• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS ISO 9001: 2008 DI SMKN 3 KENDAL Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis ISO 9001:2008 di SMKN 3 Kendal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS ISO 9001: 2008 DI SMKN 3 KENDAL Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis ISO 9001:2008 di SMKN 3 Kendal."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS ISO 9001: 2008

DI SMKN 3 KENDAL

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Disusun Oleh: Sri Murtini Retnaningsih

Q.100.110.173

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

NASKAH PUBLIKASI

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS ISO 9001: 2008

DI SMKN 3 KENDAL

Disusun

Sri Murtini Retnaningsih

Q.100.110.173

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr. Bambang Sumardjoko Drs. Budi Sutrisno, M.Pd

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(3)

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS ISO 9001: 2008

DI SMKN 3 KENDAL

1

Sri Murtini, 2Bambang Sumardjoko, 3Budi Sutrisno

1Tenaga Pendidik Kab. Kendal 2

Staf Pengajar UMS Surakarta

3

Staf Pengajar UMS Surakarta

Abstract

The study objective was to describe the characteristics of school leadership-based ISO 9001:2008 in human resource management, infrastructure management and fund management at SMK 3 Kendal. This type of research is qualitative research. Key Person is a Principal research. Data collection by interview, observation and documentation. Data analysis techniques with data reduction, data presentation and conclusion. Results showed (1) The principal teachers recruited as HR in SMKN 3 Kendal by way of selection. Principals examine pedagogical and professional skills of teachers. Perform selection in 4 stages (stage administration, writing, interviewing, and micro teching). Principals establish minimal criteria for prospective teachers certified in accordance with the field. Provide direction and guidance of the teacher as a motivation for teachers to better manage the learning spirit. Supervise principals do to improve teacher performance. (2) The principal complementary infrastructure such as provision of learning programs LCD, air conditioning, overhead projector, computer and books supporting learning and libraries. Appointed deputy head of the school principal to become manager of infrastructure. Principals monitor the use and optimum utilization of infrastructure facilities so as to know his condition. (3) raising operational funds obtained through the BOS budget, and other activities. Principals appoint a teacher as treasurer and treasurer recommends that the funds do not carry cash, but in order to enter the school fund in the bank for security. Principals oversee the use of funds to the fullest by giving ACC on each disbursement and usage and, and treasurer asked to report internally once a week, and every month is open.

Keywords: Leadership, principal, based on ISO.

PENDAHULUAN

(4)

yang diperlukan untuk mencapai hasil harus tersedia secukupnya dengan kualitas yang memadai. Namun, kepala sekolah mengelola sebuah lembaga yang sangat istimewa yaitu sekolah sebagai lembaga formal pendidikan yang akan sangat mewarnai masa depan anggota utamanya peserta didik.

Upaya yang harus dilakukan dalam rangka memperbaiki mutu sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan Bafadal (dalam Syukri, 2011: 1). Fokus utama yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan institusi sekolah sebagai basis utama pendidikan, baik aspek manajemen, sumber daya manusia, maupun sarana dan prasarananya.

Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi 8 (delapan) standar, yaitu standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, kompetensi lulusan, pembiayaan, pengelolaan, dan penilaian. SNP dapat diperkaya, dikembangkan, diperluas, diperdalam melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan yang dianggap reputasi mutunya diakui secara internasional. Dalam upaya untuk memperoleh hasil pendidikan yang bermutu, sekolah sebagai penyelenggara pendidikan dituntut melakukan pengelolaan pendidikan yang bermutu pula. untuk dapat menjadi sekolah bermutu, salah satu standar yang bisa diterapkan untuk menjadi sekolah standar internasional adalah dengan memenuhi persyaratan ISO khususnya Sistem Manajemen Mutu ( SMM ) ISO 9001: 2008 (Apriyanto, 2010: 2).

ISO 9001 adalah standar internasional tentang sistem manajemen mutu (SMM). Standar tersebut diterbitkan pertama kali pada tahun 1987 dan direvisi pada tahun 1994, 2000 dan 2008 (Souza Poza dkk, 2009). ISO 9001 memiliki 8 prinsip utama yaitu (Lam, dalam Nurcahyo, 2011: 155): 1) Fokus pada pelanggan, 2) Kepemimpinan, 3) Keterlibatan Personel, 4) Pendekatan Proses, 5) Pendekatan Sistem untuk Pengelolaan, 6) Perbaikan Terus Menerus, 7) Pendekatan Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta, 8) Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok.

(5)

yang masih minim dan banyaknya tenaga non PNS. Dalam hal sarana prasarana, nampak pada kurang lengkapnya media pembelajaran, sehingga pihak sekolah masih harus bekerjasama dengan pihak luar sekolah pada saat pembelajaran. Dalam hal pengelolaan dana, bagian administrasi masih lemah dalam pembukuan sebagai laporan dan kurang tepatnya penggunaan dana yang tersedia, sehingga masih ada beberapa pos yang membutuhkan pendanaan namun dana sudah teralokasikan pada keperluan yang lain.

Kondisi SMKN 3 Kendal setelah mendapat sertifikat ISO 9001 tahun 2011 , usaha kepala sekolah dalam mempertahankan predikat sertifikat ini cukup tinggi. Terutama dalam mengemban posisi kepala sekolah baik kapasitasnya sebagai manajer, supervisor maupun administrator. Sejak diperolehnya sertifikat ISO 9001 ini, kinerja personil di SMKN 3 Kendal sudah mulai bertahan dan meningkat. Hal ini terlihat dari SDM yang sudah memiliki kompetensi cukup layak sebagai guru dan juga karyawan, pengelolaan baik pengadaan maupun penggunaan sarpras yang lebih maksimal, dan juga pada bidang pengelolaan dana, kepala sekolah sudah cukup mampu mengalokasikan sesuai perencanaan yang matang di awal, sekaligus penggunaan dan pelaporan yang cukup signifikan. Hal ini juga dapat terlihat dengan adanya kerja sama yang semakin erat antar personil sekolah, komunikasi yang lancar, kehadiran seluruh personil sekolah yang meningkat serta laporan perkembangan kemampuan belajar siswa dari para guru,sehingga tahun 2011 dan 2012 SMK N 3 Kendal telah meraih peringkat I rata-rata Ujian Nasional (UN) di kabupaten Kendal.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis ISO 9001: 2008 di SMKN 3 Kendal”.

METODE PENELITIAN

(6)

permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis, dan penuh makna. Menurut Harsono (2008: 155) penelitian kualitatif disebut juga dengan penelitian naturalistik. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi. Pendekatan etnografi dalam penelitian kualitatif terbanyak berasal dari bidang antropologi dan penekannya pada studi keseluruhan budaya (Moleong, 2006: 25). Studi etnografi mendiskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem. Etnografi bertugas membuat pelukisan mendalam (thick descriptions) yang menggambarkan kejamakan ”struktur-struktur konseptual yang kompleks”, termasuk asumsi-asumsi yang tidak terucap dan yang dianggap sebagai kewajaran (taken for grandeted) mengenai kehidupan. penelitian etnografi melibatkan aktifitas belajar mengenai dunia orang yang telah belajar melihat, mendengar, berbicara, berpikir, dan bertindak dengan cara yang berbeda.Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri ( Sugiyono, 2008: 59 ). Hubungan dan komunikasi yang baik antara peneliti dan subyek sebelum, selama dan sesudah memasuki lapangan merupakan kunci utama keberhasilan pengumpulan data dalam penelitian (Ekosusilo, 2003:41). Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person). Dalam hal ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru SMKN 3 Kendal.

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah : Wawancara mendalam, Observasi, Dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dalam situs yang dikembangkan oleh Miles Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Ada empat pokok permasalahan yang diperhatikan para peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif untuk menguji dan sekaligus menjadi kriteria mengenai keabsahan temuan penelitian, yaitu kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabailitas (Sugiyono, 2008: 366).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kepemimpinan kepala sekolah berbasis ISO 9001: 2008 dalam pengelolaan

(7)

Perekrutan guru di SMKN 3 Kendal melalui berbagai tahapan yang cukup ketat, sehingga diharapkan mampu memperolah tenaga pendidik yang profesional. Proses perekruten tenaga pendidik di SMKN 3 ini dilakukaan dalam 4 tahap, yaitu tahap seleksi administrasi, tahap tes tertulis, tahap tes wawancara, dan tahap tes

micro teaching.”

Keempat tahapan ini merupakan tahapan yang harus dilalui oleh calon pendidik sebagai tahapan seleksi kelengkapan administrasi dan tahap uji kompetensi calon guru profesional. Penentuan calon guru dilakukan dengan pemberian rangking dari hasil seleksi dari tim perekrut. Masing-masing tahapan tersebut mendapat skor 25. Sehingga dari keempat tahap ini calon guru akan memperolah nilai maksimal skor 100. Selain ditentukan oleh rangking, penentuan calon guru adalah adanya standart minimal nilai seleksi yang harus diperoleh peserta adalah sebesar 75. Jika berada di bawah standart maka otomatis calon guru sudah dianggap gugur karena dipandang kurang layak sebagai guru di SMKN 3 Kendal.

(8)

Untuk meningkatkan kinerja guru di SMKN 3 Kendal ini, kepala sekolah melakukan supervisi. Supervisi ini dilakukan dalam bentuk supervisi administrasi guru dan supervisi pembelajaran guru di kelas. Supervisi administrasi saya lakukan secara rutin setiap minggu, yaitu pada hari Sabtu. Sedangkan supervisi pembelajaran guru saya lakukan secara acak dan sifatnya tidak terjadwal, hal ini dimaksudkan agar guru selalu bersiap siaga dalam mengelola pembelajaran di kelas. Pertama, supervisi administrasi, supervisi ini dilakukan setiap minggu sekali yaitu pada hari sabtu, tujuannya adalah untuk megecek perangkat pebelajaran dan kelengkapan administrasi guru dalam pembelajaran. Kedua, berupa supervisi guru pada pembelajaran di kelas. Hal ini dimaksudkan agar kepala sekolah mengetahui seberapa besar kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas.

Kepemimpinan kepala sekolah berbasis ISO 9001: 2008 dalam pengelolaan

sarana prasarana di SMKN 3 Kendal.

Pada dasarnya di SMKN 3 Kendal ini, pengelolaan sarana dan prasarana sudah diatur dan ditata secara baik. Kepala sekolah mengharapkan perlengkapan ini mampu mendukung pelaksanaan pembelajaran siswa secara maksimal. Kepala sekolah mengedepankan kualitas sarana prasarana yang ada secara maksimal, sehingga pada program ini ada kelebihan kualitas sarpras dibandingkan dengan SMK lain. Kepala sekolah menjadikan sarana dan prasarana sebagai sesuatu yang sangat penting bagi pengembangan pembelajaran. kepala sekolah berasumsi bahwa pembelajaran tanpa kelengkapan sarpras yang memadai maka akan terhambat. Oleh karenanya beliau selalu mengedepankan sarpras di SMKN 3 Kendal ini.

(9)

sebagai kebijakan kepala sekolah karena beliau sadar bahwa tugas kepala sekolah cukup banyak.

Kepala sekolah mengamati dan mempelajari kebutuhan–kebutuhan yang diperlukan oleh siswa dan guru SMKN 3. Kepala sekolah memerlukan masukan-masukan dari berbagai pihak antara lain ketua jurusan dan guru – guru program keahlian dalam rapat – rapat koordinasi dan pengamatan secara langsung oleh kepala sekolah; Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjaga situasi pembelajaran agar tetap kondusif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan visi dan misi SMKN 3 Kendal.

Kepala sekolah berusaha melakukan pengawasan, pemantauan terhadap pemanfaatan dan pemeliharaan sarana prasarana di SMKN 3 sebagai bentuk tanggung jawab. Sebagai pimpinan di SMKN 3 ini, kepala sekolah tidak harus berfikir sendiri atas tugasnya, melainkan kepala sekolah dalam menentukan kebijakannya, selalu berkoordinasi dengan guru-guru yang lain, dengan pemberian job description. Layaknya sekolah lainnya, di SMKN 3 Kendal ini pun masih ada beberapa hambatan yang menjadi kendala. Di antaranya yang cukup berpengaruh adalah minimnya dana yang dimiliki, dan ataupun suntikan dana dari pemerintah yang masih kurang sesuai yang dibutuhkan untuk membeli perlengkapan sarpras.

Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis ISO 9001: 2008 dalam pengelolaan

dana di SMKN 3 Kendal

Kepala sekolah memiliki peranan pokok dalam pengendalian dan pengeloalaan dana di Sekolah. Artinya, kepala sekolah tidak menangani secara langsung melainkan memberikan job description kepada para guru yang dipandang memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya.

(10)

Adapun sumber dana yang berasal dari kegiatan SMKN 3, ada yang bersifat internal dan juga eksternal. Kegiatan internal seperti pelaksanaan bazar di SMKN 3 Kendal yang biasa dilaksanakan di akhir tahun ajaran sebagai rangkaian perpisahan. Dana yang bersumber dari orang tua merupakan dana sumbangan yang sifatnya relative sesuai kemampuan orang tua siswa.

Kepala sekolah meminta bantuan kepada salah satu guru yang dipandang cakap dan mampu dalam mengelola keuangan guna pengurusan dana operasioanal di SMKN 3 Kendal. Maka kepala sekolah menugaskan salah satu guru yang memang memiliki keahliannya..Agar keberadaan dana operasional di SMKN 3 Kendal dilihat aman terkendali, kepala sekolah menyarankan kepada bendahara dana BOS agar menitipkan di Bank terdekat. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, dalam arti untuk menjaga keamanan dana dan memudahkan dalam sirkulasi. Kepala sekolah menganjurkan kepada bendahara agar tidak terlalu banyak membawa dana cash. Bendahara diharapkan memasukkan dana sekolah di bank terdekat yaitu BRI dan Bank Jateng. Hal ini agar uang aman dari pencurian dan kehilangan. Kepala SMKN 3 Kendal mengijinkan bendahara hanya membawa uang cash maksimal 1 juta. Jika ada kebutuhan lebih dari 1 juta maka harus mengambil di Bank dan harus dihabiskan pada hari itu juga.

Kepala sekolah juga hanya memperbolehkan bendahara mencairkan dana di bank sesuai dengan jumlah kebutuhan sekolah. Artinya, saya tidak begitu saja mengeluarkan dana, namun saya juga memperhitungkan jumlahnya sesuai dengan alokasi anggaran yang ada.

(11)

formal pada setiap awal bulan per tanggal 1. Laporan ini dimaksudkan agar setiap penggunaan dana oleh bendahara selalu diketahui oleh kepala sekolah sebagai bentuk pengawasannya.

Kepala sekolah melalui bendahara memberikan pelaporan penggunaan dana sekolah secara terbuka untuk mengurangi kecurigaan dari pihak lain, dan memberikan transparansi kepada sesama jajaran guru. Laporan keuangan kepada kepala sekolah ini dilakukan setiap awal bulan pada saat pelaksanaan rapat bulanan antar sesama guru dan karyawan di SMKN 3 kendal. Dengan adanya laporan keuangan secara terbuka ini diharapkan agar ada masukan dari para guru mengenai pengelolaan dana yang baik dan benar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari penelitian ini adalah:

Kepala sekolah merekrut guru cara seleksi. Kepala sekolah melakukan seleksi dalam 4 tahap. Tahap administrasi, tahap tertulis, tahap wawancara, dan tahap micro teching. Kepala sekolah memberikan bimbingan dan arahan sebagai motivasi agar guru lebih semangat dalam mengelola pembelajaran di kelas. Kepala sekolah mengadakan pembinaan guru berupa workshop di awal tahun ajaran biasanya di adakan pada bulan juli sebelum tahun ajaran dimulai, mengenai pembelakan guru dalam pengelolaan perangkat pembelajaran yang sempurna, efektif dan efisien. Kepala sekolah melakukan supervisi untuk mengetahui dan meningkatkan kinerja guru di SMKN 3 Kendal. Supervisi ini dilakukan dalam bentuk supervisi administrasi dan supervisi pembelajaran guru di kelas.

(12)

dimanfaatkan seoptimal mungkin atau tidak. Kepala sekolah juga memantau sarana prasarana yang ada, dalam kondisi baik atau rusak. Saya mengelola sarana dan prasarana berdasarkan masukan dari ketua program keahlian secara khusus. Karena saya juga sangat membutuhkan dan menghargai masukan dari guru – guru program keahlian sebagai bahan pertimbangan terhadap berbagai kebijakan saya nantinya. Penggalangan Dana operasional di SMKN 3 kendal diperoleh melalui anggaran BOS dari pemerintah dan dari orang tua siswa dan dari berbagai kegiatan-kegiatan. Kepala sekolah menunjuk salah satu guru di smkn 3 menjadi bendahara, sebagai tugas tambahan. Kepala sekolah menganjurkan kepada bendahara agar tidak terlalu banyak membawa dana cash dengan memasukkan dana sekolah di bank BRI dan Bank Jateng agar uang aman dari pencurian dan kehilangan. Kepala sekolah mengawasi penggunaan dana operasional di SMKN 3, dengan pemberian ACC atas setiap pencairan dan penggunaan dana. Kepala sekolah meminta laporan kepada bendahara setiap seminggu sekali secara internal, dan setiap awal bulan secara terbuka.

Saran yang bisa diajukan dalam penelitian adalah bagi kepala sekolah: Agar kepala sekolah mampu memiliki kompetensi yang mumpuni sebagai Top

Leader sehingga mampu mengelola SDM di SMKN 3 Kendal secara efektif dan

efisien. Agar kepala sekolah memiliki kompetensi professional sebagai manager sehingga mampu mengelola sarpras yang ada di SMKN 3 Kendal secara efektif dan efisien. Agar kepala sekolah memiliki kompetensi professional sebagai

advisor sehingga mampu mengelola pendanaan yang ada di SMKN 3 Kendal

secara efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Adi. 2010. ISO 9001: 2008 – Sistem Manajemen Mutu (COQ-01). http://qims-consulting.com/?p=70. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

Anonim. 2009. Penyimpanan Dokumen.

(13)

Anonim. 2011. Implementasi Sistem Manajemen Mutu Dan Layanan Akademik

Guru terhadap Prestasi Siswa Di SMA Kategori RSBI Kota Bandung Propinsi Jawa Barat.

http://abstrak.digilib.upi.edu/Direktori/TESIS/ADMINISTRASI_PENDIDI KAN/0808215__B_A_K_H_R_U_D_I_N/T_ADP__0808215_Chapter1.pdf. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

Apriyanto. 2010. Efektifitas Implementasi SMM ISO 9001: 2008 Pada

Pendidikan Kejuruan. Www.apriyatno.blogspot.com. Diakses pada tanggal

12 Januari 2012.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Manajemen Pendidikan.. Jakarta: Rineka Cipta.

Farina. 2011. Penerapan ISO 9001-2008 Bagi Sekolah.

http://www.smkn1badegan.sch.id/index.php?option=com_content&view=art icle&id=55:iso&catid=34:sekolah&Itemid=37. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012

Harsono. 2008. Model-model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Buku

Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi.

Jakarta: Universitas Indonesia.

Moleong, 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, dan

Implementasi. Bandung: Rosda Karya

Nurcahyo. 2011. Studi Penerapan ISO 9001 Pada Layanan Administrasi Di

Perguruan TinggI XYZ Study On Implementation of ISO 9001 in Higher Education XYZ on Administration Services.

http://www.bsn.go.id/files/348256357/jurnal%20Vol%2013%20No3%2020 11/JS-2011-3%20ISI%201.pdf. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

Panyinggih. 2008. Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UMS.

http://etd.eprints.ums.ac.id/7842/1/D600050060.pdf. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

(14)

Sallis. 2006. Total Quality Management in Education (Manajemen Mutu

Pendidikan). Jogjakarta: IRCiSoD

Samino. 2009. Pengantar Manajemen Pendidikan, Membangun Nilai-Nilai

Keilmuan dan Keislaman Berbasis Nasional. Kartasura: fairuz Media.

Setyawan. 2008. Sertifikasi ISO 9001:2008 : Seberapa Sulit?

http://www.infometrik.com/2009/09/sertifikasi-iso-90012008-seberapa-sulit/. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

Setyawan. 2009. Prinsip Dasar ISO 9001:2008. http://www.infometrik.com/wp-content/uploads/2009/06/PRINSIP-DASAR-ISO-9001.pdf. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012

Spradley. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sugiyono, 2008. Bandung : Penerbit Alvabeta. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Supratitno. 2009. Apa itu Dokumen. http://arsiparis.blogspot.com/2008/06/apa-itu-dokumen.html. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

Suryana. 2007. Penelitian Teori Hubungan Nasional: dari Tradisional ke

Kontemporer. Jakarta: Graha Lindu.

Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Asdi Mahastya.

Sutomo. 2005. Manajemen Sekolah. Semarang: UNNES PRESS.

Syukri. 2011. Tinjauan Manajemen Mutu Sekolah Di Kota Depok Berdasarkan

ISO 9001/IWA-2.

http://www.bsn.go.id/files/348256349/Litbang%202010/prosiding%202010 %20JAKARTA/tinjauan%20manajemen%20mutu%20sekolah.pdf. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

Wikipeda. 2010. Sekolah. http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.

Yudithea. 2010. Cara Penyimpanan Dokumen yang Efisien.

Referensi

Dokumen terkait

Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahan/pengurus koperasi yang namanya tidak tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang pihak lain

Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di SMK N 1 Sukasada, Buleleng bertujuan untuk: (1) meningkatkan keterampilan guru-guru dalam menggunakan

Pengelolaan pasien TB Resistan Obat yang baik menggunakan strategi pengobatan yang tepat dengan OAT lini kedua. Untuk mengobati pasien TB Resistan Obat, diperlukan paduan

Ber dasar kan hasil penelit ian yang dilakukan dapat diket ahui bahw a: Pelaksaan kekuasaan kehakim an dalam penanganan kasus Kom ando Jihad t idak ber j alan independen dan t

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “HUBUNGAN

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Panitia Pengadaan Barang / Jasa menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka sesuai dengan Surat

[r]

Hal ini berlawanan dengan hasil penelitian Bassal dan El-Hamahmi (2011) yang menyatakan bahwa perlakuan pencelupan air panas ( hot water dipping ) pada suhu 41±1 °C selama 20