• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PENGAJARAN BERBALIK(RECIPROCAL TEACHING) TERHADAP HASIL BELAJARSISWA PADA MATA DIKLAT KONVERSI ENERGIKOMPETENSI TURBIN SISWA KELAS X SMKAL-WASLIYAH 4 MEDAN T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PENGAJARAN BERBALIK(RECIPROCAL TEACHING) TERHADAP HASIL BELAJARSISWA PADA MATA DIKLAT KONVERSI ENERGIKOMPETENSI TURBIN SISWA KELAS X SMKAL-WASLIYAH 4 MEDAN T.A 2011/2012."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

AL-WASLIYAH 4 MEDAN T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

SUGIANTO

071255110056

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

4 Medan T.A 2011/2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan pendekatan pengajaran berbalik (reciprocal teaching) pada mata diklat konversi energi kompetensi turbin siswa kelas X SMK Al Wasliyah 4 medan T.A 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X semester genap yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas X1sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 25 soal.

(3)

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pendekatan Pengajaran Berbalik

(Reciprocal Teaching) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Konversi

Energi Kompetensi Turbin Siswa Kelas X SMK Al-Waliyah 4 Medan T.A 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universiatas Negari Medan.

(4)

memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis yang tidak mungkin disebutkan namanya satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya kasanah pendidikan.

Medan, Februari 2012

Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis ... 9

2.1.1. Pengertian Belajar ... 9

2.1.2. Hasil Belajar ... 11

(6)

2.2. Model Pembelajaran Siswa Aktif... 26

2.2.1. Pendekatan Pengajaran Terbalik ... 31

2.2.2. Pelaksanaan Pengajaran Terbalik ... 32

2.2.3. Model Pembelajaran Konvensional ... 35

2.3. Kerangka Konseptual ... 37

2.4. Pengajuan Hipotesis ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

3.2.1. Populasi ... 40

3.2.2. Sampel ... 40

3.3.Variabel Penelitian ... 40

3.3.1. Variabel Bebas ... 40

3.3.2. Variabel Terikat ... 41

3.4. Desain Penelitian ... 41

3.5. Instrumen Penelitian... 42

3.5.1. Validitas Tes... 43

3.5.2. Reliabilitas ... 43

3.5.3. Taraf Kesukaran ... 44

(7)

3.6. Prosedur Penelitian... 46

3.7. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 50

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian ... 50

4.1.1.1. Validitas Instrumen ... 50

4.1.1.2. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 50

4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 51

4.1.2.1. Uji Normalitas ... 51

4.1.2.2. Uji Homogenitas ... 52

4.1.2.3. Pengujian hipotesi ... 53

4.2. Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 57

5.2. Saran ... 58

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Turbin uap 18

Gambar 2.2. Turbin gas 19

Gambar 2.3. Turbin air 21

Gambar 2.4. Turbin angin 23

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rancangan penelitian ... 31

Tabel 3.2. Tes Hasil Belajar ... 42

Tabel 4.1. Rata-rata nilai pretes ... 51

Tabel 4.2. Rata-rata nilai postes ... 51

Tabel 4.3. Ringkasan perhitungan uji normalitas ... 52

Tabel 4.4. Ringkasan perhitungan uji homogenitas ... 52

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan pembelajaran Lampiran 2. Instrumen dan Kunci Jawaban Lampiran 3. Tabulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol Lampiran 4. Tabulasi Nilai Postes Kelas Kontrol Lampiran 5. Tabulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen Lampiran 6. Tabulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen Lampiran 7. Nilai Pretes dan Postes Pada Kelas Kontrol Lampiran 8. Nilai Pretes dan Postes Pada Kelas Eksperimen Lampiran 9. Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi Pretes Lampiran 10. Uji Normalitas Data

Lampiran 11. Uji Homogenitas Lampiran 12. Pengujian Hipotesis Lampiran 13. Uji Instrumen Lampiran 14. Tabel Reliabilitas Lampiran 15. Tabel Liliefors Lampiran 16. Tabel Normalitas Lampiran 17. Tabel Uji t Lampiran 18. Tabel Uji F Lampiran 19. Uji Validitas Isi

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha peningkatan mutu pendidikan di indonesia terus dilakukan, karena pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, sikap, kepribadian dan keterampilan manusia akan dibentuk untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Telah banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai pendidikan yang lebih baik, seperti penataran bagi guru, perbaikan kurikulum, menaikkan gaji guru, dan bantuan alat sekolah. Namun usaha tersebut nampaknya belum memberikan hasil yang diharapkan. Dapat kita lihat bahwa pada kenyataanya kelulusan siswa banyak dibantu oleh guru, seperti yang kita tahu pada saat ujian akhir nasional.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, maka perlu diperhatikan unsur yang paling penting yaitu proses belajar mengajar. Jika proses belajar mengajar terlaksana dengan baik artinya semua unsur yang terkait didalamnya saling mendukung maka tujuan pendidikan yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu unsur yang perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar adalah guru, tetapi bukan berarti kegiatan belajar mengajar itu hanya terfokus pada guru.

(12)

Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered), beralih berpusat pada murid (student centered). Metode yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori, dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan, (Komarudin dalam Trianto 2009:8).

Mengacu pada konsep tersebut, maka dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. Menurut Khabibah (dalam Trianto 2009: 5) bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta didik untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

(13)

anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berfikirnya (Trianto 2009: 5).

Menurut Bruner (dalam Trianto 2009: 7), bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu konsekuensi logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi peserta didik.

Di pihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik yang disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung

teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Dalam hal ini ,siswa tidak

diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir dan memotivasi diri sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran agar siswa mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan diaplikasikan pada situasi baru.

(14)

juga diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa merasakan bahwa belajar merupakan sesuatu yang membosankan dan menjenuhkan. Penggunaan model pembelajaran yang tidak bervariasi yang dilakukan guru selama kegiatan belajar membuat siswa tidak bertahan lama dalam belajar. Guru sebagai ujung tombak pelaksana proses pembelajaran disekolah harus mampu menerapkan model pembelajaran yang inovatif sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa dan meminimalisir menurunnya perhatian siswa akibat kejenuhan karena panjangnya ceramah.

Menjawab tantangan tersebut, usaha yang dilakukan dalam mencari metode dan pendekatan yang baik untuk menyalurkan pengetahuan dan pengalaman dengan harapan dapat diserap oleh peserta didik, maka dilakukanlah proses penyajian dalam bentuk pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teaching). Pengajaran terbalik (reciprocal teaching) merupakan pendekatan kontruktivis ( pengetahuan diperoleh dari luar sekolah ) yang berdasar pada prinsip prinsip perbuatan/pengajuan pertanyaan, dimana keterampilan – keterampilan

metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang pemahaman membacanya rendah, (Nur dan Wikandari dalam Trianto 2009: 172).

(15)

wawasan dan pemikiran agar saling melengkapi satu sama lain. Kelebihan dari strategi Reciprocal teaching adalah:

1. Melatih keterampilan penting melalui berbagi pribadi, kesadaran individu dan sosial, pembelajaran kelompok terfokus, dan berbagi wawasan

2. Lebih menekankan pada kepercayaan pada seorang rekan

3. Menjadikan siswa penuh perhatian, pendengar aktif, dan memberikan umpan balik positif

4. Strategi ini mengembangkan keterampilan siswa untuk berkolaborasi dan menguraikan informasi dalam kehidupan sehari-hari

Jurnal-jurnal penelitian seperti Miriam Alfassi (2008) menyatakan terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang signifikan melalui pendekatan reciprocal

teaching di mana nilai rata-rata pre-testnya 42,11 menjadi 64,12 nilai rata-rata

post-testnya pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata pre-testnya 39,79 menjadi 41,15 nilai rata-rata post-testnya. Carl A Young (2006) menyatakan reciprocal teaching menyediakan guru pengajar agar menggunakan peralatan semampunya, supaya siswa saling melengkapi, secara individu dan sosial, dalam mengeksplorasi dan mengkritik suatu bacaan teks. Mia Agustina (2009) pada penelitian tindakan kelas menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan II dengan media komputer melalui pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teaching).

(16)

perubahan energi pada sebuah mesin. Dalam pengembangan kompetensi yang natinya harus dimiliki peserta didik, konversi energi memiliki peranan yang penting, dimana nantinya pemahaman peserta didik pada mata diklat ini akan memudahkan untuk mengetahui prinsip kerja dan kapasitas suatu mesin pengkonversi energi yang sesuai dengan jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

Didasari pada beberapa fakta empiris bahwa pendekatan pembelajaran berbalik (Reciprocal Teaching) dapat dimanfaatkan sebagai proses kegiatan pembelajaran yang dapat menyajikan materi pembelajaran serta membentuk hubungan komunikasi dua arah secara interaktif, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pendekatan Pengajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Diklat Konversi Energi Kompetensi Turbin Siswa Kelas X SMK Al-Wasliyah

4 Medan T.A 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada disekolah tersebut diantaranya:

1. Siswa yang memenuhi standar KKM pada mata diklat konversi energi masih sedikit dimana pada tahun-tahun sebelumnya hanya mencapai persentase 50% - 60%.

2. Penggunaan metode oleh guru yang kurang bervariasi sehingga siswa merasa jenuh dalam belajar.

(17)

1.3. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah yang akan dibahas maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Mata diklat konversi energi kompetensi turbin pada siswa kelas X TKR (Teknik Kenderaan ringan) SMK Al-Wasliyah 4 Medan.

2. Pendekatan yang digunakan adalah melalui pengajaran berbalik (Reciprocal Teaching) dan pembelajaran konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran konvesional pada mata diklat konversi energi kompetensi turbin?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran berbalik (reciprocal teaching) pada mata diklat konversi energi kompetensi turbin?

(18)

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan pengajaran berbalik (Reciprocal Teaching).

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan pengajaran konvensional

3. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan pengajaran berbalik (Reciprocal Teaching) dengan siswa yang diajar menggunakan pendekatan pengajaran konvensional.

4. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata diklat konversi energi kompetensi turbin.

1.6. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan pendekatan pengajaran berbalik (reciprocal teaching).

2. Sebagai bahan informasi alternatif hasil pemilihan strategi atau pendekatan pengajaran berbalik (reciprocal teaching).

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan mengunakan metode pembelajaran konvensional pada mata diklat konversi energi memiliki nilai rata-rata pretes 38,33 dan nilai rata-rata postes 71,67.

2. Hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan pengajaran berbalik (reciprocal teaching) pada mata diklat konversi energi memiliki nilai rata-rata pretes 37,78 dan nilai rata-rata-rata-rata postes adalah 77,64.

(20)

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Peneliti belum dapat memanfaatkan waktu secara efisien dalam menetapkan pendekatan pengajaran berbalik (reciprocal teaching), oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan model pendekatan ini, sebaiknya mempersiapkan terlebih dahulu model pembelajaran ini dengan sebaik-baiknya, sehingga waktu yang digunakan dapat semaksimal mungkin.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan pendekatan pengajaran berbalik (reciprocal teaching) ini, diharapkan siswa memiliki pengetahuan terlebih dahulu terhadap materi pembelajarannya, karena pada proses klarifikasi siswa diharapkan mampu menggantikan kata-kata atau kalimat yang rancu menjadi benar.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Mia. 2009. Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching Dengan Media

Komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas VIII SMPN I Padang Sidempuan T.P 2009/2010,

FMIPA UNIMED, Medan

Alfassi, Miriam. 2008. The Efficacy Of Reciprocal Teaching In Fostering The

Reading Literacy Of Students With Intellectual Disabilities

Angkowo, A, dan Kosasih, A. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran, Grasindo, Jakarta

Arikunto, S. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Budiningsih, C.A. 2005. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta

Daryanto. 2011. Teknik Konversi Energi, SatuNusa. Bandung

Efendi, Muhammad. 2008. http//digilib.unej.ac.id/print=gdlhub//Pembelajaran

Reciprocal/PHPSDDHGID=//. (accesed 24 desember 2011)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, 2007. Buku Pedoman dan Standar Operasional (SOP), Kepebimbingan

Skripsi Progran studi Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan

Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat,

Jakarta

Rahardjo, Mudjia. 2011.

http://www.mudjiarahardjo.com/artikel/315-peringkat-pendidikan-indonesia-menurun.html, (accesed 6 Desember 2011)

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, 2005. Metoda Statistika, Tarsito, Bandung

S, Agus. 2011. Pembelajaran dengan Pendekatan pengajaran Terbalik Pada

Mata Pelajaran Matematika SMA, MAN2BARABAI.blogspot.com

(22)

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta

Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Young, Carl A. 2006. Reciprocal Teaching for Reading Comprehension in Higher

Education: A Strategy for Fostering the Deeper Understanding of Texts,17:

Gambar

Gambar 2.1. Turbin uap
Tabel 3.1. Rancangan penelitian ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

The results of mechanical testing tensile strength, fiber bionanocomposite rattan skin was higher among the other natural composites (kenaf fiber, acacia,

guru dalam menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran, akan berdampak siswa kurang tertarik mengikuti

PENGADILAN AGAMA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHAP II KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHAP II KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHAP II KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHAP

Dari Gambar 6 dan Gambar 7 didapat kesimpulan bahwa pada pengujian dengan menggerakan motor ke arah axis x positif dan y positif, sistem mengurangi waktu osilasi

menawarkan kepada lembaga pendidikan informal untuk dapat memiliki sistem.. informasi terkait lembaganya

In this volume there is a degree of convergence on the definition of trust which can be summarized as follows: trust (or, symmetrically, distrust) is a particular

12 JP Buku Materi Mata uang Kantin dan Sekolah Pasar Media cetak dan elektro nika tentang informasi kurs mata uang asing.. Kompetensi Dasar Materi

Dahlan (2005) melakukan penelitian model pendugaan kandungan karbon pada tegakan Acacia mangium dengan menggunakan citra optik yaitu Landsat ETM+ dan SPOT-5,