi, kuantitas, serta informasi lainnya yang terkait untuk barang yang di pesan oleh pelanggan.

2. Pemberian kredit

3. Pengiriman barang terdiri dari :

a. Dokumen pengiriman, dokumen pengiriman disiapkan untuk memulai pengiriman barang, mengindikasikan deskripsi barang, kuantitas yang dikirim serta data lainnya yang relevan.

4. Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan terdiri dari :

(3)

b. Arsip transaksi penjualan, merupakan arsip yang dihasilkan oleh computer yang memasukkan semua transaksi penjualan yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode.

c. Jurnal atau daftar penjualan, merupakan sebuah daftar atau laporan yang dihasilkan dari arsip transaksi penjualan yang biasanya mencakup nama pelanggan, tanggal, dan klasifikasi akun atau klasifikasi untuk setiap transaksi seperti divisi atau lini produk.

d. Arsip utama akun piutang dagang, merupakan arsip computer yang digunakan untuk mencatat setiap penjualan, penerimaan kas serta retur penjualan dan pengurangan harga untuk setiap pelanggan dan tunk mencatat saldo akaun piutang pelanggan.

e. Neraca saldo akun piutang dagang, merupakan daftar atau laporan yan menunjukkan jumlah yang terutang dari setiap pelanggan pada pada setiap titik waktu.

f. Laporan penagihan bulanan, merupakan dokumen yang dikirimkan melalui pos atau secara elektronik kepada setiap pelanggan yang berisi informasi saldo awal piutang , jumlah dan tanggal dari setiap penjualan , pembayaran kas yang diterima , memo kredit yang diterbitkan dan saldo akhir yang terutang.

5. Memproses dan mencatat penerimaan kas, terdiri dari :

a. Slip pembayaran (Remittance Advice) merupakan dokumen yang dikirimkan kepada para pelanggan dan biasanya dikembalikan kepada penjual beserta pembayaran kasnya.

b. Daftar awal penerimaan kas adalah suatu daftar yang disusun ketika kas diterima oleh seseorang yang tidak memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencatatan penjualan, piutang dagang, atau kas dan tidak memiliki akses terhadap catatan akuntansi.

c. Arsip transaksi penerimaan kas merupakan arsip yang dihasilkan oleh computer yang mencakup semua transaksi penerimaan kas yang diproses oleh system akuntansi pada suatu periode tertentu.

d. Daftar atau jurnal penerimaan kas adalah daftar atau laporan yang dihasilkan dari arsip transaksi penerimaan kas serta mencakup semua transaksi di suatu periode tertentu.

(4)

a. Memo kredit merupakan dokumen yang mengindikasikan adanya pengurangan dalam jumlah yang tertagih dari pelanggan karena adanya barang yang dikembalikan.

b. Jurnal retur penjualan dan pengurangan harga adalah suatu jurnal yang digunakan untuk mencatat retur penjualan dan pengurangan harga.

7. Menghapus piutang tak tertagih terdiri dari :

a. Formulir otoritas piutang tak tertagih merupakan dokumen yang digunakan secara internal untuk menandai adanya otoritas untuk menghapus piutang sebagai tidak tertagih.

8. Beban piutang tak tertagih

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN

Dengan menggunakan salah satu pendekatan umum untuk penjualan, auditor mempelajari bagan arus klien, menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian penjualan walkthrough.Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal untuk menilai resiko pengendalian, terdapat empat langkah yang penting dalam penilaian ini.

1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian.

2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal utama dan kelemahannya bagi penjualan.

3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu mengaitkannya dengan tujuan.

4. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.

Untuk setiap pengendalian utama, satu atau lebih pengujian pengendalian harus dirancang untuk memverifikasi keefektifannya, dalam sebagian besar audit, relatif mudah menentukan sifat pengujian pengendalian dari sifat pengendalian tersebut, sebagi contoh, jika pengendalian internal adalah untuk menandatangani pesanan pelanggan setelah kreditnya disetujui, pengujian pengendalian adalah untuk memeriksa apakah pesanan pelanggan telah ditandatangai dengan benar.

Dalam memutuskan pengujian substantif atas transaksi, auditor sering kali menggunakan beberapa prosedur bagi setiap audit tanpa memandang situasinya, sementara yang lainnya tergantung pada kelayakan pengendalian dan hasil pengujian pengendalian.

Mencatat penjualan yang terjadi, untuk tujuan ini auditor memperhatikan tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi :

(5)

2. Penjualan dicatat lebih dari satu kali.

3. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.

Penjualan dicatat dengan akurat, pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal-hal berikut :

 Mengirimkan jumlah barang yang dipesan.

 Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim.

 Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.

Dalam mengkonversi program audit formal perancangan (design format audit program) menjadi program audit format kinerja (performance format audit program), prosedur itu akan digabungkan. Ini akan mencapai hal-hal berikut :

 Mengeliminasi prosedur duplikat

 Memastikan bahwa ketika dokumen tertentu diperiksa, semua prosedur yang akan dilakukan terhadap dokumen tersebut telah dilakukan pada saat itu.

 Memungkinkan auditor untuk melakukan prosedur dengan cara yang paling efektif, sebagai contoh, dengan memfooting jurnal dan meriview jurnal untuk pos-pos tidak biasa terlebih dahulu, auditor akan memperoleh perspektif yang lebih baik dalam melakukan pengujian yang terinci.

• RETURN PENJUALAN DAN PENGURANGAN HARGA

Tujuan audit terkait transaksi dan metode klien untuk mengendalikan salah saji pada dasarnya sama seperti untuk memproses memo kredit sebagaimana digambarkan pada pengendalian untuk penjualan, dengan dua perbedaan. Pertama, materialitas. Dalam banyak kondisi, retur penjualan dan pengurangan harga tidak material sehingga auditor dapat mengabaikannya.

Perbedaan kedua adalah penekanan pada tujuan keterjadian. Untuk retur penjualan dan pengurangan harga, auditor biasanya menekankan pengujian pengendalian yang dicatat untuk membongkar setiap pencurian kas dari penagihan piutang dagang yang ditutupi retur penjualan dan pengurangan harga.

Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian

substantif transaksi penerimaan kas

Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk menguji pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi penerimaan kas seperti halnya untuk penjualan. Berdasarkan tujuan audit terkait transaksi, auditor harus mengikuti proses berikut :

(6)

 Merancang pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian yang digunakan untuk mendukung adanya pengurangan risiko pengendalian

 Merancang pengujian substantif transaksi untuk menguji salah saji moneter untuk setiap tujuan

1. Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat

Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi auditor adalah ketika pencurian ini terjadi sebelum kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas atau daftar kas lainnya, khususnya jika penjualan dan penerimaan kas dicatat secara simultan.

2. Menyiapkan pembuktian penerimaan kas

Dalam pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat pada jurnal penerimaan kas untuk suatu periode tertentu, seperti misalnya satu bulan, direkonsiliasi dengan setoran yang benar – benar dilakukan ke rekening bank selama periode yang sama.

3. Pengujian untuk mengungkap Lapping dalam Piutang Dagang

Lapping dalam Piutang Dagang merupakan penundaan penjurnalan piutang yang sudah ditagih untuk menutupi kekurangan kas yang ada. Pencurian ini dilakukan oleh orang yang menangani penerimaan kas dan memasukkannya kedalam sistem computer.

Pengujian Audit untuk penghapusan piutang tak tertagih

Pengendalian utama untuk mencegah kecurangan penurian dengan menghapus piutang yang sebelumnya sudah tertagih adalah dengan melakukan otorisasi penghapusan piutang yang tepat oleh manajemen yang berwenang setelah penyelidikan secara menyeluruh atas alasan pelanggan yang tidak mampu melunasi piutang tersebut. Untuk suatu sampel akun piutang yang dihapus, juga biasanya penting bagi auditor untuk memeriksa korespondensi di arsip klien yang mengindikasikan bahwa piutang tersebut memang tidak dapat ditagih.

PENGENDALIAN INTERNAL TAMBAHAN TERHADAP SALDO AKUN SERTA PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

Jika pengendalian internal untuk kelompok transaksi, seperti lima kelompok transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun pada siklus penjualan dan penagihan disimpulkan efektif dan pengujian substansif transaksi yang terkait juga mendukung kesimpulan tersebut, kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan dapat berkurang.

(7)

direalisasi dan tujuan audit salso tentang hak dan kewajiban serta tujuan audit penyajian dan pengungkapan

Selain itu, pengendalian internal terkait secara langsung dengan saldo akun serta penyajian dan pengungkapan dapat muncul, meskipun tidak diindetifikasikan atau diuji sebagai bagian darin pengujian pengendalian atau pengujian substansif transaksi. Untuk siklus penjualan dan penagihan, hal tersebut akan berpengaruh pada tujuan terkait saldo nilai realisasi dan hak dan kewajiban serta empat tujuan penyajian dan pengungkapan.

Nilai realisasi merupakan tujuan audit terkait saldo yang penting untuk akun piutang dagang karena ketertagihan piutang seringkali merupakan unsur utama dari suatu laporan keuangan. Nilai realisasi ini juga menjadi masalah pada sejumlah kasus hukum yang melibatkan para auditor. Sehingga, auditor umumnya menetapkan risiko bawaan yang tinggi untuk tujuan nilai realisasi ini. Idealnya, klien menerapkan beberapa pengendalian internal untuk mengurangi kemungkinan ketidaktertagihan piutang. Dua pengendalian lainnya yang perlu diterapkan adalah  Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan ditindaklanjuti

oleh personel manajemen yang tepat.

 Kebijakan penghapusan piutang ketika piutang tersebut kemungkinan besar tidak dapat tertagih.

Hak dan kewajiban serta penyajian dan pengungkapan jarang menjadi masalah yang signifikan untuk akun piutang dagang. Sehingga, memiliki personel akuntansi yang komponen biasanya sudah merupakan pengendalian yang cukup memadai untuk tujuan tersebut.

DAMPAK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.

Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substansif transaksi memiliki dampak yang signifikan pada pengauditan selanjutnya, khususnya pada pengujian susbtansif perincian saldo. Bagian pengauditan yang paling terpengaruhi pengujian pengendalian dan pengujian substansif transaksi siklus penjualan dan penagihan adalah saldo akun piutang dagang, kas, beban piutang tak tertagih dan penyisihan piutang tak tertagih.

(8)

Pengaruh yang paling signifikan yang merupakan akibat dari pengujian pengendalian dan pengujian susbtansif transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah pada konfirmasi piutang dagang. Jenis konfirmasi, ukuran sampel, dan penentuan waktu pengujian semuanya akan terpengaruhi.

SUMBER:

Jusup, Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Buku 1. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian jika suami yang lain itu menceraikanya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami yanng pertama dan istri) untuk nikah kembali, jka keduanya berpendapat akan

Dengan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran shalat wajib mengakibatkan para murid masih banyak yang tidak memperhatikan pembelajaran karena proses pembelajarannya

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VI SMP Negeri 1. Lembang Tahun

Sdisamping itu, menikah dengan wanita Yahudi dan Nasrani tersebut juga mengandung resiko besar yang bisa mempengaruhi kecendrungan suami pada agama

Hindu tetap menyembah satu Tuhan yang disebut Brahman/Ida Sang Hyang Widhi hanya saja karena sifat dan kemahakuasaan Beliau sangat sulit untuk bisa dipahami akal manusia yang

Pada sistem berjalan saat ini sering ditemukan beberapa kendala atau masalah, mulai dari stok barang habis, pengiriman barang tidak termonitor, marketing sulit dalam followup

Levels of opium poppy cultivation in 2017 in Badghis province cannot be compared to 2016, because Ghormach district, a major opium poppy cultivating district, came under

Rasyid Ridha bahkan menegaskan bahwa Majusi, Sabian, Hindu (Brahmanisme), Budha, Konghucu, Shinto dan agama-agama lain dapat dikategorikan sebagai ahli kitab. Namun kiranya