ABSTRAK
Tujuan suatu perusahaan didirikan umumnya adalah memperoleh laba. Laba
dapat diperoleh perusahaan apabila pendapatan perusahaan lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan. Pendapatan diperoleh dari perusahaan, baik secara tunai maupun secara
kredit. Sebagian besar transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan menengah-besar
dilakukan secara kredit, lewat penjulan kredit inilah maka timbullah piutang. Untuk
mengawasi dan mengolah aktivitas penagihan piutang yang melibatkan jumlah
nominal yang tidak sedikit ini, perusahaan memerlukan adanya fungsi audit intern
terhadap pengendalian intern atas aktivitas penjulan dan penagihan piutang.
Tujuan penulis skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh audit
intern pada pengendalian intern atas penjulan dan penagihan piutang dagang. Audit
intern berfungsi sebagai alat pencegahan dini untuk mendeteksi adanya
kemungkinan-kemungkinan kesalahan sehingga hal tersebut dapat diketahui dan diatasi dengan
cepat. Audit intern yang andal memiliki peranan dalam keandalan laporan keuangan,
serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Penulis melakukan penelitian pada PT.Jaya Glassindo Abadi diPekanBaru
yang bergerak dibidang perdagangan bahan bangunan dan elektrik. Penelitian yang
dilakukan penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu metode yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta yang ada pada perusahaan
kesimpulan, sedangkan pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan
penelitian kepustakaan.
Dari hasil analisa statistik mengenai pengaruh audit intern pada pengendalian
intern penjulan dan penagihan piutang dagang diperoleh hasil sebagai berikut:
Untuk variabel independen dicapai 74,2% berarti audit intern berpengaruh signifikan
dan demikian juga untuk variabel dependen dicapai 96,9% maka hipotesa dapat
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Identifikasi Masalah
3
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
3
1.4
Kegunaan Penelitian
4
1.5
Rerangka Pemikiran
4
1.6
Metode Penelitian
7
1.6.1 Metode yang Digunakan
7
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
8
1.6.3 Operasional Variabel
9
1.6.4 Teknik Pengumpulan Instrumen
9
1.6.5 Analisa Data dan Hipotesis
10
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Audit
13
2.1.2 Jenis-Jenis Audit
14
2.1.3 Tujuan Audit
14
2.1.3.1
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi
15
2.1.3.2 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo
16
2.1.4 Tahap-tahap Audit
17
2.1.5 Risiko Audit
18
2.1.5.1 Pengertian Risiko Audit
18
2.1.5.2 Jenis-jenis Risiko Audit
18
2.2 Audit Intern
19
2.2.1 Pengertian Audit Intern
19
2.2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Intern
20
2.2.3 Program Audit Intern
22
2.2.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Intern
22
2.2.5 Kebebasan Audit Intern
23
2.2.6 Hasil Pemeriksaan dan Rekomendasi
24
2.3 Pengendalian Intern
26
2.3.1 Pengertian Pengendalian Intern
26
2.3.2 Tujuan Pengendalian Intern
27
2.3.3 Komponen Pengendalian Intern
27
2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Intern
28
2.3.5
Hubungan Pemeriksaan Intern dalam Pengendalian Intern
2.4 Penjualan dan Piutang 29
2.4.1 Pengertian Penjualan dan Piutang
29
2.4.2 Arti Penting Penjualan dan Penagihan Piutang 30
2.4.3 Fungsi Usaha dalam Penjualan dan Penagihan 31
2.4.4 Sistem Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha
32
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek penelitian 35
3.2 Gambaran Umum Perusahaan 36
3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 36
3.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas 36
3.2.3 Kebijakan Akuntansi 46
3.3 Metode Penelitian 47
3.3.1 Indikator 47
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data 49
3.4 Aktivitas Perusahaan 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Lingkup dan Tujuan Pembahasan 51
4.2 Dokumentasi Atas Pemahaman Pengendalian Intern 51
4.3 Sistem dan Prosedur Penjualan dan Penagihan Piutang 53
4.4 Proses Penjualan dan Penagihan Piutang 53
4.4 2 Proses Penagihan Piutang dan Penerimaan Uang 54
4.5 Sistem dan Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Barang 56
4.5.1 Sistem dan Prosedur Penjualan 56
4.5.2 Sistem dan Prosedur Pengeluaran Barang 60
4.6 Pengendalian Intern Penjualan dan Penagihan
Piutang Dagang 60
4.6.1 Pengendalian Intern Penjualan 60
4.6.2 Pengendalian Intern Penagihan Piutang Dagang 63
4.7 Pemeriksaan Intern pada PT Jaya Glassindo Abadi 71
4.7.1 Status Organisasi Pemeriksaan Intern 71
4.7.2 Aktivitas Pemeriksaan Intern 73
4.7.3 Tujuan Pemeriksaan Intern Atas Penjualan dan Piutang Dagang 75
4.7.4 Objektivitas Pemeriksaan Intern 75
4.7.5 Program Pemeriksaan Intern Atas Penjualan dan Penagihan Piutang 77
4.7.6 Laporan Pemeriksaan Intern dan Rekomendasi Penjualan
dan Piutang Dagang 79
4.8 Pengaruh Audit Intern Pada Pengendalian Intern Penjualan dan Piutang
Dagang 82
4.9 Pengujian Hipotesa 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 90
DAFTAR PUSTAKA
94
DAFTAR PERTANYAAN
95
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan
95
Lampiran 2. Faktur Penjualan
102
Lampiran 3. TIRTA
103
DAFTAR PERTANYAAN
MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN)
NO PERTANYAAN Y N T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Independensi
Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam
melakukan pemeriksaan pada bagian yang diperiksanya?
Apakah pemeriksaan yang dilakukan internal auditor meliputi:
o
Memeriksa kebenaran catatan?
o
Mengevaluasi pengendalian intern?
o
Menggerakan ketaatan kepada prosedur – prosedur yang
ditetapkan?
Apakah audit intern memiliki kedudukan yang independen dalam
melakukan pemeriksaan kepada bagian yang diperiksanya?
Apakah audit intern mempunyai hubungan kekerabatan dengan salah
satu staf atau manajer dari objek yang akan diaudit?
Apakah pemeriksa internal mampu beradaptasi dengan situasi diseluruh
bagian yang ada?
Apakah semua fungsi pemeriksaan internal berjalan sesuai dengan
tugas dan wewenang yang telah ditetapkan?
Kompetensi
Apakah eksternal auditor mengikuti standar pelaksanaan professional
yang berlaku?
Apakah audit intern memiliki wewenang untuk memeriksa prosedur
pemberian kredit?
Apakah audit intern memiliki pengalaman dalam pelaksanaan audit?
Verifikasi ( kebenaran laporan keuangan)
Apakah audit intern membuat laporan hasil pemeriksaan?
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Apakah internal auditor melakukan perhitungan fisik persediaan?
Program Pemeriksaan Intern
Apakah program pemeriksaan dibuat secara berkala?
Apakah penyusunan program audit intern tersebut selalu melibatkan
pihak manajemen?
Apakah audit intern dalam melakukan pemeriksaan harus disertai surat
penugasan dari direktur?
Apakah program pemeriksaan yang dibuat sudah memadai?
Dalam melaksanakan tugasnya apakah auditor menggunakan asisten
yang telah disupervisi?
Objektivitas
Apakah hasil pemeriksaan intern haruslah ditinjau sebelum laporan
pemeriksaan yang berhubungan dengan pemeriksa tersebut
dikeluarkan?
Apakah audit intern melaporkan kepada pemimpinan tentang berbagai
konflik yang ada?
Tindak Lanjut
Apakah ada tindak lanjut dari hasil pemeriksaan dan rekomendasi?
Apakah ada kegiatan tindak lanjut sangat membantu manajemen dalam
menentukan pengambilan keputusan?
Apakah selama dilakukan perbaikan terhadap audit internal melakukan
pemantauan?
Apakah bagian manajemen melakukan tindakan perbaikan sesuai
rekomendasi yang diberikan?
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Struktur Organisasi
Apakah kebijakan dan prosedur bagi kewenangan transaksi ditetapkan
oleh penjabat pada tingkat yang lebih tinggi?
Apakah audit intern mempunyai hubungan langsung dengan direktur?
Apakah audit intern memiliki kebebasan yang cukup dalam
melaksanakan pekerjaannya?
Apakah audit intern memiliki kedudukan khusus di dalam struktur
organisasi?
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Apakah sebelum menduduki posisi tertentu dijelaskan mengenai
deskripsi tugasnya?
Apakah karyawan memahami tugas, prosedur, dan tanggung jawab
yang ditetapkan untuk pekerjaan mereka?
Apakah pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dirasakan cukup
oleh pimpinan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan?
Apakah perusahaan melakukan evaluasi atas prestassi kerja pegawai
pada jangka waktu tertentu?
Lingkungan Pengendalian
Apakah Dewan Komisaris mengawasi pengelolaan perusahaan yang
dilaksanakan oleh manajemen?
Apakah jika terdapat kelemahan dalam suatu pengendalian
intern,manajer langsung mengambil tindakan perbaikan?
Apakah perusahanan mempunyai pandangan bahwa kesuksesan
perusahaan merupakan tanggung jawab bersama?
Aktivitas Pemeriksaan
38
39
40
Laporan pemeriksaan
Apakah laporan pemeriksaan dapat memberikan arah bagi manajemen
untuk mengambil keputusan?
Apakah laporan pemeriksaan selalu menyajikan saran – saran dan
rekomendasi?
DAFTAR PERTANYAAN
MENGENAI PENGENDALIAN PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG (VARIABEL DEPENDEN)
NO
PERTANYAAN
Y
N
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Intergritas dan Nilai Etik
Apakah pemimpin menunjukkan komitmen terhadap:
a.
integritas?
b.
etika?
Apakah perusahaan memiliki pertanyaan kode etik yang
dikomunikasikan dengan seluruh pegawai?
Apakah pimpinan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar?
Apakah ada peraturan yang mengatur uraian kerja karyawan?
Apakah perusahaan memberikan tindakan yangg tegas kepada pegawai
yang melakukan penyimpangan?
Komitmen untuk Kompetensi
Apakah penerimaan calon pegawai mempertimbangkan:
a.
keahlian?
b.
pendidikan yang dimiliki?
Apakah dalam perusahaan ada masa percobaan bagi karyawan tetap?
Apakah diadakan program pengembangan keahlian bagi pegawai
lama?
Apakah dilakukan pelatihan kepada pegawai baru sebelum terjun ke
lapangan?
Otorisasi yang jelas
Apakah persetujuan pemberian kredit diberikan oleh manajer
penjualan?
Apakah orang yang bertugas dibagian penerimaan kas berbeda dengan
orang yang bertugas mencatat pembayaran piutang?
Apakah kebijakan perusahaan saat ini dirasa telah mendukung kegiatan
pemeriksaan intern terhadap penjualan dan penagihan piutang?
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
otorisasi transaksi dan penyimpanan aktiva?
Penerimaan Pesanan
Apakah diperlukan dokumen dari pesanan dari konsumen?
Apakah pesanan disetujui oleh bagian penjualan?
Apakah order pesanan harus secara tertulis?
Apakah faktur penjualan telah diberi nomor urut yang telah tercetak
sebelumnya?
Penerapan Resiko
Apakah pembayaran selalu dilakukan tepat waktu oleh pelanggan?
Apakah perusahaan melakukan prediksi penjualan?
Apakah dalam melakukan penjualan diperhitungkan kemampuan
pelanggan untuk melakukan pembayaran?
Apakah perusahaan mempertimbangkan kemungkinan terjadi
penyelewengan hasil penjualan dan melakukan tindakan pencegahan?
Pengiriman Barang
Apakah pengiriman barang diotorisasi oleh pihak yang berwewenang ?
Apakah ada pemeriksaan untuk menentukan bahwa semua dokumen
pengiriman:
a.
Telah dibuat fakturnya?
b.
Telah diurutkan kembali nomornya?
Apakah dokumen pengiriman barang, digunakan untuk semua barang
yang dikeluarkan?
Apakah jumlah total kuantitas pengiriman dibandingkan dengan
jumlah tagihan?
Apakah dokumen yang dikirim dicatat dan dilaporkan secara
mingguan?
Pengendalian Intern Penjualan
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Apakah pihak manajemen mengadakan penilaian atas para pegawai
dan mereview hasil kerja mereka secara periodik?
Apakah semua jenis penjualan dibuatkankan faktur penjualan?
Apakah setiap barang yang dikirimkan selalu dibuat dokumen
pengirimannya?
Apakah perusahaan melakukan analisa umur piutang?
Pengendalian Intern Piutang
Apakah pemberian kredit diotorisasi oleh pihak yang berwewenang?
Apakah perusahaan menetapkan jumlah kredit maksimum yang dapat
diberikan kepada pelanggan?
Apakah jumlah total kuantitas pengiriman dibandingkan dengan
jumlah tagihan?
Pemantauan
Apakah aktivitas pemantauan yang dilakukan didalam perusahaan
dirasa telah memadai?
Apakah audit intern dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu?
Apakah perusahaan melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan
perusahaan secara periodik?
Informasi dan Komunikasi
Apakah ada pedoman dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam
perusahaan?
Apakah terdapat sistem informasi akuntansi yang memadai yang dapat
memastikan kelengkapan pencatatan transaksi yang terjadi?
ORGANIZATION CHART
Komisaris:
Elsie Thedja
Direktur Utama:
Ny Lanywati Thedja
Direktur:
Tn.Deddy Hartadi
Sumber : Data Perusahaan
Manajer
Akun & Keu
Manajer
Pemasaran
Manajer
Pembelian
Manajer
Personalia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, perkembangan dunia telah banyak membawa perubahan
yang diiringi dengan perkembangan teknologi, komunikasi, seni, dan hiburan.
Perekonomian dunia semakin bergerak ke arah perekonomian terbuka dan global.
Persaingan yang dihadapi oleh suatu perusahaan tidak hanya berasal dari dalam
negeri saja, tetapi juga berasal dari luar negeri. Persaingan yang bersifat nasional
maupun internasional tersebut tentu saja menuntut perusahaan untuk bersikap
lebih aktif dan kreatif serta sensitif terhadap kebutuhan konsumen dan atas segala
perubahan lingkungan yang terjadi. Untuk menghadapi keadaan tersebut
perusahaan perlu meningkatkan kualitas produknya dan menetapkan harga jual
yang bersaing. Hal ini tercapai apabila perusahaan dapat beroperasi secara efisien
dan efektif khususnya dalam bidang aktivitas penjualan.
Jika aktivitas penjualan dilakukan dengan efektif dapat menghasilkan laba
yang optimal. Perlu diketahui bahwa aktivitas penjualan tidak hanya asal
dilakukan, tetapi juga harus melihat kedalam pasar atas kesempatan - kesempatan
yang ada serta hambatan yang akan muncul atas segala yang kita lakukan.
Masalah yang timbul menjadi semakin kompleks sehingga dalam mengelola dan
mengendalikan aktivitas perusahaan perlu menerapkan suatu kebijakan berupa
2
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan
oleh manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan
sasaran yang penting bagi perusahaan dapat tercapai. Walaupun di luar penjualan
masih ada fungsi-fungsi lain yang menentukan besar kecilnya laba perusahaan,
tetapi dari sudut pandang yang lebih kecil kita akan melihat bahwa perusahaan
tetap akan beroperasi jika aktivitas penjualannya berjalan secara lancar sesuai
dengan target yang telah disusun oleh perusahaan. Tujuan pelaksanan
pengendalian internal terdiri atas keandalan laporan keuangan, efektivitas dan
efisiensi operasi, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern memang tidak dapat meniadakan semua kemungkinan
terjadinya kesalahan atau penyelewengan. Meski demikian pengendalian intern
yang baik akan dapat menekan atau minimalkan kemungkinan terjadinya
kesalahan atau penyelewengan, dapat segera diketahui dan diatasi juga ditunjuk
siapa pihak yang bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.
Dalam cara menjual produk ada dua cara, yaitu: secara tunai dan secara
kredit. Piutang timbul dari penjualan secara kredit, dimana piutang pada saat jatuh
tempo harus ditagih. Pada penjualan kredit, perusahaan mempunyai resiko, yaitu
tidak tertagihnya hasil dari penjualan kredit tersebut. Baik itu karena
ketidakmampuan debitur untuk membayar utangnya maupun karena terjadinya
penyelewengan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan. Agar struktur
3
harus ditunjang oleh pemeriksaan intern yang bisa menekankan kesalahan yang
terjadi dengan sekecil mungkin.1
Atas dasar pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian guna menyusun skripsi dengan judul: “Pengaruh Audit Intern Pada
Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penagihan Piutang Dagang (Studi
Kasus PT Jaya Glassindo Abadi). ”
1.2Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, maka pokok masalah yang akan dibahas dalam
skripsi ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Apakah perusahaan telah menerapkan pengendalian intern atas penjualan dan
piutang dagang?
2. Bagaimana keandalan pengendalian intern yang memadai atas siklus
penjualan dan penagihan piutang dagang yang diterapakan oleh perusahaan?
3. Pengaruh audit intern pada keandalan pengendalian intern atas penjualan dan
penagihan piutang dagang.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah menerapakan pengendalian
internal atas atas penjualan dan piutang dagang.
4
2. Untuk mengetahui sejauh mana peran pengendalian internal penjualan dan
penagihan piutang dagang yang telah dijalankan perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh audit intern pada keandalan pengendalian intern
atas penjualan dan penagihan piutang dagang.
1.4 Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak, antara lain:
1. Penulis
• Untuk menambah pengetahuan dengan meninjau praktek yang terjadi di
dunia nyata mengenai masalah yang berkaitan dengan audit atas penjualan
dan penagihan piutang dagang.
• Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana guna
mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada Universitas
Kristen Maranatha.
2. Perusahaan, agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan
masukan bagi pengembangan perusahaan dalam menciptakan efektivitas
struktur pengendalian intern yang lebih baik lagi.
3. Rekan-rekan mahasiswa, agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
1.5Rerangka Pemikiran
Seiring dengan perkembangan perusahaan, pemilik perusahaan tidak dapat
5
kemampuan dan waktu untuk mengendalikan aktivitas yang kompleks.
memerlukan suatu alat kendali yang disebut pengendalian intern.
Pengendalian intern sangat penting bagi perusahaan, tidak hanya untuk
mencapai hasil yang sangat diharapkan atas laba dan perkiraan pada masa yang
akan datang, tapi juga untuk mencegah terjadinya pemborosan dan
penyelewengan agar keefektifan usaha dapat dicapai.
Menurut Institute of Internal Auditors (1997: 80), tujuan utama dari
pengendalian intern adalah:
1. The reliability and integrity of information.
2. Compliance with policies, plans, procedures, laws, regulations, and contacts.
3. The safeguarding of assets.
4. The economical and efficient use of resources.
5. The accomplishment of established objectives and goals for operations or programs.
Seorang auditor hendaknya mengevaluasi pengendalian intern dalam
merencanakan dan melaksanakan suatu pemeriksaan sehingga dapat menentukan
sifat, waktu, dan lingkup pengujian yang akan dilaksanakan hal ini berdasarkan
standar pemeriksaan yang berbunyi, (SPAP, 1994):
“Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus
diperoleh dalam merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang dilakukan.”
Pemeriksaan intern merupakan bagian dari sistem pengendalian intern dan
merupakan alat bantu bagi manajemen untuk mengetahui sejauh mana prosedur
6
Menurut Arens, Elder, Beasly (2003, 732) mengemukakan pendapatnya
mengenai pemeriksaan intern (internal auditing), yaitu:
“Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operation. It helps an organization accomplish its objective by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes”.
Dari uraian diatas jelaslah, bahwa pemeriksaan intern harus merupakan
kegiatan yang independen, dan meningkatkan kegiatan operasi perusahaan.
Pemeriksa intern bertugas memeriksa secara rutin apakah struktur pengendalian
yang ada berjalan dengan semestinya. Hasil pengukuran dan penilaian ini
disampaikan kepada manajemen dalam bentuk laporan yang memungkinkannya
mengambil tindakan-tindakan yang dirasakan perlu atau tepat.
Pemeriksaan intern yang dilakukan oleh pihak manajemen selaku ”wakil”
dan menjadi alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas, mendeteksi
kesalahan dan menjamin ditaatinya peraturan yang berlaku. Disamping itu
pemeriksaan intern merupakan salah satu pengawasan yang paling penting yang
dapat digunakan untuk mengurangi kecurigaan pemilik.
Pemilik sangat berkepentingan dengan sumber daya dan aktivitas yang
dipercayakannya kepada manajemen. Mereka mempercayakan sumber daya akan
aktivitas perusahaan ini pada pihak lain tanpa merasa yakin bahwa sumber daya
dan aktivitas ini akan digunakan dan dijalankan dengan benar. Salah satu aktivitas
yang kerapkali dicurigai dilakukan tidak dengan semestinya adalah penjualan
7
Pada dasarnya setiap perusahaan tidak terlepas dari kegiatan penjualan ini,
baik secara tunai maupun secara kredit dari penjualan secara kredit ini akan
timbul piutang. Penjualan secara kredit mempunyai resiko yang sangat tinggi
karena dapat menimbulkan piutang tidak tertagih, jika konsumen lalai dalam
membayar kredit yang telah disepakati. Mengingat penjualan merupakan salah
satu tulang punggung dari banyak kegiatan perusahaan yang vital dan mengingat
bahwa penjualan ini perlu dikendalikan dengan baik. Jika dikendalikan dengan
baik, maka kecurigaan pemilik terhadap manajemen dapat diminimasikan. Untuk
maksud itulah diperlukan adanya pengawasan terhadap aktivitas penjualan dan
penagihan piutang ini.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, penulis menyajikan suatu
hipotesis penelitian sebagai berikut:
“Pemeriksaan intern berperan secara signifikan dalam menunjang
keefektifan pengendalian intern atas penjualan dan penagihan piutang
dagang”.
1.6Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah metode
deskriptif analitis. Metode ini berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta
menganalisis data berdasarkan fakta - fakta yang tampak dalam perusahaan
sehingga dapat diperoleh gambaran yang cukup jelas tentang objek yang diteliti
8
1.6.1 Metode yang Digunakan
Untuk mendapatkan data dan fakta sebagai bahan penelitian, baik berupa
data primer maupun sekunder, penulis melakukan studi kasus dengan
menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang untuk
mengumpulkan data - data yang ada, kemudian diolah menjadi data untuk
disajikan dan selanjutnya diadakan analisis sehingga akhirnya dapat ditarik
kesimpulan.
1.6.2Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan (Literature Study)
Penulis mempelajari literatur - literatur untuk memperoleh data sekunder
sebagai landasan teori yang akan dipergunakan sebagai dasar dan pedoman
dalam melaksanakan penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Study)
Teknik penelitian ini dilakukan secara langsung pada PT. Jaya Glassindo
Abadi untuk memperoleh data primer. Studi ini dilakukan melalui:
a. Observasi terhadap transaksi penjualan kredit yang dilakukan perusahaan
pada saat penelitian.
b. Kuesioner, sebuah formulir yang didalamnya berisi serangkaian
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan yang
9
pengumpulan data mengenai unsur - unsur pengendalian intern penjualan
dan piutang usaha.
c. Wawancara atau interview, yaitu dengan berdialog atau berkomunikasi
langsung dengan pejabat yang berhubungan dengan data penelitian yang
diperlukan.
1.6.3 Operasional Variabel
Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi dua variabel berdasarkan
judul penelitian itu sendiri menyatakan suatu hubungan yang bersifat sebab akibat
antara variabel yang ada didalamnya. Variabel – variabel tersebut adalah:
1) Variabel independen atau variabel bebas
Variabel independen atau variabel bebas yang akan mempengaruhi
atau menjadi penyebab variabel lain dan akan menyebabkan output atau
hasil. Dalam skripsi ini yang menjadi variabel independen adalah
pengaruh audit intern.
2) Variabel dependen atau variabel tidak bebas
Variabel dependen merupakan variabel yang tergantung atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam skripsi ini yang menjadi
variabel dependen adalah pengendalian intern atas penjualan dan
penagihan piutang dagang.
1.6.4 Teknik Pengembangan Instrumen
Yang dimaksud dengan instrumen dalam penelitian ini adalah alat yang
10
salah satu instrumen yang digunakan penulis untuk memperoleh data primer
adalah kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu penyelidikan masalah yang
dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa fomulir yang
diajukan secara tertulis seperlunya. Kuesioner yang diajukan menggunakan daftar
tertutup, dimana untuk pertanyaan dalam kuesioner tertutup kemungkinan
jawaban yang sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberikan
kesempatan untuk memberikan jawaban yang lain.
1.6.5 Analisa Data dan Hipotesa
Untuk menguji hipotesa penulis menggunakan analisis data, dimana data
yang dinyatakan dengan statistik yang terdiri dari data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif merupakan serangkaian observasi pengukuran yang
dinyatakan dalam angka - angka, sedangkan data kualitatif adalah serangkaian
observasi dimana tiap observasi terdapat sampel atau populasi tergolong dalam
satu kelas yang saling lepas dan kemungkinan tidak dapat dinyatakan dengan
angka – angka. Rancangan analisis data dari pertanyaan - pertanyaan yang
diajukan dan jawaban – jawaban yang diberikan adalah pertanyaan - pertanyaan
yang disusun sedemikian rupa dan diajukan kepada pihak responden untuk
berusaha mendorong atau memancing jawaban – jawaban yang dikehendaki.
Pengujian hipotesis dalam skripsi ini untuk menguji keandalan dan tingkat
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun data yang
11
Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah berupa pernyataan
tertutup. Dalam pertanyaan tertutup ini jawaban responden terbatas pada pilihan
jawaban, yaitu :”Ya” , ”Netral” , dan ”Tidak”. Adapun poin yang ditetapkan:
o Ya = nilai 2
o Netral = nilai 1
o Tidak = nilai 0
Susunan rancangan analisa hipotesis ini adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan test statistik
Untuk mengetahui tingkat kecermatan hubungan variabel x dan y,
maka data analisis dalam pnelitian dilakukan dengan teknis analisa
kolerasi. Nilai koefisien kolerasi berkisar -1 dan 1 (-1 < r < 1)
Bila r = 0 atau mendekati 0 , maka tidak ada hubungan antara
variabel x dan variabel y atau hubungannya sangat lemah.
Bila r = 1 atau mendekati 1 , maka hubungan antara variabel x
dan variabel y sangat kuat dan negative.
Bila r positif , maka koefisien kolerasi variabel x dan variabel y.
Bila r negative , maka setiap kenaikan x diikuti dengan
penurunan y dan sebaliknya , setiap kenaikan y diikuti dengan
penurunan x.
2. Penetapan tingkat signifikan
Tingkat signifikan yang dapat digunakan ada 2, yaitu:
1. 0,05 untuk menunjukkan korelasi antara kedua variabel cukup
12
2. 0,01 untuk menunjukkan korelasi antara kedua variabel cukup
sangat nyata.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tingkat signifikan 0,05
yang umum digunakan dalam penelitian ilmu – ilmu sosial.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian lapangan yang akan dilakukan oleh penulis adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang perdagangan bahan bangunan dan elektrik yaitu PT
Jaya Glassindo Abadi yang berlokasi di Jl. Riau No.23 PekanBaru. Sedangkan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diambil
simpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengauditan internal yang diterapkan oleh PT Jaya Glassindo
Abadi kurang independen karena adannya tugas yang rangkap, dimana
General Manajer juga melakukan pengauditan internal. Walaupun selama ini
hal tersebut belum menjadi masalah yang berarti bagi perusahaan, tetapi cepat
atau lambat di masa yang akan datang perusahaan akan mendapatkan masalah
akibat dari hal tersebut.
2. Pemeriksaan intern yang dilakukan perusahaan telah cukup memadai dengan
didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut:
a.Struktur organisasi perusahaan yang disertai dengan uraian tugas dan
tanggung jawab yang jelas bagian penjualan, bagian penerimaan kas, dan
bagian pencatatan piutang.
b.Pemisahan fungsi antara fungsi penjualan, fungsi pemberi otorisasi kredit,
fungsi pencatatan, fungsi penerimaan kas.
c.Adanya prosedur otoriasi yang memadai yaitu dengan diterapkannya
kebijakan – kebijakan dan prosedur pelaksanaan dan pencatatan yang
disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kemungkinan
91
d.Adanya program pemeriksaan intern yang dirancang dan dibuat untuk
menjadi acuan dan petunjuk agar pelaksanaan audit dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
e.Dilakukan perhitungan fisik atas persediaan pada akhir tahun untuk
meyakinkan kebenaran pencatatan persediaan.
f.Adanya peranan pemeriksaan intern yang meliputi fungsi compliance, fungsi
verifikasi, dan fungsi evaluasi.
3. Pengendalian intern cukup efektif karena didukung oleh faktor – faktor
sebagai berikut:
a.Adanya laporan hasil pemeriksaan intern yang disampaikan kepada Direktur
Utama dan dilakukan tindakan lanjutan. Merupakan kebijakan bagi
keputusan yang akan diambil oleh manajemen.
b.Adanya praktek yang sehat dengan dilakukannya mutasi karyawan yang
menjabat, serta adanya pemeriksaan secara mendadak pada bagian
penjualan dan piutang usaha.
c.Adanya pegawai cakap artinya setiap bidang pekerjaan dilakukan oleh
karyawan yang memiliki keahlian dalam bidangnya.
d.PT Jaya Glassindo Abadi menerapkan otorisasi secara umum yaitu bahwa
manajemen menetapkan kebijakan penjualan yang dirumuskan untuk
92
4. Adanya pemberian kredit yang diotorisasi oleh bagian penjualan.
a. Ditetapkan jumlah kredit maksimum yang dapat diberikan kepada
pelanggan.
b. Ditetapkan harga, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan
potongan penjualan.
Setelah dilakukan analisis ternyata audit intern terbukti berperan secara
signifikan terhadap efektivitas dan efisiensi pengendalian intern penjualan dan
piutang usaha.
5.2Saran
Selain faktor – faktor yang menunjang struktur pengendalian intern dan
pelaksanaan audit intern di atas, terdapat beberapa kelemahan yang dapat
dikemukakan:
1. Fungsi pemeriksaan intern hanya dijalankan oleh manajer akuntansi
seorang.
2. Dalam temuan audit, perusahaan tidak menetapkan penyisihan piutang
tak tertagih sehingga perkiraan piutang perusahaan dapat overstated
dan hal tersebut akan menimbulkan salah dalam pengambilan
keputusaan.
3. Bagian piutang tidak mengirimkan pernyataan saldo piutang
(statement of account receivable) kepada langganan secara periodik.
93
Adapun saran – saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan
pertimbangan pada perusahaan dalam penyempurnaan struktur pengendalian
intern dan peranan pemeriksaan intern, yaitu:
1. Perusahaan sebaiknya memiliki internal auditor untuk melakukan
pemeriksaan independen atas aktivitas dan kegiatan di dalam
perusahaan, misalnya pemeriksaan atas kinerja, pemrosesan dan
pencatatan transaksi penjualan, pemeriksaan atas laporan keuangan
dan sebagainya. Internal auditor bertanggung jawab langsung kepada
direktur perusahaan, dari segi penilaian hasilnya lebih obyektif
dibandingkan dengan hasil pemeriksaan yang dijalankan oleh pihak
yang memiliki perangkapan fungsi.
2. Perusahaan sebaiknya menetapkan penyisihan piutang tak tertagih
supaya perkiraan piutang perusahaan tidak overstated sehingga akan
meningkatkan tingkat kepercayaan atas pelaporan laporan keuangan.
3. Pengiriman pernyataan saldo piutang kepada setiap langganan
sebaiknya dikirim secara periodik. Hal ini dilakukan untuk diketahui
langganan bahwa saldo sudah cocok (terjadinya piutang fiktif).
4. Dokumen – dokumen yang digunakan dalam perusahaan sebaiknya
menggunakan nomor urut tercetak. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pengendalian intern.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. dan Vinjay Govindajaran. Management Control System. Tenth Edition. New York: MC Graw Hill, 2001.
Arens Alvin A.; Elder Randal J.; dan Beasley Mark S. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan, Jakarta: PT Indeks, 2003.
Arens Alvin A.; Elder Randal J.; dan Beasley Mark S. Auditing dan Pelayanan Verifikasi. Edisi kesembilan, Jakarta: PT Indeks, 2006.
Belkaoui, Ahmed, “Accounting Theory:Human Resource Accounting”, New York: Harcourt Brace Jovanisch Inc.,1981
Burgess W. Internal Auditing. New York: John Wiley and Sons, Inc, 2001.
Brink, Victor Z. and Herbert Witt. Modern Internal Auditing. New York: John Wiley and Sons, Inc, 2001.
Champion, Dean J., “Basic Statistic For Social Research”, Second Edition, New York: Mac Millan Publishing Co, 1981.
La Midjan, dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi Kedelapan, Bandung: Linggajay, 2001.
Messier, Jr., William F; Golver, Steven M; dan Prawit, Douglas F. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Munawir S. Auditing Modern. Buku kedua. Edisi pertama, 2005.
Tugiman, Hiro. Audit Internal. Bandung: Yayasan Pendidikan Internal Audit Institut, 2002.