• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SIMULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA KELAS XI SMA KATOLIK BUDI MURNI-3 MEDAN T.A 2013/ 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SIMULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA KELAS XI SMA KATOLIK BUDI MURNI-3 MEDAN T.A 2013/ 2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

denganjudul PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIK SIMULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI

SISWA KELAS XI SMA KATOLIK BUDI MURNI-3 MEDAN T.A 2013/ 2014.

Skripsiini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program Sarjana

(S1)Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat

bimbingan,bantuan, masukan, serta dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan studi di

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan dan Ibu Dra.

Nurarjani, M.Pd selaku sekretaris jurusan atasbimbingan dan

pengarahannya.

4. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik saya selama

(3)

5. Dosen pembimbing skripsi Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd. Kons yang

telah sabar membimbing saya. Terima kasih atas waktu dan senyuman Ibu

sehingga penulis semangat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan Bapak

Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd yang telah memberikan koreksi dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama saya belajar

di Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Johannes Simamora, SS selaku kepala sekolah SMA Katolik Budi

Murni-3Medan yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di sekolah

tersebut.

9. Ibu Margaretha Yado, S.Psi dan guru-guru lainnya beserta siswa-siswi

kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan yang telah membantu dan

mempermudah penulis dalam mengumpulkan data.

10.Teristimewa kepada kedua orang tuaku, Bapak Junus Turnip dan Ibu

Herdina Theresia Purba yang selalu menjadi orang tua hebat dan kuat yang

tak hentinya memberikan doa, kasih sayang, nasehat, dukungan serta

menjadi motivasi bagi saya untuk menyelesaikan studi.

11.Kepada seluruh keluargaku teristimewa abang Heriantonius Turnip dan

adek Puja Miranda Turnip yang telah memberikan semangat, nasehat serta

dukungan kepada saya dalam menyelesaikan studi.

12.Teman-teman seperjuangan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

(4)

Siburian, Clara O Silalahi, Lesna Rovita Damanik dan Surnia Sidabutar

yang telah meluangkan waktu untuk belajar bersama selama studi dan

menjadi motivasi kepada saya.

Kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan. Saya mengucapkan

terima kasih atas bantuannya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat. Amin

Medan, Agustus 2014

Penulis,

Lenna Erwinda Turnip

(5)

ABSTRAK

Lenna Erwinda Turnip. “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok

denganTeknikSimulasi Terhadap Kemampuan MengelolaEmosi Siswa Kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan T.A 2013/ 2014”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi berpengaruh terhadap kemampuan mengelola emosi siswa kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan Tahun Pelajaran 2013/ 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi terhadap kemampuan mengelola emosi siswa kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

Penelitian ini merupakan penelitiankuasi eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Katolik Budi Murni-3 Medan yang berjumlah 10 orang. Analisis yang digunakan untuk menguji validitas adalah korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan rumus alpha.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 7

C.Batasan Masalah ... 8

D.Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A.Kerangka Teori ... 10

1. Kemampuan Mengelola Emosi ... 10

1.1Pengertian Emosi ... 10

(7)

1.3Tujuan Mengelola Emosi ... 15

1.4Proses Terjadinya Emosi ... 15

1.5Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Emosi ... 16

1.6Aspek-Aspek Kemampuan Mengelola Emosi ... 18

2. Layanan Bimbingan Kelompok ... 21

2.1Pengertian Bimbingan Kelompok ... 21

2.2Tujuan Bimbingan Kelompok ... 24

2.3Manfaat Layanan Bimbingan Kelompok ... 26

2.4Tahap Kegiatan Bimbingan Kelompok ... 27

3. Teknik Simulasi ... 30

3.1Pengertian Teknik Simulasi ... 30

3.2Tujuan Teknik Simulasi ... 31

3.3Tahap Pelaksanaan Simulasi ... 32

B.Kerangka Konseptual ... 36

C.Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 39

B. Subjek Penelitian ... 40

C. Langkah-Langkah Penelitian ... 40

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data... 42

F. Teknik Analisis Data ... 47

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian ... 50

B. Uji Persyaratan Analisis ... 51

1. Uji Validitas Angket Kemampuan Mengelola Emosi... 51

2. Uji Reliabilitas Kemampuan Mengelola Emosi... 52

C. Analisis Data Penelitian ... 53

1. Data Pre-test Kemampuan Mengelola Emosi Siswa ... 56

2. Data Post-Test Kemampuan Mengelola Emosi Siswa ... 56

D. Uji Normalitas ... 57

E. Uji Homogenitas ... 58

F. Uji Hipotesis ... 58

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel3.1Penskoran Jawaban ... 43

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Mengelola Emosi ... 44

Tabel 3.3 Waktu Penelitian ... 49

Tabel 4.1 Ringkasan Validitas Angket Kemampuan Mengelola Emosi ... 52

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengelola Emosi ... 54

Tabel 4.3 Rekapitulasi SkalaPre-test... 54

Tabel 4.4 Analisis Persentasi Pre-test ... 55

Tabel 4.5 Rekapitulasi SkalaPost-Test ... 55

Tabel 4.6 Analisis Persentasi Post-test... 56

Tabel 4.7Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Data Kemampuan Mengelola Emosi Siswa ... 57

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Angket Kemampuan Mengelola Emosi (Belum Valid) ... 66

Lampiran 2: Angket Kemampuan Mengelola Emosi (Valid) ... 70

Lampiran 3: Data Uji Validitas Instrumen ... 73

Lampiran 4 : Uji Validitas ... 74

Lampiran 5: Uji Reliabilitas ... 77

Lampiran 6: Tabel Data Pre-Test Dan Post-Test Untuk Data Kemampuan Mengelola Emosi ... 80

Lampiran 7: Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Data Pre-Test Kemampuan Mengelola Emosi ... 81

Lampiran 8 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Data Pre-Test Kemampuan Mengelola Emosi ... 83

Lampiran 9 : Uji Normalitas Data Kemampuan Mengelola Emosi ... 85

Lampiran 10: Uji Homogenitas Data Kemampuan Mengelola Emosi ... 88

Lampiran 11: Uji Hipotesis ... 89

Lampiran12: Perhitungan Perubahan Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Siswa ... 92

Lampiran 13: RPLBK (Pertemuan I) ... 93

Lampiran 14: Materi 1 Mengendalikan Marah ... 97

Lampiran 15: Skenario Drama Mengendalikan Marah ... 103

Lampiran 16: RPLBK (Pertemuan II) ... 106

Lampiran 17: Materi 2 Mengendalikan Perilaku Agresif ... 110

Lampiran 18: RPLBK (Pertemuan III) ... 113

Lampiran 19: Materi 3 Memiliki Perasaan Positif ... 117

Lampiran 20: RPLBK (Pertemuan IV) ... 120

Lampiran 21: Materi 4 Mengatasi Ketegangan Jiwa (Stres) ... 124

Lampiran 22: RPLBK (Pertemuan V)... 128

Lampiran 23: Materi 5 Mengurangi Perasaan Cemas dan Kesepian ... 132

Lampiran 24: Daftar Hadir Peserta Bimbingan Kelompok ... 135

(11)

Lampiran 26: Surat Izin Penelitian ... 142

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 SMA Katolik Budi Murni-3 Medan ... 140

Gambar 2 Kegiatan Awal Bimbingan Kelompok Teknik Simulasi ... 140

Gambar 3 Seorang Siswi Mengajukan Pertanyaan ... 140

Gambar 4Siswa Melakukan Drama ... 141

Gambar 5 Siswa Melakukan Drama ... 141

Gambar 6 Pembahasan Kegiatan Simulasi ... 141

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

(santrock, 2007 : 200). Masa remaja adalah masa pergolakan yang dipenuhi oleh

konflik dan perubahan suasana hati. Remaja sering kali mengalami pergolakan

emosi yang tinggi, serta diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan

pertumbuhan psikis yang bervariasi (Santrock, 2007 : 201). Masa remaja juga

merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) dapat

berubah dengan sangat cepat. Remaja adalah individu yang berusia antara 12-21

tahun yang sudah mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

dewasa, dengan pembagian 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun

remaja pertengahan dan 18-21 tahun adalah masa remaja akhir.

Salah satu perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah perubahan

emosi. Perubahan emosi pada masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan

tekanan”, suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari

perubahan fisik dan kelenjar (Hurlock, 1993:212). Perubahan emosi yang terjadi

pada masa remaja menyebabkan para remaja pada umumnya memiliki kondisi

emosi yang labil. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi yang masih labil dan belum

terkendali pada masa remaja tentunya dapat berdampak pada kehidupan pribadi

maupun sosialnya karena emosi memainkan peranan yang penting dalam

(14)

2

Pergolakan emosi remaja tidak terlepas dari bermacam-macam pengaruh

seperti lingkungan tempat tinggal, sekolah dan teman-teman sebayanya. Masa

remaja identik dengan lingkungan tempat berinteraksi sehingga para remaja

dituntut mampu menyesuaikan diri secara efektif. Salah satu penyebab remaja

menjadi nakal adalah karena mengalami gangguan emosi sehingga menimbulkan

rasa tidak aman dan tidak puas terhadap kehidupan sehari-hari, dapat juga

menimbulkan kebencian dan kecemburuan terhadap orang-orang yang lebih

beruntung dan bahagia. Akibatnya para remaja sering melakukan tindakan yang

merusak dan menyakiti orang lain.

Salah satu emosi yang sangat sulit diatasi adalah rasa marah. Emosi marah

dapat muncul dalam berbagai situasi dan diekspresikan dalam bentuk yang

berbeda-beda oleh setiap individu. Sering kali rasa marah yang dipendam

menimbulkan tekanan psikis yang lebih berat. Rasa marah yang terus bergejolak

akan menimbulkan suasana hati yang tidak nyaman, sensitif, dan tidak

mengenakkan. Sering kali rasa marah dilampiaskan dengan cara-cara yang negatif

seperti membanting barang-barang, berteriak-teriak, dan melakukan tindakan

kekerasan. Rasa marah yang tidak mampu dikelola secara efektif ini banyak yang

menimbulkan tindakan balas dendam. Hal ini menuntut kemampuan remaja dalam

mengelola emosi agar tidak menjadi masalah yang dapat menganggu

perkembangan selanjutnya sehingga remaja tumbuh menjadi pribadi yang matang

secara emosi dan dapat beradaptasi dengan baik.

Remaja biasanya menunjukkan sikap agresif akibat emosi marah yang

(15)

3

dan melotot ketika tersinggung dan saling memojokkan, memberi nama

panggilan, mengejek, menendang dan ketika mereka bercanda bersama bisa

berubah menjadi pertengkaran bahkan perkelahian. Begitu pula dalam mengatasi

perasaan emosinya, remaja mengekspresikannya dengan mengumbar kemarahan

secara berlebihan, seperti : bersuara keras, membentak, memukul, menangis, dan

berkelahi.

Emosi setiap orang pada umumnya mencerminkan keadaan jiwanya, yang

akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya. Sebagai contoh ketika

seseorang diliputi emosi marah, wajahnya memerah, napasnya menjadi sesak,

otot-otot tangannya akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak. Dari uraian

defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu bentuk respon yang

menyenangkan dan tidak menyenangkan terhadap rangsangan yang berasal dari

luar atau dari dalam individu itu sendiri ditandai dengan gejala perubahan

perasaan dan fisiologis individu tersebut.

Salah satu pengendali kematangan emosi adalah pengetahuan yang

mendalam mengenai emosi itu sendiri, dan pada kenyataannya banyak remaja

yang tidak tahu mengenai emosi atau sikap negatif terhadap emosi itu karena

kurangnya pengetahuan akan aspek ini. Apabila emosi dapat dikelola maka

individu akan mampu menghibur diri ketika dilanda kesedihan, dapat melepas

kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan, bangkit kembali dengan cepat dari

perasaan-perasaan negatif, mampu memberi kesan yang baik tentang dirinya,

mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, berusaha menyesuaikan

(16)

4

mengungkapkan reaksi emosional sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada

sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif.

Sebaliknya, individu yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan

terus-menerus bertarung melawan perasan murung atau melarikan diri pada

hal-hal yang merugikan diri sendiri.

Kemampuan mengelola emosi merupakan salah satu komponen dalam

kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi adalah suatu kemampuan seseorang yang

didalamnya terdiri dari berbagai kemampuan untuk dapat memotivasi diri sendiri,

bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, tidak

melebih-lebihkan kesenangan maupun kesusahan, menjaga agar bebas stress, tidak

melumpuhkan kemampuan berfikir dan kemampuan untuk berempati pada orang

lain, serta adanya prinsip berusaha sambil berdoa. Kecerdasan emosional lebih

ditujukan kepada upaya mengenali, memahami dan mewujudkan emosi dalam

porsi yang tepat dan upaya untuk mengelola emosi agar terkendali dan dapat

memanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan terutama yang terkait

dengan hubungan antar manusia. Sedangkan kemampuan mengelola emosi

merupakan kemampuan dalam menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap

dengan tepat.

Peneliti mendapati kasus-kasus yang terkait dengan pergolakan emosi di

SMA Katolik Budi Murni-3 Medan pada saat melakukan observasi awal di

sekolah tersebut yaitu dengan menanyai guru BP/ BK tentang kasus yang pernah

terjadi ataupun yang kerap kali terjadi di sekolah tersebut. Contoh kasusnya yaitu

(17)

5

bibirnya akibat dipukul oleh teman sekelasnya. Penyebabnya diketahui karena

tidak sengaja menyenggol temannya itu yang sedang menulis, sehingga

menyebabkan temannya tersebut marah dan memukul tepat dibagian bibirnya.

Diketahui bahwa siswa yang memukul itu memiliki suasana hati yang tidak

nyaman sebelum berangkat ke sekolah. Siswa tersebut marah karena tidak

diijinkan oleh orang tuanya untuk mengendarai motor ke sekolah. Emosi marah

itu terbawa-bawa hingga proses belajar mengajar berlangsung sehingga

perkelahian tersebut terjadi.

Kasus lain yang terjadi di SMA Katolik Budi Murni-3 Medan adalah

seorang siswi memaki temannya karena temannya tersebut didapati belajar

bersama dengan pacarnya pada saat jam istirahat di sekolah. Siswi tersebut

dilanda cemburu karena dia merasa mereka berdua begitu sangat kompak dan

berlebihan. Ada juga kasus lain seperti siswa merasa iri dengan teman sekelasnya

dan menganggap gurunya pilih kasih sehingga menyebabkan dia malas

mengerjakan tugas pada mata pelajaran guru tersebut, siswi yang tiba-tiba

menangis pada jam pelajaran berlangsung, siswa yang bermain bola pada jam

istirahat dan tiba-tiba berkelahi sehingga masuk ke ruang BP dan lain sebagainya.

Keadaan seperti kasus di atas merupakan salah satu indikasi ketidaksiapan

remaja menyikapi kondisi lingkungan sekitarnya. Rasa kecewa, malu, marah, dan

perasaan-perasaan negatif lainnya yang bersumber dari ketidakmampuan remaja

mengenali dan mengelola emosi serta memotivasi diri. Remaja belum mampu

melakukan kontrol emosi secara tepat dan mengekspresikannya dengan cara yang

(18)

6

Dengan melihat kasus-kasus terkait pengelolaan emosi pada remaja, maka

dirasakan penting adanya upaya bimbingan dan konseling yang bersifat

pengembangan dan pencegahan, agar siswa memiliki kemampuan mengelola

emosi yang baik dan tidak terjerumus ke dalam perilaku yang maladaptif. Upaya

bantuan yang dapat diberikan untuk membantu siswa mengembangkan perilaku

efektif untuk mengelola emosinya yaitu dengan layanan bimbingan kelompok.

Layanan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Layanan

bimbingan kelompok memungkinkan beberapa siswa dapat melakukan dinamika

kelompok dalam memecahkan masalahnya. Dalam melaksanakan layanan

bimbingan kelompok tersebut, maka digunakan beberapa teknik, prosedur,

pendekatan yang beragam sesuai dengan kebutuhan. Layanan bimbingan

kelompok tersebut dilakukan dengan teknik simulasi yang dapat memberikan

stimulus kepada individu dalam upaya mengelola emosi.

Teknik simulasi merupakan suatu teknik untuk merefleksikan

situasi-situasi melalui kegiatan bermain dan diskusi sehingga menghasilkan umpan balik.

Penggunakan teknik simulasi yaitu sebagai media dalam upaya membimbing

individu yang memerlukan dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk

mencapai tujuan bersama. Dinamika yang tercipta di dalam kelompok tersebut

membuat siswa yang diberi tugas untuk memainkan peran dapat berusaha

mengekplorasi perilaku sesuai dengan perannya, sehingga siswa yang semula

memiliki kemampuan mengelola emosi rendah menjadi mampu mengelola emosi

(19)

7

kepada teman yang kurang sempurna dalam memainkan peran yang diperoleh.

Setelah melakukan teknik simulasi, diharapkan adanya perubahan perilaku pada

siswa yaitu menjadi mampu mengelola emosinya dengan baik.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis menganggap penting

untuk meneliti “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik

Simulasi Terhadap Kemampuan Mengelola Emosi Siswa Kelas XI SMA

Katolik Budi Murni-3 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Banyak permasalahan siswa yang berkaitan dengan emosi belum

tertangani secara efektif.

2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya memiliki pengelolaan emosi.

3. Guru belum sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah siswa yang

berkaitan dengan emosi.

4. Kurangnya kemampuan siswa dalam mengelola emosi sehingga

menyebabkan timbulnya permasalahan-permasalahan yang berkaitan

dengan emosi.

5. Belum diketahui apakah layanan bimbingan kelompok dengan teknik

(20)

8

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan, maka batasan

masalah dalam penelitian ini akan menjadi spesifik, tidak meluas dan terarah.

Peneliti hanya akan mengkaji mengenai “Pengaruh Layanan Bimbingan

Kelompok Dengan Teknik Simulasi Terhadap Kemampuan Mengelola Emosi

Siswa kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan T.A 2013/ 2014”.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah di atas adalah

“apakah layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi berpengaruh

terhadap kemampuan mengelola emosi siswa kelas XI SMA Katolik Budi

Murni-3 Medan Tahun Pelajaran 201Murni-3/ 2014”?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “pengaruh

layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi terhadap kemampuan

mengelola emosi siswa kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan T.A 2013/

2014”.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin decapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai beriku :

1. Manfaat Teoritis

(21)

9

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi terhadap

perkembangan ilmu dan pendidikan khususnya Bimbingan dan

Konseling untuk membantu siswa dalam pengelolaan emosinya.

b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang

menggunakan layanan bimbingan kelompok.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan

layanan bimbingan kelompok.

b. Bagi konselor, dapat digunakan sebagai layanan dasar bagi siswa

sebagai upaya preventif untuk mencegah perilaku-perilaku yang

maladaptif pada siswa.

c. Bagi siswa terutama subjek penelitian, diharapkan dapat memperoleh

pengalaman langsung mengenai pemahaman mengelola emosi secara

(22)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan peneliti, maka diperoleh

kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara layanan bimbingan

kelompok dengan teknik simulasi terhadap kemampuan mengelola emosi siswa

kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014. Ini dapat

dilihat dari hasil perhitungan menggunakan uji wilcoxon yaitu diperoleh peringkat

(h) terkecil yaitu 24, sehingga Jhitung = 24. Dengan α = 0.05 dan n = 10, maka

Jtabel = 8. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung > Jtabel = (24 > 8). Dengan

data pre-test rata-rata 56,8 dan data post-test rata-rata 74,4 artinya rata-rata skor

kemampuan mengelola emosi siswa setelah mendapat layanan bimbingan

kelompok dengan teknik simulasi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum

mendapat layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi (74,4 > 56,8),

atau terjadi peningkatan sebesar 23,65%.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan penelitian yang telah dilakukan dengan judul

“pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi terhadap

kemampuan mengelola emosi siswa kelas XI SMA Katolik Budi Murni-3 Medan

Tahun Ajaran 2013/ 2014” maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai

(23)

62 1. Bagi Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian mengingat bimbingan kelompok

dengan teknik permainan simulasi sangat berpengaruh dalam

meningkatkan kemampuan mengelola emosi siswa, maka sekolah

hendaknya dapat memberikan jam khusus untuk pelaksanaan bimbingan

kelompok agar layanan bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan

secara maksimal.

2. Bagi Guru Pembimbing

Guru pembimbing agar lebih mengefektifkan layanan bimbingan

dan konseling, dan lebih mendekatkan diri dengan siswa untuk membantu

mengatasi permasalahan yang dialami oleh siswa secara maksimal.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lanjutan hendaknya

memperhatikan waktu pemberian treatment, agar pelaksanaan layanan

(24)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Sugarsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baruadi, Siska. 2013. Pengaruh Teknik Permainan Simulasi Terhadap Keterampilan Sosial Mahasiswa Bidik Misi Di Asrama Rusunawa Puteri Universitas Negeri Gorontalo. Jurusan Bimbingan Dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Diakses pada tanggal 5 Februari 2014.

Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelligence (terjemahan). Jakata: Gramedia Pustaka Utama.

Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.

Hurlock, E. 1993. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Nasihah, Faridatun. 2013. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Roleplaying Terhadap Pengelolaan Emosi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pati Tahun 2013/ 2014. PPB FIP IKIP PGRI Semarang. Diakses pada tanggal 5 Februari 2014.

Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang : Ghalia Indonesia.

Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Penerbit UNM.

Rusmana, Nandang. 2009. Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah (metode, teknik dan Aplikasi). Bandung: Rizki Press.

Safaria, Triantoro. 2012. Manajemen Emosi. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

(25)

64

Gambar

Gambar 1 SMA Katolik Budi Murni-3 Medan ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kemampuan mengelola stres dalam menghadapi ujian

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai pemberian layanan bimbingan kelompok dengan tehnik psikodrama, namun dalam lingkup penelitian ini

Berdasarkan rata-rata mean sebelum dan sesudah eksperimen ternyata ditemukan adanya peningkatan yang signifikan pada kecerdasan emosi siswa melalui layanan bimbingan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik role-playing.Hal ini,diperoleh dari data pre-test rata- rata 73 dan rata-rata

Pada hasil analisis data instrumen penelitian, ditemukan bahwa nilai rata-rata pre-test pada kelas eksperimen sebesar 72,25 dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi didapatkan hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif pada regulasi emosi siswa kelas VIII-A

Berdasarkan hasil Pre-Test pada 10 responden di kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Pati sebelum dilakukan suatu treatment yakni layanan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing,