• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG GIANYAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG GIANYAR."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

KANTOR CABANG GIANYAR

Oleh :

GUSTI AYU LOLIKA RAHAYU NIM : 1306023009

Tugas Akhir Studi ini di tulis untuk memenuhi sebagai persyaratan Menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar

(2)

ii

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan di setujui oleh pembimbing, serta diuji pada tanggal : 2 juni 2016

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Drs. I Made Dana, MM ...

2. Sekretaris : I Nyoman Sudharma, SE, MM ...

Mengetahui,

Ketua Program Pembimbing

Drs. Komang Ardana, MM Drs. I Made Dana, MM

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang widhi wasa/ tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar’’.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. I NNyyoommaan Mahaendra Yasa, SE.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof Dr. NNii NNyyoomman Kerti Yasa, SE.,M.S., selaku Pembantu Dekan I a Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Udayana.

3. Bapak Drs. Komang Ardana, MM., selaku ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Drs. I Made Dana, MM., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Studi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan selesainya Tugas Akhir Studi ini.

(4)

iv

6. Bapak dan Ibu dosen yang mengngajar dan membimbing penulis selama mengikuti perkulihan pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Ibu I Gusti Ayu Citrawati, SE., selaku pimpinan cabang PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Gianyar yang telah memberian penulis untuk melasanakan Praktek Kerja Lapangan.

8. Bapak I. B. Ketut Putra Parwata, SE., selaku kasi Kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Gianyar, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melasanakan Praktek Kerja Lapangan. 9. Seluruh karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali cabang Gianyar yang

banyak memberikan bimbingan selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali cabang Gianyar.

10.Seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukumgan moral, memberikan nasehat selama perkuliahan dan dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan sesuai harapan.

(5)

v

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir Studi ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang di sebabkan keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Demikian Tugas Akhir Studi ini di harapkan dapat memberikan maanfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2016

(6)

vi

Judul : Prosedur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar.

Nama : Gusti Ayu Lolika Rahayu NIM : 1306023009

ABSTRAK

PT. Bank Pembangunan Daerah Bali adalah salah satu Bank yang di miliki oleh pemerintah daerah Bali yang memiliki tugas menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Salah satu kredit yang di salurkan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Penelitian ini di bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Jenis data yang di gunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang di gunakan adalah data sekunder, semua data tersebut di kumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskritif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali terdiri dari mengajukan surat permohonan kredit, wawancara, memenuhi persyaratan yang belum lengkap, mencari riwayat debitur pada BI cheking, on the spot, komisi pemutusan kredit, penandatanganan daftar riwayat kredit oleh analis kredit, kasi kredit dan wakil kepala cabang, pengecekan atas aspek yuridis atau legal atas dokumen angunan,pencairan data kredit melalui adminitrasi kredit dan mengingatkan kembali pada debitur tentang jatuh tempo pembayaran.

(7)

vii DAFTAR ISI

Isi Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah ... 1

1.2 Tujuan penelitian ... 3

1.3 Kegunaan penelitian ... 3

1.4 Sistematika penulisan ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori ... 6

2.1.1. Pengertian Bank ... 6

2.1.2. Pengertian kredit ... 6

2.1.3. Fungsi kredit ... 8

2.1.4. Tujuan kredit ... 9

2.1.5. Unsur pemberian kredit ... 10

2.1.6. Jenis – jenis kredit ... 11

(8)

viii

2.1.8. Dfinisi kredit pemilikan rumah (KPR) ... 16

2.1.9. Komponen utama kredit pemilikan rumah (KPR) ... 17

2.1.10. Keuntungan kredit pemilikan rumah (KPR) ... 17

2.1.11. Prosedur pemberian kredit ... 18

2.1.12. Pengertian prosedur ... 21

2.1.13. Karakteristik prosedur ... 22

2.1.14. Manfaat prosedur ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian ... 23

3.2 Objek penelitian ... 23

3.3 Jenis dan sumber data ... 23

3.3.1 Jenis data ... 23

3.3.2 Sumber data ... 24

3.4 Teknik pengumpulan data ... 24

3.5 Teknik analisis data ... 25

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran umum daerah / deskripsi hasil penelitian ... 26

4.1.1. Sejarah berdirinya PT. Bank Pembangunan Daerah Bali.. 26

4.1.2. Visi dan Misi PT. Bank Pembangunan Daerah Bali ... 27

4.1.3. Struktur organisasi dan uraian jabatan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar ... 28

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 34

(9)

ix BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 39 5.2 Saran ... 40

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambaran Halaman

4.1. Struktur organisasi dan uraian jabatan PT. Bank Pembangunan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

Lampiran 1 Formulir Permohonan Kredit Konsumtif ... 41

Lampiran 2 Surat Kuasa Pemotongan Gaji ... 43

Lampiran 3 Surat Pernyataan Pemutusan Kredit ... 47

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang masalah

Perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang pelaksanaan perekonomian dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, serta stabilitas nasional. Perbankan merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam bidang jasa, yang kegiatan utamanya adalah memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.

Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank, menyangkut kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank sendiri merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

(13)

2

PT. Bank Pembangunan Daerah Bali kantor Cabang Gianyar dengan ini mengembangkan produk kreditnya menjadi beberapa macam, salah satu produk kreditnya yaitu Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) ini merupakan salah satu fasilitas kredit yang di berikan kepada calon nasabah atau nasabah yang akan membeli dan memperbaiki rumah.

Dalam melakukan prosedur pemberian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar diharapkan memiliki suatu proses pemberian kredit yang jelas kepada calon nasabah dan memiliki ketentuan tata cara pemberian kredit, peryaratan, serta prosedur peminjaman kredit yang sesuai dengan kebijakan perbankan yang berlaku. Beberapa calon nasabah masih kurang memperhatikan proses dan prosedur pemberian kredit yang telah di terapkan oleh bank, hal tersebut akan dapat menyulitkan nasabah dalam mengikuti tahap – tahap prosedur pemberian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

(14)

3

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian tentang “ Prosedur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada PT. Bank

Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar’’.

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar.

1.3Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang bisa di ambil dari penelitian ini : 1. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat diharapkan memberikan sumbangan pemikiran atau pedoman dalam pemberian prosedur kredit pemilikan rumah (KPR) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar.

2. Kegunaan Tioritis

(15)

4 1.4Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian pada tugas akhir ini dapat memberikan gambaran garis besar isi dan susuna penelitian. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah , Tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.

Bab II : Kajian Pustaka

Bab ini memuat tentang landasan teori yang di gunakan sebagai pendekatan untuk mencapai tujuan penelitian yang dianggap relevan dengan topik yang di angkat dalam penelitian ini.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan metode penelitian tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

(16)

5 Bab V : Simpulan dan Saran

(17)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang. Kata

bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang, sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masarakat banyak.

Menurut Kasmir (2011:2) Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

2.1.2 Pengertian kredit

(18)

7

Adapun beberapa pengertian kredit adalah sebagai berikut:

1. Undang Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 Nopember 1998 Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Angka 11:

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 2. Pengertian kredit menurut Kasmir (2011:72) kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa Latin Creditum yang berarti kepercayaan akan kebenaran.

3. Menurut Bank Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 12 November 1998 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum pada Pasal 1 : “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

(19)

8 2.1.3 Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2002:106) Kredit juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Dengan adanya kegiatan Kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk mengasilkan barang atau jasa yang di peroleh debitur yang akan mengasilkan bunga untuk pemberi kreditur.

2. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh sii debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadii berguna atau bermanfaat.

3. Meningkatkan Peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang darii satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah.

4. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

(20)

9 2.14 Tujuan Kredit

Menurut Kasmir (2011:105) dalam praktiknya tujuan pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut :

1. Mencari keuntungan

Hasil keuntungan yang di peroleh dalam bentuk bunga yang ditrima oleh bank sebagi balas jasa dan biaya administrasi kredit di bebankan pada nasabah.

2. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang di salurkan oleh bank , maka semakin banyak kredit yang disalurkan maka semakin banyak kucuran dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

3. Membantu usaha nasabah

Yaitu membantu nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja, maka pihak debitur dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

2.1.5 Unsur Pemberian Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurutKasmir (2011:103)adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

(21)

10

akan datang sesuai jangka waktu. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun eksteren.

2. Kesepakatan

Yaitu kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing-masing-masing. 3. Jangka waktu

Yaitu setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

4. Risiko

Yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak sengaja.

5. Balas jasa

(22)

11 2.1.6 Jenis – Jenis Kredit

Secara umum jenis – jenis kredit dari berbagai segi antara lain :

1) Di lihat dari segi kegunaan terdiri dari : (1) Kredit Investasi

Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek guna keperluan rehabilitas, misalnya kredit guna membangun pabrik dan membeli mesin – mesin.

(2) Kredit Modal Kerja

Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek. Misalnya untuk membeli bahan bahu, membayar gaji karyawan, dan modal kerja lainya.

2) Di lihat dari tujuan kredit terdiri lagi : (1) Kredit produktif

Kredit yang di gunakan peningkatan usaha , produksi atau investasi di mana kredit ini diberikan untuk mengasilkan barang dan jasa. Dalam artian kredit ini diberikan untuk du usahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang di biayai.

(2) Kredit perdagangan

(23)

12 (3) Kredit konsumtif

Merupakan kredit yang di gunakan untuk keperluan pribadi, dalam kredit ini tidak terdapat pertambahan barang dan jasa yang di hasilkan, karena telah di gunakan oleh perseorangan dan badan usaha. Misalnya kredit mobil pribadi dan kredit perumahan.

3) Kredit menurut jangka waktu terdiri dari : (1) Kredit jangka pendek

Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya di gunakan untuk modal kerja.

(2) Kredit jangka menengah

Kredit yang jangka waktunya antara satu tahun sampai tiga tahun. Kredit jangka menengah ini biasanya berupa modal kerja atau kredit investasi yang relatif tidak terlalu besar jumlahnya.

(3) Kredit jangka panjang

Kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun atau lima tahun. Biasanya kredit ini di gunakan untuk kredit investasi jangka panjang seperti pembelian mesin – mesin berat .

4) Kredit menurut segi jaminan terdiri dari : (1) Kredit dengan jaminan

(24)

13 (2) Kredit tanpa jaminan

Kredit yang di berikan tanpa di sertai jaminan barang, kredit jenis ini di berikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik calos debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

5) Kredit dilihat dari segi sektor usaha terdiri dari : (1) Kredik pertanian

Merupakan kredit yang di biayai untuk sektor perkebunan dan pertanian . sektor utama pertanian dapat berupa kredit jangka panjang dan jangka pendek.

(2) Kredit perternakan

Merupakan kredit yang di berikan untuk sektor perternakan baik jangka panjang dan jangka pendek . Misalnya kredit jangka pendek yaitu perternakan ayam, dan kredit jangka panjang yaitu perternakan sapi dan kambing.

(3) Kredit perumahan

Merupakan kredit yang di berikan untuk membiayai memperbaiki rumah, membeli dan membangun rumah.

(4) Kredit profesi

(25)

14 (5) Kredit pertambangan

Kredit yang membiayai jenis usaha petambangan yang biasanya bersifat jangka panjang. Seperti tambang emas dan minyak bumi. (6) Kredit industri

Merupakan kredit yang di berikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah dan industri besar.

(7) Kredit pendidikan

Merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

2.1.7 Analisis Kredit

(26)

15

Menurut Kasmir ( 2011: 107) analisis 5C adalah sebagai berikut :

1. Charakter (Karakter)

Yaitu keyakinan bahwa sifat dari calon nasabah yang akan di beriakn kredit benar – benar dapat di percaya. Hal tersebut tercermin dari latar belakang nasabah, baik dari sifat pekerjaan maupun sifat pribadi dari nasabah, seperti gaya hudup yang di jalani serta keadaan keluargannya. 2. Capital (Modal)

Yaitu untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan keuangannya ( neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi llikuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang. 3. Capacity (Kemampun)

Yaitu untuk melihat kemampuan nasabah dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Begitu pula dengan kemapuannya dalam menjalankan

usahanya selama ini. Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam

mengembalikan kredit yang disalurkan. 4. Collateral (Jaminan)

(27)

16 5. Condition (Kondisi)

Menilai kondisi ekonomi, politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang di jalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

2.1.8 Definisi Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kredit kepemilikan rumah (KPR) yaitu kredit yang di gunakan untuk konsumsi kepemilikan rumah tinggal dan financing Kredit kepemilikan rumah (KPR), termasuk rumah tapak, rumah susun, atau apartemen namun tidak termasuk rumah kantor atau ruko yang di berikan bank kepada depitur perorangan dengan nilai kredit yang di tetapkan berdasarkan nilai angunan.

2.1.9 Komponen utama Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

1. Kreditur Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kreditur adalah lembaga keuangan (misalnya; bank) yang mengucurkan dana kepada debitur untuk membeli objek KPR.

2. Debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

(28)

17 3. Objek Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Objek KPR di sini merupakan lahan dan rumah yang hendak dibeli/diakuisisi oleh pihak debitur.

4. Jangka waktu Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Dalam pengertian KPR atau definisi KPR diatas disebutkan bahwa KPR adalah "kredit jangka panjang". Disebut jangka panjang, karena KPR boleh dikata merupakan satu-satunya kredit yang memiliki waktu pelunasan terpanjang, yakni bisa mencapai beberapa puluh tahun.

2.1.10 Keuntungan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Rumah merupakan aset utama kebutuhan manusia dengan nilai yang selalu meningkat. Berikut ini adalah keuntungan yang didapat dengan membeli rumah melalui fasilitas KPR

1. Tidak membutuhkan dana besar

Dorongan tingkat kebutuhan dan keterbatasan dana membuat sebagian orang memilih membeli rumah secara kredit melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan KPR orang bisa memiliki rumah sendiri dengan dana yang tidak terlalu besar di awal, asalkan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak Bank pemberi kredit.

2. Bisa langsung ditempati

(29)

18 3. Keuntungan investasi

Dengan nilai jual yang terus meningkat, membeli properti bisa menjadi investasi menguntungkan yang hasilnya bisa Anda rasakan di tahun-tahun mendatang. Dengan membeli rumah secara kredit pemilikan rumah (KPR) kita seperti menabung dengan kenaikan investasi yang signifikan. Keuntungan ini akan lebih bertambah apabila Anda cermat memilih bunga

flat Bank, dengan bunga seminim mungkin dan waktu pelunasan yang tidak terlalu lama.

2.1.11 Prosedur pemberian kredit

Menurut Kamsir (2004: 95) secara umum prosedur pemberian kredit yaiti sebagai berikut :

1. Pengajuan berkas-berkas

Pengajuan proposal kredit hendaknya berisi antara lain: latar belakang perusahaan atau kelompok usaha, maksud dan tujuan, besarnya kredit dan jangka waktu, cara pengembalian kredit, dan jaminan kredit.

2. Pemeriksaan berkas-berkas

(30)

19 3. Penilaian kelayakan kredit

Penilaian yang di lakukan dengan menggunakan 5 C namununtuk kredit yang lebih besar jumlahnya perlu melakukan metode penilaian dengan studi kelayakan.

4. Wawancara satu

Tahap ini merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam.

5. On the Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasilnya dicocokkan dengan hasil wawancara satu.

6. Wawancara dua

Merupakan bagian perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.

7. Keputusan Kredit

(31)

20

8. Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya

Merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit.

9. Realisasi Kredit

Setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

2.1.12 Pengertian Prosedur

Kata Prosedur Kredit terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Prosedur dan Kredit. Menurut Ardiyos (2004:73) arti dari “Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam”.

Adapun beberapa pengertian prosedur kredit atau prosedur pemberian kredit dan atau prosedur penyaluran kredit adalah sebagai berikut:

1. Kasmir (2012:143) mengemukan bahwa “Prosedur kredit adalah tahap

-tahap yang harus dilalui sebelum sesuatu kredit diputuskan untuk dikucurkan. Tujuannya adalah untuk mempermudah bank dalam menilai kelayakan suatu permohonan kredit.

(32)

21

3. Hasibuan (2008) mengemukakan bahwa “prosedur penyaluran kredit

adalah prosedur yang harus dipenuhi dalam penyaluran kredit.

4. Kuncoro dan Suhardjono (2011:226) berpendapat bahwa proses pemberian kredit terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap kegiatan prakarsa dan analisis kredit, tahap rekomendasi dan tahap putusan kredit.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan serangkaian tindakan atas transaksi dilakukan beberapa orang yang secara berulang-ulang yang dilakukan secara seragam dengan tahapan-tahapan yang saling berhubungan.

2.1.13 Karaktersistik Prosedur

Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur menurut Mulyadi (2008: 8), sebagai berikut:

1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan-pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

(33)

22 2.1.14 Manfaat Prosedur

Suatu prosedur dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya :

a. Lebih memudahkan dalam langkah-langkah kegiatan yang akan datang. b. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas,

sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang perlunya saja.

c. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

d. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.

e. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan

Referensi

Dokumen terkait

pada PT.Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Solo. Bagaimana syarat dan ketentuan umum dalam pemberian

Dari uraian diatas menjelaskan bahwa prosedur pelaksanaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah tata cara atau serangkaian tugas yang saling berhubungan yang dilakukan

Adapun yang menjadi permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah, bagaimana pelaksaan pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada Bank Sumut Cabang Pembantu

bjb KPR Secondary adalah Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada perorangan/ individual untuk membiayai pembelian unit hunian (rumah,.. apartemen/rusun, ruko,

Berdasarkan Latar Belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah Bagaimanakah prosedur pemberian Kredit

Adapun yang menjadi permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah, bagaimana pelaksaan pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada Bank Sumut Cabang Pembantu

Kantor Cabang Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan penelitian penyusunan tugas akhir.. Seluruh Staff dan

prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Kepemilikan Rumah di PT. Bank Tabungan Negara cabang pembantu Bubutan – Surabaya. 1.5.2 Bagi Pembaca. Dapat memberikan informasi yang