• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Self Disclosure pada remaja etnis India Tamil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Self Disclosure pada remaja etnis India Tamil"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alberti, R & Emons, M. (2002). Your Perfect Right. Alih Bahasa: Budithjahya, G. U. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

A. Mani, (1993). Indians in North Sumatra dalam K. S. Sandhu and A. Manni, eds., Indian Communities in Southeast Asia (Singapore: ISEAS).

Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. (2005). Penyusunan Skala Pesikologi, Pustaka Pelajar,Offset cetakan ke V, Yogyakarta

________. 2007. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Bangkaru, M (2001). Handbook to North Sumtra Indonesia. Banda Aceh:Penerbit Balohan

Baron & Byrne. (1994). Social Psychologi: Understanding Human Interaction (sixth edition). USA: Nedham Heights Allyn & Bacon inc

Buhrmester, F. W & Reis. (1998). Five Domains Of Interpersonal Competence. Jurnal of Personality & Social Psychology. Vol 24 no1

Coats, Ria. (2010). Mengenal Budaya India di Indonesia. Artikel. Tanggal akses 11 Februari 2010 http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/11/mengenal-budaya-india-di-indonesia/

Dayakisni, T. & Hudaniah. (2003). Psikologi sosial. Universitas Muhammadiyah: Malang.

DeVito, Joseph. (1986).The Interpersonal Communication Book (fourth edition). New York : Harper & Row Publiser.

____________. (2001). TheInterpersonal Communication Book (ninth edition). New York : Hunter College of City University.

Gainau, M.B. (2008). Pengembangan Inventori Self-Disclosure Bagi Siswa Usia Sekolah Menengah Atas. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 15, No. 3 : 169-174

Gainau, M.B. (2009). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal. http://www.puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jiw/artikel/view/17061.

Hadi, Sutrisno. (2000). Statistik, jilid 2. Andi Yogyakarta.

(2)

Hasan, I. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Jan Gonda. (1952). Sanskrit in Indonesia. New Delhi: International Academy of Indian Culture.

Johnson.W. David. (1990). Reaching Out; Interpersonal Effectivenss and Self Actualization. Printice Internasional Jersey.

Kumar, S. (2011). Pluralitas Tamil di Kota Medan. Tanggal Akses 10 Januari 2011. http://siwakumar.blogspot.com/2011/01/pluralitas-tamil-di-kota-medan.html

Jourard.S. M. (1971). Self Disclosure; An Experimental Analysis of the Transparent Self. New York: Publishing Company Huntington.

Liliweri, A. (2005). Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.

Lubis, Z (2005). Kajian Awal Tentang Komunitas Tamil dan Punjabi di Medan:Adaptasi dan Jaringan Sosial. Jurnal Antropolgi Sosial Budaya. Etnovisi. Vol 1. No. 3.

Lumsden,G. & Lumsden, D. (1996).Communicating with Credibility of Confidence. Boston: Wadsworth Publishing Company, A Division International Thomson Publishing Inc.

Markus, H. R & Kitayama, S (1991). Culture and the self: Implications for cognition, emotion, and motivation. Psychological Review, 98, 224-253

Matsumoto, D (2000). Culture and Psychology. Pacivic Grove, CA. Brooks Cole.

Mendatu, A. (2010). Prasangka Etnik. Yogyakarta: Psikoedu.

Monks. (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Papalia, Olds & Fieldman. (2001). Human Development 8th edition. New York: Mc Graw Hill.

Pearson. J. C. (1983). Interpersonal Communication : Clarity, Confidence, Concern. Illinois: Scott, Foremand Company.

(3)

Rehulin, Eka. (2010). Kampung Madras, Sejarah Kecil Kota Medan. Artikel. Tanggal Akses 21 Januari 2010.

http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/21/kampung-madras-sejarah-kecil-kota-medan/

Taylor, S.E, Peplau, L. A, Sears, D.O. (1997). Social Psycology. Prentice Hall: New Jersey.

Triton, P.B. (2006). SPSS 13.0 Tarapan: Reset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Andi Offset.

Sue,D.W & Sue,D. (1990). Counseling the Cultually Different: Theory and Practice. New York: John Wiley & Sons.

Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antar pribadi : tinjauan psikologis. Yogyakarta : Kanisius.

Referensi

Dokumen terkait

dan apakah belief tersebut mempengaruhi perilaku pengungkapan diri waria transeksual. 2) Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai self disclosure pada waria

Self disclosure (keterbukaan diri) itu sendiri dapat diartikan sebagai pemberian informasi tentang diri sendiri kepada orang lain atau suatu proses dimana seseorang

Hubungan antara Interaksi Sosial dan Keterbukaan diri self disclosure pada Pengguna Media Sosial Keterbukaan diri adalah komponen utama dalam hubungan sosial pada saat

Tidak berhubungannya keterbukaan diri (self-disclosure) siswa dengan interaksi sosial di SMA Negeri 3 Bantul ini dimungkinkan karena responden merupakan siswa kelas

Self disclosure (keterbukaan diri) itu sendiri dapat diartikan sebagai pemberian informasi tentang diri sendiri kepada orang lain atau suatu proses dimana seseorang

Self Disclosure: Pengungkapan diri (self disclosure) dinyatakan sebagai jantung dari proses komunikasi interpersonal yang menjadi cara bagi orang lain

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Johnson (dalam Gainau, 2009), menunjukkan bahwa individu yang mampu dalam keterbukaan diri (self disclosure) akan dapat

Berdasarkan hasil siklus satu diperoleh gambaran Keterbukaan Diri Self-Disclosure siswa, dengan jumlah siswa dengan tingkat Keterbukaan Diri sedang sebanyak 6 siswa dan tingkat